Global Warming Dalam Persfektif Filsafat Ilmu [PDF]

  • Author / Uploaded
  • Hera
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Global Warming dalam Persfektif Filsafat Ilmu



Mata Kuliah: Filsafat Ilmu



Di susun oleh : Kelompok IV



1. Adira, S.Si (NIM. 201051601026) 2. Andi Mahniar Al Amanah, S.Pd (NIM. 21051601036) 3. Nurwati, S.Pd (NIM. 201051601032) 4. Juhrati, S.Si (NIM. 201051601033)



PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR 2020



KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, serta shalawat dan salam disampaikan kepada Rasulullah SAW atas limpahan Rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan



makalah yang berjudul “Global



Warming dalam Persfektif filsafat ilmu” dengan baik dalam waktu yang telah ditentukan. Saat fenomena tentang Global warming dirasakan semakin berdampak pada kehidupan manusia, penulis mencoba mengangkat fenomena ini sebagai suatu bahan kajian berkelanjutan. Penyusunan makalah ini untuk pemenuhan tugas pada mata kuliah Filsafat Ilmu. Isi makalah mengungkapkan tinjauan ontologi, epistomologi dan aksiologi fenomena global warming dalam kehidupan. Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh sebab itu penyusun berharap materi yang disampaikan dalam makalah ini menjadi bahan pemikiran bersama, untuk disempurnakan bersama agar memberi kontribusi kebaikan dalam kehudupan kita. Kritik dan saran sangat diharapkan demi perbaikan ke depan. Makassar, November 2020 Penyusun



Kelompok IV



i



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR ........................................................................................................... i DAFTAR ISI........................................................................................................................... ii BAB I



PENDAHULUAN ................................................................................................ 1 A. Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1 B. Rumusan Masalah ......................................................................................... 2 C. Tujuan ............................................................................................................ 2 D. Manfaat .......................................................................................................... 2



BAB II



PEMBAHASAN .................................................................................................. 3 I.



Aspek Ontologi Global Warming .................................................................. 3 1. Menurut Wikipedi .................................................................................... 3 2. Menurut NASA ........................................................................................ 3 3. Menurut The American Heritage Science Dictionary .............................. 3 4. Menurut New Mexico Solar Energy Association ..................................... 4



II.



Aspek Epistomologi Global Warming............................................................ 5 a. Efek Rumah Kaca .................................................................................... 6 b. Penebangan Hutan.................................................................................... 7 c. Penipisan Lapisan Ozon........................................................................... 7



III.



Aspek Aksiologi Global Warming................................................................. 8 1. Menyadari Dampak Global Warming bagi Manusia............................... 8 2. Menumbuhkan Kesadaran Manusia untuk Berpola Hidup Bijak......................................................................................................... 9



KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................................. 11 A. Kesimpulan..................................................................................................... 11 B. Saran .............................................................................................................. 11 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... 12



ii



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fenomena Global Warming atau dikenal dengan istilah pemanasan global bukanlah isu baru dalam kehidupan kita, melainkan menjadi peristiwa alam yang terus dikaji karena berdampak lansung bagi kehidupan kita. Filsafat ilmu adalah sutu kajian pemikiran dan kajian kritis terhadap kepercayaan dan sikap yang sudah dijunjung tinggi kebenarannya melaui pencarian dan anlisis konsep dasar mengenai bidang kegiatan pemikiran seperti prinsip, keyakinan, konsep dan sikap umum dari suatu individu atau kelompok untuk menciptakan kebijaksanaan dan pertimbangan yang lebih baik Pengkajian tentang global warming harus terus menjadi perhatian kita semua, sebab manusia menjadi pelaku utama dalam memakmurkan bumi yang telah dianugerahkan Allah SWT dalam kaitannya dengan tugas manusia sebagai khalifah di bumi. Manusia bertanggung jawab secara lansung di hadapan Allah SWT terhadap segala aktivitas yang telah dilakukan dalam kehidupan. Allah SWT berfirman: “ Telah nampak kerusakan di darat dan di laut karena perbuatan tangan manusia supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat perbuatan mereka) agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” Ayat di atas menjadi bahan renungan kita semua terkait perlakuan manusia terhadap alam. Global warming terjadi akibat pengaruh aktivitas manusia berupa pola dan gaya hidup yang tidak bijaksana sehingga menimbulkan kerusakan yang berefek langsung pada kondisi bumi yang semakin tidak stabil.



