Hipnoterapy [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up

Hipnoterapy [PDF]

Hipnoterapy dr. Dharmady Agus, SpKJ           

Objective Memahami pengertian hipnoterapi. Memahami mengapa k

4 0 757 KB

Report DMCA / Copyright

DOWNLOAD FILE


File loading please wait...
Citation preview

Hipnoterapy dr. Dharmady Agus, SpKJ           



Objective Memahami pengertian hipnoterapi. Memahami mengapa klien perlu dikondisikan ke hypnosis state. state. Memahami dasar-dasar hipnosis yang dipakai dalam hipnoterapi. Memahami dengan baik konsep dasar hipnosis. Memahami dengan baik struktur dasar hipnosis, yang terdiri dari: Pre Induction, Induction, Deepening  Depth Level Test, Suggestion  Suggestion Script, Termination, dan Post Hypnotic. Pemahaman prosedur cara melakukan hipnosis kepada orang lain secara benar. Memahami aplikasi hipnosis di berbagai bidang. Memahami empat langkah hipnoterapeutik untuk memfasilitasi perubahan dalam clinical hypnotherapy. hypnotherapy. Memahami penerapan teknik hipnoterapeutik. Memahami indikasi dan kontra indikasi hipnoterapi. Memahami efek samping hipnoterapi.



Pengertian Hipnoterapi  Terapi yang menggunakan dasar-dasar hipnosis, yang diberikan setelah klien berada dalam kondisi hypnosis state. Mengapa perlu dalam kondisi Hypnosis State? State?  Suatu kondisi dimana perhatian menjadi sangat terpusat sehingga tingkat sugestibilitas meningkat sangat tinggi.  Menciptakan suatu kondisi pikiran yang dihasilkan oleh sugesti yang kita tanamkan.  Seni berkomunikasi dan mengeksplorasi alam bawah sadar seseorang.  Kondisi “kesadarannya” dalam taraf yang paling tinggi.      



Dasar-Dasar Hipnosis Yang Dipakai Dalam Hipnoterapi Alam bawah sadar yang paling menentukan. Alam bawah sadar yang paling jujur dan polos. Rekonstruksi harus tertuju pada konflik alam bawah sadar. Dua bagian dari alam bawah sadar yang bertentangan harus didamaikan. Peristiwa masa lalu menentukan kondisi saat ini. Pembelajaran / pembelajaran ulang terhadap alam bawah sadar, termasuk brain wash / re-install alam bawah sadar.



Penjelasannya  Proses hipnosis adalah suatu proses untuk merubah kondisi Normal State ke kondisi Hypnosis State. State.  Hypnosis State adalah suatu kondisi dimana manusia cenderung lebih sugestif, sehingga dapat menerima saran-saran yang dapat berubah menjadi nilai-nilai baru.  Hypnosis State bervariasi untuk setiap situasi dan kondisi, dari mulai tingkatan sugestif ringan (light (light)) sampai dengan sugestif ekstrim (deep). deep).  Proses hipnosis dilakukan dengan cara merubah konsentrasi, dari fokus eksternal ke fokus internal.  Proses hipnosis dapat dilakukan sendiri (Self (Self Hypnosis) Hypnosis) atau dengan bantuan orang lain.  Mereka yang memiliki kondisi kejiwaan relatif tenang atau terbiasa berkonsentrasi ke internal (meditasi, doa, dsb), cenderung untuk lebih mudah memasuki Hypnosis State. State.



