Hutang Jangka Panjang [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

RMK AKUNTANSI KEUANGAN II (Utang Jangka Panjang)



KELOMPOK 2 Kadek Eristya Safitri



1506013016



Jenny Candra Paramitha



1506013019



Ida Ayu Ngurah Mega Sedani



1506013029



Gede Arcana



1506013031



Ni Putu Dewi Suryani



1506013033



Ni Kadek Lilik Evi Dayanti



1506013037



PROGRAM DIII AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS UDAYANA 2016



UTANG JANGKA PANJANG



1. PENGERTIAN UTANG JANGKA PANJANG Utang jangka panjang adalah kewajiban kepada pihak tertentu yang harus dilunasi dalam jangka waktu lebih dari satu perioda akuntansi (1 th) dihitung dari tanggal pembuatan neraca per 31 Desember.Secara garis besar hutang jangka panjang digolongkan pada dua golongan yaitu : a. Utang Hipotik (mortgages payable): utang yang timbul berkaitan dengan perolehan dana dari pinjaman yang dijaminkan dengan harta tetap. Dalam penjanjian disebutkan harta peminjam yang dijadikan jaminan berupa tanah atau gedung. Jika peminjam tidak melunasi pinjaman pada waktunya, maka pemberi pinjaman dapat menjual jaminan untuk diperhitungkan dengan pinjaman yang bersangkutan. Pinjaman hipotik biasanya diambil jika dana yang diperlukan dapat dipinjam dari satu sumber, misalnya dengan mengambil pinjaman dari suatu bank tertentu. b. Utang Obligasi (bonds payable) : utang yang timbul berkaitan dengan dana yang diperoleh melalui pengeluaran surat-surat obligasi. Pembeli obligasi disebut pemegang obligasi. Dalam surat obligasi dicantumkan nilai nominal obligasi, bunga pertahun, tanggal pelunasan obligasi dan ketentuan lain sesuai jenis obligasi tersebut. Surat obligasi ini akan dapat di jual bila reputasi perusahaan cukup baik dan dipandang akan tetap berdiri selama jangka waktu beredarnya obligasi tersebut. Harga jual obligasi tergantung pada tarif bunga obligasi. Semakin besar bunganya, harga jual obligasi tersebut akan semakin tinggi dan sebaliknya semakin rendah tingkat bunga obligasi harga jualnya akan semakin rendah. Note: Pada umumnya nilai obligasi yang diterbitkan, belum tentu sama dengan jumlah dana yang diterima perusahaan sebagai penerbit. Jika nilai obligasi lebih rendah dibandingkan dengan dana yang diterima, maka akan muncul akun agio obligasi. Jika nilai obligasi lebih besar dibandingkan dengan dana yang diterima, maka akan muncul akun disagio obligasi. Jadi dalam kata lain, agio obligasi adalah keuntungkan bagi penerbit karena mendapat dana lebih besar dan disagio obligasi adalah kerugian karena menerima dana lebih kecil. Pada pencatatan akuntansi, agio obligasi dan disagio obligasi harus di amortisasi. Metode yang digunakan untuk amortisasi ada dua macam, yaitu Metoda Garis Lurus dan Metoda Bunga Efektif.



Hutang Jangka Panjang | 2



2. AKUNTANSI OBLIGASI MEODA GARIS LURUS a. Agio Obligasi Pada tanggal 2 Januari 2014 perusahaan menjual surat obligasi sebanyak 10.000 lembar @ Rp1.000,00 dengan kurs 110%. Jangka waktu obligasi 5 tahun dengan bunga 10% pertahun yang dibayarkan tiap tanggal 31 Desember. Jurnal pada saat penerimaan dana sebagai berikut:           Bank (10.000 lbr x Rp 1.000,00 x 110%)



Rp 11.000.000,00



Agio Obligasi (10.000 lbr x Rp 1.000,00 x (110%-100%))



Rp   1.000.000,00



Utang Obligasi (10.000 lbr x Rp 1.000,00)



