Home Care Di Berbagai Negara [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Home Care di Berbagai Negara A. Home Care di Eropa Perawatan di rumah bertujuan untuk memberikan kepuasan dalam bidang kesehatan dan sosial masyarakat sesuai dengan kebutuhan di rumah mereka. Perawatan diberikan dengan menyediakan pelayanan yang tepat dan berkualitas tinggi berbasis peraawatan kesehatan dirumah dan pelayanan sosial, oleh pemberi layanan formal dan informal, dengan pengunaaan teknologi yang tepat dan kontinum yang seimbang dan terjangkau. Tujuan utama dala perawatan di rumah adalah untuk meningkatkan kemandirian pasien dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Usia harapan hidup telah meningkat tajam di wilayah Eropa dalam beberapa dekade terakhir. Proporsi orang tua dalam populasi umum terus meningkat di banyak negara Eropa dan diperkirakan akan meningkat pesat dalam dekade terakhir. Proporsi orang tua dalam populasi umum terus meningkat di banyak negara Eropa dan diperkirakan akan meningkat pesat dalam dekade mendatang. Ini berarti akan ada banyak negara Eropa dan diperkirakan akan meningkat pesat dalam dekade mendatang. Ini berarti akan ada banyak orang tua yang bergantung pada perawatan. Pada dekade mendatang, kita juga akan meluhat peruahan dramastis dalam kebutuhan pasien dengan penyakit tidak menular sebagai penyebab utama kecacatan dan kematian. Berbagai orang dengan kondisi kronis yang mengalami kesulitan dalam mobilitas dapat tinggal di rumah, anak-anak yang mengalami masalah keshatan yng parah atau orang dengan gangguan mental juga mungkin diilakukan perawatan di rumah. Perunahan sosio demografi dan trend mobilitas mempengaruhi kebutuhan perawatan di rumah. Banyaknya anggota keluarga yang melakukan urbanisasi, akan membuat situasi semakin rumit. Keluarga yang tinggal di daerah pedesaan, pada umumnya banyak anggota keluuarga yang harus ditanggung dan dengan anggota keluarga yang merawat anggota keluarga yang lebih tua atau cacat. Berbeda dengan kondisi masyarakat diperkotaan, dengan unit keluarga yang lebih kecil, ruang hidup terbatas dan mobilitas generasi muda yang tinggi dan tak jarang banyak dari generasi muda yang tinggi dan tak jarang banyak dari generasi muda yang tinggalnya jauh dari keluarga mereka karena faktor pekerjaan. Semua faktor ini meningkatkan kemungkinan kebutuhan perawatan tambahan yang keluarga mereka tidak mungkin untuk menyediakan



dan menempatkan tanggung jawab besar terhadap pelayanan kesehtan, dimana perawatan rumah diterapkan dalam praktek. Perubahan dalam kebutuhan dan struktur sosial tersebut mmemerlukan pendekatan yang berbeda untuk kesehatan dan kebijakan sektor sosial dan jasa, karena pendekatan yang berorientasi terhadap penyakit saja tidak lagi sesuai. Bukti menunjukkan bahwa dalam keadaan cacat dan lebih tua, orang cenerung tidak ingin perawatan institusional seperti rumah sakit. Keluarga mempunyai pengaruh ;lebih kuat untuk terus merawat anggota keluarga mereka. Hal ini brlangsung pada lingkungan yang ramah seperti rumah mereka sendiri dan masyarakat sekitar. Dengan perawatan dirumah maka orang yang akan merasa lebih nyaman karena dekat dengan orang yang dicintai. Pada saat ini dan dimasa depan, para pengambil keputusan di Eropa akan menempatkan perawatan dirumah sebagai pendekatan yang strategis dan berkelanjutan. Hal ini dilakukan untuk mencegah kebutuhan pelembagaan seperti rumah sakit yang semakin meningkat. 1. Kebutan Home Care di Eropa Meskipun dalam sejarah , terjadi perubahan dan respon kebijakan dari para pengambil kebijakan yang sangat bervariasi di seluruh Eropa, namun secara umum semua negara sama-sama menghadapi satu kesamaan demografi, teknan sosial, teknologi, epidemiologi dan politik yang mempenaruhi baik permintaan dan penawaran kebutuhan home care dan penyediaan layanan perawatan dirumah. a. Kondisi Demografi Perubahan demografi di Uni Eropa mengarah kepda peningkatan permintaan untuk perawatan dirumah. Struktur penduduk negara-negaraUni Eropa berubah secara dramastis dalam waktu yang singkat. Secara khusus, proporsi orang tua dan sangat tua akan meningkat , sedangkan jumlah dan proporsi dari anak-anak,orang muda, orang dewasa muda dan orang dewasa akan menurun, hal ini dikarenakan tingkat kesuburan yang jatuh tajam di Uni Eropa. Permintaan untuk homecare meningkat seiring dengan pertambahan usia, bahkan jika individu menjadi tegantung pada tahapselanjutnya terhadap generasi sebelumnya. Peningkatan permintaan home care untuk perbaikan dalam gaya hidup, kebersihan makanan pribadi dan perumahan. Perbaikan dalam pencegahan



