HS Silver [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) PERUSAHAAN HS SILVER



Dosen Pembimbing Lapangan; Agus Sunaryo, S.E., M.M



Disusun Oleh Kelompok VII :



1. Siswiani Elka P. 2. Trias Alfiatiningsih S.H. 3. Vicky Marta Candra S. 4. Wahyu Agung Dhurin R.M. 5. Wahyu Imam Syaifulloh 6. Widyasari 7. Satria Aftardian P. 8. Vicky Yoga A. 9. Dirga Pangestiaji 10. Evin Try P. W.



NIM 2018051356 NIM 2018051382 NIM 2018051385 NIM 2018051393 NIM 2018051394 NIM 2018051397 NIM 2018051347 NIM 2018051386 NIM 2018051095 NIM 2018051434



PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MAYJEN SUNGKONO MOJOKERTO TAHUN AJARAN 2020/2021



i



LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) PERUSAHAAN HS SILVER Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mata Kuliah PKL Semester V Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Mayjen Sungkono Mojokerto



Dosen Pembimbing Lapangan; Agus Sunaryo, S.E., M.M



Disusun Oleh Kelompok VII :



1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.



Siswiani Elka P. Trias Alfiatiningsih S.H. Vicky Marta Candra S. Wahyu Agung Dhurin R.M. Wahyu Imam Syaifulloh Widyasari Satria Aftardian P. Vicky Yoga A. Dirga Pangestiaji Evin Try P. W.



NIM 2018051356 NIM 2018051382 NIM 2018051385 NIM 2018051393 NIM 2018051394 NIM 2018051397 NIM 2018051347 NIM 2018051386 NIM 2018051095 NIM 2018051434



PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MAYJEN SUNGKONO MOJOKERTO TAHUN AJARAN 2020/2021



ii



iii



iv



DAFTAR ISI Cover ............................................................................................................................. i Cover Dalam ................................................................................................................. ii Lembar Pengesahan .................................................................................................... iii Kata Pengantar ........................................................................................................... iv Daftar Isi ....................................................................................................................... v Daftar Lampiran ......................................................................................................... vi BAB I PENDAHULUAN A. Profil Usaha ......................................................................................................... 1 B. Latar Belakang .................................................................................................... 2 C. Tujuan ................................................................................................................. 6 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah singkat perusahaan / instansi ................................................................ 8 B.



Struktur Organisasi perusahaan / instansi......................................................... 11



C.



Uraian Tugas perusahaan / instansi .................................................................. 12



D. Kegiatan perusahaan / instansi ......................................................................... 13 BAB III PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN A. Landasan Teori ................................................................................................ 18 B.



Hasil Pelaksanaan dan Pembahasan ................................................................. 24



BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN



DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN



v



BAB I PENDAHULUAN



A. Profil usaha



PERUSAHAAN HS SILVER ● Alamat : Jl. Mondorakan No.1, Prenggan, Kec. Kotagede, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55172 ● Email : [email protected] ● No Telp : (0274) 375107



1



2



B. Latar Belakang Yogyakarta merupakan salah satu propinsi di Indonesia yang menyandang berbagai predikat, antara lain kota Budaya, Kota Seniman, Kota Pendidikan dan juga Kota Pariwisata. Sebagai Kota Pariwisata, maka dari itu Yogyakarta merupakan salah satu tempat tujuan wisata dalam rangka Visit Indonesia 2008. Hal itu karena Yogyakarta menawarkan banyak tempat kunjungan wisata, baik wisata alam maupun wisata belanja. Wisata belanja yang sangat terkenal di Yogyakarta adalah wisata belanja di Malioboro, wisata belanja gerabah di Kasongan dan wisata belanja perak di Kotagede. ”Sentra kerajinan perak itu telah menjadi brand image tersendiri bagi setiap wisatawan yang datang ke Yogyakarta” . Selain Kotagede, sebenarnya ada beberapa sentra kerajinan perak lain di Indonesia, seperti Bali dan Lombok. Namun, kerajinan perak Kotagede memiliki ciri khas tersendiri, yakni tetap dipertahankannya proses pembuatan barang kerajinan secara manual. “Sejak dulu sampai sekarang keunggulan produk perak Kotagede adalah pengerjaan secara manualnya. Pengrajin perak di Kotagede terkenal dengan produknya yang unik, halus dan telaten dalam menggarap produk peraknya sehingga menghasilkan karya seni bernilai tinggi” Pada kunjungan Industri kali ini Perguruan Tinggi berfungsi menjalankan misi Tridarma Perguruan Tinggi yang mencakup pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Kedekatan dengan lingkungan bisnis diharapkan mampu menciptakan keunggulan kemampuan mahasiswa untuk dan mampu bersaing tingkat lokal maupun nasional. Pada saat ini praktik bisnis merupakan salah satu program pendidikan yang harus diikuti setiap mahasiswa agar mampu dan mempunyai kemampuan untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran. Di dalam praktik bisnis diharapkan mahasiswa dapat belajar menciptakan usaha baru dan bisa juga menjalankannya. Pada kunjungan industri di kesempatan ini UNIVERSITAS MAYJEN SUNGKONO mengadakan kegiatan kunjungan ini di PT HS.SILVER yang beralamat di Kotagede, Yogyakarta pada 06 maret 2021 yang hasil produksinya berupa perhiasan, dekorasi, dan macam-macam silver.



3



Proses produksi adalah metode dan teknik untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan sumber-sumber antara lain tenaga kerja, bahan-bahan, dana dan sumber daya lain yang dibutuhkan. Kegiatan utama yang bersangkutan dengan manajemen produksi adalah proses produksi. Dari paparan di atas, penulis tertarik untuk mengambil judul mengenai Proses Produksi pada PT. HS.SILVER. Sedikitnya ada empat jenis tipe produk yang dijual, yakni filigri (teksturnya berlubang-lubang), tatah ukir (teskturnya menonjol), casting (dibuat dari cetakan), dan jenis handmade (lebih banyak ketelitian tangan), seperti cincin, kalung, giwang, bros, miniatur sepeda, becak, andhong, kapalkapalan dan berbagai hiasan lainnya. Kawasan yang terletak sekitar 10 kilometer tenggara dari Kota Yogyakarta itu menarik wisatawan, khususnya turis mancanegara. ”Sebenarnya kerajinan perak di Kotagede telah berlangsung sejak abad ke 16, tepatnya tahun 1586 M ketika Kotagede masih menjadi ibukota kerajaan Mataram Yogyakarta pada masa pemerintahan Panembahan Senopati. Panembahan Senopati menerima kawasan yang waktu itu masih berupa hutan yang sering disebut Alas Mentaok dari Sultan Pajang, Raja Kerajaan Hindu di Jawa Timur. Kotagede menjadi ibu kota hingga tahun 1640, karena raja ketiga Mataram Islam, Sultan Agung, memindahkannya ke Desa Kerto, Plered, Bantul. Kotagede pada waktu itu merupakan pusat bagi para pengrajin keris dan perhiasan yang diperuntukkan bagi keluarga Kraton. Seiring dengan berkembangnya waktu, Kotagede saat ini telah menjadi sentra perdagangan perak dan salah satu objek yang berpotensi di Yogyakarta. Deretan rumah-rumah tanpa halaman dengan papan nama yang menunjukkan toko peraknya menghiasi sisi-sisi di kanan-kiri Jalan Kemasan, Jalan Mondorakan, hingga Jalan Tegalgendu. Jalannya yang tak bisa dikatakan lebar memang rawan kemacetan, terutama pada saat musim liburan. Perak memang menjadi mata pencaharian terbesar bagi masyarakat Kotagede. Entah itu sebagai pengrajin, pemilik toko, maupun sebagai suplier bagi kemasan perak yang siap dipasarkan. Para pengrajin perak itu memulai usahanya dari skala kecil atau home industri hingga akhirnya mampu berkembang dengan pesat dan membawa Kotagede sebagai pusat kerajinan perak terbesar di Yogyakarta.



4



Beberapa nama toko kerajinan perak yang menjadi pioneer sejak tahun 60-an bahkan telah dikenal hingga luar negeri. Adapun toko- toko tersebut antara lain seperti Tom Silver, MD Silver, HS Silver, Narti Silver, namun kini toko perak Tom Silver, MD Silver mengalami kemundurun sehingga toko-toko tersebut tidak sebesar dulu. Sekarang ini ada tiga toko besar di Kotagede yaitu HS Silver, Narti Silver dan Ansor Silver Menurut Bapak Sutojo selaku Ketua Koperasi Produksi Pengusaha Perak, HS Silver-lah yang dikatakan sebagai toko terbesar. Itu dilihat dari jumlah omset perak yang dimiliki HS Silver, dan hal itu diperkuat oleh pernyatan bapak Iskandar selaku manajer pemasaran HS Silver seperti yang termuat dalam surat kabar online bahwa ”HS Silver bisa menjual sedikitnya 100 kilogram perak dalam bentuk produk dan perhiasan per bulan” .Letak HS Silver persisnya di wilayah Kotagede, yaitu Jl. Mondorakan No.1. Pemilik toko ini adalah Harto Soeharjo, yang disingkat menjadi HS. Disana selain menawarkan wisata belanja perak, HS Silver juga menawarkan wisata budaya, wisata budaya inilah yang membuat HS Silver mempunyai daya tarik tersendiri yang membuatnya berbeda dengan toko lain, jika pada umumnya toko-toko perak di Kotagede hanya menawarkan wisata belanja, HS Silver juga menawarkan wisata budaya. Mereka menyebut wisata budaya dengan ”Workshop HS Silver”. Di mana setiap wisatawan yang datang bisa melihat secara langsung .



