23 0 308 KB
LAPORAN AKHIR MAGANG 1
Oleh: Nama Mahasiswa : Hana Ni’matul Wahidah NIM
: 207180084
Jurusan
: Tadris Ilmu Pengetahuan Alam
Fakultas
: Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Tempat Magang
: MTs. Miftahussalam
JURUSAN TADRIS ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO TAHUN 2020
KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan Rahmat, Hidayah, dan perlindungan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan akhir Magang 1 dengan baik. Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan, bantuan, dan doa dari berbagai pihak, laporan magang ini tidak dapat diselesaikan dengan tepat waktu. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu, mendoakan, dan mendukung penulis dalam menyelesaikan pembuatan laporan akhir magang ini. Pihak-pihak tersebut diantaranya: 1. Dr. Hj. Maryam Yusuf, M.Ag, selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri Ponorogo 2. Dr. Ahmad, M.Ag, selaku Ketua Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Ponorogo 3. Dr. Wirawan Fadly, M.Pd, selaku Ketua Program Studi Tadris Ilmu Pengetahuan Alam Institut Agama Islam Negeri Ponorogo 4. Nur Kolis, Ph.D, selaku Dosen Pembimbing Magang 1 5. Zaenal Arifin, M.Pd.I, selaku kepala sekolah MTs. Miftahussalam 6. Didik Kristyono, S.T,selaku Guru Pamong Magang 1 7. Seluruh guru dan karyawan MTs. Miftahussalam Perlu disadari bahwa dengan segala keterbatasan, laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan akan datang. Kami berharap agar peneitian kami dapat bermanfaaat kelak, terutama bagi penulis sendiri, dan umumnya bagi pembaca. Ponorogo, .. September 2020 Penulis Hana Ni’matul Wahidah 207180084
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL.................................................................................................. KATA PENGANTAR ........................................................................ DAFTAR ISI...................................................................................... BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang .............................................................................. . B. Tujuan Magang 1............................................................................ BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI TEMPAT MAGANG A. Visi, Misi, dan Tujuan MTs Miftahussalam…………………. B. Struktur Organisasi MTs Miftahussalam ……………………. C. Sumber Daya Manusia (Guru, Tutor, Siswa, dan Tenaga Kependidikan) MTs Miftahussalam ……………….. D. Sarana dan Prasarana MTs Miftahussalam ………………… E. Prestasi Lembaga dan Kegiatan Pendukung di MTs Miftahussalam …… ……………………. ………… BAB III HASIL KEGIATAN MAGANG 1 A. Observasi Kultur dan Managemen Sekolah/Madrasah ……. 1. Kebiasaan yang sedang dibudayakan atau yang sudah Membudaya .. ……………………. ………………….... 2. Upaya-upaya pembinaan guru dan siswa ………………. B. Observasi Perangkat Pembelajaran 1.
SK – SD ……………………. ………………………….
2.
Indikator ……………………. …………………………..
3.
Materi Pembelajaran ……………………. ……………..
4.
Strategi/Metode Pembelajar ……………………. ……..
5.
Bahan pembelajaran ……………………. ……………..
C. Observasi Perangkat Penilaian Peserta Didik 1.
Penilaian Aspek Afeksi Peserta Didik ………………...
2.
Penilaian Aspek Kognisi Peserta Didik ……………….
3.
Penilaian Aspek Psikomotorik Peserta Didik …………
D. Refleksi 1.
Observasi
Kultur/Manajemen
Observasi
Perangkat
Sekolah/Madrasah ……. 2.
Pembelajaran…………………… 3.
Observasi
Perangkat
Penilaian
Didik………… BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan 1. Observasi Kultur/Manajemen Sekolah/Madrasah…… 2. Observasi Perangkat Pembelajaran………………….. 3. Observasi Perangkat Penilaian Peserta Didik……….. B. Saran LAMPIRAN: 1) Lembar Observasi 2) Absensi Mingguan 3) Kartu Kendail Magang 4) Jurnal Mingguan 5) Data Pendukung 6) Surat Ijin Magang Jurusan/Prodi 7) Surat Persetujuan Ijin Magang Dari Lokasi Magang 8) Curriculum Vitae Mahasiswa Magang
Peserta
9) Dokumentasi 10) Video 11) Lainnya .
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo merupakan salah satu lembaga pendidikan tinggi yang bertujuan mencetak sarjana pendidikan untuk Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Ponorogo menerapkan program magang. Kegiatan magang dilaksanakan di sekolah/madrasah
dan
lembaga
pendidikan
nonformal.