penyakit, standar hidup dan aktivitas perawatan diri juga akan mempengaruhi tingkat bantuan yang diutuhkan dan tingkat ketergantungan secara keseluruhan. b. Perubahan Sosial Perubahan sikap sosial, nilai-nilai dan perilaku berkontribusi dalam meningkatkan permintaan untuk pelayanan home care. Banyaknya anggota keluarga yang melakukan urbanisasi, akan mengurangi jumlah orang yang dapat memberikan perawatan kepada anggota keluarga. Selain itu, tenaga kerja perempuan atau yang lebih dikenal dengan wanita karir terus meningkat. Hal ini terjadi karena penekanan yang lebih besar ditempatkan pada pekerjaan yang memfasilitasi dna meningkatkan peluang karir bagi perempuan. Peluag tenaga kerja ini meningkatkan partisipasi pasar bagi wanita. Kondisi ini menyebabkan perawatan keluarga yang dilakukan oleh wanita semakin sulit dilakukan. c. Perubahan Epidemiologi Perbaikan dalam kesehatan masyarakat telah memberikan kontribusi terhadap



perubahan



epidemiologi.



Kenaikan



penyakit



tidak



menular



mempengaruhi permintaan untuk perwatan dirumah, termasuk beberapa hal berikut : 1) Penyakit mental di Eropa cenderung meningkat, dan perawatan dirumah lebih disukai daripada perawatan diruamh sakit. 2) Perubahan pola penyakit. Beberapa penyakit seperti penyakit alzheimer dan demensia menjsdi lebih umum dalam populasi lanjut usia. Dalam konteks ini tejadi kesadaran dan pemahman tentang kondisi tersebut dan pemahaman tentang seberapa efektif pengobatan dan dukungan dapat diberikan terhadap pasien dan keluarga dengan menggunakan berbagai layanan home care 3) Banyak orang di Eropa yang hidup dengan mempunyai riwayat diabetes, penyakit jantung, penyakit pernapasan , stroke dan kanker. Hal ini bisa efektf dan efisien jika dirawat dirumah denagn dukungan yang tepat dan terarah. d. Perkembangan dalam Ilmu Pengetahuan dan Teknologi



Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi baik medis maupun nonmedis turut mempengaruhi permintaan dan penyediaan home care. Kemajuan medis termasuk obat-obatan, peralatan dan teknologi bedah telah memberikan kontribusi terhadap peningkatan harapan hidup dan meningkatkan kualitas hidup orang banyak, baik orang cacat, orang tua dan anak-anak dengan kebutuhan perawatan yang kompleks. Modifikasi rumah (seperti toilet disesuaikan, peralatan mandi dan peralatan lifting) disesuaikan dengan kebutuhan orang dengan gangguan kesehatan. Perkembangan teknologi dan inovasi sangat menjanjikan untuk memberikan berbagai peluang dan solusi bagi kelompok masyarakat yang ingin tetap tinggal di rumah mereka. Kedua solusi teknologi tinggi dan rendah untuk home care semakin melengkapi layanan home care.



e. Perubahan Sikap dan Harapan Ada peningkatan harapan masyarakat terhadap layanan kesehatan yang diberikan. Dalam beberapa pengaturan, seperti home care, wacana mengenai hak pasien telah berkembang pada perawatan individual. Hal ini telah menekankan pentingnya pilihan pasien untuk mengontrol dan penentuan nasib sendiri dalam pendanaan dan penyediaan jasa. Termasuk dalam memilih jens layanan kesehatan yang diberikan. Kualitas layanan institusional (misal, rumah sakit) semakin dipertanyakan, dan layanan home care yang berbasis solusi semakin dicari. Hampir 90% dari responden dalam satu survei di Eropa merasa bahwa sistem perawatan sosial dan kesehatan harus membantu orang tua untuk tetap tinggal di rumah mereka selama mungkin. Dengan mobilitas penduduk dan migrasi yang terus meningkat, semua negara Eropa harus memenuhi kebutuhan populasi yang beragam. Masyarakat mengharapkan layanan yang peka terhadap budaya. Selain itu untuk lebih mncerminkan kebutuhan kelompok etnis minoritas, yang pada gilirannya menghasilkan tuntutan baru untuk penyediaan perawatan di rumah.



