Gerakan-Gerakan Refleks [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM PSIKOLOGI FAAL Nama



: Ajie Riyanto Putro



NIM



: 1400013139



Jenis Kelamin



: Laki-laki



Umur



: 20 tahun



Pendidikan



: Mahasiswa S-1 Psikologi



Nama Percobaan



: GERAKAN-GERAKAN REFLEKS



Nomor Percobaan



: XXII



Nama Orang Percobaan



: Vian Arsita Ramadhan



Nama Pelaku Percobaan



: Ajie Riyanto Putro



Tanggal Percobaan



: 19 Oktober 2015



Waktu Percobaan



: 15.30 – 18.00 WIB



Tempat Percobaan



: Ruang 1.3.101 Belakang Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta



I.



TUJUAN PERCOBAAN 1. Untuk mengetahui adanya gerakan-gerakan refleks pada manusia. 2. Untuk membuktikan adanya gerakan-gerakan refleks meliputi refleks pada urat disekitar tangan dan kaki, refleks gerakan mata, dan refleks muntahan pada seseorang.



II.



DASAR TEORI Gerak merupakan pola koordinasi yang sederhana untuk menjelaskan penghantaran implus oleh saraf. Gerak pada umumnya terjadi secara sadar, artinya gerak yang terjadi pada seseorang, disadari oleh orang tersebut. Terjadinya suatu gerak yang kita sadari disebut gerak biasa. Namun ada pula gerak yang terjadi tanpa disadari. Gerak tersebut dinamakan gerak refleks. Gerak biasa merupakan gerak yang berlangsung dengan disadari pada gerak biasa, rangsangan diolah dahulu oleh otak. Dengan kata lain gerak terjadi karena perintah otak. Implus pada gerakan yang disadari melalui jalur yang panjang. Contoh gerak biasa yaitu bila kita ingin menangkap bola yang datang ke arah kita. Bola yang datang merupakan rangsangan yang oleh indera penglihatan yaitu mata. Rangsangan tersebut akan diteruskan oleh neuron sensory (sel saraf sensory) ke otak. Di dalam otak rangsangan itu diolah, dan hasil pengolahan tersebut berupa pesan (tanggapan).



Selanjutnya pesan segera diteruskan oleh neuron motoric (sel saraf motoric) sebagai perintah yang harus dilaksanakan oleh efektor (otot). Otot yang menerima pesan tersebut akan memberikan tanggapan berupa gerak yang dalam contoh ini kita menangkap bola. Proses gerak biasanya dapat digambarkan sebagai berikut. Rangsangan → reseptor (indera) → otak → efektor (otot) → gerakan ↑







Neuron



Neuron



Sensory



Motoric



Gerak refleks merupakan gerak yang berlangsung tanpa disadari terlebih dahulu. Gerak refleks berjalan sangat cepat dan tanggapan terjadi secara otomatis terhadap rangsangan yang dapat membahayakan tubuh. Jadi gerak refleks adalah gerakan yang terjadi tanpa dipengaruhi kehendak atau tanpa disadari terlebih dahulu oleh kita. Contoh gerakan refleks misalnya bila telapak tangan kita terkena benda yang tajam secara tidak sengaja, secara refleks atau tiba-tiba kita akan menarik tangan kita dari benda tersebut. Timbulnya gerakan secara refleks tersebut merupakan reaksi cepat yang tidak disadari terhadap rangsangan. Mekanisme gerak refleks tersebut adalah bahwa rangsangan (implus) berupa rasa sakit yang diterima oleh indera peraba, yaitu telapak tangan. Rangsangan tersebut akan diteruskan ke neuron sensory. Dari neuron sensory, rangsangan segera diteruskan ke neuron asosiasi (sel saraf penghubung) di sumsum tulang belakang, dan tanpa diolah di dalam otak tanggapan langsung dikirim ke neuron motoric. Selanjutnya dari neuron motoric, implus segera disampaikan ke efektor yaitu otot. Dalam contoh gerak refleks ini, otot memberikan tanggapan dengan menarik tangan kita dari benda tajam tersebut. Jadi pada gerak refleks implus melalui jalan pendek atau jalan pintas. Proses gerak refleks dapat digambarkan sebagai berikut.



