14 0 247 KB
ILMU PERILAKU ETIKA PROFESI DAYA TARIK INTERPERSONAL
NAMA KELOMPOK 3: 1. Akhmad Zaidi 2. Ardias Pangestu 3. Ayu Wulandari 4. Deliswar Ardiastra 5. Faizal Juwardi 6. Fathia Michella Tauriysandi Putri 7. Gita Devi Safitri 8. Mita Kurniasih 9. Rati Nurulia 10. Sitti Halida Nirmala Ratu 11. Sri Lestari Tingkat: I A
AKADEMI FARMASI YARSI PONTIANAK 2013/2014 Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul Daya Tarik 1
Interpersonal. Makalah ini berisikan tentang informasi Daya Tarik Interpersonal atau yang lebih khususnya membahas tentang Daya Tarik diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang Daya Tarik. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin. Pontianak,15 Maret 2013 Penyusun
Kelompok 3
BAB I PENDAHULUAN A.LATAR BELAKANG
Di kehidupan sehari – hari kita tidak dapat lepas dari
dunia atau lingkungan sosial yang sangat berperan bagi 2
kehidupan kita yang akan datang. Untuk itu, kita perlu memahami dan memiliki kemampuan tentang interaksi antar individu (personal) serta memahami kejadian atau peristiwa di sekeliling kita agar kita terbantu dalam hal beradaptasi di lingkungan sosial. Mahluk sosial yang mempunyai kebutuhan untuk berhubungan dengan orang lain di sebut manusia. Dan menjadi
salah
satu
anggota
suatu
kelompok
akan
membantu orang untuk bertahan hidup secara fisik maupun psikologis. Adanya hubungan dengan orang lain, itu karena adanya kesukaan pada orang lain (daya tarik interpersonal). Daya tarik interpersonal adalah sikap atau sifat yang membentuk seseorang menimbulkan rasa suka. Dengan adanya daya tarik interpersonal itu individu akan lebih bersemangat hidup, dan dapat mmenyalurkan atau berbagi cerita dengan relasinya, sehingga dapat mengurangi beban individunya.
B.
Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang diatas maka dapat dirumuskan suatu masalah yang akan dibahas yaitu: 1. Apa pengertian daya tarik interpersonal? 2. Apa sajakah faktor yang mempengaruhi daya tarik interpersonal? 3. Apa saja teori – teori daya tarik interpersonal? 4. Apa sajakah atribut personal?
C. 1. 2.
Tujuan Mengetahui tentang daya tarik interpersonal. Mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi
daya tarik interpersonal. 3. Mengetahui teori – teori daya tarik interpersonal.
3
BAB II PEMBAHASAN A.PENGERTIAN DAYA TARIK PERSONAL Daya tarik interpersonal merupakan salah satu faktor penentu ketika seseorang ingin berhubungan dengan orang lain.
Setiap
individu
mempunyai
tingkat
ketertarikan
personal dalam memulai membina hubungan sosial. Puncak pengalaman psikososial ini tercapai pada masa dewasa awal, dimana individu mulai mengkristalisasikan hubungan dengan seorang individu yang paling dicintai, dipercaya, ataupun yang telah dibina sebelumnya. Daya tarik individu terhadap individu lain memicu keterbukaan yang lebih mendalam ketika sebuah hubungan dalam status lebih dari sekedar pertemanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 4
hubungan Daya Tarik Interpersonal dengan Keterbukaan Diri Pengguna
Situs
JejaringSosia.
Rancangan penelitian yang digunakan adalah deskriptif dan korelasional. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling (sampel bertujuan). Teknik pengumpulan data menggunakan Skala Daya Tarik Interpersonal dan Skala Keterbukaan Diri dengan menggunakan skala Likert. Analisis deskriptif berdasarkan kategori tingkatan harga mean dan standar deviasi. Analisis korelasional menggunakan analisis statistik product moment dengan taraf signifikansi 5 % dengan
bantuan
SPSS
17.00
for
windows.
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa menilai daya tarik interpersonal pada kategori sedang dengan persentase 41,7%. Sedangkan keterbukaan diri mahasiswa psikologi dalam penggunaan situs jejaring sosial sebagian besar berada pada kategori sedang dengan persentase 43,7%. Hasil analisis r = 0,421 dengan Sig 0,000 < 0,050, menunjukkan bahwa daya tarik interpersonal mempunyai hubungan dengan keterbukaan diri mahasiswa psikologi
dalam
penggunaan
situs
jejaring
sosial.
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada hubungan positif antara daya tarik interpersonal dengan
keterbukaan
diri
mahasiswa
psikologi
dalam
penggunaan situs jejaring sosial. Maka dari itu daya tarik interpersonal perlu terus dipertahankan dan bila perlu ditingkatkan agar keterbukaan diri dapat tetap terjaga. Daya tarik ini tidak hanya sebatas daripada terlihat menarik 5
secara aspek fisik (jasmani) saja tetapi bisa dikembangkan dalam
segi
aspek
emosi,
mental,
spiritual,
maupun
kepribadian yang baik. Selain itu diharapkan bagi peneliti lain, agar dapat memperluas penelitian ini dengan menggunakan rancangan penelitian
yang
berbeda,
seperti
rancangan
penelitian
kualitatif sehingga aspek-aspek yang mempengaruhi dapat terungkap lebih mendalam dan menunjukkan relevansi teoriteori yang telah ada dalam penggunaan di dunia maya. Ketertarikan
Interpersonal
mengenai orang lain di mana
adalah
sikap
seseorang
meliputi evaluasi sepanjang
suatu dimensi yang berkisar dari sangat suka hingga sangat tidak suka. Definisi Daya Tarik Fisik adalah kombinasi karakteristik yang dievaluasi sebagai cantik atau tampan pada ujung yang paling ekstrem dan tidak menarik pada ujung yang lain. Derajat daya tarik fisik adalah aspek-aspek penampilan seseorang yang
dianggap oleh orang sebagai menarik atau
tidak menarik secara visual. Daya Tarik Fisik dan Evaluasi Interpersonal Penampilan fisik memengaruhi berbagai jenis evaluasi interpersonal, termasuk rasa suka, penilaian terhadap bersalah dan tidak bersalah di pengadilan, dan hal-hal lainnya. Daya tarik fisik memengaruhi seseorang dalam mencari
pasangan
hidup.
