Hubungan Keluarga Dengan Masyarakat [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Hubungan keluarga dengan masyarakat PENGERTIAN KELUARGA 



Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.(Menurut Departemen Kesehatan RI 1998).







Kumpulan beberapa orang yang karena terikat oleh satu turunan lalu mengerti dan merasa berdiri sebagai satu gabungan yang hakiki,esensial, enak dan berkehendak bersamasama memperteguh gabungan itu untuk memuliakan masing-masing anggotanya. (Ki Hajar Dewantara)







Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidupnya dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan didalam perannya masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan.(Menurut Salvicion dan Ara Celis).



Dari pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa keluarga adalah :







Unit terkecil dari masyarakat







Terdiri atas 2 orang atau lebih







Adanya ikatan perkawinan atau pertalian darah







Hidup dalam satu rumah tangga







Di bawah asuhan seseorang kepala rumah tangga







Berinteraksi diantara sesama anggota keluarga







Setiap anggota keluarga mempunyai peran masing-masing







Diciptakan, mempertahankan suatu kebudayaan



Berbagai peranan yang terdapat di dalam keluarga adalah sebagai berikut : 1.



Peranan Ayah : Ayah sebagai suami dari istri dan anak-anak, berperan sebagai pencari



nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya.



2.



Peranan Ibu : Sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan untuk



mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya, pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya, disamping itu juga ibu dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarganya. 3.



Peran Anak : Anak-anak melaksanakan peranan psikosial sesuai dengan tingkat



perkembangannya baik fisik, mental, sosial, dan spiritual.



Tugas-tugas Keluarga Pada dasarnya tugas keluarga ada delapan tugas pokok sebagai berikut : 1.



Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya.



2.



Pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga.



3.



Pembagian tugas masing-masing anggotanya sesuai dengan kedudukannya masing-



masing. 4.



Sosialisasi antar anggota keluarga.



5.



Pengaturan jumlah anggota keluarga.



6.



Pemeliharaan ketertiban anggota keluarga.



7.



Penempatan anggota-anggota keluarga dalam masyarakat yang lebih luas.



8.



Membangkitkan dorongan dan semangat para anggotanya.



Fungsi Keluarga Ada beberapa fungsi yang dapat dijalankan keluarga, sebagai berikut : 



Fungsi Pendidikan. Dalam hal ini tugas keluarga adalah mendidik dan menyekolahkan anak untuk mempersiapkan kedewasaan dan masa depan anak bila kelak dewasa.







Fungsi Sosialisasi anak. Tugas keluarga dalam menjalankan fungsi ini adalah bagaimana keluarga mempersiapkan anak menjadi anggota masyarakat yang baik.







Fungsi Perlindungan. Tugas keluarga dalam hal ini adalah melindungi anak dari tindakan-tindakan yang tidak baik sehingga anggota keluarga merasa terlindung dan merasa aman.







Fungsi Perasaan. Tugas keluarga dalam hal ini adalah menjaga secara instuitif merasakan perasaan dan suasana anak dan anggota yang lain dalam berkomunikasi dan berinteraksi antar sesama anggota keluarga. Sehingga saling pengertian satu sama lain dalam menumbuhkan keharmonisan dalam keluarga.







Fungsi Religius. Tugas keluarga dalam fungsi ini adalah memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota keluarga yang lain dalam kehidupan beragama, dan tugas kepala keluarga untuk menanamkan keyakinan bahwa ada keyakinan lain yang mengatur kehidupan ini dan ada kehidupan lain setelah di dunia ini.







Fungsi Ekonomis. Tugas kepala keluarga dalam hal ini adalah mencari sumber-sumber kehidupan dalam memenuhi fungsi-fungsi keluarga yang lain, kepala keluarga bekerja untuk mencari penghasilan, mengatur penghasilan itu, sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi rkebutuhan-kebutuhan keluarga.







Fungsi Rekreatif. Tugas keluarga dalam fungsi rekreasi ini tidak harus selalu pergi ke tempat rekreasi, tetapi yang penting bagaimana menciptakan suasana yang menyenangkan dalam keluarga sehingga dapat dilakukan di rumah dengan cara nonton TV bersama, bercerita tentang pengalaman masing-masing, dsb.







Fungsi Biologis. Tugas keluarga yang utama dalam hal ini adalah untuk meneruskan keturunan sebagai generasi penerus.







Memberikan kasih sayang,perhatian,dan rasa aman diaantara keluarga, serta membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga.



