Habitat Selection Cheetah [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Habitat Selection Cheetah (Acinonyx jubatus) Indri Rahmawati e-mail: [email protected] phone: +6281268025888



Program Studi Pendidikan Biologi, Program Pascasarjana Universitas Negeri Padang, Padang



Abstrak: Review ini bertujuan untuk menganalisis perilaku harian Cheetah(Acinonyx jubatus) tingkah laku harian kcheetah (makan, minum, eliminasi, merawat diri, bergerak, stereotypes, dan istirahat). Adapun metode yang digunakan dalam review ini adalah metode studi literature yang dikumpulkan berdasarkan dari hasil penelitian (journal) melalui google scholar. Dari hasil review,menunjukkan bahwa suatu perilaku hewan terjadi karena pengaruh genetis (perilaku bawaan lahir atau innate behavior), dan karena akibat proses belajar atau pengalaman yang dapat disebabkan oleh lingkungan sehingga terjadi suatu perkembangan sifat dan kcheetah memiliki perilaku yang sangat bervariasi. Kata kunci : Cheetah(Acinonyx jubatus), Perilaku, Genetis PENDAHULUAN asli



Kelemahannya Cheetah tidak bisa



Benua Afrika termasuk jenis kucing



berlari jarak jauh melebihi 500 meter. Ia



(Felidae). Cheetah (Acinonyx jubatus)



akan melepaskan buruannya apabila telah



berasal dari kata 'chitraka' yang berarti



melewati jarak tempuh, hal ini berkaitan



'berbintik. Mencari mangsa dengan cara



dengan suplai oksigen pada paru-parunya



mengandalkan



dalam



disaat Cheetah harus berlari kencang.



berlari. Cheetah berlari menunjukkan



Pemompaan oksigen lewat paru-parunya



akselerasi dari 0 sampai 80 km/jam hanya



akan membahayakan dirinya pada saat



dalam 3 langkahnya, dengan kecepatan



berlari kencang jarak jauh, karena akan



maksimal 110 km / jam dicapai dalam 3,5



mati



detik (Hildebrand 1959, 1961).



oksigen.



Cheetah



adalah



binatang



kecepatannya



kelelahan



akibat



kekurangan



Sangat



mengesankan



fisiologis



adalah



Kemampuan



hasil



yang



sangat



morfologi khusus, termasuk yang ringan kerangka, kaki panjang dan tulang kaki, dan yang kecil, aerodinamis efisien bingkai. Tengkorak kecil dan bertulang tipis, dan wajah yang relatif datar dengan berkurang



panjang



memungkinkan



moncong



mata



besar



yang



Gambar1.



untuk



Morfologi Cheetah (Acinonyx jubatus (Sumber: C.Payey)



diposisikan untuk penglihatan teropong Cheetah memiliki panjang tubuh



maksimal (Ewer 1973 dalam Marker



berkisar antara 180cm hingga 240cm.



2003).



Berat tubuhnya mencapai 43 kg sampai 67 kg. Warna tubuh cheetah bervariasi



PEMBAHASAN 1. Klasifikasi jubatus)



Cheetah



(Acinonyx



dari



kekuningan



hingga



kecoklatan



dengan totol di sekujur tubuh. Cheetah memiliki kepala kecil,



Klasifikasi cheetah secara ilmiah : Kingdom



: Animalia



leher panjang punggung yang fleksibel,



Filum



: Chordata



dada dalam, dan kaki yang kuat. Bentuk



Subfilum



: Vertebrata



tubuh



Kelas



: Mammalia



memungkinkan cheetah untuk melompat



Ordo



: Karnivora



dan berlari dengan kecepatan tinggi.



Famili



: Felidae



Namun, stamina cheetah tidak bertahan



Genus



: Acinonyx



lama. Tidak seperti jenis kucing lainya,



Spesies



: Acinonyx jubatus



cakar cheetah tidak dapat di tarik masuk.



yang



aerodinamis



tersebut



Cheetah memiliki struktur tubuh 2. Morfologi jubatus)



Cheetah



(Acinonyx



yang



terkenal



unik



yaitu



tulang



belakangnya yang dapat diperpanjang sehingga memberi kemampuan untuk



menempuh jarak yang jauh dalam waktu



tampaknya



singkat dan cengkeramannya yang semi-



dalam waktu setelah meninggalkan ibu



retractable.



mereka (Caro, 1994).



