Global Warming, Hujan Asam, Dan Etika Lingkungan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

GLOBAL WARMING, HUJAN ASAM DAN ETIKA LINGKUNGAN MAKALAH Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata kuliah Pendidikan Lingkungan Hidup Dosen Pengampu: H. Yayan Carliyan, M.Pd. Inne Marthyane Pratiwi, M.Pd.



Disusun Oleh: Kelompok 10 PGMI 6B Hilda Nisrina Permata



1182090049



Nabilah Khairun Nisha



1182090072



Neli Sukmawati



1182090076



JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG 2021



KATA PENGANTAR Puji syukur saya panjatkan Kehadirat Allah SWT atas Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Global Warming, Hujan Asam dan Etika Lingkungan” dalam mata kuliah Pendidikan Lingkungan Hidup dengan baik dan lancar. Makalah ini berisi tentang dampak, upaya dalam menyikapi peritiwa alam seperti Global Warming dan Hujan Asam dan tentang Etika lingkungan yang harus kita semua ketahui. Penulis sudah berupaya maksimal untuk menyusun makalah ini dengan bantuan materil atau semangat yang diberikan oleh berbagai pihak agar laporan ini tersusun dengan baik. Kami menyadari bahwa jika tidak ada bantuan dari berbagai pihak maka makalah ini tidak akan tersusun dengan baik. Semoga semua bantuan yang telah diberikan akan menjadi amal dan senantiasa mendapatkan Ridho Allah SWT dan semoga makalah ini akan bermanfaat bagi semua orang. Maka kami mengharapkan adanya masukan, kritik atau saran yang membangun dari semua pihak. Bandung, 15 Maret 2021



i



DAFTAR ISI DAFTAR ISI ..................................................................................................................... i KATA PENGANTAR ...................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 1 A. Latar Belakang ..................................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ............................................................................................... 1 C. Tujuan ................................................................................................................... 1 BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................. 2 A. Global Warming ................................................................................................... 2 a. Pengertian Global Warming ......................................................................... 2 b. Penyebab Global Warming ............................................................................ 3 c. Dampak Global Warming ............................................................................. 5 d. Upaya Mengatasi Pemanasan Global ........................................................... 6 B. Hujan Asam ........................................................................................................... 8 C. Etika Lingkungan ................................................................................................. 10 BAB III PENUTUP .......................................................................................................... 12 A. KESIMPULAN .................................................................................................... 12 DAFTAR ISI ..................................................................................................................... 13



ii



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berbicara mengenai global warming, hujan asam, dan etika lingkungan sebenarnya ketiga hal tersebut memiliki kaitan yang erat, adanya relevansi yang saling berhubungan. Tiada lain yaitu membahas terkait kerusakan-kerusakan yang terjadi pada alam semesta, baik itu meningkatnya suhu rata-rata atmosfer, terjadinya hujan asam yang sangat merusak alam seperti pencemaran udara dan sebagainya. Hal ini tiada lain terjadi akibat aktivitas dan ulah manusia itu sendiri, karena adapun apabila terjadi karena alam hal ini tidak banyak mempengaruhi kerusakan pada alam. Karena Allah SWT telah menciptakan langit dan bumi itu sebagai tempat yang sangat luar biasa sekali terutama pada negara kita Indonesia yang kaya akan sumber daya alam nya, tinggal bagaimana manusia itu sendiri dalam memanfaatkan alam dengan sebaikbaiknya. Maka pada makalah ini juga membahas terkait etika lingkungan, yang di dalamnya membahas terkait bagaimana etika/ perilaku manusia terhadap lingkungan, atau disebut juga dengan keberlanjutan ekologi yang luas yang merupakan alternatif menyelamatkan lingkungan, sumber daya alam dan ekosistem.



B. Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan global warming? 2. Apa yang dimaksud dengan hujan asam? 3. Apa yang dimaksud dengan etika lingkungan?



