Idrus Putra - Do & Don't in Hypnosis [PDF]

  • Author / Uploaded
  • Mulya
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

DO & DONT



IN HYPNOSIS



Apa yang Boleh Dilakukan & yang Tidak Boleh Dilakukan Dalam Kegiatan Hypnosis



Silahkan untuk memperbanyak dan menyebar luaskan dokumen ini dengan tidak mengubah apapun dari seluruh konten yang berada dalam ebook ini. Dilarang untuk mengutip, mengubah serta memperjual belikan ebook ini tanpa seijin dari Idrus Putra. eBook ini 100% GRATIS! Jika Anda membayar untuk ebook ini berarti Anda sudah menjadi korban penipuan! Seluruh konten yang berada dalam eBook ini ditujukan untuk kepentingan belajar dan hiburan.



Best Regards,



Human Development Specialist & Hypnotic Persuasion Expert



FREE EBOOK – DO & DON’T IN HYPNOSIS



Lebih dari 11 tahun berkiprah di dunia teknologi pikiran berbasis Hypnosis dan Neuro-Linguistic Programming dengan mengkhususkan diri di ranah Covert Conversational Hypnosis, Persuasion & Influence Communication membuatnya dikenal sebagai sebagai The Most Wanted Hypnotic Persuasion & Influence Trainer in Indonesia.



Sampai saat ini Ia juga masih sangat aktif dalam memberikan training baik dalam lingkup korporasi maupun publik dan juga personal.



THE MIRACLE OF CONVERSATIONAL HYPNOSIS Seni Mempengaruhi Orang dengan Percakapan 2012



THE MIRACLE OF HYPNOTIC PERSUASION Rahasia Memengaruhi dan Mengendalikan Pikiran Orang Lain 2016



THE MIRACLE OF SLEIGHT OF MOUTH Pola Komunikasi Terselubung untuk Mengubah Pikiran dan Keyakinan Siapapun 2020



THE MIRACLE OF EMOTIONAL PERSUASION Rahasia Mendapatkan Hati dan Memengaruhi Siapapun COMING SOON (2022)



FREE EBOOK – DO & DON’T IN HYPNOSIS



Alhamdulillah washolatu wasalamu ala rasulillah, wa ala alihi wasahbihi waman walah Perlu Anda ketahui, eBook ini dulunya berbayar dan saya rilis



di tahun 2014, dipublikasikan di www.rumahbukudigital.com yang merupakan digital agency untuk produk-produk buku elektronik. Namun saat ini sudah tidak beroperasi lagi. Di tahun 2021, eBook ini saya revisi dengan beberapa perubahan konten dan juga desain yang lebih segar. eBook ini



akhirnya sengaja saya bagikan secara GRATIS!



dengan harapan dapat meningkatkan minat membaca dan belajar para pemerhati dunia pengembangan diri di Indonesia. Semoga dengan adanya eBook ini dapat menjadi wawasan tambahan bagi Anda yang membaca. Best Regards,



Human Development Specialist & Hypnotic Persuasion Expert FREE EBOOK – DO & DON’T IN HYPNOSIS



eBook ini saya dedikasikan untuk orang yang sangat saya kagumi dalam bidang hypnosis dan juga Neuro-Linguistic Programming yaitu Noeryanto A. Dhipuro, Yan Nurindra rahimahullah & Totok PDy, yang juga merupakan tiga mentor saya dalam pengetahuan ini. Dan untuk para sahabat pembaca serta para sahabat pembelajar yang membuat saya selalu bersemangat untuk bereksplorasi di bidang ini. Ebook ini juga saya harap dapat menjadi legacy untuk anak cucu saya di kemudian hari.



Best Regards,



Human Development Specialist & Hypnotic Persuasion Expert



FREE EBOOK – DO & DON’T IN HYPNOSIS



Dear readers ... Bagaimana jika buku ini adalah jawaban dari setiap hambatan yang muncul dari proses perjalanan pembelajaran hypnosis yang sedang Anda lakukan sekarang? Bila benar demikian,



apakah dengan adanya buku ini membuat Anda berhenti belajar dan bereksplorasi di dunia hypnosis? Saya justru berharap proses pembelajaran Anda menjadi semakin menarik bagi Anda yang nantinya berhasil menyelesaikan membaca eBook ini dari halaman demi halaman. eBook ini merupakan bentuk kristalisasi pengetahuan dan juga pengalaman pribadi penulis dalam dunia hypnosis. Apa yang ada dan tertulis dalam eBook ini adalah buah dari keingin tahuan, kesabaran dan juga ketekunan penulis di bidang hypnosis. Dan pada akhirnya, selamat menyelami dunia pemikiran penulis dalam eBook Do & Don’t in Hypnosis ini!



FREE EBOOK – DO & DON’T IN HYPNOSIS



THE HYPNOTIST MINDSET Seorang hypnotist atau praktisi hypnosis dapat dikatakan sebagai orang yang mempelajari tentang teknologi pikiran manusia,



mereka



belajar



bagaimana



kata-kata



dapat



memengaruhi pola pikir dan juga perilaku manusia. Dalam mempelajari hypnosis yang baik dan benar, ada baiknya untuk tidak hanya mempelajari bagaimana subyek dapat masuk ke dalam kondisi hypnosis dengan cepat saja, karena di balik itu semua pemahaman tentang konsep pikiran manusia (pikiran sadar & pikiran bawah sadar) serta konsep terbentuknya perilaku manusia juga memiliki peranan yang sangat penting untuk menunjang keberhasilan proses sesi hypnosis yang nantinya akan dilakukan. FREE EBOOK – DO & DON’T IN HYPNOSIS



Faktanya, tidak semua pelatihan hypnosis yang ada saat ini di Indonesia memberikan pelatihan dengan materi yang benarbenar dibutuhkan



untuk menjadikan para pembelajar



memahami hypnosis secara seutuhnya. Namun kita tidak perlu khawatir, karena masih ada dan banyak juga yang mengajarkan hal ini di dalam pelatihan yang diselenggarakannya. Itulah sebabnya, jangan mudah tergiur oleh pelatihan hypnosis dengan harga yang murah namun pertimbangkan juga apa



yang akan diajarkan di dalam pelatihan tersebut dan juga siapa yang mengajarkan hal tersebut.



Konsep pikiran manusia dan konsep terbentuknya perilaku manusia adalah suatu pengetahuan yang wajib dipamahami bagi siapa yang ingin mendalami hypnosis



FREE EBOOK – DO & DON’T IN HYPNOSIS



Seorang pengajar atau instructor hypnosis sangat disarankan adalah mereka yang pernah mempelajari hypnosis dalam suatu pelatihan/workshop yang di dalamnya terdapat sertifikasi resmi yang diberikan oleh organisasi atau lembaga hypnosis/hypnotherapy yang memiliki kredibilitas yang jelas di Indonesia. Mengapa demikian? Seorang pengajar/instructor hypnosis tersebut tentu telah mengikuti pelatihan/workhop hypnosis yang sangat terstruktur sehingga mereka pun juga memiliki referensi yang cukup untuk mengajarkan kembali hypnosis dengan lebih terstruktur.



Semakin bijak kita memilih trainer/instructor hypnosis maka semakin besar pula peluang kita untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik dalam mempelajari hypnosis.