Cara membuat rangkaian perak satu persatunya yang dikerjakan secara manual. Cara pembuat perak yang manual inilah yang merupakan ciri khas perak dari Kotagede, dan cara pembuat perak itu merupakan budaya pembuatan perak Kotagede yang masih dipertahankan saat ini. Workshop HS Silver ini menjadi kekuatan utama untuk menarik wisatawan. Hal itu sejalan dengan tujuan utama promosi yang dilakukan HS Silver pada tahun 2008 ini yaitu untuk menarik wisatawan baik asing untuk berkunjung ke HS Silver. Dengan kedatangan wisatawan asing ke HS Silver, HS silver ingin memunculkan image bahwa HS Silver membuat sendiri produknya sehingga saat membeli wisatawan yakin akan kualitas dan menghargai produk sebagai sebuah hasil karya seni. HS Silver memunculkan brand image yang sekaligus digunakan untuk mempersuasif wisatawan untuk membeli produk HS Silver. Selain itu,



5



HS Silver ingin mempertahankan citra Kotagede sebagai sentra kerajinan perak dimata dunia. Dalam wawancara dengan staf bagian marketing relations HS Silver, beliau memaparkan bahwa selama ini dari tahun ke tahun HS Silver menggunakan strategi pemasaran dan baru pada tahun 2008 ini menggunakan strategi promosi yaitu dengan memanfaatkan elemen-elemen bauran promosi seperti advertising (Periklanan), personal selling (penjualan perseorangan), direct marketing (pemasaran langsung), internet, dan public relations and publicity(hubungan masyarakat dan publisitas) yang pada tahun 2004 peran PR digantikan marketing. Walaupun peran PR diganti oleh marketing, kegiatan yang menyangkut public relation tetap dijalankan Bagian marketing relations HS Silver pun jeli dalam melakukan promosi, dengan memanfaatkan peluang-peluang yang ada dan sering berpartisipasi pula dalam event-event baik berskala lokal, nasional ataupun internasional. Seperti saat itu ketika Indonesia mengadakan event Visit Indonesia2008, HS Silver pun ikut mengambil bagian didalamnya. Event Visit Indonesia2008 ini dijadikan wadah untuk lebih mengenalkan HS Silver dikalangan wisatawan asing baik itu berasal dari Asia, Eropa, Amerika, dan lain-lain. Visit Indonesia 2008 merupakan salah satu taktik HS Silver untuk menarik kunjungan wisatawan asing. Dari hasil wawancara pada tanggal 10 febuari 2009 dengan bapak Ismu selaku staf dibagian marketing relations,didapatkan fakta bahwa kunjungan wisatawan asing lebih berpengaruh terhadap penjualan di retail atau toko dibandingkan dengan kunjungan wisatawan domestik. Hal itu dikarenakan daya beli wisatawan asing lebih tinggi. Wisatawan asing yang berkunjung ke HS Silver pada umumnya membeli perak jadi jumlah kunjungan wisatawan asing akan berdampak pada kenaikan penjualan, sedangkan wisatawan domestik hanya melihat-lihat dan hanya beberapa saja yang membeli. Penyebabnya adalah wisatawan domestik yang berkunjung ke HS Silver kebanyakan berasal dari golongan pelajar. Dari hasil wawancara via phone dengan Bapak Ismunandar pada hari sabtu 13 Juni 2009, didapatkan fakta bahwa dari jumlah penjualan di ritel pada tahun 2007, hampir 70 persen disumbang oleh pembelian yang dilakukan oleh wisatawan asing. Padahal pada tahun 2007, jumlah wisatawan asing yang bekunjung ke HS Silver hanya sebesar 10.692 sedangkan jumlah wisatawan domestik yang bekunjung ke HS Silver mencapai 34.357 (lihat tabel 1).



6



Bisa dikatakan jumlah kunjungan wisatawan asing hanya sepertiga dari jumlah kunjungan wisatawan domestik.



C. Tujuan Kunjungan Industri Tujuan kunjungan industri bagi mahasiswa sebagai berikut : a.



Memberi tambahan wawasan mahasiswa tentang lingkungan dunia kerja.



b.



Memotivasi mahasiswa agar mempunyai minat mendirikan usaha.



c.



Mengetahui informasi tentang cara kerja dan tenaga kerja perusahaan.



d.



Mengetahui proses produksi PT. HS.SILVER



D. Manfaat Kunjungan Industri Adapun manfaat kunjungan industri yaitu : ⮚ Bagi Mahasiswa 1.



Dapat mengetahui cara kerja dan berbagai alat-alat produksi.



2.



Mengetahui gambaran tentang bekerja di industri.



3.



Mengetahui kedisiplinan dan tata tertib yang ada di industri.



4.



Dapat mengetahui gambaran proses produksi.



5. Mengetahui proses pembuatan kerajinan HS silver 6. Mengetahui sumber perak yang dipakai oleh HS silver proses pembuatan kerajinan perak dihasilkan 7. Mengetahui kendala yang dihadapi pengrajin dalam pembuatan kerajinan perak misalnya pengadaan bahan ,pembuatan dan penjualan kerajinan perak serta solusinya 8. Mengetahui tingkat kesulitan pembuatan kerajinan perak dihasilkan HS silver



7



⮚ Bagi Lembaga Perguruan Tinggi 1.



Menyajikan informasi tentang proses produksi pada PT. HS. Silver



2.



Menjadi referensi untuk membuat laporan kunjungan industri. ⮚ Bagi Industri Perusahaan



1.



Membagikan informasi tentang produk yang dihasilkan perusahaan.



2.



Memperlihatkan proses produksi kepada mahasiswa.



3.



Memperkenalkan adanya keberadaan perusahaan.



E. PELAKSANAAN PKL UNIVERSITAS MAYJEN SUNGKONO Tempat pelaksanaan PKL : PERUSAHAAN HS SILVER Tanggal pelaksanaan PKL : 06 Maret 2021 Waktu pelaksanaan PKL : 09.00 - 10.00



8



BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 SEJARAH PT. HS SILVER



Perusahaan HS Silver 800-925 merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang perhiasan dan kerajinan yang sebagian besar bahannya berasal dari perak. HS Silver berdiri pada tahun 1953 dengan tujuan melestarikan kebudayaan warisan nenek moyang, karena Kotagede terkenal sebagai pusat kerajinan perak Yogyakarta. HS Silver didirikan oleh Bapak dan Ibu H. Harto Suhardjo. Semula perusahaan ini bergerak dalam bidang perhiasan imitasi dengannama “Terang Bulan”. Kemudian pada akhir tahun 1953, Terang Bulan mengembangkan usaha ke bidang kerajinan perak. Sesuai dengan tradisi yang ada di Kotagede, untuk nama perusahaan kerajinan perak biasanya menggunakan nama pemiliknya sebagai nama perusahaan, oleh karena itu nama Terang Bulan diganti dengan nama HS Silver. HS Silver adalah kependekan dari nama pemilik “Harto Suhardjo, dan silver adalah jenis usaha kerajinan yang dikerjakan dan dihasilkan. Semenjak didirikan HS Silver sudah menjadi anggota Koperasi Produksi dan Pengusaha Perak Yogyakarta (KP3Y). HS Silver didirikan pada awal 1950-an di masyarakat kampung Kotagede Yogyakarta, Indonesia. Dalam sejarahnya, wilayah Kotagede dikaitkan dengan kerajaan Jawa.Banyak penduduk setempat bekerja sebagai tukang perak dan membuat perhiasan untuk keluarga kerajaan di Kotagede.Oleh karena itu, Kotagede pada saat ini dikenal dengan ‘jantungnyaperak’di Yogyakarta. Pendirinya adalah Bapak dan Ibu Harto Suhardjo yang selalu perhatian terhadap perhiasan dan memutuskan untuk membuka toko petamanya yang dinamakan Terang Bulan. Pada awalnya Toko tersebut memproduksi pehiasan yang unik terbuat dari kuningan.Semenjak didirikan, Terang Bulang (HS Silver) sudah menjadi anggota Koperasi Produksi dan Pengusaha Perak Yogyakarta (KP3Y).Ditahun 1975 Terang Bulan mendirikan cabang di Bali dengan tempat yang belum menetap.



9



Kemudian di tahun 1980 Terang Bulan cabang Bali mendapat tempat usaha tetap di Jalan WR. Supratman No. 42A. Tahun 1998 tempat usaha berpindah ke Jalan Batuyang No. 2 Batu Bulan Gianyar, Bali sampai sekarang. Pada tahun 1990 nama perusahaan Terang Bulan diubah menjadi HS Silver 800-925, artinya HS Silver adalah merupakan singkatan nama dari pendirinya dan berkonsentrasi pada logam perak, sedangkan 800-925 melambangkan kadar perak yang dapat digunakan. Angka 800 adalah kadar kerajinan perak terendah dan angka 925 adalah kadar kerajinan perak yang dapat dibentuk dalam hitungan persentase.



Pada tahun 1965 HS Silver membuka artshop di Jl. Mondorakan No. 1 Kotagede sampai sekarang. Untuk memperluas pemasarannya, di tahun 1975 terang bulan (HS Silver) mendirikan cabang di Bali dengan tempat yang belum menetap. Kemudian tahun 1980 terang bulan (HS Silver) cabang Bali memiliki tempat usaha yang tetap yaitu di Jl. WR Supratman No.42A, namun pada tahun 1998 tempat usaha berpindah ke Jl. Batuyang No.2 Gianyar Bali sampai sekarang. Pada tahun 1990 nama perusahaan dirubah menjadi “HS Silver 800-925”. Arti HS Silver adalah abreviasi seperti keterangan diatas yaitu nama pemilik perusahaan kerajinan perak , sedangkan 800-925 melambangkan kadar perak yang dapat dikerjakan.



Kadar kerajinan perak terendah adalah 800 dan 925 itu adalah kadar kerajinan perak tertinggi yang dapat dibentuk dalam hitungan prosentase. Sejak didirikan HS Silver dipimpin langsung oleh Bapak dan Ibu Harto Suhardjo, kemudian tahun 1990 dilakukan perombakan. Sejak saat itu HS Silver dipimpin oleh Ir. Margani Nugraha dengan penerapan manajemen yang baru. Pada bulan Maret 1998 HS Silver mendapat Sertifikat ISO 9000 seri B dengan penguji PT.Sucofindo Jakarta. Bulan Febuari 2000 mendapat Sertifikat ISO 9001:2000 dari TUV CERT Certification Body of RWTUV SystemGmbH. HS Silver menawarkan wisata belanja perak dan juga wisata budaya, wisata budaya inilah mempunyai daya tarik tersendiri yang membuatnya berbeda dengan toko lain, jika pada umumnya toko-toko perak di Kotagede hanya menawarkan wisata belanja, HS Silver juga menawarkan wisata budaya. Mereka menyebut wisata budaya dengan ”Workshop HS Silver”.



