Humaniora Dan Masalah Kesehatan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

I.



SKENARIO Dokter Surono adalah dokter lulusan dari Fakultas Kedokteran 20 tahun yang lalu. Dokter Surono praktek di kecamatan yang jauh dari kabupaten. Di kecamatan itu, tidak ada praktek dokter lain. Pasien di kecamatan tersebut mengenal dokter Surono sebagai pribadi ramah dan berempati kepada pasien-pasiennya, sehingga komunikasi antara dokter dan pasien terjalin dengan baik. Pemanfaatan gadget,untuk mencari tahu hal-hal baru yang berkaitan dengan dunia kedokteran senantisa dilakukan oleh beliau. Hal ini dilakukan sejak kuliah di Fakultas Kedokteran, beliau dilatih agar mampu belajar seumur hidup (lifelong learning), self directed learning, belajar berdasar masalah (problem based learning) sehingga saat ini beliau lebih mandiri dalam menjalankan praktik kedokterannya meskipun terjadi perubahan pola penyakit dan pelayanan kesehatan. Selain itu, Dokter Surono masih mengandalkan pengetahuan yang didapat semasa kuliah dan berdasarkan pengalaman praktek selama ini. Dalam praktek kedokterannya, beliau selalu mendasarkan diagnosis dan terapi berdasarkan bukti (evidence based medicine).



II.



KLARIFIKASI ISTILAH 1.



Diagnosis Diagnosis menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti penentuan jenis penyakit dng cara meneliti (memeriksa) gejalagejalanya. Menurut Thorndike danHagen dalam Suherman (2011), diagnosis dapat diartikan sebagai : a) Upaya atau proses menemukan kelemahan atau penyakit (weakness, disease) apa yang dialami seseorang dengan melalui pengujian dan studi yang seksama mengenai gejala-gejalanya (symptons). b) Studi yang seksama terhadap fakta tentang suatu hal untuk menemukan karakteristik ataukesalahan-kesalahan dan sebagainya 1 | Tutorial 1



yang esensial. c) Keputusan yang dicapai setelah dilakukan suatu studi yang seksama atas gejala-gejalaatau fakta tentang suatu hal. Dari ketiga pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa di dalam konsep diagnosis,secara implisit telah tercakup pula konsep prognosisnya. Dengan demikian dalam prosesdiagnosis bukan hanya sekadar mengidentifikasi jenis dan karakteristiknya, serta latarbelakang dari suatu kelemahan atau penyakit tertentu, melainkan juga mengimplikasikansuatu upaya untuk meramalkan kemungkinan dan menyarankan tindakan pemecahannya. Diagnosis memiliki beberapa manfaat, antara lain: 1. Untuk menemukan atau mengidentifikasi kelemahan atau penyakit (weakness, disease)apa yang dialami seseorang. 2. Untuk menemukan karakteristik atau kesalahan-kesalahan atas gejala-gejala atau faktatentang suatu hal. 3. Sebagai pertimbangan dalam upaya pengendalian penyakit di lapangan. 4. Salah satu upaya untuk mencegah dan menanggulangi penyebaran 2.



suatu penyakit atau wabah. Dokter yang mandiri dalam menjalankan praktik kedokteran Dokter yang mandiri bukan berarti dokter yang mampu bekerja sendiri. Mandiri disini diartikan sebagai dokter yang mampu memjalankan tugasnya dengan kesadarannya sendiri, tanpa menunggu perintah ataupun teguran orang lain. Dalam hal ini berarti dokter menjalankan kewajibannya sesuai kode etik kedokteran dengan baik. Sebagai contoh adalah dokter yang senantiasa belajar sepanjang hayat



3.



demi memberikan pelayanan yang baik kepada pasiennya. Problem Based Learning (PBL) Problem Based Learning (PBL) adalah suatu model pembelajaran yang melibatkan siswa untuk memecahkan masalah melalui tahap-tahap metode ilmiah sehingga siswa dapat mempelajari pengetahuan yang berhubungan dengan masalah tersebut dan sekaligus memiliki ketrampilan untuk memecahkan masalah (Kamdi, 2007: 77). 2 | Tutorial 1



PBL atau pembelajaran berbasis masalah sebagai suatu pendekatan pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar tentang cara berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensial dari materi pelajaran. PBL memiliki karakteristik sebagai berikut: (1) belajar dimulai dengan satu masalah, (2) memastikan bahwa masalah tersebut berhubungan dengan dunia nyata siswa, (3) mengorganisasikan pelajaran seputar masalah, bukan seputar disiplin ilmu, (4) memberikan tanggung jawab yang besar kepada siswa dalam membentuk dan menjalankan secara langsung proses belajar mereka sendiri, (5) menggunakan kelompok kecil, dan (6) menuntut siswa untuk mendemonstrasi-kan yang telah mereka pelajari dalam bentuk produk atau kinerja. Berdasarkan uraian di atas, tampak jelas bahwa pembelajaran dengan model PBL dimulai oleh adanya masalah yang dalam hal ini dapat dimunculkan oleh siswa ataupun guru, kemudian siswa memperdalam pengetahuannya tentang apa yang mereka telah ketahui dan apa yang mereka perlu ketahui untuk memcahkan masalah tersebut. Siswa dapat memilih masalah yang dianggap menarik untuk 4.



dipecahkan sehingga mereka terdorong berperan aktif dalam belajar. Self Directed Learning (SDL) Self Directed Learning (SDL) adalah suatu model di mana antara proses dan kontrol siswa memiliki kaitan dan interaksi yang sangat erat satu sama lainnya. SDL digambarkan sebagai suatu proses di mana individu mengambil inisiatif, dengan atau tanpa bantuan orang lain dalam mendiagnosis apa yang diperlukan dalam pembelajarannya, merumuskan target belajar, mengidentifikasi manusia dan sumber daya material untuk belajar, memilih dan mengimplemetasikan sesuai dengan strategi pembelajaran, dan mengevaluasi hasil belajar. Menurut Knowles (dalam Zulharman, 2008), SDL didefinisikan sebagai sesuatu proses di mana seseorang memiliki inisiatif, dengan atau tanpa bantuan 3 | Tutorial 1



orang



lain,



untuk



menganalisis



kebutuhan



belajarnya



sendiri,



merumuskan tujuan belajarnya sendiri, mengidentifikasi sumber– sumber belajar, memilih dan melaksanakan strategi belajar yang sesuai serta



mengevaluasi



hasil



belajarnya



sendiri.