1



Kita membutuhkan pengetahuan mendalam tentang hakikat global warming, bagaimana terjadinya global warming dan bagaimana pengaruh terjadinya global warming dalam kehidupan untuk mewujudkan upayaupaya berkelanjutan dalam mengurangi laju peningkatan pemanasan global. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, kami membuat rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaiman konsep tentang global warming dari aspek ontologi 2. Bagaiman konsep tentang global warming dari aspek epistomologi 3. Bagaiman konsep tentang global warming dari aspek aksiologi C. Tujuan Adapun tujuan penyusunan makalah ini adalah: 1. Untuk mengetahui konsep global warming ditinjau dari aspek ontologi 2. Untuk mengetahui konsep global warming ditinjau dari aspek epistomologi 3. Untuk mengetahui konsep global warming ditinjau dari aspek aksiologi D. Manfaat Manfaat yang diharapkan dari penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut: 1. Dapat memberi informasi dan pengetahuan tentang hakikat global warming dalam persfektif filsafat ilmu sehingga memunculkan sikap bijak dan ramah lingkungan. 2. Sebagai bahan referensi bagi penulis lain dalam pengkajian ilmiah tentang materi global warming dalam perfektif filsafat ilmu.



2



BAB II PEMBAHASAN I. Aspek Ontologi Global Warming Ontologi merupakan cabang filsafat yang mengkaji hakiki suatu ilmu. Oleh karena itu, supaya kita memiliki pengetahuan mendalam tentang global warming kita sangat membutuhkan pengetahuan awal terkait aspek ontologi global warming. Global warming atau Pemanasan global adalah kejadian meningkatnya temperatur rata-rata atmosfer, laut, dan daratan bumi. Peneliti dari Center of International Forestry Research (CIFOR) menjelaskan bahwa pemanasan global adalah kejadian terperangkapnya radiasi gelombang panjang matahari (gelombang panas atau infra merah, yang dipancarkan bumi oleh gas-gas rumah kaca. Ada beberapa persfektif lain tentang global warning yang diperoleh. dari berbagai sumber: 1. Menurut wikipedi Pemanasan global (global warming) juga disebut darurat iklim atau krisis iklim adalah suatu proses meningkatnya suhu rata-rata atmosfer, laut dan daratan bumi. (id.m.wikipedi.org). 2. Menurut NASA Pemanasan global adalah naiknya panas suhu rata-rata ke permukaan bumi akibat meningkatnya kadar gas rumah kaca. 3. Menurut The American Heritage Science Dictionary



3



Pemanasan global adalah peningkatan suhu rata-rata atmosfer bumi, terutama peningkatan yang terus menerus yang cukup besar dan menyebabkan perubahan iklim global 4. Menurut New Mexico Solar Energy Association Pemanasan global adalah peningkatan suhu permukaan rata-rata bumi karena efek gas rumah kaca, misalnya emisi CO2 (karbon dioksida) yang sumbernya berasal dari kegiatan atau aktivitas penggunaan bahan bakar yang tidak terbarukan (bahan bakar fosil) atau dari defforestasi yang memerangkap panas yang seharusnya lepas dari bumi. Bukti nyata pemanasan global terjadi diterangkan oleh para ilmuwan. Berikut ini beberapa bukti nyata pemanasan global: 1. Suhu planet meningkat Tren pencatatan suhu dari seluruh dunia menunjukkan bahwa pemanasan global sedang terjadi. Lebih kurang 100 tahun terakhir ini suhu rata-rata di seluruh dunia meningkat 1,5 derajat Fahrenheit. 2. Kadar karbon dioksida meningkat di atmosfer bumi. Pengukuran secara rinci terhadap kadar karbon dioksida di atmosfer bumi meningkat terus berdasarkan data yang diambil selam kurang lebih 50 tahun. Data itu menunjukkan bahwa tingkat kadar karbon dioksida di atmosfer bumi lebih tinggi 25 persen dibandingkan kadar karbondioksida pada tahun 1957. Para ilmuwan juga menyatakan bahwa terjadi peningkatan karbon dioksida pada inti es di kutub yang lebih tinggi dibandingkan sejak nenek moyang manusia bermigrasi keluar dari afrika 800.000 tahun yang lampau. 3. Gelombang suhu panas meningkat dalam tingkatan keparahan dan frekuensi yang berbahaya. Naiknya permukaan laut yang begitu cepat.



