Home Visit Gunasta1 [PDF]

  • Author / Uploaded
  • Nasta
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN HOME VISIT Tentang Bahaya Merokok Didalam Rumah Dan Dampaknya Bagi Kesehatan



OLEH : Putu Gunasta J1A117112 KELOMPOK 14



PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI 2019



KATA PENGANTAR



Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan karunia- Nya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini. laporan ini berisi tentang “ Laporan Home Visit” yang memahas tentang indikator PIS-PK dengan prioritas masalahnya yaitu Bahaya Merokok Di Dalam Rumah Dan Dampaknya Bagi Kesehatan. Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak, terkhususnya kepada Ibu Yasnani, S.Si., M. Kes. yang selaku dosen pembimbing PBL yang telah memberikan dan mengarahkan penulis untuk menyelesaikan laporan ini dengan baik. Ucapan terimakasih pula kepada keluarga dan teman- teman yang telah memberikan semangat kepada penulis dalam penyelesaian laporan ini. Penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang tentunya membangun, karena penulis yakin bahwa laporan ini masih perlu disempurnakan.



Kendari, 19 Juli 2019



Penulis



i



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR ............................................................................................. i DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1 1.1



Latar Belakang ...................................................................................... 1



1.2



Rumusan Masalah ................................................................................. 3



1.3



Tujuan ................................................................................................... 3



BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................. 4 2.1 Pengertian Rokok ....................................................................................... 4 2.2



Bahan-bahan Kimia yang Terkandung pada Rokok ............................. 5



2.3



Pengertian Perilaku Merokok ............................................................... 5



2.4



Tipe Perilaku Merokok ......................................................................... 6



2.5



Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Merokok ....................... 6



2.6



Motif Perilaku Merokok ....................................................................... 7



2.7



Aspek-aspek dalam Perilaku Merokok ................................................. 7



2.8



Dampak Perilaku Merokok .................................................................. 9



BAB III METODE ................................................................................................ 11 3.1



Metode Pemilihan................................................................................... 11



ii



3.2



Lokasi Keegiatan Dan Waktu Kegiatan ............................................... 11



3.3



Intervensi/Binaan .................................................................................... 12



3.3.1



Identitas Diri.................................................................................... 12



3.3.2



Identitas Rumah Tangga ................................................................. 12



3.4



Identifikasi Masalah ............................................................................... 13



3.5



Kegiatan intervensi ................................................................................. 13



3.5.1



Kegiatan Home Visit ....................................................................... 13



3.5.2



Evaluasi ........................................................................................... 14



BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................. 15 4.1



Hasil........................................................................................................ 15



4.1.1



Identitas Responden ........................................................................ 15



4.1.2



Penatalaksanaan Kegiatan ............................................................... 16



4.2



Pembahasan ............................................................................................ 16



4.2.1



Melakukan Evaluasi ........................................................................ 16



4.2.2



Perencanaan Kegiatan ..................................................................... 17



BAB V PENUTUP ................................................................................................ 19 5.1



Kesimpulan ............................................................................................. 19



5.2



Saran ....................................................................................................... 20



LAMPIRAN .......................................................................................................... 21 A. Kuesioner ................................................................................................... 21



iii



B. Dokumentasi .............................................................................................. 29 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 31



iv



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) Adalah program prioritas Kementerian Kesehatan yang dilaksanakan Oleh Puskesmas. Program Indonesia Sehat merupakan salah satu sasaran yang ingin dicapai dalam RencanavPembangunan Jangka Panjang Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019. Tujuan yang ingin dicapai adalah meningkatkan derajat kesehatandan status gizi masyarakat melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang didukung dengan perlindungan finansial dan pemeratan pelayanan kesehatan. Kementerian Kesehatan menetapkan strategi operasional dalam pembangunan kesehatan melalui Program Indonesia Sehat dengan pendekatan keluarga. Dalam rangka pelaksanaaan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) telah disepakati adanya 12 indikator utama untuk penanda status kesehatan sebuah keluarga. (Dengan & Keluarga, 2018) Pelaksanaan 12 indikator PIS-PK dapat dilaksanakan setelah data terkumpul dan didapatkan jumlah penderita dari masing-masing indikator. Program Indonesia Sehat indikator 8 ialah penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak diterlantarkan. Adapun definisi operasional dari indikator tersebut adalah jika di keluarga terdapat anggota keluarga yang menderita gangguan jiwa berat dan penderita tersebut tidak