Ricard



(2007)



mendefinisikan SDL adalah proses di mana siswa dilibatkan dalam mengidentifikasi apa yang perlu untuk dipelajari dan menjadi pemegang kendali dalam menemukan dan mengorganisir jawaban. Hal ini berbeda dengan belajar sendiri di mana guru masih boleh menyediakan dan mengorganisir material pendidikan, tetapi siswa belajar sendiri atau berkelompok tanpa kehadiran guru. Selain itu Merriam dan Caffarela (dalam Zulharman, 2008) menyatakan SDL sebagai suatu metode belajar di mana pelajar mempunyai tanggung jawab yang utama dalam perencanaan, pelaksanakan dan penilaian hasil 5.



belajar. Terapi pasien Terapi pasien adalah pemeriksaan medis yang guna memperoleh keterangan yang lebih lengkap tentang kesungguhan



6.



penyakit yang di derita pasien. Gadget Gadget adalah perangkat elektronik kecil yang mempunyai



7.



fungsi khusus. Evidence based medicine (EBM) Evidence based medicine (EBM) adalah suatu pendekatan medik yang didasarkan pada bukti-bukti ilmiah terkini untuk kepentingan pelayanan kesehatan penderita. 8. Empati Empati merupakan perasaan yang bagaimana orang tersebut turut merasakan perasaan orang lain tersebut. Namun tidak hanya ikut merasakan namun juga melakukan tindakan nyata yang mampu menyelesaikan masalah tersebut. Ini merupakan kemampuan kognitif seseorang dimana seseorang tersebut peka dengan keadaan disekitarnya.



Dengan



empati



tersebut



ini



akan



berefek



4 | Tutorial 1



berkepanjangan 9. Komunikasi Komunikasi merupakan penyampain suatu informasi atau pesan dari si pengirim ke penerima. Komunikasi dibagi menjadi 2 yaitu komunikasi langsung dan tidak langsung. Komunikasi langsung biasanya dilakukan dengan bertatap muka sedangkan komunikasi tidak langsung biasa dilakukan dengan melalui pesan singkat lewat media komunikasi. Jenis komunikasi juga ada 2 yaitu komunikasi verbal dan non verbal. Komunikasi verbal kita menggunakan lisan sebagai media penyampain sedangkan no verbal dengan media gerakan tubuh, bahasa tubuh juga sebagainya. 10. Pelayanan kesehatan Pelayanan kesehatan suatu pelayanan atau suatu kegiatan tentang kesehatan. Yang mana juga dilakukan untuk meningkatkan kualitas hidup serta mensejahterakan seseorang. Ini merupakan suatu sarana dan prasarana sebagai salah satu fasilitas kesehatan. Contoh seperti puskesmas desa, klinik dan sebagainya.



III.



RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana Long Life Learning dilakukan? 2. Bagaimana cara memotivasi diri untuk melakukan Life Long Learning? 3. Apakah tindakan dr. Surono sesuai kode etik kedokteran? 4. Bagaimana komunikasi yang baik dan efektif antara dokter dan pasien? 5. Mengapa harus mendiagnosis berdasarkan bukti? 6. Bagaimana cara dokter menangani pasien sesuai kode etik? 7. Seberapa penting rasa empati yang dimiliki oleh seorang dokter? 8. Bukti apa saja yang harus tercantum dalam diagnosis? 9. Bagaimana dokter belajar mandiri sesuai dengan perubahan pola penyakit? 10. Bagaimana proses atau langkah-langkah self directed learning? 5 | Tutorial 1



11. Siapa yang mengawasi dokter apabila telah menyimpang dari kode etik kedokteran? 12. Bagaimana cara dokter mengaplikasikan gadget dalam long life learning? 13. Bagaimana penggunaan gadget yang bermanfaat di dunia kedokteran? 14. Bagaimana dokter menyikapi informasi yang ada dalam dunia internet? 15. Bagaimana jika dokter sakit, jika hanya ada satu dokter dalam satu kecamatan?



IV.



PEMBAHASAN RUMUSAN MASALAH 1. Long Life Learning merupakan konsep belajar seumur hidup, maksud disini adalah proses belajar secara berkesinambungan. Dimana terdapat proses akumulasi pengetahuan yang terjadi dalam pemikiran kita. Tujuan long life lerning adalah mengembangkan potensi yang dimiliki. Proses pertumbuhan dan perkembangan kepribadian manusia bersifat hidup dan dinamis. Ciri-ciri Long Life Learner adalah: a. Memiliki pola pikir tertata. Dalam melakukan kegiatan harus b. c. d. e. f. g.



memiliki pikiran seperti seorang ahli. Membuat hubungan antara informasi yang satu dengan yang lain. Fleksibel dan dapat beradaptasi dengan baik. Selalu mempelajari sesuatu. Mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi. Belajar dengan banyak macam cara. Menjadi sumber ilmu. Selain pemahaman yang lebih mendalam, ilmu pengetahuan akan semakin terasah.



2. Cara memotivasi diri untuk melakukan Life Long Learning: a. Perkembangan ilmu dan teknologi yang semakin cepat b. Meningkatnya kebutuhan tenaga mengenai standar kemampuan yang dimiliki 3. Tindakan dr. Surono belum sesuai kode etik kedokteran, karena dr. Surono tidak menjalin komunikasi dengan teman sejawatnya. Dilain sisi dalam KODEKI pasal 17 dijelaskan bahwa seorang dokter harus 6 | Tutorial 1