FREE EBOOK – DO & DON’T IN HYPNOSIS



Dan sekarang, mari kita kembali pada topik pembahasan chapter 1 ini tentang The Hypnotist Mind Set. Seorang hypnotist perlu memiliki kesadaran penuh bahwa subyek adalah seorang manusia yang memiliki keunikan, yang berarti



bahwa



menghargai



seorang



setiap



hypnotist



perbedaan



yang



diharapkan dimiliki



dapat individu.



Perbedaan atau keunikan yang dimiliki setiap individu inilah yang membuat seorang hypnotist diharapkan memiliki perilaku FLEKSIBEL. Fleksibel disini dapat diartikan bahwa satu teknik (pra-induksi, induksi, deepening, sugesti, terminasi) yang berhasil digunakan dalam suatu proses hypnosis kepada satu subyek belum tentu efektif digunakan pada subyek yang lainnya.



Hypnosis bukanlah tentang kecepatan, tapi ketepatan - Idrus Putra



FREE EBOOK – DO & DON’T IN HYPNOSIS



Dalam sesi hypnosis juga tidak ada yang namanya kegagalan karena setiap subyek PASTI dapat masuk ke dalam kondisi hypnosis yang membedakan adalah waktu nya saja. Jika beberapa subyek dapat masuk ke dalam kondisi hypnosis secara cepat maka ada beberapa lainnya yang baru bisa memasuki kondisi hypnosis dalam waktu yang sedikit lebih lama. Namun suatu hal yang dapat kita ingat bersama adalah hypnosis bukanlah tentang kecepatan, melainkan ketepatan. Hypnosis juga bukanlah perlombaan lari yang diartikan yang paling cepat adalah pemenang atau yang paling hebat. Kesabaran dan juga ketelitian adalah suatu sikap yang baiknya kita tanamkan dalam proses membawa/menggiring subyek masuk ke dalam kondisi trance. Pikiran bawah sadar manusia dapat dianalogikan seperti anak kecil polos yang sedang belajar. Itulah sebabnya saya beranggapan bahwa membawa/menggiring subyek ke dalam kondisi trance adalah suatu upaya atau proses edukasi pikiran bawah sadar dalam “mengenali kondisi trance” yang didalamnya ada relativitas waktu. FREE EBOOK – DO & DON’T IN HYPNOSIS



Kemampuan seseorang dalam belajar dan juga menerima



suatu informasi tentu berbeda-beda, bukan? Itulah sebabnya proses induksi hypnosis juga memiliki hasil yang berbeda-beda kepada setiap subyek. Sederhananya ada yang bisa cepat memasuki kondisi hypnosis dan ada juga yang sedikit lebih lambat untuk masuk ke dalam kondisi hypnosis.



Suatu hal yang dapat kita yakini bersama adalah “semua orang (normal) dapat masuk ke dalam kondisi hypnosis, yang membedakan adalah waktunya saja.” Milton H. Erickson merupakan sosok hipnoterapis modern yang dapat kita tiru kesabaranya dalam membimbing subyek untuk masuk ke dalam kondisi hypnosis. Kesabarannya dalam membimbing subyek untuk masuk ke dalam kondisi trance juga merupakan kunci keberhasilannya melakukan hypnosis ke setiap subyek hypnosis-nya.



FREE EBOOK – DO & DON’T IN HYPNOSIS



Bersikaplah fleksibel dengan tidak memaksakan diri menggunakan satu teknik di dalam hypnosis untuk ke semua subyek hypnosis



FREE EBOOK – DO & DON’T IN HYPNOSIS



Self Image adalah salah satu hypnotic power (kuasa hypnosis) yang baiknya dimiliki oleh setiap hypnotist. Secara sederhana self image didefinisikan sebagai suatu persepsi atau cara memandang



diri



kita



sendiri,



Mengapa hal ini menjadi penting? Self image merupakan suatu landasan penggerak perilaku bagi seorang hypnotist. Misalnya, bila seorang hypnotist memandang dirinya sebagai seorang praktisi hypnosis professional, maka ia akan memikirkan betul bagaimana cara ia berbicara, berpakaian dan juga berperilaku selayaknya seorang professional hypnotist.



FREE EBOOK – DO & DON’T IN HYPNOSIS



Untuk membentuk self image dapat ditempuh dengan berbagai cara, yang pertama adalah dengan melakukan self hypnosis. Yaitu dengan membuat relaks pikiran dan tubuh dengan otosugesti relaksasi (sugesti yang diberikan untuk diri sendiri) yang kemudian dilanjutkan dengan penanaman sugesti yang bertujuan untuk membentuk self image seorang professional



hypnotist, misalnya



“mulai saat



ini



dan



seterusnya, saya adalah seorang professional hypnotist yang memiliki rasa percaya diri yang luar biasa dan memiliki kreatifitas yang tinggi dalam setiap melakukan hypnosis kepada siapapun dan dimanapun” Atau bisa juga dengan cara melihat diri sendiri di kaca dengan sambil melihat wajah/mata yang kemudian dilanjutkan dengan pemberian sugesti “kamu luar biasa, kamu adalah seorang professional hypnotist yang memiliki kreatifitas yang tinggi kapanpun dan dimanapun”. Terlihat dan terkesan sederhana, namun bila hal ini dilakukan berkali-kali dapat berpotensi besar untuk membentuk self image yang nantinya akan mempengaruhi perilaku kita sebagai The Real Hypnotist. FREE EBOOK – DO & DON’T IN HYPNOSIS



Self image yang kita bentuk sedemikian rupa dapat memunculkan efek hypnotic power yang luar biasa. Hypnotic power yang tercipta inilah yang membantu kita memiliki figure otoritas di hadapan subyek hypnosis. Bisa saja kita bayangkan dan rasakan, sekarang, bila ada seorang hypnotist yang kurang percaya diri dan dengan gaya atau



cara



ngomongnya



terbata-bata



sedang



mencoba



melakukan hypnosis kepada kita. Apakah kita bisa terpengaruh oleh sugesti yang diberikannya kepada kita? Demikianlah yang terjadi bila kita melakukan hal tersebut kepada orang lain. Bila kita amati kembali, para professional hypnotist yang sering kita lihat di layar televisi, ataupun para pengajar/instructor hypnosis telah memiliki self image yang layak untuk menjadi seorang The Real Hypnotist. Itulah sebabnya mereka



dipandang sebagai figur yang memiliki otoritas lebih tinggi dibandingkan yang lainnya. Itulah sebabnya memiliki figure otoritas itu menjadi suatu hal yang penting dimiliki oleh setiap hypnotist.



FREE EBOOK – DO & DON’T IN HYPNOSIS



Self image yang kita buat akan memengaruhi cara penilaian orang lain terhadap diri kita sebagai seorang hypnotist



FREE EBOOK – DO & DON’T IN HYPNOSIS



THE HYPNOTIST ALWAYS RIGHT! Antisipasi atau respon yang diberikan pada setiap sesi hypnosis adalah salah satu hal yang penting untuk mendapatkan



perhatian



bagi



para



hypnotist.