Pre-Induction  Merupakan suatu proses untuk mempersiapkan suatu situasi dan kondisi yang bersifat kondusif antara seorang hipnotis dan klien.  Building Rapport: Rapport: membangun relasi dan empati dengan klien.  Intake interview: interview: untuk memperoleh latar belakang dan permasalahan secara lebih benar  Exploring Client Modalities: Modalities: eksplorasi kemampuan klien (kedalaman pengetahuan, komunikasi, dll)  Menjelaskan mengenai proses atau tahapan hipnosis. Induction  Sarana utama untuk membawa seorang berpindah dari Conscious Mind ke Sub Conscious Mind. Mind.  Hipnotis membimbing klien untuk mempersempit fokus atau perhatian klien ke arah dimana fungsi sensori seolah diblok.  Klien dapat mencapai sebuah keadaan relaksasi yang diharapkan.  Suasana yang kondusif seperti ruang yang tenang dan sunyi diperlukan untuk mendukung terjadinya relaksasi.  Klien tidak selalu siap untuk menerima sugesti. Hipnotis harus siaga terhadap berbagai tanda reaksi negatif atau reaksi abnormal yang dapat muncul dalam proses induksi.  Hipnotis mengarahkan klien lewat perasaan relaksasi, jika perlu ulangi kembali kata-kata sugestif yang disampaikan pada sesi berikutnya.  Adanya gerakan atau reaksi seperti gerakan menggaruk, gerakan tangan atau kaki, dan lain sebagainya mengindikasikan proses induksi masih harus berlangsung terus.



       



Tehnik Induction Progressive Relaxation Dave Elman Eye fixation Ericksonian Environmental Flower Method Seven Plus Minus Two Rapid Induction Self Induction



Deepening  Hipnotis akan menggunakan tehnik deepening untuk meningkatkan kedalaman trance. trance.  Dalam deepening, deepening, gelombang otak yang tadinya berada dalam gelombang alfa diharapkan berubah menjadi gelombang theta karena pada gelombang theta inilah RAS semakin terbuka, sehingga klien menjadi sangat sugestif dan diharapkan goal dapat tercapai. Tehnik Deepening



         



The Hallway The Elevator The Stairway The Ball of Light The Private Place Fractional Depth Level Test Merupakan tes untuk melihat seberapa jauh kesadaran seseorang berpindah dari Conscious Mind ke Sub Conscious Mind. Mind. Beberapa orang memang dapat mencapai kondisi trance lebih cepat daripada orang lain, hal ini dikarenakan mereka lebih mudah untuk disugesti. Semua orang dapat masuk ke dalam keadaan trance. trance. Contoh Depth Level Test  Tes Tutup Mata  Tes Mencengkram Tangan  Tes Lengan Kaku  Tes Angkat Tangan