senantiasa mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran atau kesehatan. Tuntutan masyarakat akan pelayanan kedokteran yang bermutu dan mutakhir sesuai dengan perkembangan iptek kedokteran global hendaknya ditanggapi oleh dokter dengan melakukan konsolidasi diri. 4. Bagaimana komunikasi yang baik dan efektif antara dokter dan pasien a. Berpikir kritis b. Fleksibel c. Empati, yakni kemampuan untuk mengerti, menghayati, menempatkan diri seseorang di tempat orang lain sesuai dengan identitas, pikiran, perasaan, keinginan, perilaku, ketrampilan seperti mendengarkan untuk mengetahui perasaan dan keinginan pasien dengan mempehatikan komunikasi verbal dan non verbal. Manfaatnya adalah menolong pasien agar lebih kuat, mandiri, dan melihat realitas. d. Pengendalian diri e. Seorang dokter harus ramah dan sopan, tidak boleh terkesan menggurui f. Jujur mengenai penyakit yang diderita pasien g. Sharing pikiran antara dokter dan pasien agar tidak terjadi salah paham h. Seorang dokter harus mampu mendengar aktif untuk mengetahui diagnosis yang tepat untuk pasien. Bertujuan untuk mengarahkan proses penggalian riwayat penyakit lebih akurat untuk pasien, memberi dukungan pada pasien, dengan demikian lebih efektif dan efisien untuk keduanya (Kurt, 1998). Komunikasi efektif ini justru tidak memerlukan waktu lama. Komunikasi efektif terbukti memerlukan lebih sedikit waktu karena dokter terampil mengenali kebutuhan pasien (tidak hanya ingin sembuh). Dalam pemberian pelayanan medis, adanya komunikasi yang efektif antara dokter dan pasien merupakan kondisi yang diharapkan sehingga dokter dapat melakukan manajemen pengelolaan



7 | Tutorial 1



masalah kesehatan bersama pasien, berdasarkan kebutuhan pasien. 5. Diharuskan mendiagnosis berdasarkan bukti, karena diagnosis merupakan acuan untuk penanganan dan terapi pada tingkat lebi lanjut, tidak terjadi kesalahan fatal (malpraktik), dan tidak melanggar etika



kedokteran



suratketerangan



diamana



dan



seorang



pendapat



yang



dokter telah



harus



memberi



diperiksa



sediri



kebenarannya. 6. Sesuai dengan Kode Etik Kedokteran Kewajiban Dokter Terhadap Pasien: Pasal 10: Setiap dokter wajib bersikap tulus ikhlas dan mempergunakan segala ilmu dan keterampilannya untuk kepentingan pasien. Dalam hal ia tidak mampu melakukan sesuatu pemeriksaan atau pengobatan, maka atas persetujuan pasien, ia wajib merujuk pasien kepada dokter yang mempunyai keahlian dalam penyakit tersebut. Pasal 11: Setiap dokter harus memberikan kesempatan kepada pasien agar senantiasa dapat berhubungan dengan keluarga dan penasehatnya dalam beribadat dan atau dalam masalah lainnya Pasal 12: Setiap dokter wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang seorang pasien, bahkan juga setelah pasien itu meninggal dunia Pasal 13: Setiap dokter wajib melakukan pertolongan darurat sebagai suatu tugas perikemanusiaan, kecuali bila ia yakin ada orang lain bersedia dan mampu memberikannya 7. Rasa empati sangat penting dimiliki oleh seorang dokter, karena pasien selain membutuhkan penanganan fisik, juga psikis. Sebagai dokter kita wajib berempati, mau dan mampu merasakan perasaan, pikiran, sikap dan perilaku pasien, tanpa melibatkan emosi diri. 8 | Tutorial 1



Bayangkan apabila kita yang menjadi pasien, merasakan fisik, pikiran, dan emosi tidak sehat, keinginan diperlakukan dengan kasih sayang dan empati, pandangan, dan harapan terhadap kesembuhan. Dengan demikian komunikasi dokter-pasien bukanlah hal yang mudah, terutama saat berhadapan dengan pasien yang bermasalah mulai dari yang sederhana hingga yang rumit dan kompleks. 8. Bukti yang harus tercantum dalam diagnosis: - Anamnesis Anamnesis adalah suatu tanya jawab baik secara langsung maupun tidak langsung antara tenaga kesehatan [dalam hal ini adalah yang akan mendiagnosis penyakit misalnya : perawat, -



-



dokter] dengan penderita atau individuatau keluarga penderita Pemeriksaan fisik  Inspeksi, yaitu melihat, mengamati keadaan penderita 



secara garis besar. Palpasi atau perabaan, misalnya merasakan panas badan







pasien. Perkusi (ketukan), dengan cara mengetuk bagian tubuh







yang sedang diperiksa. Auskultasi (mendengarkan), yaitu dengan menggunakan



alat dengar seperti stetoskop. Pemeriksaan penunjang Pemeriksaan penunjang dilakukan apabila langkah-langkah pemeriksaan penentuan diagnosis di atas belum dapat dengan pasti mendiagnosis suatu penyakit. Contohnya: pemeriksaan laboraturium, rontgen, USG.



9. Cara dokter belajar mandiri sesuai dengan perubahan pola penyakit adalah dengan mengamati lingkungan sekitar, berdiskusi dengan teman sejawat, penelitian dengan rekan sejawat, maupun mencari dari sumber-sumber di internet atau sumber lain, yang dapat dipercaya. 10. Proses atau langkah-langkah self directed learning: - Sadari kebutuhan diri sendiri akan belajar 9 | Tutorial 1



-



Mulai dengan mencari motivasi diri Cari metode yang paling efektif dan temukan minat Banyak bergaul dengan lingkungan yang mendukung efektivitas



-



belajar Mulai dari inisiatif yang paling sederhana yaitu mencari literatur dari internet dan jangan pernah menunda suatu pekerjaan.



11. Hanya ada 2 orang yang tau apabila seorang dokter telah menyimpang  



dari kode etik kedokteran, yaitu: dirinya sendiri teman sejawat sesama dokter



12. Cara dokter mengaplikasikan gadget dalam long life learning Belajar adalah kunci kesuksesan hidup seseorang. Bahkan ketika telah menjadi seorang dokter sekalipun, kita harus tetap belajar. Dan cara belajar seorang dokter bisa dengan menggunakan alat bantu yang biasa kita sebut gadget. Gadget bisa digunakan oleh dokter untuk belajar melalui forum forum kesahatan yang ada di dunia. Dengan gadget seorang dokter bisa mengakses informasi tentang kesehatan dimana saja dan kapan saja. 13. Penggunaan gadget yang bermanfaat di dunia kedokteran Penggunaan gadget yang baik tentu saja digunakan seperlunya untuk menggali informasi sebanyak banyaknya. Internet adalah jendela dunia, bahkan dalam bidang kedokteran, gadget juga berguna untuk mengakses hal-hal yang berkaitan dengan kedokteran dan kesehatan masyarakat. Seperti : penelitian tentang penyakit baru dan obat baru untuk sebuah penyakit di luar negeri bisa dengan mudah kita akses melalui internet dengan sarana gadget. Dan gadget juga berguna untuk menghubungkan kita dengan dokter – dokter yang lain, sehingga kita bisa berbagi informasi yang kita miliki dengan mudah. 14. Cara dokter menyikapi informasi yang ada dalam dunia internet Internet merupakan sarana umum untuk upload dan download tentang segala informasi dari orang-orang di seluruh dunia. Namun, tidak semua sumber di internet bisa dipertanggungjawabkan. Sikap 10 | Tutorial 1