Saya



menyebutnya dengan teknik Ngelesiology (ngeles). Hilangnya respect atau kepercayaan dari seorang subyek kepada hypnosis adalah ketika mereka beranggapan bahwa ia tidak berhasil untuk dihipnosis. Hilangnya kepercayaan subyek terhadap sang hypnotist membuatnya menjadi resisten dan menjadi semakin sulit untuk dibawa ke dalam kondisi hypnosis, tentu saja hal ini akan membuat seorang hypnotist semakin kerepotan. Dan sudah pasti sosok atau figure otoritas sebagai seorang hypnotist menjadi hilang di dalam benak subyek. FREE EBOOK – DO & DON’T IN HYPNOSIS



Seorang hypnotist selalu benar dan tidak pernah salah. Ini adalah salah satu presuposisi di dalam hypnosis yang saya buat agar proses hypnosis selalu berjalan lancar tanpa hambatan. Untuk menjelaskan maksud dari hal ini akan saya jelaskan dengan contoh berikut ini : Hypnotist : “Jika saya ingin menunjukkan tentang betapa hebatnya kekuatan pikiran manusia kepada Anda , apakah Anda bersedia?” Subyek : “Baik” Hypnotist : “Silahkan rekatkan jari telunjuk dengan ibu jari Anda. Dan sekarang bayangkan dan rasakan adanya lem yang merekatkan kedua jari tersebut, sehingga kedua jari Anda saat ini menjadi semakin lengket dan sulit untuk dilepaskan. Saya hitung satu sampai tiga, setiap hitungan naik membuat jari Anda semakin menempel erat dan lekat sehingga sulit untuk dipisahkan. …



FREE EBOOK – DO & DON’T IN HYPNOSIS



Hypnotist : “Satu, bayangkan dan rasakan lemnya semakin mengering. Dua, jari-jari Anda semakin menempel kuat. Tiga jari Anda sangat lengket dan sulit untuk dilepaskan. Sekarang coba buka kedua jari Anda tersebut!” Subyek : “Bisa lepas mas!” Hypnotist : ……. (speechless!?!?!) --------Mungkin ilustrasi di atas pernah terjadi pada saat melakukan tes sugestibilitas kepada subyek. Jika seorang hypnotist tidak saja segera mengantisipasi fenomena tersebut, maka subyek bisa saja menjadi kehilangan tasa percayanya kepada hypnotist tersebut kan? Lalu bagaimana cara yang tepat agar subyek tidak kehilangan



rasa percayanya dan tidak menjadi resisten kepada sang hypnotist?



FREE EBOOK – DO & DON’T IN HYPNOSIS



Seperti yang telah saya sebutkan di awal tadi tentang Ngelesiology, yaitu segera saja cari cara untuk mengantisipasi hal tersebut semisal dengan mengatakan “sepertinya Anda kurang fokus” atau “mungkin Anda perlu lebih berkonsentrasi lagi,



sekarang”.



Dari pernyataan



tersebut



seolah-olah



kesalahan terletak pada subyek, walaupun pada intinya peranan dari seorang hypnotist dalam proses hypnosis ini juga memiliki andil yang kuat. Apakah hal seperti ini dibenarkan dalam proses hypnosis? Bisa iya dan bisa tidak, tergantung bagaimana kita menyikapi fenomena ini kan? Pada intinya seorang yang mahir dalam hypnosis itu memiliki dua kunci, yaitu saat belum berhasil ia tahu apa yang harus ia katakan dan saat berhasil ia pun tahu apa yang akan ia katakan. Sederhana kan? Dengan memegang dua kunci tersebut, maka dapat dipastikan istilah “gagal dalam hypnosis” akan terhapus dengan sendirinya dalam kamus kehidupan dan juga proses belajar hypnosis, sekarang.



FREE EBOOK – DO & DON’T IN HYPNOSIS



The Real Hypnotist tahu benar apa yang akan ia katakan pada saat ia berhasil melakukan hypnosis dan juga ia pun tahu benar apa yang akan dikatakannya saat belum berhasil melakukan hypnosis, dan sekarang Anda pun tahu.



FREE EBOOK – DO & DON’T IN HYPNOSIS



THE 10 DUMB THINGS Ada sebuah pepatah mengatakan “kesalahan adalah teman yang baik dalam proses belajar”. Mengapa kesalahan dapat dikatakan sebagai teman yang baik? Karena dari kesalahan lah kita dapat melakukan koreksi diri agar menjadi baik dan benar dalam



berproses



atau



belajar.



Demikian



pula



dalam



mempelajari hypnosis, kesalahan apapun yang terjadi didalamnya adalah sebuah proses pembelajaran. Siapa saja bisa melakukan kesalahan dalam proses hypnosis, termasuk saya pribadi dulu pada masa-masa awal mempelajari hypnosis, mulai dari kesalahan dalam memberikan sugesti hingga subyek menjadi bingung, salah dalam melakukan pemilihan subyek yang tepat untuk menjadi partner dalam stage hypnosis, dan kesalahan-kesalahan yang lainnya. FREE EBOOK – DO & DON’T IN HYPNOSIS



Hal ini wajar dan merupakan suatu pengalaman yang akan memperkaya



kita



terhadap



suatu



pemahaman



dalam



pembelajaran. Berikut ini “10 hal bodoh” yang bisa memengaruhi efektifitas proses hypnosis : 1. MEREMEHKAN TAHAPAN PRA-INDUKSI. Tahapan ini merupakan tahapan awal yang melandasi keberhasilan proses hypnosis berikutnya. Mungkin bisa terlihat sepele namun sangatlah tidak pantas bila menyepelekan tahapan



ini. Pada tahapan pra-induksi inilah seorang hypnotist pertama kali bertemu dengan subyeknya, bila kita menganggap kesan pertama adalah suatu hal yang dapat mempengaruhi proses interaksi dengan orang lain, maka kita sudah berada di jalur yang tepat. Kesan awal yang kita



munculkan pada subyek hypnosis adalah penting, kesan ini dapat dimunculkan dari self image yang kita ciptakan. Beberapa orang menyebutnya sebagai PERSONA.



FREE EBOOK – DO & DON’T IN HYPNOSIS



Secara sederhana, persona adalah sebuah “identitas” yang dengan sengaja atau tidak sengaja tercipta dari proses pembentukan self image sang hypnotist. Persona ini



adalah sebuah “topeng” yang nantinya menjadi sebuah pencitraan yang dibuat oleh sang hypnotist agar lebih mudah “dikenali” oleh subyek. Tahapan pra-induksi ini juga merupakan suatu tahapan penting dimana sang hypnotist melakukan “pendekatan” awal pada pikiran bawah sadar subyek dengan menciptakan rasa aman dan nyaman dengan keberadaan sang hypnotist. Tanpa rasa aman dan nyaman yang dimiliki oleh subyek maka proses hypnosis dapat terpengaruhi. Tahapan pra-induksi ini juga dapat dimanfaatkan untuk memberikan edukasi kepada subyek hypnosis tentang proses dan juga kebenaran hypnosis. Jika tahapan ini berhasil, maka tahapan berikutnya akan jauh lebih mudah.



