Ikan Nemo [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

IKAN NEMO/IKAN BADUT



Ikan Nemo atau yang biasa disebut sebagai dengan ikan badut atau ikan giru banyak yang digemari oleh masyarakat terutama dikalangan anak-anak, itu karena karakter Ikan nemo dalam film yang berjudul “finding nemo” sangat lucu, menarik dan perkasa sehingga ikan nemo menjadi salah satu ikan hias laut yang sangat populer dikalangan masyarakat. Ikan nemo adalah ikan hias laut yang lucu, jinak, selalu berpenampilan cantik dan mudah untuk dibudidayakan. Ikan ini rata-rata berwarna cerah, kuning, jingga, kemerahan atau kehitaman, memiliki tubuh yang lebar dan dilengkapi dengan mulut yang kecil. Secara alami kehidupan ikan nemo selalu berada dalam radius kurang lebih 1 meter dari anemon, karena keduanya membentuk simbiosis mutualisme. Ikan nemo mendapatkan sumber-sumber makanan dari sekitar anemon, dan sebaliknya anemon mendapat bahan makanan dari kotoran (feces) Ikan nemo. Anemon juga memberikan perlindungan yang efektif dengan menghasilkan substansi toksin/racun yang berbahaya bagi musuhmusuh Ikan nemo. Anemon juga dimanfaatkan Ikan nemo sebagai



breeding ground yaitu untuk meletakan dan melindungi telur-telurnya dari ancaman pemangsa.



Klasifikasi Ikan Nemo



Kingdom Fium



: Animalia : Chodata



Sub-Filum : Vertebrata Class



: Actinopterygii



Family



: Fomacentridae



Ordo



: Perciformes



Super-Class : Osteichthyes Sub-Class



: Neopterygii



Sub-Ordo



: Labroidei



Genus



: Amphiprion



Spesies



: Amphiprion percula



Morfologi Ikan Nemo







Bentuk tubuh bulat







Umumnya ikan nemo berwarna kuning, merah, putih, hitam dan oranye







Mempunyai motif garis pada bagian badan







Sisinya relatif besar dan mempunyai sirip dorsal yang sangat unik







Mempunyai motif garis yang menyala pada bagian badan







Ikan nemo pada umumnya terlahir sebagai pejantan dan ikan nemo akan merubah jenis kelaminnya ketika sudah dewasa







Ukuran maksimal ikan nemo 10-18 cm



Habitat Ikan Nemo Ikan nemo merupakan ikan karang tropis yang hidup diperairan hangat pada daerah terumbu karang dengan kedalaman kurang dari 50 cm dan berair jernih. Daerah penyebarannya meliputi Samudra pasifik (Fiji), Laut Merah, Samudra Hindia (Indonesia, Malaysia, Thailand, Maladewa, Burma) Dan Great Barrier Reef Autralia. Ikan nemo adalah ikan yang mempunyai penyebaran relatif luas, terutama didaerah Indo Pacific. Salah satu jenis yang diketahui endemic adalah Amphiprion bicinctus. Di alam



Ikan nemo memilih anemon tertentu untuk dijadikan rumahnya, salah satu contoh adalah Amphiprion ocellaris lebih memilih anemon karpet dibandingkan dengan anemon lain.



Jenis Jenis Ikan Nemo 1. Amphiprion chagosensis



Ikan



badut



Chagosensis



merupakan



ikan



nemo



yang paling



banyak ditemukan di Samudra Hindia, dan sebagian kecil ditemukan di perairan Indosnesia. Ikan ini memiliki ukuran tubuh antara 1018 cm dengan warna dasar orange, merah, kuning, merah hitaman serta 2 corak putih pada tubuhnya. Di setiap corak putih, ada tepian yang bewarna



coklat



muda



hingga



siripnya bewarna coklat kehitaman.