kita sebagai seorang dokter ketika mencari sumber informasi di internet adalah Kita bisa langsung mengambil informasi tersebut apabila kita mendapat informasi itu dari sumber yang kita percayai seperti forum – forum kedokteran. Namun, apabila informasi yang kita dapatkan berasal dari web yang tidak jelas sumbernya, kita harus mengecek terlebih dahulu kebenarannya melalui penelitian. 15. Apabila dokter sakit dan hanya ada satu dokter dalam satu kecamatan Jika sakitnya tidak begitu parah, maka dokter itu bisa memeriksa, mendiagnosa, serta melakukan pengobatan terhadap dirinya sendiri. Namun, apabila dokter itu sakit parah, maka tidak ada pilihan lain selain membawanya ke tempat dokter di kecamatan lain.



V. LEARNING OBJECT 1. Komunikasi efektif antara dokter dan pasien 2. Pemanfaatan Teknologi Informasi 3. Kode Etik Kedokteran Indonesia 4. Contoh penyimpangan Kode Etik Kedokteran Indonesia 5. Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI) 6. Diagnosis yang baik 7. Komunikasi teman sejawat dan profesi lain 8. Praktek Mandiri 9. Empati 10. Cara belajar orang dewasa 11. Komunikasi 12. Penelusuran data elektronik yang benar 13. Sejarah ilmu kedokteran 14. Berpikir kritis 15. Problem Based Learning (PBL) 16. Kurikulum 17. Fungsi tutorial 18. Gaya-gaya belajar 11 | Tutorial 1



19. Paradigma baru 20. Evidence Based Medicine (EBM) VI.



PEMBAHASAN LEARNING OBJECT 1. Komunikasi efektif antara dokter dan pasien  Pasien mengerti penyakitnya tanpa ada kesalahpahaman  Harus ada komunikasi dua arah  Dokter harus memberikan pengarahan dengan Bahasa yang  



sederhana Mengefisienkan waktu Dokter tidak hanya mendiagnosis namun juga mendengarkan



 



keluhan pasien Dokter harus menjadi pendengar yang baik Hubungan antara dokter-pasien secara komunikasi



verbal



dan



non verbal



efektif,menggunakan



sehingga



menghasilkan



pemahaman pasien terhadap keadaan kesehatannya ,peluang dan kendalanya



,sehingga



dapat



bersama-sama



dokter



mencari



alternatifuntuk mengatasi permasalahannya. 2. Pemanfaatan Teknologi Informasi  Mencari informasi kesehatan terbaru  Pembuatan smart card untuk mencari riwayat penyakit  Menjalin komunikasi dengan teman sejawat atau teman profesi lain menggunakan media social dalam rangka berbagi solusi atau 



pengalaman. Memantau perkembangan pasien,pasien atau perawat rutin untuk







memberikan info tentang perkembangan penyakitnya. Membantu dalam membangun Sistem Informasi Rumah Sakit(SIR) secara luas.SIR sangat menolong untuk pertukaran infrmasi antar







rumah sakit. Membantu dalam melakukan manajemen oleh perawat.untuk mendata pasien,mengklasifikasikan pasien,serta laporan bertahap mengenai kondisi dari pasien yang dirawat.



3. Kode Etik Kedokteran Indonesia  Sebuah panutan etik untuk dokter  Sebagai refrensi bagaimana dokter berprilaku 12 | Tutorial 1



 



Mengatur segala hal tentang sikap seorang dokter Kode etik bagi seorang dokter,berisi peraturan lebih khususnya adalah



kewajiban



yaitu,Kewajiban



Umum,Kewajiban



Dokter



terhadap Pasien ,Kewajiban Dokter dengan Teman Sejawat,dan Kewajiban Dokter dengan dirinya sendiri.yang didalamnya ada sekitar 17 pasal.dan semua itu harus dipahami dan diamalkan oleh seorang dokter. 4. Contoh penyimpangan Kode Etik Kedokteran Indonesia  Tidak memahami penyakit pasien,lalai dalam mendiagnosis atau lalai dalam mengambil keputusan.sehingga menyebabkan penyakit pasien 



bertambah



parah



bahkan



menyebabkan



kematian



(malpraktek). Dalam melakukan pekerjaannya dokter tidak boleh dipengaruhi oleh sesuatu yang mengakibatkan hilangnya kebebasan dan kemandirian profesi.contoh,seorang dokter mempromosikan obat,alat,atau bahan







lain guna kepentingan dan keuntungan pribadi dokter. Setiap dokter harus menghindari dari sifat



      



diri,contoh,menggunakan gelar yang tidak menjadi haknya. Mematok harga pengobatan yang tidak wajar. Menahan pasien agar tetap berada di RS dengan tujuan komersil Menelantarkan pasien Memberikan resep obat yang tidak sewajarnya Tidak mempedulikan kesehatan diri sendiri Menggurkan bayi,karena termasuk pelanggaran hak asasi manusia Membedakan sikap atau pelayanan kepada golongan tertentu.



memuji



5. Standar Kompetensi Dokter Indonesia Standar



Kompetensi



Dokter



Indonesia



adalah



standar



minimal



kompetensi lulusan seorang dokter. Intinya, Standar Kompetensi Dokter Indonesia merupakan landasan yang harus dimiliki oleh seorang dokter agar tidak menyimpang dari kode etik kedokteran.