Dalam
pelaksanaannya, kegiatan magang ini dilakukan secara sistematis dengan melibatkan seluruh stakeholder, seperti kepala sekolah/madrasah, wakil kepala sekolah/madrasah, kepala TU, Tutor/guru pamong magang dan dosen pembimbing magang. Program magang ini merupakan kegiatan praktikum kependidikan di lingkungan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan yang aktifitas utamanya
adalah
observasi
sekolah/madrasah
dan
pengembangan
perangkat kependidikan. Kegiatan ini menjadi nama mata kuliah dalam program srata satu pada level 6 mengacu pada Kurikulum Perguruan Tinggi berbasis KKNI. Pasal 35 dalam Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 mengamanatkan bahwa kurikulum pendidikan tinggi dikembangkan oleh setiap Perguruan Tinggi dengan mengacu pada Standar Nasional Pendidikan Tinggi untuk setiap Program Studi yang mencakup pengembangan kecerdasan intelektual, akhlak mulia, dan keterampilan. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 16 Tahun 2012 mengamanatkan bahwa kurikulum dalam setiap jenjang pendidikan di Indonesia mengacu pada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI). Dalam KKNI ini dibuat mekanisme penyandingan antara mutu lulusan yang dihasilkan program pendidikan dengan kualifikasi tenaga kerja yang dibutuhkan. KKNI dapat menjadi landasan strategi penyetaraan
1
2
kualifikasi seseorang yang diperoleh melalui jalur pendidikan formal, nonformal, informal, bahkan dari pengalaman bekerja. Mengacu kepada KKNI, jenjang Strata 1 berada pada level 6, untuk meningkatkan kualitas lulusannya, maka Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Ponorogo menerapkan program magang. Kegiatan magang dilaksanakan di sekolah/madrasah dan lembaga pendidikan nonformal. Dalam pelaksanaannya, kegiatan Magang ini dilakukan secara sistematis
dengan melibatkan
seluruh stakeholder
seperti kepala
sekolah/madrasah, wakil kepala sekolah/madrasah, kepala TU, Tutor/guru pamong magang (T/GPM), dan dosen pembimbing magang (DPM). Oleh karena itu magang ditawarkan dalam 2 semester yaitu magang 1 pada semester 5, dan magang 2 pada semester 7. Program magang ini merupakan mata kuliah wajib bagi program studi kependidikan. Program magang terdiri atas dua tahap: (1) Magang I (observasi dan pengembangan perangkat kependidikan di sekolah/madrasah); dan (2) Magang II (Pengembangan Perangkat Pembelajaran dan mengajar terbimbing). Program Magang 1 ini merupakan salah satu program IAIN Ponorogo untuk menjadikan mahasiswa menjadi calon guru yang professional di bidangnya masing-masing dan administrator kependidikan yang mampu melaksanakan tugas yang baik. B. Tujuan Magang 1.
Tujuan Umum Program a. Memperluas wawasan mahasiswa mengenai dunia profesi dengan cara memberi kesempatan untuk mengalami secara langsung pelaksanaan kegiatan di Sekolah/ madrasah mitra, baikyang bersifat intra kurikuler, ko-kurikuler, maupun ekstrakurikuler serta kultur sekolah/ madrasah. b. Memberi
kesempatan
kepada
mahasiswa
untuk
menjalin
networking dengan kepala sekolah, guru tenaga kependidikan di sekolah/madrasah.
3
c. Memberikan pengalaman kepada mahasiswa untuk mengenal secara
langsung managemen
sekolah/madrasah,
lingkungan
sekolah/madrasah, dan sosiokultural sekolah/ madrasah. d. Menerapkan pengetahuan teoritis ke dalam dunia praktik sehingga mampu menumbuhkan pengetahuan kerja sesuai dengan latar belakang bidang ilmu mahasiswa. e. Melatih kemampuan mahasiswa untuk menjadi pribadi-pribadi yang mandiri, mampu bersikap, memecahkan masalah dan mengambil keputusan dalam bekerja. 2.
Tujuan Khusus Program Untuk prodi Tadris Ilmu Pengetahuan Alam, Magang 1 adalah observasi sekolah/madrasah. Bertujuan untuk memantapkan dan membangun jati diri calon pendidik melalui: a.
Pengamatan langsung kultur dan manajemen sekolah;
b.
Pengamatan
langsung
aktivitas
guru
untuk
membangun
kompetensi sosial, kepribadian, pedagogik dan professional; c.
Pengamatan langsung untuk memperkuat pemahaman tentang peserta didik;
d.
Pengamatan langsung proses pembelajaran di kelas;
e.
Refleksi hasil pengamatan untuk perbaikan dan memantapkan kompetensi akademik kependidikan dan kompetensi akademik bidang studi serta kemampuan awal calon guru dalam pengembangan perangkat pembelajaran.
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI TEMPAT MAGANG A. Visi, Misi, dan Tujuan Lembaga Visi merupakan gambaran tentang masa depan (future) yang realistik dan ingin mewujudkan dalam kurun waktu tertentu. Visi adalah pernyataan yang diucapkan atau ditulis hari ini, yang merupakan proses manajemen saat ini dan menjangkau masa yang akan datang. Hax dan Majluf menyatakan bahwa visi adalah pernyataan yang merupakan sarana untuk: 1) Mengkomunikasikan alasan keberadaan organisasi dalam arti tujuan dan tugas pokok 2) Memperlihatkan
framework
hubungan
antara
organisasi
dengan