C. Tujuan Masalah 1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan global warming. 2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan hujan asam. 3. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan etika lingkungan.



1



BAB II PEMBAHASAN A. GLOBAL WARMING a. Pengertian Global Warming Global warming (pemanasan global) adalah peristiwa meningkatnya suhu rata-rata permukaan bumi yang mengakibatkan meningkatnya jumlah emisi gas rumak kaca di atsmosfer. (Idayanti, 2007).Pemanasan global adalah peristiwa peningkatan gas rumah kaca di atsmosfer yang disebabkan oleh kegiatan manusia yang meningkatkan efek rumah kaca, sebagai salah satunya efeknya adalah penimbulan berbabagai penyakit yang menyebar sangat pesat. Beberapa mikroorganisme dalam tahap istirahat dapat dijumpai dalam suhu yang rendah. Ketika suhu naik dia akan berkembang dengan pesat, berbagai penyakit yang sudah diketahui dan dicurigai oleh para ilmuan sejak dua dasawarsa yang lampau akan muncul sebagai akibat terjadinya pemanasan global. Apabila terjadi kenaikan karbon diaksoda sebesar dua kali lipat dan empat kali lipat dari tahun 1990 dalam rentang 100 tahun akan menaikkan permukaan laut sekitar 0,25m (Latif, 1996). Pemanasan global adalah fenomena alam pencemaran udara didunia. Peningkatan volume karbon diaksoda dan gas rumah kaca yang dikeluarkan oleh pembakaran bahan bakar fosil, pembukaan lahan, pertanian, dan aktivitas manusia lainnya. Sumber utama global warming yaitu pemanasan suhu global yang telah terjadi selama 50 tahun terakhir (Anonim, 2020) Jadi, pemanasan global adalah fenomena alam yang terjadi dengan meningkatnya suhu rata-rata atsmosfer, lautan, dan daratan bumi secara menyeluruh. Bisa ditandai dengan es kutub yang mencair dan temperatur di berbagai tempat diseluruh dunia yang cenderung naik. Saat terjadinya global warming suhu dibumi akan terasa makin panas, keadaan cuaca dibumi juga akan semakin ekstrem dan tidak menentu. Kondisi ini memang sangat susah dihindari dan dihentikan dikarenakan pola hidup manusia yang terus menerus berkembang dan berubah (Nugroho, 2020).



2



Dengan demikian yang kita dapat lakukan hanyalah mengurangi dampak yang lebih parah dari pemanasan global ini. Kita harus mengetahui dampak, penyebab dan upaya yang bisa dilakukan untuk mengurangu proses pemanasan global.



b. Penyebab Global Warming Pemanasan global merupakan fenomena global yang di sebabkan oleh aktivitas manusia diseluruh dunia, yaitu pertambahan populasi penduduk, serta pertumbuhan teknologi dan industri. Oleh karena ini peristiwa ini berdampak global, menurut (Idayati, 2007) beberapa aktivitas manusia yang menyebabkan terjadinya global warming adalah: 1. Konsumsi energi bahan bakar fosil, pada sector industri itu adalah penyumbang emisi karbon terbesar, sedangkan pada factor transportasi menempati posisi kedua. Menurut Dapartemen Energi dan Sumberdaya Mineral (2003), konsumsi energi bahan bakar fosil memakan sebanyak 70% dari total konsumsi energi. Sedangkan pad listrik menemapati posisi pertama dalam mempercepat pemanasan global. 2. Sampah menghasilkan gas metam (CH4), diperkirakan 1 ton sampah padat yang akan menghasilkan 50kg gas metana. Sampah di perkotaan merupakan sector yang sangat potensial mempercepat proses terjadiny pemanasan global. 3. Kerusakan hutan, salah satu fungsi tumbuhan yaitu menyerap karbondioksida yang merupakan salah satu dari gas rumah kaca, dan mengubahnya menjadi oksigen. Kerusakan hutan ini disebabkan oleh kebakaran hutan, perubahan tata guna lahan, perubahan hutan menjadi perkebunan dengan tanaman tunggal secara besar-besaran. Dengan kerusakan tersebut tentu saja proses penyerapan karbon diokasida tidak dapat optimal, hal ini akan mempercepat terjadinya pemanasan global. 4. Aktivitas pada sector pertanian dan perternakan, sector ini memberikan kontribusi pada peningkatan emisi gas rumah kaca melalui sawah-sawah yang tergenang akan menghasilkan gas metana, pemanfaatan pupuk serta praktek pertanian, pembakaran sisa-sisa tanaman dan pembusukan sisa-sisa pertanian,