3. Masyarakat Dalam bahasa inggris, masyarakat disebut society. Asal kata socius yang berarti kawan. Adapun kata masyarakat berasal dari bahasa arab yang berarti berkumpul dan bekerja sama. Adanya saling berkumpul dan bekerjasama ini karena adanya bentuk-bentuk aturan hidup yang bukan disebabkan oleh manusia sebagai perseorangan, melainkan oleh kekuatan lain dalam lingkungan sosial yang merupakan kesatuan. Dengan menggunakan pikiran, naluri, perasaan, keinginan dsb manusia memberi reaksi dan melakukan interaksi dengan lingkungannya. Pola interaksi sosial dihasilkan oleh hubungan dalm suatu masyarakat. Berikut dibawah ini adalah beberapa pengertian masyarakat dari beberapa ahli sosiologi : 



menurut Munandar Soelaeman masyarakat merupakan kesatuan sosial yang mempunyai ikatan-ikatan kasih sayang yang erat. Kesatuan sosial mempunyai kehidupan jiwa seperti adanya ungkapan jiwa rakyat, kehendak rakyat, kesadaran masyarakat, dsb.







menurut Karl Marx masyarakat adalah suatu struktur yang menderita suatu ketegangan organisasi atau perkembangan akibat adanya pertentangan antara kelompok-kelompok yang terbagi secara ekonomi.







Menurut Emile Durkheim masyarakat merupakan suatu kenyataan objektif pribadi-pribadi yang merupakan anggotanya.







Menurut Paul B. Horton & C. Hunt masyarakat merupakan kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama serta melakukan sebagian besar kegiatan di dalam kelompok atau kumpulan manusia tersebut.



Dari pengertian di atas dapat disimpulkan masyarakat adalah : 



Kumpulan sekian banyak individu yang terikat oleh satuan adat, hukum dan kehidupan bersama







Kesatuan sosial yang mempunyai hubungan erat







Kumpulan individu-individu yang mandiri dan hidup berdampingan dalam waktu yang cukup lama. Hubungannya adalah : Keluarga dengan berbagai fungsi yang dijalankan adalah sebagai wahana dimana seorang individu mengalami proses sosialisasi yang pertama kali, sangat penting artinya dalam mengarahkan terbentuknya individu menjadi seorang yang berpribadi. Sebagai bagian yang tak terpisahkan dengan masyarakat, keluarga mempunyai korelasi fungsional dengan masyarakat tertentu, oleh karena itu dalam proses pengembangan individu menjadi seorang yang berpribadi hendaknya diarahkan sesuai dengan struktur masyarakat yang ada, sehingga seorang individu menjadi seorang yang dewasa dalam arti mampu mengendalikan diri dan melakukan hubungan – hubungan sosial di dalam masyarakat yang cukup majemuk.



http://mutiasulisetyani.blogspot.com/2013/06/hubungan-keluarga-denganmasyarakat.html



Dalam konsep sosiologi, keluarga sebagai bagian unit terkecil dari masyarakat memegang peran dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Jika unit sosial terkecil itu baik, maka baiklah masyarakat, bangsa, dan Negara dan sebaliknya, jika keluarga itu berantakan, maka masyarakat, bangsa dan Negara juga berantakan. Keluarga dalam konsep sosiologi memiliki peran antara lain sebagai berikut : Pertama : keluarga sebagai pusat pendidikan. Kita semua tahu bahwa anak dilahirkan oleh seorang ibu dalam keluarga. Di keluargalah kemudian anak itu dibimbing, dididik oleh kedua orang tua dan anggota keluarganya sampai pada usia dewasa. Pendidikan terhadap anak di keluarganya merupakan pendidikan pertama dan utama, dalam arti bahwa anak menerima pendidikan yang pertama adalah di keluarganya, yang merupakan dasar bagi pendidikan berikutnya. Pendidikan keluarga adalah pendidikan utama, artinya pendidikan di keluarganyalah yang paling menentukan kepribadian anak ketika ia dewasa. Oleh karena itu dalam dunia pendidikan, pendidikan usia dini disebut dengan “Golden Age” atau masa keemasan, dimana di umur 3 – 7 tahun menjadi masa pendidikan yang paling menentukan bagi perkembangan anak pada masa-masa remaja dan masa dewasa. Fungsi keluarga sebagai pusat pendidikan ini sangat penting dalam menentukan kepribadian dan masa depan anak. Bapak, ibu dan anggota keluarga yang mampu menjadi panutan dan uswah bagi anak-anaknya di dalam keluarga, akan mampu menciptakan anak yang sholeh dan sholehah. Sebaliknya bagi orang tua dan anggota keluarga yang tidak harmonis, selalu terjadi pertengkaran dalam rumah tangga, maka akan secara otomatis menjadikan anak tidak mendapatkan kebahagiaan, yang pada akhirnya akan berpengaruh dalam kehidupan anak ketika mereka dewasa. Di dalam keluarga dapat kita tanamkan berbagai nilai yang menjadi landasan bagi anak pada kehidupannya kelak. Nilai-nilai tersebut antara lain : nilai kejujuran, nilai kedisiplinan, nilai kepekaan sosial, nilai agama, nilai kesopanan, nilai kemandirian, nilai menghargai orang lain, nilai menghargai estetika, dan nilai-nilai yang lain. Begitu pentingnya pendidikan dalam keluarga bagi anak, tentu hal ini wajib diketahui dan dipahami bagi orang tua yang menginginkan putra-putrinya menjadi anak yang sukses dalam kehidupannya kelak. Fungsi keluarga sebagai pendidik akan menjadi problem ketika fungsi tersebut tidak fungsional, baik karena ketidakfahaman fungsi keluarga maupun salah satu dari anggota keluarga (bapak-ibu) berada di luar rumah untuk bekerja baik di dalam maupun luar negeri. Ketidakfahaman akan fungsi pendidik bagi orang tua akan berdampak negative bagi anak meskipun orang tua berada di tengahtengah keluarga. Banyak sekali contoh anak-anak menjadi nakal, bandel karena tidak pernah mendapat kasih sayang orang tuanya. Apalagi jika salah satu orang tua berada di luar negeri. Fungsi pendidikan dalam keluarga, meskipun menjadi tanggung jawab suami istri, namun sebetulnya ibu lebih berperan dari pada ayah. Sebab budaya ketimuran lebih menekankan seorang suami bertanggung jawab mencari nafkah, sedangkan seorang istri mengatur manajemen keluarga termasuk pendidikan anak. Tidak terbayang bagi kita, jika seorang ibu berada di luar negeri sedangkan bapak berperan sebagai ibu rumah tangga mencari nafkah dan