10



Dimana setiap 17 wisatawan yang datang bisa melihat secara langsung cara membuat rangkaian perak satu persatunya yang dikerjakan secara manual. Cara pembuat perak yang manual inilah yang merupakan ciri khas perak dari Kotagede, dan cara pembuat perak itu merupakan budaya pembuatan perak Kotagede yang masih dipertahankan saat ini. Workshop HS Silver ini menjadi kekuatan utama untuk menarik wisatawan. Hal itu sejalan dengan tujuan utama promosi dan pemasaran yang dilakukan HS Silver untuk menarik wisatawan asing untuk berkunjung ke HS Silver. Sejak awal pembukaannya, HS Silver telah menghasilkan produk-produk dengan kualitas bermutu. Pada tahun 1998, perusahaan ini mendapatkan sertifikat ISO 9000 seri B dibawah lisensi PT. Sucofindo Jakarta. Pada Februari 2000, perusahaan ini mendapatkan sertifikat lain, yaitu ISO 9110: 2000 dari badan sertifikasi TUV CERT atau RWTUV sistem GmbH. Desain-desain HS Silver sekarang ini dapat dibedakan dengan melihat motif Jawanya, yang bertekstur sangat padat, dan teknik menguntai benang perak yang disebut filigree. Produksi perak UKM HS Silver terdiri dari dua macam kerajinan perak, yaitu perak karawang dan perak padat.Perak karawang merupakan benang perak tipis, yang dengan kesabaran, ketelitian, dan ketekunan kemudian digunakan untuk membuat miniatur-miniatur atau pola perhiasan yang rumit. Perak padat terbuat dari batangan perak yang ditempa dan dibuat sedemikian rupa untuk menciptaan alat perangkat makan perak, miniatur dan perhiasan. Pada saat ini HS Silver telah mencapai lebih dari 2000 desain, dan produk produkya telah tersebar luas di Eropa, Asia Tenggara, Timur Tengah, dan Australia.



11



2.2 Keunggulan perusahaan HS Silver ● Menjadi produk dalam negeri dengan cakupan pasar kerajinan perak dari HS SILVER sampai ke tingkat mancanegara. ● Harga produk HS Silver terjangkau dengan hasil yang mewah dengan model dan tingkat keunikan bermacam-macam. ● Produk HS Silver hasil pembuatan manual tangan manusia. ● Perusahaan HS SILVER juga bisa membuat kerajinan perak sesuai dengan keinginan konsumen. ● Perusahaan HS Silver menjadi perusahaan dengan sarana wisata edukasi terkait pembuatan perak.



2.3 Visi dan Misi perusahaan HS Silver ● VISI HS Silver Melestarikan dan mengembangkan bisnis yang telah dirintis Keluarga Harto Suhardjo menjadi bisnis yang bertaraf Internasional sehingga memberikan kemanfaatan yang sebesar-besarnya bagi keluarga besar HS dan masyarakat pada umumnya. ● MISI HS Silver Mengelola bisnis utama perusahaan (core business) yaitu silver & bisnis lain secara profesional dan inovatif. Mendirikan unit-unit usaha di bidang lain (diversifikasi) sebagai bagian dari perusahaan korporasi



2.4 Struktur Organisasi dan fungsinya Suatu organisasi mempunyai peran yang sangat penting dalam menunjang tercapainya tujuan perusahaan. Dengan adanya struktur organisasi, dapat diketahui alur wewenang dan tanggungjawab yang ada dalam perusahaan. Ditinjau dari wewenang dan hubungan kerja organisasi, maka perusahaan perak HS Silver mempunyai struktur organisasi garis atau lini yaitu wewenang mengalir dari atas ke bawah yang mengalir lansung dari atasan ke bawahan. Sedangkan tanggung jawab bergerak dari bawah ke atas hanya bawahan hanya mendapat perintah dan tanggung jawab dari atasan.



12



2.5 URAIAN TUGAS PERUSAHAAN HS SILVER



Adapun uraian tugas dan tanggungjawab masing-masing bagian adalah sebagai berikut:



1. Direktur Utama ● Menetapkan visi, misi, dan strategi perusahaan ● Merumuskan kebijakan umum dan pengendalian perusahaan serta pengawasan intern ● Mengadakan pengawasan dan melakukan tindakan preventif untuk kepentingan pengamanan misi dan tujuan perusahaan. ● Bertanggung jawab kepada presiden komisaris.



2. Direktur Keuangan, Produksi, Pemasaran, HRD dan Operasional ● Mengadakan pengawasan serta memberikan evaluasi terhadap manajer ● Memberikan laporan dan bertanggung jawab kepada Direktur Utama



3. Manajer Keuangan, Produksi, Pemasaran, HRD dan Operasional ● Memberikan laporan yang dibutuhkan dan bertanggung jawab kepada masing-masing direktur ● Menyusun rencana program dan pedoman kerja didepertemen masingmasing. ● Memberikan pengarahan kepada supervisor



4. Supervisor akuntansi dan keuangan ● Kedudukanya berada dibawah manajer keuangan ● Memberikan laporan dan bertanggungjawab kepada manajer keuangan ● Mengadakan koordinasi dan pengarahan teknis serta pengawasan dengan staf keuangan dan akuntasi.



13



5. Supervisor produksi ● Memberikan laporan dan bertanggungjawab kepada Manajer Produksi. ● Mengadakan koordinasi dan pengarahan teknis serta pengawasan dengan staf produksi. ● Mengajukan pembelian produk dan alat-alat penunjang produksi ● Mengkoordinasi pelaksanaan test uji kadar perak dan peleburan ● Bertanggung jawab atas kelancaran produksi dan pembelian barang jadi.



6. Supervisor ritel dan wholesale ● Memberikan laporan dan bertanggungjawab kepada Manajer Pemasaran ● Mengadakan koordinasi dan pengarahan teknis serta pengawasan dengan staf ritel (yaitu marketing relations) dan whole sale. ● Mengajukan pembelian media display produk ● Memeriksa dan mengotori kartu order dari customer. ● Membangun citra positif perusahaan terhadap mitra kerja ● Meningkatkan penjualan seoptimal mungkin sesuai target yang telah ditetapkan.



7. Supervisor Operasional ● Memberikan laporan dan bertanggungjawab kepada ● Manajer Operasional ● Mengadakan koordinasi dan pengarahan teknis serta ● pengawasan dengan staf operasional perusahaan ● Bertanggung jawab terhadap pengadaan barang-barang ● keperluan atau belanja untuk operasional perusahaan



14



2.6 KEGIATAN PERUSAHAAN HS SILVER Menurut penjelasan dari salah satu pegawai,kerajinan perak yang dihasilkan oleh industri ini menggunakan logam perak murni yang dicampur dengan tembaga 7,5% kemudian dipanaskan di dalam tungku api dengan suhu 1000°C kemudian dituang dan menghasilkan perak batangan dengan kadar 800-925. Perak batangan ini berupa mesin lalu dipress dan diukir bukan dicetak. selain lempengan dihasilkan pula benang-benang perak atau filigree yang nantinya akan dirangkai oleh pengrajin menggunakan pinset sehingga perlu ketelitian agar produk yang dihasilkan baik dan rapi. Untuk menjaga agar tetap kuat, serbuk perak ini diberi borax meskipun menyebabkan warna perak menjadi usang. Oleh karena itu,menggunakan sabun tradisional yakni buah lerak. buah lerak ini sudah digunakan sejak zaman dahulu oleh nenek moyang untuk mencuci pakaian dan membersihkan tubuh. keuntungan menggunakan buah lerak ini dapat mencerahkan warna perak tanpa khawatir mencemari lingkungan karena tidak menghasilkan limbah berbahaya. setelah dicuci Dan disikat selanjutnya kerajinan perak dikeringkan dan disiapkan untuk dipasarkan. Bahan dan alat yang digunakan untuk biji perak murni, bubuk perak, buah perak, kertas pola, tawas, lem, tank,pinset ,gunting ,kompor ,sikat dan solder. Sementara itu rincian proses pembuatannya di antara lain sebagai berikut : 1. Pembuatan kawat / silver wire making 2. Pembuatan benang perak / Fine Wire making 3. Pemilihan / twisting 4. Penggepengan benang tampar / twisted Wire flattening 5. Pembuatan pola / pattern making 6. Pembuatan ornamen / ornament making 7. Pematrian / soldering 8. Pembakaran / burning 9. Perebusan / boiling 10. Pengikatan / brushing 11. Finishing atau polishing



15



Lama pembuatan tergantung dari ukuran dan variasi ukiran. teknik pengolahan logam perak dihasilkan per ini terbagi menjadi dua macam yaitu 1. Teknik bakar dapat dikatakan teknik ini membutuhkan banyak tenaga dan sedikit berbahaya karena menggunakan alat-alat seperti pinset, solder dan palu untuk menempa. pengolahan perak dengan teknik bakar dimulai dengan perancangan desain perhiasan di kertas menggunakan pensil sesuai ukuran lalu pemindahan desain pada cetakan dan penampakan. Hasilnya bisa lempengan perak atau benang perak tergantung desain. 2. Teknik filigree yaitu bahan baku kerajinan perak HS silver ada dua yaitu lembaran perak atau Gili pandan benang-benang perak atau trap atau pilihan. Dalam setiap proses pembuatannya tidak sepenuhnya berbahan dasar perak murni melainkan ada pencampuran dengan tembaga. kurang kuat untuk dijadikan bahan kerajinan. untuk membuat kerajinan bahan baku perak kadarnya 9 2,5% kemudian dicampur dengan 7,5 persen tembaga yang dileburkan di atas tungku dengan suhu 1000°C. 3. leburan ini kemudian dicetak menjadi perak batangan atau solid silver digunakan untuk pembuatan kerajinan berukuran cukup besar yang diukir dengan palu dan paku seperti sendok, piring dan teko. Sedangkan untuk membuat kerajinan lebih kecil seperti Bros perak batangan dipilih terlebih dahulu menjadi perak benang atau filigree.