2. Amphiprion polymnus



hitam



dan



semua



Amphiprion polymnus dikenal juga sebagai clownfish Saddleback atau jenis ini merupakan ikan nemo yang memiliki perpaduan warna antara hitam dan putih serta bercorak khas seperti ikan nemo lainnya. Yang menjadi ciri khas lainnya dari ikan ini ialah warna dari moncongnya, yaitu kuning kejingga ini bisa tumbuh hingga mencapai panjang tubuh sekitar 13 cm, dimana ukuran betina biasanya lebih panjang dan besar bila dibandingkan dengan pejantannya. Ikan Amphiprion polymnus dapat kita temukan mulai dari perairan Indonesia, New Guinea(Papua Nugini), Filipina, Australia, dan Kepulauan Ryukyu, Jepang bagian selatan. Selain itu, Ikan ini mampu hidup sampai kedalaman 30 meter.



3. Amphiprion sebae Tidak jauh beda dengan sauadara-saudaranya yang lain ikan nemo jenis ini biasa hidup dengan anemon. Dari segi ukuran ikan ini memiliki panjang yang mencapai 14 cm dan memiliki duri punggung sekitar 10-11 duri. Untuk warna, ikan ini mempunyai warna hitam atau coklat tua dengan warna kuning pada kedua sirip dada dan sirip ekornya. Di pasaran, ikan nemo ini sering tertukar dengan Amphiprion polu mnus dan Amphiprion clarkii. Hal ini karena ketiganya sangat sulit



untuk dibedakan. Amphiprion sebae adalah salah satu jenis ikan nemo yang mudah temukan di sebelah utara Samudra Hindia.



4. Ocellaris clownfish



Ocenallaris clownfish atau Amphiprion ocellaris adalah ikan nemo ya ng berasal dari keluarga Amphiprion dan merupakan ikan nemo yang memiliki hubungan dekat dengan ikan Premnas. Ikan nemo jenis ini bisa kita temukan di Australia Utara, Asia tenggara, dan Jepang. Selain itu juga ikan ini memiliki beberapa varian warna yang menyesuaikan dengan tempat tinggalnya. ikan nemo air tawar Misalnya untuk ikan nemo yang tinggal di perairan Australia Utara memiliki perpaduan warna putih dan hitam. Ketika masih muda, ikan nemo sangat suka sekali bertualang untuk mencari anemon laut sebagai tempat tinggalnya dan sekaligus membentuk simbiosis



mutualisme



(saling



menguntungkan).



Ketika



sudah dewasa ikan nemo jenis ini bisa tumbuh hingga sangat kesulitan untuk membedakan antara ikan nemo Oranye clownfish dan ikan nemo ocellaris clownfish.



Hal ini dikarenakan kedua ikan memiliki warna yang sama persis. Meskipun



begitu,



kita



tetap



dapat membedakan



keduanya



jika



melihat corak warna hitam yang ada pada ikan. Ikan nemo ocellaris clownfish memiliki garis hitam yang lebih tebal dan memiliki sirip punggung yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan Oranye clownfish. Di alam bebas ikan nemo memiliki sifat hermafrodit protandrous ya ngberarti ikan nemo memiliki kemampuan untuk mengubah kelaminnya hanya pada waktu tertentu saja.



5. Oranye clownfish (Amphiprion percula)



Secara umum Ikan nemo jenis ini lebih banyak dikenal dan lebih familiar dikalangan pecinta ikan karena sudah bisa dibudidayak an di dalam akuarium. Meskipun begitu, dalam pemiliharaannya ikan nemo jenis ini merupakan jenis ikan yang rumit dan membutuhkan ketelatenan yang tinggi ketika dibudidayakan. Meskipun begitu rumit, banyak para kolektor yang ingin sekali memeliharanya, gerakannya yang lincah dan warnanya yang cerah menjadi alasan utama dan day a terik tersendiri bagi pecintanya.



