Implementasi Fungsi Manajemen Dalam Organisasi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH TEORI ORGANISASI PUBLIK Implmentasi Fungsi Manajemen Dalam Suatu Organisasi



Disusun Oleh :



ZAKIA D2D017053



Dosen Pembimbing :



Drs. Budiyono, M.Si



PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU SOSIAL POLITIK UNIVERSITAS BENGKULU TAHUN 2018



1



KATA PENGANTAR



Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat,taufiq dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Karya Ilmiah ini dapat diselesaikan dengan baik. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi kita Muhammad SAW yang telah membawa umatnya diperadaban saat ini dengan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam Karya Ilmiah ini kami membahas“Pendidikan Islam Masa



Kini”dengan tujuan agar mahasiswa mengetahui dan mengenal beberapa isi dan makna yang terkandung di dalamnya. Penulis menyadari bahwa Karya Ilmiah ini jauh dari kesempurnaan, Sehingga kritik dan saran dari pembaca sangat diharapkan untu



k perbaikan di



masa yang akan datang. Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca, Amin.



Bengkulu,



Penulis,



i 2



Mei 2018



DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR........................................................................................ i DAFTAR ISI...................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ....................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah .................................................................................. 2 C. Tujuan Masalah....................................................................................... 2 BAB II PEMBAHASAN A. Fungsi Perencanaan (Planning).............................................................. 3 B. Fungsi Pengorganisasian (Organizing)................................................... 6 C. Pengarahan (Actuating).......................................................................... 7 D. Controlling (Fungsi Pengendalian / Pengawasan) ................................. 8 E. Contoh Kasus Fungsi Manajemen dalam Organisasi............................. 9 BAB III KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan .......................................................................................... 16 B. Saran ..................................................................................................... 16 DAFTAR PUSTAKA



ii i 3 ii i



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manajemen



strategi



merupakan



proses



atau



rangkaian



kegiatan



pengambilan keputusan yang bersifat mendasar dan menyeluruh, disertai penetapan



cara



melaksanakanya,



yang



dibuat



oleh



pimpinan



dan



diimplementasikan oleh seluruh jajaran didalam suatu organisasi, untuk mencapai tujuan. Sedangkan pengertian manajemen strategi menurut Hadar Nawawi (2005;148-149), adalah perencanaan berskala besar (disebut perencanaan strategi) yang berorientasi pada jangkauan masa depan yang jauh (disebut visi), dan ditetapkan sebagai keputusan pimpinan tertinggi (keputusan yang bersifat mendasar dan prinsipil, agar memungkinkan organisasi berinteraksi secara efektif (disebut misi), dalam usaha menghasilkan sesuatu (perencanaan operasional untuk menghasilkan barang dan / atau jasa serta pelayanan) yang berkualitas, dengan diarahkan pada optimalisasi pencapaian tujuan (disebut tujuan strategis) dan berbagai sasaran (tujuan operasional) organisasi. Komponen pertama adalah perencanaan strategi dengan unsur-unsurnya yang terdiri dari visi, misi, tujuan dan strategi utama organisasi. Sedangkan komponen kedua adalah perencanaan operasional dengan unsur-unsurnya sasaran dan tujuan operasional, pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen berupa fungsi pengorganisasian, fungsi pelaksanaan dan fungsi penganggaran, kebijaksanaan situasional, jaringan kerja internal dan eksternal, fungsi kontrol dan evaluasi serta umpan balik. Analisis lingkungan adalah suatu proses monitoring terhadap lingkungan organisasi yang bertujuan untuk mengidentifikasikan peluang (opportunities) dan tantangan (threads) yang mempengaruhi kemampuan organisasi untuk mencapai



tujuannya.