3. Tingkah Laku Cheetah (Acinonyx jubatus)



membentuk



kelompok



Cheetah berburu makanan di siang hari, baik secara kelompok maupun individu.



Makanannya



terdiri



dari



mamalia antara lain burung, unta, kijang, antelop, dan binatang lainya. Cheetah mengintai mangsanya sedekat mungkin dari balik pepohonan dan semak. Lalu cheetah secara tiba tiba menyerang dan menggigit mangsanya Gambar2. Perilaku Cheetah (Acinonyx jubatus) saat berlari



dengan rahang dan gigi yang tajam. Setelah



Cheetah, adalah mamalia pelari tercepat di dunia. Cheetah dapat berlari dengan kecepatan 96km/jam dalam waktu 3 detik sejak mulai berlari. Perilaku cheetah berbeda dibandingkan dengan felidae lainnya, sebagian besar kucing, selain singa (Panthera leo), adalah hewan soliter. Cheetah, di sisi lain, menampilkan campuran perilaku soliter



dan



sosial.



ditemukan



sendiri,



bergantung



pada



Betina



sering



kecuali anak



jika



laki-laki



sementara laki-laki soliter atau dalam koalisi, biasanya laki-laki yang terkait. Anak



laki-laki



independen



juga



mangsa



di



lumpuhkanm



cheetah akan membawanya ke tempat yang sepi untuk di mangsa secara cepat.



Serta



tetap



waspada



dari



predator lain yang akan merebut mangsa



hasil



buruanya.



Cheetah



minum sekitar 3-4 hari sekali. Saat mangsa melimpah, cheetah cenderung berburu setiap 2-5 hari kecuali bila seekor betina memiliki anak



laki-laki



kemudian



berburu



menjadi aktivitas sehari-hari (Estes, 1993). Ukuran mangsa yang terbunuh biasanya



bergantung



pada



jenis



kelamin cheetah dan pengelompokan sosial;



betina



lebih



cenderung



menangkap mangsa yang lebih kecil



sudah dapat mengikuti induk induknya.



daripada laki-laki (Marker, 2002; Mills



Anak cheetah menyusu pada induknya



et



sekitar 2 sampai 3 bulan. Namun mereka



al.,



2004)



dan



koalisi



lebih



cenderung menangkap mangsa yang lebih besar daripada laki-laki tunggal (Caro, 1994).



positif



kelimpahannya bervariasi



di



Anak cheetah memiliki warna bulu berwarna agak abu-abu. Menginjak



Jenis mangsa yang tertangkap berkorelasi



sudah makan daging di usia 3 minggu.



dan antara



usia 4 bulan. Tubuh anak cheetah



dengan



bewarna kuning kecoklatan dan hampir



cenderung



seluruh tubuhnya di penuhi oleh totol.



lokasi



yang



berbeda (Hayward et al., 2006).



Cheetah tidak mengaum seperti singa. Mereka mendesis, mendengking, dan menggeram. Kelompok cheetah memiliki bahasa isyarat. Yang paling umum adalah suara kicauan burung. Pada



4. Reproduksi Cheetah dapat berkembangbiak setiap



saat



cheetah



merupakan hewan penyendiri, sesaat



tahun



tetapi



setelah kawin. Cheetah jarang menemani



di



musim



betina. Namun, induk cheetah lebih sering



kemarau dan melahirkan anaknya di awal



ditemukan sendiri dan bersama anak



musim



anaknya. Di alam bebas, seekor cheetah



cenderung



sepanjang



dasarnya,



untuk



hujan.



kawin



Cheetah



betina



mengandung anaknya hingga waktu 3



dapat hidup sampai usia 12 tahun.



bulan. Induk cheetah dapat melahirkan hingga 4 ekor anak. Cheetah melahirkan



5. Habitat (Acinonyx jubatus)



anaknya di tempat yang terpencil. Anak



Cheetah biasanya hidup di padang



yang baru lahir tidak membuka matanya



rumput tebuka. Hewan ini sangat terbantu



selama seminggu atau 2 minggu. Ketika



dengan rumput tinggi yang membantunya



induk cheetah berburu, anak anaknya di



bersembunyi dan mengincar mangsa.



sembunyikan di tempat yang aman.