6. Premnas biaculeatus Ikan nemo jenis ini memiliki sebutan yaitu ikan anemone merah marun Sesuai dengan sebutannya ikan ini mempunyai corak yang cukup unik yaitu merah marun dan berpadu dengan warna putih sehingga bagi siapa saja yang melihat ikan ini akan mengesannkan bahwa ikan ini memiliki warna yang begitu cerah. Ikan nemo jenis ini bisa kita temukan diperairan Indo-Pasifik yang dumulai dari Lautan sebelah barat Indonesia sampai Taiwan dan kawasan coral sea. Selain itu, ikan ini sering dijadikan sebagai ikan hias oleh para peci nta ikan hias air laut. Namun dengan kecanggihan teknologi masa kini, ikan nemo kini bisa dipelihara di air tawar. Jadi bagi kalian yang sudah terlanjur kepincut dengan ikan ini tidak perlu khawatir, Karena ikan ini sudah bisa kita pelihara di akuarium dengan sumber air tawar bukan air laut lagi. Ikan ini memiliki panjang tubuh yang mencapai 17 cm. Sama halnya dengan ikan anemon lainnya ikan ini membentuk simbiosis mutualisme dengan anemon laut. Meskipun anemon laut memiliki tentakel yang bisa menyengat, namun sengatan itu tidak akan berpengaruh sama sekali kepada ikan



nemo. Di habitat aslinya ikan biasa memakan zooplankton dan ganggang laut atau bisa juga menggunakan pellet khusus. Cara Memelihara Ikan Badut yang Baik dan Benar



Jika menurut para ahli, para ikan badut memang memerlukan sebuah perawatan yang lebih daripada jenis-jenis ikan hias yang lainnya seperti ikan koki, dan yang lainnya. Karena ikan ini berasal dari perairan laut, maka ikan ini memang membutuhkan air asin yang hangat dan mirip dengan air laut. Namun tidak perlu khawatir lagi bagaimana cara merawatnya. Anda hanya perlu memperhatikan beberapa faktor ketika berniat memelihara ikan Nemo ini. Beberapa faktor tersebut yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut. 



Untuk ideal ukuran pada akuarium setidaknya harus memiliki ukuran 90cm x 30cm x 38 cm. Juga perlu diperhatikan untuk ikan ini yang berwarna marun dapat tumbuh menjadi 15 cm panjangnya. Sehingga untuk ukuran akuarium juga harus muat menampung ukuran tubuh ikan tersebut.







Selain membutuhkan ruang yang cukup, ikan hias ini membutuhkan kualitas air yang harus baik. Maka dari itu, Anda juga perlu menjaga kebersihan akuarium dengan sering agar peliharaan Anda dapat bertahan lama lingkungannya.







Ikan badut adalah merupakan salah satu ikan memiliki jiwa sosial. Oleh karena itu, dianjurkan untuk membeli dan memelihara ikan ini secara sepasang. Jika bisa belilah spesies ikan yang sama.







Ikan hias ini juga dikenal gampang mengalami stres. Usahakan agar ikan ini tetap nyaman, serta Anda juga harus selalu menjaga kebersihan akuarium, karena jika sudah stres dapat menyebabkan menyebabkan kematian pada ikan.







Akuarium juga memerlukan batu ataupun koral yang merupakan tempat ikan untuk bersembunyi dan bermain-main seperti di laut pada umumnya.







Ikan Nemo atau badut ini adalah ikan jenis omnivora. Anda bisa memberi mereka makanan hidup, serpihan makanan, atau makanan beku. Untuk makanan beku, jangan lupa dicairkan terlebih dahulu. Ikan hias ini juga bukan merupakan ikan yang rewel, jadi soal makanan tidak akan membuat pemiliknya repot. Anda hanya perlu memberinya makan dua atau tiga kali sehari. Jika sisa makanan ada di bawah akuarium maka itu pertanda jika Anda memberinya makan yang terlalu banyak.







Untuk jumlah di akuarium memerlukan 10 liter atau per 3 cm ukuran ikan. Jangan masukan ikan secara langsung, air di akuarium perlu didiamkan beberapa waktu terlebih dahulu.







Meskipun ikan nemo atau badut ini merupakan jenis Ocellaris yang bisa hidup dengan jenis ikan yang lainnya, maka disarankan untuk tidak memelihara ikan nemo dari spesies yang berbeda secara bersamaan. jangan pelihara mereka bersamaan dengan sesama ikan badut dari spesies lain.



