HIRADC Gardu Induk Sidrap-Pinrang [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PT PLN (PERSERO) PUSAT MANAJEMEN PROYEK UNIT PELAKSANA MANAJEMEN KONSTRUKSI V SISTEM MANAJEMEN K3 FORMULIR IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN DAN PENGENDALIAN RESIKO No. Dok. : FK3/PK3/AK3-009/001



Tgl. Berlaku : 15 Feb 2019 Bidang/Sub Bidang :



Lokasi Pekerjaan:



Disiapkan Oleh:



Disetujui Oleh: Safety advisor



TSK JARINGAN SULAWESI II



Gardu Induk Sidrap & Pinrang 150 kV (ext)



1. Tim IBPPR 2. Pengawas HSE TSK Sulawesi II



Muhamad Hafid Alfirdaus



No.



Nama Kegiatan



Bahaya



Resiko Bahaya



Penilaian Resiko Sebelum Pengendalian Tingkat Akibat Peluang Resiko



Edisi : 01 / Revisi : 00



Tindakan Pengendalian



Hal : 1 dari



Penilaian Resiko Setelah Pengendalian Tingkat Akibat Peluang Resiko



PIC



PEKERJAAN SIPIL



huru-hara dari masyarakat/demo



pekerjaan terhenti, cidera hingga kematian



terpapar kebisingan dan gas emisi penurunan daya dengar dan mesin chensaw,alat berat gangguan pernapasan



1



Pekerja Tersenggol, terbentur atau Luka lecet,memar, patah tulang, hingga kematian A. Pengawasan pembukaan tertabrak alat berat lahan switchyard.



5



A



E3



melakukan kordinasi dengan pemerintah setempat dan pemilik lahan, serta pihak berwajib.



1



C



L1



TSK JARINGAN SULAWESI II



2



D



L3



pengaturan jam pengawasan, pengaturan jarak aman, dan penggunaan APD ( ear plug)



1



D



L2



TSK JARINGAN SULAWESI II



5



B



E5



• Pemberian jarak aman • Jarak pandang operator pada posisi terbaik • Ada signaller man untuk membantu memberikan aba-aba saat pengoprasian peralatan • Operator harus terlatih memiliki SIO • Breafing kepada seluruh pekerja di lokasi



1



C



L1



TSK JARINGAN SULAWESI II



terjatuh/terpeleset



Luka lecet



2



C



M2



Pemasangan Rambu K3L dan safety line, Penggunaan APD (Safety Shoes, Safety Helmet), mengatur jarak aman pengawasan pekerjaan.



1



E



L4



TSK JARINGAN SULAWESI II



Terpapar sinar



Dehidrasi, iritasi kulit dan fatique



1



B



M1



Penggunaan APD ( safety helmet dan kaca mata ) dan baju lengan panjang.



1



E



L4



TSK JARINGAN SULAWESI II



ancaman serangga, hewan berbisa/hewan buas



iritasi kulit (gatal),keracunan, hingga kematian



5



C



E7



Penggunaan Lotion anti serangga, identifikasi hewan bias endemik, pemilihan rute survei yang aman, penggunaan APD yang tepat dan sesuai ( Baju safety,safety booth,sarung tangan, masker dan helmet)



2



E



L5



TSK JARINGAN SULAWESI II



2



E



L5



TSK JARINGAN SULAWESI II



• Pemberian jarak aman pengawasan • Jarak pandang operator pada posisi terbaik • Ada signaller man untu membantu memberikan aba-aba saat pengoprasian • Operator harus terlatih memiliki SIO dan alat angkut wajib memiliki SILO • Breafing kepada seluruh pekerja di lokasi



terbentur atau tertabrak alat berat



cacat dan meninggal dunia



5



B



E5



Terlindas truk dan alat berat



cacat dan meninggal dunia



5



B



E5



• Pemberian batasan kecepatan untuk setiap alat berat • Adanya rambu-rambu untuk mengkomunikasikan bahaya di area



2



E



L5



TSK JARINGAN SULAWESI II



Terpapar debu material tanah



gangguan pernapasan dan iritasi mata



5



E



H8



Penggunaan APD (masker dust dan kacamata safety),menyiramkan air ke lokasi pekerjaan.