Cara Membuat perak HS Silver 1. Pembuatan kerajinan perak filigree di HS Silver. Setelah mendapatkan batangan perak kecil, tahap selanjutnya adalah pembuatan benang atau kawat perak. Panjang dan diameter batangan perak harus sesuai dikecilkan dengan cara dipress untuk mendapatakan ukuran diameter yang diinginkan, kemudian batangan yang sudah dipress harus dikecilkan lagi menggunakan Draw plate untuk mendapatkan ketebalan atau diameter kawat tertentu. Dengan cara tersebut penarikan kawat melalui lubang draw plate terkecil, akan diperoleh benang perak halus yang sangat berstruktur seperti seutas tali. Cara pemintalan atau pemilinannya adalah dua benang perak halus disatukan kemudial dipilin menggunakan roda pemintal. Benang perak yang sudah dipilin ini digunakan sebagai bahan dekorasi kerajinan



16



perak. Bila telah melakukan semua tahab tersebut dan apabila sudah memperoleh beberapa kawat perak yang berbeda-beda ketebalannya, langkah berikutnya adalah pembuatan kerangka untuk membuat suatu bentuk pola kerajinan perak yang telah didesain sebelumnya. Kawat perak tebal digunakan untuk membuat kerangka suatu bentuk. Langkah awal pembuatan kerangka tertentu adalah pembuatan pola bentuk tertentu menggunakan lempengan kuningan. Setekah pola diperoleh kemudian melakukan pembuatan kerangka dengan menggunakan lempengan pola sebagai alat bantu pembentukan kerangka. Kawat perak tebal dipotong-potong pendek sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan. Kemudian kawat pendek itu digunakan untuk kerangka. Kawat pendek tersebut dilingkarkan mengelilingi lempengan pola kemudian dengan menggukana pinset kawat tersebut dijepit atau dipres mengikuti lempengan pola. Dengan cara ini akan diperoleh bentuk kerangka. Tahap berikutnya adalah pembuatan atau pengisian motif kedalam kerangkan yang sudah diperoleh. Sebalum melakukan pembuatan motif, kerangka harus ditempel diatas kertas yang tipis, biasanya kertas minyak atau kertas layang-layang. Kemudian mulailah melakukan pembuatan motif. Selanjutnya melakukan pematrian atau penyolderan perak menggunakan alat solder, kerangka yang terisi penuh dengan benang perak ditaburi serbuk perak diatasnya secara merata, kemudian dipanaskan menggunakan solder supaya serbuk perak meleleh.



2. Pembuatan kerajinan perak padat (Solid Silver) Tahap permulaannya adalah pembuatan lempengan perak. Batangan perak besar harus ditempa terlebih dahulu untuk mendapatkan ketebalan dan lebar lempengan yang diinginkan. Seteleh itu lempengan dipress untuk memperoleh ketebalan lempengan yang lebih tipis dari pada sebelumnya. Selanjutnya adalah menggambarkan pola barang kerajinan perak yang akan dibuat diatas lempengan tadi dengan menggunakan pensil. Kemudian lempengan perak itu digunting mengikuti bentuk pola yang dibentuk.Berikutnya adalah dengan membentuk lempengan yang sudah berpola tadi dengan menggunakan palu.



17



Lempengan perak ini dibentuk atau dilengkungkan sesuai dengan bentuk desainnya, dan selanjutnya dapat diteruskan ketahap penyolderan. Untuk kerajinan perak yang memiliki motif maka tahap selanjutnya adalah pengukiran. Barang kerajinan yang akan diukir harus diisikan jebung. Jebung ini harus dipanaskan atau dilelehkan terlebih dahulu, setelah meleleh kemudaian dituang kedalam rongga barang kerajinan yang akan diukir sampai terisi penuh. Setelah jebung keras/ membeku barulah pengukiran dapat dilakukan. Motif yang akan diukir harus digambar dahulu diatas permukaan barang kerajinan perak dengan menggunakan pensil. Setelah itu barulah bisa diukir dengan menggunakan paku ukir. Setelah pengukiran selesai dilakukan, jebung yang menempel tadi harus dilelehkan dan dilepas dari kerajinan perak. Setelah jebung meleleh barulah tahap terakhir/ finishing pada penghalusan dengan menggunakan amplas atau gerinda. Pada tahap pengukiran membutuhkan ketelitian yang ekstra, sebab kalau sampai salah mengukir akan sangat sulit untuk memperbaikinya.



Kegiatan dalam perusahaan HS Silver yaitu melalukan 1. Perancangan desain perhiasannya. Didesain di kertas dengan memakai pensil dengan ukuran yang diinginkan. 2. Setelah desain ditentukan, proses dilanjutkan dengan memindahkan desain kecetakan dan penempaan lempengan perak atau benang perak ( tergantung desainnya). 3. Kemudian baik membuat dari lempengan perak tatu benang perak, selanjutnya disusun sesuai desain, menjadi desain yang diinginkan, sebelum mulai di bakar. 4. Setelah disusun sesuai desain, lalu mulai dibakar. Sebelum dibakar, untuk lemnya adalah bubuk perak. 5. Dilanjutkan proses menempa, tetapi proses menempa biasanya untuk hiasanhiasan dinding yang lebih tebal dan besar, atau peralatan rumah tangga. 6. Proses pembersihan dengan menggunakan lerak, semacam buah seperti kluwek yang juga bisa untuk mencuci batik. Lerak ini tidak berbau dan berbusa.



18



BAB III PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN . 3.1 LANDASAN TEORI Dalam kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) Universitas Mayjen Sungkono yang dilaksanakan pada 6 Maret 2021 di Perusahaan HS Silver , KotaGede,Yogyakarta ini menjadikan mahasiswa banyak pengetahuan tentang dunia kerja ataupun dunia bisnis. Dan adanya kegiatan Praktek Kerja Lapangan ini mahasiswa Mayjen Sungkono dapat menambah pengalaman dan kemampuan dalam jurusan yang mahasiswa pilih yaitu Ekonomi Manajemen. Dalam jurusan yang kami pilih memang menjurus dalam bisnis jadi adanya PKL ini sangat memudahkan mahasiswa untuk berfikir akan pentingnya Manajemen dalam setiap kehidupan. Dalam dunia bisnis pun juga sangat penting adanya manajemen dalam bisnisnya / perusahaannya karena manajeman sudah pasti sangat berperan dalam usaha yang akan didirikan. Dari penjelasan perusahaan HS Silver juga disitu sudah menjelaskan pentingnya manajemen dalam setiap usaha , contohnya saja dalam pemasaran produk HS Silver juga sangat dibutuhkan sebuah manajemen yang mengatur pemasaran produk HS Silver , gaya kepemimpinan kepada karyawan, manajemen yang mengatur kedatangan bahan baku dan manajemen untuk mengatur pendapatan/ pengeluaran. Disini mahasiswa Mayjen Sungkono yang melaksanaan kegiatan PKL di perushaan HS Silver juga mendapat kan penjelasan sebagai landasan teori di perusahaan Hs Silver yaitu Perak adalah salah satu jenis logam unsur bahan kimia dengan simbol Ag (Amerika latin : argentum, dari bahasa indonesia-Eropa akar Arg untuk "kelabu" atau "bersinar" dan nomor atom 47 (Ag47). Karena kelangkaan, warna putih cemerlang, kelenturan, daktilitas dan ketahanan terhadap oksidasi atmosfer. logam mulia ini telah lama digunakan untuk pembuatan koin, ornamen dan perhiasan. perak memiliki konduktivitas listrik dan termal tertinggi dari semua logam yang digunakan dalam fabrikasi sirkuit listrik dan pembuatan pelapis uap yang disimpan dalam konduktor elektronik.



19



selain itu perak juga berpadu dengan unsur-unsur seperti nikel atau Palladium untuk digunakan dalam kontak listrik. perak juga digunakan dengan katalitas karena memiliki kemampuan unik untuk mengubah etilen menjadi etilen oksida, prekursor dari banyak senyawa organik. reaktif di antara elemen-elemen transisi. Ornamen perak dan dekorasi telah ditemukan di makam kerajaan sejak 4000 SM. kemungkinan bahwa emas dan perak digunakan sebagai uang oleh manusia pada 800 SM di semua negara yang berada diantara indus dan sungai Nil. perak tersebar luas di alam yakni sebanyak 0,05 bagian per juta di kerak bumi. daerah lebih dikenal secara komersial dibandingkan logam lain, senyawa mineral tetrahedrite dan Argentit. yang biasanya dihubungkan dengan sulfida lainnya seperti timbal dan tembaga, serta beberapa sulfida lain beberapa diantaranya mengandung antimon juga. perak ditemukan umumnya pada biji timah dan bijih tembaga, dan kobalt biji arsenide dan juga sering dikaitkan dengan emas di alam. kebanyakan perak diturunkan sebagai produk sampingan dari bijih yang ditambang dan diproses untuk mendapatkan logam lainnya karena sebagian biji yang mengandung perak juga mengandung logam lainnya seperti plumbum, tembaga atau kombinasi dari ketiganya yaitu fraksi biji perak bantalan ini sering ditemukan sebagai produk sampingan dari produksi tembaga dan plumbum. perak murni kemudian dipisahkan dari campuran mentah dengan kombinasi peleburan dan pembakaran.



Jenis-jenis perak antara lain ● Perak bromida ● Perak Jerman atau perak nikel ● Perak nitrat ● Perak sianida



20



Sifat-sifat perak ● Bila dilarutkan ditambah HCL terbentuk endapan putih Sifat fisika perak ● Nomor atom : 47 ● Berat jenis



: 10,5



● Bobot atom



: 107,880



● Kekerasan



: 2,5 sampai 2,7



● Titik lebur



: 960°C



● Titik didih



: 1950°C



● Susunan isotop : 107 (52%) , 190 (48,1%) ● Panas jenis



: 0,05 44



● Warna putih mengkilap ⮚ Sejarah HS Silver Kotagede HS SILVER berdiri pada tahun 1953 dengan tujuan melestarikan kebudayaan warisan nenek moyang, karena Kotagede terkenal sebagai pusat kerajinan perak Yogyakarta. HS SILVER didirikan oleh Bapak dan Ibu Harto Suhardjo, yang semula bergerak dalam bidang perhiasaan imitasi dengan nama Terang Bulan. Kemudian pada akhir tahun 1953 Terang Bulan mengembangkan usaha ke bidang kerajinan perak. Sesuai dengan tradisi yang ada di Kotagede, untuk nama perusahaan atau toko kerajinan perak biasanya menggunakan nama pemilik sebagai nama perusahaan, oleh karena itu nama Terang Bulan diganti dengan nama HS SILVER. HS SILVER adalah kependekan dari nama pemilik Harto Suhardjo, dan SILVER adalah jenis usaha kerajinan yang dikerjakan dan dihasilkan. Semenjak didirikan HS Silver sudah menjadi anggota Koperasi Produksi dan Pebgusaha Perak Yogyakarta KP3Y. Pada tahun 1965 HS SILVER membuka artshop di jalan Mondorakan no 1 Kotagede sampai sekarang. untuk memperluas pemasarannya, di tahun 1975 HS Silver mendirikan cabang di Bali dengan tempat yang belum menetap. Kemudian di tahun 1980 HS Silver cabang Bali mendapat tempat usaha tetap di jl WR. Supratman no 42A. Tahun 1998 tempat usaha berpindah ke jl Batuyang no 2 BatuBulan Gianyar Bali sampai sekarang. Pada tahun 1990 nama perusahaan dirubah menjadi HS Silver 800-925,