Reproduksi Semua ikan badut berjenis kelamin jantan ketika mereka lahir. Setelah mereka dewasa , individu dominan akan berubah menjadi betina. Betina biasanya berukuran lebih besar daripada jantan dan akan menjadi pemimpin utama dari wilayah mereka. Ikan badut hidup dalam kelompok kecil dalam satu anemon yang terdiri dari pasangan induk, beberapa ikan jantan muda, dan beberapa anakan ikan yang juga berkelamin jantan. Ketika betinanya mati, ikan jantan dominan akan berubah kelamin menjadi betina dan akan mencari pasangan jantan, strategi ini dikenal sebagai



sequential



hermaphroditism



(perubahan



kelamin



secara



berurutan). Berbeda dengan jenis ikan lainnya, perilaku kawin ikan Badut menunjukkan sifat kebalikan. Apabila pada ikan lain, diperlukan beberapa betina untuk satu jantan, pada ikan Badut justru satu betina memiliki beberapa jantan. Saat musim pemijahan (sekitar bulan purnama), telur diletakkan pada permukaan relatif datar dekat anemon mereka. Kedua induk menjaga telur dan mengipas telur mereka dengan air segar selama 6 sampai 10 hari. Biasanya penetasan terjadi saat malam hari, kurang lebih 2 jam setelah matahari terbenam. Setelah menetas, bayi ikan badut akan naik ke permukaan dan hidup dengan memakan plankton. Setelah cukup besar, anakan ikan badut akan turun dari permukaan dan mencari anemon inang yang sesuai. Di anemon inang, mereka akan mengikuti tahapan hirarki yang ada. Setelah tumbuh dari anakan menjadi remaja yang belum matang secara seksual, ikan badut akan masuk ke tahap berikutnya, yaitu mengembangkan alat reproduksi jantan (gonad) yang matang sebagai pasangan betina dominan.



Pakan dan Kebiasaan Makan Ikan badut (Amphiprion percula) di alam mendapatkan makanan dari sekitar



anemon.



Ikan



badut



merupakan



ikan



omnivora



yang



mengkonsumsi zooplankton, invertebrata kecil (crustacean) dan parasit yang melekat pada tubuh anemon serta alga bentik. Ikan badut biasanya menghabiskan sebagian besar hidupnya untuk mencari makan, bermain, dan berpasangan dalam wilayah tempat hidupnya (Michael, 2008). Kebiasaan dari ikan badut yaitu mencari makan di siang hari (diurnal). Waktu yang digunakan dalam mencari makan tiap jenis ikan badut atau Clownfis



tidaksama.



Salah



satu



contohnya



yaitu



Amphiprion



chrysopterus menghabiskan kurang lebih 90% waktunya untuk makan dan berenang di antara tentakel (Allen,1991).



Parasit yang Berpotensi Menyerang Ikan Badut



Penyakit parasit dapat menyerang ikan air tawar, laut dan payau. Begitu juga dengan ikan badut tidak luput dari serangan parasit. Adapun parasit yang biasanya menyerang ikan badut yaitu ektoparasit dari golongan protozoa (penyakit protozoik). Penyakit protozoik yang bisanya menyerang ikan badut



disebabkan



Brooklynella



hostiles,



Cryptocaryon



irritans



dan



Amyloodinium ocellatum (Anonim, 2009).



Cryptocaryon irritans Cryptocaryon irritans merupakan ciliata (hewan yang memiliki bulu getar). Cryptocaryon irritans memiliki ukuran tubuh 25-60 μm pada fase theront. sedangkan pada fase trophont, berukuran diameter 60-450 μm. Gejala ikan terserang Cryptocaryon irritans yaitu ikan sering menggosok-gosokan tubuhnya pada benda yang ada disekitarnya, terbentuk



cysta



berwarna



putih



pada



permukaan



tubuh,



dan



meningkatnya produksi mukus berlebihan pada ikan (Kuncoro, 2004). Menurut Anshary (2008), efek secara umum akibat infeksi Cryptocaryon irritans pada ikan yaitu gangguan osmoregulasi, kehilangan nafsu makan, dan sel epithel insang dan kulit ikan yang terinfeksi menjadi hyperplastik



dan



mengalami



kerusakan



serius.



