Herni - 18160062 (Makalah Bahasa Lampung) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH “PERANAN PUISI SEGATA LAMPUNG UPAYA DALAM MENANGGULANGI PUNAHNYA BAHASA LAMPUNG ” Dosen pengampu : Dr. Dharlinda Suri, M.M.



OLEH : HERNI



(18160062)



PGSD 6B



SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA (STKIP-PGRI) BANDAR LAMPUNG 2021



KATA PENGANTAR Puji syukur kami haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa oleh karena rahmat dan karuniaNya penulis dapat menyusun makalah ini. Makalah yang kami yang berjudul “Peranan Puisi Sagata Lampung Upaya dalam Menanggulangi Punahnya Bahasa Lampung” ini dibuat sebagai salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Bahasa Lampung Dasar dengan tujuan agar dapat membantu pembaca dalam memahami materi dengan baik. Dalam pembuatan makalah ini, penyusun banyak mendapat hambatan dan tantangan namun, dengan dukungan dari berbagai pihak makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan baik segi penyusunan maupun isinya, maka dari itu, penulis memohon kepada para pembaca maupun Ibu Dosen agar berkenan untuk memberi saran dan kritik yang bersifat membangun agar menyempurnakan makalah-makalah penyusun selanjutnya. Penulis berharap agar makalah ini dapat memberikan manfaat bagi penulis dan bagi pembacanya.



Bandar Lampung, 08 April 2021 Penyusun



Herni



ii



DAFTAR ISI



HALAMAN JUDUL...................................................................................................................i KATA PENGANTAR..................................................................................................................ii DAFTAR ISI ..............................................................................................................................iii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah....................................................................................................1 B. Rumusan Masalah.............................................................................................................2 C. Tujuan Pembahasan...........................................................................................................2 BAB II PEMBAHASAN A. Hakikat Sastra...................................................................................................................3 B. Penyebab Bahasa Lampung Terancam Punah........................................................................5 C. Peranan Puisi Segata Lampung Upaya Dalam Menanggulangi Punahnya Bahasa Lampung...........................................................................................................................6 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan.......................................................................................................................7 B. Saran..................................................................................................................................7 DAFTAR PUSTAKA



iii



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Munculnya sastrawan-sastrawan muda dari berbagai daerah yang ada di Indonesia--dengan karya-karya mereka yang semakin berkembang dan berwarna--menunjukkan bahwa karya sastra dan sastrawan menjadi bagian yang tak dapat dipisahkan. Karya sastra dan sastrawan sama-sama memberikan kontribusi yang besar dalam perkembangan dunia sastra. Tema-tema berani yang berisikan kritik banyak memberi warna baru dalam karya para sastrawan muda. Di samping itu, para sastrawan senior pun masih menunjukkan kekonsistenannya dalam menghasilkan karya sastra. Hal itu berarti makin berwarnalah khazanah kesusastraan di Indonesia. Lampung sebagai provinsi yang secara geografis terletak di ujung selatan dipulau Sumatra tidak hanya kaya akan sumber daya alam, tetapi juga kaya akan sumber daya manusianya. Puluhan sastrawan telah lahir di Sai Bumi Ruwa Jurai, negeri yang dihunni oleh dua jenis penduduk, pribumi dan pendatang. Dalam memajukan sastra indonesia, tidak sedikit sastrawan Lampung yang memberikan kontribusi terhadap perkembangan sastra, seperti Motinggo Busye, Isbedy Setiawan ZS., Inggit Patria Marga, dan Ari Pahala Hutabara. Tidak sedikit pula karyakarya mereka yang dijadikan perbincangan oleh para kritikus sastra. Puisi yang sering kita sebut kata-kata indah yang bermakna dan mengandung pesan kerap kali hadir dalam kehidupan kita sehari-hari. Memang pemahaman tentang puisi secara baik jarang kita temui dalam masyarakat umum dan pada anak sekolah atau pelajar. Mereka sering sekali mengatakan puisi hanya sebatas kata-kata indah, padahal sejatinya puisi ada yang mengandung arti kata-kata kasar, serapan, sindiran dan mengutuk. Oleh karena itu, penulis menyusun makalah ini yang berisi materi penjelasan salah satu jenis puisi lampung yaitu puisi segata agar tidak terjadi punanhnya bahasa Lampung dan pembaca dapat mengetahui dan memiliki pemahaman yang baik tentang puisi Segata yang menjadi salah satu sastra lampung yang harus kita ketahui, pahami, serta menambah wawasan kita mengenai sastra lampung agar puisi lampung ini tidak lenyap ditelan zaman.