FREE EBOOK – DO & DON’T IN HYPNOSIS



2. ASYIK DENGAN DIRI SENDIRI. Pada masa-masa awal mempelajari hypnosis mungkin sebagian dari kita masih



asyik



dengan



cara



atau



bagaimana



menyampaikan sugesti. Hal ini memang penting untuk diperhatikan, namun sebenarnya hal yang lebih penting justru adalah orang yang menjadi subyek yang berada di dekat kita. Akan menjadi hal yang percuma bila kita memberikan sugesti kepada subyek tanpa adanya pengamatan dari efek yang muncul dari sugesti yang diberikan kepada subyek. Pada hal ini kita akan melatih



kemampuan



untuk melakukan



kalibrasi,



kalibrasi merupakan suatu proses dimana seorang hypnotist melakukan pengamatan/observasi tentang fenomena trance yang muncul pada subyeknya.



FREE EBOOK – DO & DON’T IN HYPNOSIS



Apakah hal ini penting? Ya, kalibrasi sangatlah penting! Sederhananya bagaimana kita tahu bahwa sugesti yang kita berikan kepada subyek benar-benar bekerja tanpa melihat respon yang muncul dari sugesti yang kita sampaikan? Oleh sebab itu, amatilah subyek dan kita akan semakin memahami seberapa besar pengaruh sugesti yang kita berikan kepadanya. 3. MEMAKSAKAN KEHENDAK DIRI UNTUK MEMBUAT HYPNOSIS BERHASIL PADA SAAT ITU JUGA. Sesuai dengan apa yang telah saya sampaikan di awal pembahasan eBook ini, bahwa trance adalah suatu



proses pembelajaran dan pengalaman bagi setiap subyek. Dikatakan proses pembelajaran karena setiap pikiran bawah sadar subyek yang kita hypnosis memiliki keunikan tersendiri, mulai dari bagaimana mereka memproses dan merespon sugesti yang kita



berikan



hingga



seberapa



cepat



mereka



dapat



mempelajari dan mengenali kondisi trance yang muncul pada tubuh dan pikirannya. FREE EBOOK – DO & DON’T IN HYPNOSIS



Itulah sebabnya, tidak semua subyek dapat masuk ke dalam kondisi hypnosis pada saat pertama kali mereka di hypnosis, mereka butuh belajar dan mengenali kondisi



trance pada dirinya yang merupakan suatu bentuk “informasi” baru pada pikirannya. Biarkan saja pikiran mereka belajar sesuai dengan kemampuannya masingmasing, pada intinya cepat atau lambat yang terpenting adalah saat mereka dapat kita bawa ke dalam kondisi hypnosis kan? Fokus pada “durasi” hypnosis terkadang membuat seorang hypnotist menjadi terpenjara oleh waktu, itulah sebabnya menjadi suatu hal yang berbeda pada saat seorang hypnotist lebih menikmati proses hypnosis



kepada



setiap



subyeknya,



hal



ini



akan



berpengaruh pada pola pikir dan juga perilaku seorang hypnotist disetiap sesi hypnosis yang akan dilakukan.



FREE EBOOK – DO & DON’T IN HYPNOSIS



4. MELAKUKAN SHOCK INDUCTION (INDUKSI KEJUT/CEPAT) PADA SEMUA SUBYEK HYPNOSIS. Teknik induksi ini menjadi efektif pada saat digunakan pada subyek yang memiliki tipe physical suggestible atau subyek yang memiliki tingkat sugestivitas yang tinggi. Menggunakan teknik induksi ini kepada semua subyek adalah sebuah “kebodohan” yang dapat berpotensi besar pada kegagalan proses hypnosis. Itulah sebabnya teknik ini digunakan setelah seorang hypnotist telah mengetahui tingkat dan juga tipe sugestivitas yang dimiliki oleh subyek, dan untuk mengetahui hal ini sudah jelas bahwa seorang hypnotist disarankan untuk melakukan tes sugestibilitas kepada subyek hypnosis-nya.



FREE EBOOK – DO & DON’T IN HYPNOSIS



5. “BERMAIN HYPNOSIS” PADA SAAT PERTAMA KALI MELAKUKAN HYPNOSIS KEPADA SUBYEK YANG BARU SAJA BERTEMU. Pada dasarnya boleh saja melakukan permainan hypnosis seperti lupa nama, lupa angka, dsb. Namun yang perlu diingat adalah tidak semua orang dapat diberikan sugesti untuk jenis permainan hypnosis seperti ini, sekalipun orang itu dikatakan sugestif. Walaupun pada saat seseorang berada dalam kondisi yang sugestif (mudah menerima saran) tapi tidak semua sugesti dapat diterima begitu saja oleh pikiran subyek. Jangan beranggapan bahwa ketika subyek sudah memasuki kondisi hypnosis atau critical factornya sudah melemah kita bisa seenak hati kita memberikan sugesti kepadanya. Ingatlah bahwa ada kecerdasan dan juga filter-filter lain yang berada di pikiran bawah sadarnya.



FREE EBOOK – DO & DON’T IN HYPNOSIS



Belief & Value merupakan filter bawah sadar yang juga berperan dalam menyaring informasi, yang nantinya ia akan mengaitkan suatu informasi yang masuk dengan “referensi” yang sudah dimilikinya, apakah informasi itu dianggap layak atau pantas untuk diproses ataupun tidak. Itulah sebabnya sugesti masih dapat ditolak oleh subyek walaupun ia sudah berada dalam kondisi deep trance (somnambulism) sekalipun. Suatu sugesti/informasi yang dianggap tidak selaras atau tidak senilai dengan apa yang diyakininya dapat membuat subyek hypnosis menjadi tidak respect dengan sang hypnotist. Perlu kejelian dan ketelitian dalam memilih subyek dalam bermain hypnosis, entah itu street hypnosis dan juga stage hypnosis. Kesimpulannya, tidak semua subyek yang sugestif bisa diajak untuk bekerjasama dalam permainan hypnosis.



FREE EBOOK – DO & DON’T IN HYPNOSIS



6. MEMAKSAKAN SATU TEKNIK HYPNOSIS UNTUK SEMUA PROSES



HYPNOSIS.



Mungkin



pernah



ada



yang



beranggapan bahwa “wah teknik ini mantab sekali, sepertinya bisa saya gunakan untuk siapa saja waktu hypnosis nih!” Anggapan seperti ini bisa menjadi racun perkembangan diri, sebuah bentuk pemikiran yang akan membuat



diri



“memperlakukan”



menjadi



tidak



hypnosis.



fleksibel



Seorang



dalam hypnotist



berhadapan dengan manusia sebagai subyeknya, dengan “melihat” bahwa setiap manusia memiliki keunikan dan pasti berbeda antar individu, itulah sebabnya satu teknik yang efektif untuk satu orang belum tentu menjadi efektif bila digunakan kepada orang atau subyek yang lainnya. Dalam hypnosis tidak ada teknik yang bagus, yang ada adalah teknik yang tepat.