Meskipun
laki-laki
dan
perempuan responsif terhadap daya tarik seorang calon pasangan kencan, kekasih, maupun pasangan hidup, daya 6
tarik perempuan lebih penting bagi laki-laki daripada daya tarik laki-laki bagi perempuan. Selain daya tarik fisik, beberapa karakteristik yang dapat diamati lainnya dalam memengaruhi evaluasi awal interpersonal adalah fisik, berat badan, gaya perilaku, pemilihan makanan, nama depan, dan karakteristik lain yang superfisial.
B.
Teori – Teori Ketertarikan
Ada beberapa teori yang bisa menjelaskan mengapa manusia bisa saling tertarik satu dengan yang lain. Teori-teori tersebut adalah: 1. Teori kognitif Teori kognitif menekankan proses berpikir sebagai dasar yang menentukan tingkah laku. Tingkah laku sosial 7
dipandang sebagai suatu hasil atau akibat dari proses akal. Jika seseorang berpikir bahwa orang lain dapat memberikan keseimbangan terhadap apa yang kita cari maka kemungkinan besar kita akan menyukainya. 2. Teori Penguatan Teori penguatan berusaha menemukan bagaimana ketertarikan datang untuk pertama kalinya. Dasar teori ini cukup sederhana, yaitu bahwa orang ditarik oleh hadiah dan ditolak oleh hukuman. Semua ketertarikan antar pribadi diterangkan dalam hal belajar di mana untuk berhubungan secara positif dengan hadiah, dan untuk berhubungan
secara
negatif
dengan
perangsang
hukuman. Kita kemudian akan lebih suka menjadi tertarik kepada orang orang yang menghadiahi atau menghargai kita daripada orang-orang yang menghukum kita dengan kritikan atau menghina kita. 3.
Teori interaksionis Teori ini dikembangkan di dalam situasi alamiah di mana suatu keputusan selalu dihubungkan kepada situasi sosial di mana seseorang menemukan dirinya. Teori ini lebih menitikberatkan pada ketertarikan antar pribadi sebagai suatu konsep. Mengapa Kita membutuhkan dan bergabung dengan orang lain? Keinginan untuk melakukan kontak dengan orang lain, pada umumnya dilandasi adanya imbalan sosial (social
reward)
yang
diperoleh
8
individu.
Kita
dapat
menganalisanya dari dua hal yaitu perbandingan sosial (social comparison) dan dukungan emosional. Berdasarkan membutuhkan
analisa
orang
perbandingan
lain
sebagai
sosial,
standar
kita untuk
mengevaluasi perilaku kita. Sementara hubungan dengan orang lain memberikan dukungan emosional dalam bentuk perhatian dan kasih sayang. Selain dua tipe reward di atas, hubungan denga orang lain dapat memberikan perasaan positif yang dihubungkan dengan kedekatan hubungan antar pribadi, persahabatan, afeksi, komunikasi, dan cinta. Hubungan denga orang lainpun dapat memberikan berbagi tipe perhatian
kepada
kita
dalam
pengakuan dan status.
9
bentuk
penghargaan,
C.
Faktor
Yang
Mempengaruhi
Hubungan Interpersonal Terdapat
beberapa
hal
yang
mempengaruhi
hubungan
interpersonal, yaitu: 1. Komunikasi Efektif Komunikasi pertemuan
interpersonal
antara
dinyatakan
pemangku
efektif
kepentingan
bila
terbangun
dalam situasi komunikatif – interaktif dan menyenangkan. Efektivitas komunikasi sangat ditentukan oleh validitas informasi
yang
disampaikan
dan
keterlibatan
dalam
memformulasikan idea tau gagasan secara bersama. Bila berkumpul dalam satu kelompok yang memiliki kesamaan pandangan akan membuat gembira, suka dan nyaman. Sebaliknya, bila berkumpul dengan orang atau kelompok yang benci akan membuat tegang, resah, dan tidak enak. 2. Ekspresi Wajah Ekspresi wajah menimbulkan kesan dan persepsi yang sangat menentukan penerimaan individu atau kelompok. Senyuman yang dilontarkan akan menunjukkan ungkapan bahagia,
mata
melotot
sebagai
kemarahan
dan
seterusnya. Wajah telah lama menjadi sumber informasi dalam komunikasi interpersonal. Wajah merupakan alat komunikasi yang sangat penting dalam menyampaikan makna
dalam
beberapa
detik
raut
wajah
akan
menentukan dan menggerakkan keputusan yang diambil.
10
Kepekaan menangkap emosi wajah sangat menentukan kecermatan tindakan yang akan diambil. 3. Kepribadian Kepribadian sangat menentukan bentuk hubungan yang akan terjalin. Kepribadian mengekspresikan pengalaman subjektif seperti kebiasaan, karakter, dan perilaku. Faktor kepribadian lebih mengarah pada bagaimana tanggapan dan
respon
yang
akan
di berikan
sehingga
terjadi
hubungan. Tindakan dan tanggapan terhadap pesan sangat tergantung pada pola hubungan pribadi dan karakteristik atau sifat yang dibawanya. 4. Stereotyping Stereotyping merupakan cara yang banyak ditemukan dalam menilai orang lain yang dinisbatkan pada katagorisasi tertentu.
Cara
pandang
ini
kebanyakan
menimbulkan
prasangka dan gesekan yang cukup kuat, terutama pada saat pihak-pihak yang berkonflik sulit membuka jalan untuk melakukan
perbaikan.
merespon
pengalaman
Individu dan
atau
kelompok
lingkungan
dengan
akan cara
memperlakukan anggota masyarakat secara berbeda atau cenderung
melakukan
pengelompokan
menurut
jenis
kelamin, cerdas, bodoh, rajin, atau malas. Penggunaan cara ini untuk menyederhanakan begitu banyak stimuli yang diterimanya dan merupakan pengkategorian pengalaman untuk memperoleh informasi tambahan dengan segera. 5. Kesamaan Karakter Personal 11
Manusia selalu berusaha mencapai konsistensi dalam sikap danperilakunya atau kita cenderung menyukai orang lain, kita ingin mereka memilihsikap yang sama dengan kita, dan jika menyukai orang, kita ingin memilih sikapmereka yang sama. Orang-orang yang memiliki kesamaan dalam nilai-nilai,norma, aturan, kebiasaan, sikap, keyakinan, tingkat sosial
ekonomi,
ideologis,
budaya,
cenderung
http://psikologi.or.id
saling
menyukai
dan
agama, menerima
keberadaan masing-masing.
