Hari Besar Agama [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

HARI-HARI BESAR AGAMA DAN AGAMA-AGAMA YANGA ADA DI INDONESIA Indonesia adalah negara yang memiliki beraneka ragam kepercayaan dan agama. Ada 6 Agama di Indonesia, yaitu Islam, Kristen, Katholik, Hindu, Budha dan Konghucu. Masing-masing agama tentu memiliki hari raya atau hari besar tersendiri. Sehingga Indonesia punya banyak hari raya agama dan beberapa hari besar agama ada yang ditetapkan menjadi hari libur nasional. Dalam Kecakapan Umum Pramuka Penggalang Ramu nomor dua mensyaratkan calon pramuka penggalang mengetahui dan dapat menjelaskan hari - hari besar agama, baik hari libur nasional keagamaan maupun hari keagamaan nasional di Indonesia sesuai dengan golongan agamanya. Syarat yang tertuang dalam SKU nomor dua ini selengkapnya berbunyi: "Dapat mengetahui dan dapat menjelaskan hari - hari besar agama" dengan pencapaian pengisian SKU meliputi: 



Menyebutkan hari libur nasional keagamaan di Indonesia, sesuai golongan agamanya.







Menyebutkan hari keagamaan nasional di Indonesia, sesuai golongan agamanya.



Baca : Panduan Materi SKU Pramuka Penggalang Ramu Lengkap Nah, untuk membantu kamu dalam menyelesaikan Syarat Kecakapan Umum tersebut. Kakak akan membagikan Hari Besar atau Hari Raya Keagamaan yang ada di Indonesia Lengkap. Silahkan disimak. Hari Libur Nasional Keagamaan di Indonesia Hari libur keagamaan nasional merupakan hari-hari besar agama di Indonesia yang kemudian ditetapkan menjadi hari libur nasional. Penetapannya melalui melalui SKB (Surat Keputusan Bersama) empat menteri yaitu Menteri Kordinator Kesejahteraan Rakyat (Menkokesra), Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans), Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN dan RB), dan Menteri Agama (Menag).



Sumber Gambar : Ngelmu Berikut hari raya keagamaan di Indonesia yang ditetapkan menjadi hari libur nasional: Agama Budha 



Hari Raya Waisak: Waisak dirayakan pada bulan Mei saat terang bulan untuk memperingati peristiwa lahirnya Siddharta (623 SM), Siddharta menjadi Budha (588 SM), dan wafatnya Budha Gautama (543 SM) Agama Hindu 



Hari Raya Nyepi (Tahun Baru Saka) Merupakan perayaan tahun baru Hindu. Perayaan tahun baru ini dimulai dengan kegiatan menyepi yang bertujuan untuk untuk menyucikan Bhuana Alit (alam manusia) dan Bhuana Agung (alam semesta).



Agama Islam 



Tahun Baru Hijriyah Merupakan perayaan tahun baru islam yang diperingati setiap tanggal 1 Muharam dalam sistem penanggalan Hijriyah.  Maulid Nabi Muhammad Merupakan peringatan peristiwa lahirnya Nabi Muhammad SAW yang diperingati setiap tanggal 12 Rabiul Awal sistem penanggalang Hijriyah.  Isra Mikraj Merupakan peringatan peristiwa isra mikraj Nabi Muhammad yang diperingati pada tanggal 27 Rajab (Hijriyah). Isra merupakan peristiwa diberangkatkannya Nabi Muhammad oleh Allah dari Masjidil Haram (Mekkah) menuju Masjidil Aqsa (Palestina) yang dilanjutkan dengan Mikraj yaitu Nabi dinaikkan dari bumi ke Sidratul Munthoha untuk menerima perintah kewajiban sholat. Peristiwa ini terjadi dalam waktu semalam.  Hari Raya Idul Fitri Merupakan hari raya Islam yang diperingati pada tanggal 1 Syawal dalam penanggalan Hijriyah sebagai akhir dari pelaksanaan ibadah puasa.  Hari Raya Idul Adha Merupakan hari raya Islam yang diperingati pada tanggal 10 Dzulhijah. Idul Adha menjadi puncak pelaksanaan ibadah haji dan pelaksanaan ibadah qurban. Untuk Agama Khong Hu Chu: 



Tahun Baru Imlek Merupakan perayaan tahun baru dalam sistem penanggalan Tionghoa. Untuk Agama Katolik dan Kristen: 



Wafat Isa Almasih Merupakan peringatan wafatnya Isa Almasih yang dikenal juga sebagai Jumat Agung. Jumat Agung diperingati pada hari Jumat sebelum Paskah.  Kenaikan Isa Almasih Merupakan hari raya Kristen untuk memperingati peristiwa naiknya Yesus ke surga yang diperingati pada hari ke-40 setelah Paskah.  Hari Natal Merupakan hari raya Kristen yang diperingati pada tanggal 25 Desember untuk memperingati hari kelahiran Yesus Kristus. Hari Besar atau Hari Raya Keagamaan Nasional di Indonesia Untuk hari besar atau hari raya keagamaan di Indonesia sebenarnya sama saja, namun ada beberapa yang menjadi hari libur nasional keagamaan dan ada beberapa yang tidak. Hari-hari ini tentu mempunyai nilai penting bagi masing-masing pemeluk agama. Adapun hari keagamaan untuk masing-masing agama di Indonesia adalah hari-hari sebagai mana tersebut dalam daftar Hari Libur Nasional Keagamaan di atas ditambah dengan hari-hari lain yang meliputi: 1.