f. Pilihan dan Prioritas Kebijakan Berbagai perubahan prioritas kebijakan menciptakan tekanan pada layanan home care. Sebenarnya ada dukungan kebijakan untuk gagasan bahwa home care merupakan solusi yang menguntungkan bagi pasien baik individu, keluarga maupun masyarakat yang lebih luas. Hal ini dikarenakan ada semacam kekhawatiran tentang tekanan pada pengeluaran publik yang terkait dengan populasi lanjut usia. Kekhawatiran ini khususnya berada disekitar dana pensiun dan biaya perawatan kesehatan. Pengeluaran sektor kesehatan tumbuh lebih cepat dari Produk Domestik Bruto di hampir semua negara yang tergabung dalam Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD) sejak tahun 1990 sampai tahun 2004. Konsep Kesehatan di rumah atau home- based solution bukan hanya mempunyai manfaat untuk kesehatan, sosial dan emosional, tetapi juga berpotensi terhadap penurunan belanja publik sebagai penyedia



home care yang telah



dibuktikan lebih efektif dan efisien daripada perawatan yang dilembagakan seperti rumah sakit. Perawatan dirumah sekarang sudah dianggap sebagai bagian dari perawatan primer seperti halnya rumah sakit. Pergeseran pola penyakit dari akut ke kronik membuat konsep perawatan secara otomatis berubah. Hal ini dipercaya dapat menjamin peningkatan kualitas hidup. Disisi lain pengakuan atas peran penting dari perawatan informal (keluarga dan teman-teman atau tetangga) dalam berkontribusi



terhadap



penyediaan



perawatan



telah



menyebabkan



telah



menyebabkan peningkatan tuntutan bagi pengambil kebijakan dan pelayanan untuk mengenali dan mempertahankan para pelaku tersebut.



2. Penyediaan Layanan Home care di Eropa : Organization of home care soltions and services a. Sejarah home care di Eropa Perkembangan Home care terkait dengan munculnya sistem perawatan kesejahteraan yang kompleks, jaminan sosial dan jaminan kesehatan dipengaruhi oleh pola yang diterapkan oleh masing-masing negara seperti pendanaan dan penyediaan layanan kesehatan. Selain itu, keragaman sosial dan budaya juga sangat berpengaruh. Pada tingkat nasional kebijakan negara juga turut berperan dalam perkembangan home care. Sebagai hasilnya adalah gabungan dari pendekatan dan strategi untuk pendanaan, mengorganisir dan memberikan layanan home care, pajak berbasis penyediaan, tanggung jawab tingkat kota, regional dan nasional, perbedaan pelayanan kesehatan dan sosial dan besar kecilnya dukungan kebijakan untuk perawatan informal. Home care di negara Eropa mengandalkan historis pada perawatan informal (terutama keluarga) dan juga sukarelawan. Tema rezim kesejahteraan Eropa pada saat itu yaitu konsisten untuk memperluas tempat terutama untuk keluarga dan kerabatnya dalam memberikan dukungan kepada orang tua dan penyandang cacat. Pada akhir abad ke 19 mulai muncul keterlibatan negara dalam kesehatan dan kesejahteraan sosial. Selama abad ke-20, rumah sakit menjadi bentuk yang dominan untuk mendukung berbagai kelompok termasuk orang tua, anak-anak, orang cacat, dan orang-orng dengan gangguan mental. Namun demikian, kritik profesionalisme untuk lembaga rumah sakit mulai muncul pada tahun 1950 diseluruh Eropa. Sejak tahun 1960, dimulai upaya untuk mengurangi lamanya rawat inap untuk orang tua, dan mulai menggalakkan home care untuk orang tua dan penyandang cacat. Sedangkan untuk orang yang mengalami gangguan mental, dirawat pada tempat yang khusus untuk pasien gangguan mental. Namun demikian, dinegara Eropa Timur pelayanan kesehatan berbasis institusi (rumah sakit) masih bertahan sebagai bentuk yang dominan hingga tahun 1990.