Suggestion  Kalimat-kalimat saran yang disampaikan oleh hipnotis ke pikiran bawah sadar klien.  Ada 2 tahap untuk merancang sugesti yaitu memformulasikan sugesti dan menentukan cara penyampaiannya. Suggestion Script  Hal yang perlu diperhatikan:  Menggunakan bahasa yang sederhana, mudah dimengerti, dan spesifik.  Menggunakan kalimat positif.  Memasukkan 2 unsur penting, emosi dan perasaan.  Lebih baik menggunakaan kalimat “sekarang”.  Lakukan repetisi. Terminasi  Terminasi adalah peningkatan kesadaran secara perlahan dan bergradasi dari alam bawah sadar ke alam sadar.  Berlawanan dengan sesi deepening, deepening, umumnya hipnoterapis akan menghitung secara meningkat, yang akhirnya diikuti perintah “Bangunlah”. (cth. 1 s.d.5; 10 s.d. 100)  Dan bersamaan dengan itu klien diminta untuk sadar secara perlahan.  Konsep dasar terminasi adalah memberikan sugesti atau perintah agar klien tidak mengalami kejutan psikologis ketika terbangun dari tidur hipnosis. Post Hynosis  Post hypnosis merupakan inti tujuan hipnoterapi.  Sugesti dalam hipnoterapi diharapkan menjadi nilai baru bagi klien.  Sugesti post hypnosis tidak akan bertahan lama jika sugesti yang disampaikan bertentangan dengan nilai dasar klien.  Biasanya, klien akan terbangun dengan sakit kepala ringan. Ini tergantung dari kedalaman konsentrasi tingkat trance. trance.  Untuk beberapa orang, hal ini tidak terjadi. Tapi jika klien adalah orang yang mudah untuk mengalami sakit kepala, maka pada instruksi akhir hipnoterapis akan mensugesti “Anda akan bangun dalam keadaan segar dan lepas dari sakit kepala”.  Jika hal ini terjadi karena hal yang sifatnya emosional, sebaiknya klien dihipnosis ulang dan disugesti dengan perasaan yang santai dan pikiran tenang.  Sebaiknya dilakukan dengan segera karena klien masih dalam keadaan mudah disugesti dan proses hipnosis dapat dibentuk kembali dengan cepat dan mudah.  Jika klien tetap tidak bisa menguasai diri, proses hipnosis dapat ditunda dan dilanjutkan kembali dari awal.  Apa yang terjadi jika klien tidak terbangun dalam hitungan kesepuluh?  Alasan ini terjadi karena klien terlalu menikmati sensasi trance dimana klien tidak mau trance diakhiri.  Keadaan ini juga dapat terjadi jika hipnoterapis belum membatalkan sugesti yang diberikan, yang mana dapat memengaruhi perilaku pada keadaan normal.  Jika hal tersebut terjadi, secara sederhana hilangkan sugesti yang telah diberikan dan ulangi naskah atau instruksi terminasi.