stakeholders (sumber daya manusia organisasi konsumen/citizen dan pihak lain yang terkait) 3) Menyatakan sasaran utama kinerja organisasi dalam arti pertumbuhan dan perkembangan. Pernyataan visi, baik yang tertulis atau diucapkan perlu di tafsirkan dengan baik, tidak mengandung multi makna sehingga dapat menjadi acuan yang mempersatukan semua pihak dalam sebuah organisasi (sekolah). Bagi sekolah, visi adalah imajinasi moral yang menggambarkan profil sekolah yang di inginkan di masa datang. Imajinasi ke depan seperti itu akan selalu diwarnai oleh peluang dan tantangan yang diyakini akan terjadi di masa mendatang. Dalam menentukan visi tersebut, sekolah harus memperhatikan perkembangan dan tantangan masa depan. Misi adalah pernyataan mengenai hal-hal yang harus dicapai organisasi bagi pihak yang berkepentingan di masa datang. Pernyataan misi mencerminkan tentang penjelasan produk atau pelayanan yang ditawarkan. Pernyataan misi harus:
4
5
1) Menunjukkan secara jelas mengenai apa yang hendak dicapai oleh organisasi dan bidang kegiatan utama dari organisasi yang bersangkutan. 2) Secara eksplisit mengandung apa yang harus dilakukan untuk mencapainya. 3) Mengundang partisipasi masyarakat luas terhadap perkembangan bidang utama yang digeluti organisasi. Tujuan merupakan penjabaran dari pernyataan misi, oleh karena itu tujuan adalah suatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Dari
penjabaran
visi,
misi
dan
tujuan
diatas,
maka
MTs
Miftahussalam Kambeng juga memiliki gambaran masa depan yang selalu ingin menjadikan madrasah yang lebih baik dan maju dari waktu ke waktu. Adapun visi, misi dan tujuannya adalah: a. Visi ”Terwujudnya Lulusan Madrasah yang Beriman, Berilmu, dan Beramal Shaleh” Indikator Visi : 1) Handal dalam pembinaan agama islam 2) Handal dalam penguasaan IPTEK 3) Unggul dalam prestasi 4) Unggul dalam penerapan akhlakul karimah. b. Misi 1) Menumbuhkembangkan sikap dan perilaku Islami. 2) Melaksanakan bimbingan dan pembelajaran secara aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan, sehingga siswa dapat berkembang secara optimal, sesuai dengan potensi yang dimiliki. 3) Menciptakan lingkungan Madrasah yang sehat, bersih, dan indah 4) Mengembangkan life-skills dalam setiap aktivitas pendidikan. 5) Membiasakan siswa dengan akhlaqul karimah.
6
c. Tujuan 1) Siswa dapat melaksanakan ibadah secara baik dan benar 2) Mengacu pada visi, misi, dan tujuan pendidikan nasional serta relevan dengan kebutuhan masyarakat. 3) Mengacu pada standar kompetensi lulusan yang sudah ditetapkan oleh madrasah 4) Mengakomodasi
masukan
dari
berbagai
pihak
yang
berkepentingan termasuk komite Madrasah dan diputuskan oleh dewan pendidik yang dipimpin oleh kepala Madrasah 5) Siswa dapat menerapkan perilaku akhlakul karimah.
7
B. Struktur Organisasi
8
C. Sumber Daya Manusia (Guru, Tutor, Siswa dan Tenaga Kependidikan) Sekolah sebagai sebuah organisasi yang melibatkan begitu banyak individu yang memiliki kecenderungan yang berbeda satu sama lain. Baik dari latar belakang sosial, pendidikan, bahkan sebagai individu yang memiliki kepribadian yang juga berbeda satu sama lain. Sumber daya manusia yang ada di MTs Miftahussalam terdiri atas guru, siswa dan karyawan, yang mana antar satu sama lain individu maupun kelompok bekerja sama untuk membangun suatu hubungan sehingga tercipta tujuan pembelajaran. Kelompok yang dimaksud adalah sumber daya manusia yang terdiri dari kepala sekolah, guru, siswa dan karyawan. Pada setiap organisasi didalamnya selalu ada pembagian tugas. Pembagian tugas ini dilakukan untuk mendukung agar interaksi antar manusia dapat berjalan dengan baik. Demikian juga di dalam kehidupan sekolah, pembagian tugas ini dilaksanakan dengan tegas oleh kepala sekolah, sehingga masing-masing kelompok dan orang-orang dengan jelas melakukan tugas apa, kapan dan bagaimana melakukan proses tersebut. Jumlah guru yang ada di MTs Miftahussalam sebanyak 23 guru yang memiliki tugas mengajar sesuai dengan kompetensi keahlian masing-masing. Jumlah siswa untuk kelas VII sebanyak 53 siswa, kelas VIII sebanyak 40 siswa, dan untuk kelas IX sebanyak 57 siswa. Meskipun lahan yang dimiliki terbatas, madrasah ini peduli dan berupaya terus mewujudkan visi madrasah yang berbudaya lingkungan hidup. 1. No
Guru dan Tenaga Kependidikan
Nama Guru
1
H. Ach. Daerobi, A.Md.
2 3 4 5
Ismun, S.Pd.I. Jarwan, S.Pd. Waijo,S.Pd.I. Purwanto
6
Imam Muhadi, S.Pd.I.
Mata Pelajaran Mabadi Fiqhiyah Akhlaqul Banin PPKN Bhs Indonesia Tashrif Nurul Yaqin Khot/Imla' Mahfudzot
9
7
Zaenal Arifin, M.Pd.I.
8
Uswatun Ni'mah, M.Pd.I.
9
Didik Kristyono, S.T.
Jan'im Romli, M.Pd.I.
10
Dra Husnul Munawaroh
11
Wahyu Liana, S.H.I.
12
Ahmad Khoirul Masduki, M.Pd.I.
13
Haniek Syakiroh Rohmawati, S.Pd.I.
14
Kholidah Minahussa'adah, S.Pd.I.
15
Parwoto, S.Pd.
16 18 19 20 21
Abdul Haris, S.Pd. Dewi Fitriana Anisatul Mustafidah, S.Pd. Imro'atul Abidah, S.Pd.I. M. Syafiq Zeni Luthfia, S.Pd. Binti Munawaroh,S.Pd.I.
22
Subkhan, S.Ag.
23
Choiruddin, S.Pd.I.