6. Daya Tarik Dalam hukum daya tarik dapat dijelaskan bahwa cara pandang oranglain terhadap diri individu akan dibentuk melalui cara berfikir, bahasa dan tindakan yang khas. Orang pintar, pandai bergaul, ganteng atau cantik akan cenderung ditanggapi dan dinilai dengan cara yang menyenangkan dan dianggap memiliki sifat yang baik. Meskipun apa yang disebut gagah, cantik atau pandai bergaul
belum
disepakati,
namun
sebagian
relatif
menerima orang sebagai pandai cantik atau gagah. Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa daya tarik seseorang baik fisik maupun karakter sering menjadi penyebab tanggapan dan penerimaan personal. Orangorang yang memiliki daya tarik cederung akan disikapi dan diperlakukan lebih baik, sopan dan efektif untuk mempengaruhi pendapat orang lain. 7. Ganjaran 12
Seseorang lebih menyenangi orang lain yang memberi penghargaan atau ganjaran berupa pujian, bantuan, dorongan
moral.
Kita
akan
menyukai
orang
yang
menyukai dan memuji kita. Interaksi sosial ibaratnya transaksi dagang, dimana seseorang akan melanjutkan interaksi bila laba lebih banyak dari biaya. Bila pergaulan seorang pendamping masyarakat dengan orang-orang disekitarnya sangat menyenangkan, maka akan sangat menguntungkan
ditinjau
dari
keberhasilan
program,
menguntungkan secara ekonomis, psikologis dan sosial. 8. Kompetensi Setiap orang memiliki kecenderungan atau tertarik kepada orang lain karena prestasi atau kemampuan yang ditunjukkannya. Masyarakat akan cenderung menanggapi informasi dan pesan dari orang berpengalaman, ahli dan profesional serta mampu memberikan kontribusi secara intelektual, sikap dan mampu memberikan solusi terhadap masalah yang dihadapi. Dalam situasi krisis, para pihak yang
berkonflik
membutuhkan
bantuan
teknis
dan
bimbingan dari individu yang dipercaya dan mampu menumbuhkan kerjasama untuk mendorong penyelesaian. 9. Tekanan Emosional (Stress) Bila orang berada dalam situasi yang mencemaskan atau menakutkan, ia cenderung menginginkan kehadiran orang lain. Sehingga timbul rasa suka pada orang tersebut. 10.
Munculnya Perasaan / Mood yang Positif atau
Positive Emotional Arousal 13
Kita cenderung tertarik atau suka kepada orang dimana kehadirannya berbarengan dengan munculnya perasaan positif, bahkan meski perasaan positif yang muncul tidak berkaitan dengan perilaku orang tersebut. Beberapa telaah menunjukkan bahwa kita cenderung tertarik
kepada
orang-orang
yang
kita
jumpai
saat
sekeliling kita menyenangkan. 11.
Harga Diri yang Rendah Dari
hasil
penelitia,
Elaine
Walster
menarik
kesimpulan, bahwa bila harga diri di rendahkan, hasrat afiliasi (bergabung dengan orang lain) bertambah, dan ia makin responsif untuk menerima kasih sayang orang lain. 12.
Kesukaan Secara Timbal Balik (Reciprocal Liking) Ketika kita mengetahui orang lain menyukai kita,
maka kita dapat mengharapkan ganjaran (reward) dari mereka. Karena itu, mengetahui kita disukai merupakan ganjaran yang menguatkan. Kita dapat mengharapkan orang lain akan membantu kita di masa yang akan datang,
dan
kita
juga
akan
mengalami
perasaan
baik/positif menghadapi suatu kenyataan bahwa orang lain cukup memikirkan tentang kita menjadi seorang teman (meningkatkan harga diri). Karena itu kesukaan menghasilkan
kesukaan.
Persahabatan
biasanya
memberikan arti bahwa persahabatan itu akan kembali lagi. Hubungan timbal balik merupakan sesuatu yang komplek. 13.
Ketika yang Berlawanan Saling Tertarik : Saling
Melengkapi (Complementary) 14
Kita telah melihat bahwa kesamaan sikap dan nilai mendorong meningkatnya daya tarik. Tetapi bagaimana dengan sadistis dan masokisme? Keduanya tampak benarbenar tak sama, yang satu menyukai untuk melukai orang lain tetapi lainnya justru senang diperlakukan kasar oleh orang lain. Disini nampaknya ada daya tarik yang berlawanan. Individu yang memiliki kepribadian dominan tidak akan berhubungan lebih lama dengan orang lain yang dominan juga. Individu yang dominan membutuhkan partner/pasangan yang submisif yang akan membantu memenuhi
kebutuhan-kebutuhan
diantara
mereka.
Perilaku yang saling melengkapi adalah mungkin untuk tingkah laku dominan-submisif (Strong, dkk., 1988)
D.
Dimensi Hubungan Interpersonal
Menurut
William
C.
Schultz
ada
3
dimensi
hubungan
interpersonal, yaitu: 1. Need of Inclusion Perasaan sebagai anggota dari suatu kelompok, yang memiliki keinginan untuk menumbuhkan rasa memiliki 2. Need of control Kebutuhan untuk mendominasi dan dominasi. Ciri-cirinya adalah
penurut,
memiliki
kemampuan
yang
kuat,
mendominasi suatu kelompok. 3. Need of affection Kebutuhan akan
kasih
menyukai dan disukai. 15
sayang.