mendidik putra. Secara psikologis, bapak tidak begitu sabar dalam mendidik jika dibanding dengan seorang ibu. Oleh karena itu wajar jika banyak anak menjadi nakal, anak-anak bermasalah, ketika ditinggal oleh ibu yang sedang bekerja di luar negeri. Kedua : keluarga sebagai pusat rekreasi. Ibarat perahu, keluarga adalah tempat berlabuh sebelum berlayar kembali. Kita faham bahwa sekarang ini untuk bisa survive dalam hidup, keluarga harus bekerja keras, banting tulang untuk menghidupi keluarga. Tidak jarang kedua orang tua bekerja mancari nafkah untuk mencukupi kehidupan sehari-hari dan pendidikan bagi putra- putrinya. Sehabis bekerja tentu pada saatnya kita berkumpul di dalam keluarga, ketika orang tua pulang dari bekerja, kemudian melihat putra-putrinya yang sehat, lucu, taat pada orang tua, sopan santun dan sifat-sifat baik yang lainnya, rasanya kita tidak merasa capek, meskipun seharian bekerja. Bisa makan bersama-sama, sholat berjama’ah, melihat televisi bersama, bercanda gurau menjadi obat lelah bagi keluarga. Hal tersebut tentu tidak terjadi, ketika salah satu dari anggota keluarga berada di luar rumah, termasuk seorang ibu yang menjadi TKW. Oleh karena itu wajar, jika anak-anak mencari rekreasi di tempat lain, jika fungsi keluarga sebagai tempat rekreasi disfungsional. Ketiga : keluarga sebagai pusat pemenuhan kebutuhan lahiriyah dan batiniyah. Kita ketahui bahwa salah satu fungsi keluarga khususnya suami istri adalah pemenuhan kebutuhan biologis atau hubungan suami istri, kebutuhan ini adalah kebutuhan lahiriyah sekaligus batiniyah. Kebahagiaan keluarga dalam teori sosiologi ada teori fungsional, dimana keluarga adalah sebagai sebuah system dan apabila dalam system itu ada bagian yang tidak berfungsi, maka terjadilah disfungsional dalam keluarga yang mengakibatkan kurang harmonisnya keluarga bahkan tidak jarang terjadinya perceraian. Sebagai contoh apabila istri bekerja di luar negeri, maka fungsi pemenuhan biologis itu tidak bisa terjadi. Sebagai akibatnya banyak suami yang serong, demikian juga dengan istri yang berada di luar negeri, bisa juga berbuat demikian. Oleh karena itu terjadinya perceraian dan gugat cerai atau istri yang menggugat cerai suami adalah hal yang wajar, sebagai dampak negative berpisahnya suami-istri lantaran pekerjaan. Keempat : keluarga sebagai pusat kasih sayang. Dalam bahasa agama tujuan perkawinan adalah untuk mendapatkan keluarga yang sakinah, mawwadah, warohmah yaitu keluarga yang mendapatkan ketentraman hati, saling cintamencintai dan saling saying- menyayangi. Seiring dengan perkembangan usia perkawinan, maka hubungan biologis yang menyebabkan kita saling cintamencintai akan semakin berkurang, maka pada umur-umur perak maupun umur emas dari perkawinan lebih banyak muncul sikap saling sayang dan menyayangi antara suami istri, dorongan agamalah yang mempererat dan memperkuat ikatan perkawinan, disamping tentunya kerukunan. Rasa kasih sayang harus selalu ada pada suami-istri, jika ingin perkawinannya langgeng sampai akhir hayat. Kasih sayang juga harus kita lakukan antara orang tua dan anak begitupun juga sebaliknya antara anak dan orang tua. Demikian juga antara adik dengan kakak, antara anak dengan orang tua, menantu dengan mertua. Jika hal itu dapat kita laksanakan, maka bahtera rumah tangga seseorang akan mendapatkan kebahagiaan lahir dan batin.



