Hubungan Pemimpin Dan Bawahan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

HUBUNGAN ANTARA PIMPINAN DENGAN BAWAHAN DALAM SUATU PERUSAHAAN



Google.com



STISOSPOL WASKITA DHARMA MALANG 2014/2015 Jl. Hamid Rusdi lll/161 Malang Telp./Fax.(0341) 323678



KATA PENGANTAR Pertama-pertama marilah kita panjatkan puja dan puji syukur kita kehadirat Allah SWT. karena dengan limpahan Rahmat serta Hidayah-Nyalah penyusun dapat menyelesaikan makalah ini sesuai dengan waktu yang telah di tentukan oleh bapak dosen pembimbing dengan judul ”Hubungan antara Atasan dengan Bawahan di dalam Suatu Perusahaan”. Dan kedua kalinya tidak lupa kita sampaikan sholawat serta salam kita kepada junjungan alam Nabi besar Muhammad SAW. karna dengan jerih payah beliaulah kita dapat bisa merasakan yang namanya nikmat islam serta nikmat iman sampai saat ini. Selanjutnya tak lupa saya ucapkan banyak-banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu saya di dalam penyusunan Laporan ini baik itu dalam bentuk materi maupun lain sebagainya sehingga makalah ini bisa selesai sebagaimana waktu yang telah di tentukan.Harapan saya semoga makalah ini nantinya bisa bermanfaat bagi kita semua khususnya mahasiswa dan mahasiswi serta masyarakat pada umumnya. Dan kami berharap dengan adanya makalah ini semoga kita mendapatkan ilmu yang lebih luas dan bisa berguna bagi kita semua amin.....



Dan jika ada kesalahan pengetikan serta penyusunan kata mohon saran/komentarnya para pembaca. Dan itu sangat penting bagi kami untuk melakukan perbaikan di penyusunan malakah selanjutnya.



Malang, 8 oktober 2014 Penyusun



BAB.l PENDAHULUAN A. Teori Dalam suatu perusahaan sangat penting bagi pemimpin untuk bergerak bersama-sama dengan karyawannya untuk memperoleh dan menjaga kredibilitas usaha. hal ini sangat penting, agar perusahaan dapat diterima dan tetap di percaya oleh stakeholder ( pemegang saham,



konsumen, pemasok masyarakat) dalam menjalankan usahanya, mengingat semakin ketatnya kompetisi bisnis. Atasan yang etikal diharapkan dapat mempengaruhinya, namun di yakini atasan mempunyai peranan yang penting dalam mempengaruhi bawahannya. Dalam kondisi Negara yang memiliki budaya paternalistic,kiranya akan lebih mudah bagi atasan untuk menjadi panutan bagi bawahannya karena bawahan juga mencari figur yang bisa menjadi panutan, istilah panutan sendiri sudah sangat familiar bagi orang Indonesia hampir semua orang menganggap bahwa orang Indonesia itu mencari panutan, dan pemimpin merupakan panutan bagi pengikutnya. Berdasarkan latar belakang sebagaimana tertera di atas, maka kelompok kami akan membahas makalah yang berjudul “ HUBUNGAN ANTARA PEMIMPIN DAN BAWAHAN DALAM SUATU PERUSAHAAN” yang menjelaskan



bagaimana permasalahan dan



pemecahan masalah dalam sebuah perusahaan A. A. B. C.



Rumusan masalah Bagaimanan hubungan antara pemimpin dan bawahan ? Bagaimana sikap yang harus di tunjukkan seorang pemimpin atau atasan? Hubungan antara seorang karyawan dengan pihak lainnya, pihak yang berhubunganan



BAB. II PEMBAHASAN A. Sikap yang harus di tunjukkan oleh atasan / pemimpin  Atasan harus bersifat mendidik dan memberi pengarahan terhadap bawahannya, sehingga mereka dapat meningkatkan kemampuan untuk kerja dan sifat kerja, karena kemajuan anak buah merupakan tanggung jawab atasannya.  Seorang atasan harus menjadi panutan bagi bawahannya, tingkah laku atasan harus mencerminkan nilai-nilai yang dianut bawahannya. B. Sikap yang harus di tunjukan oleh bawahan kepada pemimpindalam suatu perusahaan



 Bawahan



harus hormat pada atasnnya, dengan kata lain penghormatan bawahan terhadap



atasannya semata-mata atas pertimbangan wewenang, tanggung jawab dan wibawa.  Seorang karyawan jangan membohongi, menyembunyikan data atau dengan sengaja berusaha menyesatkan atasannya untuk hal-hal yang ada kaitannya pada perusahaan. C. Hubungan antara seorang karyawan dengan pihak lainnya seperti:  Hubungan antara tugas, wewenang dan jabatan 



Seorang karyawan harus mempunyai rasa tanggung jawab







Jangan menyalah gunakan wewenang demi kepentingan pribadi







Jangan mengungkapkan data dan strategi kepada pihak-pihak yang tidak berhak mengetahuinya yang dapat menyebabkan kelangsungan hidup perusahaan terancam



 Hubungan antara karyawan dengan perusahaan 



Seorang karyawan harus berusaha yang terbaik untuk kepentingan perusahaan.







Seorang karyawan harus berusaha meningkatkan kemampuannya untuk mencapai yang terbaik







Seorang karyawan harus bersikap achievement oriented yaitu pencapaian orientasi target dalam kerja.







Seorang karyawan bertingkah laku yang baik dan menghindari dari hal-hal yang mencemarkan nama baik perusahaan.



 Hubungan antar karyawan 



Saling menghargai dan membina semangat kerjasama.