1



B. Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud hakikat sastra? 2. Apa penyebab terjadinya bahasa lampung terancam punah? 3. Apa peranan puisi segata lampung upaya dalam menanggulangi punahnya bahasa lampung? C. Tujuan Masalah 1. Agar dapat mengetahui hakikat sastra 2. Agar dapat mengetahui penyebab terjadinya Bahasa Lampung terancam punah 3. Agar dapat mengetahui peranan puisi segata lampung upaya dalam menanggulangi punahnya bahasa lampung



2



BAB I PEMBAHASAN A. Hakikat Sastra Sastra adalah ungkapan pribadi manusia yang berupa pengalaman, pemikiran, perasaan, ide, semangat, atau keyakinan dalam suatu bentuk gambaran konkret yang membangkitkan pesona dengan bahasa sebagai medianya. Sastra lisan Lampung adalah sastra berbahasa Lampung yang hidup secara lisan, yang tersebar dalam bentuk tidak tertulis (kini sudah diinventarisasi dan sudah banyak yang ditulis). Sastra lisan Lampung merupakan milik kolektif etnik Lampung dan bersifat anonim. Sastra itu banyak tersebar di masyarakat, merupakan bagian yang sangat penting dari kekayaan budaya etnik Lampung dan juga merupakan bagian dari kebudayaan nasional. Adapun sastra lisan ini dapat dibedakan menjadi lima jenis yaitu : 1) Peribahasa, 2) teka-teki, 3) mantra, 4) puisi, 5) cerita rakyat. Secara umum, sastra lisan dalam kehidupan etnik Lampung memiliki beberapa fungsi sebagai berikut: 1. pengungkap alam pikiran, sikap, dan nilai-nilai kebudayaan masyarakat Lampung 2. penyampai gagasan-gagasan yang mendukung pembangunan manusia seutuhnya 3. pendorong untuk memahami, mencintai, dan membina kehidupan dengan baik 4. pemupuk persatuan dan saling pengertian antarsesama 5. penunjang pengembangan bahasa dan kebudayaan Lampung 6. penunjang perkembangan bahasa dan sastra Indonesia Pada saat ini, sastra lisan Lampung sudah mulai disebarkan melalui media massa, seperti radio, televisi, atau surat kabar daerah. Di sebagian besar sekolah jenjang pendidikan dasar yang ada di Provinsi Lampung telah diajarkan bahasa dan sastra Lampung untuk mengisi muatan lokal. Pada zaman dahulu, sastra lisan Lampung disebarkan dari mulut ke kuping (bukan dari mulut ke mulut) pada suasana atau kegiatan berikut ini: 1. pada saat bersanta. 2. pada saat mengerjakan kerajinan tangan, seperti menenun tapis, menyulam, atau membuat anyam-anyaman