1



2



diterlantarkan dan/atau dipasung serta diupayakan kesembuhannya. Pelayanan kesehatan Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) berat merupakan program yang sangat strategis bagi kinerja Pemerintah Daerah dan pengendalian Penyakit Tidak Menular (PTM). Nilai strategis bagi kinerja Pemerintah Daerah karena pelayanan kesehatan ODGJ berat menjadi salah satu indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan yang wajib dilakukan Pemerintah Daerah. (Dengan & Keluarga, 2018) Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) dilakukan dengan cara mengunjungi keluarga, dengan sasaran dan target PIS-PK



adalah



keluarga.



Pelaksanaan



PIS-PK



bertujuan



untuk



meningkatkan akses pelayanan kesehatan dengan menggalakkan upaya promotif dan preventif. Pendekatan keluarga bertujuan meningkatkan akses



keluarga



terhadap



pelayanan



kesehatan



yang menyeluruh,



mendukung pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) kabupaten/ kota, mendukung pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), serta mendukung



tercapainya



program



Indonesia



Sehat



(Kementerian



Kesehatan, 2016a). (Mellitus & Disorders, 2020) Dalam



menjangkau



keluarga,



puskesmas



tidak



hanya



mengandalkan upaya kesehatan berbasis masyarakat (UKBM) yang ada sebagaimana



selama



ini



dilaksanakan,



melainkan



juga



langsung



berkunjung ke keluarga. Sasaran dari PIS-PK adalah meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi masyarakat melalui upaya kesehatan dan



3



pemberdayaan masyarakat. PIS-PK dilaksanakan dengan menegakkan 3 pilar utama; yaitu penerapan paradigma sehat, penguatan pelayanan kesehatan dan pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional- JKN. (Laelasari, Anwar, & Soerachman, 2017) 1.2 Rumusan Masalah 1. Seberapa besar Program Tentang Bahaya Merokok di dalam Rumah dengan pendekatan keluarga dari keluarga binaan anda? 2. Bagaimana memberdayakan anggota rumah tangga agar sadar, mau dan mampu melakukan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatannya, mencegah risiko terjadinya penyakit dan melindungi diri dari ancaman penyakit serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat?



1.3 Tujuan 1. Untuk mengetahui seberapa besar program binaan tentang bahaya merokok didalam rumah dalam kegiatan home visit yang ada di Kelurahan Purirano, Kecamatan Kendari, Kabupaten Kendari. 2. Untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar sadar, mau dan mampu untuk memelihara dan meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku melalui pemberdayaan masyarakat.



BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Rokok Merokok merupakan kegiatan yang sering kita jumpai di masyarakat. Tidak hanya masyarakat di Indonesia tetapi juga masyarakat di dunia. (Leaflet, Dan, Siswa, & Merokok, 2014) Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun tembakau yang telah di cacah (Jaya, 2009). Rokok merupakan salah satu produk industri dan komoditi internasional yang mengandung sekitar 300 bahan kimiawi. Unsur-unsur yang penting antara lain : tar, nikotin, benzovrin, metal-kloride, aseton, amonia, dan karbon monoksida (Bustan, 2007). Merokok merupakan perilaku negatif dan berbahaya bagi kesehatan tubuh dan lingkungan. Merokok merupakan kebiasaan yang berakibat buruk bagi kesehatan dan jumlah perokok di Indonesia cenderung meningkat (Notoatmodjo, 2010). Rokok adalah hasil olahan tembakau yang terbungkus, dihasilkan dari tanaman Nicotiana Tabacum, Nicotiana Rustica dan spesies lainnya atau sintetisnya yang mengandung nikotin dan tar dengan atau tanpa bahan tambahan (Heryani, 2014). 4