Kebutuhan
untuk
E. Model Interaksional Model
ini
memandang
hubungan
interpersonal
sebagai suatu system. Setiap system memiliki sifat-sifat structural, integrative, dan medan. Semua system terdiri dari subsistem-subsistem yang saling tergantung dan bertindak bersama sebagai satu kesatuan. Selanjutnya, semua
system
memelihara
dan
mempunyai
kecenderungan
mempertahankan
untuk
kesatuan.
Bila
ekuilibrium dari system terganggu, segera akan diambil tindakannya. Setiap hubungan interpersonal harus dilihat dari tujuan bersama, metode komunikasi, ekspektasi dan pelaksanaan peranan. Adapun tahap-tahap dalam menjalin hubungan interpersonal, yaitu
Pembentukan,
Peneguh
Hubungan. 16
Hubungan,
dan
Pemutus
1.Pembentukan Tahap
ini
sering
disebut
juga
dengan
tahap
perkenalan. Beberapa peneliti telah menemukan hal-hal menarik dari proses perkenalan. Fase pertama, “fase kontak yang permulaan”, ditandai oleh usaha kedua belah pihak untuk menangkap informasi dari reaksi kawannya. Masing-masing
pihak
berusaha
menggali
secepatnya
identitas, sikap dan nilai pihak yang lain. bila mereka merasa
ada
kesamaan,
mulailah
dilakukan
proses
mengungkapkan diri. Pada tahap ini informasi yang dicari meliputi data demografis, usia, pekerjaan, tempat tinggal, keadaan keluarga dan sebagainya. Menurut Charles R. Berger informasi pada tahap perkenalan dapat dikelompokkan pada tujuh kategori, yaitu: informasi demografis, sikap dan pendapat (tentang orang
atau
objek),
rencana
yang
akan
datang,
kepribadian, perilaku pada masa lalu, orang lain; serta, hobi dan minat.
2.Peneguh Hubungan Hubungan tetapi
interpersonal
selalu
memperteguh
berubah.
keseimbangan.
Untuk
hubungan
tindakan-tindakan
tertentu
Ada
tidaklah
empat
bersifat
memelihara
interpersonal,
statis, dan
diperlukan
untuk
mengembalikan
faktor
penting
dalam
memelihara keseimbangan ini, yaitu: keakraban, kontrol, respon yang tepat, dan nada emosional yang tepat. 17
Keakraban merupakan pemenuhan kebutuhan akan kasih sayang. Hubungan interpersonal akan terperlihara apabila
kedua
keakraban
belah
yang
pihak
diperlukan.
sepakat
tentang
tingkat
kedua
adalah
Faktor
kesepakatan tentang siapa yang akan mengontrol siapa, dan bilamana. Jika dua orang mempunyai pendapat yang berbeda sebelum mengambil kesimpulan, siapakah yang harus berbicara lebih banyak, siapa yang menentukan, dan siapakah yang dominan. Konflik terjadi umumnya bila masing-masing ingin berkuasa, atau tidak ada pihak yang mau mengalah. Faktor ketiga adalah ketepatan respon. Dimana, respon A harus diikuti oleh respon yang sesuai dari B. Dalam percakapan misalnya, pertanyaan harus disambut dengan jawaban, lelucon dengan tertawa, permintaan keterangan dengan penjelasan. Respon ini bukan saja berkenaan dengan pesanpesan verbal, tetapi juga pesanpesan nonverbal. Jika pembicaraan yang serius dijawab dengan main-main, ungkapan wajah yang bersungguhsungguh diterima dengan air muka yang menunjukkan sikap
tidak
percaya,
maka
hubungan
interpersonal
mengalami keretakan. Ini berarti kita sudah memberikan respon yang tidak tepat. Faktor terakhir yang dapat memelihara hubungan interpersonal adalah keserasian suasana emosional ketika komunikasi sedang berlangsung. Walaupun mungkin saja terjadi
interaksi
antara
dua
orang
dengan
suasana
emosional yang berbeda, tetapi interaksi itu tidak akan 18
stabil.
Besar
kemungkinan
salah
satu
pihak
akan
mengakhiri interaksi atau mengubah suasana emosi.
3.Pemutusan Hubungan Menurut R.D. Nye dalam bukunya yang berjudul Conflict Among Humans, setidaknya ada lima sumber konflik yang dapat menyebabkan pemutusan hubungan, yaitu: a.
Kompetisi, dimana salah satu pihak berusaha
memperoleh sesuatu dengan mengorbankan orang lain. Misalnya, menunjukkan kelebihan dalam bidang tertentu dengan merendahkan orang lain. b.
Dominasi, dimana salah satu pihak berusaha
mengendalikan
pihak
lain
sehingga
orang
tersebut
merasakan hak-haknya dilanggar. c.
Kegagalan, dimana masing-masing berusaha
menyalahkan yang lain apabila tujuan bersama tidak tercapai. d.
Provokasi, dimana salah satu pihak terus-menerus
berbuat sesuatu yang ia ketahui menyinggung perasaan yang lain. e.
Perbedaan nilai, dimana kedua pihak tidak
sepakat tentang nilai-nilai yang mereka anut.
F.
Jenis Hubungan Interpersonal
19
Terdapat beberapa jenis hubungan interpersonal, yaitu:
berdasarkan
berdasarkan
tujuan
jumlah yang
individu
ingin
yang
dicapai,
terlibat,
berdasarkan
jangka waktu, serta berdasarkan tingkat kedalaman atau keintiman. Hubungan interpersonal berdasarkan jumlah individu yang terlibat, dibagi menjadi 2, yaitu hubungan diad dan hubungan triad. Hubungan diad merupakan hubungan atara dua individu. Kebanyakan hubungan kita dengan orang lain bersifat diadik. William Wilmot mengemukakan beberapa
ciri
khas
hubungan
diad,
dimana
setiap
hubungan diad memiliki tujuan khusus, individu dalam hubungan diad menampilkan wajah yang berbeda dengan ‘wajah’ yang ditampilkannya dalam hubungan diad yang lain,
dan
pada
hubungan
diad
berkembang
pola
komunikasi (termasuk pola berbahasa) yang unik/ khas yang akan membedakan hubungan tersebut dengan hubungan diad yang lain. Sedangkan hubungan triad merupakan hubungan antara tiga orang. Hubungan triad ini
memiliki
ciri
lebih
kompleks,
tingkat
keintiman/
kedekatan anatar individu lebih rendah, dan keputusan yang diambil lebih didasarkan voting atau suara terbanyak (dalam
hubungan
diad,
keputusan
diambil
melalui
negosiasi). Hubungan interpersonal berdasarkan tujuan yang ingin dicapai, dibagi menjadi 2, yaitu hubungan tugas dan hubungan sosial. Hubungan tugas merupakan sebuah hubungan yang terbentuk karena tujuan menyelesaikan 20
sesuatu
yang
tidak
dapat
dikerjakan
oleh
individu
sendirian. Misalnya hubungan antara pasien dengan dokter, hubungan mahasiswa dalam kelompok untuk mengerjakan tugas, dan lainlain. Sedangkan hubungan sosial merupakan hubungan yang tidak terbentuk dengan tujuan
untuk
menyelesaikan
sesuatu.
