Hubungan Tektonik Lempeng Dan Batuan Beku [PDF]

  • Author / Uploaded
  • eb
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

HUBUNGAN ANTARA TEKTONIK LEMPENG DAN PENYEBARAN BATUAN BEKU Kerak bumi atau lithospher sebagian besar disusun oleh batuan beku dan selebihnya disusun oleh batuan sedimen dan metamorf (untuk mengetahui pengertian batuan beku lihat disini). Walaupun batuan beku dominan sebagai penyusun kerak bumi, namun pembentukan batuan beku tidak terjadi disemua tempat dibumi ini karena batuan tersebut hanya terbentuk pada kondisi tektonik lempeng tertentu. Fraksinasi batuan beku (fractionation) umunya terjadi di dua tempat utama, yaitu: di batas lempeng divergen dan di batas lempeng konvergen.



Gambar 1. Batas-batas Antar Lempeng.



Batas lempeng devergen umumnya berada pada bawah permukaan air laut dan kita tidak dapat melihat proses tersebut. Magma yang berasal dari dalam bumi dan keluar ke lantai samudera pada akhirnya akan membentuk kerak samudera baru. Dalam proses pembentukan batuan di interior bumi akan menghasilkan fraksi batuan beku mafik, seperti basalt dan di tempat lebih dalam akan membentuk sataun batuan gabro. Silahkan lihat gambar dibawah ini.



Gambar 2. Distribusi Batuan di Kerak Bumi.



Bagian batas lempeng konvergen pada kerak samudera (dihasilkan oleh pergerakan lempeng devergen) masuk kedalam bumi kembali, memanas dan meleleh kembali. Pada generasi pertama ini yang terbentuk adalah batuan beku intermediet, seperti doirit, dan mungkin terbentuk batuan felsik seperti granit. silahkan lihat kembali gambar diatas. Dalam skala waktu geologi, fraksi batuan beku menjadi penyebab terbentuknya formasi busur volkanik dan tepi benua didunia dan implikasinya hingga sekarang. Bumi pada awalnya tanpa benua dan pada akhirnya daratan benua terbentuk dalam skala waktu geologi. maka akan sangat penting untuk mengerti fraksi batuan beku agar dapat mengetahui hal apapun tentang bumi. Kesimpulan dari semua ini adalah bahwa batuan beku yang berbeda-beda ditemukan pula di tempat yang berbeda di bumi. Dan semua perbedaan penyebaran ini berhubungan dengan proses tektonik lempeng dan juga sejarah pembentukan bumi. Kesimpulan paling sederhana adalah kerak benua dibentuk oleh batuan beku felsik (seperti granit), sedangkan kerak samudera disusun oleh satuan batubeku mafik (seperti basalt dan gabro), dan busur vulkanik disusun oleh satuan batubeku intermedier (seperti diorit dan andesit). Untuk lebih jalasnya silahkan lihat gambar dibawah ini.



Gambar 3. Distribusi batuan pada busur vulkanik.



ASOSIASI BATUAN BEKU TERHADAP LEMPENG TEKTONIK Batuan beku adalah batuan yang berasal dari pendinginan magma.Pendinginan tersebut dapat terjadi baik secara Ekstrusif dan Intrusif. Batuan bekuyang berasal dari pendinginan magma secara ekstrusif disebut batuan volkaik.Sedangkang batuan beku yang berasal dari proses pendinginan intrusife disebutplutonik karena masih berada di dalam bumi. Dalam batuan beku memiliki sifat sifattersendiri berdasarkan material penyusunya yaitu felsic yang bersifat asam,intermediet yang bersifat campuran dan mafik yang bersifat basa. Pada dasarnyamagma sendiri lebih cenderung bersifat basa. Namun dalam kenyataanya magmamemiliki sifat sifat yang lain. magma ada yang bersifat Rhyolitic yang bersifat asam,andesitic yang bersifat campuran antara basa dan asam basaltic atau yang bersifatbasa. Pembentukan berbagai jenis sifat magma ini disebut difrensiasi magma.Diferensiasi tersendiri terbagi dalam beberapa proses :  Fraksinasi ialah pemisahan kristal dari larutan magma pada waktu terjadi pendinginan magma.  Gravitional Setting ialah pemilahan kristal-kristal oleh gaya gravitasinya, sehingga mineral yang berat akan memperkaya bagian dasar (wadukmagma) dan posisinya berada di bawah mineral yang lebih ringan.  Liquid immisibility ialah larutan magma yang mempunyai suhu dantekanan yang tinggi, pada suhu rendah akan pecah mengalami fraksinasi larutan yang masing-masing membeku membentuk batuanyang heterogen.  Assimilasi ialah Evolusi magma dapat juga dipengaruhi oleh reaksi-reaksi dengan batuan sekitarnya wall rock. Karena magma yang menerobos kepermukaan temperaturnya lebih tinggi dari pada temperatur batuan yang diterobos maka batuan samping akan mempengaruhi komposisi magma tersebut. Hal ini sering terjadi terutama pada magma plutonik karena letaknya yang jauh dari permukaan bumi dan suhunya masih sangat tinggi mampu melelehkan batuan samping.