5



2.2



Bahan-bahan Kimia yang Terkandung pada Rokok Bahan kimia yang terkandung pada rokok, diantaranya: a. Nikotin, menyebabkan kecanduan, merusak jaringan otak, dan darah muda b. Tar, menyebabkan kerusakan pada sel paru-paru, meningkatkan produksi dahak atau lendir di paru-paru, dan dapat menyebabkan kanker paru-paru. c. Karbon monoksida, yang dapat mengurangi jumlah oksigen yang dapat diikat darah, dan dan mengurangi transportasi dara dalam tubuh. d. Zat korsinogen, dapat memicu pertumbuhan sel kanker dalam tubuh. e. Zat iritan, dapat mengakibatkan batuk, kanker paru-paru, dan iritasi pada paru-paru. (Tirtosastro & Murdiyati, 2010)



2.3



Pengertian Perilaku Merokok Merokok adalah menghisap asap tembakau yang dibakar ke dalam tubuh



dan



menghembuskannya



kembali



keluar



(Armstrong,



1990).



Danusantoso (1991) mengatakan bahwa asap rokok selain merugikan diri sendiri juga dapat berakibat bagi orang-orang lain yang berada disekitarnya. Pendapat lain menyatakan bahwa perilaku merokok adalah sesuatu yang dilakukan seseorang berupa membakar dan menghisapnya serta dapat menimbulkan asap yang dapat terhisap oleh orang-orang disekitarnya (Levy, 1984). Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa perilaku merokok adalah suatu kegiatan atau aktivitas membakar rokok dan kemudian



6



menghisapnya dan menghembuskannya keluar dan dapat menimbulkan asap yang dapat terhisap oleh orang-orang disekitarnya. 2.4



Tipe Perilaku Merokok Menurut Smet (1994) ada tiga tipe perokok yang dapat diklasifikasikan menurut banyaknya rokok yang dihisap. Tiga tipe perokok tersebut adalah : 1. Perokok berat yang menghisap lebih dari 15 batang rokok dalam sehari. 2. Perokok sedang yang menghisap 5-14 batang rokok dalam sehari. 3. Perokok ringan yang menghisap 1-4 batang rokok dalam sehari.



2.5



Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Merokok Hansen ( Sarafino, 1994) berpendapat tentang faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku merokok, yaitu : 1. Faktor Biologis 2. Faktor Psikologis 3. Faktor Lingkungan Sosial 4. Faktor Demografis 5. Faktor Sosial-Kultural 6. Faktor Sosial



7



2.6



Motif Perilaku Merokok Laventhal & Cleary (dalam Oskamp, 1984) menyatakan motif seseorang merokok terbagi menjadi dua motif utama, yaitu : 1. Faktor Psikologis Pada umumnya faktor-faktor tersebut tentang ke dalam lima bagian, yaitu : a. Kebiasaan Perilaku b. Reaksi emosi yang positif Merokok c. Reaksi untuk penurunan emosi Merokok d. Alasan sosial e. Kecanduan atau ketagihan 2. Faktor biologis Faktor ini menekankan pada kandungan nikotin yang ada di dalam rokok yang dapat mempengaruhi ketergantungan seseorang pada rokok secara biologis.



2.7



Aspek-aspek dalam Perilaku Merokok Aspek-aspek perilaku merokok menurut Aritonang (1997), yaitu : 1.