Kebijakan yang dikenal sebagai



deinstitutionalization, perawatan



komunitas, perawatan terus-menerus, perawatan terpadu dan perawatan berbasis rumah mulai dipromosikan sebagai alternatif atau pengganti hospitalisasi. Dorongan besar adalah untuk mengakui peran kunci dan meningkatkan penyedian perawatan informal dan keluarga disemua kelompok. Di negara-negara seperti negara-negara Skandinavia dan Inggris, tindak ada pergeseran kebijakan langsung dari perawatan lembaga menuju perawatan berbasis keluarga tetapi pergeseran dari perawatan institusional masyarakat berbasis pelayanan formal dan kemudian untuk lebih menekankan perawatan berbasis keluarga. Selain itu, bentuk-bentuk tradisional home care, rumah sakit, dan gabungan antara rumah sakit dan home care merupakan bentuk-bentuk yang lebih baru yang mencerminkan perkembangan teknologi medis. Semua negara Eropa saat ini menekankan pentingnya menyediakan spektrum perawatan untuk kelompok rentan, namun makna yang tepat dari ini dan tantangan kebijakan bervariasi dalam tiap negara sesuai dengan konteks sejarah. Di banyak negaranegara Eropa Selatan misalnya, home care secara formal masih belum dikembangkan sepenuhnya, sedangkan beberapa negara lainnya memiliki sektor sukarela (informal) yang relatif terbelakang. Berbagai perbedaan tersebut disebabkan sebagian oleh sejarah yang berbeda, peran tradisional negara dan masyarakat sipil dan harapan yang berkembang tentang tanggung jawab home care.



b. Profesi dan Penyedia Layanan Home Care Home care merupakan kegiatan padat karya yang bergantung pada berbagai penyedia untuk memberikan berbagai layanan penyedia untuk memberikan berbagai layanan klinis dan layanan sosial, serta jasa informal di rumah. Penyedia layanan mencakup campuran tenaga professional dan non professional, termasuk perawat,terapis (fisikmokupasi dan bicara), asisten peraat, pekerja sosial, dokter,ahli gizi,ibu rumah tangga,sahabat,relawan dan lain-lain.



Perawat merupakan kelompok terbesar dari tenaga kesehatan yang memberikan home care. Seiring, perawat mengevaluasi orang-orang yang menerima home care, mengembangkan rencana perawatan,memberikan asuhan keperawatan terhadap keluarganya agar berperan aktif dalam perawatan pasien melalui pendidikan. Pada home care, perawat bekerja secara independen, untuk melakukan penilaian yang independen, untuk mengkoordinasikan dan mengelola tim perawatan dan memberikan prosedur yang lebih maju. Namun demikian, di sebagian besar Negara Eropa, keperawatan dan pelayanan kesehatan secara umum menjadi tanggung jawab pemerintah daerah. Perawat dan asistennya merupakan dasar dari tenaga kerja home care karena berbagai layanan yang mereka berikan. Layanan ini berkisar dari membantu terapi dan membantu aktivitas hidup sehari-hari untuk menyiapkan makanan. Asisten home care biasanya paling sering mengunjungi dan menghabiskan sebagian besar waktu dengan orang yang menerima perawatan. Mengingat pentingnya home care, tumbuh kekhawatiran akan terjadi kekurangan peraat dan asisten perawat karena permintaan home care akan terus meningkat. Dengan tidak adanya rencana yang jelas untuk memperluas tenaga kerja ini, maka akan terjadadi krisis di masa depan. Imigran dipandang sebagai jawaban yang masuk akal untuk masalah ini. Ada arus besar pekerja perawatan dari negara yang berpenghasilan rendah dan menengah untuk negara berpenghasilan tinggi di Eropa, misalnya dari Slowakia dan Hongaria ke Austria, dari engara-negara Eropa Timur ke Inggris, dan dari Albania ke Italia. Di Italia, misalnya proporsi pekerja yang bekerja dalam posisi domestic yang lahir di luar Italia meningkat dan 20% pada tahun 2001 menjadi 83% pada tahun 2006. Namun, sebagian besar perawat ini tidak bersilerasi dan bekerja di luar pengawasan badan pengatur, dan kekhawatiran tentang kualitas perawatan telah demikian besar. Di tingkat lokal, pemerintah mulai menerapkan program yang ditujukan untuk mengatur permintaan untuk pekerja perawatan



dirumah dengan pasokan yang cukup dari perawat da asisten perawat yang terlatih. Baik program pelatihan dan akreditasi yang dapat menjamin perawat dan asisten perawat yang berkualitas. Kelemahan di negara-negara Eropa Timur yang mengeskpor tenaga kerja, terjadi fenomena migrasi saat trans nasional berkontribusi untuk menguras tenaga kerja aktif muda dan potensial tua dari negara-negara tersebut.