3



3. pada saat beramai-ramai bekerja di kebun atau di sawah, seperti ketika membuka ladang atau menanam/menuai padi 4. pada saat upacara penyambutan tamu secara adat 5. pada saat upacara pemberian jejuluk (jejuluk adalah gelar sebelum menikah, diberikan bersamaan dengan pemberian nama) atau pemberian adek/adok (gelar adat) 6. pada saat berlangsungnya acara muda-mudi 7. ketika berlangsungnya acara cangget ’tarian adat’ 8. ketika berlangsungnya acara bebekas ’penglepasan mempelai’ Menurut Nasution, dkk (2008) Bahasa Lampung adalah bahasa daerah dan sebagai bahasa ibu bagi masyarakat di Provinsi Lampung. Bahasa Lampung dibagi menjadi 2 yaitu Pepadun dan Saibatin. Perbedaan Bahasa Lampung terletak pada perbedaan geografis. Bahasa Lampung dengan Dialek Nyow (Pepadun) adalah bahasa yang dipergunakan oleh masyarakat Lampung di wilayah nonpesisir. Adapun Bahasa Lampung Dialek Api (Saibatin) adalah bahasa yang digunakan oleh masyarakat pesisir. Sedangkan masyarakat yang tinggal di Kota Bandar Lampung ialah masyarakat yang multikultural. Hal ini dibuktikan dari letak geografis Lampung yang berada di ujung Selatan pulau Sumatera, menjadikan Lampung sebagai satu-satunya pintu gerbang bagi mereka yang ingin masuk ke Pulau Sumatera. Itulah salah satu faktor yang membuat Lampung ramai didatangi oleh para pendatang dari berbagai macam suku. Majemuknya komposisi masyarakat yang ada di Lampung tersebut, bukannya tidak berdampak bagi kelangsungan masyarakat asli Lampung itu sendiri, salah satu dampaknya adalah semakin memudarnya penggunaan bahasa asli Lampung di kota ini. Kepunahan bahasa umumnya mengacu pada proses penggantian satu bahasa dengan bahasa lain dalam repertoir linguistik suatu masyarakat (Ibrahim, 2003). Pergeseran bahasa (language shift) menyangkut masalah pengggunaan bahasa oleh seorang penutur atau sekelompok penutur yang bisa terjadi sebagai akibat perpindahan dari suatu masyarakat tutur ke masyarakat tutur lain. Beberapa kondisi cenderung dihubung-hubungkan terhadap kepunahan bahasa. Kondisi yang paling mendasar barangkali adalah kedwibahasaan (bilingualism). Tetapi patut diperhatikan dengan seksama bahwa kedwibahasaan ini bukanlah satu-satunya faktor yang menyebabkan pergeseran bahasa. Kedwibahasaan tidak dengan serta merta menyebabkan pergesaran bahasa, meskipun ini merupakan salah satu syarat terjadinya pergeseran bahasa. 4



Kasus-kasus pergeseran bahasa hampir seluruhnya terjadi melalui alih generasi (intergenerasi). Maksudnya adalah pergeseran bahasa memerlukan waktu lebih dari satu generasi. B. Penyebab Bahasa Lampung Terancam Punah Dilansir dari situs BBC, UNESCO mengatakan bahwa lebih dari sepertiga bahasa di dunia terancam punah dan diantaranya dipakai oleh kelompok kecil penutur. Dari sekitar 2.000 bahasa tersebut, menurut UNESCO, sekitar 200 dipakai oleh sekelompok kecil penutur. Bahasa Lampung yang merupakan bahasa daerah dari Provinsi Lampung adalah salah satunya. Bahasa Lampung memiliki banyak ragam dialek dan juga memiliki aksara (huruf) sendiri. Di era globalisasi ketika masyarakat mengedepankan bahasa nasional dan bahasa asing dikarenakan kebutuhan komunikasi dalam bisnis dan urusan lainnya, penggunaan bahasa daerah seperti bahasa Lampung di daerah provinsi Lampung mulai menurun. Dikhawatirkan bahwa  bahasa Lampung ini akan semakin sedikit jumlah penuturnya. Ada beberapa kemungkinan penyebab yang membuat penutur asli bahasa Lampung semakin sedikit; hal yang menurut saya bisa menjadi penyebab berkurangnya penutur bahasa asli Lampung. Yang pertama adalah banyaknya variasi dialek yang membuat ketidakpahaman sesama penutur yang menganut dialek berbeda sehingga timbullah keengganan dalam menggunakan bahasa Lampung. Pada akhirnya mereka lebih memilih untuk menggunakan bahasa nasional untuk menjembatani kesulitan tersebut. Masyarakat yang heterogen dimana banyak masyarakat di luar suku Lampung yang tinggal di Lampung serta adanya perkawinan antar suku juga termasuk penyebab mengapa masyarakat lebih cenderung menggunakan bahasa nasional. Adanya perkaiwanan antar suku ini melahirkan anak-anak yang tidak diajarkan bahasa Lampung karena orang tua tidak membiasakan atau mengajari mereka bahasa Lampung di rumah. Komunikasi di rumah didominasi dengan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional. Tidak hanya anak-anak dari perkawinan antar suku, namun anak-anak yang terlahir dari orang tua suku Lampung asli pun sudah mulai banyak yang tidak belajar bahasa Lampung atau berkomunikasi dengan bahasa Lampung di rumah. Dominasi penggunaan Bahasa Indonesia sehingga tergesernya penggunaan bahasa asli daerah tersebut saya rasa tidak hanya terjadi di Lampung. Hal tersebut dikarenakan desakan kebutuhan dan kepraktisan dalam berkomunikasi pada ranah bisnis, pendidikan, maupun sektor lainnya. Pelestarian bahasa sebagai salah unsur dari budaya tentu bukanlah hal yang mudah 5