3



dan pembuskan kotoran ternak. Dari sector ini gas rumah kaca yang dihasilkan adalah gas meta dan gas dinitro oksida. Meningkatnya gas emisi tersebut menimbulkan berbagai efek dibumi yang menghasilkan pemanasa global: 1. Efek rumah kaca Menurut (Gleason, 2007) dalam rumah kaca (green house) yang digunakan dalam budidaya terutama pada Negara yang mengalami musim salju. Atau percobaan pada bidang biologi dan pertanian, yang membutuhkan energi matahari (panas) yang masuk melalui atap kaca sebagian dipantulkan keluar atmosfer dan sebagian lainnya terperangkap didalam green house sehingga dapat menimbulkan naiknya suhu didalamnya. Perhatikan gambar dibawah imi, menunjukkan bahwa bagaimana terjadinya efek rumah kaca.



Efek rumah kaca ini sangat dibutuhkan oleh semua makhluk hidup yang ada dibumi, karena tanpa efek rumah kaca planet bumi akan menjadi dingin lebih kurang -18°C, sehingga seluruh permukaan bumi akan tertutupi oleh lapisan es, dengan temperatur rata-rata sebesar 15°C. bumi ini sebenarnya sudah panas sebesar 33°C dengan efek rumah kaca. Akan tetapi jika gas-gas tersebut sudah berlebihan di atsmosfer maka akan terjadi sebaliknya dan mengakibatkan pemanasan global. 2. Efek balik Pengupan air merupakan pengaruh proses efek balik yang menimbulkan pemanasan global. Pada awalnya pemanasan akan lebih meningkatkan banyaknya uap air dia atmosfer. Karena uap air ini adalah gas rumah kaca, 4



maka jikan pemanasan terus berlanjut dan menambah jumlah uap air di udara hingga tercapainya suatu kesetimbangan konsentrasi air. Keadaan ini akan menimbulan efek rumah kaca semakin besar bila dibandingkan oleh akibat gas karbon dioksida. Peristiwa efek balik ini dapat meningkatkan kandungan air absolut diudara. Namun kelembaban diudara hampir konstan atau bahkan agak menurun karena udara menjadi menghangat, karena usia karbon dioksida yang panjang diatmosfer maka efek balik ini secara perlahan dapat dibalikkan (Soden, 2005) 3. Variasi matahari Terdapat hipotesa yang menyatakan bahwa variasi dari matahari, dengan kemungkinan diperkuat oleh umpan balik dari awan dapat memberi kontribusi dalam pemanasan saat ini. Perbedaan anatara mekanisme dengan pemanasan akibat efek rumah kaca adalah meningkatnya aktivitas matahari akan memanaskan statosfer sebaliknya efek rumah kaca akan mendinginkan statosfer. (Buesseler, 2007)



c. Dampak Global Warming Menurut (Idayati, Ratna, 2007) dampak dari pemanasan global ada 5, diantaranya adalah: 1. Cuaca Pola cuaca akan menjadi lebih tidak terprediksi dan akan lebih ekstrim, curah hujan yang meningkat dan angina badai akan lebih sering terjadi. Berbagai peristiwa akibat cuaca ekstrem pun semakin sering terjadi. Mulai dari kebakaran hutan, kekeringan, hingga banjir yang melanda kota-kota besar di seluruh dunia. Beberapa kondisi ini pun sudah terjadi dalam beberapa tahun terakhir. 2. Muka air laut Pemanasan global akan mencairkan banyak es dikutub, akibatnya tinggi permukaan air laut diseluruh dunia meningkat 10-25 cm selama abad 20, diprediksi pada abad 21 akan terjadi peningkatan kembali tinggi permukaan air laut antara 9-88 cm.