Untuk Agama Budha:  Kathina;  Asadha;



merupakan upacara persembahan jubah kepada Sangha setelah menjalani Vassa.



merupakan peringatan peristiwa di mana Buddha membabarkan Dharma untuk pertama kalinya, diperingati 2 bulan setelah Hari Raya Waisak.



 Magha



Puja; merupakan peringatan disabdakannya Ovadha Patimokha, Inti Agama Buddha dan Etika Pokok para Bhikkhu.



2.



Untuk Agama Hindu:  Galungan;



merupakan hari raya untuk memperingati terciptanya alam semesta beserta isinya dan kemenangan dharma melawan adharma.



 Kuningan;



merupakan hari raya yang dirayakan oleh umat Hindu Darma di Bali



 Saraswati;



merupakan hari turunnya ilmu pengetahuan.



3.



Untuk Agama Islam:  Asyura (10



Muharam); banyak peristiwa penting seperti: Allah menciptakan 'Arasy, Nabi Nuh selamat dari banjir, Nabi Ibrahim diselamatkan dari api raja Namrud, Nabi Musa membelah laut, dll.



4.







Nisyfu Sya’ban (15 Sya’ban); malam dibukanya 300 pintu rahmat.







Nudzulul Quran (17 Ramadan); Turunnya Al Quran yang pertama kali. Untuk Agama Khong Hu Chu:



 Cap



Go Meh; merupakan festival lampion yang menandai berakhirnya perayaan imlek.



 Ceng



Beng (Festival Qingming); merupakan ritual tahunan untu ziarah ke kuburan sesuai dengan ajaran Khonghucu



 Peh



5.



Cun (Festival Perahu Naga)



Untuk Agama Katolik dan Kristen:  Paskah;



merupakan hari untuk memperingari kebangkitan Yesus.



 Pentakosta atau



pantekosta; merupakan hari untuk memperingati peristiwa dicurahkannya Roh Kudus kepada para rasul di Yerusalem, yang terjadi 50 hari setelah kebangkitan Yesus Kristus.



Mengenal Lambang Agama Di Indonesia Syarat ke-3 dalam Syarat Kecakapan Umum Penggalang Ramu adalah "dapat menyebutkan agama-agama yang ada di Indonesia serta nama tempat ibadahnya". Pada syarat tersebut mempunyai dua pencapaian SKU yaitu, seorang calon penggalang ramu harus dapat menggambarkan lambang/ikon dari setiap agama di Indonesia dan dapat menyebutkan waktu pelaksanaan ibadah dari masing-masing golongan agama. Lambang mempunyai arti sebagai sesuatu seperti tanda (lukisan, lencana, dsb) yang menyatakan suatu hal atau mengandung maksud tertentu; Sedang ikon adalah lukisan, gambar, atau gambaran. Lambang dan ikon mempunyai arti yang sama dengan simbol yaitu gambar, bentuk, atau benda yang mewakili suatu gagasan, benda, ataupun jumlah sesuatu. Sehingga lambang atau ikon agama dapat diartikan sebagai gambar, bentuk, atau benda yang mewakili agama-agama tertentu di Indonesia yaitu Islam, Kristen, Katolik, HIndu, Budha, dan Konghuchu.



Lambang / Ikon Agama di Indonesia Sebagai salah satu indikator pencapaian SKU Pramuka Penggalang Ramu, seorang calon penggalang ramu harus mengetahui dan memahami lambang-lambang atau ikon-ikon yang melambangkan masing-masing agama di Indonesia. Adapun lambang, simbol atau ikon yang kerap digunakan oleh masing-masing agama di Indonesia adalah:



1. 2. 3. 4. 5.



Lambang / ikon agama Budha, meliputi: Dharmacakra, Swastika, bunga Teratai Lambang / ikon agama Hindu, meliputi : Teratai, Swastika, dan Om Lambang / ikon agama Islam, meliputi : Bulan Sabit Lambang / ikon agama Kristen dan Katolik, meliputi : Salib Lambang / ikon agama Konghuchu, meliputi : Yin Yang



Selain gambar-gambar tersebut simbol dan lambang agama dapat berupa kitab suci, tuhan, nabi, dan tempat peribadatan. Tempat ibadah agama di Indonesia antara lain: Wihara (Budha), Pura (Hindu), Masjid (Islam), Gereja (Katolik dan Kristen) Litang dan Kelenteng (Khonghucu).