Fungsi merokok dalam kehidupan sehari-hari Erickson (Komasari dan Helmi, 2000) mengatakan bahwa merokok berkaitan dengan masa mencari jati diri pada diri remaja. Silvans & Tomkins (Mu’tadin, 2002) fungsi merokok ditunjukkan



8



dengan perasaan yang dialami si perokok, seperti perasaan yang positif maupun perasaan negatif. 2. Intensitas merokok Smet (1994) mengklasifikasikan perokok berdasarkan banyaknya rokok yang dihisap, yaitu : 1. Perokok berat yang menghisap lebih dari 15 batang rokok dalam sehari. 2. Perokok sedang yang menghisap 5-14 batang rokok dalam sehari. 3. Perokok ringan yang menghisap 1-4 batang rokok dalam sehari. 3. Tempat merokok . Tipe perokok berdasarkan tempat ada dua (Mu’tadin, 2002) yaitu : a. Merokok di tempat-tempat umum / ruang publik 1) Kelompok homogen (sama-sama perokok), secara bergerombol mereka menikmati kebiasaannya. Umumnya mereka masih menghargai orang lain, karena itu mereka menempatkan diri di smoking area. 2) Kelompok yang heterogen (merokok ditengah orang-orang lain yang tidak merokok, anak kecil, orang jompo, orang sakit, dll) b. Merokok di tempat-tempat yang bersifat pribadi 1) Kantor atau di kamar tidur pribadi. Perokok memilih tempattempat seperti ini yang sebagai tempat merokok digolongkan kepada individu yang kurang menjaga kebersihan diri, penuh rasa gelisah yang mencekam.



9



2) Toilet. Perokok jenis ini dapat digolongkan sebagai orang yang suka berfantasi. 4. Waktu merokok Menurut Presty (Smet, 1994) remaja yang merokok dipengaruhi oleh keadaan yang dialaminya pada saat itu, misalnya ketika sedang berkumpul dengan teman, cuaca yang dingin, setelah dimarahi orang tua, dll. 2.8



Dampak Perilaku Merokok Ogden (2000) membagi dampak perilaku merokok menjadi dua, yaitu : 1.



Dampak Positif Merokok menimbulkan dampak positif yang sangat sedikit bagi kesehatan. Graham (dalam Ogden, 2000) menyatakan bahwa perokok meyebutkan dengan merokok dapat menghasilkan mood positif dan dapat membantu individu menghadapi keadaan-keadaan yang sulit. Smet (1994) menyebutkan keuntungan merokok (terutama bagi perokok) yaitu mengurangi ketegangan, membantu berkonsentrasi, dukungan sosial dan menyenangkan.



2.



Dampak negatif Merokok dapat menimbulkan berbagai dampak negatif yang sangat berpengaruh bagi kesehatan (Ogden, 2000).



Merokok bukanlah



penyebab suatu penyakit, tetapi dapat memicu suatu jenis penyakit sehingga boleh dikatakan merokok tidak menyebabkan kematian, tetapi



10



dapat mendorong munculnya jenis penyakit yang dapat mengakibatkan kematian. Berbagai jenis penyakit yang dapat dipicu karena merokok dimulai dari penyakit di kepala sampai dengan penyakit di telapak kaki, antara lain (Sitepoe, 2001) : penyakit kardiolovaskular, neoplasma (kanker), saluran pernafasan, peningkatan tekanan darah, memperpendek umur, penurunan vertilitas (kesuburan) dan nafsu seksual, sakit mag, gondok, gangguan pembuluh darah, penghambat pengeluaran air seni, ambliyopia (penglihatan kabur), kulit menjadi kering, pucat dan keriput, serta polusi udara dalam ruangan (sehingga terjadi iritasi mata, hidung dan tenggorokan). (Martín Parra, Rodríguez Sanjuán, & Naranjo Gómez, 2002)



BAB III METODE 3.1



Metode Pemilihan Cara pemilihan untuk tugas pembinaan PIS-PK dilakukan dengan membagian rumah-rumah berdasarkan gambar maping hasil PBL I yaitu rumah yang berwarna kuning dan merah. Dalam kegiatan home visit ini objeknya adalah keluarga yang berada di RW 01 RT 01 sampai dengan RW 02 RT 07 Kelurahan Purirano. Dalam kegiatan home visit ini yang menjadi sample adalah warga Kelurahan Purirano yang bertempat tinggal di RW 02 RT 05 yaitu dengan nama kepala keluarga Syafruddin.