21



artinya HS Silver adalah abreviasi seperti keterangan diatas, 800-925 melambangkan kadar perak yang dapat dikerjakan. 800 adalah kadar kerajinan perak terendah dan 925 adalah kadar kerajinan perak yang dapat dibentuk dalam hitungan prosentase. ⮚ Pemasaran produk HS Silver Pasar HS Silver Kotagede mempromosikan produksi peraknya tidak hanya di dalam negeri tetapi juga luar negeri. Hal ini ditunjukkan dengan adanya kunjungan tiap hari oleh wisatawan manca negara yang silih berganti. Mereka juga mempromosikan lewat internet melalui website, supaya lebih banyak yang tahu lagi mengenai HS Silver Kotagede. selama ini dari tahun ke tahun HS Silver menggunakan strategi pemasaran dan baru pada tahun 2008 ini menggunakan strategi promosi yaitu dengan memanfaatkan elemen-elemen bauran promosi seperti advertising (Periklanan), personal selling (penjualan perseorangan), direct marketing (pemasaran langsung), internet, dan public relations and publicity(hubungan masyarakat dan publisitas) yang pada tahun 2004 peran PR digantikan marketing. Walaupun peran PR diganti oleh marketing, kegiatan yang menyangkut public relation tetap dijalankan Bagian marketing relations HS Silver pun jeli dalam melakukan promosi, dengan memanfaatkan peluang-peluang yang ada dan sering berpartisipasi pula dalam event-event baik berskala lokal, nasional ataupun internasional. Seperti saat itu ketika Indonesia mengadakan event Visit Indonesia2008, HS Silver pun ikut mengambil bagian didalamnya. Event Visit Indonesia2008 ini dijadikan wadah untuk lebih mengenalkan HS Silver dikalangan wisatawan asing baik itu berasal dari Asia, Eropa, Amerika, dan lain-lain.



22



⮚ Bahan Baku produk HS Silver Perusahaan HS Silver memproduksi kerajinan berupa perak dan bahan baku dari HS silver di dapat dari tiga Supplier yang sudah menjadi langganan dengan HS Silver . Bahan baku tersebut berupa : 1. Perak acir, yaitu perak murni kadar 99,9 berbentuk butiran-butiran. 2. Tembaga, digunakan untuk bahan pencampur karena perak murni terlalu lunak atau lembek, oleh karena ituperak harus dicampur dengan tembaga supaya dapat dibentuk. 3. Patri serbuk perak, fungsinya untuk bahan penyambung atau perekat perak. Patri tersebut berasal dari campuran tembaga da perak yang dicetak dalam bentuk batangan logam. 4. Tawas alluminiumsulphat, digunakan untuk merebus dan membersihkan kerajinan perak yang sudah selesai dibentuk. 5. Buah lerak, digunakan untuk mencuci atau membersihkan kerajinan perak. 6. Jabung, bahan ini terbuat dari serbuk batu bata, getah dammar dan minyak kelapa. Fungsinya sebagai penehan atau bantalan kerajinan perak supaya bentuk kerajinan itu tidak rusak ketika tahap pengukiran dilakukan. ⮚ Gaya Kepemimpinan, Motivasi Kerja Karyawan, dan Lingkungan Kerja di HS Silver Kotagede Menurut pengamatan dalam kegiatan PKL di HS Silver Kotagede, setiap karyawan yang diberi tugas untuk membuat perak, pemimpin terlebih dahulu memberi penjelasan hal apa saja yang akan karyawan kerjakan. Hal ini dilakukan supaya para karyawan memahami apa yang akan mereka kerjakan dan berapa target yang harus mereka capai. Pemimpin juga memberikan arahan supaya karyawan dapat bekerja dengan baik dan lebih baik lagi dengan diimbangi sikap pemimpin yang selalu memperhatikan dan memantau setiap pekerjaan karyawannya. Pemimpin HS Silver yang ditugaskan untuk mengatur dan mengontrol jalannya produksi perak tidak hanya melakukan tugas tersebut, tetapi juga melakukan pendekatan dengan para karyawan sehingga mereka merasa ada hubungan yang baik yang diciptakan pemimpin dan karyawan. Hal ini membuat karyawan lebih nyaman untuk bekerja.



23



Pemimpin juga memberikan pujian kepada karyawan yang sudah menyelesaikan pekerjaannya sesuai dengan standar dan prosedur yang telah ditetapkan. Walaupun terjalin kedekatan antara pemimpin dengan karyawan, pemimpin tetap menunjukkan wibawanya dengan tetap meminta karyawan agar mematuhi peraturan yang ada, hal ini dilakukan demi mewujudkan kedisiplinan di HS Silver Kotagede.Ketika penulis mengamati jalannya proses produksi perak, penulis menemukan adanya karyawan yang bersemangat dalam bekerja, merekabekerja dengan senang seolah-olah tidak ada beban dalam diri karyawan dan merasa bahwa pekerjaannya adalah tanggung jawabnya, untuk itu mereka rajin masuk bekerja dan jarang sekali absen. Jika ada hal-hal yang kurang dimengerti karyawan, mereka tidak canggung untuk menanyakan kepada pemimpin. Penulis juga berkeliling dan mengamati suasana HS Silver Kotagede, halamannya tampak bersih begitu pula kantor pemimpin dan tempat proses produksi perak. Ada petugas yang ditugaskan untuk selalu membersihkan dan mengontrol alat-alat produksi perak. Hal ini dilakukan supaya para karyawan pengrajin perak keamanan dan keselamannya terjaga untuk menghindari kecelakaan kerja. Toilet di HS Silver juga nampak bersih, supaya karyawan juga nyaman jika menggunakannya. Terlihat juga adanya hubungan kekeluargaan antara karyawan dengan karyawan ataupun karyawan dengan pemimpin, hal ini ditunjukkan ketika pada jam istirahat mereka bersenda gurau untuk menghilangkan rasa capek ketika bekerja.



Teknik Pengumpulan Data ●



Studi kepustakaan / outlet HS Silver



Mahasiswa Mayjen Sungkono yang melaksanakan praktek kuliah lapangan ini di beri kesempatan untuk mengunjungi outlet atau took dari perusahaan HS Silver untuk melihat dan mengamati setiap produk yang telah selesai di produksi oleh perusahaan HS Silver. Tapi sebelum itu mahasiswa Mayjen Sungkono juga di perlihatkan proses pembuatan kerajinan perak yang telah di produksi secara langsung dengan cara manual tangan manusi atau pekerja dari peruahaan HS Silver.



24



● Penjelasan dari perusahaan HS Silver yang melakukan sesi penjelasan dari mulai sejarah perusahaan HS Silver , proses produksi , bahan baku dan kendala yang di hadapi HS silver ● Wawancara Mahasiswa Mayjen Sungkono melakukan tanya jawab secara lisan dengan perusahaan HS Silver dan dilakukan dengan tatap muka atau secara langsung. Wawancara dilakukan dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan baik yang telah digariskan atau yang nantinya muncul tiba-tiba atauspontan. Teknik wawancara yang digunakan adalah teknik wawancara bebas terpimpin karena dalam wawancara, unsur kebebasan masih dipertahankan, sehingga kewajaran dapat dicapai secara maksimal dan memudahkan diperolehnya data secara mendalam.



3.2 HASIL PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN A. Prosedur pelaksanaan PKL Pelaksanaan Praktek kuliah lapangan Universitas Mayjen Sungkono ke perusahaan HS Silver Yogyakarta mahasiswa Universitas Mayjen Sungkono mendapatkan hasil dan pembahasan untuk dijadikan laporan PKL yang meliputi ⮚ Prosedur perusahaan HS Silver yaitu perusahan HS Silver memiliki prosedur keselamatan dan keamanan dalam bekerja serta mengutamakan penggunaan alat keselamatan kerja sesuai standar nasional Indonesia. Perusahaan HS Silver sangat memperhatikan dan mengutamakan keselamatan serta kenyamanan karyawan karena bekerja di perusahaan HS Silver harus extra jeli dana was dalam memproduksi kerajinan, di samping itu dalam proses produksi karyawan HS Silver juga ada resiko berbahaya karena alat yang digunakan juga masih manual tangan manusia jadi harus berhati hati dan dari perusahaan HS Silver juga memberikan pembiayaan untuk keselamatan karyawan itu semua agar karyawan juga betah dan nyaman bekerja di perusahaan HS Silver.



25



⮚ Adanya bimbingan cukup baik dari para pembimbing di lapangan dan kemudahan dalam bekerja dirasa telah cukup dan menemukan ilmu baru serta pengalaman kerja dalam mengasah kompetensi lain. Pembimbing / DPL sangat membantu mahasiswa agar dapat mendapat dan menyerap ilmu yang sudah dijelaskan oleh perusahaan HS Silver dan juga perusahaan HS Silver juga menjelaskan dengan jelas tentang sejarah dan semua proses produkti dan pemasaran produk HS Silver jadi mahasiswa juga dapat mengasah kompetensi dan berwawasan lebih matang untuk menjadi pembisnis kedepannya. ⮚ Mengetahui tentang profil Perusahaan HS silver dan sejarahnya Perusahaan HS Silver 800-925 merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang perhiasan dan kerajinan yang sebagian besar bahannya berasal dari perak. HS Silver berdiri pada tahun 1953 dengan tujuan melestarikan kebudayaan warisan nenek moyang, karena Kotagede terkenal sebagai pusat kerajinan perak Yogyakarta. HS Silver didirikan oleh Bapak dan Ibu H. Harto Suhardjo.Sesuai dengan tradisi yang ada di Kotagede,



untuk



nama



perusahaan



kerajinan



perak



biasanya



menggunakan nama pemiliknya sebagai nama perusahaan, oleh karena itu nama Terang Bulan diganti dengan nama HS Silver. HS Silver adalah kependekan dari nama pemilik “Harto Suhardjo, dan silver adalah jenis usaha kerajinan yang dikerjakan dan dihasilkan. Semenjak didirikan HS Silver sudah menjadi anggota Koperasi Produksi dan Pengusaha Perak Yogyakarta (KP3Y).