   



Aplikasi Hipnosis di Berbagai Bidang Clinical Hypnotherapy Anodyne Awareness Hypnoparenting Hypnomarketing and Selling



    



Hipnosis Forensik Improving Motivation and Empowerment Stage Hypnosis Hynobirthing Kejahatan Gendam Pada kesempatan kali ini, kita akan fokus pada: Clinical Hypnotherapy : Introduksi Teknik Hypnotherapeutic



Pendahuluan  Hipnoterapi pnoterapi (terapi dengan hi hipnosis) merupakan salah satu bentuk psikoterapi dalam dunia psikiatri yang sudah teruji dan diakui secara ilmiah.  Hipnoterap Hipnoterapii merupakan salah satu modalitas terapi yang sangat mudah, cepat, efektif, dan efisien dalam menjangkau alam bawah sadar, untuk melakukan suportif, re-edukatif, dan rekonstruktif, yang pada akhirnya akan memiliki memiliki efek terapeutik. terapeutik.  Keberhasilan hi hipnoterapi pnoterapi didapat dalam waktu yang relatif singkat.  Proses hi hipnoterapi pnoterapi diawali dengan tahap wawancara pre-induksi, lalu diikuti dengan tahap induksi, berikutnya tahap deepening, dan selanjutnya adalah tahap terapi itu sendiri yaitu dengan menggunakan berbagai macam teknik hypnotherapeutic. hypnotherapeutic.  Dalam dunia hi dikenal bermacam-macam teknik hipnoterapi pnoterapi bermacam-macam hypnotherapeutic, hypnotherapeutic, dimana teknik-teknik tersebut tidak harus berdiri sendiri. Artinya, ada beberapa teknik yang dapat digabung dan digunakan secara bersamaan.  Teknik ini menjadi penting untuk dipahami lebih lanjut karena ada masalah-masalah tertentu yang lebih cocok diterapi dengan teknik tertentu. Empat Langkah Hipnoterapeutik  Dalam bukunya yang berjudul Miracles on Demand, Demand, Charles Tebbetts mengatakan bahwa pada prinsipnya ada empat langkah hipnoterapeutik untuk memfasilitasi perubahan, yaitu:  Sugesti Post-Hipnosis dan Imajinasi (Posthypnotic (Posthypnotic Suggestion and Imagery) Imagery)  Menemukan akar masalah (Discovering (Discovering the root cause) cause)  Release  Pemahaman Baru / Re-learning (New (New Understanding) Understanding) Sugesti Post-Hipnosis dan Imajinasi  Langkah ini sangat efektif bila klien memiliki motivasi yang kuat untuk berubah, baik pada level alam sadar dan alam bawah sadar.  Hanya dengan memberikan dorongan dalam bentuk sugesti secara benar dan diperkuat dengan imajinasi dan visualisasi, klien akan berubah.  Bila motivasi klien tidak kuat, langkah ini tidak akan efektif karena akan mendapatkan resisitensi dari alam sadar dan / atau alam bawah sadar. Menemukan Akar Masalah  Meskipun ada klien yang bisa sembuh tanpa tahu atau menemukan akar masalahnya, Tebbetts menyatakan bahwa apabila masalah atau simtom yang dialami klien pada masa sekarang adalah akibat dari pengalaman atau persepsi saat masih kecil, terapis perlu menemukan akar masalah yang sesunguhnya.  Masalah atau simtom diselesaikan dengan menyelesaikan atau merelease beban emosi negatif akibat kejadian yang menjadi akar masalah. Release  Terapi dilakukan untuk membantu klien melepas atau me-release me-release perasaan atau emosi negatif pengalaman di masa lalu.  Hal ini sangat penting karena emosi negatif ini, bila tidak di- release, release, akan membuat klien terkunci dalam pola perilaku lama.  Misalnya emosi marah. Setiap kali marah, klien memandang seseorang atau situasi senantiasa tidak adil terhadap dirinya. Ketidakadilan ini boleh jadi memang terjadi, tetapi juga bisa hanya merupakan persepsi klien yang kurang tepat.  Terapi seperti age regression dan the informed child technique dapat membantu klien untuk mengubah persepsi ini dan me-release me-release emosi marah yang selama ini tersimpan di alam bawah sadar.  Sebaliknya, apabila klien memang mendapat perlakuan yang tidak adil, terapis harus membantu klien untuk bisa memaafkan orang yang telah menyakiti atau melukai hati klien. Hal ini penting agar klien bisa melepas emosi negatif itu.  Selain terhadap orang lain, proses hipnoterapi tidak akan lengkap dan tidak akan tuntas bila klien tidak bersedia memaafkan dirinya sendiri juga. Sebab, memendam atau menyimpan emosi negatif di dalam diri sesungguhnya merupakan tindakan yang justru membuat klien menderita.  Untuk itu, sugestikan:  Memaafkan tidak berarti melupakan apa yang telah terjadi.



       



Memaafkan tidak mengharuskan Anda memberitahu orang lain. Memaafkan adalah untuk diri Anda – bukan untuk orang yang telah menyakiti Anda. Memaafkan tidak berarti Anda suka pada apa yang telah terjadi. Memaafkan tidak berarti Anda mengabaikan apa yang telah terjadi. Memaafkan tidak berarti Anda suka pada orang yang menyakiti Anda . Memaafkan tidak berarti Anda mengizinkan atau membiarkan orang yang menyakiti Anda kembali lagi dalam hidup Anda . Memaafkan berarti Anda tidak lagi merasa marah, tetapi mungkin Anda akan merasa sedih atau kasihan pada orang yang telah menyakiti Anda. Memaafkan berarti Anda bisa mulai sembuh.