4



Badai ektrim yang melanda beberapa wilayah di dunia ini. Kekeringan yang terjadi di berbagai wialyah. (pemanasan global.blogspot.com) Suhu rata-rata pada permukaan bumi telah meningkat 0,74 ± 0,18 oC (1,33 ± 0,32 oF) selam 1 tahun terakhir. Intergovermental Panel on Climate Chang (PCC) menyimpulkan bahwa “sebagian besar peningkatan suhu ratrata global sejak pertengahan abad ke-20. Kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia melalu efek rumah kaca, Kesimpulan dasar ini telah dikemukakan oleh setidaknya 30 badan ilmiah dan akademik, termasuk semua akademi sainsnasional dari negara-negar G-8. Akan tetapi masih terdapat beberapa ilmuan yang tidak setuju dengan beberapa kesimpulan yang dikemukakan IPCC tersebut.



II. Aspek Epistomologi Global Warming Epistemologi merupakan cabang filsafat yang menekankan pada kajian terhadap cara mendapatkan pengetahuan yang benar. Dalam hal ini epistemologi dari materi tentang global warming adalah bagaimana mengetahui proses terjadinya feomena global warming di alam semesta. Wallace smith Broecker, Professor ilmu Bumi dan Lingkungan Hidup dari Universitas Columbia adalah pencetus pertama istilah “pemanasan global” saat menerima penghargaan Balzan di roma, 21 November 2008. Ilmuwan tersebut adalah orang yang pertama mengungkapkan kekhawatiran awal tentang perubahan iklim



dan



mempopulerkan



istilah



global



warming.



(Voaindonesia.com,



19/02/2019). Melalui pengkajian epistomologi, kita dapat mengetahui bagaimana proses tejadinya global warming dalam kehidupan. Mekanisme dasar pembentukan Global Warming dimulai dari konsep dasar pembentukan Bill mengenai alienasi lingkungan. Konsep alienasi lingkungan pertama dikemukakan oleh Karl Marx



5



dalam teori alienasi. Kemudian alienasi dikupas secara mendalam oleh J.B. Foster, seorang Professor oregon University dalam bukunya Ecology MasX : Materialism and



Nature (2000). Konsep alienasi yaitu keadaan di mana



alam/lingkungan terpisah dari ekosistemnya yang kemudian memiliki sifat antagonis atau berlawanan dengan ekosistem tersebut. Alam/lingkungan yang seharusnya menjadi pelindung dan pemberi manfaat bagi entitas kehidupan di dalamnya, yaitu pada hewan, tumbuhan, dan manusia justru kini berbalik menyerang. Dengan kata lain manusia yang harus menjadi pelindung dan pemberi manfaat bagi alam. Dalam teori alienasi MarX tersangkanya tidak lain adalah kaum pemodal/borjuis yang mengeksploitasi alam secara tamak/berlebihan, tetapi Bill memberikan persfektif lain bahwa alienasi lingkungan terbentuk dari gejala alam non manusia yang akhirnya terbentuklah konsep rumah kaca (greeen house gas) yang dikaitkan dengan beberapa terbitan jurnal ilmiah dan selanjutnya dibahasnya secara komprehensif dalam buku Fight Global Warming Now; The Handbook for Taking Action in Your Community (2007). Penyebab Terjadinya Global warming: a. Efek Rumah Kaca Pesatnya kemajuan dan teknologi mendorong meningkatnya pertumbuhan industri dan sarana gtransportasi. Peningkatan jumlah industri dan sarana transportasi sudah barang tentu juga diikuti oleh peningkatan penggunaan bahan bakar terutama bahan bakar minyak (BBM). Peningkatan penggunaan bahan bakar minyak terutama dari fosil sudah barang tentu juga akan meningkatkan gas carbon dioksida (CO2) sebagai gas hasil pembakaran BBM fosil. ( Sulistiyono Sulistiyono,201) Peningkatan emisi gas selain karbon dioksida (CO2) ada beberapa gas yang secara alami terdapat di atmosfer yang sekaligus menjadi gas rumah kaca yaitu Metana (CH4), Nitro Oksida (N2O), Hydroperfluorokarbon (HFCs), Perfluorokarbon (CFCs), Sulfur Heksaflurida (SF6). Efek rumah kaca adalah istilah untuk panas yang terperangkap dalam atmosfer bumi dan tidak bisa menyebar.