Rasa kasih sayang harus selalu kita jaga dan kita pupuk, sebab bisa terjadi kasih sayang itu surut bahkan hilang sama sekali. Hal itu bisa terjadi, karena saling tidak memahami fungsi-fungsi di dalam keluarga, suami atau istri yang bekerja di luar rumah dan jarang bertemu seperti menjadi TKW bisa menyebabkan lunturnya kasih sayang, jika tidak ad komunikasi, demikian juga antara orang tua dengan anak yang tidak pernah ada komunikasi. Kelima : keluarga sebagai pusat ekonomi. Kebahagiaan keluarga tidak dapat lepas dari terpenuhinya kebutuhan ekonomi keluarga, sebab kafakiran menyebabkan kekufuran. Ekonomi keluarga sangat menentukan keharmonisan keluarga, meskipun bukan segala-galanya. Kondisi zaman yang menuntut kebutuhan keluarga samakin besar. Beberapa alasan yang menyebabkan seseorang pergi ke luar negeri atau bekerja di luar pulau adalah masalah ekonomi. Namun kadang-kadang tujuan yang mulia ini ada juga dampak negatifnya, jika semua anggota keluarga tidak menyadari. Meski ada fungsifungsi keluarga yang tidak dapat dilakukan jika seseorang baik suami-istri bekerja jauh dari keluarga. Masih banyak fungsi-fungsi keluarga yang harus dilakukan oleh seluruh anggota keluarga, jika seseorang menginginkan keutuhan dalam berumah tangga. Oleh karena itu semua pihak tentu berkepentingan agar keluarga sebagai unit terkecil dari masyarakat tetap bertahan menghadapi problem-problem dan tantangan hidup yang semakin hedonis dan matrealis. Untuk itu pengetahuan, pemahaman dan sosialisasi tentang fungsi keluarga sangat diperlukan, jika kita semua menginginkan keutuhan keluarga di zaman modern ini. http://lib.umpo.ac.id/index.php/baca/konten/151/memahami-fungsi-keluarga-oleh-drs-ahmad-muslichmsi



Pentingnya Keluarga, Fungsi Keluarga Ketika orang-orang tinggal berjauhan satu sama lain, kekuatan mereka akan terbagi. Keluarga memberi mereka dengan kekuatan bersama, untuk menghadapi segala macam rintangan. Inilah sebabnya mengapa memiliki keluarga sangat penting. Manusia adalah makhluk sosial, sehingga tidak mungkin baginya untuk tinggal sendirian dalam jangka waktu yang panjang. Dia terus-menerus membutuhkan orang-orang yang bisa mendukungnya selama masa-masa sulit dan mendorong ketika dia melangkah dalam kehidupan. Setiap orang membutuhkan orang lain yang bisa diajak berbagi pada saat bahagia dan sedih. Konsep Keluarga Keluarga, sebagai sebuah konsep, telah ada sejak nenek moyang manusia mulai hidup bersama dalam kelompok. Dengan berlalunya waktu dan munculnya pertanian sebagai sarana subsisten, kelompok-kelompok ini menjadi semakin erat dengan anggota mereka, berbagi tanggung jawab sosial dan ekonomi. Hal ini membuahkan perasaan kepedulian, kasih sayang dan cinta, dan dengan demikian muncul model standar keluarga. Ketergantungan satu sama lain, berbagi hak dan tanggung jawab menghasilkan suatu konsep pernikahan.



Keluarga merupakan unit sosial dimana dua atau lebih individu dari kelompok usia yang berbeda dan sifat-sifat karakteristik memutuskan untuk tinggal bersama di bawah satu atap, berbagi hak dan tanggung jawab. Antropolog menafsirkan keluarga menjadi lembaga sosial yang melakukan fungsi penting baik untuk anggota mereka sendiri dan untuk anggota masyarakat. Fungsi Keluarga Sebagai lembaga sosial, keluarga memiliki fungsi tertentu. Pemenuhan fungsi ini sangat penting bagi masyarakat agar berfungsi dengan lancar. Ini adalah aspek utama yang membentuk dasar lembaga sosial ini. Fungsi-fungsi keluarga ini meliputi:



 Membesarkan dan merawat ekonomi dan psikologis



anak-anak



secara



sosial



 Berbagi tanggung jawab dan pembagian kerja  Dukungan psikologis dan ekonomi kepada anggota keluarga  Memenuhi kebutuhan batiniah individu



 Penyediaan tempat berlindung bagi anggota keluarga Pentingnya Keluarga Hal ini tidak sulit untuk menyimpulkan pentingnya keluarga. Anda mungkin tidak menyadari bahwa keluarga adalah sekolah pertama ketika anda lahir di dunia ini. Ketika anda melangkah ke dunia ini, anda mulai belajar tentang hubungan sosial. Keluarga adalah lingkungan di mana anda belajar untuk menggunakan segala kemampuan, dengan tujuan untuk memahami dan menghadapi dunia.