Rp 10.000.000,00



Maka amostisasi agio obligasi dapat diperhitungkan sebagai berikut: Tangal                   01 Jan 14 31 Des 14 31 Des 15 31 Des 16 31 Des 17 31 Des 18



Obligasi



Bunga



Amortisasi Agio



Agio Obligasi



Nilai Buku



A



B (A x 10%)



C (D : 5 tahun)



1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000



200.000 200.000 200.000 200.000 200.000



D ((D-1)-C) 1.000.000    800.000    600.000    400.000    200.000              0



E (A + D) 11.000.000 10.800.000 10.600.000 10.400.000 10.200.000 10.000.000



10.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000



Keterangan : D-1= D sebelumnya Jurnal amortisasi agio obligasi adalah sebagai: Agio Obligasi Beban Bunga



200.000 200.000



Hutang Jangka Panjang | 3



b. Disagio Obligasi Sekarang dengan data yang sama, hanya kali ini kurs yang digunakan pada saat pejualan obligasi sebesar 90%. Sehingga jurnal penempatan penerimaan dananya sebagai berikut: Bank (10.000 lbr x Rp 1.000,00 x 90%)



Rp   9.000.000,00



Disagio Obligasi (10.000 lbr x Rp 1.000,00 x (100%-90%))



Rp   1.000.000,00



Utang Obligasi (10.000 lbr x Rp 1.000,00)



Rp 10.000.000,00



Maka amostisasi disagio obligasi dapat diperhitungkan sebagai berikut: Tangal



Obligasi



Bunga



A



B (A x 10%)



Amortisasi Disagio C (D : 5 tahun)



1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000



200.000 200.000 200.000 200.000 200.000



                  01 Jan 14 31 Des 14 31 Des 15 31 Des 16 31 Des 17 31 Des 18



10.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000



Disagio Obligasi D ((D-1)-C) 1.000.000    800.000    600.000    400.000    200.000              0



Nilai Buku E (A - D)   9.000.000   9.200.000   9.400.000   9.600.000   9.800.000 10.000.000



Keterangan : D-1= D sebelumnya Jurnal amortisasi agio obligasi adalah sebagai: Beban bunga Disagio obligasi



200.000 200.000



Hutang Jangka Panjang | 4



3. AKUNTANSI OBLIGASI METODA BUNGA EFEKTIF a. Agio Obligasi Pada tanggal 2 Januari 2014 perusahaan menjual surat obligasi sebanyak 10.000 lembar @ Rp1.000,00. Jangka waktu obligasi 5 tahun dengan bunga 10% pertahun yang dibayarkan tiap tanggal 31 Desember. Tingakat bunga efektif sebesar 8%. Maka sebelumnya kita menentukan nilai buku obligasinya terlebih dahulu dengan beberapa rumus berikut: Harga Jual Obligasi = Nilai Tunai dari Nilai Jatuh Tempo (PV) + Nilai Tunai dai Bunga Jatuh Tempo Nilsi Tunai dari Nilai Jatuh Tempo = Nilai Obligasi x A A = (1 : ( 1 + Bunga Efektif) Pangkat Jangka Waktu) Nilai Tunai dari Bunga Jatuh Tempo = Nilai Bunga x ((1 - A) : Bunga Efektif) Maka: Nilai Tunai dari Nilai Jatuh Tempo = 10.000.000 x (1 : (1 + 0,08) pangkat 5) = 10.000.000 x 0,68058 = 6.805.832 Nilai Tunai dari Bunga Jatuh Tempo = (10.000.000 x 10%) x ((1 - 0,68058) : 8%) = 1.000.000 x 3,99271 = 3.992.710 Harga Jual Obligasi = 6.805.832 + 3.992.710 = 10.798.542 Agio Obligasi = 10.798.542 -10.000.000 = 798.542



Hutang Jangka Panjang | 5



Maka perhitungan amortisasi agio obligasi dapat dijelaskan pada tabel sebagai berikut: Tangal



Obligasi



Bunga B (A x 10%)



Bunga Efektif C (F-1) x 8%



Amortisasi Agio D B-C



Agio Obligasi E (E-1)-D    798.542



                 