Pemahaman Baru / Re-learning (New Understanding) Understanding)  Ada banyak teknik yang bisa digunakan untuk memfasilitasi pemahaman secara dewasa pada level alam bawah sadar terhadap masalah yang dihadapi klien.  Tujuan dari langkah ini adalah membantu klien membuat pemahaman baru, berdasarkan cara pandang dan kebijaksanaan orang dewasa, terhadap masalah yang dialami, akar masalah, dan solusinya.  Berikut adalah teknik-teknik yang biasa digunakan untuk melakukan empat langkah terapeutik di atas.  Teknik-teknik ini dapat digunakan secara terpisah atau digabung satu sama lain sesuai dengan situasi, kondisi, dan kebutuhan klien. Ideomotor Response  Untuk mendapatkan jawaban “ya”, “tidak” atau “tidak tahu”  menggerakkan salah satu jari tangan sesuai kesepakatan.  Melalui respons gerakan fisik (ideomotor (ideomotor response) response)  jawaban yang jujur, sesuai dengan jawaban alam bawah sadar.  Closed ended question dengan format “ya” atau ”tidak” dan suara terapis harus monoton dan tanpa ekspresi untuk meminimalkan klien terpengaruh memberikan jawaban yang tidak tepat Hypnotic Regression  Teknik regresi  membawa mundur ke masa lampau  mencari tahu penyebab suatu masalah.  Menggunakan affect bridge atau feeling connection. connection.  Caranya: menghayati perasaannya (misalnya: takut, cemas, atau ngeri) kemudian diminta mundur ke masa lampau saat perasaan ini muncul untuk pertama kalinya. Systematic Desensitization  Tujuan: mengurangi sensitivitas klien terhadap fobianya, misalnya takut pada laba-laba.  Mengimajinasikan laba-laba 3 m dari tempat ia berdiri. Selanjutnya jarak diperpendek. Setelah nyaman dengan jarak ini, jaraknya semakin diperpendek lagi. Kemudian melihat laba-laba yang sesungguhnya dari jarak 3 m dan selanjutnya jarak bisa semakin diperdekat persis seperti dalam imajinasi. Implosive Desensitization  Teknik ini digunakan bila klien mengalami abreaction. abreaction. Setelah diberi kesempatan mengalami kondisi itu selama 30 hingga 60 detik  dibawa ke tempat kedamaian untuk menenangkan dirinya.  Setelah tenang  dibawa kembali ke peristiwa traumatik itu  abreaction lagi tetapi dengan tingkat intensitas yang semakin berkurang. Demikian selanjutnya dilakukan berulang kali.  Tujuan: menurunkan tingkat intensitas emosi secara bertahap.  Disebut juga dengan istilah circle therapy. therapy. Desensitization by Object Projection  Membayangkan emosi, rasa sakit, atau masalahnya keluar dari tubuh klien dan mengambil suatu bentuk yang mewakili masalahnya itu.  Bentuk sepenuhnya ditentukan oleh klien.  Jika klien membayangkan sebuah bola, terapis memintanya untuk mengecilkan objek itu (artinya masalah atau rasa sakit itu juga mengecil atau berkurang).  Selain dengan mengecilkan, teknik untuk me-release me-release ini juga bisa berupa tindakan membakar, membuang, menghanyutkan, mengubur, atau melempar ke dalam laut.  Untuk itu, terapis perlu menanyakan apa yang ingin dilakukan oleh klien terhadap proyeksi tersebut (client (client centered therapy). therapy).  Teknik ini bagus untuk klien yang visual. Untuk yang audotori dan kinestetik, gunakan proyeksi dalam bentuk suara atau perasaan. The Informed Child Technique  Saat merasakan kembali (revivification (revivification)) pengalaman traumatiknya, klien akan mengalami abreaction. abreaction. Setelah mengalami kondisi ini selama 30 hingga 60 detik, klien dibawa ke tempat kedamaian untuk menenangkan dirinya. Setelah itu, klien dibawa kembali ke pengalaman traumatiknya, namun kali ini terapis mensugesti bahwa klien kembali ke masa lampaunya dengan membawa serta semua pengetahuan, pengalaman, kebijaksanaan, dan pengertian yang ia miliki saat dewasa sekarang.