5



3. Pertanian Menurut prokduktivitas pertanian akibat perubahan suhu dan pola hujan yang tak tentu. 4. Hewan dan tumbuhan Sejumlah keanekaragaman hayati akan terancam punah akibat peningkatan suhu bumi, setiap spesies harus beradaptasi pada perubahan yang terjadi, sementara habitatnya akan terdegrasi. 5. Kesehatan Kesehatan manusia akan terganggu, para ilmuwan sudah meprediksi aka nada terjadinya peningkatan insiden alergi dan penyakit pernapasan karena udara yang lebih hangat akan memperbanyak polutan, spora, dan serbuk sari. 6. Naiknya suhu bumi Naiknya gelombang panas bumi ini pu diperkirakan akan terus terjadi ditahuntahun berikutnya, bahkan naiknya suhu bumi dapat diprediksi mencapai angka 54 derajat celcius. 7. Meningkatnya suhu dan keasaman air laut Lautan akan menyerap sebagian besar panas yang disebabkan oleh gas karbon dioksida, hal ini akan mengakibatkan laut menjadi lebih asam dan hangat. Ketika suhu dan tingkat keasaman air laut semakin meningkat tentu akan memberikan berbagai dampak bagi lingkungan dan biota laut.



d. Upaya Mengatasi Pemanasan Global Menurut (Nugroho, 2020) ada beberapa upaya dalam mengatasi pemanasan global, diantaranya: 1. Melakukan reboisasi Reboisasi adalah salah satu cara yang efektif dalam mengatasu karbon dioksida yang berlebihan. Menurut Thomas Crowther (ahli ekologi) menanam pohon adalah solusi termudah dan paling efektif dalam mengatasi pemanasan global, karena pohon dapat menyerap zat karbondioksida yang terperangkap diudara. 2. Mengurangi penggunaan kendaraan pribadi



6



Penggunaan kendaraan pribadi yang berlebihan bisa menyebabkan pemansan global. Maka dari itu sebisa mungking tinggalkan kendaraan pribadi, jika memungkinkan menggunakan kendaraan umum. Jadi, 30 orang dalam satu bus lebih baik dari pada orang mengendarai kendaraannya masing-masing bagi bumi. 3. Menghemat penggunaan energi Satu diantara caramengatasi pemanasan global, yaitu mematikan lampu yang sudah tidak digunakan lagi. Listrik dihasilkan oleh pembangkit listrik dan pembangkit listrik dihasilkan dari bahan bakar yang berasal dari minyak bumi, gas alam atau batu bara. Dengan kita menghemat penggunaan energi, terutama listrik, kita berkontribusi pada pengurangan polusi yang berasal dari pembakaran zat-zat tersebut. 4. Meminimalisasi penggunaan plastic Dalam artikel di jurnal Plos One via Salamadian, para peneliti menyimpulkan, dalam produk plastik seperti botol air, sedotan, tas kresek atau pembungkus makanan mengeluarkan gas etilena dan metana ketika terkena sinar matahari. Itulah mengapa, mulailah meminimalisasi penggunaan bahan plastik sekali pakai dan menggantinya dengan produk yang bisa dipakai berulang. Bawalah kantong belanjaan sendiri ketika berbelanja ke pasar atau supermarket agar kita tidak menyumbangkan lebih banyak sampah di bumi. 5. Gunakan produk ramah lingkungan Saat ini, banyak produk yang menggunakan teknologi ramah lingkungan, mulai lampu, ac, mesin cuci sampai motor listrik. Walau tetap menyumbang angka untuk pemanasan global, jumlahnya lebih sedikit dibanding produk lain pada umumnya. 6. Jalankan pola hidup sehat dan hemat Pola hidup sehat, misalnya dengan bersepeda atau berjalan kaki ketimbang memakai kendaraan bermotor. Selain itu kita harus berhemat, dengan cara membeli barang yang seharusnya dibeli, jangan sampai tidak terpakai dan menjadi limbah yang mengotori lingkungan.