Tujuan



dilakukan



1



analisis



lingkungan



adalah



mengantisipasi lingkungan organisasi sehingga dapat berreaksi secara cepat dan tepat untuk mensukseskan organisasi. Analisis lingkungan adalah suatu proses yang digunakan perencanan-perencanaan strategi untuk memantau lingkungan dalam menentukan peluang atau ancaman. Alfred Chandler mengatakan bahwa strategi adalah suatu penentuan sasaran dan tujuan dasar jangka panjang dari suatu organisasi (perusahaan) serta pengadopsian seperangkat tindakan serta alokasi sumber-sumber yang perlu untuk mencapai sasaran-sasaran tersebut. Dalam kajiannya tentang strategi, Henry Mintzberg mencatat bahwa setidaknya strategi tidak sekedar memiliki dua elemen definisi, yaitu sebagai perencanaan (plan) dan pola (pattern). Lebih dalam lagi, ia mengungkapkan bahwa definisi strategi telah berkembang dengan tiga ‘P’ baru, yaitu posisi (position), perspektif (perspective), dan penerapan (poly). B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana Fungsi Perencanaan (Planning)? 2. Bagaimana Fungsi Pengorganisasian (Organizing)? 3. Bagaimana Pengarahan (Actuating)? 4. Bagaimana Controlling (Fungsi Pengendalian / Pengawasan) ? 5. Bagaimana Contoh Kasus Fungsi Manajemen dalam Organisasi ? C. Tujuan Penulisan 1. Untuk Mengetahui Fungsi Perencanaan (Planning). 2. Untuk Mengetahui Fungsi Pengorganisasian (Organizing). 3. Untuk Mengetahui Pengarahan (Actuating). 4. Untuk Mengetahui Controlling (Fungsi Pengendalian / Pengawasan) . 5. Untuk Mengetahui Contoh Kasus Fungsi Manajemen dalam Organisasi.



2



BAB II PEMBAHASAN A. Fungsi Perencanaan ( Planning ) Adalah



proses



yang



menyangkut



upaya



yang



dilakukan



untuk



mengantisipasi kecenderungan di masa yang akan datang dan penentuan strategi dan taktik yang tepat untuk mewujudkan target dan tujuan organisasi. Selain itu,pengertian Planning itu sendiri adalah sebuah proses di mana seorang manajer memutuskan tujuan, menetapkan aksi untuk mencapai tujuan (strategi) itu, mengalokasikan tanggung jawab unutk menjalankan strategi kepada orang tertentu, dan mengukur keberhasilan dengan membandingkan tujuan. 1. Kegiatan dalam Fungsi Perencanaan antara lain : a. Menetapkan pasar sasaran b. Merumuskan strategi untuk mencapai pasar sasaran tersebut c. Menentukan sumber-sumber daya yang diperlukan d. Menetapkan standar / indikator keberhasilan dalam pencapaian 2. Dalam perencanaan, Terdapat beberapa faktor dalam Planning yang patut untuk dipertimbangkan, yaitu : a. Specific, yaitu berarti sebuah perencanaan harus jelas apa maksut dan tujuanya beserta ruang lingkupnya. b. Measurable, yaitu suatu tingkat keberhasilan yang harus dapat diukur dari program kerja dan rencana yang dibuat. c. Achievable, yaitu sesuatu tersebut bisa tercapai dan diwujudkan, bukan hanya sekedar fiktif dan khayalan belaka. d. Realistic, yaitu sesuatu yang sesuai dengan kemampuan dan sumber daya yang ada, harus seimbang tetapi tetap ada tantangan didalamnya. e. Time, yaitu ada batas waktu yang jelas, sehingga bisa dinilai dan dievaluasi.