A



01 Jan 14 31 Des 14 31 Des 15 31 Des 16 31 Des 17 31 Des 18



10.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000



Nilai Buku F A+E 10.798.542



1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000



   863.883    852.994    841.234    828.532    814.815



   136.117    147.006    158.766    171.468    185.185



   662.425    515.419    356.653    185.185              0



10.662.425 10.515.419 10.356.653 10.185.185 10.000.000



Keterangan :  F-1 adalah F sebelumnya  E-1 adalah E sebelumnya  Untuk nilai amortisasi tahun akhir nilainya diambil dari sisa agio obligasi, sehingga bunga efektifnya sebesar B - D b.



Disagio Obligasi Dengan data yang sama, namun bunga efektif yang diharapkan sebesar 12%, maka penyelesaiannya sebagai berikut: Nilai Tunai dari Nilai Jatuh Tempo = 10.000.000 x (1 : (1 + 0,12) pangkat 5) = 10.000.000 x 0,56743 = 5.674.269 Nilai Tunai dari Bunga Jatuh Tempo = (10.000.000 x 10%) x ((1 - 0,56743) : 8%) = 1.000.000 x 3,60478 = 3.604.776 Harga Jual Obligasi = 5.674.269 + 3.604.776 = 9.279.045 Disagio Obligasi = 10.000.000 - 9.279.045 = 720.955 Hutang Jangka Panjang | 6



Maka perhitungan amortisasi disagio obligasi dapat dijelaskan pada tabel sebagai berikut: Tangal



Obligasi



Bunga B (A x 10%)



Bunga Efektif C (F-1) x 12%



Amortisasi Agio D C-B



Agio Obligasi E (E-1)-D 720.955



                 



A



01 Jan 14 31 Des 14 31 Des 15 31 Des 16 31 Des 17 31 Des 18



10.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000



Nilai Buku F A-E   9.279.045



1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000



1.113.485 1.127.104 1.142.356 1.159.439 1.178.571



113.485 127.104 142.356 159.439 178.571



607.470 480.366 338.010 178.571           0  



  9.392.530   9.519.634   9.661.990   9.821.429 10.000.000



Keterangan =  F-1 adalah F sebelumnya  E-1 adalah E sebelumnya  Untuk nilai amortisasi tahun akhir nilainya diambil dari sisa disagio obligasi, sehingga bunga efektifnya sebesar B + D



4. WESEL BAYAR JANGKA PANJANG Wesel bayar jangka panjang (wesel bayar) adalah Janji tertulis untuk membayar kepada pihak lain dalam jumlah tertentu dan pada tanggal yang telah ditetapkan. Akuntansi untuk wesel dan obligasi sangat mirip. Seperti obligasi, wesel juga dinilai pada nilai sekarang dari arus kas bunga dan pokok masa depan, dimana setiap premi dan diskonto diamortisasi dengan cara yang sama selama umur wesel tersebut. Biasanya, wesel jangka panjang ini ditarik antara enam puluh hingga Sembilan puluh hari setelah ditunjukkan, untuk pengapalan yang cukup lama, wesel ini biasanya ditarik antara empat hingga enam bulan setelah ditunjukkan. Wesel jangka panjang dijamin dengan hipotek atas asset tertentu yang berfungsi sebagai agunan. Wesel bayar hipotek (mortgage notes payable) banyak digunakan oleh perorangan untuk membeli rumah serta oleh perusahaan besar untuk memperoleh bangunan pabrik. Jangka waktu pinjaman hipotek ditetapkan baik dengan suku bunga tetap maupun suku bunga yang disesuaikan,. Biasanya jangka waktu dibutuhkan peminjam untuk mebuat pembayaran angsuran selama jangka waktu pinjaman. Masing – masing pembayaran mencakup :  bunga atas saldo pinjaman yang belum dilunasi, dan  pengurangan dari jumlah pokok pinjaman. Hutang Jangka Panjang | 7



