Gunung Tangkuban Perahu [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

GUNUNG TANGKUBAN PERAHU



Disusun oleh : Nama



: Nurul Maulina



NIM : 2011070016 Dosen Pembimbing : Drs Harunnun Rasyid, M.Pd



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH



i



KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SAW, yang telah melimpahkan rahmat-Nya kepada penulis , sehingga dapat menyusun dan menyelesaikan karya tulis ini. Dengan selesainya penyusunan karya tulis ini, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada semua pihak yang telah membantu, membimbing dan mengarahkan penulis dalam pembuatan karya tulis ini. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa Karya Tulis ini masih jauh dari sempurna, maka dari itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan Karya Tulis ini dimasa yang akan datang.



ii



DAFTAR ISI hal HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i KATAPENGANTAR ....................................................................................... ii DAFTAR ISI ....................................................................................................



iii



BAB I PENDAHULUAN



1



A. Alasan Pemilihan Judul …………………………………………………..



1



B. Rumusan Masalah………………………………………………………



1



C. Tujuan Penelitian ………………………………………………………



1



BAB II PENGERTIAN UMUM



3



A. Gunung Tangkuban Parahu ………………………………………………



3



B. Legenda rakyat setempat …………………………………………………



4



C. Asal – Usul Gunung Tangkuban Perahu …………………………………



5



D. Letak Geografis ………………………………………………………….



5



E. Iklim ……………………………………………………………………...



5



F. Luas Areal ………………………………………………………………..



6



G. Kawah Gunung Tangkuban Perahu ……………………………………… 6 H. Aktifitas Letusan …………………………………………………………



7



I. Flora Dan Vegetasi ………………………………………………………. 8 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan ………………………………………………………………. 9 B. Saran – Saran …………………………………………………………….. 9 DAFTAR PUSTAKA



iii



BAB I PENDAHULUAN A. Alasan Pemilihan Judul Dalam menyusun karya tulis ini , penulis mengangkat judul : ”SEKILAS TENTANG GUNUNG TANGKUBAN PERAHU, BANDUNG - JAWA BARAT” dengan alasan sebagai berikut : 1. Untuk mengenal lebih ajuh tentang obyek wisata yang ada di Indonesia, khususnya Gunung Tangkuban Perahu. 2. Menarik minat Pembaca untuk mengunjungi obyek wisata Gunung Tangkuban Perahu. 3. Menyadarkan kepada kita bahwa di Indonesia terdapat banyak obyek wisata yang melukiskan tentang keindahan alam. B. Tujuan Penelitian 1. Memperkenalkan Gunung Tangkuban Perahu kepada pembaca 2. Mengetahui sejarah Gunung Tangkuban Perahu 3. Melatih dan menambah wawasan C. Rumusan Masalah 1. Bagaimanakah sejarah Gunung Tangkuban Perahu 2. Apa saja yang ada di Gunung Tangkuban Perahu ?



1



?



BAB II PEMBAHASAN A. Gunung Tangkuban Parahu Ketinggian



:  2,084 meter (6,837 kaki)



Lokasi



:  Jawa Barat, Indonesia



Koordinat



:  6.77°LS 107.6°BT



Geologi 



:  Jenis Stratovolcano



Letusan terakhir :  1983 Gunung Tangkuban Parahu atau Gunung Tangkuban Perahu adalah salah satu gunung yang terletak di provinsi Jawa Barat, Indonesia. Sekitar 20 km ke arah utara Kota Bandung, dengan rimbun pohon pinus dan hamparan kebun teh di sekitarnya, gunung Tangkuban Parahu mempunyai ketinggian setinggi 2.084 meter. Bentuk gunung ini adalah Stratovulcano dengan pusat erupsi yang berpindah dari timur ke barat. Jenis batuan yang dikeluarkan melalui letusan kebanyakan adalah lava dan sulfur, mineral yang dikeluarkan adalah sulfur belerang, mineral yang dikeluarkan saat gunung tidak aktif adalah uap belerang. Daerah Gunung Tangkuban Perahu dikelola oleh Perum Perhutanan. Suhu ratarata hariannya adalah 17’C pada siang hari dan 2 ‘C pada malam hari. Gunung Tangkuban Parahu mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung. B. Legenda rakyat setempat Asal-usul Gunung Tangkuban Parahu dikaitkan dengan legenda Sangkuriang, yang dikisahkan jatuh cinta kepada ibunya, Dayang Sumbi. Untuk menggagalkan niat anaknya menikahinya,



