16 0 148 KB
Bab 4 Hasil dan Pembahasan 4.1 Hasil Pengukuran 4.1.1 Hasil yang diperoleh di lapangan (Lokasi II) A. Hasil yang diperoleh di Lapangan (Lokasi 4) 1. Lokasi : Batu Lapisi 2. Titik Koordinat : 5˚14’32”LS - 119˚52’52”BT 3. Kemiringan : - Kemiringan 1 : 44˚ - Kemiringan 2 : 24˚
1 2
4. Ketinggian : 275 meter 5. Akurasi
: 1,50 meter
6. Suhu : 20oC 7. Lapisan tanah : o Horizon tanah :- AP : 24 cm - B : 26 cm - BC : 40 cm o Warna : - Horizon AP : Kode - Horizon B : Kode
5 10 YR Yellowish Brown 4 4 10 YR Dark Yellowish Brown 6
- Horizon BC : Kode
4 10 Yellowish Brown 6
o Perakaran : - Jumlah : Banyak - Ukuran : Sedang dan halus o Struktur : Granular o Tekstur : - AP : Pasir berlempung - B : Lempung berpasir - BC : Lempung berdebu o Organik : Horizon AP : Sedikit berbuih o Vegetasi : Pohon pinus, rumput liar, tumbuhan paku. o Sketsa dan horizon o Uji pH Tabel 4.1 Uji pH Tanah Horizon
pH Potensial
pH Aktual
AP
6
6
B
6
6
BC
6
5
Sumber : hasil pengujian lapangan di Kanreapia, 4.1.2 Hasil Yang diperoleh di Laboratorium a. Permeabilitas Tanah Setelah didiamkan selama 1 jam, maka selanjutnya pengukuran dilakukan dan dicatat setiap 15 menitnya. Data yang diperoleh sebagai berikut : Tabel 4.2 Hasil pengukuran menggunakan alat permeabilitas lokasi keempat Pengukuran 15 menit pertama
15 menit kedua
15 menit ketiga
15 menit keempat
15 menit kelima
Ratarata
Horizon
Titik 4
A P
30 ml
180 ml
150 ml
180 ml
145 ml
138 ml
Sumber tabel : Hasil Analisis Data di Laboratorium Geografi, Universitas Negeri Makassar Tabel 4.3 Tinggi Muka Air di permukaan tanah pada ring sampel lokasi kedua AP Tingg i 5 cm Muka Air Sumber tabel : Hasil Analisis Data di Laboratorium Geografi, Universitas Negeri Makassar Tinggi Ring Sampel
: 5 cm
Diameter Ring Sampel
: 2,5 cm
Jumlah air yang keluar 30+180+150+180+145 =138 5 Luas Permukaan Ring Sampel
selama
2
: πr =
pengukuran
22 2 2 x (2,5) =19,625 cm 7
Perhitungan untuk menetukan Permeabilitas: K=
QxL cm/ jam txhx A
Keterangan : K Q L t h A
= permeabilitas (cm/jam) = jumlah air yang keluar selama pengukuran (ml) = tebal contoh tanah (cm) = waktu pengukuran (jam) = tinggi muka air di permukaan tanah (cm) = luas pengukuran contoh tanah (cm2)
Untuk Lokasi kedua:
:
-
Horizon AP : Q x L cm 138 x 5 cm 690 cm K= K= t x h x A jam 1.15 x 5 x 19,625 jam 147,187 jam K=4,68 cm/ jam Jadi permeabilitas Tanah di lokasi keempat untuk horizon AP adalah 4,68 cm/jam. K=
b. Kadar Air Tabel 4.4 Kadar Air Cawan
Berat Cawan Kosong Berat Cawan+ sampel
Berat stlh di oven