13 | Tutorial 1



Standar Kompetensi Dokter Indonesia sendiri memiliki 7 area kompetensi yaitu: a. Profesionalitas yang luhur Dengan kompetensi ini, seorang dokter haruslah memiliki moral, beretika, dan displin serta sadar dan taat hukum dalam menjalankan profesinya. Selain itu, seorang dokter harus berkeyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Dan yang terpenting adalah seorang dokter harus mampu berperilaku profesional. b. Mawas diri dan pengembangan diri Dengan kompetensi ini, seorang dokter haruslah menerapkan mawas diri dan terus-menerus secara berkesinambungan mengembangkan pengetahuan yang ia miliki. Serta, seorang dokter benar-benar harus mempraktekkan belajar sepanjang hayat (longlife learning). c. Komunikasi efektif Dengan kompetensi ini, seorang dokter harus mampu berkomunikasi dengan pasien dan keluarganya, mitra kerja atau rekan profesi lain, serta masyarakat secara baik dan efektif. d. Pengelolaan informasi Dengan kompetensi ini, seorang daokter harus mampu dan mau megakses dan menilai informasi serta pengetahuan. e. Landasan ilmiah ilmu kedokteran Dengan kompetensi ini, seorang dokter harus mampu menerapkan ilmu biomedik, ilmu humaniora, ilmu kedokteran klinik, dan ilmu kesehatan



masyarakat/



kedokteran



pencegahan/



kedokteran



komunitas yang terkini untuk mengelola masalah kesehatan secara holistik dan komprehensif. 14 | Tutorial 1



f. Keterampilan klinis Dengan kompetensi ini dokter harus mampu melakukan prosedur diagnosis dengan baik serta melakukan penatalaksanaan yang holistik dan komprehensif. g. Pengelolaan masalah kesehatan Dengan kompetensi ini dokter harus mampu melaksanaan promosi, pencegahan dan deteksi dini terkait masalah kesehatan. Selain itu, harus memberdayakan dan berkolaborasi dengan masyarakat. 6. Diagnosis yang Baik Diagnosis adalah sebuah proses melakukan identifikasi kemungkinan dari sebuah penyakit. Diagnosis merupakan proses pengidetifikasian yang dapat membedakan suatu penyakit dengan penyakit lainnya. Proses penegakan diagnosis membutuhkan waktu dan usaha yang tidak sedikit. Proses tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Anamnesis Anamnesis adalah bertanya kepada pasien atau yang mengenal pasien terhadap kondisi keluhan atau ketidaknormalannya. Dalam prosesnya dapat berupa bicara langsung melalui media seperti telepon atau email atau melihat cataan terdahulu bila ada. b. Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan fisik tidak melulu terjadi saat dokter menyentuh pasieennya. Dokter juga bisa memeriksa fisik pasien dari cara pasien berjalan, berbicara, mimik muka, bau nafas, bau badan, dll. Baru kemudian dilakukan pemeriksaan fisik pada lokasi tubuh pasien yang mungkin bisa didapatkan potongan teka-teki dari penyakitnya. Sehingga pemeriksaan fisik dapat berupa observasi (melihat), palpasi 15 | Tutorial 1



(meraba), auskultasi (menggunakan stetoskop), dan menggunakan alat bantu lain seperti otoskop, optalmoskop, dll. c. Pemeriksaan Tambahan Pemeriksaan tambahan ini biasanya dikenal dengan pemeriksaan laboratorium. Dapat berupa pemeriksaan darah, pencitraan dengan rotgen, CT-Scan, MRI, dll. d. Menegakkan Diagnosis Banding Setelah ditegakkan suatu diagnosis, dokter tidak aka berhenti. Dokter akan meneruskan proses kognitif untuk mencari diagnosis banding yang juga mungkin dari gejala dan keluhan pada pasien. Dari beberapa diagnosis banding yang ada, dokter akan mengerucutkan diagnosis yang tidak kuat sehingga didapat sebuah diagnosis kerja. Diagnosis kerja inilah yang dipakai oleh dokter sebagai dokter sebagai dasar penanganan pasien. e. Switch Diagnosis Bila kemudian ada hasil pemeriksaan lain yang didapatkan menunjukkan bahwa diagnosis bandinglah yang lebih tepat untuk pasien, maka dokter akan merubah diagnosis kerjanya. 7. Komunikasi Teman Sejawat dan Profesi Lain 



Komunikasi Dokter-Sejawat Komunikasi antara dokter dan sejawatnya diatur dalam Kode Etik Kedokteran Indonesia pasal 14 dan pasal 15. Yang dapat disimpulkan bahwa seorang dokter harus memperlakukan sejawatnya sebagaimana ia ingin diperlakukan. Dan seorang dokter tidak boleh mengambil alih pasien sejawatnya, kecuali dengan persetujuaan dan prosedur yang



16 | Tutorial 1



etis. Dan hal yang paling penting bahwa kita harus saling berbagi dan sharing terkait masalah yang mungkin tidak bisa dihadapi. 



Komunikasi Dokter-Profesi Lain Komunikasi seorang dokter dengan praktikisi kesehatan atau profesi lain sangatlah penting. Seorang dokter tidak boleh menempatkan profesinya lebih tinggi dibandingkan profesi yang lain. Karena sejatinya keselamatan dan kesembuhan pasien tidak semata hanya karena peran seorang dokter. Tetapi hal itu terjadi akibat adanya koordinasi antara dokter, perawat, apoteker, dan tenaga-tenaga lainnya yang ada di rumah sakit.



8. Praktek Mandiri Seorang dokter yang ingin membuka praktek mandiri, haruslah memiliki Surat Ijin Praktek. Perjalanan seorang sebelum bisa menjalankan prakterk mandiri adalah : a. Lulus program Sarjana-1 dan bergelar S.Ked b. Melanjutkan pendidikan profesi hingga mendapatkan gelar dr. c. Lulus Ujian Kompetensi Dokter Indonesia (UKDI) d. Melakukan interensip selama 1 tahun e. Mendapatkan surat ijin praktek mandiri f. Registrasi ulang setiap 5 tahun untuk surat ijin praktek 9. Empati  Empati merupakan proses kejiwaan seseorang individu larut dalam perasaan orang lain baik suka maupun duka, dan seolah-olah merasakan atupun mengalami apa yang dirasakan atu dialami oleh



17 | Tutorial 1



orang tersebut. Empati merupakan kelanjutan dari sikap simpati, yaitu 



perbuatan nyata untuk mewujudkan rasa simpatinya itu. Dapat juga diartikan sebagai perlakuan terhadap orang lain dengan menggunakan cara berpikir dari orang lain tersebut. Menempatkan diri seolah-olah menjadi seperti orang lain. Mempunyai rasa empati adalah keharusan seorang dokter dalam menangani pasien. Dengan berempati, dokter mampu meningkatkan pertumbuhan pasien dalam hal kesucian, kebajikan, kasih dan hikmat spiritual. Tidak hanya itu, dengan berempati dokter dapat menolong pasien untuk menjadi kuat,







mandiri, dan dapat melihat realitas kehidupannya. Berempati bukan hanya sekedar berbasa-basi atau bermanis mulut kepada pasien, tetapi juga dituntut untuk memiliki keterampilanketerampilan seperti berikut ini: mendengarkan aktif, responsif terhadap kebutuhan pasien, responsif terhadap kepentingan pasien, adanya usaha untuk memberikan pertolongan pada pasien, dan dimulai dari diri sendiri.