c. Perawatan Informal Tenaga informal yaitu didefinisikan sebagai tenaga kerja yang terlihat pada keluarga, teman mitra atau tetangga yang membutuhkan bantuan karena mereka sakit, lemah atau memiliki cacat. Tenaga informal ini bisa anggota keluarga yang sehat,sahabat,tetangga atau bahkan pembantu rumah tangga. Secara historis, perawatan informal yang telah memberikan sebagian besar perawatan rumah dan masih tetap menjadi sumber terbesar dari perawatan rumah dirumah. Hanya sejak pertengahan dari abad ke-20 dimulai perawatan formal bagi yang membutuhkan perawatan yang komplek.keseimbangan antara perawatan formal dan informal berbeda secara substansial dari waktu ke waktu di negara-negara sepertinyang berkaitan dengan faktor-faktor politik,ekonomi,demografi dan budaya tertentu. Di negara-negara Eropa selatan, perawatan informal tetap menjadi sumber dominan perawatan dirumah. Dengan sukarela, home care akan benar-benar berkelanjutan dan kebutuhan akut akan tetap dijaga. Situasi ini berbeda di negara-negara Eropa Utara dimana perawatan informal adalah kurang umum, karena kota menyediakan perawat pribadi dan layanan domestic yang luas dan perawatan informal yang cenderung berfokus pada persahabatan dan dukungan sosial.



d. Pelayanan home care ; desaian dan struktur organisasi Hampir semua negara Uni Eropa, home care terletak dipersimpangan antara sistem perawatan kesehatan dan sistem sosial dan mempunyai kekhasan tersendiri. Secara tradisional, pemisahan antara perawatan kesehatan dan sistem sosial bergantung pada sifat dari layanan yang disediakan dirumah (terkait kesehatan atau sosial). Layanan home care yang sering disediakan oleh sistem perawatan kesehatan yaitu : 1) Rehabilitasi,



mendukung,



mmepromosikan



kesehatan



atau



pencegahan penyakit dan teknis asuhan keperawatan baik untuk kondisi kronis dan akut, terapu okupasi dan fisioterapi. 2) Penerima home care sebagian besar orang tua, orang dengan penyakt kompleks dan orang dengan penyakit terminal.



e. Kebutuhan dan pemenuhan kebutuhan pada home care Aspek



penting



yang



mempengaruhi



sifat,



instensitas



strukturnorganisasi pelayanan perawatan dirumah adalah : 1) Definisi kriteria kelayakan untuk layanan home care 2) Deteksi dini orang yang memenuhi syarat dan 3) Ketepatan penilaian kebutuhan



dan



f. Implikasi kebijakan 1) Kebijakan home care harus ditargetkan untuk kedua pasien langsung dari layanan formal dan informal. 2) Kebijakan harus mengatasi kelangkaan sumber daya untuk perawat dan asisten perawat yang mungkin akan meringankan beban tenaga formal. 3) Tenaga kerja asing yang telah mengisi kekosongan perawat dibeberapa negara secara inisiatif untuk memnuhi syarat tersebut yang diperlukan untuk pendidikan. 4) Pemerintah daerah juga harus mengintegrasikan perawat asing ke dalam jarungan formal,meminimalkan partifipasi kerja yang tidak teratur. 5) Kendala



Sumber



Daya



kemungkinan



membentuk



proses



pengkajian dan membatasi akses terhadap pengkajian dan membatasi akses terhadap penyedia jasa home care. Pembatasan ini juga dapat menghambat penyediaan ditingkat bawah, dukungan perawatan sebagai bentuk pencegahan kepada orang-orang yang kebutuhannya belum parah.