Alasan pemilihan kriteria tersebut



adalah dikarenakan keluarga ibu tersebut



tidak memiliki kesadaran



tentang bahaya rokok masih rendah dan dirasa lebih mudah untuk memberikan masukan dan pendapat untuk dijadikan desa rumah pembinaan dalam kegiatan home visit. Dan juga kondisi rumah tangga tersebut hanya mencapai tingkatan indikator dengan level warna kuning, artinya hanya ada 6-9 indikator PIS-PK yang dipenuhi. 3.2



Lokasi Keegiatan Dan Waktu Kegiatan Kegiatan Home visit yang dilakukan terletak di RW 02 RT 05 yaitu kediaman bapak syafruddin dengan PIS-PK berkriteria pra-sehat. Waktu kegiatan home visit dilakukan pada tanggal 22-24 Juli 2019.



11



12



3.3



Intervensi/Binaan 3.3.1 Identitas Diri Nama : Putu Gunasta Nim



: J1A117112



Umur



: 21 Tahun



Pendidikan : Sedang Menempuh Pendidikan S1 Kesehatan Masyarakat Pekerjaan 3.3.2



: Mahasiswa



Identitas Rumah Tangga tabel 1. 3 Anggota Keluarga yang merokok No



Nama



Umur Pendidikan



1



Syafruddin



43 thn



2



Rahman



17 thn



Pekerjan



Ket.



SD



Buruh/Supir/Tukang/Ojek



Ayah



Universitas



Pelajar



Anak



 Status PIS-PK 1.



Syarifuddin (Ayah) a) Merokok di dalam rumah b) Kurangnya kesadaran akan bahaya merokok di dalam rumah



2.



Rahman (Anak) a) Masih mengkonsumsi rokok



13



3.4



Identifikasi Masalah 1. Merokok Didalam Rumah Masalah mengetehui akan bahayanya rokok dan merokok di dalam rumah, memang banyak yang belum paham betul khususnya para suami mengenai bahaya dan akibat yang dapat di timbulkan dari perilaku merokok dan perilaku merokok di dalam rumah . 2. Remaja yang mengkonsumsi rokok Masalah anak yang merokok terjadi pada keluarga syafruddin, hal tersebut disebabkan karena kurangnya kesadaran dan penerapan perilaku hidup bersih dan sehat.



3.5



Kegiatan intervensi 3.5.1 Kegiatan Home Visit



No



Waktu



Hari & Tanggal



1.



16.30



Senin, 22 juli 2019



Kegiatan Kunjungan 1.



2. 3.



2.



16.00



Pemberian informed consent dan kuisioner home visit merokok di dalam rumah, Pemberian kuisioner pre test kepada responden dan Pemberian edukasi tentang bahaya merokok di dalam rumah.



Selasa, 24 juli 2019 Pemberian kuisioner post test kepada responden



Tempat



Rumah responden



Rumah responden



14



3.5.2 Evaluasi 1.



No



Master tabel PIS-PK rumah tangga home visit (pre test)



Nama



Umur



Jenis kelamin



Q1



Q2



Q3



Q4



Q5



Q6



Q7



Total Ya Tidak



1



saifuddin



43 thn



LakiLaki



Ket. : Q Poin 0 Poin 1



1



0



1



0



1



0



0



Q6



Q7



3



4



: Question (pertanyaan) : Jawaban Tidak : Jawaban Ya



2. Master tabel PIS-PK rumah tangga home visi (post Test) No



Nama



Umur



Jenis kelamin



Q1



Q2



Q3



Q4



Q5



Total Ya Tidak



1



saifuddin



43 thn



LakiLaki



Ket. : Q Poin 0 Poin 1



1



1



1



1



: Question (pertanyaan) : Jawaban Tidak : Jawaban Ya



0



1



1



6



1



BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1



Hasil 4.1.1 Identitas Responden Adapun identitas keluarga binaanku adalah Tabel 1. Identitas Responden Keluarga bapak Syafruddin