7



B. HUJAN ASAM Hujan asam pada umumnya seperti hujan pada biasanya, namun air hujan yang turun memiliki PH rendah di bawah 5,6 karena kandungan karbondioksida atau CO2 yang larut dengan air hujan memiliki kandungan asam yang lemah. Hujan asam dapat dikatakan juga sebagai turunnya asam dalam bentuk hujan. Sehingga memiliki sifat asam yang korosif atau mengikis partikel lain, karena hujan yang turun di Indonesia normalnya memiliki PH 6. Hujan asam juga merupakan fenomena alam yang tak hanya memengaruhi lingkungan hidup saja, tapi juga kesehatan menjadi terganggu. Hujan asam merupakan bentuk pengendapan berupa asam, seperti asam sulfat atau nitrat yang jatuh dari atmosfer ke tanah. Hal ini disebabkan ketika sulfur dioksida (SO2) dan nitrogen oksida (NOX) menyebar di atmosfer setelah diangkut oleh angin atau arus udara. SO2 dan NOX dapat bereaksi terhadap air, oksigen, dan bahan kimia lainnya untuk membentuk asam sulfat dan asam nitrat. Unsur-unsur itu kemudian bercampur dengan air dan yang lainnya sebelum jatuh ke permukaan bumi. Terjadinya SO2 dan NOX dapat disebabkan oleh dua hal, yaitu terjadi secara alami seperti tumbuhan yang membusuk dan letusan gunung api melepaskan bahan-bahan kimia yang dapat menyebabkan hujan asam, dan juga dapat terjadi karena aktivitas manusia seperti industri, pembakaran bahan bakar fosil, proses pembangkit listrik, kendaraan bermotor dan pabrik pengolahan pupuk untuk pertanian (terutama amonia), industri manufaktur, kilang minyak, dan lainnya. Namun pada umumnya penyebab terjadinya hujan asam itu akibat aktivitas manusia. Sebelum terjadinya hujan asam, gas-gas yang di hasilkan oleh akibat aktivitas manusia itu dapat terbawa angin hingga ratusan kilometer di atmosfer. Akibat dari hujan asam itu sungguh berpengaruh sekali terhadap kesehatan manusia, habitat dan kehidupan organisma perairan, dan juga dapat merusak alam. Tanah yang telah terkena hujan asam akan menjadi tidak bagus bagi tumbuhan, hutan, bahkan pertanian karena air yang diserap merupakan air dari hujan asam yang memiliki PH rendah sehingga menyebabkan tanah menjadi tidak subur dan penyerapan air sangat kurang sekali, bahkan ada kemungkinan dapat terjadinya longsor, penurunan hasil padi, dan lainnya. Namun



8



berbeda dengan wilayah yang masih jauh dari kawasan industri. Berikut gambar proses terjadinya hujan asam.



Selain itu pemanfaatan air hujan sebagai sumber air bersih dan air minum pun akan berkurang karena kadar PH yang rendah, pencemaran udara karena menghirup udara yang telah tercemar, dapat berpegaruh juga terhadap material seperti logam, bangunan baru, keramik dan gelas, cat, kertas. Hujan asam juga dapat menurunkan populasi ikan, tumbuhan akuatik dan jasad renik. Solusi yang dapat dilakukan untuk mencegah atau mengurangi terjadinya hujan asam adalah dengan menggunakan bahan bakar dengan kandungan belerang rendah, mengurangi kandungan belerang sebelum pembakaran, pengendalian pencemaran selama pembakaran dengan cara dapat menggunakan alat pembakar khusus, reboisasi, membatasi penggunaan bahan bakar fosil dengan beralih pada sumber energi baru seperti tenaga surya, angin dan lainnya.