6



b. Penebangan Hutan Dengan adanya penebangan hutan tiap tahun di dunia yang mencapai 30 juta hektar, jelas turut memperparah keadaan. Hutan yang selam ini menjadi pelindung alam yang berperan sebagai paru-paru bumi dengan jumlah yang semakin berkurang, menjadikan jumlah CO2 di alam semakin meningkat pesat. Wilayah hutan Amazon hampir 70 % dibabat oleh manusia dalam rangka produksi hasil dagang. Sedangkan di Indonesia sendiri, masalah pembabatan hutan tersebut disebabkan karena pembukaan lahan baru yang bertujuan membuka perkebunan, misalnya pembukaan Hutan Papua baru-baru ini oleh anak perusahaan asing Korea. Sebuah investigasi visual yang dirilis oleh Forensic Architecture yang berbasis di Inggris menunjukkan perusahaan raksasa Korea Selatan “secara sengaja” menggunakan api untuk membuka hutan Papua demi memperluas lahan sawit (BBC News Indonesia, 12/11/2020). Aktivitas pembakaran hutan yang terjadi terus menerus menyebabkan terjadinya pemanasan global yang semakin parah. c. Penipisan Lapisan Ozon Penipisan lapisan ozon memperpanas suhu bumi, karena makin tipis lapisanlapisan teratas atmosfer, makin leluas memancarkan radiasi gelombang pendek matahari (termasuk ultraviolet) memasuki bumi. Selanjutnya radiasi gelombang pendek juga berubah menjadi gelombang panjang atau gelombang panas matahari atau semakin banyakgelombang panas yang dipantulkan dari permukaan bumi diserap atmosfer. Hal ini akn mengakibatkan suhu permukaan bumi meningkat. Gas utama yang diperkirakan menjadi penyebab utama menipisnya lapisan ozon adalah Chloro fluro karbon (CFC). Selain itu penipisan lapisan ozon disebabkan juga oleh polusi kendaraan, polusi pabrik, penggundulan hutan dan aktivitas bidang pertanian. III. Aspek Aksiologi Global Warming



7



Aspek Aksiologi merupakan cabang filsafat ilmu yang mempertanyakan bagaimana manusia menggunakan ilmunya. Jadi yang ingin dicapai oleh aksiologi adalah hakikat dan manfaat yang terdapat dalam suatu pengetahuan. Aspek aksiologi dari pengetahuan tentang global warming adalah: 1. Menyadari Dampak Global Warming Dampak nyata yang dirasakan lansung akibat meningkatnya global warming, adalah sebagai berikut: a.



Kebakaran Hutan



Kenaikan suhu udara yang tinggi dapat memicu terjadinya kebakaran hutan. Hal ini akan membuat hutan menjadi gundul serta asap yang dihasilkan akan mencemari air, tanah, dan udara. Selain itu, asap yang dihasilkan juga dapat mengganggu kesehatan. b.



Mencairnya Es di Kutub



Naiknya suhu di udara dan di dalam laut akan membuyat es di kutub-kutub bumi mencair. Mencairnya es-es tersebut akan meningkatkan volume air laut. c. Terjadinya Wabah Penyakit Karena kenaikan suhu akibat pemanasan global, sistem imun makhluk hidup akan menurun sehingga mudah terserang berbagai penyakit. Penyakit-penyakit ini akan menjadi wabah yang mengkhawatirkan. d. Kabut Asap Pemanasan global akan meningkatkan suhu di permukaan bumi, memicu terjadinya kekeringan, dan memicu terjadinya kebakaran hutan. Hal tersebut akan menimbulkan kabut asap yang sangat berbahaya bagi kesehatan, bahkan kematian.