No



Nama



Umur ( Tahun )



Pendidikan Pekerjaan



Ket



1



Syafruddin



43



SD



Buruh



suami



2



Joharia



43



SMA



IRT



Istri



3



Rahman



17



Universitas



Pelajar



Anak



Pada keluarga bapak Syafruddin, yang menjadi responden saya adalah bapak Syafruddin sendiri, walaupun saya cuma sempat beberapa kali melakukan home visit karena kegiatan PBL I dan II yang cukup singkat sehingga saya memaksimalkan waktu untuk membahas seluruh poin penting dalam 12 indikator PIS-PK dalam beberapa pertemuan saja.



15



16



4.1.2 Penatalaksanaan Kegiatan 1. Kunjungan 1 a. Menjelaskan tujuan kunjungan b. Memberikan informed consent kepada responden. c. Menjelaskan tujuan pelaksanaan home visit. d. Memberikan kuesioner 12 indikator tentang rokok. e. Memberikan kuesioner pre test tentang rokok dan bahayanya bagi kesehatan f. Memberikan edukasi kepada keluarga binaan atau rumah yang telah menjadi sasaran home visit mengenai Menjelaskan kembali mengenai bahayanya merokok di dalam rumah dan dampaknya bagi kesehatan. Kuesioner pre test yang telah diberikan. 2. Kunjungan 2 a. Memberikan kuesioner post test tentang rokok dan bahayanya bagi kesehatan kepada responden. 4.2



Pembahasan 4.2.1 Melakukan Evaluasi a. Pokok Bahasan:



Perilaku merokok didalam rumah dan



bahayanya bagi kesehatan



17



b. Tujuan Penilaian: Untuk



mengenalkan



kepada



responden



keluarga home visit PBL I dan II kelurahan purirano mengenai perilaku merokok didalam rumah dan bahayanya bagi kesehatan dan 12 indikator tentang rokok. c. Indikator Keberhasilan: Meningkatnya pengetahuan responden keluarga home visit PBL I dan II kelurahan purirano setelah diberi penyuluhan. d. Prosedur Pengambilan Data: Prosedur pengambilan data yang dilakukan yaitu dengan memberikan pre-test sebelum dilakukan penyuluhan dan post test setelah dilakukan penyuluhan. e. Pelaksanaan Evaluasi 1) Jadwal Penilaian: Dilaksanakan pada PBL I dan II pada tanggal 22 Juli 2019 2)



Petugas Pelaksana: Putu Gunasta selaku Mahasiswa PBL I dan II Jurusan Kesehatan Masyarakat FKM Universitas Halu Oleo Kendari kelurahan purirano, kecamatan kendari, kota kendari yang bertanggung jawab atas Keluarga bapak syafruddin pada kegiatan home visit.



4.2.2 Perencanaan Kegiatan Rencana kegiatan home visit yang saya lakukan dalam waktu 2 kali kunjungan adalah waktu yang cukup singkat. Mengingat waktu kunjungan yang saya lakukan hanya sebentar atau hanya 2 kali kunjungan. Maka saya mengangkat masalah atau intervesi yang saya



18



laksanakan yaitu Bahaya Merokok di dalam Rumah dan bahayanya bagi kesehatan. Masalah ini saya tujukan kepada Bapak Syafruddin. Kemudian untuk meningkatkan pengetahuan responden tersebut, Saya melakukan edukasi secara langsung atau face to face dengan memberikan penjelasan terkait dengan Bahaya Merokok di dalam Rumah dan bahayanya bagi kesehatan.