2



E



L5



TSK JARINGAN SULAWESI II



B. Pengawasan leveling tanah switchyard



Keteranagan



B. Pengawasan leveling tanah switchyard



Terpapar kebisingan peralatan kerja penurunan daya dengar



D



L3



pengaturan jam pengawasan, pengaturan jarak aman, dan penggunaan APD ( ear plug)



1



D



L2



TSK JARINGAN SULAWESI II



Terpapar sinar UV



Dehidrasi, iritasi kulit dan iritasi mata



1



B



M1



pemasangan tenda area pengawasan pekerjaan, Penggunaan APD ( safety helmet dan kaca mata ) dan baju lengan panjang, menerapkan sistem minum air/30 menit



1



E



L4



TSK JARINGAN SULAWESI II



Terjatuh kelubang galian



cidera ringan, patah tulang



4



B



E4



• memasang barikade • memastikan jarak aman dari lubang galian



2



E



L5



TSK JARINGAN SULAWESI II



2



E



L5



TSK JARINGAN SULAWESI II



Tertabrak/terlindas alat berat C. Pengawasan galian (excavator) pondasi peralatan, gedung kontrol,rumah operator dan dinding penahan tanah



• Pemberian jarak aman pengawasan • Jarak pandang operator pada posisi terbaik • Ada signaller man untu membantu memberikan aba-aba saat pengoprasian • Operator harus terlatih memiliki SIO dan alat angkut wajib memiliki SILO • Breafing kepada seluruh pekerja di lokasi



patah tulang hingga kematian



5



B



E5



Terpapar debu tanah galian



gangguan penapasan dan iritasi mata



5



E



H8



Penggunaan APD (masker dust dan kacamata safety),menyiramkan air ke lokasi pekerjaan.



2



E



L5



TSK JARINGAN SULAWESI II



Terpapar sinar UV



iritasi kulit, kelelahan, dehidrasi, hingga pingsan



1



B



M1



pemasangan tenda area pengawasan pekerjaan.Penggunaan APD ( safety helmet dan kaca mata ) dan baju lengan panjang, menerapkan sistem minum air/30 menit



1



E



L4



TSK JARINGAN SULAWESI II



Tersandung dan terjatuh



Luka lecet dan luka memar



2



C



M2



Pemasangan Rambu K3L dan safety line, Penggunaan APD (Safety Shoes, Safety Helmet), mengatur jarak aman pengawasan pekerjaan.



1



C



L1



TSK JARINGAN SULAWESI II



tertusk atau tergores besi dan kawat



luka gores dan luka tusuk



2



C



M2



Pemasangan Rambu K3L dan safety line, Penggunaan APD (Safety Shoes, Safety Helmet), mengatur jarak aman pengawasan pekerjaan.



1



C



L1



TSK JARINGAN SULAWESI II



tertusuk/tergores paku dan Serpihan kayu bekisting



luka gores dan luka tusuk



2



C



M2



Pemasangan Rambu K3L dan safety line, Penggunaan APD (Safety Shoes, Safety Helmet), mengatur jarak aman pengawasan pekerjaan.



1



C



L1



TSK JARINGAN SULAWESI II



Terpapar sinar UV



iritasi kulit, kelelahan, dehidrasi, hingga pingsan



1



B



M1



pemasangan tenda area pengawasan pekerjaan.Penggunaan APD ( safety helmet dan kaca mata ) dan baju lengan panjang, menerapkan sistem minum air/30 menit



1



E



L4



TSK JARINGAN SULAWESI II



terperosot kedalam lubang galian



cidera ringan, patah tulang



4



B



E4



• memasang barikade • memastikan jarak aman dari lubang galian



2



E



L5



TSK JARINGAN SULAWESI II



terpapar debu material (semen,pasir dan krikil)



gangguan penapasan dan iritasi mata



5



E



H8



Penggunaan APD (masker dust dan kacamata safety),menyiramkan air ke lokasi pekerjaan.



2



E



L5



TSK JARINGAN SULAWESI II



2



E



L5



TSK JARINGAN SULAWESI II



2



D. Pengawasan pembesian dan pembuatan bekisting



2



patah tulang hingga kematian



5



B



E5



• Pemberian jarak aman • Jarak pandang operator pada posisi terbaik • Ada signaller man untuk membantu memberikan aba-aba saat pengoprasian peralatan • Operator harus terlatih memiliki SIO • Breafing kepada seluruh pekerja di lokasi



terpapar sinar UV



iritasi kulit, kelelahan, dehidrasi, hingga pingsan



1



B



M1



pemasangan tenda area pengawasan pekerjaan.Penggunaan APD ( safety helmet dan kaca mata ) dan baju lengan panjang, menerapkan sistem minum air/30 menit



1



E



L4



TSK JARINGAN SULAWESI II



Terpapar kebisingan alat kerja



penurunan daya dengar



2



D



L3



pengaturan jam pengawasan, pengaturan jarak aman, dan penggunaan APD ( ear plug)