Menghindari tindakan ketidak harmonisan, pertentangan dan keresahan antar karyawan.



BAB. III PERMASALAHAN 1. Konflik antara atasan dan bawahan Konflik itu sendiri merupakan proses yang dimulai bila satu pihak meraskan bahwa pihak lain telah mempengaruhi secara negative atau akan merasa di rugikan. 2. Jenis-jenis konflik a.



Konflik vertikal yang terjadi antara tingkat hirarki, seperti antara manajemen puncak dan manajemen menengah dan penyelia, dan subordinasi. Bentuk konflik bisa berupa bagaimana mengalokasi sumber daya secara optimum, mendeskripsikan tujuan, pencapaian kinerja organisasi, mnajemen kompensasi dan karir.



b. Konflik horizontal, yang terjadi diantara orang-orang yang bekerja pada tingkat hirarrki tujuan yang tidak cocok, tentang alokasi dan efesiensi penggunaan sumber daya, dan pemasaran. c.



Konflik diantara staf lini, yang terjadi di antara orang-orang yang memiliki tugas berbeda. Misalnya antara divisi pembelian bahan baku dan divisi keuangan. Divisi pembelian menganggap akan efektif apabila bahan baku dibeli dalam jumlah besar disbanding sedikitsedikit tetapi makan waktu berulang ulang. Sementara divisi keuangan menghendaki jumlah yang lebih kecil karena terbatas nya anggaran.



d. Konflik peran berupa kesalah fahaman tentang apa yang seharusnya dikerjakan oleh seseorang. Konflik bisa terjadi antar karyawan karena tidak lengkapnya uraian pekerjaan, pihak karyawan memiliki lebih dari seorang manajer dan system kooordinasi yang tidak jelas.



BAB. IV PEMECAHAN MASALAH Untuk mencegah terjadinya konflik dalam suatu perusahaan antara pimpinan dengan bawahan, maka perlu adanya langkah-langkah yang di lakukan,demi kebaikan suatu perusahaan. Adapun langkah-langkah yang di maksud di antaranya: 1)



Membentuk suatu system informasi yang terstruktur



agar tidak terjadi kesalahan dalam



komunikasi misalnya dengan membuat papan pengumuman atau pengumuman atau melalui loadspeaker. 2) Buat komunikasi dua arah antara atasan dan bawahan menjadi lancar dan harmonis, misalnya dengan membuat rapat rutin karena dengan komunikasi yang dua arah yang akan mengurangi masalah di lapangan. 3) Beri pelatihan dalam hal komunikasi kepada atasan dan karyawan, pelatihan akan memberikan pengetahuan dan ilmu baru bagi setiap individu dalam organisasi dan meminimalkan masalah dalam hal komunikasi. 4) Adapun cara memecahkan masalah dalam suatu perusahaan, seperti:  Mediasi  Arbitrasi  Konsliasi  Pengadilan industri



BAB.V PENUTUP A. KESIMPULAN Menjadi seorang pemimpin tidaklah mudah karena harus memiliki kriteria sebagai berikut: Seorang pemimpin pasti menjadi contoh bagi setiap orang yg dipimpinnya, yg menjadi tolak ukur keteladanan seorang pemimpin adalah apakah ia memberikan contoh yg baik kepada orang yg dipimpinnya, Apa yang dia harapkan dan katakan pada bawahannya hendaknya sudah dia lakukan terlebih dahulu. Dalam



hubungan



antara



atasan



dengan



bawahan



perlu



adanya



saling



pengertian,pemahaman karakter antara atasan dengan bawahan. Dan selalu melaksanakan antara hak dan kewajiban yang telah ditentukan. Sehingga bisa menjaga hubungan yang baik. Dengan adanya hubungan yang baik antara atasan dengan bawahan, maka suatu perusahaan akan berjalan dengan lancar. Dan perusahaan akan mengalami kemajuan. Dalam kehidupan berorganisasi yang dilakukan sekumpulan orang, komunikasi memegang peranan penting. Komunikasi menjadi alat yang utama dalam menjalankan roda organisasi. Komunikasi juga berperan sebagai alat perpindahan instruksi antara atasan dan karyawan yang ada di bawahnya. Tanpa komunikasi, kehidupan berorganisasi akan kacau balau dan menyebabkan macetnya organisasi itu sendiri. Salah satu bentuk komunikasi yang paling mendasar adalah komunikasi interpersonal atau komunikasi antar pribadi. Komunikasi interpersonal merupakan bentuk komunikasi yang paling sederhana, karena di dalamnya mempertemukan dua orang yang bertemu tatap muka dan memberikan respon satu sama lain. Dalam berorganisasi, komunikasi merupakan bagian dari manajemen yang dibutuhkan antara seorang atasan kepada anak buahnya (bawahan) untuk mengirimkan pesan sehingga dapat dimengerti dan memunculkan balikan.



B. SARAN Berdasarkan kesimpulan diatas terciptalah saran sebagai berikut : 1.



dalam suatu perusahaan harus menjaga komunikasi yang baik antara pimpinan dan



bawahan 2.



menyamakan visi dan misi antara pimpinan dan bawahan dalam suatu perusahaan



3.



menghargai pendapat bawahan



4.



menciptakan kerjasama yang baik antara pimpinan dan bawahan untuk kemajuan



perusahaan 5.



pemimpin dan bawahan tidak menyalah gunakan jabatannya



6.



pemimpin dan bawahan tidak mempentingakan pribadi dan lebih mengutamakan



perusahaan. 7.



Seorang pemimpin perlu memberikan motivasi kepada bawahannya, untuk



memberi semangat kerja demi kebaikan suatu perusahaan.