BAB V PENUTUP 5.1



Kesimpulan 4. Berdasarkan identifikasi masalah yang saya lakukan yang terjadi dikeluarga yang menjadi responden saya yaitu Bahaya merokok di dalam rumah dan bahayanya bagi kesehatan. Masalah mengetahui Bahaya merokok didalam rumah dan bahayanya bagi kesehatan, memang banyak yang belum paham betul mengenai hal tersebut dari dampak bagi si perokok maupun orang disekitarnya. 5. Intervesi yang saya laksanakan yaitu Bahaya merokok di dalam rumah dan dapaknya bagi kesehatan. Masalah ini saya tujukan kepada responden saya yaitu kepada Bapak Syafrudin. Kemudian untuk meningkatkan pengetahuan



responden tersebut. Saya melakukan



edukasi secara langsung atau face to face dengan memberikan penjelasan terkait dengan Bahaya merokok didalam rumah. 6. Dilihat pada tabel pre test, untuk Bapak Syafrudin didapatkan 3 jawaban Ya dan 4 jawaban Tidak. Kemudian dilihat pada tabel post test, Bapak Syafrudin menjawab dengan 6



jawaban benar dan 1



jawaban Tidak. Dari hasil master tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan setelah pemberian edukasi tentang Bahaya merokok didalam rumah dan dampaknya bagi kesehatan.



19



20



5.2



Saran Kami sadar dalam melaksanakan kegiatan Home Visit PBL I dan II ini masih banyak memiliki kekurangan. Namun kami telah berusaha melaksanakannya secara maksimal. Selain itu, laporan Home Visit ini juga masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saran yang membangun sangat kami perlukan guna memperbaiki laporan yang masih jauh dari sempurna.



LAMPIRAN A.



Kuesioner KUISIONER HOME VISIT MEROKOK DALAM RUMAH TATANAN RUMAH TANGGA



Nama : Syafruddin Umur : 43 Tahun Jenis Kelamin : Laki-laki Pekerjaan



: Buruh/Supir/Tukang/Ojek



RT/RW



: 05/02



1. Sejak kapan anda mulai merokok? a. SD b. SMP c. SMA d. Tidak tahu e. lainnya 2. Siapa saja anggota keluarga selain anda yang merokok? a. Ayah b. Ibu c. Anak d. Suami/Istri



21



22



e. Tidak ada 3. Berapa banyak anda merokok dalam sehari? a. < sebungkus b. 1-2 bungkus c. > 2 bungkus d. lainnya e. Tidak tau 4. Faktor apa yang menyebabkan anda merokok a. Diajak teman b. Meniru orang tua atau keluarga c. Penasaran ingin mencoba d. Faktor lainnya e. Tidak ada 5. Penyakit apa yang disebabkan oleh rokok? a. Kanker mulut b. Kanker paru-paru c. Penyakit jantung d. Tidak tahu e. Lainnya 6. Dimana biasanya anda merokok? a. Dirumah b. Disekolah c. Ditempat sarana kesehatan



23



d. Ditempat Taman Anak-anak e. lainnya 7. Zat apakah yang ada didalam rokok yang dapat membuat kecanduan? a. Tar b. Karbon Monoksida c. Benzana d. Nikotin e. Lainnya f. Tidak tahu 8. Disebut apakah yang menghirup asap rokok lebih banyak dibanding perokok? a. Perokok aktif b. Perokok Pasif c. lainnya d. tidak tahu 9. Dimana anda biasanya mendapatkan rokok? a. Membeli sendiri b. Orang tua c. Teman d. Dikasih orang e. lainnya 10. Keadaan apa yang membuat anda merokok? a. Saat merasa bosan



24



b. Saat stress/kesal/marah c. Saat melihat orang merokok d. Saat santai/Iseng e. Saat mulut terasa tidak enak f. lainnya 11. rokok apa yang biasa anda konsumsi? a. Sampoerna b. Surya c. LA Bold d. Magnum e. Lainnya f. Tidak tahu 12. Apa yang anda lakukan jika ada yang meminta anda untuk berhenti merokok? a. Tidak peduli b. Marah c. Tetap merokok d. Langsung berhenti merokok e. Lainnya f. Tidak ada