Hubungan
ini
terbentuk (baik secara personal dan sosial). Sebagai contoh adalah hubungan dua sahabat dekat, hubungan dua orang kenalan saat makan siang dan sebagianya. Rasa suka Mengapa kita menyukai sebagian orang dan tidak menyukai sebagian yang lainnya? Apa yang menentukan pilihan kita?. Nah kita akan membahas jawabannya lebih lengkap dalam uraian dibawah ini. Social Exchange Theory (Teori pertukaran sosial) adalah prinsip umum kita menyukai orang apabila kita memandang interaksi kita dengan orang itu bermanfaat, yakni ketika manfaat yang didapat dari hubungan itu lebih besar dari kerugiannya. Teori pertukaran sosial juga menegaskan
kita
biasanya
melakukan
komparatif
(perbandingan), menilai manfaat yang kita peroleh dari satu orang dibandingkan dengan manfaat yang didapat dari orang lainnya.
21
G.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Rasa
Suka 1.Kedekatan : Menyukai orang yang dekat Seseorang cenderung lebih suka berinteraksi dengan orang yang tidak jauh dari tempat tinggal atau sekolah dll. Sangat jarang orang yang tinggal di Surabaya akan merasa suka atau dekat dengan orang yang tinggal di Kediri, atau kota lainnya yang jauh. Hal ini juga bisa dipengaruhi oleh Social Exchange Theory diatas, yakni keuntungan berinteraksi dengan orang yang lebih dekat meskipun mungkin orang tersebut tidak begitu akrab, dengan pertimbangan jika berinteraksi dengan orang yang jauh beban biaya dan waktu akan menjadi pertimbangan kerugian selanjutnya. Kedekatan adalh kekuatan utama dalam daya tarik interpersonal atau rasa suka. Efek kedekatan Orang yang secara fisik dekat biasanya mudah ditemui daripada orang yang jauh. Kedekatan orang ini
22
juga mempengaruhi keseimbangan manfaat dan kerugian interaksi, seperti pada pertukaran sosial.
2.Keakraban : menyukai orang yang sering kita lihat Orang yang tinggal didekat kita akan menjadi akrab denagn kita, dan hal ini dapat memperkuat daya tarik interpersonal. Mere Exposure Effect (Efek perjumpaan semata) yakni pertemuan yang berulang-ulang dengan seseorang akan meningkatkan rasa suka kita pada orang itu. 1. Efek Keakraban Para psikolog evolusi berpendapat bahwa manusia mungkin punya ketakutan bawaan terhadap hal-hal yang asing, sebab orang dan objek asing atau tak dikenal mungkin merupakan ancaman, sebaliknya orang yang dikenal dekat dan akrab mungkin menimbulkan perasaan nyaman.
Pengulangan
pertemuan
akan
menambah
penganalan kita ada seseorang, dan penganalan yang makin akrab akan membantu kita untuk lebih menyukai orang itu. Saat orang menjadi makin diakrabi, mereka juga makin biasa diprediksi dan kita akan lebih mengenalnya lebih dalam. 2. Batas efek pertemuan Intensitas pertemuan jika pada kasus yang negatif akan berpengaruh negatif pula. Misalnya, seseorang membenci temannya karena keburukan sifatnya, maka bila
pertemuan
semakin 23
sering
kebencian
ini
akan
semakin besar. Namun kebencian ini akan berkurang atau diminimalisirkan Ataupun
bisa
jika
intensitas
kasus
yang
pertemuan
positif
yakni
dikurangi. banyaknya
pertemuan bisa dai menimbulkan kebosanan.
3.
Kemiripan
Kita cenderung menyukai orang yang mirip dengan kita dalam hal sikap, kepentingan, nilai, latar belakang dan personalitas. Kemiripan ini juga meliputi latar belakang etnis, agama, pandangan politik, kelas sosial, pendidikan dan juga usia. Dalam perkencanan dan pernikahan, tendensi untuk memilih pasangan yang mirip dianamakan Matching Principle (Prinsip pasangan). 4. Efek kemiripan Mengapa sepasang kekasih beragama sama? Daya tarik selektif : masing-masing memiliki pandangan religius
yang
kuat
dan
menggunakannya
untuk
menyaring calon pasangannya. Hanya partner yang sama yang diterima, yang bberbeda ditolak. Pengaruh sosial : partner itu mungkin pada awalnya berbeda sikap tetapi kemudian perlahan-lahan saling membujuk
satu
sama
lain
untuk
mengubah
pandangannya, akibatnya mereka mungkin menjadi makin sama. Mekanisme disini adalah pengaruh sosial, dimana sikapnya adalah kearah kesamaan.