FREE EBOOK – DO & DON’T IN HYPNOSIS



7. BERHENTI SEBELUM MEMULAI. Biasanya pada masa awalawal mempraktekkan hypnosis selalu diawali dengan tes sugestibilitas yang tujuannya memang digunakan untuk mengetahui tipe dan juga tingkat sugestibilitas yang



dimiliki subyek. Namun terkadang proses tes sugestibilitas belum membuahkan hasil, bisa jadi karena subyek hypnosis tidak menerima efek sedikitpun dari sugesti yang diberikan oleh sang hypnotist. Bila menemui fenomena seperti ini, maka dapat kita pahami bersama bahwa tes sugestibilitas adalah salah satu upaya untuk “mengenalkan trance” kepada subyek. Jika subyek masih belum menunjukkan hasil yang jelas dari salah satu tes sugestibilitas, maka lakukan jenis tes sugestibilitas yang lain, siapa tahu dengan mencoba jenis tes sugestibilitas yang lain bisa membuahkan hasil kan? Oleh sebab itu jika tes sugestibilitas yang pertama belum menunjukkan hasil jangan sekalipun berhenti, tetap lanjutkan dengan sikap yang elegan dan tetap mengacu pada prinsip ngelesiology yang sudah dijelaskan di awal tadi. FREE EBOOK – DO & DON’T IN HYPNOSIS



8. MENCOBA MEMBUAT SUBYEK TRANCE TETAPI DIRI SENDIRI BELUM TRANCE. Suatu hal yang saya yakini bahwa trance itu menular, mengapa demikian? Pada saat pra-induksi dilakukan oleh hypnotist kepada subyeknya,



mungkin tanpa ia sadari ia sedang melakukan upaya membangun koneksi dengan subyeknya. Koneksi atau hubungan yang terbentuk ini tentu saja dapat membuat sang hypnotist dengan subyek menjadi “terhubung”. Pada saat koneksi sudah terbentuk maka seorang hypnotist pun dapat lebih dulu masuk ke dalam kondisi trance ya (trance in) namun tetap memiliki kemampuan untuk keluar dari kondisi trance (trance out) kapanpun ia kehendaki. Ketika seorang hypnotist sudah masuk kondisi trance terlebih dahulu, maka suara yang ia munculkan dari



percakapan yang sedang berlangsung pada subyeknya pun juga berubah. Ini dikenal dengan istilah Hypnotic Voice, yang dapat dipelajari di kelas Conversational Hypnosis. FREE EBOOK – DO & DON’T IN HYPNOSIS



Semisal, ketika kita meminta orang untuk relaks namun diri sendiri belum relaks maka suara yang kita keluarkan sebagai perintah kepada subyekpun juga tidak terdengar relaks.Masuklah dalam kondisi trance terlebih dahulu



sebelum nantinya membuat atau subyek hypnosis masuk ke dalam kondisi trance-nya. 9. MENGGUNAKAN BAHASA YANG TIDAK DIMENGERTI OLEH SUBYEK. Hypnosis adalah sebuah proses komunikasi dua arah antara sang hypnotist dengan subyeknya. Dikatakan komunikasi dua arah karena dibutuhkan respon atau feedback yang merupakan hasil pemahaman subyek dari sugesti yang diberikan oleh sang hypnotist.



FREE EBOOK – DO & DON’T IN HYPNOSIS



Seorang



hypnotist



yang



cerdas



kebanyakan



bisa



menempatkan “lidahnya” untuk selalu berkomunikasi dengan baik dan benar kepada setiap orang. Mulai dari pemilihan kata, struktur bahasa dan juga gaya berbicara



yang disesuaikan dengan setiap calon subyek hypnosisnya. Milton H. Erickson mengatakan “setiap komunikasi yang



berhasil



penggunaan



adalah



kata



dan



hypnosis”, cara



itulah



yang



sebabnya



tepat



dalam



berkomunikasi memiliki peranan yang penting dalam proses hypnosis. Sukseskan dulu komunikasi kita, maka keberhasilan hypnosis pun akan menyertai.



FREE EBOOK – DO & DON’T IN HYPNOSIS



10. MELAKUKAN HYPNOSIS TANPA ADANYA PERSETUJUAN DARI SUBYEK. Sebelum kita memasuki rumah orang, etikanya adalah permisi terlebih dahulu. Begitupula dalam kegiatan hypnosis, lakukan permisi terlebih dahulu atau



meminta ijin agar subyek menyetujui akan dilakukannya hypnosis sebelum nantinya dilangsungkan proses hypnosis. Syarat dari sebuah hypnosis yang berhasil adalah subyek secara sukarela mau untuk dilakukan proses hypnosis. Bila subyek menolak atau tidak bersedia untuk dihypnosis maka ada baiknya untuk tidak dilakukan proses hypnosis kepadanya, karena selain hal tersebut menjadi hal yang tidak ekologis, hal tersebut juga berpotensi membuat anggapan dari masyarakat awam bahwa hypnosis identik dengan pemaksaan. Apakah kita mau menjadi demikian? Saya harap tidak. Demikianlah “10 hal bodoh” yang dapat mempengaruhi keberhasilan proses hypnosis. Dan kini Anda sudah semakin tahu betapa hypnosis menjadi semakin mudah untuk dilakukan dan semakin dekat dengan keberhasilan. FREE EBOOK – DO & DON’T IN HYPNOSIS



MASTERING PRE-INDUCTION Bila kebanyakan trainer atau instructor hypnosis lainnya lebih tertarik untuk membahas tentang teknik induksi, sugesti, atau komponen lainnya di pengetahuan hypnosis ini, maka dalam bab ini saya lebih banyak membahas hal yang bersifat sangat fundamental yaitu tentang pra-induksi. Pra induksi atau pre induction merupakan tahapan yang sangat penting dari proses hypnosis. Seperti halnya para pembalab di sirkuit, yang kebanyakan berusaha mengawali start nya sebaik mungkin agar nantinya dalam proses perjalanannya menuju finish menjadi lebih terbantu, hypnosis pun juga demikian.



FREE EBOOK – DO & DON’T IN HYPNOSIS



Pra-induksi



adalah



pondasi



awal



terbentuknya



proses



hypnosis, jika pondasi awal ini tidak kuat atau tidak bagus, maka dapat dipastikan proses berikutnya bisa menjadi berantakan.



Jika pra induksi gagal, maka proses hypnosis secara keseluruhan juga akan gagal!



Dalam khasanah NLP dijelaskan tentang Building Rapport, yaitu suatu proses pendekatan kepada orang lain untuk menciptakan suatu hubungan yang mutual. Tahapan awal dari building rapport adalah menciptakan rasa aman dan nyaman kepada



orang



lain



dengan



adanya



keberadan



kita



didekatnya/disekitarnya. Rasa aman dan nyaman ini adalah sebuah “kebutuhan” pikiran bawah sadar manusia agar terciptanya suatu hubungan yang mutual.



FREE EBOOK – DO & DON’T IN HYPNOSIS



Sudah jelas bahwa ketika manusia menerima informasi atau data dari dunia eksternalnya akan ditangkap oleh panca inderanya, katakan saja indera penglihatan (visual). Tidak dapat dipungkiri bahwa kesan pertama yang merupakan



pemaknaan yang muncul dari proses melihat pertama kali (first



sight)



akan



mempengaruhi



jalan



pikiran



orang



lain/subyek terhadap kita. Itulah sebabnya pernampilan yang nyaman dan enak dilihat bagi orang lain sangat disarankan agar dapat memunculkan kesan yang baik pula. Setiap manusia memiliki suatu sistem pertahanan diri di dalam pikirannya (self defense mechanism), inilah yang membuat manusia dapat menilai dan merasakan jika ada sesuatu yang mengancam bagi dirinya atau yang aman bagi dirinya.