3



3. Pembagian Perencanaan Perencanaan dari sudut pandang jenjang manajemen bisa dibagi kedalam beberapa jenjang: a. Top Level Planning (Perencanaan Jenjang Atas) Perencanaan dalam jenjang ini bersifat strategis. Jenjang atas ini memberikan petunjuk umum, rumusan tujuan, pengambilan keputusan serta



memberikan



pentunjuk



pola



penyelesaian



dan



sifatnya



menyeluruh. b. Middle Level Planning (Perencanaan Jenjang Menengah) Jenjang perencanaan menengah sifatnya lebih administratif. Jenjang menengah



menyiapkan



cara-cara



yang



akan



ditempuh



untuk



merealisasikan tujuan dari sebuah perencanaan dijalankan. c. Low Level Planning (Perencanaan Jenjang Bawah) Perencanaan jenjang bawa lebih fokus terhadap bagaimana cara menghasilkan.Jenjang bawah ini lebih mengarah kepada kegiatan operasional perusahaan. 4. Syarat Fungsi Perencanaan Perencanaan yang baik selayaknya memenuhi beberapa syarat syarat berikut: a. Mempunyai tujuan yang jelas b. Sederhana, tidak terlalu sulit dalam menjalankannya c. Memuat analisis pada pekerjaan yang akan dilakukan d. Fleksibel, bisa berubah mengikuti perkembangan yang terjadi e. Mempunyai keseimbangan, tanggung jawab dan tujuan yang selaras pada tiap-tiap bagian f. Segala sesuatu yang tersedia bisa dipergunakan secara efektif serta berdaya guna 5. Manfaat Fungsi Perencanaan Beberapa manfaat dari adanya fungsi perencanaan, diantaranya :



4



a. Bisa membuat pelaksanaan tugas jadi tepat dan kegiatan pada tiap-tiap unit akan lebih terorganisir kearah tujuan yang sama b. Dapat menghindari kesalahan yang mungkin akan terjadi c. Memudahkan pengawasan d. Menjadi pedoman dasar di dalam menjalankan kegiatan 6. Aktivitas perencanaan a. Prakiraan (Forecasting) Prakiraan adalah suatu usaha yang sistematis untuk meramalkan / memperkirakan waktu yang akan datang dengan penarikan kesimpulan atas fakta yang telah diketahui. b. Penetapan



tujuan



(Establishing



Objective) Penetapan



tujuan



merupakan suatu aktivitas untuk menetapkan sesuatu yang ingin dicapai melalui pelaksanaa pekerjaan. c. Pemrograman (Programming) Pemrograman adalah suatu aktivitas yang dilakukan dengan maksud untuk menetapkan langkah-langkah utama. d. Penjadwalan



(Scheduling) Penjadwalan



adalah



penetapan



atau



penunjukan waktu menurut kronologi tertentu guna melaksanakan berbagai macam pekerjaan. e. Penganggaran (Budgeting) Penganggaran merupakan suatu aktivitas untuk membuat pernyataan tentang sumber daya keuangan (financial resources) yang disediakan untuk aktivitas dan waktu tertentu. f. Pengembangana Prosedur (Developing Procedure) Pengembangan Prosedur merupakan suatu aktivitas menormalisasikan cara, teknik, dan metode pelaksanaan suatu pekerjaan. g. Penetapan dan Interprestasi Kebijakan (Establishing and Interpreting Policies) Penetapan dan Interprestasi Kebijakan merupakan suatu aktivitas yang dilakukan dalam menetapkan syarat berdasarkan mana manajer dan para bawahan akan bekerja.



5



B. Fungsi Pengorganisasian (Organizing) Proses yang menyangkut bagaimana strategi dan taktik yang telah dirumuskan dalam perencanaan didesain dalam sebuah struktur organisasi yang tepat dan tangguh, sistem dan lingkungan organisasi yang kondusif, dan dapat memastikan bahwa semua pihak dalam organisasi dapat bekerja secara efektif dan efisien guna pencapaian tujuan organisasi. 1.