1



D



L2



TSK JARINGAN SULAWESI II



kesalahan JMD campuran



gagal konstruksi, kerugian materi



2



B



H3



briefing sebelum bekerja, ijin pengecoran



2



E



L5



TSK JARINGAN SULAWESI II



E. Pengawasan pengecoran Tersenggol bucket, terbentur atau pad poer peralatan,post tertabrak alat berat (axcavator) gantry,pad poer gedung kontrol dan rumah operator, kolom dan chimney serta pengecoran jalur kable duct



PEKERJAAN ELEKTRIKAL



4



A. pengawasan erection support peralatan (Post, CT.CVT,LA, DS,CB)



Tertimpa material support



luka lebam, luka memar



3



D



M3



pengaturan jarak aman serta penggunaan APD (helem safety,sepatu safety,sarung tangan safety dan baju safety)



2



E



L5



TSK JARINGAN SULAWESI II



Tergores



luka gores/lecet



2



C



M2



Pemasangan Rambu K3L dan safety line, Penggunaan APD (Safety Shoes, Safety Helmet), mengatur jarak aman pengawasan pekerjaan.



1



C



L1



TSK JARINGAN SULAWESI II



Kesalahan material Onsite



kerugian waktu dan materi



2



B



H3



meriview kontrak/gambar sebelum pengorderan, SOP komunikasi



2



E



L5



TSK JARINGAN SULAWESI II



Terjatuh di ketiinggian



cidera hingga kematian



5



D



E8



Pemasangan Rambu K3L dan safety line, Mengatur jarak Aman Pengawasan Pekerjaan, Penggunaan APD (Safety Shoes, Safety Helmet).



2



D



L3



TSK JARINGAN SULAWESI II



Trafo salah posisi



kerugian waktu dan materi



2



E



L5



Melakukan palanning kerja dan memahami lokasi



1



E



L4



TSK JARINGAN SULAWESI II



Terjepit rell Jalur trafo



patah tulang



4



D



H6



briefing potensi bahaya,Penggunaan APD ( safety helmet dan safety gloves),



1



E



L4



TSK JARINGAN SULAWESI II



Tertimpa dudukan balok rell



luka memar



2



D



L3



briefing potensi bahaya,Penggunaan APD ( safety helmet dan safety gloves),



1



D



L2



TSK JARINGAN SULAWESI II



kesalahan prosedur jacking



kerusakan mesin dan kerugiaan materi



4



D



H6



briefing potensi bahaya,Penggunaan APD ( safety helmet dan safety gloves), SOP jacking trafo, perekrutan pekerja ahli



2



E



L5



TSK JARINGAN SULAWESI II



Kesalahan prosedur pemasangan peralatan trafo ( tangga Conservator, fan, dll)



kerusakan mesin dan kerugiaan materi



4



D



H6



Pemasangan Rambu K3L, Penggunaan APD (Masker, safety helmet dan safety shoes), Penggunaan Prosedur Izin Kerja



1



C



L1



TSK JARINGAN SULAWESI II



2



D



L3



TSK JARINGAN SULAWESI II



terjatuh dari ketinggian



patah tulag hingga kematian



5



C



E7



Pengawas dibekali training Working At Hight,Penggunaan Prosedur Izin Kerja riskan, pemperhatikan prosedur yang benar akses bkerja diketinggian, penggunaan APD yang sesuai ( helem batok, body harnes double lanyar beseerta accesoriesnya, sepatu panjat, sarung tangan, dan kacamata safety)



Sling mobile crane putus saat pengangkatan peralatan trafo



cacat/patah tulang serta kematian



5



D



E8



Pembatasan area pengawasan dengan aktifitas crane, melaskukan riksa uji crane dan di checlist sebelum digunakan, operator crane harus memiliki lisensi/SIO dari kementrian, peralatan harus memiliki SILO



1



E



L4



TSK JARINGAN SULAWESI II



tertimpa material peralatan trafo



luka lecet hingga patah tulang



4



C



E6



memberikan batasan akses saat handling, serta menggunakan APD ( safety helmet,sepatu safety,)



2



D



L3



TSK JARINGAN SULAWESI II



Tegangan tembus tidak standart



kerugian materi



2



E



L5



briefing sebelum kerja, bekerja sesuai prosedur / SOP



1



E



L4



TSK JARINGAN SULAWESI II



Trafo tidak berfungsi



kerugian materi



2



E



L5



Melakukan palanning kerja dan memahami lokasi



1



E



L4



TSK JARINGAN SULAWESI II



terpeleset



luka memar hingga patah tulang



4



C



E6



menggunakan body harnes, briefing sebelum bekerja.