TEKTONIK DAN BATUAN BEKU  Batuan Beku adalah batuan yang terbentuk secara langsung dari pembekuan magma. Cairan panas berada di mantel bumi, mempunyai pengaruh berupa gaya konveksi yang menyebabkan pergerakan lempeng-lempeng yang kemudian membentuk suatu setting tektonik seperti tabrakan antar lempeng atau subduksi. Lempeng di permukaan bumi dibagi atas 2 yaitu lempeng samudra yang mempunyai sifat basaltic, dan lempeng benua yang mempunyai sifat andesitic dan komposisinya lebih felsic. Karena adanya pengaruh gaya konveksi, maka terjadilah pergerakan lempeng. Magma umumnya bersifat basaltic dan encer. Sehingga jika dua lempeng samudra mengalami seafloor spreading atau divergen (bergerak menjauh), maka magma dari dalam bumi akan mengisi celah yang terbentuk diantaranya dan magma tersebut akan bersifat basaltic. Jika lempeng samudra dan benua mendekat, maka lempeng samudra yang densitasnya lebih besar akan masuk menunjam (subduksi) ke bawah lempeng benua dan menyebabkan terbentuknya palung pada tepi lempeng benua. Ketika lempeng samudra masuk jauh ke dalam bumi, suhu yang sangat tinggi kemudian akan melelehkan bagian lempeng yang masuk ke dalam hingga mencair dan terbentuklah magma. Magma mempunyai komposisi sesuai dengan batuan asalnya, sehingga ketika yang mencair adalah lempeng samudra yang bersifat basaltic, maka magma yang terbentuk adalah magma yang bersifat basaltic. Magma tersebut kemudian naik ke atas dan berusaha menembus lempeng benua yang ada di atasnya. Karena magma yang bersifat basaltic berusaha menembus lempeng benua yang andesitik, maka magma tersebut akan bercampur dengan komposisi dari lempeng benua dan komposisinya menjadi intermediet. Proses magmatisme adalah proses kompleks yang terjadi karena aktifitas aruskonveksi, yang menyebabkan terjadinya pergerakan tektonisme lempeng-lempeng dibumi. Dari pergerakan lempeng-lempeng tersebut, didapatkan suatu setting tektonik yang menghasilkan magma yang berbeda-beda, baik secara komposisi maupunsifatnya. Salah satu setting tektonik yang umum diteliti adalah pada zona subduksi.



Zona subduksi adalah zona penunjaman salah satu lempeng, baik itu lempeng benua maupun samudera, dibawah lempeng yang lain setelah terjadi proses tumbukan diantara keduanya akibat pengaruh arus konveksi. Setting-setting tektonik semacam ini banyak berkembang di Indonesia, kita dapat menemukan zona subduksi baik berupa busur kepulauan maupun busur kontinental. Keberadaan Zona subduksi di Indonesia inilah yang menyebabkan Indonesia menjadi salah satu negara dengan aktivitas seismik, tektonisme maupun vulkanisme yang teraktif di dunia. Proses-proses magmatisme dan tektonisme di Indonesia ini berdampak pada komposisi batuan penyusun dan distribusinya. Selain itu zona subduksi erat kaitannya dengan aktivitas vulkanik yang juga sangat berpengaruh terhadap sebaran batuan di Indonesia. Kondisi kompleks pada zona subduksi ini menyebabkan Indonesia memiliki potensi positif dan negatif yang berdampak pada kehidupan manusianya. Potensi positifnya adalah berupa sumber daya mineral hingga ke potensi hidrokarbon. Tidak hanya itu, aktivitas magmatisme yang tinggi di area subduksi menyebabkan Indonesia memiliki potensi panas bumi yang luar biasa. Namun keadaan ini juga membuat Indonesia rawan akan bencana alam. Bencana alam yang mungkin terjadia dalah gempa bumi, gunung meletus, dan tsunami.