26



Pada tahun 1965 HS Silver membuka artshop di Jl. Mondorakan No. 1 Kotagede sampai sekarang. Untuk memperluas pemasarannya, di tahun 1975 terang bulan (HS Silver) mendirikan cabang di Bali dengan tempat yang belum menetap. Kemudian tahun 1980 terang bulan (HS Silver) cabang Bali memiliki tempat usaha yang tetap yaitu di Jl. WR Supratman No.42A, namun pada tahun 1998 tempat usaha berpindah ke Jl. Batuyang No.2 Gianyar Bali sampai sekarang. Pada tahun 1990 nama perusahaan dirubah menjadi “HS Silver 800-925”. Arti HS Silver adalah abreviasi seperti keterangan diatas yaitu nama pemilik perusahaan kerajinan perak , sedangkan 800-925 melambangkan kadar perak yang dapat dikerjakan. ⮚ Melihat proses pembuatan kerajinan produk dari HS Silver Dalam pelaksanaan PKL di perusahaan HS Silver para mahasiswa juga diberikan kesempatan untuk melihat langsung proses produksi para karyawan HS Silver yang mesih menggunakan alat produksi manual dan juga dengan manual tangan karyawan HS Silver . kerajinan perak yang dihasilkan oleh industri ini menggunakan logam perak murni yang dicampur dengan tembaga 7,5% kemudian dipanaskan di dalam tungku api dengan suhu 1000°C kemudian dituang dan menghasilkan perak batangan dengan kadar 800-925. Perak batangan ini berupa mesin lalu dipress dan diukir bukan dicetak. selain lempengan dihasilkan pula benang-benang perak atau filigree yang nantinya akan dirangkai oleh pengrajin menggunakan pinset sehingga perlu ketelitian agar produk yang dihasilkan baik dan rapi. Untuk menjaga agar tetap kuat, serbuk perak ini diberi borax meskipun menyebabkan warna perak menjadi usang.



27



Proses pembuatannya di antara lain sebagai berikut : -



Pembuatan kawat / silver wire making



-



Pembuatan benang perak / Fine Wire making



-



Pemilihan / twisting



-



Penggepengan benang tampar / twisted Wire flattening



-



Pembuatan pola / pattern making



-



Pembuatan ornamen / ornament making



-



Pematrian / soldering



-



Pembakaran / burning



-



Perebusan / boiling



-



Pengikatan / brushing



-



Finishing atau polishing



Lama pembuatan rpduk di HS Silver tergantung dari ukuran dan variasi ukiran. ⮚ Memahasi kegiatan di perusahaan HS silver Mahasiswa yang melaksanaakan PKL dapat memahami tentang kegiatan perusahaan HS Silver . Perusahaan HS Silver merupakan perusahaan yang memproduksi kerajinan perak yang dan HS Silver menggunakan logam perak murni yang dicampur dengan tembaga 7,5% kemudian dipanaskan di dalam tungku api dengan suhu 1000°C kemudian dituang dan menghasilkan perak batangan dengan kadar 800-925.



Kegiatan dalam perusahaan HS Silver yaitu melalukan 1. Perancangan desain perhiasannya. Didesain di kertas dengan memakai pensil dengan ukuran yang diinginkan. 2. Setelah desain ditentukan, proses dilanjutkan dengan memindahkan desain kecetakan dan penempaan lempengan perak atau benang perak ( tergantung desainnya).



28



3. Kemudian baik membuat dari lempengan perak tatu benang perak, selanjutnya disusun sesuai desain, menjadi desain yang diinginkan, sebelum mulai di bakar. 4. Setelah disusun sesuai desain, lalu mulai dibakar. Sebelum dibakar, untuk lemnya adalah bubuk perak. 5. Dilanjutkan proses menempa, tetapi proses menempa biasanya untuk hiasan-hiasan dinding yang lebih tebal dan besar, atau peralatan rumah tangga. 6. Proses pembersihan dengan menggunakan lerak, semacam buah seperti kluwek yang juga bisa untuk mencuci batik. Lerak ini tidak berbau dan berbusa. ⮚ Memahami strategi pemasaran produk HS Silver Para mahasiswa Universitas Mayjen Sungkono dapat memahami strategi pemasaran HS Silver dan mahasiswa bias mendapatkan ilmu kalau nantinya akan membuka usaha atau bisnis harus mempunyai strategi pemasaran produk. Strategi pemasaran produk perusahaan HS Silver yaitu 1. Harus mengenali Pelanggan Bagi perusahaan HS Silver hal yang paling utama dalam melakukan pemasaran adalah melakukan riset pasar (research market). Dengan melakukan hal ini, perusahaan HS Silver dapat menemukan dan memilih segmentasi pasar yang tepat sehingga produk Anda dapat bersaing dan berkembang pada pasar tersebut. 2. Slalu melakukan Promosi Setelah melakukan riset pasar, maka langkah selajutnya adalah perusahaan HS Silver harus melakukan promosi. Usahakan promosi dilakukan dengan cara yang kreatif sehingga dapat membuat pelanggan tertarik. Jangan lupa untuk melakukan promosi secara konsisten dan berulang kali. Promosi juga dapat di melakukan melalui media sosial.



29



3. Dalam membuka usaha sebaiknya memilih tempat usaha yg strategis Perusahaan HS Silver dalam membuka usahanya tempatnya sangat strategis yaitu Di Jl. Mondorakan No.1, Prenggan, Kec. Kotagede, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55172. Kalau dari kota Yogyakarta menuju ke XT Square lalu menuju arah ke kotagede melewati jalan Pramuka sampai bertemu perempatan lampu merah belok kiri kea rah mondorakan kurang lebih 300 meter nanti ketemu pertigaan dan HS Silver terletak berseberangan dengan Omah dhuwur. Lokasi HS Silver sangat strategis karena berada di tengah kota dan sangat mudah untuk dicari , lokasi sangat mudah untuk motor / mobi maupun Bus bias teteap menuju ke Perusahaan HS silver karena berada di jalan raya. Dan dalam melakukan usaha Pilihlah lokasi usaha yang strategis dan sesuai dengan hasil riset pasar yang Anda lakukan sebelumnya. Selain lokasinya strategis, pastikan lokasi usaha Anda mudah dijangkau oleh konsumen. Pemilihan lokasi usaha yang strategis dan tepat merupakan strategi pemasaran yang dapat menjaring cukup banyak pelanggan. 4. Menjalin Hubungan Baik dengan Pelanggan Pelanggan adalah aset yang cukup berharga bagi perusahaan. Oleh karena hal itu, HS silver memberikan pelayanan terbaik untuk pelanggan. menjalin hubungan baik dengan konsumen dengan menanggapi saran atau keluhan mereka. Jangan ragu untuk memberikan diskon ataupun hadiah kepada pelanggan setia . Jika perusahaan telah melakukan hal tersebut, tak menutup kemungkin pelanggan akan merekomendasikan produk Anda kepada orang lain secara sukarela.



5. Memanfaatkan Online/Internet Marketing Perusahaan HS Silver Manfaatkanlah teknologi yang sudah ada dengan sebaik mungkin. Sebab, pemanfaatan teknologi secara optimal dapat menekan pengeluaran perusahaan. Salah satu metode internet marketing yang dapat Anda terapkan adalah SEO (Search Engine Optimization) ataupun SMO (Social Media Optimization). Dan perusahaan HS Silver menggunakan media internet untuk melakukukan promosinya di media internet yaitu lewat website resmi , Instagram maupun media online lainnya.



30



⮚ Mendapat pengalaman dan wawasan dalam berbisnis Kegiatan PKL Universitas Mayjen



Sungkono ini



memberikan



pengalaman dan memberikan wawasan kepada mahasiwa untuk kedepannya jika akan membuka bisnis karena yang mahasiswa dapat dari PKL di perushaan HS Silver ini juga mendapatkan ilmu/ wawasan tentang strategi pemasaran ,cara menghadapi kendala baik dari kendala di perusahaan maupun kendala dari konsumen ataupun pelayan , dan di PKL ini perusahaan HS Silver juga memberikan kesempatan untuk melihat secara langsung bagaimana cara kerja atau proses produksi di setiap perusahaan. Adanya kegiatan PKL dari Universitas Mayjen Sungkono ini sangat membuka wawasan mahasiswa tentang dunia usaha / bisnis. Mahasiswa yang sebelumnya belum pernah mendapatkan ilmu praktek dimasa kuliahnya adanya PKL ini mahasiswa bias mendapatkan ilmu praktek secara langsung ke perusahaan yang di kunjungi , dan adanya PKL ini mahasiswa juga mendapatkan pengalaman untuk bekerja sama dengan tim dan berbeda dengan bekerja perorangan , mahasiswa juga dapat berinteraksi dengan orang lain



31



3.3 Hambatan yang terjadi di lapangan saat PKL Saat kegiatan PKL ke Perusahaan HS Silver ada sedikit hambatan yang terjadi yaitu 1. Karena pandemi jadi kegiatan praktek kerja lapangan dibatasi jumlah pengunjungnya dan di perusahaan HS Silver mahasiswa mayjen sungkono harus berjaga jarak untuk melihat proses pembuatan kerajinan jadi tidak begitu detail untuk melihat proses pembuatannya. 2. Waktunya terlalu singkat karena di perusahaan HS Silver kita diberikan penjelasan dan melihat proses pengrajin membuat produknya serta kita di perlihatkan koleksi produk yg di jual di outlet HS Silver. 3. Penjelasan yang di berikan oleh Perusahaan HS Silver terlalu cepat jadi mahasiswa juga memberikan pertanyaan kepada perusahaan tidak begitu banyak karena mengejar waktu yg sudah di jadwalkan. tapi untuk kesekian hambatan itu mahasiswa tetap profesional meringkas info yg sudah di dapatkan untuk dijadikan laporan.



3.4 Upaya yang telah dilakukan perusahaan HS Silver untuk mengatasi hambatan PKL ● Perusahaan HS silver tetap memberikan penjelasan meskipun dijelaskan secara singkat dan cepat namun perusahaan HS Silver sudah memberi penjelasan yang mencakup semua informasi yang ada di perusahaan HS silver . ● Perusahaan HS silver juga memberi mahasiswa universitas mayjen Sungkono untuk melihat secara langsung proses pembuatan kerajinan perak di perusahaan hasil per Kotagede Yogyakarta. ● Perusahaan HS silver juga memberikan sesi tanya jawab, meskipun tidak semua pertanyaan di tanyakan oleh mahasiswa ,tetapi dengan penjelasan dan jawaban dari perusahaan HS Silver sudah mencakup jawaban dari pertanyaan Mahasiswa Universitas Mayjen Sungkono.