Kebanyakan cheetah (Acinonyx jubatus)



Setelah berumur 6 minggu, anak anaknya



ditemukan di hutan Afrika, dimana



daerah tersebut sebagian besar adalah



Hasil



penelitian



ini



juga



savvana, Timur Tengah dan selatan Asia



mengungkapkan bahwa jumlah perburuan



(Guggisberg, 1975; Caro, 1994; Sunquist



illegal Cheetah baik di wilayah yang



& Sunquist, 2002; Hunter & Hamman,



diproteksi maupun di luar wilayah ini



2003)



belum dapat dinyatakan secara pasti. Di Cheetah beradaptasi dengan baik



samping perburuan illegal penurunan



pada kondisi kering dan sebelumnya



populasi Cheetah yang sangat drastis ini



ditemukan



dan



disebabkan juga oleh konflik lingkungan



lingkungan kering di seluruh Afrika,



tempat antara tinggal antara manusia dan



Banyak dari populasi ini sayangnya



habitat Cheetah, perburuan berlebihan,



hilang



kehilangan



di



padang



terutama



savana



akibat



pemusnahan



habitat



dan



manusia. Saat ini jangkauan mereka



illegal



terbatas pada sub-Sahara Afrika dengan



perdagangan sebagai hewan peliharaan



populasi tersisa di Iran (Estes, 1993;



eksotik.



Nowell & Jackson, 1996). Di daerah



bagian



perdagangan



Habitat



tubuh



sempit,



Cheetah,



berkurangnya



tesis, pola distribusi mereka terutama



makanan, tingginya angka kematian anak



dipengaruhi oleh kelimpahan mangsa dan



cheetah, membuat hewan ini terancam



oleh adanya predator (Durant et al., 1988;



punah. Sekitar 50-75 persen anak cheetah



Durant et al., 2004).



mati



Kasus



penurunan



sebelum



berumur



tiga



bulan.



populasi



Meskipun cheetah tergolong rentan oleh



Cheetah yang kini menjadi perhatian



IUCN dan merupakan spesies Appendix



dunia memang sangat mengkhawatirkan.



I, seperti yang dinyatakan oleh CITES



Di Zimbabwe misalnya, dalam kurun



(Nowell & Jackson, 1996; Marker, 2002).



waktu hanya 16 tahun saja jumlah



Ancaman lain yang membuat cheetah



Cheetah berkurang dari semula 1,200



pada bahaya sebagian besar merupakan



ekor menjadi hanya 170 ekor saja saat ini



hasil



atau setara dengan penyusutan populasi



penggunaan



sebesar 85%.



perambahan



perubahan



menyebabkan



dalam



lahan. habitat



pengelolaan



Fragmentasi cheetah



penurunan



dan dapat



ketersediaan



mangsa



dan



peningkatan



kepadatan



menyebabkan



tingkat



terbatas pada sub-Sahara Afrika dengan



persaingan antar perang yang lebih tinggi



populasi tersisa di Iran (Estes, 1993;



(Nowell & Jackson, 1996; Durant et al.,



Nowell & Jackson, 1996). Di daerah



2004).



tesis, pola distribusi mereka terutama



predator,



Saat



ini



jangkauan



mereka



dipengaruhi oleh kelimpahan mangsa dan 6. Distribusi dan Penyebaran Distribusi alami cheetah meliputi hutan di seluruh Afrika, termasuk Afrika Utara, sampai ke Timur Tengah dan India Selatan-timur. Cheetah juga terdapat di Iran dalam populasi kecil yang terisolasi. Dimana daerah tersebut sebagian besar adalah savvana, hal ini



menunjukkan



bahwa cheetah memiliki toleransi habitat yang luas.(Estes, 1993; Caro, 1994). Banyak dari populasi ini hilang terutama akibat pemusnahan manusia.



DAFTAR PUSTAKA



oleh adanya predator (Durant et al., 1988; Durant et al., 204). KESIMPULAN Dari review yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan



bahwa



Cheetah memiliki perilaku yang sangat variatif.



Kcheetah



yang



dipelihara



memperlihatkan aktifitas tingkah laku minum pada siang yang nyata lebih tinggi dan tingkah laku bergerak pada pagi hari yang lebih tinggi dibanding siang dan sore hari jubatus) in thicket vegetation: is the cheetah a savanna specialist?. Journal of Zoology, 271(3), 310-317.



Andresen, L., Everatt. K.T., Somers. M.J. and Purchase, G.K. 2012. Evidence for a resident population of cheetah in the Parque Nacional do Limpopo, Mozambique. South African Journal of Wildlife Research 42: 144-146.



Broomhall, L. S., Mills, M. G. L., & Du Toit, J. T. (2003). Home range and habitat use by cheetahs (Acinonyx jubatus) in the Kruger National Park. Journal of Zoology, 261(2), 119-128.