Rangsangan → reseptor (indera) → sumsum → efektor (otot) → gerakan tulang belakang ↑







Neuron



Neuron



Sensory



Motoric



Jadi perbedaan gerak biasa dengan gerak refleks, bila gerak biasa memerlukan suatu keputusan yang disadari oleh otak dan organisme memiliki pilihan dalam menentukan tanggapan, sedangkan gerak refleks tidak melibatkan keputusan yang disadari oleh otak sehingga organisme tidak memiliki pilihan dan tanggapan terjadi secara otomatis mengikuti rangsangan.



Gambar 1. Neuron dan bagian-bagiannya



Gambar 2. Gerakan refleks tubuh



III. ALAT PERCOBAAN 1. Martil refleks. 2. Kapas. 3. Staple. IV. JALANNYA PERCOBAAN 1. Refleks-refleks pada urat. a. Orang Percobaan disuruh duduk dengan tungkai bawah tergantung di tepi meja. Urat di bawah tempurung lutut dipukul dengan martil refleks. b. Orang Percobaan diminta berdiri, satu tangkai bawah diletakkan dengan tulang kering pada kursi dengan kaki digantung pada kursi, urat di atas tumit dipukul dengan martil refleks. c. Satu lengan dari Orang Percobaan diluruskan oleh Pelaku Percobaan kemudian urat di atas itu di sebelah muka (urut dari musculus biceps) dipukul dengan martil refleks. d. Lengan dari Orang Percobaan dibengkokkan oleh Pelaku Percobaan di dalam persendian siku. Urat di atas itu di belakang (urat dari musculus triceps brachil) 2. 3.



dipukul dengan martil refleks. Refleks mengerjapkan mata. Pelaku Percobaan menyentuh kornea Orang Percobaan dengan kapas. Refleks muntah. Orang Percobaan diminta untuk membuka mulut selebar-lebarnya kemudian Pelaku Percobaan menyentuh dinding belakangnya kerongkongan Orang Percobaan dengan staple.



V.



HASIL PERCOBAAN 1. Refleks-refleks pada urat. a. Orang Percobaan saat lengan lurus dan dipukul terasa sakit. b. Orang Percobaan saat lengan ditekuk akan lebih terasa sakit. c. Orang Percobaan saat tumit diluruskan akan teraa sakit. d. Orang Percobaan saat tumit ditekuk akan terasa lebih sakit. 2. Bila mata di letakan benda mata secara reflek akan berkedip. 3. Orang Percobaan muntah.



VI. KESIMPULAN Gerakan-gerakan refleks Orang Percobaan bagus. Ini terbukti dari hasil percobaan di atas karena Orang Percobaan tubuhnya merespon dengan baik ketika di pukul dengan martil refleks. Gerak refleks merupakan gerak yang berlangsung tanpa disadari terlebih dahulu. Gerak refleks berjalan sangat cepat dan tanggapan terjadi secara otomatis terhadap rangsangan yang dapat membahayakan tubuh. VII. APLIKASI



1. Saat mata kita kemasukan debu maka secara otomatis mata kita mengerjapkan dan mengeluarkan air mata. 2. Bila kita tertusuk duri saat memegang bunga mawar secara tanpa disadari kita menarik tangan kita. 3.



Yogyakarta, 19 Oktober 2015 Penyusun



( Ajie Riyanto Putro )



Asisten



: Desvinia Ainin Rosandy



Nilai



: DAFTAR PUSTAKA



Bagian Laboratorium Fakultas Psikologi Universitas Ahamad Dahlan. 1997. Buku Pedoman Praktikum Psikologi Faal II. Yogyakarta Fakultas Psikologi Univrsitas Ahamad Dahlan. Boere, George. 2007. General Psychology. Yogyakarta : Prima Sophie Ganong, WF. 2008. Fisiologi Kedokteran. Jakarta : CV. EGC Guyton,AC. 2006. Buku Teks Fisiologi Kedokteran. Jakarta : CV. EGC