Menurut Supranto (2001), ada 5 level dalam penerapan empati, terutama dalam profesi dokter yakni dari level 0 sampai 5 seperti diuraikan berikut ini: a) Level 0 = Mengacuhkan pendapat pasien. Membuat pernyataan yang tidak menyetujui pendapat pasien seperti “ya, lebih baik operasi saja sekarang!” b) Level 1 = Dokter mengenali sudut pandang pasien sambil lalu. “Aha…”, tapi dokter mengerjakan hal lain: seperti menulis, menyiapkan alat – alat dan lain lain. c) Level 2 = Dokter mengenali sudut pandang pasien secara implisit (basa basi). Pasien berkata, “Pusing saya ini membuat sulit bekerja.” Lalu dokter menanggapi, “Ya…. Bagaimana bisnis anda saat ini?” 18 | Tutorial 1



d) Level 3 = Dokter menghargai pendapat pasien. Contoh dokter berkata, “Anda bilang anda stress, apa yang membuat anda stress akhir akhir ini? Apakah anda ingin menceritakannya lebih jauh?” e) Level 4 = Dokter menkonfirmasi pasien seperti,“Anda sepertinya sangat sibuk? Saya mengerti seberapa besar usaha anda untuk menyempatkan berolahraga.” f) Level 5 = Dokter berbagi perasaan dan pengalaman dengan berkata, “Ya, saya mengerti hal ini dapat mengkhawatirkan kalian berdua. Beberapa pasien pernah mengalami aborsi spontan, kemudian saat kehamilan berikutnya mereka sangat sangat khawatir.” 10. Cara Belajar Orang Dewasa  Cara berfikir yang lebih terarah pada bentuk pemecahan masalah melalui pengarahan diri sendiri untuk di jadikan sebagai guru bagi dirinya sendiri.Ketika kita menerapkan sistem adult learning maka cara belajar kita tidak lagi seperti anak kecil yang hanya menerima informasi secara rendah mentah tetapi dengan adult learning ini kita diharuskan untuk dapat menggali secara dalam,segala sesuatu yang berkaitan 



dengan



informasi



yang



kita



dapat



dan



mempertanggungjawabkan. Ciri-ciri: 1. Subjek didik selalu bertanya 2. Subjek didik mencari jawaban sendiri 3. Subjek didik bertanggung jawab terhadap apa yang dilakukannya 4. Subjek didik termotivasi untuk belajar karena kebutuhan dan minat dimana belajar akan memberikan kepuasan



19 | Tutorial 1



5. Orientasi subjek didik berpusat pada kehidupan,sehingga unit pembelajar sebaiknya adalah kehidupan nyata (penerapan) bukan subject matter 6. Pembelajaran adalah analisa pengalaman (experential learning) 7. Memiliki rasa takut gagal dalam konteks pembelajaran 8. Open minded 9. Rendah hati 10. Rasa ingin tahu tinggi 



Tujuan : 1. Mahasiswa mendapatkan pengetahuan dasar 2. Mahasiswa dapat mandiri dan bisa berpikir dewasa 3. Mahasiswa lebih dapat berpikir kritis 4. Mengasah pemikiran masalah secara tepat dan kritis 5. Membentuk dokter yang kompeten sesuai Standar Kompetensi Dokter







Kelebihan Membuat mahasiswa dapat mengarahkan dirinya sendiri,sehingga mampu bersikap mandiri dalam mengambil sikap







Kekurangan Dapat membuat mahasiswa menjadi tertekan akan apa yang dia rasakan karena terbisaa untuk berpikir mandiri dalam menyelesaikan problem yang dihadapi



20 | Tutorial 1



11. Komunikasi  Secara umum, jenis pesan terbagi menjadi dua, yakni : 1. Pesan verbal Pesan



verbal



adalah



jenis



pesan



yang



penyampaiannya



menggunakan kata-kata, dan dapat dipahami isinya oleh penerima berdasarkan apa yang didengarnya. 2. Pesan non-verbal Pesan non-verbal adalah jenis pesan yang penyampaiannya tidak menggunakan kata-kata secara langsung, dan dapat dipahami isinya oleh penerima berdasarkan gerak-gerik, tingkah laku, mimik wajah, atau ekspresi muka pengirim pesan. Pada pesan non-verbal mengandalkan indera penglihatan sebagai penangkap stimuli yang timbul. 



Gangguan dalam komunikasi 1. Gangguan teknis Gangguan yang terjadi selama proses perjalanan pesan dari komunikator ke komunikannya, yakni mulai proses pengiriman (transmit) hingga proses penerimaan (receive). Artinya, gangguan terjadi pada saluran/media komunikasi. 2. Gangguan semantic Gangguan yang disebabkan oleh adanya perbedaan makna yang dipahami oleh sumber dan penerima. Biasa terjadi pada istilahistilah jargon atau rumit







Manfaat 1. Mengetahui, memahami semua informasi yang diperlukan



21 | Tutorial 1



2. Mempererat



tali



persaudaraan



antar



pribadi,



kelompok,



golongan,bangsa dan negara 3. Dengan komunikasi kita dapat mengetahui kebijakan dan peraturan perundang-undangan Negara 4. Komunikasi berguna bagi organisasi atau kelompok guna melakukan dan menciptakan kerjasama yang baik 5. Komunikasi dilakukan untuk proses sosial berwarga negara 6. Komunikasi juga berguna untuk mengambil keputusan yang tepat 12. Penelusuran Data Elektronik yang Benar    



Memilah sumber yang terpercaya Berfikir kritis dalam menyerap informasi Merangkum Informasi Informasi melalui kata kunci yang benar di google



13. Sejarah Ilmu Kedokteran 



Pada zaman dahulu, masih mempercayai hal-hal magis sehingga dukun menjadi pengobat saat itu dan yang menderita sakit keras







segera dibunuh karena dukun-dukun itu mempunyai jiwa psikopat. Pada tahun 1990, ilmu kedokteran modern mulai muncul dan berkembang pesat bersamaan dengan munculnya ilmu tentang obat (farmakologi) di britania raya dan amerika serikat.