FREE EBOOK – DO & DON’T IN HYPNOSIS



Untuk meminimalisir munculnya “penolakan” yang merupakan respon dari sistem pertahanan dirinya, maka bersikap baik/ramah dan hangat tanpa dibuat-buat dapat dilakukan sebagai antisipasi awal. Kecerdasan manusia sangatlah luar



biasa, itulah sebabnya kita dapat mengenali mana perilaku baik yang dibuat-buat dan perilaku baik yang muncul secara natural. Oleh sebab itu, mari mulai membedakan antara berperilaku baik dengan “berperilaku baik”. Dalam konsep bulding rapport, sangat disarankan bagi kita untuk melakukan proses penyamaan atau penyelarasan (pacing) sebelum nantinya kita melakukan leading terhadap subyek hypnosis. Apa saja yang perlu disamakan atau diselaraskan dalam hal ini? Verbal dan Non Verbal, dua hal ini yang berusaha kita buat selaras antara diri sendiri dan juga



subyek.



FREE EBOOK – DO & DON’T IN HYPNOSIS



Secara verbal seorang hypnotist berusaha untuk menyamakan power (keras atau pelannya suara), tempo (cepat atau lambat). Dan secara non verbal yang berusaha untuk disamakan adalah bahasa tubuh, gerak-geriknya dan juga



posisi duduk/berdirinya. Pada saat proses penyamaan ini, dilakukan secara halus (smooth) dan sebisa mungkin subyek tidak menyadari bahwa kita sedang berusaha melakukan penyamaan. Caranya? Lakukan secara elegan dan pelan, bukan secara cepat dan terlihat secara tiba-tiba.



Pada tahapan ini, kita sedang berusaha “menyentuh” bawah sadarnya, karena cara berbicara/komunikasi yang dilakukan subyek adalah salah satu proyeksi kecerdasan pikiran bawah sadarnya.Proses building rapport ini memang salah satu cara yang efektif untuk dapat terhubung/terkoneksi dengan pikiran



bawah sadar orang lain ataupun subyek hypnosis.



FREE EBOOK – DO & DON’T IN HYPNOSIS



Untuk mengetahui apakah tahapan (pacing) ini berhasil, maka kita coba untuk melakukan leading. Ada berbagai cara untuk melakukan testing untuk leading, yaitu dengan melakukan gerakan sederhana seperti menyentuh dagu, hidung, mata



atau bisa juga dengan merubah posisi duduk. Bila subyek mulai mengikuti atau menirukan apa yang kita lakukan maka subyek dapat dikatakan sudah berhasil kita leading. Banyak para hypnotist di masa awal mempelajari dan mempraktekkan hal ini terlalu terburu-buru atau kurang melakukan kalibrasi dengan jeli, sehingga proses building rapport pun kurang berjalan dengan baik.



Building Rapport adalah salah satu strategi untuk membuat koneksi dengan pikiran bawah sadar subyek hypnosis



FREE EBOOK – DO & DON’T IN HYPNOSIS



Pacing : Matching Mirroring



Observation



Pacing : Matching Mirroring



Leading



Leading? Calibration Not Yet?



Leading



Gambar di atas merupakan bentuk pemodelan dari proses building rapport. Pada tahapan awal perlu dilakukan observation (observasi), beberapa hal yang perlu diperhatikan pada tahapan awal ini adalah sama seperti yang telah disebutkan pada penjelasan awal yaitu melakukan observasi pada gaya bicara, intonasi, power (keras/pelannya suara), posture, gesture dan juga predikat yang digunakan oleh subyek yang mewakili preference system (sistem panca indera yang dominan dalam menyampaikan ulang suatu informasi).



FREE EBOOK – DO & DON’T IN HYPNOSIS



Semisal



pada



menggunakan



orang-orang kata



predikat



tipe



visual



lebih



“kelihatannya,



sering menurut



pandangan saya, gambaran yang nampak, dll”. Sedangkan pada orang tipe auditory sering menggunakan kata predikat



“kedengarannya, terdengar, dll.”Hal-hal inilah yang perlu kita observasi yang nantinya akan membantu dalam proses pacing (menyelaraskan). Ingat, dalam proses pacing ini kita bukan hanya melakukan penyelarasan terhadap hal ini saja, melainkan dari apa saja yang disampaikan oleh subyek, statement misalnya. Untuk mempermudah penjelasan hal ini, silahkan simak contoh proses pacing dalam bentuk percakapan di bawah ini : Subyek



: “Saya adalah tipe orang yang tidak bisa di



hipnotis!” Hypnotist : “Betul, saya sepakat dengan apa yang kamu sampaikan tersebut. Bahwa kamu adalah orng yang sulit atau tidak bisa dihipnotis.”



FREE EBOOK – DO & DON’T IN HYPNOSIS



Subyek



: “Itulah sebabnya kamu tidak bisa melakukan



hipnotis kepadaku!” Hypnotist : “Ya, memang sangatlah sulit untuk dapat menghipnotis



orang



yang



seperti



kamu



ini.



Karena



berdasarkan dari beberapa teori dan juga riset yang telah dilakukan, bahwa hanya orang yang bodoh dan tidak memahami komunikasi saja adalah orang yang tidak bisa dihipnotis.” Subyek



: “Loh, masa iya?”



Hypnotist : “Ya benar, itulah sebabnya hipnotis disebutkan sebagai salah satu bentuk komunikasi yang efektif untuk memberikan suatu pesan kepada pikiran bawah sadar manusia.”



Subyek



: “Wah jika memang seperti itu, berarti aku bisa



dihipnotis dong? Lagian aku juga gak bodoh dan bisa komunikasi kog!”



FREE EBOOK – DO & DON’T IN HYPNOSIS



Sudah bisa menebak bagaimana kelanjutan dari percakapan tadi? Ya, pada akhirnya subyek pun dapat masuk ke dalam kondisi hypnosis. “Dalam mengambil suatu keputusan, manusia akan merujuk pada informasi yang pernah ada di dalam pikirannya. Hal yang bersifat rasional, masih dapat berubah dengan memberikan perluasan map (pemahaman terhadap hal baru) dan juga melalui pendekatan yang tepat” Jika ada orang yang mengatakan dirinya tidak bisa dihipnosis, maka jangan mudah percaya begitu saja. Ingat, Anda adalah hypnotist, jika Anda percaya begitu saja dengan apa yang mereka/subyek katakan maka mau tidak mau ia sudah berhasil menghipnosis Anda. Dan ini sungguh tidak menyenangkan bukan?



FREE EBOOK – DO & DON’T IN HYPNOSIS



Dalam proses pre-induction ini terutama pada proses building rapport, sadarilah bahwa setiap manusia di dalam pikirannya dbekali kemampuan untuk “fight or flight”, yang artinya ketika seseorang



merasa



tidak



nyaman



(terancam)



dengan



keberadaan kita sebagai seorang hypnotist maka ia akan segera saja meninggalkan kita atau menjadi resisten terhadap kita. Dan kita tidak ingin hal tersebut terjadi bukan? Itulah sebabnya proses building rapport pun tidak bisa dianggap sepele atau sebelah mata, hal ini sangat mendasar namun sangat penting!