9



C. ETIKA LINGKUNGAN Etika lingkungan berasal dari dua kata yaitu Etika dan Lingkungan, Etika berasal dari bahasa yunani yaitu "Ethos" yaitu berarti adat istiadat atau kebiasaan. Ada tiga teori mengenai pengertian etika, yaitu : Etika Deontologi, Etika Teologi, dan Etika Keutamaan. Etika Deontologi adalah suatu tindakan di nilai baik atau buruk berdasakan apakah tindakan itu sesuai atau tidak dengan kewajiban. Etika Teologi adalah baik buruknya suatu tindakan berdasarkan tujuan atau akibat suatu tindakan. Sedangkan Etika Keutamaan adalah mengutamakan pengembangan karakter moral pada diri setiap orang. Lingkungan adalah segala sesuatu yang disekitar manusia yang mempengaruhi kelangsungan kehidupan kesejahteraan manusia dan makhluk hidup lain baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Jadi Etika Lingkungan merupakan kebijaksanaan morak manusia dalam bergaul dengan lingkungannya. Etika Lingkungan diperlukan agar setiap kegiatan yang menyangkut lingkungan dipertimbangkan secara cermat sehingga keseimbangan lingkungan tetap terjaga. Jadi Etika Lingkungan merupakan kebijaksanaan moral manusia dalam bergaul dengan lingkungannya. Etika lingkungan diperlukan agar setiap kegiatan yang menyangkut lingkungan dipertimbangkan secara cermat sehingga keseimbangan lingkungan tetap terjaga Adapun hal-hal yang harus diperhatikan sehubungan dengan penerapan etika lingkungan sebagai berikut a. Manusia merupkn bagian dari lingkungan yang tidak terpisahkan sehingga perlu menyayangi semua kehidupan dan lingkungannya selain dirinya sendiri b. Manusi sebagai bagian dari lingkungan, hendaknya selalu berupaya untuk menjaga terhadap pelestarian, keseimbangan dan keindahan alam c. Kebijaksanaan penggunaan sumber day alam yang terbatas termasuk bahan energi d. Lingkungan disediakan bukan untuk manusia saja, melainkan juga untuk makhluk hidup yang lain Di samping itu, etika Lingkungan tidak hanya berbicara mengenai perilaku manusia terhadap



10



alam, namun juga mengenai relasi di antara semua kehidupan alam semesta, yaitu antara manusia dengan manusia yang mempunyai dampak pada alam dan antara manusia dengan makhluk hidup lain atau dengan alam secara keseluruhan. Contoh etika lingkungan masyarakat a. Menjaga kelestarian lingkungan dengan tidak membuang sampah dan saking membantu dalam menjaga kebersihan lingkungan b. Tidak mengambil hak ruang publik seperti memarkir mobil pada jalan yang sempit maupun memarkir kendaraan sembarangan c. tidak mementingkan ego saat menggunakan fasilitas publik,



seperti merokok



sembarangan, membuang sampah sembarangan dan lain sebagainnya d. Menggunakan pakaian yang sopan ketika berkegiatan di luar rumah Dll