Dayang Sumbi mengajukan



syarat supaya



Sangkuriang membuat perahu dalam semalam. Ketika usahanya gagal, Sangkuriang marah dan menendang perahu itu, sehingga mendarat dalam keadaan terbalik. Perahu inilah yang kemudian membentuk Gunung Tangkuban Parahu. Gunung Tangkuban Parahu ini termasuk gunung api aktif yang statusnya diawasi terus oleh Direktorat Vulkanologi Indonesia. Beberapa kawahnya masih menunjukkan tanda tanda keaktifan gunung ini. Di antara tanda gunung berapi ini



2



adalah munculnya gas belerang dan sumber-sumber air panas di kaki gunung nya di antaranya adalah di kasawan Ciater, Subang. Keberadaan gunung ini serta bentuk topografi Bandung yang berupa cekungan dengan bukit dan gunung di setiap sisinya menguatkan teori keberadaan sebuah telaga (kawah) besar yang kini merupakan kawasan Bandung. Diyakini oleh para ahli geologi bahwa kawasan dataran tinggi Bandung dengan ketinggian kurang lebih 709 m diatas permukaan laut merupakan sisa dari letusan gunung api purba yang dikenal sebagai Gunung Sunda dan Gunung Tangkuban Parahu merupakan sisa Gunung Sunda purba yang masih aktif. Fenomena seperti ini dapat dilihat pada Gunung Krakatau di Selat Sunda dan kawasan Ngorongoro di Tanzania, Afrika. Sehingga legenda Sangkuriang yang merupakan cerita masyarakat kawasan itu diyakini merupakan sebuah dokumentasi masyarakat kawasan Gunung sunda purba terhadap peristiwa pada saat itu. C. Asal – Usul Gunung Tangkuban Perahu Gunung Tangkuban Perahu terbentuk dari aktivitas letusan yang paling muda di antara jajaran/ kompleks Gunung Api Sunda Purba dengan type letusan Strato/ berlapis , sekitar 3000 tahun yang lalu. Dari gunung Sunda Purba (dengan ukuran yang lebih besar) kemudian Terbentuklah 3 tiga gunung api baru, yaitu : Gunung Sunda ( Baru ) , Gunung Tangkuban Perahu. Gunung Burangrang dan Pada Fase terakhir sekitar 2000 tahun yang lalu terbentuklah dasar batuan Sedimen neogen / endapan batu bara. Bagian sisa kawah ( Kaldera ) gunung Sunda Purbamasih terdapat di antara Gunung Burangrang dan Tangkuban Perahu. Sedangkan Danau atau Situ. Lembang masih merupakan salah satu bagian dari dasar kawah gunung Sunda Purba itu sendiri. Peristiwa runtuhan ini terjadi pada dua tahap, yaitu: 1. Terjadinya patahan di Lembang sekitar + 3000 tahun yang lalu 2. Runtuhnya bagian puncak di sebelah Utara, kemudian muncullah kegiatan gunung Tangkuban Perahu di sebelah Timur yang merupakan sisa kawah Kaldera gunung Sunda (+ 2000 tahun yang lalu ). Dalam perkembangannya membentuk tubuh gunung dengan puncak gunung api yang memanjang . Bentuk tubuh yang memanjang disebabkan oleh adanya tempat perpindahan titik letusan yang memanjang + 1100 m dengan arah timur dan barat . Hal ini dapat ditunjukkan dengan adanya sisa – sisa tepi kawah yang