17
Annahdiyah Al Quran Hadits Tajwid Risalatul Mahid IPA Keterampilan TIK Akidah Akhlak Keterampilan Fikih Mabadi Fiqhiyah Faroid IPS Bhs Arab Seni Budaya Bhs Jawa Nurul Yaqin Aswaja Akhlaqul Banin SKI ASWAJA Penjasorkes Matematika Annahdiyah Sulam Taufiq Bhs Inggris Prakarya Pemb.Kitab Aqidatl Awam Nurul Yaqin Nahwu
2.
Siswa
NO 1 2 3
KELAS
VII VIII IX TOTAL
D. Sarana dan Prasarana 1. Sarana
JUMLAH SISWA 53 40 57 150
10
Sarana pendidikan adalah semua perangkat peralatan, bahan dan perabot yang secara langsung digunakan dalam proses pendidikan, khususnya dalam proses belajar mengajar. Berikut daftar sarana yang ada di MTs Miftahussalam:
Keadaan No
Jenis Sarana
Jumlah
Baik
Sedang
Rusak
1
Meja Guru
16
√
2
Kursi Guru
16
√
3
Meja Siswa
53
√
4
Kursi Siswa
103
√
5
Lemari Kelas
6
√
6
Jam Dinding
15
√
7
Papan Tulis
6
√
8
Meja TU
6
√
9
Kursi TU
6
√
10
Komputer
2
√
11
Printer
1
√
12
Laptop
6
√
13
LCD
1
√
14
Proyektor
2
√
15
Lemari Guru
12
√
16
Lemari Pimpinan
1
√
17
Lemari TU
1
√
18
Lemari Perpustakaan
1
√
19
Kursi TU
6
√
20
Kursi Perpustakaan
10
√
21
Kursi Ruang OSIS
5
√
22
Kursi Pimpinan
2
√
23
Kursi Konseling
3
√
11
24
Kursi Ruang UKS
3
√
25
Kursi Lab. Komp.
5
√
26
Kursi Lab. IPA
5
√
27
Papan Pengumuman
2
√
28
Papan Statistik
3
√
29
Kursi Meja Tamu
2 Set
√
30
Simbol Kenegaraan
10
√
31
Filling Cabinet
3
√
32
Telephon
1
√
33
Penanda Waktu
9
√
34
Alat Pemadam Kebakaran
1
√
35
Alat Penangkal Petir
1
√
36
Peralatan P3K
1 Set
√
37
Tempat Cuci Tangan
7
√
38
Jam Dinding
15
√
39
Bola Voly
1 Set
√
40
Sepak Bola
1 Set
√
41
Tenis Meja
1 Set
√
42
Badminton
1 Set
√
43
Tandu
1
√
44
Selimut
2
√
45
Tensimeter
1
√
46
Termometer
1
√
47
Bak Cuci
1
√
48
Rol Meter
1
√
49
Balok Kayu
1
√
50
Timbangan
1
√
51
Kaca Pembesar
1
√
52
Kaki Tiga
1
√
12
53
Pembakar Spirtus
1
√
54
Model Kerangka Manusia
1
√
55
Model Tubuh Manusia
1
√
56
Globe
1
√
57
Mistar
1
√
58
Poster Genetika
1
√
2. Prasarana Prasarana pendidikan adalah semua kelengkapan dasar yang secara tidak langsung menunjang pelaksanaan proses pendidikan di sekolah. Berikut daftar prasarana yang ada di MTs Miftahussalam: NO
Jenis Prasarana
Jumlah
Keadaan Baik
Sedang
Rusak
1
Ruang Kelas
6
√
2
Kantor Guru
1
√
3
Toilet Guru
2
√
4
Toilet Siswa
12
√
5
Ruang TU
1
√
6
Ruang UKS
1
√
7
Ruang OSIS
1
√
8
Lab. IPA
1
√
9
Lab. Komputer
1
√
10
Ruang Pimpinan
1
√
11
Ruang Perpustakaan
4
√
12
Tempat Ibadah
2
√
13
Ruang Konseling
4
√
13
14
Gudang
2
√
15
Kantin
1
√
16
Tempat Parkir
1
√
E. Prestasi Lembaga dan Kegiatan Pendukung 1. Prestasi NO 1.
EVENT USRC (UNIDA) SMA/SMK/ MA se Ponorogo
DATE
COMPETITION
06 NOV 2016
Pioneering LKBB Kreasi Lampu TTG (Teknologi Tepat Guna) Joget Komando Kaligrafi Tilawatil Qur’an Design Logo
RESULT PI : - Juara 1 Joget Komando. - Juara 2 Tilawah Qur’an. - Juara 2 Design Logo. - Juara 2Perkusi PA : -Juara 2 Design Logo. - Juara 2 Joget Komando. - Juara 3Perkusi
Perkusi Photography 2.
PSC (MAN 19 FEB 2) 2017 SMP/MTs se EksKaresidenan Madiun
Miniatur Pionering
PI : - Juara 1 Scout Choir.
PPGD
- Juara 1 Pramanda Tangkas. - Juara 2 Scout Oration. PA : -
TBP (Transfer BeritaPendek) Smart Scout Pramanda Tangkas YelYelKreatifitas Scout Choir Nationalism
KET
14
Scout Oration 3.
GMSR 26 (SMK PGRI MARE 2) – T 2017 SMP/MTs se Ponorogo
TBP (Transfer BeritaPendek) Pioneering Smart Scout KIM Musik Patrol Yel Competition
4.