25



KUISIONER PRE TEST HOME VISIT ( MEROKOK ) Nama : Syafruddin Umur : 43 Tahun Jenis Kelamin : Laki-laki Pekerjaan



: Buruh/Supir/Tukang/Ojek



RT/RW



: 05/02



1. Apakah anda sudah lama merokok? a. Ya b. Tidak 2. Apakah anda mengetahui bahaya rokok bagi kesehatan ? a. Ya b. Tidak 3. Menurut anda apakah penyakit kanker paru-paru disebabkan karena rokok ? a. Ya b. Tidak 4. Apakah ada keinginan untuk berhenti merokok ? a. Ya b. Tidak



26



5. Apakah ada keuntungan merokok bagi anda ? a. Ya b. Tidak 6. Apakah anda tau perbedaan perokok aktif dan perokok pasif ? a. Ya b. Tidak 7. Apakah anda mengetahui kandungan yang ada didalam rokok? a. Ya b. Tidak



27



KUISIONER POST TEST HOME VISIT ( MEROKOK ) Nama : Syafruddin Umur : 43 Tahun Jenis Kelamin : Laki-laki Pekerjaan



: Buruh/Supir/Tukang/Ojek



RT/RW



: 05/02



1. Apakah anda sudah lama merokok? a. Ya b. Tidak 2. Apakah anda mengetahui bahaya rokok bagi kesehatan ? a. Ya b. Tidak 3. Menurut anda apakah penyakut kanker paru-paru disebabkan karena rokok ? a. Ya b. Tidak 4. Apakah ada keinginan untuk berhenti merokok ? a. Ya b. Tidak



28



5. Apakah ada keuntungan merokok bagi anda ? a. Ya b. Tidak 6. Apakah anda tau perbedaan perokok aktif dan perokok pasif ? a. Ya b. Tidak 7. Apakah anda mengetahui kandungan yang ada didalam rokok? a. Ya b. Tidak



29



B. Dokumentasi



Gambar 1 home visit di hari pertama dengan memberikan kuesioner 12 Indikator tentang rokok kepada responden



Gambar 2 home visit di hari pertama dengan memberikan kuesioner pre test kepada responden



30



Gambar 3 home visite di hari pertama dengan memberikan edukasi kepada responden



Gambar 4 home visit di hari kedua dengan memberikan kuesioner post test kepada responden



DAFTAR PUSTAKA



Laporan PBL I Kelurahan Tondonggeu Kecamatan Nambo Kota Kendari tahun 2016 Laporan PBL I kelurahan Purirano kecamatan Kendari kota Kendari Tahun 2016 Dengan, S., & Keluarga, P. (2018). Analisis persiapan implementasi program indonesia sehat dengan pendekatan keluarga (indikator 8: kesehatan jiwa) di kota depok tahun 2018, 07(02), 64–73. Laelasari, E., Anwar, A., & Soerachman, R. (2017). EVALUASI KESIAPAN PELAKSANAAN PROGRAM INDONESIA SEHAT DENGAN PENDEKATAN KELUARGA Evaluation of Readiness in Implementation of Program Indonesia Sehat Dengan Pendekatan Keluarga, 57–72. Leaflet, M., Dan, V., Siswa, P., & Merokok, T. B. (2014). Jurnal Kesehatan Masyarakat, 10(1), 7–13. Martín Parra, J. I., Rodríguez Sanjuán, J. C., & Naranjo Gómez, A. (2002). Biliary cystadenoma with elevated CA 19.9. Revista Espanola de Enfermedades Digestivas, 94(2), 101–103. Mellitus, D., & Disorders, M. (2020). Analisis Kesiapan Pembiayaan Hipertensi , Diabetes Melitus dan Gangguan Jiwa dalam Mendukung Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga ( PIS PK ) Tahun 2018-2020, 3, 2018– 2020. Tirtosastro, S., & Murdiyati, A. S. (2010). Kandungan Kimia Tembakau dan Rokok.



31