14. Berpikir Kritis  



Berpikir argumen secara luas dan dapat dipertanggung jawab Peka terhadap informasi yang didapat dan dapat mengaitkannya



     



dengan masalah yang ada. Turut mencari solusi. Tidak memihak apapun dan siapapun. Ciri dari problem based learning (PBL) Selalu menimbang jawaban dari “mengapa” dan “bagaimana” Mengasah kemampuan otak untuk cepat tanggap. Dapat menarik kesimpulan dan mengevaluasi secara mandiri.



15. Problem Based Learning 22 | Tutorial 1



a) b) c) d)



 Kelebihan dari PBL: Merangsang pikiran mahasiswa untuk selalu berpikir kritis. Belajar mandiri Masalah dapat terselesaikan Melatih komunikasi dengan meningkatkan kemampuan bahasa agar



mudah dipahami orang lain.  Kekurangan dari PBL: a) Susah diterapkan untuk orang yang kurang bisa bersosialisasi. b) Membutuhkan sumber daya manusia yang kompeten. c) Membutuhkan tempat yang nyaman dan kondusif. 16. Kurikulum Kurikulum berasal dari bahasa latin yaitu dari kata currere yang bermakna berlari cepat, maju dengan cepat, menjalani dan berusaha. Ada pula yang berasal dari bahasa inggris yaitu berasal dari kata curriculum yang memiliki arti rencana pelajaran. Secara umum pengertian kurikulum merupakan seperangkat atau sistem perencanaan



dan pengaturan



mengenai isi dan bahan pembelajaran yang dipedomani dalam aktivitas belajar mengajar. Para ahli juga mengemukakan pendapatnya tentang definisi dari kurikulum: a. Kerr, J.F ( 1968 ) Kurikulum merupakan semua pembelajaran yang dirancang dan dilaksanakan secara individu ataupun berkelompok, baik disekolah maupun di luar sekolah. b. Inlow ( 1966 ) Kurikulum adalah usaha menyeluruh yang dirancang khusus oleh pihak sekolah guna membimbing murid untuk memperoleh hasil dari pembelajaran yang sudah ditentukan. c. Neagley dan Evans ( 1967 ) Kurikulum merupakan semua pengalaman yang telah dirancang oleh pihak sekolah d. Beauchamp ( 1968 ) Kurikulum adalah dokumen tertulis yang kandunganya berisi matapelajaran yang akan di ajarkan kepada peserta didik dengan



23 | Tutorial 1



melalui berbagai mata pelajaran, pilihn disiplin ilmu, rumusan masalah dalam kehidupan sehari-hari. e. UU No.20 Tahun 2003 Kurikulum ialah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pembelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Sedangkan untuk kurikulum di kedokteran sendiri secara umum memuat hal-hal yang berkaitan dengan tujuan pendidikan kedokteran di Indonesia. Sebagai seorang mahasiswa dituntut untuk menjadi lebih aktif dari pada pengajarnya yang biasa disebut sebagai student center. Dengan begitu tentunya mahasiswa juga di latih untuk belajar secara mandiri dengan aktif menggali informasi dan akan kebenaranya. 17. Fungsi tutorial Dari metode pembelajaran tutorial ini dapat menunjukan bahwa ini merupakan salah satu bentuk aplikasi dari cara belajar orang dewasa yaitu dengan belajar mandiri.Tutorial yang telah diselenggarakan di fakultas kedokteran ini memiliki manfaat yang memang diharapkan baik namun tidak dapat mengelak pula bahwa segala sesuatu metode pembelajaran tentunya juga akan memiliki kekurangan atau kelemahan pula. Beberapa berikut ini adalah fungsi yang ada dalam metode pembelajaran tutorial: a. Mengerti dan memahami akan masalah yang ada disekitar b. Diskusi dan sharing antar sesama c. Dapat memberikan solusi dari hasil diskusi d. Mengasah komunikasi e. Dapat melatih pola pikir kritis f. Melatih diri untuk aktif Sedangkan mengenai kelemahan dari metode tutorial ini tentunya membutuhkan waktu yang lama untuk membahasanya, suasana yang kurang kondusif, serta materi yang di dapat acak. Namun, meskipun terdapat kelemahan dari metode pembelajaran ini tentunya masih banyak keuntungan atau manfaat yang diperoleh dari pada kelemahan atau



24 | Tutorial 1



kekurangannya



sehingga



cara



belajar



ini



cukup



efektif



untuk



diberlakukan. 18. Gaya-gaya belajar Setiap manusia tentunya memiliki gaya belajar masing-masing yang terkadang gaya belajar yang digunakan belum tentu sesuai dengan orang lain. Karena perbedaan karakter dari setiap individu. Gaya belajar yang ada terdapat 3 macam. a. Visual Ciri dari orang yang memiliki gaya belajar ini adalah lebih cepat memperoleh informasi dengan cara melihat. Biasanya buku-buku yang dimiliki penuh dengan coretan warna yang menarik. b. Audiotori Ciri dari individu yang mempunyai gaya belajar audiotori adalah individu tersebut lebih mudah menerima informasi dengan cara mendengarkan orang lain berbicara atau penyampaian informasi yang didapat dengan suara. Biasanya orang dengan gaya belajar ini lebih memilih belajar dengan mendengarkan musik ataupun mendengarkan orang lain berbicara dan menjelaskan materi. c. Kinestetik Orang dengan gaya belajar kinestetik ini memiliki ciri bahwa untuk mempermudah



memahami sebuah informasi atau materi dengan



cara memperagakanya atau dengan sentuhan. 19. Paradigma Lama dan Paradigma Baru Pendidikan Dokter a) Definisi Paradigma Lama Suatu pandangan umum dalam dunia pendidikan dokter yang mengarah kepada cara- cara pengajaran bersifat konvensional. Yaitu dosen sebagai pemberi materi sekaligus pusat dari proses belajar mengajar. 



Ciri-ciri Paradigma Lama : -



Teacher Centered 25 | Tutorial 1



-



Potensi dari Mahasiswa kurang digali.