3. Integrasi Home Care dengan Pelayanan Kesehatan lainnya. a. Integrasi dan koordinasi masalah dalam home care mekanisme pedanaan dan profesionalisme dalam home care telah mengubah pola tradisional pengobatan dan perawatan serta mengubah hubungan dalam sistem perawatan kesehatan dan antara kesehatan dan fasilitas sosial. Pasien



dan



keluarga



mereka



mungkin



mengalami



peningkatan



kompleksitas dalam hal masalah atau krisis; misalnya, jika mereka keluar



dari rumah sakit dengan kebutuhan jangka panjang perawatan tanpa pemberitahuan yang memadai kepada anggota keluarga atau terhadap penyedia layanan home care atau jika rumah sakit belum diinformasikan dengan tepat praktisi umum tentang tindak lanjut yang diperlukan oleh penyedia layanan home care. Dari perspektif professional yang bekerja dirumah sait, di lembaga lembaga asuhan keperawatan atau dalam perawatan komunitas, dampak dari buruknya koordinasi dan integrasi antara pelayanan home care dan perawatan dirumah sakit tercermin dalam peningkatan daftar tunggu, penerimaan pasien yang tidak seharusnya, perbanyakan diagnosis, tes dan prosedur serta kesalahan medis, penilaian kesalapahaman,suboptimal dan keterlambatan dalam rehabilitasi. Isu-isu berikut diidentifikasi sebagai hambatan utama untuk koordinasi dan intergrasi



4. Pengaruh teknologi terhadap perkembangan perawatan dirumah a. Perkembangan teknologi pada Home Care Setiap teknologi medis dan non medis yang memfasilitasi kegiatan perawatan sehari-hari dirumah pasien dapat dianggap sebagai teknolohi home care. Dengan menggunakan teknologi, home care memiliki beberapa keuntungan , misalnya perawatan yang memerlukan teknologi yang sederhana bisa dilakukan dirumah, sehingga pasien tidak perlu datang kerumah sakit atau klinik, sebagai contoh penggunaan teknologi dalam home care yaitu penggunaan sistem remote (seperti monitor jantung dan monitor gula darah) memungkinkan pemantauan lebih sering sehingga kadar dalam batas normal tetap terjaga



Beberapa penggunaan teknologi home care yaitu :



1) Penggunaan perangkat aktif untuk terapi : seperti sistem dialis, pompa perfusi, sistem pengiriman obat dan sistem oksigen yang dipasang dirumah. 2) Perangkat non aktif yang pada dasarnya tanpa campur tangan dari dokter dan tidak memerlukan listrik atau pemograman ; misalnya bantalan inkontinensia. 3) Pemantauan perangkat termasuk barang-barang seperti detector atau pil-minders. Informasi dan teknologi komunikasi dapat juga digunakan untuk pasien dengan demensia dan penyakit Alzheimer. Teknologi informasi dan komunikasi dapat memungkinkan informasi yang akan secara simultan bersama dengan tim perawaran dan disimpan sebgaai dokumen untuk digunakan dimasa depan. 4) Modifikasi di masa depan : untuk meningkatkab kemandirian pasien dirumah, maka penting untuk menyesuaikan pengaturan tata letak rumah dengan kebutuhan pasien. Hal ini penting untuk penyandang cacat seperti kursi khusus, kerekan, rel, landai ke dalam rumah, toilet dan kamar mandi dan tempat tidur khusus untuk mencegah luka tekanan dan peralatan dapur diadaptasikan dengan kondisi pasien b. Implikasi kebijakan 1) Kebijakan harus ditujukan untuk kondisi r\umah dan lingkungan dengan kebutuhan pasien dengan penggunaan teknologi tepat guna (medis,non medis dan teknologi informasi dan komunikasi) yang memperhitungkan hal berikut : a) Teknologi harus beradaptasi dengan keinginan pasien dan budaya, dan bukan sebaliknya.



b) Perhatian harus diberikan dalam proses penilaian teknologi untuk menilai bagaimana teknologi mengubah interaksi antara perawat professional 2) Kebijakan para pengambil keputusan harus menyadari bahwa pengukuran kinerja layanan home care atau penggunaan teknologi spesifik dalam layanan home care atau penggunaan teknologi spesifik dalam layanan, bukanlah tugas yang mudah. 3) Home care melibatkan beberapa layanan kesehatan dan masalah sosial dan dalam pengambilan keputusan jelas menghubungkan outcome yang diperoleh untuk intervensi selanjutnya. 4) Kinerja dan efektivitas teknologi home care juga tergantung pada tingkat koordinasi dan integrasi antara sistem serta organisasi. Oleh karena itu lingkungan yang optimal diperlukan supaya teknologi benar-benar bermanfaat bagi home care. 5) Kebijakan home care yang tepat secara positif akan mempengaruhi pengunaan yang tepat dari teknologi dalam home care seperti kepemilikan akan mempengaruhi tanggung jawab dan kemampuan keuangan untuk beradaptasi dengan kebutuhan rumah.