24
Faktor lingkungan : lingkungan menyebabkan orang dengan sikap yang sama akan saling bertemu. Misal, pandangan mahsiswa yang masuk Universitas Agama mungkin cenderung sama dalam pandangan agama. Kasus ”Kecocokan” mereka sebenarnya adalah efek dari lingkungan sosial. Dalam kehidupan sehari-hari, penyebab dari kesamaan dan kecocokan adalah hal yang kompleks, dan beberapa mekanisme yang berbeda mungkin menghasilkan asosiasi kesamaan dan rasa suka. 5. Batas efek kesamaan Terkdang kemiripan justru menimbulkan ancaman. Jika seseorang yang sama dengan kita memiliki penyakit jantung atau mengalami nasib buruk lainnya, kita ikutikutan cemas jangan-jangan kita juga rawan dengan penyakit tersebut, sehingga kita memilih menghindari orang tersebut. Perbedaan antar orang terkadang menguntungkan. Jarang ada yang mau berasosiasi dengan orang yang sangat mirip dengan kita dalam hampir segala aspek. Misal, dua orang yang kembar identik cenderung akan menjadikan dirinya berbeda dengan yang lainnya. Kita lebih menghargai perbedaan saat kita merasa orang lain enerima dan menyukai kita, persaan diterima ini mungkin dibutuhkan untuk mengatasi perbedaan. Keuntungan lain dari punya kawan yang memiliki minat
25
dan keahlian yang berbeda adalah mereka membuat kita bisa berbagi pengetahuan. Faktor-faktor diatas bukan hanya menjadi penyebab munculnya rasa suka, tetapi juga merupakan konsekuensi. Kedekatan menyebabkan rasa suka, namun setelah kita menyukai seseorang kita berusaha mendekatkan diri dengan orang itu.
26
H.
DAYA TARIK INTERPERSONAL DENGAN
METODE SENYUM Kata senyum adalah kata yang indah dan menarik hati,
menyenangkan,
dan
menggembirakan.
Senyum
adalah ungkapan yang dicirikan oleh melebarnya pada sudut mulut; biasanya menunjukkan senang atau hiburan. Munculnya
senyum,
karena
rasa
gembira
dan
rasa
optimistik. Perasaan yang pokok pada diri manusia, dan sulit untuk dibuat definisinya. Jadi secara semantik, senyum adalah tanda seseorang yang saat itu hati dan jiwanya terisi oleh perasaan senang yang disadari. Senyum adalah ekspresi wajah secara keseluruhan. Itu sebabnya tatapan mata juga bisa mengindikasikan sebuah senyuman, dan bahkan cara menegakkan wajah juga bisa berarti senyuman. Kebutuhan untuk di terima menjalin hubungan sosial adalah bagian dari warisan evolusi manusia (Berscheid & Regan, 2005). Dalam hal ini manusia juga menggunakan senyuman untuk menarik perhatian manusia lain dengan dasar kebutuhan untuk di tarima dalam kelompok sosial tersebut, karena manusia tidak lepas dari kehidupan sosial.
Seperti
perawatan
dan
halnya
bayi
pengasuhan.
harus
bergantung
Sejak
hari
pada
pertama,
keberlangsungan hidup bayi tergantung pada orang lain. Bayi manusia dilahirkan dengan kecenderungan untuk menatap wajah, seperti halnya manusia dewasa mereka kebanyakan
menggunakan
senyuman
untuk
menarik
perhatian orang yang ada di sekitarnya. Di sepanjang 27
hidupnya, orang terus mencari pertemanan sahabat dan kekasih, bahkan cinta pun bisa muncul berawal dari sebuah
senyuman.
Mereka tidak cukup hanya hadir di depan orang lain, manusia ingin menjalin ikatan erat dengan orang yang perduli dan menerima kita. Kebutuhan untuk diterima ini adalah elemen universal dalam diri manusia, sama seperti kebutuhan makan dan minum (Baumeister & Leary, 895) Dalam memberikan senyum tidak hanya dengan orang yang sudah di kenal, tapi juga dengan orang yang belum di kenal dengan niatan menyapa, bahkan mampu mempertahankan hubungan dengan orang yang dia suka (reinsforcement). Senyuman selalu di anggap sebagai tanda kebahagiaan, karena telah menjadi bagian mekanisme biologis kita.
28
I. FAKTOR-FAKTOR
YANG
BERPENGARUH
TERHADAP DAYA TARIK INTERPERSONAL Hal-hal
yang
perlu
diperhatikan
pad
daya
tarik
interpersonal adalah :
1. Fisik dan kepribadian Bila Anda mengatakan “saya tertarik dengan orang itu”, maka yang Anda maksudkan adalah bahwa orang itu menarik secara fisik, kepribadiannya menarik, atau perilakunya menarik. Pada umumnya kita lebih menyukai orang yang menarik secara fisik
daripada orang yang secara fisik tidak menarik,
atau
lebih
kita
menyukai
orang
yang
kepribadiannya
menyenangkan daripada orang yang kepribadiannya tidak menyenangkan..
2. Membentuk citra Kita melekatkan karakteristik positif kepada orang yang menurut kita menarik dan melekatkan karakteristik negatif kepada orang yang yang menurut kita tidak menarik.. Jika Anda diminta untuk meduga kualitas yang dimiliki oleh seseorang yang
belum
Anda
kenal,
maka
Anda
mungkin
akan
mengemukakan kualitas yang positif jika Anda merasa orang itu menarik dan sebaliknya.
3. Kedekatan/proksimitas 29
Perkembangan
persahabatan
dipengaruhi
oleh
jarak
antarunit di mana mereka tinggal. Misalnya makin berdekatan kamar mahasiswa, makin besar kesempatan mereka menajdi sahabat. Mahasiswa yang menjadi sahabat adalah mereka yang mempunyai kesempatan terbesar untuk saling berinteraksi.
4. Kesamaan Misalnya dalam perkawinan, jika di antara kedua pihak banyak terdapat persamaan, maka dapat diperkirakan usia perkawinan mereka akan lebih langgeng daripada jika di antara mereka banyak terdapat perbedaan.
5. Saling melengkapi/komplementaritas Orang-orang yang mempunyai kepentingan yang sama akan lebih mudah bersatu daripada Intimacy dan hubungan pribadi. Sebagai
konsekuensi
adanya
daya
tarik
menyebabkan interaksi sosial antar individu menjadi spesifik
atau
terjalin
hubungan
intim.