Rasa takut hadir dalam diri setiap manusia, kita semua perlu merasa aman, keamanan adalah penting bagi kelancaran kehidupan kita. Keluarga dapat memberikan rasa aman. Anda tidak harus berjuang sendiri melawan apa saja, perasaan ini membantu dalam kemajuan manusia karena dia tidak perlu khawatir tentang keselamatannya. Sama seperti kebutuhan dasar, manusia juga memiliki kebutuhan psikologis. Pemenuhan kebutuhan tersebut diperlukan untuk keberadaan mental dan fisik. Setiap orang membutuhkan kasih sayang, penghargaan, rasa memiliki, cinta, dll. Hubungan keluarga memberikan semua hal ini tanpa anda menuntutnya. Hal ini juga meningkatkan kepercayaan diri anda dari waktu ke waktu, dan mengajarkan moral dan prinsip-prinsip bermasyarakat. Sebuah keluarga yang berhasil memenuhi kebutuhan emosional dan sosial menjadi unit yang stabil, dan disebut sebagai keluarga bahagia. Dan kebalikannya disebut sebagai keluarga disfungsional karena tidak dapat memberikan stabilitas kepada anggotanya. Keluarga mengajarkan kita nilai dari hubungan dalam kehidupan. Berhubungan dengan keluarga seseorang adalah seperti berurusan dengan kehidupan seseorang itu sendiri – ada saat-saat baik dan buruk, ada saat-saat bahagia dan sedih. Terlepas dari semua itu, jika kita tidak berhenti mencintai hidup kita, mengapa kita harus berhenti mencintai keluarga kita? http://www.wedaran.com/5721/pentingnya-keluarga-fungsi-keluarga/



Fungsi Keluarga Dalam Kehidupan Kita Keluarga adalah tempat atau wadah bagi salah satu pembentukan karakteristik seseorang dan pertamakalinya seseorang merasakan kehangatan kasih sayang sebagai makhluk yang paling sempurna di dunia. Keluarga juga tempat untuk berlindung dari segala sesuatu yang dapat membahayakan diri manusia itu sendiri. Berikut ini saya akan memberikan beberapa contoh fungsi keluarga di dalam kehidupan diri saya pribadi dan orang lain.



1. Kasih sayang Tentu pertama kali kita lahir kedunia ini kita sudah mendapatakan kasih sayang dari seorang ibu, ayah dan bahkan keluarga kita. Dan dari situlah kita harus mencintai dan mengasihi sesama anggota keluarga dan kemudian untuk mengasihi masyarakat dimana kita berada.



2. Media Keakraban Sebab dalam keluargalah pertama-tama seseorang mengalami hubungan dengan manusia dan memperoleh representasi dari dunia sekelilingnya. Pengalaman hubungan dengan keluarga semakin diperkuat dalam proses pertumbuhan sehingga melalui pengalaman makin mengakrabkan seorang anak dengan lingkungan keluarga. Keluarga menjadi dunia dalam batin anak dan keluarga bukan menjadi suatu realitas diluar seorang anak akan tetapi menjadi bagian kehidupan pribadinya sendiri. Anak akan menemukan arti dan fungsinya



3. Pembentukan kepribadian Pribadi seseorang dapat dinilai dari diri kepribadian keluargannya. Jika pribadi keluarga tersebut buruk maka cenderung orang itu memili sifat yang buruk juga. Sebaliknnya jika pribadi seseorang baik, tentu dia berasal dari keluarga yang baik pula.



4. Keagamaan Fungsi ini untuk membangun insan yang agamis yang bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Kita sering diajari keagamaan dari kita kecil hingga kita dewasa oleh keluarga kita. Fungsi ini dimungkinkan untuk dijalankan oleh setiap keluarga karena pada kenyataannya di samping agama sudah menjadi pegangan hidup bangsa juga adalah sebagai landasan idiil negara kita pada sila pertama. Contoh : Iman, taqwa, kejujuran, kesholehan , ketaatan beribadah, kesabaran, kasih sayang, tanggung jawab.



5. Budaya Merupakan fungsi pelestarian budaya bangsa melalui keluarga dimana dari fungsi ini mencerminkan tingkah laku suatu budaya dan keluarga itu sendiri. Seperti hal nya budaya jawa yang terkenal dengan lemah lembutnnya, tentu saja jika keluarga tersebut berasal dari budaya jawa pasti keluarga lembut-lembut.



6. Perlindungan atau rasa aman Kebanyakan dari orang ketika dia mendapatkan masalah, yang pertama dia lakukan adalah meminta perlindungan atau rasa aman. Seperti hal nya anak kecil ketika dia berkelahi dengan temannya dia langsung cerita kepada ibu nya untuk meminta perlindungan.



7. Fungsi Reproduksi Fungsi ini adalah suatu fungsi yang hakiki karena manusia harus dapat melanjutkan keturunannya dan yang diharapkan adalah keturunan yang berkualitas.