RRC (STKIP) – SMA/SMK/ MA se JawaTimur
02 APRIL 2017
METAKOM (Medan PetaKompas) Pioneering TTS (TekaTeki Sandi) PramukaBersorak Fashion Scout Jurnalistik Tunas Kelapa Design Maskot RRC PP + Drugbar Story Telling Scout Challenge
5.
PASCO 23 (SMKN 1) April – SMP/MTs 2017 se Ponorogo
PI : - Juara 4 Yel - Juara 5 Pionering. - Juara 5 Musik Patrol PA : - Juara 7 Yel - Juara 5 Musik Patrol PI : - Juara 9 Story Telling - Juara 6 PPGD. - Juara 5 Scout Challenge. - Juara 5 TTS. - Juara 3 Fashion Scout. - Juara 2 Design Maskot PA : - Juara 5 Pionering.
5-> MA MIFTH SSLM
JUARA UMUM( PA):
18-> MA - Juara 5 Story MIFTH Telling SSLM - Juara 5 Scout Challenge - Juara 4 Design Maskot - Juara 4 Pramuka Sorak. - Juara 3 TTS . PI -> JuaraHarapan 2 total semua skor se JawaTimur
Pioneering
PI : Juara 4 TBP
PBB Variasi
PA : Juara 3 TBP
Smart Scout TBP (Transfer BeritaPendek)
JUARA UMUM( PI):
(Yang lain belumterekap)
15
YelKreatifitas 6.
Lomba PORSENI
AGUS TUS 2019
Lomba Pidato Bahasa Inggris
Juara Harapan 2
Syafi’I Nur Wahid
Lomba PORSENI
Agustu s
Lomba lari 100 m
Juara 2
Se KKM Ponorogo
2019
Gea yunita sari
Lomba PORSENI
Agustu s 2019
Lomba Pidato Bahasa Arab
Juara 2
Umi Laelatul Rohmah
Lomba PORSENI
Agustu s
Lomba TIM FUTSAL
Juara 2
Ketua Tim
Se KKM Ponorogo
2019
Lomba PORSENI
Agustu s 2019
Se KKM Ponorogo 7.
8.
Se KKM Ponorogo 9.
10.
Agung Prasetyo PI Juara 2 Jurnalistik
Se KKM Ponorogo
Juara 3 Minipon
PA Juara 3 Minipon Juara 2 Flashmob 2. Kegiatan Pendukung Selain kegiatan pembelajaran di kelas, terdapat juga beberapa kegiatan diluar kelas yang dapat mengembangkan bakat dan minat peserta didik di MTs. Miftahussalam, Kambeng Slahung Ponorogo yang berupa ekstrakulikuler. Berikut merupakan jadwal kegiatan ekstrakulikuler di MTs. Miftahussalam, Kambeng, Slahung Ponorogo:
No.
Jenis Kegiatan
Hari
Waktu
Pengampu
16
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Eks. Wajib Pramuka Eks. Wajib
Ahad Ahad
13.30-14.00 06.50-07.20
Zeny Luthvia Waijo
Muhadharah PMR
Kamis
14.15-15.30
Ririn
Drum Band Jujitsu
Kamis Sabtu,
14.30-15.30 14.30-16.30
Hariyanti Abdul Haris Kaulan
Band Al-Banjari Qiroah Kaligrafi SOPIR Footsal
selasa Kamis Rabu Senin Senin Kamis Selasa
14.30-16.00 14.00-16.00 14.30-15.30 14.30-15.30 14.30-16.00 14.30-16.00
M. Ahyama A Rifqi Wahyu Liana Imam Muhadi Jan’im Romli Muham
06.00-07.30
Mutqoribain Sulthon
Tahfidzul Qur’an 12
Senin, selasa, rabu, kamis
Anwar Huda
BAB III HASIL KEGIATAN MAGANG 1 A. Observasi Kultur Manajemen Sekolah/Madrasah Kultur
merupakan
karakter
atau
pandangan
hidup
yang
merefleksikan keyakinan, nilain, norma, simbol dan kebiasaan yang telah dibentuk dan disepakati bersama oleh warga sekolah. Suatu lembaga pendidikan formal atau sekolah memiliki budaya dan manajemen yang berbeda dari lembaga pendidikan formal lainnya. Perbedaan tersebut disesuaikan dengan kebutuhan sekolah itu sendiri. Manajemen sekolah yang bagus akan membantu memperlancar semua kegiatan yang telah dirancang dan disusun oleh komite sekolah/madrasah. Begitu juga kultur yang telah dibangun dan dibisiakan, maka akan melekat di benak para siswa. Pada observasi kali ini, pengamat keunikan dalam kegiatan pendidikan di MTs. Miftahussalam Kambeng Slahung Ponorogo. Dibawah ini akan dipaparkan tentang budaya dan manajemen di sekolah, antara lain sebagai berikut: 1. Kebiasaan
yang
sedang
dibudayakan
atau
yang
sudah
membudaya. Untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah yang merupakan salah satu jalan untuk mencapai tujuan dari suatu lembaga, setiap sekolah/madrasah pasti mempunyai budaya yang dibiasakan bagi siswa maupun seluruh warga sekolah. Begitu pula di MTs. Miftahussalam Kambeng, ini juga terdapat beberapa kegiatan yang dibiasakan kepada siswa baik yang sedang dibudayakan maupun yang telah membudaya dalam berbagai program harian, mingguan, bulanan, tahunan dan semester.