Orang-orang
tertentu menjadi istimewa buat kita, sedangkan orang lain tidak. Orang-orang tertentu menjadi sangat dekat dengan kita, dibandingkan orang lain. Adapun bentik intim terdiri dari persaudaraan, persahabatan, dan percintaan. Lebi h jauh mengenai bentuk-bentuk hubungan intim tersebut daoat dijelaskan pada bagian berikut : 1. Persaudaraan 30
Hubungan intik ini didasarkan pada hubungan darah. Hunungan
intim
interpersonal
dalam
persaudaraan
terdapat hubungan inti ssperti dalam keluarga kecil. Pada persaudaraan itu didlamnya terkandung proximitas dan keakraban. 2. Persahabatan Persahabatan biasanya terjadi pada dua individu yang didasarkan pada banyak persamaan. Utamanya persamaan usia. Hubungan dalam persahabatan tidak hanya sekedar teman, lebih dari itu diantara mereka terjalin interaksi yang sangat tinggi sehingga mempunyai kedekatan psikologis. Indikasi atau tanda-tanda bila dalam hubungan interpersonal terjadi persahabatan yaitu : sering
bertemu,
merasa
bebas
membuka
diri,
bebasmenyatakan emosi, dan saling tergantung diantara mereka. 3. Percintaan Persabatan antar priab dan wanita bisa berubah mejadi cinta, jika dua individu itu merasa sebagai pasangan
yang
persahabatan,
potensial
dapat
seksual.
melahirkan
satu
Dalam
suatu
proses
yang
namanya jatuh cinta. Hal ini terjadi karena ada dua perbedaan mendasar antara persahabatan dan cinta. Lalu dari mana datangnya cinta ??? pertama, berasal dari persahabatan. Dalam persahabatan biasanya terjadi perubahan
tidak
terasa. 31
Kedua,
passionate
love.
Datangnya cinta pada passionate love tumbuh dengan tiba-tiba, mendadak, dan langsung jatuh cinta. Ciri-cirinya adalah timbulnya persaan yang menggebu, asyik dengan pasngannya, ingin selalu dekat, objek cinta dipandang sempurna, keinginan kuat untuk dibalas, dan sangta khawatir kehilangan objek cinta.
J.
Atribut Personal 1.
Kehangatan Orang
dapat
mengkomunikasikan
kehangatan
dengan perilaku non verbal seperti tersenyum, menatap penuh perhatian, dan mengapresiasikan perasaan. 2.
Kompetensi Orang yang kompeten biasanya memberikan lebih
banyak
manfaat
ketimbang
orang
yang
yang
tak
kompeten.
BAB III Psikologi Sosial Ketertarikan Interpersonal (Interpersonal Attraction) A.
Pengertian
Ketertarikan
Faktor Ketertarikan Sosial 32
Sosial
dan
Interaksi sosial adalah adanya seorang individu dengan individu lain dimana mereka saling mempengaruhi satu sama lain sehingga terjadi hubungan timbal balik (Bimo
Walgito,
1990).
Sementara
(soekanto
1997)
mendefinisikan interaksi sosial sebagai hubungan antar orang per orang atau dengan kelompok manusia.
Interaksi sosial tidak akan mungkin terjadi apabila
tidak memenuhi 2 syarat, yaitu: 1.
Adanya kontrak sosial
2.
Adanya komunikasi antara individu, antara individu
dengan kelompok, antara kelompok
dengan kelompok.
Ada 4 pola interaksi sosial menurut soerjono soekanto : 1.
Kerjasama (coperation)
2.
Persaingan (competition)
3.
Pertentangan (conflict)
4.
Akomodasi (accomodation) Faktor – faktor yang mendukung daya tarik interpersonal
secara garis besar dibedakan menjadi dua yaitu : faktor personal dan situasional. Faktor personal yaitu faktor – faktor yang berasal dari karakteristik pribadi kita. Misalnya yang menyebabkan saya tertarik kepada anda, boleh jadi suasana hati (mood) saya waktu itu sedang kesepian. Sedang faktor situasional berasal dari sifat – sifat objektif (karakteristik) personal stimuli. Misalnya yang menyebabkan saya tertarik kepada anda karena anda cantik .
33
B.
Masalah
Dalam
Hubungan
Interpersonal Masalah yang terdapat didalam hubungan interpersonal adalah sebagai berikut :
1.
Kecemasan Sosial (Social Anxiety) Kecemasan Sosial adalah perasaan tak nyaman
dalam kehadiran orang-orang lain, yang selalu disertai oleh perasaan malu yang ditandai dengan kejanggalan / kelakuan,
hambatan
dan
kecenderungan
untuk
menghindari interaksi sosial. Kecemasan sendiri merupakan suatu respon yang beragam terhadap situasi-situasi yang mengancam, yang pada
umumnya
berwujud
ketakutan
koginitif,
keterbangkitan syaraf fisiologis, dan suatu pengalaman subyektif dari ketegangan atau kegugupan (nervousness). Individu-individu yang pemalu dan cemas secara sosial cenderung untuk menolak orang lain, karena mereka ketakutan ditolak diri mereka sendiri. Mereka juga menarik diri dan tak efektif dalam interaksi sosial, karena mereka mempersepsi reaksi negatif bahkan ketika tak ada seorang pun yang hadir. Sehingga tak mengherankan, orang-oraang lain pada umumnya bereaksi secara negatif dalam berinteraksi dengan individu-individu yang cemas secara sosial. Sebenarnya
setiap
orang
pernah
mengalami
kecemasan sosial sekalipun hanya kadang-kadang. Ketika mengalami
hal
ini
biasanya
mengalami
ketegangan
yang 34
mereka subyektif
tidak
hanya
(subyective
tension) tetapi berperilaku (overt behavior) dalam caracara yang mengganggu interaksi sosial. Ketika gugup (nervous), orang mungkin menunjukkan secara terbuka indikasi-indikasi secara inner arousal mereka (misalnya gemeter, dan gelisah), menghindari orang lain, dan gangguan pada perilaku-perilaku lain yang terus-menerus (misalanya
tidak
konsentrasi).
lancar
Sehingga
berbicara,
berakibat,
dan
kesulitan
kecemasan
adalah
suatu kekurangan dalam hubungan sosial, karena orang yang gugupn (nervous) dan terhambat mungkin menjadi kurang efektif secara sosial. Kecemasan
hubungan
sosial
mungkin
juga
berhubungan dengan keyakinan bahwa mereka merasa kurang memiliki kemampuan yang dibutuhkan untuk keberhasilan dalam menjalin hubungan sosial. Meskipun sebenarnya
ia
memiliki
kemampuan
itu,
tetapi
keyakinannya ia kurang.