8. Fungsi Ekonomi Upaya yang dilakukan dalam memberikan suatu kegiatan yang bersifat ekonomis yang sangat produktif untuk, meningkatkan kesejahteraan keluarga dan sebagai wahana pendidikan pada keluarga. http://weweekend.blogspot.com/2011/11/fungsi-keluarga-dalam-kehidupankita.html



Fungsi Keluarga dalam Masyarakat Keluarga merupakan suatu wadah dimana orang-orang berkumpul dan membentuk suatu kesatuan , keluarga sebagai tempat orang-orang bisa bercerita, bercanda, dan melakukan aksi-aksi sosial lainnya. Biasanya kita mengenal keluarga sebagai saudara yang terikat secara lahiriah dan batiniah, seperti contoh : ayah, ibu, dan anak. Mereka disebut keluarga terikat secara lahiriah dan batiniah. Akan tetapi, dalam suatu masyarakat, keluarga memiliki peranan penting, mereka berkumpul dan membentuk suatu kelompok/komunitas yang akhirnya mereka anggap sebagai keluarga. Keluarga juga merupakan suatu komunitas kecil sebelum menjadi masyarakat. Mereka dapat berkembang atau menghasilkan keturunan secara terus-menerus sehingga membentuk keluarga besar. Di Indonesia dikenal dengan penduduk yang ramah tamah dan memiliki sikap kekeluargaan yang kuat, gotong royong serta kepedulian terhadap sesama bangsa Indonesiadari Sabang sampai Merauke, dalam arti khusus keluarga dapat diartikan untuk membantu satu sama lainnya, tidak memiliki sikap ego, pelit, dan sombong, berarti keluarga bukan hanya diartikan sebagai satu perkumpulan kecil anggota masyarakat tetapi dapat diartikan sebagai sikap toleransi dan menjunjung tinggi kebersamaan yang kuat. - Peranan keluarga dalam masyarakat Indonesia. Dalam suatu wadah kecil dimana orang-orang dapat berkumpul dan berbagi cerita, keluarga memiliki peranan yang sangat kuat dalam masyarakat, khususnya masyarakat Indonesia sendiri. Kenapa saya ingin membahasnya? jawaban yang paling tepat adalah karena sebagian besar warga Indonesia memiliki jiwa sosial dan gotong-royong yang kuat. Sebagai salah satu contohnya dalam merayakan hari raya Idul Fitri dimana orang-orang/para tetangga saling bermaaf-maafan dengan keliling kampung tanpa adanya perbedaan kasta. Tetapi mengapa di negara kita ini masih banyak diskriminasi dan perselisihan antar suku, agama, dll, walaupun negara kita disebut sebagai negara yang bermatabat tinggi dan memiliki etika yang kuat? Karena masih adanya oknum-oknum yang menuntut kebebasan dan rasa ketidakpuasaan terhadap keadaan negara kita ini, meskipun kita negara besar tetapi kita memiliki tingkat kemiskinan penduduk yang tinggi sehingga dapat menimbulkan perpecahan suku dan pertikaian yang terjadi, ada juga yang ingin merusak persaudaraan di negeri tercinta ini, Jadi dengan kelurgalah kita dapat merasakan gotong-royong dan kebersamaan yang kuat sehingga membentuk rasa nasionalisme yang tinggi terhadap negara kita. - Keluarga secara lahiriah dan batiniah. Yang dimaksud keluarga secara lahiriah dan batiniah adalah kelurga yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak, mereka dsebut keluarga kecil dalam kehidupan rumah tangga, biasanya seorang ayah yang menjadi tulang punggung keluarga sedangkan ibu yang mengurusi anak-anaknya dari semenjak kecil sampai lanjut remaja. Di dalam keluarga ini anak memiliki peranan sebagai penerus keluarga. seorang anak yang memiliki masa depan, dia harus melalui dunia pendidikan dimulai dari tingkat sekolah dasar sampai Sekolah menengah atas, dan bisa saja sampai Tingkat perguruan tinggi. Setiap orang tua memiliki harapan pada anak-anaknya agar menjadi orang yang sukses dan bermanfaat positif bagi masyarakat dan negara. - Orang tua menjadi tolak ukur keberhasilan anak Bisa diambil contoh, jika orang tuanya berhasil mendidik anaknya dengan baik otomatis si anak akan menjadi orang yang sukses, jika gagal maka si anak akan gagal pula sebagai penerus keluarga yang berhasil. Ada pepatah yang mengatakan buah akan jatuh tidah jauh dari pohonnya, hal ini dapat diartikan sifat seorang anak tidak jauh dari kedua orang tuanya (dari segi keturunan).



Hal ini dapat dirubah dengan orang tuannya harus mendidik anaknya untuk menghindari sifat buruk orang tuanya dan si anak menjadi anak yang memiliki kepribadaian yang kuat dan bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri. Ada berbagai cara mendidik anak salah satunya dengan cara yang otoriter, Jadi setiap kemauan orang tuanya harus dituruti oleh si anak, serasa tidak adil dan keras. Tetapi kebanyakan dari mereka menjadi depresi dan memilih untuk tinggal dengan dunia pergaulan bebas akibat keegoiaan orang tuannya. tidak jarang pula lari ke narkoba dan free sex. Jadi dapat disimpulkan setiap orang tua memiliki cara berbeda dalam mendidik anakanaknya menjadi orang yang sukses. - Happy family dalam masyarakat Setiap orang memiliki suatu tujuan dalam berkeluarga. Mereka menginginkan keluarga yang bahagia khususnya masyarakat. Dalam hal ini keluarga bahagia bukanlah diukur dari materi/uang dengan harta yang berlimpah akan tetapi keluarga yang memiliki rasa kasih sayang terhadap seluruh lapisan anggota kelurga khususnya dari seorang ibu. Sedangkan fungsi keluarga dalam masyarakat secara khusus antara lain: -



Menjaga keharmonisan antar sesama. Membuat stabilitas terhadap seluruh aspek kegiatan masyarakat. Menciptakan suasana kebersamaan yang kuat Membantu sesama bagi yang memiliki kesulitan Mengatur perekonomian dalam masyarakat. memecahkan masalah secara bersama-sama.