Bissett, C., & Bernard, R. T. F. (2007). Habitat selection and feeding ecology of the cheetah (Acinonyx



Brugière, D., Chardonnet, B., & Scholte, P. (2015). Large-scale extinction of large carnivores (lion Panthera leo, cheetah Acinonyx jubatus and wild



dog Lycaon pictus) in protected areas of West and Central Africa. Tropical Conservation Science, 8(2), 513-527.



in low prey habitats in northeastern Iran: Implications for effective conservation. Journal of arid environments, 87, 206-211.



C Depauw, S., Hesta, M., Whitehouse‐ Tedd, K., Stagegaard, J., Buyse, J., & Janssens, G. P. J. (2012). Blood values of adult captive cheetahs (Acinonyx jubatus) fed either supplemented beef or whole rabbit carcasses. Zoo Biology, 31(6), 629641. Durant, S. M. (2000). Predator avoidance, breeding experience and reproductive success in endangered cheetahs, Acinonyx jubatus. Animal behaviour, 60(1), 121-130. Durant, S.M., Craft, M.E., Foley, C., Hampson, K., Lobora, A.L., Msuha, M., Eblate, E., Bukombe, J., McHetto, J. and Pettorelli, N. (2010). Does size matter? An investigation of habitat use across a carnivore assemblage in the Serengeti, Tanzania. Journal of Animal Ecology 79: 1012-1022.



E Farhadinia, M. S., Hosseini-Zavarei, F., Nezami, B., Harati, H., Absalan, H., Fabiano, E., & Marker, L. (2012). Feeding ecology of the Asiatic cheetah Acinonyx jubatus venaticus



G H I J K Laurenson, M. K. (1994). High juvenile mortality in cheetahs (Acinonyx jubatus) and its consequences for maternal care. Journal of Zoology, 234(3), 387-408. Lindsey, P., Tambling, C. J., Brummer, R., Davies-Mostert, H., Hayward, M., Marnewick, K., & Parker, D. (2011). Minimum prey and area requirements of the Vulnerable cheetah Acinonyx jubatus: implications for reintroduction and management of the species in South Africa. Oryx, 45(4), 587-599. Marker, L.L. 2002. Aspects of Cheetah (Acinonyx jubatus) Biology, Ecology and Conservation Strategies on Namibian Farmlands. Thesis, Lady Margaret Hall, University of Oxford. Munson, L., Terio, K. A., Worley, M., Jago, M., Bagot-Smith, A., &



Marker, L. (2005). Extrinsic factors significantly affect patterns of disease in free-ranging and captive cheetah (Acinonyx jubatus) populations. Journal of Wildlife Diseases, 41(3), 542-548.



Miller, L. J., Pisacane, C. B., & Vicino, G. A. (2016). Relationship between behavioural diversity and faecal glucocorticoid metabolites: a case study with cheetahs (Acinonyx jubatus). Animal Welfare, 25(3), 325-329.



N



Rostro-Garcia, S., Kamler, J.F. and Hunter, L.T.B. 2015. To Kill, Stay or Flee: The Effects of Lions and Landscape Factors on Habitat and Kill Site Selection of Cheetahs in South Africa. PLoS One 10. Sarhangzadeh, J., Akbari, H., & Shams Esfandabad, B. (2015). Ecological niche of the Asiatic Cheetah (Acinonyx jubatus venaticus) in the arid environment of Iran (Mammalia: Felidae). Zoology in the Middle East, 61(2), 109-117. Schubert, B. W., Ungar, P. S., & DeSantis, L. R. G. (2010). Carnassial microwear and dietary behaviour in large carnivorans. Journal of Zoology, 280(3), 257-263.



O P Quirke, T., & O’Riordan, R. M. (2011). The effect of different types of enrichment on the behaviour of cheetahs (Acinonyx jubatus) in captivity. Applied animal behaviour science, 133(1), 87-94. Quirke, T., O’Riordan, R. M., & Zuur, A. (2012). Factors influencing the prevalence of stereotypical behaviour in captive cheetahs (Acinonyx jubatus). Applied animal behaviour science, 142(3), 189-197



Terio, K. A., Marker, L., & Munson, L. (2004). Evidence for chronic stress in captive but not free-ranging cheetahs (Acinonyx jubatus) based on adrenal morphology and function. Journal of Wildlife Diseases, 40(2), 259-266.



U V W X



Y Z