Wesel bayar jangka panjang terdiri dari : 1. Wesel yang Diterbitkan Pada Nilai Nominal Wesel yang diterbitkan pada nilai nominal Rp xxx,- berjangka x tahun dengan suku bunga xx %, maka ayat jurnal saat penerbitan wesel adalah kas di debet dan wesel bayar di kredit sebesar nilai nominal wesel waktu diterbitkan Rp xxx,-. Sedangkan ayat jurnal saat pengakuan bunga di debet dan kas di kredit sebesar nilai nominal penerbitan wesel dikali bunga yang di tetapkan sebelumnya. Contoh : PT. A menerbitkan wesel senilai $10.000, 3 tahun, suku bunga ditetapkan dan suku bunga efektif keduanya adalah 10%. Maka ayat jurnalnya : Kas



10.000 Wesel bayar



10.000



Ayat jurnal untuk mengakui beban bunga yang terjadi setiap tahun, ayat jurnalnya : Beban bunga



1.000 Kas



1.000



2.    Wesel yang Tidak Diterbitkan Pada Nilai Nominal  Wesel Dengan Bunga Nol Jika wesel berbunga nol, maka nilai sekarangnya diukur dengan kas yang diterima oleh penerbit wesel. Suku bunga implisit adalah suku bunga yang menyamakan kas yang diterima dengan jumlah yang diterima di masa depan. Contoh : PT. A menerbitkan wesel tanpa bunga dengan total kas $10.000, 3 tahun. Nilai sekarang wesel dari arus kas masa depan ($7.721,80 kas yang dihasilkan dan selisihnya menjadi Diskonto). Ayat jurnalnya adalah : Kas 7.721,80 Diskonto atas Wesel Bayar 2.278,20 Wesel bayar



10.000



Diskonto yang diamortisasi dan beban bunga diakui setiap tahun menggunakan metode bunga efektifnya. Maka ayat jurnalnya: Beban bunga ($7.721,80 x 9%) Diskonto atas wesel bayar



694,96 694,96



 Wesel Berbunga Hutang Jangka Panjang | 8



Apabila nilai sekarang melebihi nilai nominal, maka wesel tersebut di pertukarkan dengan premi. Premi atau wesel bayar dicatat sebagai kredit atau diamortisasi dengan metode bunga efektif sebagai pengurangan tahunan atas jumlah bunga yang diakui. Contoh : PT. B menerbitkan wesel tanpa bunga dengan total kas $10.000, 3 tahun. Nilai sekarang wesel dari arus kas masa depan ($7.721,80 kas yang dihasilkan dan selisihnya menjadi Diskonto). Suku bunga efektifnya 12%. Ayat jurnalnya adalah : Kas Diskonto atas wesel bayar Wesel bayar



9.520 480 10.000



Diskonto yang diamortisasi dan beban bunga dakui setiap tahun menggunakan metode bunga efektif. Maka ayat jurnalnya: Beban bunga



1.142* Diskonto atas wesel Kas *$9.520 x 12% = $1.142 **$142 = $1.142 – $1.000



142** 1.000*** ***$10.000 x 10%=$1.000



3. Wesel Bayar Dalam Situasi Khusus Akuntansi untuk wesel jangka panjang hampir sama dengan akuntansi obligasi. Sedangkan, jenis-jenis wesel yang ditransaksikan adalah wesel yang diterbitkan pada nilai nominal, wesel yang diterbitkan tidak pada nilai nominal, wesel dengan bunga nol dan wesel dalam situasi khusus. Untuk wesel dalam situasi khusus, wesel bayar dapat dibagi menjadi 3 yaitu: a. Wesel diterbitkan untuk kas dan hak-hak lainnya Adakalanya ketika suatu wesel diterbitkan, hak atau privilege (keistimewaan) tambahan diberikan kepada penerima wesel. Dalam situasi ini, perbedaan antara nilai sekarang hutang dan jumlah kas yang diterima harus dicatat oleh penerbit wesel secara simultan sebagai diskonto (debet) atas wesel itu dan pendapatan yang belum dihasilkan (kredit) atas penjualan masa depan. Contoh : PT. Harun Yahya menerbitkan wesel senilai $100.000, 5 tahun, suku bunga 10%. Penerima wesel diberikan hak khusus untuk dapat membeli barang dagang sebesar $500.000 dari penerbit wesel lebih kecil dari harga jual selama 5 tahun. Maka ayat jurnalnya adalah: Kas Diskonto atas wesel bayar