32



Pertanyaan Mahasiswa Universitas Mayjen Sungkono kepada perusahaan HS Silver saat melakukan praktek kuliah lapangan ( PKL ) Manajemen keuangan 1. Modal awal hs silver ? HS SILVER berdiri pada tahun 1953 dengan tujuan melestarikan kebudayaan warisan nenek moyang, karena Kotagede terkenal sebagai pusat kerajinan perak Yogyakarta. HS SILVER didirikan oleh Bapak dan Ibu Harto Suhardjo, yang semula bergerak dalam bidang perhiasaan imitasi dengan nama “Terang Bulan”. Kemudian pada akhir tahun 1953 Terang Bulan mengembangkan usaha ke bidang kerajinan perak. Sesuai dengan tradisi yang ada di Kotagede, untuk nama perusahaan atau toko kerajinan perak biasanya menggunakan nama pemilik sebagai nama perusahaan, oleh karena iyu nama Terang Bulan diganti dengan nama HS SILVER. HS SILVER adalah kependekan dari nama pemilik “Harto Suhardjo". Sebelumnya perusahaan HS silver hanya menjual produknya di Jogjakarta dengan nama perusahaan terang bulan Dan setelah berkembang perusahaan HS silver membuka modal 75% dari modal sendiri dan 25% dari modal bank.



2. Apakah perusahaan HS silver sudah Go publik ? Perusahaan HS silver memang perusahaan yg diwariskan secara turun temurun sampai sekarang. Pada saat ini perusahaan Hs silver menjadi cakupan pasar kerajinan perak dari HS SILVER sudah sampai ke tingkat mancanegara. HS silver sendiri sudah menjual produknya sampai. .



33



3. Apakah perusahaan menggunakan jasa eksternal audit dari kantor akuntan publik untuk memeriksa laporan keuangan ? Perusahaan HS silver memang menggunakan jasa eksternal audit karena awal mulanya perusahaan HS silver ini dimulai dari perusahaan kecil dan kemudian karena perkembangan dan permintaan pasar yang banyak peminatnya akhirnya perusahaan HS silver ada sedikit pinjaman dari bank untuk permodalan yaitu 75% dari modal sendiri dan 25% modal dari bank. untuk profit pengeluaran setiap tahun sebelum pandemickenaikan sebesar 3 sampai 5% setiap tahunnya, ini HS silver mengalami penurunan closed. Di karenakan sebelumnya yang kami tiap bulan ada kegiatan ekspor untuk beberapa negara dan bulan lalu untuk pemasaran dari negara lain terkendala tetapi sementara saat ini sudah mulai dijalankan kembali untuk ekspornya, jadi sudah mulai buka kembali toko kami.



4. Apakah HS silver pernah mendapat komplain dari pembeli tentang pelayanan yang diberikan oleh karyawan / produk dari HS silver ? Sudah pasti semua perusahaan pasti pernah mendapatkan komplain dari customer begitu juga perusahaan HS silver tetapi para karyawan ataupun pemilik dari perusahaan HS silver pemilik memang memilikidikatakan karyawannya memberikan penjelasan, dan penanganan secara baik akhirnya customer-customer kami bisa menerimanya dan tetap memerikan kepercayaan untuk membeli produk HS silver lagi di waktu selanjutnya.



5. Apakah perusahaan HS silver mempunyai satu supliyer atau banyak supliyer ? Perusahaan Hs silver mendapatkan bahan baku pertama dari PT Antam tambang dan bahan baku yang lainnya juga didapat dari beberapa supplier dan tentunya HS silver harus memeriksa terlebih dahulu apakah kadar-kadar dari bahan baku yang didapat dari supplier apakah wah bagus atau tidak Dan perusahaan HS silver juga harus mengecek titik Leburnya, bahannya seperti apa dan warnanya seperti apa juga. semenjak perusahaan silver ini berdiri sudah memiliki 3 supplier yang menyediakan bahan baku untuk perusahaan dibuat untuk perhiasan atau produk lain.



34



6. Bagaimana proses ekspor produk HS silver ,apakah dalam ekspor tersebut kita mengirim langsung kepada pembelinya atau ada agen / tangan kedua dari perusahaan hs silver yang ada di negara lain tersebut ? Untuk ekspor perusahaan HS silver punya loyal customer yang dari tahun ketahun membeli atau melakukan order produk dari HS silver. awal mulanya customer tersebut pertama kali order di kami sebesar 200pcs sampai 1.500pcs membelinya melalui email dan setelah pemasaran disana meningkat kami memberikan kesempatan kepada costumer untuk pembelian kedua langsung dari toko HS silver atau bisa disebut sebagai tangan kedua penjualan produk HS silver.



7. Bagaimana sistem pemasaran perusahaan HS silver selain secara konvensional ,apakah perusahaan HS silver memasarkan produknya secara online ? Pemasaran produk HS silver memang biasanya dilakukan secara offline oleh pihak yg bekerja di toko perusahaan atapun mengadakan paket wisata workshop bagi wisatawan yang datang. Tetapi Pemasaran produk HS silver juga dilakukan secara online seperti pemasaran melalui Instagram maupun website di Google dan cara pemesanannya lewat email ataupun contact yg tertera di bio store online nya. Dan perusahaan HS Silver Juga tersedia penjualan ekspor.



8. Apa yg dilakukan pemilik perusahaan HS silver pada saat perusahaan mengalami masalah keuangan ? HS Silver merupakan salah satu perusahaan kerajinan perak terus berupaya melakukan inovasi dan transformasi usahanya. Pada masa pandemi ini perusahaan HS Silver memang mengalami penurunan pendapatan tetapi pemilik perusahaan HS Silver juga melakukan tindakan untuk new normal agar keuangan kembali meningkat yaitu dgn proses perlahan tapi pasti, perusahaan yang didirikan oleh Harto Suharjo sejak 1953 itu mulai menggeliat menuju masa New Normal (adaptasi kebiasaan baru)



35



-



Perusahaan HS silver membuat upaya kreatif saat mencari solusi atas stagnasi usaha kerajinan utamanya selama kondisi pandemi ini.



-



Perusahaan HS Silver juga menguatkan data dan informasi dalam penyusunan draft Raperda tentang Penguatan Pelaku Ekonomi Kreatif yang masuk Prolegda pada 2020 ini.



-



Perusahaan HS Silver juga memberikan kreatifitas dan inovasi HS Silver untuk mengemas proses produksi kerajinan perak menjadi workshop atau pelatihan menjadi komoditas wisata yang bisa dijual kepada wisatawan. Paket Wisata Workshop itu menawarkan pengalaman sekaligus edukasi mengenai proses awal sebuah kerajinan dikerjakan hingga menjadi perhiasan atau sovenir yang siap dijual.



Upaya itu dilakukan perusahaan HS Silver saat mencari solusi mengatasi masalah keuangan yg saat ini sempat menurun karena pandemi , dan perusahaan HS silver menjadikan proses orang kerja menjadi atraksi wisata ini bisa menjadi upaya kreatif. Apalagi, inovasi membuka kelas pelatihan yang ternyata juga bagus sekali sehingga bisa meningkatkan hasil dan value usaha di perusahaan HS silver.



9. Apakah perusahaan menggunakan tambahan modal dari lembaga keuangan? Perusahaan HS silver memang awalnya merupakan usaha kecil yang bergerak dalam bidang perhiasan imitasi dengan nama terang bulan, dan awal tahun 1954 perusahaan terang bulan berubah menjadi perusahaan perak dengan nama HS silver. Dan pada tahun 1965 membuka toko atau art shop untuk pemasaran produk perak pertama kali dengan modal 75% modal sendiri dan 25% modal dari bank.



10. Bagaimana lokasi perusahaan HS silver ? Apakah sudah cukup strategis ? Lokasi perusahaan HS Silver sangat strategis karena berlokasi di Jalan Mondorakan Nomor 1, Kotagede, Yogyakarta, Harto Suhardjo Silver atau yang sering dikenal HS Silver ini merupakan salah satu pelopor kerajinan perak di Kotagede. Dari kota Yogyakarta menuju ke XT Square lalu menuju arah ke kotagede melewati jalan Pramuka ketemu perempatan lampu merah belok kiri (timur) ke arah jalan



36



Mondorakan kurang lebih 300 meter nanti ketemu pertigaan kecil. HS Silver terletak berseberangan dengan Omah Dhuwur Resto.



11. Bagaimana strategi perusahaan hasil for menetapkan harga produk? Apakah di atas, sama atau di bawah harga pasar ? Harga produk di HS silver berfariasi mulai dari Rp 100.000 sampai tak terhingga. Dan harga produk di HS Silver dipatok tergantung dari kadar perak, proses pembuatan dan motif . Semakin sulit motif dan semakin lama proses lama pembuatannya maka harganya pun semakin mahal. Tentunya harganya dibawah harga pasar karena ini produk dari perusahaan sendiri belom melalui perantara lain.



12. Bagaimana perusahaan HS silver menghadapi pesaing ? Dalam menghadapi pesaing perusahaan HS Silver akan terus melakukan peningkatan dalam produknya dan pelayanannya seperti sebagai berikut : -



Prioritas utama perusahaan HS Silver harus memperbaiki kualitas produk kerajinan perak berturut-turut, yaitu inovasi bentuk/model, inovasi motif, teknik mengkombinasikan antar bahan, proses pembuatan, teknik pengukuran,



peningkatan



kreativitas,



teknik



memadukan



warna,



ketersediaan bahan tambahan, dan pengembangan alat. -



Selanjutnya Perusahaan HS silver menggunakan technical rating dengan menggunakan QFD yaitu melakukan inovasi bentuk/model, inovasi motif, proses pembuatan, teknik mengkombinasikan antar bahan, teknik pengukuran, peningkatan kreatifitas, teknik memadukan warna, teknik penghalusan, dan ketersediaan bahan tambahan. Selanjutnya technical rating dengan menggunakan FQFD adalah sebagai adalah dengan melakukan inovasi bentuk/model, inovasi motif, teknik mengkombinasikan antar bahan, proses pembuatan, teknik pengukuran, peningkatan kreatifitas, teknik memadukan warna, ketersediaan bahan tambahan, dan pengembangan alat.



37



-



Memberikan pelayanan yang bagus kepada costumer ,jika ada problem dari costumer perusahaan HS Silver sudah pasti langsung menjelaskannya demi kenyamanan Costumer.



-



Perusahaan HS Silver tidak hanya memajang produk saja, tetapi juga menyediakan ruang workshop. Para pengunjung bisa melihat secara langsung proses produksi kerajinan perak yang dibuat secara handmade oleh para pengrajin. Adanya workshop tersebut juga untik menarik wisatawan agar berkunjung dan melihat secara langsung proses produksinya.



Dengan itu perusahaan HS silver untuk menentukan strategi peningkatan kualitas produk, menghasilkan prioritas customer need dan kebutuhan teknis yang tidak jauh berbeda, dan dengan itu cara perusahaan HS Silver menghadapi pesaing yaitu lebih meningkatkan produk dan pelayanannya.