17
18
Kegiatan harian di MTs. Miftahussalam diantaranya adalah adanya pembiasaan mengaji setiap pagi sebelum jam pelajaran dimulai di masing-masing kelas, dengan didampingi seorang guru. Pembiasaan sholat dhuha setiap jam istirahat yang wajib diikuti oleh seluruh siswa. Kegiatan mingguannya meliputi muhadarah rutinan dengan menggunakan empat bahasa setiap satu minggu sekali yang dilaksanakan pada setiap hari minggu sebelum pembelajaran dimulai. Adanya kegiatan istighotsah bersama setiap dua minggu sekali yang dilaksanakan pada hari sabtu. Kegiatan bulanannya meliputi praktik kemasyarakatan seperti memimpin tahlil, memimpin ta’ziah, dan sambutan tuan rumah. Kegiatan di khususkan pada siswa kelas IX. Kegiatan tahunannya berupa perayaan hari besar islam, santunan anak yatim, pondok ramdhan, peringatan hari Santri Nasional,
peringatan
maulid
Nabi
SAW
serta
haflah
akhirrussannah yang dilakukan setiap akhir tahun pembelajaran. 2. Upaya-upaya Pembinaan Guru dan Siswa Pembinaan adalah upaya pendidikan baik formal atau nonformal yang dilaksanakan secara sadar, terencana, terarah, dan bertanggungjawab dalam rangka memperkenalkan, menumbuhkan, dan mengembangkan suatu dasar kepribadian yang seimbang dan selaras. Upaya pembinaan guru dan siswa merupakan serangkain cara yang ditempuh guna bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kemampuan dari guru dan peserta didik. MTs. Miftatahussalam juga melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan baik berupa pembinaan guru dan juga siswa. Upaya yang dilakukan pihak Mts Miftahussalam Slahung dalam rangka pembinaan guru antara lain guru mengikuti seminar
19
maupun workshop pengembangan kemampuan guru. Seminar ataupun workshop tersebut tidak hanya di dalam kota tetapi juga di luar kota guna peningkatkan mutu guru. Selain itu, terdapat pula sarasehan dan temu wicara untuk bertukar pikiran mengenai kualitas pendidik dan peserta didik serta perkembangan dan kemajuan pendidikan di MTs ini. Adapun acaranya berupa pertemuan tiap bulan yaitu mengenai evaluasi pembelajaran yang dilakukan selama sebulan melalui rapat guru beserta staf kependidikan, kemudian pertemuan tahunan yaitu rapat mengenai program untuk tahun yang akan datang dan juga evaluasi tahun sebelumnya, serta adanya pertemuan rutin setiap semester antara guru dengan wali murid dalam rangka pengambilan rapor siswa disertai musyawarah dan evaluasi untuk meningkatkan mutu pendidikan di MTs. Miftahussalam. Upaya
pembinaan
siswa
yang
dilakukan
di
MTs.
Miftahussalam antara lain dengan adanya kegiatan intra sekolah yakni OSIS, pembinaan yang dilakukan dari pihak BK yaitu pembinaan mental maupun karier atau studi lanjut siswa ,pembinaan dan
penyaluran
ekstrakurikuler
minat
dan
bakat
siswa
melalui
kegiatan
antara lain: Pramuka, PMR, Drumband, Jujitsu,
Band, Al-Banjari, Qiraah, Kaligrafi, SOPIR, Footsal dan juga Tahfidzul Qur’an. B. Observasi Perangkat Pembelajaran (RPP) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan manajemen pembelajaran untuk mencapai satu KD yang ditetapkan dalam standar isi yang dijabarkan dalam silabus. Menurut Permendikbud No. 22 Tahun 2016 tentang standar proses, setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban menuyusun rencana pembelajaran (RPP) secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, efisien,
20
memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. MTs. Miftahussalam Kambeng tentu juga memiliki Rencana Pembelajaran (RPP) sebagai penunjang tercapainya tujuan pendidikan. Pada hari Senin, 31 Agustus 2020, pengamat berkesempatan melakukan observasi kepada salah satu guru IPA di MTs Miftahussalam Kambeng yaitu Bapak Didik Kristyono, S.T. tentang Rencana Perangkat Pembelajaran (RPP) dengan materi Objek IPA dan Pengamatannya (Besaran Pokok Panjang, Massa, Waktu dan Pengukurannya). Hasil dari observasi yang dilakukan, pengamat memperoleh beberapa informasi sebagaimana pembahan berikut. 1. SK-KD (Standar Kompetensi-Kompetensi Dasar). a. Standar Kompetensi Standar kompetensi adalah kualifikasi kemampuan minimal atau kemampuan yang harus dimiliki oleh peserta didik yang menggambarkan penguasaan sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang diharapkan dapat dicapai pada setiap tingkat dan semester. Standar kompetensi teridir atas sejumlah kompetensi dasar sebagai acuan baku yang harus dicapai dan berlaku secara nasional. Sedangkan standar kompetensi mata pelajaran sebagai pernyataan tentang pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang harus dikuasai serta tingkat penguasaan yang diharapkan dicapai dalam mempelajari suatu mata pembelajaran. Pengamat menemukan adanya Standar Kompetensi yang harus dicapai siswa, dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran IPA kelas VII MTs. Miftahussalam Kambeng, diantaranya sebagai berikut. 1)
Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
21
2)Menghargai
dan
menghayati
perilaku
jujur,
disiplin,
tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya 3)Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata 4)Mencoba,
mengolah,
(menggunakan,
dan
mengurai,
menyaji
dalam
merangkai,
ranah
konkret
memodifikasi,
dan
membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori. b. Kompetensi Dasar Kompetensi Dasar adalah pengetahuan, keterampilan dan sikap minimal yang harus dicapai oleh siswa untuk menunjukkan bahwa siswa telah menguasai standar kompetensi yang telah ditetapkan, maka dari itu, kompetensi dasar merupakan penjabaran dari standar kompetensi. Berikut merupakan Kompetensi dasar dalam RPP Mata pelajaran IPA pada materi Objek IPA dan Pengamatannya (Besaran Pokok Panjang, Massa, Waktu dan Pengukurannya) kelas VII di MTs Miftahussalam Kambeng. Kompetensi Dasar: 1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan tuhan tentang aspek fisik dan kimiawi, kehidupan dalam ekosistem, peranan manusia
dalam
lingkungan
serta
mewujudkannya
dalam
pengamalan ajaran agama yang dianutnya. 2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu: objektif, jujur, teliti, crmat, tekun, hati-hati, bertanggung jawab, terbuka, kritis, kreatif, inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas
22
sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan pengamatan, percobaan dan berdiskusi. 3.1 Memahami konsep pengukuran berbagai besaran yang ada pada diri makhluk hidup dan lingkungan fisik sekitar sebagai bagian sebagai observasi, serta pentingnya perumusan satuan berstandar (baku) dalam pengukuran. 4.1 Menyajikan hasil pengukuran terhadap besaran-besaran pada diri, makhluk hidup dan lingkungan fisik dengan menggunakan satuan tak baku dan satuan baku. 2. Indikator Menurut Mulyasa (2007: 139) Indikator adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau di observasi untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran. Indikator kompetensi dirumuskan dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diukur, mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Indikator merupakan salah satu komponen penting dalam pembelajaran. Keberadaan indicator akan menjadi acuan keberhasilan pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Apabila serangkaian indikator dalam satu Kompetensi Dasar sudah dapat dicapai oleh siswa, berarti target Kompetensi Dasar tersebut sudah terpenuhi. Pengamat menemukan Indikator dalam RPP mata pelajaran IPA materi Objek IPA dan Pengamatannya (Besaran Pokok Panjang, Massa, Waktu dan Pengukurannya) Kelas VII MTs. Miftahussalam Kambeng, diantaranya sebagia berikut No. 1.
Indikator 1.1.1. Merasa bersyukur terhadap ketentuan dan kompleksitas ciptaan tuhan tentang benda-benda ciptaan-Nya.
2.
1.2.1. Menunjukkan sikap teliti dalam melakukan pengukuran 1.2.2. Menunjukkan sikap rasa ingin tahu yang ditandai dengan
23
siswa mau melakukan pengukuran secara individu di dalam kelompok 3. 1.3.1. Menyebutkan berbagi macam alat ukur panjang , massa, waktu 1.3.2. Mempelajari bagian-bagian dan cara penggunaaan alat ukur 1.3.4. Menjelaskan penggunaan alat ukur panjang, massa, waktu 4. 1.4.1. Menggunakan alat ukur panjang, massa, waktu dengan tepat 1.4.2. Menyajikan hasil pengukuran dalam lembar kerja 3. Materi pembelajaran Materi Pembelajaran adalah pengetahuan, sikap dan keterampilan yang harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai Standar Kompetensi yang telah ditentukan. Materi pembelajaran juga merupakan medium untuk mencapai Tujuan Pembelajaran. Karena itu, penentuan materi berdasarkan tujuan yang hendak dicapai. Pada observasi mata pelajaran IPA kelas VII di Mts Miftahussalam Kambeng dengan materi pokok Objek IPA dan Pengamatannya, pengamat menemukan materi pembelajaran Alat Ukur, Besaran Pokok Panjang, Massa dan Waktu, dimana materi tersebut telah sesuai dengan indikator pembelajaran untuk mencapai kompentensi dasar. Siswa diberikan materi tersebut dengan tujuan agar siswa dapat menyebutkan berbagai alat ukur panjang, massa dan waktu, mempelajari bagian alat-alat ukur, dapat menggunakan alat ukur panjang, massa, waktu dengan tepat, serta menyajikan hasil pengukuran dalam lembar kerja. 4. Strategi/Metode Pembelajaran Strategi pembelajaran adalah penerapan semua aspek yang berkaitan dengan pencapaian tujuan pembelajaran termasuk didalamnya perencanaan, pelaksanaa, dan terhadap proses, hasil dan pengaruh
24
kegiatan pembelajaran. Sedangkan metode adalah suatu cara yang harus dilakukan untuk menyajikan bahan pelajaran agar tercapai tujuan pembelajaran. Pada materi pokok Objek IPA dan Pengamatannya mata pelajaran IPA kelas VII MTs. Miftahussalam Kambeng ini, menggunakan pendekatan Scientific, dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan berpikir siswa, membentuk kemampuan dalam menyelesaikan masalah secara sistematik, serta melatih siswa untuk mengemukakan ide-ide sehingga mereka aktif dalam pembelajaran. Metode yang digunakan adalah observasi dan diskusi. Observasi dimaksudkan dengan pengamatan langsung menggunakan alat indra atau alat
bantu
untuk
pengindraan
subjek
atau
objek.
Sedangkan
digunakannya metode diskusi memberikan kesempatan bagi siswa untuk lebih aktif dan memungkinkan adanya umpan balik atau tukar pendapat yang bersifat langsung. Metode ini dapat lebih menigkatkan pemahaman konsp dan keterampilan memecahkan masalah dibandingkan dengan metode ceramah. Model pembelajaran dalam meteri ini adalah Project based learning dengan tujuan agar siswa lebih aktif dalam memecahkan masalah proyek.