 Hal ini memberikan kesempatan kepada klien untuk melihat kejadian itu dengan perspektif yang berbeda, memberikan makna baru, mendapatkan kebijaksanaan dari pengalaman traumatik itu, melakukan penglepasan (release ), dan melakukan pembelajaran ulang (release), (re-learning) re-learning) sesuai dengan yang diinginkannya. Gestalt Therapy  Menggunakan permainan peran atau role play. play.  Klien diminta memainkan peran secara bergantian, baik sebagai dirinya sendiri maupun sebagai orang lain yang menjadi penyebab trauma atau luka batin.  Dengan demikian, masalahnya dapat terselesaikan dan muatan emosi negatif bisa di-release di-release.. Rewriting History (Reframing)  Bagian I: The Informed Child Technique  Bagian II: Gestalt Therapy  memungkinkan klien untuk menyampaikan apa yang ingin ia katakan pada orang yang menyebabkan luka batin.  Bila Bagian II tidak digunakan tehnik Gestalt  kisah itu langsung direframe oleh klien saat diregresi sebagai “informed child” dan dapat dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan: ”Tolong katakan pada Saya bagaimana diri Anda yang dewasa menangani masalah ini?” Open Screen Imagery  Menggunakan prinsip layar bioskop.  Klien diminta untuk masuk ke gedung bioskop, duduk di depan layar, di posisi tengah.  Selanjutnya klien diminta membayangkan hasil yang ingin ia capai atau dapatkan. Seluruh skenario film yang diputar di layar bioskop mental ini ditentukan oleh klien. Positive Programmed Imagery  Teknik ini dapat digunakan sebelum klien dibangunkan dari kondisi trance. trance.  Mintalah klien untuk membayangkan dirinya akan nyaman, tenang, dan santai dalam menghadapi situasi yang sama seperti saat sebelum dilakukan terapi.  Sebelumnya klien mengalami rasa takut atau cemas akibat fobia.  Mintalah klien untuk memberikan tanda bahwa ia telah selesai melakukan Positive Programmed Imagery dengan menggerakkan jarinya atau dengan tanda lain.  Teknik ini hanya efektif bila dilakukan setelah teknik-teknik lainnya digunakan terlebih dahulu.  Positive Programmed Imagery dapat digunakan bersamaan dengan post hypnotic suggestion dan verbalizing. verbalizing. Verbalizing  Klien diminta untuk berbicara atau mengucapkan pemahaman baru atau apa yang menurutnya harus dilakukan.  Apabila klien yang mengucapkannya, efeknya akan menjadi sangat kuat daripada bila hal yang sama diucapkan oleh terapis.  Saat seseorang memberitahu dirinya sendiri dalam kondisi trance, trance, terbuka peluang besar untuk re-learning. re-learning. Hal ini selanjutnya dapat meningkatkan reseptivitas atau penerimaan post hypnotic suggestion yang diberikan oleh terapis. Direct Suggestion  Sugesti yang bersifat langsung diberikan berdasarkan apa yang diucapkan oleh klien (verbalizing ). (verbalizing).  Setelah sugesti diberikan, terapis perlu memastikan bahwa alam bawah sadar klien telah menerima sugesti itu dan telah me- release fobianya. Pengecekkan dapat menggunakan ideomotor response. response. Indirect Guided Imagery (Ericksonian Methapors)  Karena teknik ini menggunakan metafora, terapis sebaiknya mempunyai script atau cerita yang telah disiapkan sebelumnya.  Cerita yang disampaikan sepenuhnya tergantung pada terapis.  Namun, penyimpulan makna cerita itu dilakukan oleh klien. Inner Guide  Yang dimaksud dengan Inner Guide bisa berupa penasihat spiritual, malaikat, mentor, orang, atau bagian diri klien yang bijaksana.  Dalam tehnik ini, klien dibantu oleh Inner Guide untuk menyelesaikan masalahnya. Parts Therapy  Manusia memiliki banyak aspek kepribadian yang masing-masing mempunyai peran dan tujuan yang sebenarnya sama-sama baik, namun terkadang bagian-bagian ini saling bertentangan sehingga menimbulkan konflik internal.  Misalnya saat seseorang bangun tidur, ada sebagian dari dirinya yang masih ingin agar ia tidur kembali sejenak dan sebagian lain menginginkannya untuk segera bangun dan berangkat kerja.  Sebetulnya setiap bagian sama-sama baik dan mempunyai tujuan yang sama yaitu ingin membuat orang itu senang dan bahagia.  Bagian dari diri yang ingin agar “tuannya” tetap dapat tidur pulas bertujuan agar waktu tidur dapat lebih diperpanjang guna memberikan kesegaran yang maksimal saat terbangun nantinya, sedangkan bagian dari diri lainnya menginginkan agar “tuannya” segera bangun untuk