Manajemen produksi



1. Apakah perusahaan HS Silver memiliki persediaan bahan baku yg cukup ketika ada permintaan pesanan barang yang banyak dan mendadak? Tentunya perusahaan HS Silver pasti ada persediaan bahan baku jika ada pesanan mendadak dan banyak karena perusahaan dari awal berdiri perusahaan HS Silver sudah memiliki 3 supplier yang menyediakan bahan baku untuk perusahaan yg akan dibuat untuk perhiasan atau produk" pesanan



2. Apakah perusahaan HS silver setiap bulannya melakukan maintenance rutin merawat mesin produksi? Pastinya perusahaan HS silver selalu melakukan perawatan rutin untuk mesin produksi ataupun alat" yang digunakan untuk produksi karena perusahaan HS Silver masih bertahan menggunakan alat tradisional secara turun temurun jadi perusahaan HS Silver selalu rutin melakukan perawatan setiap alat untuk produksi.



38



3. Jika ada produk yang cacat atau produk yang rusak bagaimana kebijakan dari perusahaan HS silver Jika ada produk yang cacat ataupun rusak perusahaan HS silver akan segera menjelaskan kepada konsumen tersebut dan akan membenahi nya lagi ,jika kerusakannya fatal tapi masih dalam jangka waktu yg di tentukan dari toko / bisa dikatakan garansi ,perusahaan akan menggantikan / membenahi dengan jangka waktu yg diberikan kepada pelanggan.



4. Apakah perusahaan HS Silver menerapkan standar ISO? Perusahaan HS Silver sudah pasti menerapkan standart ISO sejak tahun 1998, HS Silver memperoleh sertifikat ISO 9000 seri B pada 2000 juga memperoleh sertifikasi ISO 9001: TUV . Sertifikasi ini merupakan bentuk pengakuan kepada HS SILVER yang berkomitmen dalam menjaga kualitas produk.



5.



Apakah proses produksi di perusahaan HS silver dilakukan secara manual oleh tenaga manusia atau dengan bantuan mesin canggih dan modern ?



Industri kerajinan perak di Indonesia mampu berdaya saing di pasar internasional karena memiliki berbagai keunggulan seperti desain dan kualitas produknya. Seiring perkembangan teknologi, perusahaan HS Silver masih mengandalkan buatan tangan para pengrajinnya dalam proses produksi. sang pemilik HS Silver juga menekuni bisnis kerajinan perak di Kotagede ini sebagai salah satu upayanya meneruskan warisan budaya Tanah Air dengan produksi buatan tangan untuk meneruskan warisan daei sebelum"nya.



6. Dalam perusahaan HS Silver apakah ada pelanggan atau konsumen yang mengeluh tentang pelayanan yang diberikan oleh perusahaan HS Silver ? dan merespon keluhan pelanggan tersebut? Sudah pasti ada keluhan pelanggan di setiap perusahaan dan di perusahaan HS silver juga begitu ada keluhan konsumen, dan disini perusahaan HS silver akan memberikan penjelasan kepada konsumen atas keluhannya tersebut demi kenyamanan konsumen, agar konsumen bisa menerima penjelasan atas keluhan tersebut.



39



7. Di perusahaan HS silver apakah menyediakan gudang untuk menyimpan bahan baku yang datang ? Setiap bahan baku yang baru datang di perusahaan HS Silver pasti ada tempat penyimpanannya sendiri / gudang penyimpanan bahan baku sebelum di proses produksi. Karena untuk manjaga bahan baku agar tidak rusak.



Manajemen SDM 1. Apakah perusahaan HS silver dalam merekrut karyawan perusahaan melakukan test? Perusahaan HS Silver tidak melakukan test tetapi perusahaan memberikan training dan Motivasi Karyawan atau memberikan pelatihan sekaligus motivasi kepada para karyawan Ataupun calon karyawan HS Silver.



2. Apakah ada kriteria tertentu jika ingin bekerja diperusahaan HS silver? Contohnya jenjang pendidikan, usia ataupun pengalaman? Tidak , perusahaan HS silver tidak ada kriteria untuk yg ingin bergabung menjadi karyawan. Karena Perusahaan HS silver Akan memberikan training dan motivasi untuk karyawan /calon karyawan tentang tugas dan apa yg akan di kerjakan dalam perusahaan HS Silver . Dan bekerja di perusahaan HS Silver harus



3. Apakah perusahaan HS Silver membiayai BPJS kesehatan atau BPJS ketenagakerjaan karyawan? Perusahaan HS Silver memberikan pembiayaan BPJS untuk karyawannya karena di perusahaan HS Silver ada prosedur keselamatan kerja mengingat proses pembuatan kerajinan perak ini cukup rumit dan sedikit berbahaya.



4. Apakah hak karyawan telah dipenuhi oleh perusahaan HS Silver misalnya cuti melahirkan? Di perusahaan HS Silver sudah pasti ada cuti untuk karyawan yang memang mempunyai kegiatan seperti cuti melahirkan ataupun cuti sakit. Karena di



40



perusahaan HS Silver juga mengutamakan kenyamanan karyawan untuk bekerja di perusahaan HS Silver.



5. Apakah perusahaan HS Silver melakukan pelatihan intensif kepada karyawan? Pimpinan perusahaan HS Silver selalu mengadakan training dan motivasi untuk karyawan tentang tugas dan apa yg akan di kerjakan dalam perusahaan HS Silver . Karena karyawan di perusahaan HS Silver harus harus terampil, cermat dan teliti dalam membuat produk agar hasilnya baik dan memuaskan jadi sering di adakan training untuk pelatihan karyawan.



6. Apakah karyawan yg bekerja di perusahaan HS Silver diberi upah sesuai dengan UMR atau UMK? Peusahaan HS Silver sangat memperhatikan karyawannya, oleh karena itu kenyamana karyawan sudah bisa dilihat dari gaya kepemimpinan perusahaan HS Silver yg sudah sesuai dengan harapan karyawan maka karyawan merasa bahwa senang bekerja di HS silver Kotagede dan ketika karyawan berada di luar jam kerja mereka membicarakan hal baik tentang HS silver Kotagede. Para karyawan menjadi bagian dari perusahaan tersebut karena mereka merasa diperhatikan dan di perdulikan. Sebagian besar karyawan bekerja adalah lebih dari 15 tahun. hal hal ini menunjukkan bahwa adanya loyalitas yang ditunjukkan karyawan terhadap perusahaan. Untuk gaji karyawan HS Silver memang sesuai UMR dan karyawan mendapatkan pembiayaan kesehatan dan keselamatan kerja.



7. Bagaimana perusahaan HS Silver jika ada karyawan yang berprestasi apakah ada komisi dan bonus apakah ada jenjang karir dan promosi jabatan? Pasti ada bonus ataupun komisi dari perusahaan HS Silver untuk karyawan yg berprestasi karena itu bentuk dari penghargaan kerja keras seseorang yg sudah mau bekerja di perusahaan tersebut. Dilain itu bonus ataupun komisi tersebut juga untuk menciptakan semangat lebih besar untuk karyawan lainnya.



41



8. Bagaimana status karyawan di perusahaan HS silver? Apakah menjadi karyawan tetap, karyawan kontrak atau karyawan outsourcing? Status karyawan di perusahaan HS Silver adalah karyawan tetap. Karena perusahaan HS silver sedikit susah mencari karyawan baru karena kerjanya begitu jeli dan biasanya kalau sudah bekerja di HS silver lama itu karyawannya sudah terlatih untuk membuat produk ,perusahaan HS silver masih menggunakan manual tangan manusia untuk membuat produk. Jadi karyawan HS Silver terdidik sudah terlatih membuat produk yg di jual.



42



PENUTUP



Kesimpulan Proses Produksi merupakan salah satu hal utama dalam sebuah Perusahaan. Berikut hasil kesimpulan dari kunjungan ke PT. HS. Silver yaitu: a. Desain produk dari HS.Silver pada proses produksi dilakukan dengan sangat detail. b. Proses pembuatan kerajinan perak HS Silver dilakukan dengan teknik bakar dan filigri serta pewarnaan yang dinamakan anodizing. c. Bahan kimia utama dalam pembuatan kerajinan ini adalah perak (Ag) dan tembaga (Cu) serta bahan pendukung seperti tawas, boraks, dan lerak. d. Kendala dalam pembuatan kerajinan perak antara lain masalah keterampilan pengrajin, pemasaran, dan pengenalan produk.



Saran Terdapat beberapa saran yang penulis usulkan untuk penelitian selanjutnya yaitu: a. Dalam pembuatan desainnya, bisa dibuat dengan lebih unik lagi agar mampu bersaing dengan produk yang sudah ada dan berbeda dengan produk yang lain b. Sebaiknya HS Silver menambah outlet cabang untuk memperluas pemasaran dan lebih meningkatkan periklanan produk. c. Perlu diadakan evaluasi mengenai proses pembuatan kerajinan perak yang baik dan benar sehingga hasilnya lebih maksimal dan tidak berdampak buruk pada lingkungan.



43



DAFTAR PUSTAKA



https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://artikelma hasiswamanajemen.blogspot.com/2017/02/laporan-kegiatan-praktikbisnisproses.html%3Fm%3D1&ved=2ahUKEwi4_Kb9nNfvAhUmILcAHTrwDZ8 QFjADegQICRAC&usg=AOvVaw3hHdCXSKbhtUyiMRkiiAxu https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://eprints.und ip.ac.id/33290/1/BAB_1_GALERI_PERAK_DI_KORIDOR_KOTAGEDE.pd f&ved=2ahUKEwi4_Kb9nNfvAhUmILcAHTrwDZ8QFjAIegQIDRAC&usg=A OvVaw3jy40xitXfQMBhBz1rnDu8 https://artikelmahasiswamanajemen.blogspot.com/2017/02/laporankegiatan-praktik-bisnis-proses.html https://www.academia.edu/35668254/LAPORAN_PENELITIAN_Proses_P embuatan_Kerajinan_Perak_HS_Silver https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://thesis.umy. ac.id/datapublik/t12675.pdf&ved=2ahUKEwiU4N3sntfvAhUgILcAHTXWBr 4QFjAAegQIBBAC&usg=AOvVaw0UR5DJDsun1SY69-07zIaZ https://genpi.id/hs-silver-industri-perak-turun-temurun-sejak-1950an-dikotagede/ https://gudeg.net/direktori/7612/kerajinan-perak-kotagede-hs-silver.html



44



LAMPIRAN



45



46



47



48