8



e. Krisis Air Bersih Karena pemanasan global, sumber-sumber air di dalam tanah akan menguap. Selain itu, sumber-sumber air tersebut juga akan tercemar sehingga krisis air bersih tidak dapat dihindari. f. Naiknya Permukaan Air Laut Naiknya permukaan air laut disebabkan oleh mencairnya es di kutub-kutub bumi. Lama-kelamaan, hal ini akan menyebabkan banjir di wilayah sekitar. Bahkan, dapat membuat pulau-pulau kecil tenggelam. g. Meningkatnya Suhu Air Laut Terjadinya pemanasan global ditandai dengan kenaikan suhu di permukaan bumi, termasuk di dalam laut. Hal ini dapat membuat makhluk hidup yang hidup di dalamnya mati sehingga terjadi ketidakseimbangan ekosistem. h. Rusaknya Terumbu Karang Pemanasan global akan membuat suhu dan keasaman air laut. Kedua hal ini akan membuat terumbu-terumbu karang mengalami pemutihan dan lama-kelamaan akan rusak, bahkan hilang. Rusaknya terumbu karang akan membuat ekosistem laut menjadi tidak seimbang serta flora dan fauna laut akan mati. Pengetahuan ini sangat penting agar manusia lebih bersikap bijak dalam kehidupan agar tidak menimbulkan kerusakan di sekitarnya. 2. Menumbuhkan Kesadaran Manusia untuk Berpola Hidup Bijak Dengan memahami hakikat global warming diharapkan dapat memberi pemaahaman yang menyeluruh agar manusia mampu berprilaku bijak dalam melakukan berbagai aktivitas yang bisa berkontribusi menyebabkan kerusakan di muka bumi termasuk di dalamnya global warming. 9



Dari pengetahuan tentang ilmu yang membahas tentang global warming ini, juga diharapkan dapat muncul upaya-upaya sadar dari manusia untuk mengambil langkah nyata dalam mengurangi peningkatan gejala global warming yang terus meningkat.



BAB III KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan



10



Gobal warming dalam tinjauan filsafat ilmu memberikan pengetahahuan tentang apek ontologi, epistemologi dan aksiologi dari fenomena global warming yang terjadi di alam. Aspek ontologi membahas tentang hakikat global warming, mencakup pengertian global warming dari beberapa sumber yang mengulas tentang fakta global warming yang bisa diamati di alam. Aspek epistomologi membahas bagaimana fenomena global warming terjadi melalui kajian ilmiah sehingga dapat memberikan gambaran tentang proses terbentuknya akibat perlakuan yang tidak bijak oleh manusia terkait dengan pola dan gaya hidup seiring dengan meningkatnya pemanfaatan teknologi yang semakin modern. Aspek aksiologi membahas penerapan sebuah ilmu dalam kehidupan, tentunya jika terkait dengan fenomena global warming akan dikaitkan dengan dengan dampak lansung global warming bagi manusia. Pembahasan tentang aspek aksiologi diharapkan dapat merubah pola pikir manusia yang berpengaruh terhadap tindakannnya yang lebih bijak dalam memperlakukan alam ketika memenuhi kebutuhan hidupnya.



B. Saran Pembahasan dalam makalah ini, masih jauh dari kesempurnaan. Sangat diharapkan kritik dan saran dari para pembaca agar menjadi masukan bagi penyusun makalah untuk perbaikan ke depan. DAFTAR PUSTAKA



11



Sulistiyono Sulistiyono, 2012, Pemanasan global (Global warming) Dan Hubungannya Dengan Penggunaan Bahan Bakar Fosil, Swara Parta: vol 2 No 2 Serafica Gischa, 2020, Penyebab lapisan Ozon Menipis, Kompas.Com Ayomi Amindoni dan Rebecca Henschke, 2020, Papua: investigasi ungkap perusaahan Korsel “sengaja” membakar lahan untuk perluasan lahan sawit, BBC News Indonesia Associated press, 2019, Ilmuwan Pencetus Istilah “Pemanasan Global” Wafat, voaindonesia.com Laudia Tysara, 2020, Penyebab Global Warming, Pengertian, Dampak dan Cara Mencegahnya, m.liputan6.com



12