Siklus



hidup



Cryptocaryon irritans terdiri dari empat stadia yaitu theront, trophont, tomont dan cyst



Theront merupakan fase dewasa dari Cryptocaryon irritans. Pada fase ini theront berenang di air menggunakan ciliata. Jika theront dapat menemukan inangnya dalam waktu 24 jam maka, theront menembus jaringan epidermis dan insang. Pada fase ini, theront akan berubah menjadi fase trophont. Parasit pada fase trophont akan mencapai tingkat kematangannya stelah 4-7 hari, kemudian parasit ini akan berenang bebas di air (fase tomont). Tomont yang berenang di air akan mencari substrat untuk menempel. Pada substrat inilah tomont akan berubah menjadi cyst. Di dalam cyst akan terjadi perbanyakan sel setelah 7-10 hari, sehingga theront akan lepas dalam jumlah banyak dan kembali menginfeksi ikan



(Kuncoro, 2004).



Amyloodinium ocellatum Amyloodinium ocellatum adalah parasit dari golongan Dinoflagelata dari famili Dinophyceae yang juga merupakan makroalga. Amyloodinium ocellatum memiliki ukuran tubuh 0,002-0,1 mm, sedangkan pada fase tropon dewasa dapat mencapai ukuran diameter 120 µm. Parasit Amyloodinium



ocellatum



menyebabkan



penyakit



yang



disebut



Amyloodiniasis atau penyakit velvet. Parasit ini melekat pada jaringan inang pada bagian kulit dan insang dengan menggunakan stalk atau peduncle yang pendek dan pada bagian ujungnya terdapat rhizoid dan stomopode mirip tentakel yang dapat bergerak (Anshary, 2008). Gejala klinis ikan terserang Amyloodinium ocellatum yaitu berenang cepat dan liar, nafsu makan berkurang, kulit dan insang tetutup mukus yang berwarna kuning tua (Irianto, 2005). Menurut Kuncoro (2004), ikan yang terinfeksi Amyloodinium ocellatum ditandai dengan adanya bintikbintik rata menyerupai



TEKNIK BUDIDAYA IKAN HIAS NEMO ATAU CLOWNFISH



Mengenal ikan nemo atau clownfish lkan badut adalah ikan hias air laut dari subfamili Amphiprioninae. Terdapat sekitar 28 spesies dikenali, salah satunya berada di genus Premnas, sementara sisanya di genus Amphiprion. Ikan badut berwarna kuning, jingga, kemerahan atau kehitaman. Spesies terbesar dapat tumbuh mencapai panjang 18 cm, sementara terkecil hanya mencapai 10 cm. Di jepang, ikan badut di kenal dengan nama kakure-kumanomi, di Rusia: obyknovennaya rybka-kloun, dan di Denmark: klovnfisk.



Habitat dan Penyebaran Ikan badut merupakan ikan karang tropis yang hidup di perairan hangat pada daerah terumbu dengan kedalaman kurang dari 50 meter dan berair jernih. Dengan daerah penyebaran di Samudera Pasifik (Fiji), Laut Merah, Samudra Hindia (Indonesia, Malaysia, Thailand, Maladewa, Burma), dan Great Barrier Reef Australia.



Makanan Ikan badut merupakan ikan omnivore (pemakan hewan dan tumbuhan), jadi selain invertebrata kecil (crustacea & parasit yang melekat pada tubuh anemon), alga juga diketahui memenuhi 20 – 25% kebutuhan nutrisinya.



Simbiosis Mutualisme Ikan badut & anemon hidup berdampingan & saling menguntungkan, Anemon akan melindungi ikan badut dan ikan badut akan menangkal ikan



kupu-kupu (Butterfly Fish) yang suka memakan anemon. Ikan badut juga akan memakan invertebrata kecil yang melekat di tentakel anemon yang membahayakan anemon (parasit) dan membantu membersihkan anemon dari kotoran seperti pasir dsb. Di sisi lain kotoran dari ikan badut memberikan nutrisi untuk anemon.



Teknik budidaya ikan nemo/clownfish 1. persiapan wadah Wadah yang digunakan untuk induk adalah aquarium 40 x 40 x 40 cm yang dilengkapi dengan instalasi air laut dan aerasi serta saluran pembuangan. Aquarium tersebut ditempatkan di ruangan yang cukup cahaya sinar matahari hal dimakasudkan untuk menghidari parasir baik untuk induk maupun terhadap telur yang dihasilkan.