5. Bahan Pembelajaran Bahan pembelajaran merupakan materi atau sumber informasi yang dirancang dan disusun secara sistematis untuk dipergunakan oleh pendidik dan peserta didik dalam prose belajar dan pembelajaran. Bahan pembelajaran terdiri dari pengetahuan, keterampilan, serta niali dan sikap yang harus dipelajari peserta didik dalam rangka mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar yang ditentukan. Maka dari itu, duru harus memperhatikan prinsip-prinsip dan kriteria baha pembelajaran dengan tepat. Pembelajaran IPA di MTs. Miftahussalam memanfaatkan buku sebagai sumber bahan pembelajaran. Buku yang digunakan antara lain; Buku Paket, Buku LKS dan Buku Pegangan guru. Buku siswa yang
25
digunakan adalah buku Hidayat Lutfi Muhammad dkk, 2013, Ilmu Pengetahuan Alam VII Semester 1, Klaten: Intan Pariwara. C. Observasi Perangkat Penilaian Peserta Didik Tujuan merupakan hal yang penting dalam suatu pembelajaran, yakni sebagai target untuk mencapai keberhasilan. Berhasil atau tidaknya suatu pembelajaran dapat dilihat dari ketercapaian tujuan. Maka dari itu, diperlukan penilaian dan evaluasi sebagai tindak lanjut untuk menilai proses pembelajaran. 1. Penilaian aspek afektif peserta didik Aspek afektif adalah aspek yang berkaitan dengan sikap dan nilai. Beberapa pakar mengatakan bahwa sikap seseorang dapat diramalkan perubahannya jika seseorang telah memiliki penguasaan kognitif. Ciri-ciri hasil belajar kognitif akan tampak pada siswa dalam berbagai tingkah laku. Karthwohl (1974) dan kawan-kawan membuat taksonomi ranah afektif kedalam lima jenjang, diantarnya: Receiving atau attending (menerima atau memperhatikan) yaitu kemampuan untuk memperhatikan suatu kegiatan atau suatu objek, Responding (menanggapi) yaitu kemampuan untuk mengikutsertakan dirinya secara aktif dalam fenomena tertentu dan membuat reaksi terhadapnya, Valuing (menilai/menghargai) yaitu menilai baik buruknya konsep atau fenomena, Organization (mengatur atau mengorganisasikan) yaitu menyatukan nilai-nilai yang berbeda antar siswa ketika ada permasalahan, dan Characterization by a Value or Value Complex (karakterisasi dengan satu nilai atau kelompok nilai), yaitu keterpaduan semua sistem nilai yang mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah laku. Berdarkan observasi yang dilakukan oleh pengamat, dalam penilaian afektif ini guru menggunakan angket penilaian diri sendiri (self assesment) dan juga lembar penilaian observasi yang dilengkapi dengan kriteria penilaiannya. Self assessment berisi pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada siswa untuk menilai sikap kejujuran. Sedangkan lembar
26
observasi digunakan untuk menilai sikap teliti dan sejauh mana rasa ingin tahu siswa dalam pembelajaran. 2. Penilaian aspek kognitif peserta didik Aspek kognitif adalah aspek yang mencakup kegiatan mental (otak). Menurut Bloom, segala upaya yang menyangkut aktivitas otak termasuk dalam ranah kognitif. Kawasan kognitif berkenaan dengan ingatan atau kemampuan intelektual serta keterampilan-keterampilan. Dalam ranah kognitif terdapat enam jenjang proses berpikir, mulai dari yang terendah sampai dengan tertinggi. Keenam jenjang yang dimaksud adalah pengetahuan, hafalan atau ingatan (knowledge), pemahaman (comphrehension), penerapan (application), analisis (analysis), sintesis (synthesis), dan penilaian (evaluation). Berdarkan observasi yang dilakukan oleh pengamat, dalam penilaian ranah kognitif guru menggunakan tes tulis uraian disertai rubrik penilaian dan skor yang ditentukan jika jawaban benar, salah, ataupun tidak dijawab. Tes ini diberikan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi yang telah dipelajari 3. Penilaian aspek psikomotorik peserta didik Aspek prikomotorik merupakan aspek yang berkaitan dengan keterampilan (skill) atau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar tertentu. Hasil belajar psikomotor ini sebenarnya merupakan kelanjutan dari hasil belajar kognitif (memahami) dan hasil belajar afektif (yang baru tampak dalam kecenderungankecenderungan untuk berperilaku). Hasil belajar kognitif dan hasil belajar afektif akan menjadi hasil belajar psikomotor aoabila siswa telah menunjukkan perilaku atau perbuatan tertentu sesuai dengan makna yang terkandung dalam ranah kognitif dan afektifnya. Berdarkan observasi yang dilakukan oleh pengamat, dalam penilaian ranah psikomotorik, guru menggunakan perangkat penilaian berupa tugas penilaian proyek yang disertai dengan aspek penilaian yang telah ditentukan. Penilaian tersebut digunakan untuk mrngamati dan
27
mengetahui keterampilan dan kemampuan yang dilakukan siswa setelah mendapatkan materi pembelajaran. D. Refleksi 1. Observasi kultur/manajemen sekolah/madrasah 2. Observasi perangkat pembelajaran guru 3. Observasi perangkat penilaian peserta didik