apalagi hal ini menyangkut banyak orang dengan jenis komunikasi yang berbeda-beda. Penyebab- penyebab mulai terancamnya bahasa daerah, baik bahasa Lampung maupun bahasa lainnya tidak luput dari peran semua pihak. Oleh karena itu, dibutuhkan peran dan partisipasi dari banyak pihak  juga untuk melestarikannya. C. Peranan Puisi Segata Lampung Upaya Dalam Menanggulangi Punahnya Bahasa Lampung Pembiasaan menggunakan bahasa Lampung didalam kehidupan sehari-hari pada dasarnya bahasa tidak hanya terdapat aspek untuk komunikasi saja, melainkan menyangkut juga aspekaspek di dalam budaya daerah tersebut, seperti pandangan hidup, ilmu pengetahuan, seni sastra dan lain-lain. Dengan kata lain, jika sebuah bahasa telah kehilangan penggunanya, maka hilang pula kebudayaan pengguna bahasa tersebut. Untuk itu, perlunya pembiasaan menggunakan bahasa lampung didalam kehidupan sehari-hari. Bahasa Lampung sekarang makin terpinggirkan dan tergerus arus moderenisasi. Kelestarian bahasa lampung yang hampir punah. Maka dari itu Provinsi Lampung berupaya memajukan sastra lisan lampung sehingga mampu berkiprah di agar kelestarian setiap bahasa nya dapat terjaga. Kegiatan sastra lisan berbentuk puisi segata dalam rangka mencegah punahnya bahasa lampung. Selain mengenalkan sastra lampung yang berbentuk puisi segata pada manca dunia namun juga menumbuhkan kecintaan setiap individu dalam menggunakan bahasa lampung sebagai bahasa komunikasi untuk berinteraksi sosial. Puisi merupakan karya sastra yang terikat oleh aturan-aturan tertentu seperti banyak suku kata setiap baris, banyaknya baris setiap bait, persajakan atau rima. Segata yaitu sastra lampung yang berbentuk puisi yang tiap baitnya terdiri dari 4 baris, dan bersajak akhir ab-ab. Jenis puisi ini pada umumnya digunakan masyarakat Lampung dialek “A” yang digunakan sesuai dengan isi puisi. Jenis puisi yang digunakan untuk menghibur sekaligus berfungsi sebagai sarana pendidikan ketika mengasuh atau mendidik anak-anak oleh orang tua atau seorang kakak kepada adiknya. Segata



tumbuh



dan berkembang



mengikuti



perkembangan



zaman.



Dalam



perkembangannya segata ini pun dapat memiliki fungsi yang bermacam-macam, tetapi dapat pula dipergunakan untuk menyampaikan pesan-pesan pembangunan. Ditinjau dari isinya sagata ada 5 macam yaitu:



6



a. Segata Ngebabang ( pantun anak-anak) Sagata Ngebabang yaitu segata yang digemari dan sering digunakan untuk mengasuh atau memomongkan anak-anak yang berceritakan tentang segala sesuatu yang menimbulkan suka duka dalam kehidupan anak-anak Contoh: Api sai nguek-nuek                 