2. Induk yang digunakan Induk yang digunakan adalah induk alam atau induk dari hasil pemijahan yang sudah diseleksi baik dari segi Kesehatan, jenis, ukuran, warna maupun karakter lain yang diminati oleh pasar.



3. Perjodohan Perjodohan dilakukan untuk mendapatkan pasangan induk yang cocok, ikan nemo jika merasa tidak cocok dengan pasangannya maka ikan tersebut akan berantem sampai ada yang mati jika tidak cepat dipisahkan. Perjodohan ikan nemo tidaklah terlalu sulit cukup memilih induk yang besar (betina) dan induk yang agak kecil (jantan) masukkan dalam aquarium yang sudah disiapkan, sebaiknya sirkulasi air dilakukan selama 24 jam agar kondisi kualitas air tetap terjaga. Setelah perjodohan dilakukan, sebaiknya diamati terus, jika tidak terjadi kecocokan maka



pasangan tersebut harus diganti sampai mendapatkan pasangan yang cocok.



4. Penanganan iduk Untuk mempercepat proses pemijahan dan dapat menghasilkan telur yang berkualitas maka pakan yang diberika harus berkualitas pula dan diberikan sesering mungkin. Pada tahap awal pemijahan telur yang dihasilkan masih sedikit dan bahkan terkadang tidak menetas, pada Pemijahan selanjutnya produksinya akan terus meningkat. Pemijahan terjadi pada siang hari yaitu sekitar pukul 12.00 - 17.00 dimana induk betina perlahan meletakkan dan menata telurnya pada subsrat dekat anemone lalu dibuahi oleh jantan, hal ini dilakukan berulang kali sampai proses pemijahan selesai. Telur dijaga dan dibersihkan oleh induknya namun yang paling dominan adalah jantan. Telur menetas menjadi larva setelah berumur 6 atau 8 hari dan biasanya telur menetas dimalam hari yaitu sekitar pukul 19.00 - 20.00.



5. Penanganan larva Dalam pemeliharaan larva sebaiknya wadah yang digunakan minimal bervolume 1 ton karena semakin kecil volume air maka pluktusi perubahan kualitas air juga semakin cepat dan sangat berpengaruh terhadap SR dan pertumbuhan larva.



Pada tahap awal pakan yang



diberikan adalah rotifer yang disesuaikan dengan kepadatan larva dan dipertahankan kepadatan rotifernya 5-10 sel/ml air. Selain rotifer pakan alami berupa naupli artemia diberikan setelah mencapai umur 7 atau sekitar 10 hari dan disesuaikan kemampuan larva untuk mengkonsumasi naupli artemia tersebut. Hal ini dapat dilihat dari perubahan warna larva dari hitam menjadi agak kemerahan dan pada saat itulah larva dapat mengkonsumsi naupli artemia. Pakan tambahan juga dapat diberikan



berupa pellet setelah umur >10 hari. larva sudah dapat dipindahkan ke wadah pendederan atau pembesaran setelah 12 hari pemeliharaan.



6. Pembesaran Pembesaran dapat dilakukan pada aquarium, bak fiber atau kolam, namun untuk memudahkan penanganan disaat benih baru keluar dari bak larva sebaiknya dipelihara dalam aquarium dengan system air mengalir. Penanganan diaquarim memudahkan dalam pengontrolan terhadap penyakit, pemberian pakan, perbaikan kulitas. Stelah berukuran 2 cm maka sebaiknya dipelihara di wadah yang lebih luas. Pemberian pakan sebaiknya diberikan sesering mungkin minimal 3 kali sehari, jenins pakan yang diberikan dapat berupa pellet, artemia, cacing renik, udang renik ataupun jentik nyamuk.



7. Gambar beberapa jenis benih ikan nemo



Gambar 1. benih Black Onyx (Amphyprion percula)



Gambar 2. benih Misbar (Amphyprion percula



Gambar 2. benih Misbar (Amphyprion percula)



wadah pembesaran



Harga Jual Ikan Nemo (Badut)