3



lama yang mendirikan adanya gerakan atau perpindahan aktifitas puncak. Pada waktu yang bersamaan terbentuk pula mata air panas Ciater dan Maribaya. Perpindahan aktifitas puncak yang membentang dari timur ke barat, maka apabila dilihat dari arah Selatan ( kota Bandung ) maka tampak seperti trapesium atau seperti perahu yang terbalik ( Bahasa Sunda ) perahu nangkub = Tangkuban Perahu . Keadaan / aktifitas gunung Tangkuban Perahu Sampai saat ini adalah dalam keadaan aktif dan normal. Dengan suhu permukaan kawah 96 ’ C s/d 98 ’ C dengan kondisi asap berwarna putih tipis. setelah kira – kira 3 bulan yang lalu Gunung



Tangkuban



Perahu



dinyatakan



statusnya



”WASPADA”,dengan



ketinggian antara 5 – 15 m dari permukaan ( kawah Baru, Ratu, Domas ). Dalam masyarakat setempat( Sunda ), terbentuknya Gunung Tangkuban Perahu tidak lepas dengan legenda Sangkuriang. D. Letak Geografis Secara geografis Gunung Tangkuban Perahu berada pada 64 derajat 06 LS dan 107 derajat 36 BT dengan puncak tertinggi kurang lebih 2,084 meter dpi. Obyek wisata gunung Tangkuban Perahu yang terletak tidak jauh dari jalan raya Bandung – Jakarta via Subang, Cikampek. Sekitar 30 km dari Bandung (merupakan Ibukota Provinsi Jawa Barat ) ke arah Utara 200 km dari Jakarta atau 32 km sebelah selatan kota Subang secara administratif berada di wilayah kabupaten Subang dan kabupaten Bandung. E. Iklim Daerah Tangkuban Perahu termasukkategori daerah tropis dengan suhu rata rata siang hari 18 derajat celcius dan antara 7 derajat sampai 9 derajat celcius malam hari. Memiliki curah hujan 2.700 mm pertahun dengan curah hujan terendah 100 mm di bulan Juli dan tertinggi 320 mm di bulan Nonember dengan kelembaban udara 45 % - 95 % Prosentasi penyinaran Matahari tinggi antara 40 % - 60 % dengan lama penyinaran 4,8 jam atau sekitar 7- 2 jam per hari. F. Luas Areal Secara keseluruhan luas areal gunung Tangkuban Perahu : 3.320 km2 dan dalam pengelolaannya terbagi dalam tiga kelompok,yaitu 1. Hutan Produksi       : 1.290 km2



4



2. Hutan Wisata          : 370 km G. Kawah Gunung Tangkuban Perahu Gunung Tangkuban Perahu mempunyai dua kelompok kawah pusat yang masih aktif sampai saat ini , diantaranya adalah : 1. Kelompok Pangguyangan Badak ( kawah Utama ) a. Kawah Pangguyangan Badak ( pertama ) ukuran 800 m x 700 m b. Kawah Upas, kawah Upas A ( tertua ), kawah Upas B ( sebelum sekarang ) Kawah Upas C ( sekarang ) ukuran 800 m x 560 m c. Kawah Ratu, kawah Ratu B ( sekarang ) ukuran 650 m x 500 m d. Kawah G Como, ( leburan tahun 1926 ) e. Kawah Baru 2. Kelompok Kawah Parasiter a. Kawah Jurig b. Kawah Siluman c. Kawah Jurian d. Kawah Badak e. Kawah Domas f. Kawah Jagal g. Kawah Suci Dari sekian kawah yang ada, hanya beberapa kawah yang paling menarik perhatian pengunjung . Hal ini disebabkan selain kawah Domas masih aktif juga karena ada mata air panas ( Fumarole ) dengan suhu mendekati titik didih antara 98 ‘C – 100’ C. Kawah Domas merupakan yang paling aman untuk dikunjungi karena posisinya yang tepat di lereng gunung terbuka (tidak tertutup atau ditumbuhi oleh tumbuh-tumbuhan) sehingga gas – gas yang dikeluarkan oleh kawah akan segera terbawa angin H. Aktifitas Letusan Peristiwa letusan – letusan yang besar yang pernah terjadi tidak pernah dilakukan pencatatan sebelumnya . Baru kemudian mulai tercatat dalam sejarah setelah seorang berkewarga negaraan Jerman bernama Junghun yang pernah menulis erupsi tahun 1829 sejak itulahkegiatan gunung Tangkuban perahu mulai diadakan pencatatan aktivias sampai saat ini.dan tercatat sebagai berikut