FREE EBOOK – DO & DON’T IN HYPNOSIS



ACCEPT AND UTILIZE Milton Hyland Erickson, MD adalah sosok legendaris di dalam dunia hypnotherapy. Pendekatan yang dilakukannya dalam setiap proses hypnosis dan juga hypnotherapy banyak digunakan juga hampir sebagian besar para praktisi hypnosis modern di seluruh penjuru dunia. Dan sekarang, tiba saatnya bagi Anda untuk dapat mengetahui apa yang mungkin Milton Erickson lakukan dalam proses hypnosis yang dilakukannya. Mengapa saya mengatakan “mungkin”, karena saya sendiri tidak tahu persis apa yang dilakukannya dalam sesi hypnosis-nya, saya hanya meneruskan suatu “tradisi” yang merupakan suatu pendekatan dalam Ericksonian Hypnosis.



FREE EBOOK – DO & DON’T IN HYPNOSIS



Jadi, pada saat ini Anda akan memepalajari salah satu elemen dalam Ericksonian Hypnosis yang mungkin belum Anda ketahui sebelumnya. Ataupun jika mungkin Anda sudah mengetahui hal in sebelumnya, maka tidak ada salahnya untuk tetap membaca bagian ini yang merupakan bagian dari pemahaman penulis terhadap hal ini, sekarang? Accept & Utilize terdiri dari dua kata, kata yang pertama Accept di definisikan sebagai proses “menangkap” dan juga menerima suatu realita yang terjadi pada diri subyek ataupun lingkungan sekitar yang kemudian dilanjutkan dengan kata kedua yaitu Utilize yang didefinisikan sebagai proses pemanfaatan dari suatu realita yang telah ditangkap/diterima untuk memperkuat efek hipnotik.



FREE EBOOK – DO & DON’T IN HYPNOSIS



Accept & Utilize juga merupakan salah satu cara untuk mempertajam kepekaan inderawi (sensory acuity) terhadap segala informasi dari luar (eksternal) pikiran manusia yang baiknya dimiliki setiap hypnotist dan



juga hypnotherapist



dalam proses hypnosis baik kepada subyek hypnosis maupun lingkungan sekitar. Dalam pelatihan Ericksonian Hypnosis, pembahasan tentang Accept & Utilize menjadi materi yang sangat menarik ketika di praktekkan. Karena dalam materi ini akan melatih kita sebagai praktisi hypnosis untuk menjadi lebih aware terhadap berbagai macam hal yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan hypnosis maupun hypnotherapy.



FREE EBOOK – DO & DON’T IN HYPNOSIS



Prinsipnya adalah dengan menyampaikan suatu fakta/realita yang terjadi dan kemudian diperkuat dengan sugesti lanjutan yang memiliki tujuan tertentu. Semisal dengan mengatakan “sambil merasakan udara yang sejuk di ruangan ini, bisa jadi Anda dapat lebih nyaman dan relaks, sekarang”, seperti inilah salah satu pendekatan accept & utiize yang sederhana dalam proses hypnosis. Dalam konsep yang lain, Accept & Utilize ini juga bisa dimaknai dengan menerima segala bentuk sumber daya subyek hypnosis yang dapat dimanfaatkan untuk proses hypnosis. Semisal bila subyek hypnosis adalah orang yang bekerja di bidang seni atau seniman, maka kita bisa memanfaatkannya dalam bentuk sugesti seperti : “seorang seniman, seperti Anda ini, tentu memiliki daya imajinasi yang luar biasa, dan tentu saja bukanlah hal yang sulit bagi Anda untuk membayangkan suatu tempat yang menjadi kesukaan atau favorite Anda untuk dapat membuat Anda merasa lebih tenang dan nyaman, sekarang” FREE EBOOK – DO & DON’T IN HYPNOSIS



Atau bisa juga bila menghadapi subyek yang kritis atau memiliki daya analitis yang besar, bisa juga memanfaatkannya dalam bentuk sugesti seperti ini : “Tuhan memberikan Anda sebuah



kemampuan



yang



belum



tentu



dimiliki



oleh



kebanyakan orang pada umumnya, ya Anda memiliki kemampuan untuk bepikir kritis dan juga analitis, itu artinya Anda bisa memikirkan suatu hal secara detail bukan? Jadi, bukan hal yang sulit jika Anda hanya memikirkan suatu hal saja yang dapat membuat Anda merasa nyaman, santai, damai dan juga hening, sekarang ...”



FREE EBOOK – DO & DON’T IN HYPNOSIS



HYPNOTIC LANGUAGE FOUNDATION Sugesti memiliki peranan yang penting dalam proses hipnosis, hanya saja sugesti tidak hanya berfokus pada pemilihan kata yang tepat saja, ada beberapa hal yang sebaiknya menjadi perhatian dan juga dilakukan oleh setiap hypnotist ataupun hypnotherapist. Pada bab ini saya akan menjelaskan beberapa hal yang merupakan pondasi dasar dalam bahasa hipnotik atau sugesti hipnotik. Ada 3 point penting yang menjadi pondasi dasar bahasa hipnotik, yaitu :  Tempo  Intonasi  Jeda FREE EBOOK – DO & DON’T IN HYPNOSIS



Dalam menyampaikan suatu pesan atau sugesti kepada subyek hipnosis ketepatan dalam memilih tempo dan juga ritme patut untuk diperhatikan, dan tentunya disesuaikan dengan subyek hipnosis yang telah diketahui pada tahapan pra induksi. Yang berarti tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat. Intonasi juga memiliki peranan yang penting pada saat menyampaikan sugesti, intonasi ini melingkupi penekanan kata dan juga tinggi rendahnya suara. Beberapa orang berpendapat jika menyampaikan sugesti dengan nada yang monoton membuat subyek hipnosis menjadi cepat bosan dan kurang menikmati sesi hipnosis, namun adapula sebagian orang yang beranggapan bahwa dengan membuat nada yang monoton dapat memunculkan efek hipnotik. Apapun yang nantinya dipilih, tentu saja tetap disesuaikan dengan karakter subyek hipnosis.



FREE EBOOK – DO & DON’T IN HYPNOSIS



Memberikan jeda pada saat menyampaikan sugesti itu berarti memberikan



kesempatan



subyek



untuk



memproses



informasi/sugesti yang diberikan oleh hypnotist. Terkadang beberapa hypnotist terlalu asyik dalam memberikan sugesti kepada subyek sehingga mereka pun menjadi lupa bahwa untuk



dapat



menerima



sugesti



otak



manusia



juga



membutuhkan waktu untuk memprosesnya. Jadi, 3 hal inilah yang merupakan pondasi dasar yang dapat memperkuat efek sugesti yang diberikan kepada subyek. Jika diamati kembali, para professional hypnotist juga menerapkan hal ini disetiap sesi hipnosis yang dilakukannya. Dan kini giliran Anda untuk mencoba dan membuktikkannya sendiri.



FREE EBOOK – DO & DON’T IN HYPNOSIS



INDUCTION WITHOUT SUGGESTION Dalam



kegiatan



hypnosis



hampir



secara



keseluruhan



menggunakan sugesti sebagai sarana penyampaian suatu pesan dari hypnotist kepada subyeknya. Dalam kesempatan kali ini saya akan membahas tentang proses induksi tanpa menggunakan sugesti, ya tepat seperti judul bab ini “Induction Without Suggestion”. Mungkin Anda berpikir ini sedikit berlebihan, atau mungkin Anda



berpikir



bahwa



tidaklah



mungkin



kita



tidak



menggunakan sugesti dalam proses hipnosis, atau mungkin juga Anda berpikir bahwa dengan menggunakan judul ini akan membuat ebook ini menjadi lebih menarik.