1
40,17 gr
45,41 gr
45,05 gr
2
39,6 gr
41,43 gr
41,29 gr
3
40,53 gr
42,91 gr
42,77 gr
Sumber tabel : Hasil Analisis Data di Laboratorium Geografi, Universitas Negeri Makassar Keterangan
:
Cawan 1 : Agregat Tanah
Cawan 2 : Tanah lolos saring 2 mm ( 2 gr )
Cawan 3 : tanah lolos saring 0,5 mm ( 2 gr )
Perhitungan untuk menentukan Kadar Air : Ka=
( b−c) x 100 % ( c−a)
Keterangan : Ka = Kadar Air (%) a
= Berat Cawan Kosong (gr)
b
= Berat Cawan + Contoh Tanah (gr)
c
= Berat Cawan + Contoh Tanah Kering Oven (gr)
Untuk Lokasi ke-empat, Horizon AP: -
Contoh Agregat Tanah :
-
-
Ka=
( b−c ) ( 45,41−45,05 ) x 100 %Ka= x 100 % ( c−a ) ( 45,05−40,17 )
Ka=
( 0.36) x 100 % Ka=7,37 % ( 4,88 )
Contoh Tanah lolos saringan 2 mm: Ka=
( b−c ) ( 41,43−41,29 ) x 100 %Ka= x 100 % ( c−a ) ( 41,29−39,16 )
Ka=
( 0,14 ) x 100 % Ka=6,57 % ( 2,13 )
Contoh tanah lolos saringan 0,5 mm: Ka=
( b−c ) ( 42,91−42,77 ) x 100 %Ka= x 100 % ( c−a ) ( 42,77−40,53 )
Ka=
( 0,14 ) x 100 % Ka=6,25 % ( 2,24 )
c. Berat Volume Tabel 4.5 Berat Volume A
b
p
q
6,22 gr
8,01 gr
50 ml
58 ml
Sumber tabel : Hasil Analisis Data di Laboratorium Geografi, Universitas Negeri Makassar Keterangan : a : Berat Agregat (gr) b : Berat Agregat di selimuti lilin (gr) p : Volume gelas piala + air (ml) q : Volume gelas piala + air + agregat (ml) 100 gram Penyelesaian : BGTKM =a x 100+ Ka BGTKM =6,22 x
100 gram BGTKM =52,06 gram 100+7,37
Volume Gumpal Tanah=( q− p )−
( b−a ) ml 0,87
VGT =( 58−50 )−
( 8,01−6,22 ) ( 1,28 ) mlVGT =( 8 )− ml VGT =2−1,48 ml 0,87 0,87
VGT = 0,52 ml
BV =
BGTKM 3 gram/cm VGT
BV =
52,05 3 gram/cm 0,52
BV =100,09 gram/cm
3
Jadi Berat Volume Tanah Lokasi empat Horizon AP adalah 100,09 gram/cm3 d. Berat Jenis Pengukuran Berat Jenis Tanah Untuk Lokasi keempat, Horizon AP : a
= piknometer kosong (gr)
b
= piknometer + aquades full (gr)
c
= pignometer + sampel ∅ 0,5 mm
d
= berat setelah di endapkan semalam
BJ1
= Suhu Awal (OC)
BJ2
= Suhu Akhir (OC)
Perhitungan untuk mendapatkan Berat Jenis Tanah Berat Tanah Kering Mutlak =( c−a ) x
100 gr 100+ Ka
Ka=Kadar Air contoh tanah ∅ 2 mm b−a d−c 3 Volumet total butir tanah= − cm BJ 1 BJ 2 Berat Tanah Kerng Mutlak ( gr ) BJ Tanah= Volume tanah keringmutlak ( cm 3 )
Untuk Lokasi kedua, Horizon AP: 100 BTKM =( c−a ) x gr 100+ Ka 100 BTKM =( 38,09−33,56 ) x gr 100+ 6,25 BTKM=( 4,53 ) x 0 , 94 g r BTKM =4,25 g r
b−a d−c 3 − cm BJ 1 BJ 2 132,11−33,56 1 34,53−38,09 3 VTBT = − cm 0,996 0,998 VTBT =98,41−96,36 cm 3 VTBT =
3 VTBT =2,05 cm BJ Tanah=
BJ Tanah=2,07 gram/cm