5



Tahun Kegiatan 1829 Terjadi letusan abu secara terus menerus di kawah Ratu dan Upas 1846 Erupsi dalam kawah baru 1862 Peningkatan kegiatan di dalam kawah Ratu dan Upas 1896 Letusan freaktif, terbentuk kawah baru 1910 Letusan kawah ratu 1929 Letusan kawah lumpur setinggi 10 m di kawah Ratu 1935 Terbentuklah celah panjang 50 m lebar 1m di kawah Ratu 1936 Kenaikan kegiatan di kawah Ratu tinggi asap mencapai 100 m 1952 Awan hitam mengepul setinggi 25 m disertai hujan abu tipis di kawah Ratu 1969 Hujan abu tipis mencapai perkebunan teh di daerah sebelah utara 1970 Erupsi lumpur di kawah Ratu 1984 Kenaikan kegempaan 1985 Kenaikan suhu solfatar 1992 Kenaikan aktifitas / gempa vulkanik I. Flora Dan Vegetasi Tangkuban Perahu memiliki formasi hutan hujan tropis , berbagai jenis pohon yang terdapat di dalamnya. Adapun jenis tumbuhan yang ada di sekitar Gunung Tangkuban Perahu antara lain : a. Manarasa b. Jambu Atus c. Puspa d. Harendong e. Kipare f. Saninten g. Rasalama h. Lemo i. Kihiuris j. Walen k. Kipanggang l. Cantigi Bodas 1. Jenis Tumbuhan Bawah



6



1) Babodotan 2) Herendong Alas 3) Kicentre 4) Carutu 5) Pakis cempe 6) Pinang 7) Kantong Semar 8) Bingbin 9) Pakis tangkur 10) Benying 11) Pakis Andong 2. Jenis Tumbuhan Epiphyl 1) Benalu 2) Kedeca 3) Paku 4) Liana 5) Arevy gereng 6) Kibabera 7) Hariyang 8) Kirinyuh 9) Kesangka



7



BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Dari hasil uraian di atas mengenai Gunung Tangkuban Perahu , maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Obyek wisata Tangkuban Perahu selain dijadikan sebagai tempat rekreasi juga dapat dijadikan bahan penelitian ilmu-ilmu pengetahuan 2. Obyek wisata Tangkuban Perahu merupakan salah satu obyek yang menarik di wilayah Bandung dan kaya akan budaya serta tinggi nilai sejarahnya 3. Obyek wisata Tangkuban Perahu harus dilestraikan dan dimanfaatkan secara optimal B. Saran – saran 1. Setelah memahami laporan perjalanan ini hendaknya pembaca dapat semakin mengenal dan lebih mencintai budaya sendiri. 2. Dengan laporan ini semoga semakin meningkatkan kesadaran kita untuk melindungi kelestarian alam.



8



DAFTAR PUSTAKA www.wikipedia/bahasa-indonesia.com www.google.com//sumber_pengertian_gunung_tangkuban_perahu www.google.com//gunung_tangkuban_perahu www.andrianto.blogspot.com//sejarah-gunung-tangkuban-perahu.com



9