100.000 37.908 Hutang Jangka Panjang | 9



Wesel bayar Pendapatan yang belum dihasilkan



100.000 37.908



Diskonto yang diamortisasi dan beban bunga diakui setiap menggunakan metode bunga efektif. Sementara Pendapatan yang Belum Dihasilkan diakui sebagai pendapatan dari penjualan barang dagang dan diproratakan atas dasar yang sama dengan jumlah penjualan pemasok kepada pemberi pinjaman setiap periode terhadap total penjualan kepada pemberi pinjaman selama jangka waktu wesel. b. Wesel Diterbitkan untuk Properti, Barang dan Jasa Pada situasi ini penerbitan wesel dipertimbangkan dengan aset nonkas. Perusahaan menukarkan properti, barang atau jasa dengan wesel bayar sehingga suku bunga dianggap tidak layak karena : 1) tidak ada suku bunga yang ditetapkan, 2) suku bunga yang ditetapkan tidak layak, dan 3) jumlah nominal yang ditetapkan dari instrument hutang itu secara material berbeda dengan harga jual tunai berjalan atas barang yang sama atau serupa. Jika tidak ada suku bunga yang ditetapkan, maka suku bunga adalah selisih antara nilai nominal wesel dan nilai wajar property, dan dinyatakan Diskonto jika nilai wesel lebih rendah daripada nilai wajar properti dan sebaliknya dinyatakan dengan Premi. Contoh: PT Budi Sejahtera (penjual) menjual tanah yang mempunyai harga jual tunai sebesar $ 200.000 kepada PT. Pasti Luhur (pembeli) untuk ditukarkan dengan wesel tanpa bunga PT. Pasti Luhur berjangka 5 tahun senilai $ 293.866. harga jual tunai sebesar $ 200.000 merupakan nilai sekarang dari wesel senilai $ 293.866 yang didiskontokan pada 8% selama 5 tahun. Maka ayat jurnalnya adalah: - Jurnal PT. Pasti Luhur: Tanah Diskonto atas wesel bayar Wesel bayar -



200.000 93.866 293.866



Jurnal PT. Budi Sejahtera: Wesel tagih



293.866 Diskonto atas wesel tagih Penjualan



93.866 200.000



Keterangan: Hutang Jangka Panjang | 10



Selama umur 5 tahun, PT. Pasti Luhur menghitung amortisasi secara tahunan, sebagian dari diskonto sebesar $ 93.866 sebagai beban kepembebanan bunga. Sedangkan PT. Budi Sejahtera akan mencatat pendapatan bunga sejumlah $ 93.866 selama periode 5 tahun dengan mengamortisasikan diskonto diatas dengan pendekatan bunga efektif. c. Bunga terkait (Imputed Interest) Suku bunga pasar dalam transaksi wesel dapat ditentukan oleh faktor lain yang terlibat dalam transaksi, seperti nilai pasar wajar dari apa yang diberikan atau diterima. Tapi, jika perusahaan tidak dapat menentukan nilai wajar properti, barang atau jasa dan hak lainnya dan jika wesel tersebut tidak mempunyai pasar yang siap menampungnya maka perusahaan harus memperkirakan suku bunga penerapan (suku bunga terkait) untuk menentukan nilai wesel tersebut. Suku bunga terkait berbeda dengan suku bunga ditetapkan pada tanggal wesel diterbitkan, maka Diskonto atau Premi harus diakui dan diamortisasi pada periode berikutnya. Contoh: PT. Umar (B) menerbitkan wesel promes kepada PT. Andi(A) untuk jasa arsitektur pada 31 Desember 2010. Wesel tersebut mempunyai nilai nominal sebesar $550.000, jatuh tempo 31 Desember 2015 dan suku bunga 2% yang akan dibayarkan pada setiap akhir tahun. Nilai wajar jasa arsitektur tidak dapat segera ditentukan, sementara promes tidak dapat segera dipasarkan. Berdasarkan lembaga pemeringkat, bunga terkait 8% di anggap sudah layak dalam situasi ini. Perhitungan dan ayat jurnal terkait: Perhitungan diskonto: Nilai nominal wesel $ 550.000 Nilai sekarang dari $500.000 yang jatuh tempo dalam 5 tahun pada bunga 8% dibayarkan secara tahunan, PV= FV (PVF5,8% ); ($ 550.000 x 0,68058) = 374.319 Nilai sekarang dari bunga sebesar $11.000 yang dibayarkan secara tahunan selama 5 tahun pada 8%, PV= R (PVF5,8%); ($11.000 X 3,99271) = $ 43.920 Nilai sekarang wesel $ 418.239 Diskonto atas wesel bayar $131.761 Maka jurnal yang harus dibuat untuk tgl 31 Des 2011 adalah:



Ayat Jurnal 31 Desember 2001 : Bangunan (kontruksi dlm proses) Diskonto atas wesel bayar



418.239 131.761 Hutang Jangka Panjang | 11



Wesel bayar



550.000



Ayat jurnal pembayaran tahun pertama dan amortisasi Diskonto dicatat sebagai berikut : Beban bunga



33.459* Diskonto atas wesel bayar Kas



ket : *$418.239 x 8% = $33.459



22.459*** 11.000** **$550.000 x 2 % =$11.000



***$33.459 - $11.000 = $22.459



5. WESEL BAYAR HIPOTIK Bentuk paling umum dari wesel bayar jangka panjang adalah wesel bayar hipotik. Wesel Bayar Hipotik adalah wesel promes yang dijamin dengan satu dokumen yang disebut hipotik yang menggadaikan hak atas property sebagai jaminan pinjaman. Wesel bayar hipotik serring digunakan oleh perusahaan dan persekutuan daripada korporasi. Peminjam biasanya menerima kas dalam jumlah nominal wesel hipotik, si mana jumlah nominal wesel itu merupakan kewajiban yang sebenarnya dan tidak ada diskonto atau premi yang terlibat. Namun, apabila dikenakan penilaian “poin” oleh pemberi pinjaman, maka jumlah total yang diterima oleh peminjam kurang dari jumlah nilai nominal wesel. Poin menaikkan suku bunga efektif diatas yang ditetapkan suku bunga dalam wesel. Satu poin adalah 1% dari nilai nominal wesel.



6. PENYAJIAN DAN ANALISIS UTANG JANGKA PANJANG Penyajian Utang Jangka Panjang : Hutang Jangka Panjang | 12



Perusahaan yang mempunyai banyak terbitan hutang jangka panjang dalam jumlah besar seringkali hanya melaporkan satu jumlah dalam neraca dan mendukungnya dengan komentar serta skedul dalam catatan yang menyertainya. Setiap aktiva yang digadaikan sebagai jaminan atas hutang itu harus ditunjukkan dalam kelompok aktiva di neraca. Utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun harus dilaporkan sebagai kewajiban lancar, kecuali jika penarikan itu dipenuhi dengan aktiva selain aktiva lancar. Jika hutang itu akan di danai kembali, dikonversi menjadi saham, atau ditarik dari dana pelunasan obligasi, maka hal itu harus dilaporkan sebagai pos tidak lancar dan disertai dengan catatan penjelasan mengenai metode yang digunakan dalam likuidasinya. Pengungkapan juga diperlukan pada pembayaran masa depan untuk kebutuhan dana pelunasan dan jumlah jatuh tempo hutang jangka panjang selama 5 tahun ke depan. Analisis Utang Jangka Panjang : Rasio utang terhadap total aktiva dan berapa kali bunga dihasilkan adalah dua rasio yang memberikan informasi tentang kemampuan membayar hutang dan solvensi jangka panjang perusahaan.



Hutang Jangka Panjang | 13