Apa yang menguak-nguak



Kebau dalom jelatong                           Kerbau dalam jelatang Bukakpai khangok nenek                      Buka dulu pintu nenek Ajo Umpumu Khatong                          Ini cucumu datang b. Segata Buhaga (pantun percintaan) Segata Buhaga yaitu ungkapan isi hati seseorang tentang percintaa, perjuangan hidup dan kerinduan Contoh : Apiki inda-inda                                   Apakah hanya kira-kira Kibajong anjak niku                           Atau betul dari hatimu Ki niat sadu saka                                 Kalau niat sudah lama Kidang nyak litom diniku                   Kumalu pada dirimu c. Segata Nangguh (pantun ngebuka atau penutup kegiatan) Segata Nangguh yaitu yang berisi salam pembukaan dalam suatu acara atau akhir acara Contoh : Midokh mit pasakh bakhu                     Jalan–jalan kepasar baru Makai celana kakhung                           Memakai celana karung Kundangku telu-telu                             Pacarku ada tiga Sai kinyut khuwa lijung                         Satu pergi yang dua kabur d. Segata Lalagaan (pantun berolok-olok atau kocak) Segata Lalagaan yaitu segata yang disampaikan dengan maksud mengolok-olok atau bersenda gurau. Contoh : 7



Kikim disani tapai



Singkong dibikin tape



Kemunnian ghasani pahik



Kemungkinan rasanya pahit



Niku Meghanai wawai



Kamu Laki-laki baik



Kidang sayang mak berduit



Tapi saying tidak beruang



e. Segata Nyindekh (pantun sindiran) Segata Nyindekh yaitu segata yang disampaikan dengan maksud memberi kiasan pada orang lain atau menyindir dengan cara yang sopan Contoh : Tembakau buang urat                            Tembakau buang uratnya Udutan tua ajei                                      Rokoknya tuan aji Deniyo kak ago kiamat                          Dunia sudah mau kiamat Nayah bebai wayah mulei                     Banyak ibu berdandan seperti gadis



8



BAB III KESIMPULAN A. Kesimpulan Bahasa Lampung sekarang makin terpinggirkan dan tergerus arus moderenisasi. Kelestarian bahasa lampung yang hampir punah. Maka dari itu Provinsi Lampung berupaya memajukan sastra lisan lampung sehingga mampu berkiprah di agar kelestarian setiap bahasa nya dapat terjaga. Kegiatan sastra lisan berbentuk puisi segata dalam rangka mencegah punahnya bahasa lampung. Segata yaitu sastra lampung yang berbentuk puisi yang tiap baitnya terdiri dari 4 baris, dan bersajak akhir abab. Segata dalam kehidupan masyarakat Lampung memiliki beberapa fungsi yaitu: Digunakan sebagai ungkapan isi hati kepada seseorang (dari sibujang kepada si gadis atau sebaliknya), Dijadikan alat penghibur pada suasana bersantai atau dijadikan alat penghilang kejenuhan, Dijadikan Pelengkap acara cangget tarian adat (dilingkungan masyarakat Lampung



pepadun),



Sebagai



sarana



pendidikan,



Untuk



menyampaikan



pesan-pesan



pembangunan, dan Sebagai sarana pembuka dan penutup suatu acara. Ditinjau dari isinya sagata ada 5 macam yaitu: Segata Ngebabang ( pantun anak-anak), Segata Buhaga (pantun percintaan), Segata Nangguh (pantun ngebuka atau penutup kegiatan), Segata Lalagaan (pantun berolok-olok atau kocak) dan Segata Nyindekh (pantun sindiran). B. Saran Makalah ini merupakan resume dari berbagai sumber, untuk lebih mendalami hasil makalah maka pembaca dapat melihat hasil dari makalah kami, dan dapat juga melihat dari website yang sudah kami cantumkan pada daftar pustaka. Selanjutnya kami minta maaf yang sebesar-besarnya kepada pembaca apabila terdapat kesalahan atau kekeliruan dalam penyusunan makalah ini. Untuk itu saran dan kritikannya dari pembaca sangat diharapkan bagi kami demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata semoga makalah ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan kita terutama mengenai pendidikan bahasa lampung di tingkat daerah.



9



DAFTAR PUSTAKA



Nuralim, Ifan. 2015. Penyebab Bahasa Lampung Terancam punah. https://www.academia.edu/ 35142756/Penyebab_Bahasa_Lampung_Terancam_Punah. Diakses 6 April 2021 Arifin Nanang. 2016. Puisi Segata, https://materikuliahpraktis.blogspot.com/2016/04/puisi segata.html. Diakses 6 April 2021



10