Keluarga merupakan suatu wadah dimana orang-orang berkumpul dan membentuk suatu kesatuan , keluarga sebagai tempat orang-orang bisa bercerita, bercanda, dan melakukan aksi-aksi sosial lainnya. Biasanya kita mengenal keluarga sebagai saudara yang terikat secara lahiriah dan batiniah, seperti contoh : ayah, ibu, dan anak. Mereka disebut keluarga terikat secara lahiriah dan batiniah. Akan tetapi, dalam suatu masyarakat, keluarga memiliki peranan penting, mereka berkumpul dan membentuk suatu kelompok/komunitas yang akhirnya mereka anggap sebagai keluarga. Keluarga juga merupakan suatu komunitas kecil sebelum menjadi masyarakat. Mereka dapat berkembang atau menghasilkan keturunan secara terus-menerus sehingga membentuk keluarga besar. Di Indonesia dikenal dengan penduduk yang ramah tamah dan memiliki sikap kekeluargaan yang kuat, gotong royong serta kepedulian terhadap sesama bangsa Indonesiadari Sabang sampai Merauke, dalam arti khusus keluarga dapat diartikan untuk membantu satu sama lainnya, tidak memiliki sikap ego, pelit, dan sombong, berarti keluarga bukan hanya diartikan sebagai satu perkumpulan kecil anggota masyarakat tetapi dapat diartikan sebagai sikap toleransi dan menjunjung tinggi kebersamaan yang kuat.



- Peranan keluarga dalam masyarakat Indonesia. Dalam suatu wadah kecil dimana orang-orang dapat berkumpul dan berbagi cerita, keluarga memiliki peranan yang sangat kuat dalam masyarakat, khususnya masyarakat Indonesia sendiri. Kenapa saya ingin membahasnya? jawaban yang paling tepat adalah karena sebagian besar warga Indonesia memiliki jiwa sosial dan gotong-royong yang kuat. Sebagai salah satu contohnya



dalam merayakan hari raya Idul Fitri dimana orang-orang/para tetangga saling bermaaf-maafan dengan keliling kampung tanpa adanya perbedaan kasta. Tetapi mengapa di negara kita ini masih banyak diskriminasi dan perselisihan antar suku, agama, dll, walaupun negara kita disebut sebagai negara yang bermatabat tinggi dan memiliki etika yang kuat? Karena masih adanya oknum-oknum yang menuntut kebebasan dan rasa ketidakpuasaan terhadap keadaan negara kita ini, meskipun kita negara besar tetapi kita memiliki tingkat kemiskinan penduduk yang tinggi sehingga dapat menimbulkan perpecahan suku dan pertikaian yang terjadi, ada juga yang ingin merusak persaudaraan di negeri tercinta ini, Jadi dengan kelurgalah kita dapat merasakan gotong-royong dan kebersamaan yang kuat sehingga membentuk rasa nasionalisme yang tinggi terhadap negara kita.



- Keluarga secara lahiriah dan batiniah. Yang dimaksud keluarga secara lahiriah dan batiniah adalah kelurga yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak, mereka dsebut keluarga kecil dalam kehidupan rumah tangga, biasanya seorang ayah yang menjadi tulang punggung keluarga sedangkan ibu yang mengurusi anak-anaknya dari semenjak kecil sampai lanjut remaja. Di dalam keluarga ini anak memiliki peranan sebagai penerus keluarga. seorang anak yang memiliki masa depan, dia harus melalui dunia pendidikan dimulai dari tingkat sekolah dasar sampai Sekolah menengah atas, dan bisa saja sampai Tingkat perguruan tinggi. Setiap orang tua memiliki harapan pada anak-anaknya agar menjadi orang yang sukses dan bermanfaat positif bagi masyarakat dan negara.



- Orang tua menjadi tolak ukur keberhasilan anak Bisa diambil contoh, jika orang tuanya berhasil mendidik anaknya dengan baik otomatis si anak akan menjadi orang yang sukses, jika gagal maka si anak akan gagal pula sebagai penerus keluarga yang berhasil. Ada pepatah yang mengatakan buah akan jatuh tidah jauh dari pohonnya, hal ini dapat diartikan sifat seorang anak tidak jauh dari kedua orang tuanya (dari segi keturunan). Hal ini dapat dirubah dengan orang tuannya harus mendidik anaknya untuk menghindari sifat buruk orang tuanya dan si anak menjadi anak yang memiliki kepribadaian yang kuat dan bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri. Ada berbagai cara mendidik anak salah satunya dengan cara yang otoriter, Jadi setiap kemauan orang tuanya harus dituruti oleh si anak, serasa tidak adil dan keras. Tetapi kebanyakan dari mereka menjadi depresi dan memilih untuk tinggal dengan dunia pergaulan bebas akibat keegoiaan orang tuannya. tidak jarang pula lari ke narkoba dan free sex. Jadi dapat disimpulkan setiap orang tua memiliki cara berbeda dalam mendidik anak-anaknya menjadi orang yang sukses.