2.
Kesepian Kesepian adalah perasaan kurang memiliki hubungan
sosial yang diakibatkan ketidakpuasan dengan hubungan sosial yang ada (Brehm & Kassin, 1993). Kesepian juga berarti
suatu
terutama
keadaan
dicirikan
mental
oleh
dan
adanya
emosional
yang
perasaan-perasaan
terasing dan kurangnya hubungan yang bermakna dengan orang lain (Bruno, 2000). Kesepian
pada
umumnya
berkolerasi
dengan
kecemasan sosial dan depresi. Dibandingkan dengan 35
orang yang tidak mengalami kesepian, orang-orang yang mengalami kesepian lebih memiliki pendapat negatif tentang
orang
lain.
Mereka
juga
kurang
memiliki
keterampilan sosial dalam interaksi dengan orang lain dan kurang responsif secara sosial, dan dalam beberapa kondisi orang yang mengalami kesepian menimbulkan reaksi-reaksi negatif dari orang lain.
C.
Cinta dan Macam-macam Cinta 1.
Definisi Cinta
Bila orang mengatakan aku cinta padamu maksud yang terkandung di balik pernyataan itu dapat bermacam-macam. Bagaimana anda sendiri mendefenisikan kata cinta itu?Para peneliti ini telah mengidentifikasikan enam cara yang bisa digunakan orang untuk mendefenisikan kata ini (Lasswell & Lobsenz, 1980; Lee, 1983) bentuk-bemtuk cinta ini merupakan bentuk-bentuk
yang
murni
biasanya
orang
memberikan
defenisi yang merupakan kombinasi lebi dari satu bentuk murni.
2.
Macam-macam Cinta
putus asa. Menurut mereka “Bila kekasih saya tidak memberikan perhatiannya pada saya, saa merasa sakit.” 36
Cinta
Kawan
menutamakan
Baik merupakan
keakraban
yang
bentuk cinta yang
menyenangkan.
Cinta
ini
biasanya tumbuh perlahan-perlahan dan di mulai dari sebuah persahabatan, saling berbagi dan mengungkapkan diri secara bertahap. Ciri-ciri dari bentuk cinta ini adalah sifatnya yang bijaksana, hangat, dan sarat dengan rasa persaudaraan. Orangorang yang terlibat dalam bentuk cinta ini mengatakan “Cinta yang
terbaik
adalah
cinta
yang
tumbuh
dari
sebuah
persahabatan.”
Cinta Pragmatik. Menurut Lee, ini adalah “cinta yang
menuntut adanya pasangan yang serasi dan hubungan yang berjalan baik, Kedua pihak merasa betah berada di dalamnya dan dapat saling memuaskan kebutuhan-kebutuhan dasar atau kebutuhan-kebutuhan praktis mereka. Orang yang terlibat dalam cinta pragmatik sangat logis dan banyak pertimbangan dalam menentukan pasangan yang sesuai dengan dirinya, dan lebih
senang
mencari
kepuasan
daripada
kegembiraan.
Menurut mereka “anda perlu merencanakan kehidupan anda secara seksama sebelum memilih seorang kekasih.”
Cinta Altruistik. Ciri utama dari cinta ini adalah adanya
perhatian, keinginan untuk selalu memberikan sesuatu, dan selalu siap memaafkan kesalahan pasangannya. Cinta diartikan sebagai suatu tugas yang harus dilakukan tanpa pamrih. Bentuk cinta ini di ungkapkan melalui pengorbanan diri, kesabaran, dan rasa percaya terhadap orang yang dicintai. Menurut mereka, “saya mencoba menggunakan kekuatan saya sendiri untuk membantu kekasih saya melewati masa-masa sulitnya, bahkan pada saat ia bertindak bodoh.” 37
Cinta main-main. Orang dapat memperlakukan cinta
seperti memainkan sesuatu untuk menikmati “permainan cinta” dan memenangkannya. Dalam bentuk cinta ini, yang paling penting adalah strategi, dan keterikatan biasanya dihindari. Orang yang terlibat dalam bentuk cinta ini biasanya memiliki lebih dari satu hubungan cinta pada satu saat. Tidak ada hubungan yang mampu bertahan lama, biasanya akan berkahir bila pasangannya mulai bosan atau menjadi terlalu serius. Menurut mereka “Bagian yang menyenangkan dari cinta adalah menguji kemampuan seseorang untuk menjaga agar hubungan
itu
bisa
berjalan
terus
dan
orang
sekaligus
mendapatkan apa yang diinginkannya. C. Cinta (Triangular of Love) – STERNGERG
INTIMACY
Berisi
perasaan
yang
pengalaman kehangatan dalam satu hubungan
menciptakan PASSION
Menunjukan adanya dorongan yang mengarahkan pada daya tarik romantisme fisik dan perilaku seksual
COMMITMENT
Keputusan jangka pendek bahwa subjek mencintai pasanganya dan sepakat untuk memelihara cinta tsb.
38
BAB IV PENUTUP KESIMPULAN Ketertarikan Interpersonal adalah sikap seseorang mengenai orang lain di mana meliputi evaluasi sepanjang suatu dimensi yang berkisar dari sangat suka hingga sangat tidak suka. Faktor yang mempengaruhi ketertarikan intrapersonal 1. Komunikasi Efektif 2. Ekspresi Wajah 3. Kepribadian 4. Streotyping 5. Kesamaan Karakter Personal 6. Daya Tarik 7. Ganjaran 8. Kompetensi 9. Stress 10. Kesukaan Secara Timbal Balik 11. Saling Melengkapi
39
DAFTAR PUSTAKA http://www.psikologi.or.id
http://www.javierbadiem.blogspot.com http://www.google.com
40