11



BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN



Pemanasan global adalah fenomena alam yang terjadi dengan meningkatnya suhu rata-rata atsmosfer, lautan, dan daratan bumi secara menyeluruh. Pemanasan global merupakan fenomena global yang di sebabkan oleh aktivitas manusia diseluruh dunia, yaitu pertambahan populasi penduduk, serta pertumbuhan teknologi dan industri. Oleh karena ini peristiwa ini berdampak global. Untuk mengatasi nya kita bisa melakukan reboisasi, penghematan penggunaan listrik, mengurangi penggunaan kendaraan pribadi, mengurangi penggunaan plastik, penggunaan produk ramah lingkungan dan melakukan pola hidup sehat. Hujan asam disebabkan oleh dua hal yaitu disebabkan secara alami seperti tumbuhan



yang membusuk dan letusan gunung api dan disebabkan juga oleh aktivitas manusia seperti industri, pembakaran bahan bakar fosil, proses pembangkit listrik, kendaraan



bermotor dan pabrik pengolahan pupuk untuk pertanian (terutama amonia), industri manufaktur, kilang minyak dan lainnya. Akibatnya berpengaruh sekali terhadap kesehatan manusia, habitat dan kehidupan organisma perairan, dan juga dapat merusak alam. Dan cara mencegah terjadinya hujan asam diantaranya yaitu melakukan reboisasi, membatasi penggunaan bahan bakar fosil dengan beralih pada sumber energi baru seperti tenaga surya, angin dan lainnya.



Etika lingkungan merupakan kebijaksanaan moral manusia dalam bergaul dengan lingkungannya, etika lingkungan diperlukan agr etip kegiatan yang menyangkut lingkungan dipertimbangkan secara cermat sehingga keseimbangan lingkungan tetap terjaga. Manusia adalah bagian dari lingkungan yang tidak biss dipisahkan, maka diperlukan menjaga, menyayangi dan melestarikan lingkungan. Karena lingkungan ini diciptakan tidak hanya untuk manusia saja, tetapi seluruh komponen alam dunia ini



12



DAFTAR PUSTAKA



(n.d.). Retrieved Maret 16, 2021, from https://ilmugeografi.com/fenomena-alam/hujan-asam (n.d.). Retrieved Maret 17, 2021, from https://tirto.id/hujan-asam-penyebab-dampak-dan-solusipencegahannya-erNl Anonim. (2020). Pengertian Pemanasan Global, Penyebab, Dampak dan Cara Mengatasinya. Retrieved Maret 15, 2021, from https://lingkunganhidup.co/pengertian-pemanasanglobal-penyebab-dampak/ Buesseler, K. e. (2007). Revising Carbon Flux Through The Ocean's Twilight Zone Science. 316, 567-570. Gleason, K. K. (2007). Climate Classroom; What’s up with global warming? National Wildlife Federation. Hargrove, E. C. (1989). Etika Lingkungan Dasar. Preteice Hall: New Jersey. Idayanti, R. (2007). Pengaruh Pemanasan Global (Global Warming) Terhadap Lingkungan dan Kesehatan. Jurnal Kedokteran Syiah Kuala, 7, 4. Idayati, R. (2007). Pengaruh Pemanasan Global (Global Warming) Terhadap Lingkungan Dan Kesehatan. Jurnal Kedokteran Syiah Kuala, 7, 44-45. Idayati, Ratna. (2007). Pengaruh Pemanasan Global (Global Warming) Terhadap Lingkungan dan Kesehatan. Jurnal Kedokteran Syiah Kuala, 7, 46. Latif, V. (1996). Pemanasan Global dan Pola Penyakit. M, E. (2007, September). Jurnal Kesehatan Masyarakat, 2. Matahelumual, B. C. (2010). Jurnal Lingkungan dan Bencana Geologi, 1, 59-70. Nugroho, F. T. (2020, November 03). Pengertian Pemanasan Global, Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya. Retrieved Maret 15, 2021, from https://www.bola.com/ragam/read/4398488/pengertian-pemanasan-global-ketahuipenyebab-dan-cara-mengatasinya Soden, B. J. (2005). An Assessment of Climate Feedbacks in Coupled Ocean-Atmosphere Models. Journal of Climate, 19, 4. Soeriaatmadia, R. (2003). Ilmu Lingkungan. Bandung: ITB.



13