- Happy family dalam masyarakat Setiap orang memiliki suatu tujuan dalam berkeluarga. Mereka menginginkan keluarga yang bahagia khususnya masyarakat. Dalam hal ini keluarga bahagia bukanlah diukur dari materi/uang dengan harta yang berlimpah akan tetapi keluarga yang memiliki rasa kasih sayang terhadap seluruh lapisan anggota kelurga khususnya dari seorang ibu.



Sedangkan fungsi keluarga dalam masyarakat secara khusus antara lain: - Menjaga keharmonisan antar sesama. - Membuat stabilitas terhadap seluruh aspek kegiatan masyarakat. - Menciptakan suasana kebersamaan yang kuat - Membantu sesama bagi yang memiliki kesulitan - Mengatur perekonomian dalam masyarakat. - memecahkan masalah secara bersama-sama. http://rvanny.blogspot.com/2011/12/fungsi-keluarga-dalam-masyarakat.html



Fungsi Keluarga dalam Masyarakat



Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terkecil atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tingkal disuatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan. Menurut Salvicion dan Celis (1998) di dalam keluarga terdapat dua atau lebih dari dua pribadi yang tergabung karena hubungan darah. Keluarga merupakan sosialisasi primer yang artinya lingkungan masyarakat pertama yang dikenal seseorang ketika lahir. Sebagai media sosialisasi primer, sudah tentu keluargalah yang paling berpengaruh membentuk karakter dalam diri seseorang. Bersosialisasi dengan masyarakat, menyelesaikan masalah, dan semua hal lain yang berkaitan langsung dengan kehidupan kita adalah karena faktor keluarga. Banyak orang yang sukses dalam kehidupannya adalah karena pendidikan dalam yang selalu mengajarkan caracara yang baik dan benar dalam menjalani hidup. Namun banyak juga orang yang hidupnya hancur dan berantakan juga kerana pendidikan dalam keluarganya yang mengajarkan cara-cara yang tidak sesuai dengan tata cara yang berlaku dengan baik. Fungsi keluarga dalam masyarakat menenpati posisi teratas dari media sosialisasi lainnya. Jika sistem yang diterapkan cocok dengan kepribadian anak, dapat dipastikan anak itu akan diterima masyarakat dengan baik yang akhirnya membawa kebanggaan untuk keluarganya. Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku antar pribadi, sifat, kegiatan yang berhubungan dengan pribadi dalam posisi dan situasi tertentu. Peranan pribadi dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga, kelompok dan masyarakat. Pada dasarnya tugas keluarga ada delapan tugas pokok sebagai berikut: 1.



Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya.



2.



Pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga.



3. Pembagian tugas masing-masing anggotanya sesuai dengan kedudukannya masing-masing. 4.



Sosialisasi antara anggota keluarga.



5.



Pengaturan jumlah anggota keluarga.



6.



Pemeliharaan ketertiban anggota keluarga



7.



Penempatan anggota-anggota keluarga dalam masyarakat yang lebih luas.



8.



Membangkitkan dorongan dan semangat para anggotanya.



Fungsi yang dijalankan keluarga adalah sebagai berikut: 1. Fungsi pendidikan dilihat dari bagaimana keluarga mendidik dan menyekolahkan anak untuk mempersiapkan kedewasaan dan masa depan anak. 2. Fungsi sosialisasi anak dilihat dari bagaimana keluarga mempersiapakan anak menjadi anggota masyarakat yang baik.



3. Fungsi perlindungan dilihat dari bagaimana keluarga melindungi anak sehingga anggota keluarga mereka terlindung dan merasa aman. 4. Fumgsi perasaan dilihat dari bagaimana keluarga merasakan perasaan dan suasana anak dan anggota yang lain dalam berkomunikasi dan berintekarsi antar sesama anggota keluarga, sehingga saling pengertian satu sama lain dalam menumbuhkan keharmonisan dalam keluarga. 5. Fungsi agama dilihat dari bagaimana keluarga memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota lain melalui kepala keluarga menanamkan keyakinan yang mengatur kehidupan kini dan kehidupan lain setelah dunia. 6.



Fungsi ekonomi dilihat dari bagaiman kepala keluarga mncari penghasilan.



7. Fungsi biologis dilihat dari bagaiman keluarga meneruskan keturunan sebagai generasi selanjutnya. 8.



Memberikan kasih saying.



http://ohtugas.blogspot.com/2011/11/fungsi-keluarga-dalam-masyarakat.html