-



Belajar berdasarkan contohdan teori yang sudah terbukti secara ilmiah.



-



Lebih



mengutamakan



memory



(menghafal)



dalam



pembelajaran. -



Dosen cenderung terus menuntun dan mengarahkan apa saja yang harus dilakukan dan dipelajari para mahasiswa. -



Rasa percaya diri dalam diri mahasiswa kurang tumbuh secara optimal.



-



Mental para mahasiswa untuk lebih inovatif dan bersikap mandiri menjadi terhambat.



b) Definisi Paradigma Baru Paradigma baru adalah suatu kurikulum yang berbasis masalah (PBL) yang sangat berbeda dengan kurikulum konvensional, dimana paradigma baru ini mengintegrasikan materi akademik dan profesi. Selain itu, pada paradigma baru ini, peran teknologi informasi juga ditingkatkan. 



Penyebab Ilmu



pengetahuan



dan



teknologi



kedokteran



yang



terus



berkembang dengan temuan-temuan baru serta perkembangan teknologi informasi harus diimbangi oleh para



calon dokter



maupun dokter yang sudah lulus. Kondisi ini diharapkan agar para profesional



dokter



mampu



beradaptasi



dengan



kebutuhan



masyarakat yang dinamis (Sumber: Buku Pedoman Akademik Fakultas Kedokteran Universitas Jember Tahun Akademik 2014/2015) 26 | Tutorial 1







Ciri-ciri Paradigma Baru Pendidikan Dokter



-



-



Student centered.



-



Belajar berdasarkan masalah.



-



Praktek atau skill lab diberi sejak awal (early clinical exposure)



-



Mahasiswa dituntut aktif dalam kegiatan pembelajaran. Mengacu pada kurikulum nasional berbasis kompetensi dokter pelayanan



primer



dengan



pendekatan



dokter



keluarga.



(Sumber:unisys.uii.ac.id) 



Tujuan Dengan menguasai teknik belajar menurut paradigma baru pendidikan kedokteran, mahasiswa diharapkan nantinya mampu belajar sepanjang hayat dan juga menguasai teknikberkomunikasi, mulai dari komunikasi interpersonal sampai dengan melakukan komunikasi dengan berbagai pihak (paramedis, dokter dan petugas kesehatan dan nonkesehatan lainnya) baik secara verbal atau nonverbal maupun menggunakan teknologi informasi. (Sumber: Pengantar Pendidikan Kedokteran Universitas Andalas)







Perbedaan : SPICES



TRADITIONAL



Student centered



Teacher centered



Problem based



Pengumpulan informasi



Integrated



Disiplin pengetahuan



Community based



Hospital based



Elective



Program standar 27 | Tutorial 1



Systematic



Berdasarkan pekerjaan magang



Maksud dari kata tersebut adalah 



Student Centered: pusat belajar ada pada mahasiswa







Problem



Based:



mahasiswa



belajar



melalui



masalah-masalah yangdipaparkan 



Integrated: materi yang diterima mahasiswa sudah di integrasi sehingga semakin mudah untuk dipahami







Community Based: kasus yang diberikan adalah kasus yang terjadi pada masyarakat







Elective: materi yang diberikan pada mahasiswa sudah diseleksi sesuai kebutuhan mahasiswa







Systematic: diberikan secara sistematik sesuai dengan tingkatan



20. Evidence Based Medicine Dulu proses pendidikan kedokteran di Indonesia cenderung masih tradisional dan sangat mengandalkan kuliah yang berpusat pada dosen, yang cenderung menekankan pada transfer pengetahuan, bukan pada pemfasilitasan pembelajaran. Proses pendidikan yang seperti itu sudah tidak cocok lagi dengan tuntutan keadaan seperti ini. Untuk saat ini, di dalam pendidikanya, dokter sangat harus di didik dan di tuntut untuk belajar secara mandiri yang berkonsep pada konsep dasar belajar berbasis bukti ilmiah ( evidence based medicine ), yang bertujuan agar mahasiswa kedepanya dapat benar-benar siap dan mampu untuk menjadi seorang dokter yang dapat membantu pasien sesuai dengan yang diharapkan. Penerapan evidence based medicine dalam pembelajaran mahasiswa diantaranya: a. Dalam menyusun dan memformulasikan pertanyaan ilmiah yang berkaitan dengan masalah 28 | Tutorial 1



b. Menelusuri informasi ilmiah yang berkaitan dengan masalah yang dihadapi c. Menelaah terhadap bukti-bukti ilmiah yang di dapat d. Penerapan hasil-hasil penelaah bukti-bukti ilmiah tadi yang sudah dipercaya ke dalam praktek pengambilan keputusan e. Kemudian pengevaluasian terhadap efficacy dan effectiveness Jika dilihat dari penerapan evidence based medicine tentunya terdapat sebuah keuntungan bagi masyarakat tentang isu-isu malpraktrek akan berkurang sehingga masyarakat dapat berobat dengan tanpa rasa khawatir.



VII.



KESIMPULAN Sebagai mahasiswa kita memerlukan skill komunikasi yang efektif agar kelak dapat berkomunikasi dengan baik antara dokter dan pasien. Komunikasi diperlukan untuk menunjang karir seorang dokter dalam mengdiagnosis apa saja yang dikeluhkan pasiennya. Komunikasi adalah sebuah proses pengiriman informasi dari si pemberi informasi kepada si penerima informasi. Apabila sebuah komunikasi berjalan efektif, maka hasil (feedback) dari sebuah komunikasi tersebut positif. Perubahan paradigma yang terjadi pada bidang kedokteran membuat kita sebagai mahasiswa kedokteran harus dapat menyesuaikannya. Penyesuaian tersebut dapat dimulai dari metode belajar kita yang harus selaras dengan paradigma baru saat ini agar tidak terjadi kesalahan dalam menjalankan profesi kita sebagai dokter. Contohnya saja dengan menerapkan metode Adult learning (cara belajar orang dewasa), Self directed learning (mandiri), Critical thinking (berpikir kritis), dan SPICES. Selain itu, kita harus mengetahui Standar Kompetensi Dokter dan Kode Etik Kedokteran Indonesia sebagai dasar dari profesi seorang dokter. Juga agar kita dapat diterima dengan baik dan dipercaya oleh masyarakat. 29 | Tutorial 1



30 | Tutorial 1