sesegera mungkin berangkat kerja dengan tujuan baik agar rezeki jangan sampai kedahuluan terambil terambil oleh orang lain. Teknik ini digunakan untuk membantu klien menyelesaikan inner conflict atau konflik yang timbul dari pertentangan di antara “bagian-bagian” diri klien, yang dikenal dengan istilah supporting part dan conflicting parts. parts. Langkah-langkahnya:  Mengenali bagian (identify (identify the part) part)  Menjalin relasi (gain (gain rapport) rapport)  Memanggil bagian untuk keluar (calling (calling out the part) part)  Berterimakasih pada bagian (thank (thank it for emerging) emerging)  Mencari tahu tujuan bagian (discover (discover its purpose) purpose)  Memanggil bagian yang lain untuk keluar (call (call out other parts) parts)  Negosiasi dan mediasi (negotiate (negotiate and mediate) mediate)  Meminta bagian-bagian untuk bersepakat (ask (ask parts to come to terms of agreement) agreement)  Mengonfirmasi dan meringkas syarat kesepakatan (confirm (confirm and summarize terms of agreement )  Memberikan direct suggestion setelah kesepakatan (give (give direct suggestion only after terms of agreement) agreement)  Mengintegrasikan bagian-bagian (integrate (integrate the parts) parts)



Dream Therapy  Terapi ini menggunakan mimpi sebagai simbol yang dikomunikasikan oleh alam bawah sadar.  Mimpi yang digunakan untuk analisis dan terapi adalah mimpi yang terjadi selama lebih kurang sepertiga waktu tidur menjelang bangun.  Misalnya, bila klien tidur selama enam jam, yang dianalisis adalah mimpi yang terjadi pada dua jam terakhir sebelum ia bangun. Indikasi  Berbagai gangguan jiwa dengan konflik intra-psikis  Ragu-ragu / bimbang / tidak mampu mengambil keputusan  Tidak PD (padahal mempunyai kemampuan)  Trauma psikis di masa lampau  Hipnoslimming (Weight (Weight Reduction) Reduction)  Berhenti Merokok (Smoking (Smoking Cessation) Cessation)  Character Building  Menanamkan sugesti



 Malfunction Thought Kontra Indikasi  Psikotik Akut  Gaduh Gelisah / Delirium  Sulit konsentrasi / Konsentrasi mudah buyar  Alam bawah sadar tidak berkenan untuk menjalani hipnoterapi  Demensia  Tidak kooperatif  Paranoid  Counter-transference thp hipnoterapis Efek Samping  Abreaksional  Menoreh “luka lama”  Mengantuk  Kebablasan Tidur Panjang  Kepala terasa berat  Sakit Kepala ringan  Seperti sedang “Somnabulisme” Renungan  Penemu hipnoterapi adalah kalangan dokter.  Ironisnya, banyak praktisi hipnoterapi saat ini yang bukan berlatarbelakang kedokteran.  Lalu bagaimana dengan Aku, seorang calon dokter (gitu lho)?  Hmm…, Bisa nggak ya Aku mempraktekkannya?  Wah …, sepertinya sulit banget ya!  Capek deh …  Lalu, apa Kamu mesti “koprol” dan bilang “Wow, Keren!” sambil mendecakkan lidahmu, tatkala “yang bukan dokter” itu mampu mempraktekkannya dengan mantap?  Sungguh memalukan!! Come on!! I challenge you to be a hypnotherapist! Please don’t dare ‘cause we are clinician!