2



D



L3



TSK JARINGAN SULAWESI II



Terpapar sinar UV



iritasi kulit, kelelahan, dehidrasi, hingga pingsan



1



B



M1



pemasangan tenda area pengawasan pekerjaan.Penggunaan APD ( safety helmet dan kaca mata ) dan baju lengan panjang, menerapkan sistem minum air/30 menit



1



E



L4



TSK JARINGAN SULAWESI II



B. PengawasanJacking, erection trafo dan SAP trafo



cacat/patah tulang serta kematian



5



D



E8



Pembatasan area pengawasan dengan aktifitas crane, melaskukan riksa uji crane dan di checlist sebelum digunakan, operator crane harus memiliki lisensi/SIO dari kementrian, peralatan harus memiliki SILO



1



E



L4



TSK JARINGAN SULAWESI II



kerugian materi



2



E



L5



briefing sebelum kerja, bekerja sesuai prosedur / SOP



1



E



L4



TSK JARINGAN SULAWESI II



luka memar / luka lecet



2



C



M2



Pemasangan Rambu K3L dan safety line, Penggunaan APD (Safety Shoes, Safety Helmet), mengatur jarak aman pengawasan pekerjaan.



1



E



L4



TSK JARINGAN SULAWESI II



kerusakan sistem istalasi panel



2



C



M2



menyediakan gambar instalasi, pekerja yang berkompeten, re check sebelum di fungsikan.



1



D



L2



TSK JARINGAN SULAWESI II



tertusuk



luka lecet



2



B



H3



Briefing portensi bahaya dan risiko pekerjaan penggunaan Sarungtangan elektrikal



1



D



L2



TSK JARINGAN SULAWESI II



tergores



Luka gores



2



B



H3



Briefing portensi bahaya dan risiko pekerjaan ,penggunaan APD yang tepat ( sarung tangan elektrikal, baju lengan panjang)



1



D



L2



TSK JARINGAN SULAWESI II



terbentur



luka memar



2



B



H3



Briefing portensi bahaya dan risiko pekerjaan ,penggunaan APD yang tepat (helem safety)



1



D



L2



TSK JARINGAN SULAWESI II



Tersengat listrik bertegangan tinggi luka bakar serius, meninggal



5



E



H8



Briefing potensi bahaya dan risiko di tempat kerja dan Pemberian tanda bahaya tersengat listrik.



2



E



L5



TSK JARINGAN SULAWESI II



Luka memar, cacat, pingsan, meninggal



4



D



H6



Briefing portensi bahaya dan risiko pekerjaan ,penggunaan APD yang tepat (Full body harness)



2



D



L3



TSK JARINGAN SULAWESI II



luka memar



2



B



H3



Briefing portensi bahaya dan risiko pekerjaan ,penggunaan APD yang tepat (helem safety)



1



D



L2



TSK JARINGAN SULAWESI II



tertimpa materrial peralatan C. Erection peralatan CB,CVT,CT,LA,DS) peralatan rusak/terjatuh



terjatuh



kesalahan rangkaian



D. Instalasi all panel



E. Energize



terjatuh dari ketinggian



Terbentur



Peluang A B C D E



1 H1 M1 L1 L2 L4



2 H2 H3 M2 L3 L5



Akibat 3 E1 H4 H5 M3 M4



4 E2 E4 E6 H6 H7



5 E3 E5 E7 E8 H8



Ket Akibat 1 = Tidak ada cedera, kerugian materi kecil 2 = Cedera ringan/P3K, kerugian materi sedang 3 = Hilang hari kerja, kerugian cukup besar 4 = Cacat, kerugian materi besar 5 = Kematian, kerugian materi sangat besar



Penjelasan Ket Peluang A = Hampir pasti akan terjadi/almost certain (sekali dalam 1 bulan) B = Cenderung untuk terjadi/likely (>4 kali dalam 1 tahun) C = Mungkin dapat terjadi (2-3 kali dalam 1 tahun) D = Kecil kemungkinan terjadi/unlikely (1 kali dalam 1 tahun) E = Jarang terjadi/rare (1 kali dalam 5 tahun)



Ket Tingkat Resiko E = Extreme Risk H = High Risk M = Moderate Risk L = Low Risk



Sidrap, 01 Agustus 2019 Disetujui : SAFETY ADVISOR



MUHAMAD HAFID ALFIRDAUS



Diperiksa oleh KOORDINATOR



JOKO PURWANTO



ADITIYA AMURWA TRAJA



Dibuat Oleh : HSE SUPERVISOR



ISBAR ISHAK



REYNALDUS R RANDANAN



WAHYU SAMAD