3
BTKM ( gr ) VTBT ( cm 3 )
BJ Tanah=
4,25 ( gr ) 2,05 ( cm3 )
Jadi Berat Jenis Tanah Lokasi empat Horizon AP adalah 2,07 gram/cm3 Porositas Tanah PorositasTanah=1− ¿ 1−
Berat Volume x 100 Berat Jenis 0,62 x 100 2,07
= 0,70 x 100% = 70 % e. C - Organik
( B−A ) x n FeSO 4 x 3 x 1 0 x C=
1 00 77
100 x (berat tanah x 1 000) 1 00+ Kl
% BO = [C] x
x 1 00 %
100 58
Keterangan : A = volume titran contoh tanah (ml) B = volume titran larutan blanko (ml) n = normalitas (1N)
( B−A ) x n FeSO 4 x 3 x 1 0 x C=
1 00 77
100 x (berat tanah x 1 000) 1 00+ Kl
( 25 x 0 , 0 5−1 3 x 0 , 0 5 ) x 1 x 10 x =
1 00 x (1 0 x 1 000) 1 00+6,25
x 1 00 %
1 00 77
x 100 %
=
( 1,25−0 , 65 ) x 1,94 x 100 % 0 , 86 x 1 0000
=
1,164 x 100 % 7250
= 0,001 % % BO = [C] x
100 58
= 0,001 x 1,72 = 0,002 % Jadi, kandungan C organik di lokasi keempat Horizon AP adalah 0,002% f. Tekstur Analisis Besar Butir dan Perhitungan NPD Perhitungan: %Pasir=
P x 100 % P+ L+ D
%Debu=
D x 100 % P+ L+ D
%Lempung=
L x 100 % P+ L+ D
Untuk Lokasi Keempat horizon AP : Tabel 4.6 Analisis Besar Butir Sampel
Cawan Kosong
Cawan + Sampel
Pasir
37,8
38,40
Lempung
40,5
40,61
Debu + Lempung
41,6
41,75
Sumber tabel : Hasil Analisis Data di Laboratorium Geografi, Universitas Negeri Makassar -
Hasil Perhitungan penentuan pasir, lempung dan debu: Pasir (P) = berat (cawan + pasir) – berat cawan = 38,40-37,8
= 0,6 gram Lempung (L) = (berat (cawan + lempung) – berat cawan)x = (40,61 – 40,5) x
100 0 25
= 0,11 x 40 = 4,4 gram Debu (D)
= (berat debu + lempung) – berat lempung = (0,15) – 4,4 = 4, 25 gram
%Pasir=
0,6 x 100 % 0,6+ 4,4+ ( 4,25 )
¿
0,6 x 100 % 9,25
¿ 6,48 % %Debu=
4,4 x 100 % 0,6+ 4,4+ ( 4,25 ) ¿
4,4 x 100 % 9,25
¿ 47,56 % %Lempung=
4,25 x 100 % 0,6+ 4,4+ ( 4,25 ) ¿
4,25 x 100 % 9,25
¿ 45,94 %
g. Kandungan Bahan Organik Perhitungan kandungan bahan organik : KBO = Berat sebelum di oven – Berat setelah di oven Diketahui : Berat cawan kosong
=
1 000 vol . pem
Berat cawan + sampel sebelum di oven
=
Berat cawan + sampel setelah di oven
=
Penyelesaian KBO = Berat sebelum di oven – Berat setelah di oven =
4.2 Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian di lokasi Batu Lapisi’ Malino di kabupaten Gowa yang memiliki titik koordinat 5˚14’32”LS - 119˚52’52”BT dengan kemiringan 2 lereng, yaitu di kemiringan pertama 44o dan yang kedua 24o. Dan memiliki 3 lapisan horizon yang di jumpai di sana yaitu horizon AP,B dan BC. Namun hanya satu lapisan yang di teliti di laboratorium itu hanya horizon AP Pada lapisan horizon AP