FREE EBOOK – DO & DON’T IN HYPNOSIS



Apapun bentuk pemikiran yang ada di dalam kepala Anda, ijinkanlah saya untuk menjelaskannya terlebih dahulu tentang pronsip dasar melakukan induksi tanpa sugesti. Secara bahasa sugesti diartikan sebagai saran, yang berarti juga didefinisikan sebagai anjuran. Sedangkan induksi adalah suatu



tahapan



dimana



seorang



hypnotist



membawa/menggiring subyeknya memasuki kondisi hipnosis (trance state). Jika saya menggunakan pertanyaan dalam proses induksi, maka pernyataan “induksi tanpa sugesti” bisa dibenarkan bukan? Ya, jadi dalam pembahasan kali ini akan saya jelaskan bagaimana memanfaatkan pertanyaan untuk dapat membuat seseorang masuk ke dalam kondisi hipnosis.



FREE EBOOK – DO & DON’T IN HYPNOSIS



Bagi sebagian orang yang pernah masuk ke dalam kondisi hipnosis, maka untuk dapat masuk kembali ke dalam kondisi hipnosis bukanlah hal yang sulit. Dengan mengingatnya saja sudah bisa menariknya kembali ke dalam situasi dan juga kondisi dimana ia masuk ke dalam kondisi hipnosis. Untuk dapat mengetahui hal ini, maka sudah jelas kita



menggunakan



pertanyaan



sederhana



seperti



“apakah



sebelumnya Anda pernah masuk ke dalam kondisi hipnosis?” atau “apakah Anda memiliki pengalaman memasuki kondisi hipnosis?”.



FREE EBOOK – DO & DON’T IN HYPNOSIS



Jika sudah, maka kita tinggal melakukan utilisasi dengan pola pertanyaan seperti ini :  “Bisa Anda ingat kembali kejadian disaat Anda memasuki kondisi hipnosis ini sekarang?”  “Bisakah Anda munculkan kembali sensasi yang Anda alami atau rasakan ketika masuk ke dalam kondisi hipnosis sekarang?”



 “Apakah hal ini dapat mulai Anda rasakan sekarang?”  “Apakah Anda bisa membuat pikiran dan tubuh Anda memasuki kondisi relaksasi sempurna sekarang?”



FREE EBOOK – DO & DON’T IN HYPNOSIS



Secara sederhana ini merupakan bentuk pertanyaan yang dapat membuat seseorang menjadi ter-regresi terhadap pengalaman hipnotik sebelumnya. Dan bagi subyek yang belum pernah memasuki kondisi hipnosis sebelumnya, maka kita bisa melakukan utilisasi dari natural trance (trans alamiah) yang dimiliki oleh subyek, semisal dengan memberikan pertanyaan sepeutar hal yang disukainya yang kemudian dilanjutkan



dengan



pertanyaan



yang



bertujuan



untuk



melakukan amplify (meningkatkan) suatu state (mood) yang terkandung di dalamnya. Trans alamiah yang bisa dimanfaatkan untuk menggiring subyek masuk ke dalam kondisi hipnosis adalah pengalaman yang memiliki muatan emosional di dalamnya, yang berarti segala pengalaman yang memiliki kesan bagi subyek. Semisal bila subyek pernah melakukan haji/umroh atau perjalanan spiritual lainnya, hal ini bisa dimanfaatkan.



FREE EBOOK – DO & DON’T IN HYPNOSIS



Atau mungkin juga moment-moment yang berharga bersama keluarga subyek. Pada intinya berikan subyek pertanyaan terlebih dahulu yang kemudian kita bisa memanfaatkannya untuk membuat subyek “terhanyut” (trans) dalam peristiwa itu kembali. Berikut ini saya berikan contoh bagaimana menggali trans alamiah dan kemudian melakukan utilisasi untuk membuat subyek memasuki kondisi trans, dan semuanya dalam bentuk pertanyaan.



FREE EBOOK – DO & DON’T IN HYPNOSIS



“Pernahkah Anda memiliki pengalaman yang dengan mengingatnya saja dapat membuat Anda merasa lebih



nyaman, bahagia dan tenang? Bisa Anda ingat kembali peristiwa ini sekarang? … Sambil Anda mengingat peristiwa ini di benak Anda bisakah Anda membiarkan seluruh pikiran dan perasaan Anda menjadi lebih nyaman dari sebelumnya, sekarang? … Apakah tubuh Anda mulai merasakan sensasi yang nyaman dengan meningat kejadian ini? Jika iya, bisakah Anda mengirimkan sensasi nyaman ini keseluruh bagian tubuh Anda, sekarang?” Pada dasarnya, memanfaatkan (utilisasi) natural trance (trans alamiah) seseorang itu jauh lebih mudah bila dibandingkan



dengan membuat subyek memasuki kondisi trans dengan saran dari seorang hypnotist, hal ini disebabkan trans alamiah adalah sumber daya yang dimiliki oleh subyek.



FREE EBOOK – DO & DON’T IN HYPNOSIS



Jadi, seorang hypnotist tidak perlu susah-susah untuk membuat subyek berimajinasi atau membayangkan suatu hal



yang dibuat secara sengaja dalam proses hipnosis, cukup dengan memanfaatkan sumber daya trans alamiah yang dimiliki oleh subyek saja sudah mampu membuat subyek memasuki kondisi trans.



FREE EBOOK – DO & DON’T IN HYPNOSIS



Sebagian orang memiliki definisi sendiri tentang hypnosis, begitupula dengan saya. Saya memaknai hypnosis bukanlah



sebagai suatu teknik, melainkan suatu pertalian antara strategi dan seni. Seni identik dengan keindahan, dan karena hypnosis adalah suatu seni maka sudah selayaknya saya berikan “sentuhan” keindahan dalam mengajarkan dan juga mengaplikasikannya



dalam keseharian. Dan pada akhirnya saya ucapkan, selamat memaknai kembali pengetahuan hypnosis ini dengan sudut pandang yang lebih indah lagi, selamat mencoba dan juga mempraktekkan apa yang telah saya tuliskan dalam ebook ini, dan saya bisa pastikan hal ini dapat bermanfaat dalam perjalanan karir Anda di dunia hypnosis ataupun hypnotherapy.



FREE EBOOK – DO & DON’T IN HYPNOSIS



+6281330390085



@idrus_putra



@IdrusPutra



www.idrusputra.com



@idrusputra



Gabung Sekarang di Trance Talk! Komunitas Belajar Pengembangan Hypnosis & Neuro-Linguistic Programming serta pengetahuan pemberdayaan diri terkini. Diadakan secara online & tatap muka setiap hari Rabu di pekan pertama dan ketiga setiap bulannya. Disini Anda akan mendapatkan kesempatan untuk berjumpa langsung dengan para expert dan master di dunia Hypnosis, Hypnotherapy & Neuro-Linguistic Programming (NLP) di Indonesia.