Kegiatan dalam Fungsi Pengorganisasian a. Mengalokasikan sumber daya, merumuskan dan menetapkan tugas, dan menetapkan prosedur yang diperlukan b. Menetapkan struktur organisasi yang menunjukkan adanya garis kewenangan dan tanggung jawab c. Kegiatan perekrutan, penyeleksian, pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia/tenaga kerja d. Kegiatan penempatan sumber daya manusia pada posisi yang paling tepat



2. Tahapan Pengorganisasian a. mengetahui dengan jelas tujuan yang hendak dicapai b. deskripsi pekerjaan yang harus dioperasikan dalam aktivitas tertentu c. klasifikasi aktivitas dalam kesatuan yang praktis d. memberikan rumusan yang realitas mengenai kewajiban yang hendak diselesaikan, sarana dan prasarana fisik serta lingkungan yang diperlukan untuk setiap aktivitas yang hendak dioperasikan. e. penunjukan umber daya manusia yang menguasai bidang keahliannya f. mendelegasikan otoritas apabila dianggap perlu kepada bawahan yang ditunjuk 3. Kegiatan Organizing a. Mengalokasikan sumber daya, menyusun dan menetapkan tugas-tugas serta menetapkan prosedur yang diperlukan b. Menetapkan struktur perusahaan yang menunjukkan adanya garis kewenangan dan tanggung jawab



6



c. Merekrut, menyeleksi, dan melakukan pelatihan serta pengembangan tenaga kerja d. Menempatkan tenaga kerja pada posisi yang pas dan paling tepat. 4. Unsur-unsur Organizing a. Sekelompok orang yang diarahkan untuk bekerja sama b. Melakukan kegiatan yang sudah ditetapkan c. Kegiatan yang diarahkan untuk mencapai tujuan 5. Manfaat Organizing a. Pembagian tugas-tugas bisa sesuai dengan kondisi perusahaan b. Menciptakan spesialisasi saat menjalankan tugas c. Personil dalam perusahaan mengetahui tugas apa yang akan dijalankan. 6. Fungsi Organizing a. Pendelegasian wewenang dari manajemen puncak kepada manajemen pelaksana b. Adanya pembagian tugas yang jelas c. Mempunyai



manajer



puncak



yang



profesional



untuk



bisa



mengkoordinasikan semua kegiatan yang dilakukan. C. Pengarahan (Actuating) Adalah kegiatan yang dilakukan oleh pimpinan untuk mengarahkan, menggerakan, membimbing, mengatur segala kegiatan yang telah diberi tugas dalam melaksanakan suatu kegiatan usaha. Atau suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha. 1. Kegiatan pada fungsi pengarahan : a. Membimbing dan memberi motivasi kepada pekerja supaya bisa bekerja secara efektif dan efisien. b. Memberi tugas serta penjelasan secara rutin tentang pekerjaan c. Menjelaskan semua kebijakan yang sudah ditetapkan



7



2. Prinsip Actuating a. Pelaksanaan dan Penugasan. Langkah lanjutan dari penetapan program kerja pengawasan adalah pelaksanaanpengawasan dalam bentuk pemberian tugas. Tjuan utama penugasan adalah untuk mencapai keseimbangan antara beberapa faktor: persyaratan dan kualifikasi personal,



keseimbangan untuk



pengembangan profesi, dan lain-lain. b. Pengawasan Pengelolaan Dana. Pengelolaan terhadap dana atau anggaran yang digunakan oleh organisasi penting dilakukan agar dana tidak disia-siakan. c. Penyediaan dan Pemanfaatan Sarana Pengawasan. Pengawasan juga membutuhkan saran dan alat untuk melakukan pengawasan, misalnya teknologi yang digunakan untuk memantau kerja anggota organisasi atau pekerja. 3. Dokumentasi Pengawasan. Hal ini diperlukan unutuk mendapatkan bukti yang nyata bila terjadi pelanggaran, kesalahan dalam melakukan aktivitas di dalam organisasi. D. Controlling (Fungsi Pengendalian / Pengawasan) Fungsi pengendalian adalah upaya untuk menilai suatu kinerja yang berpatokan kepada standar yang telah dibuat, juga melakukan perbaikan apabila memang dibutuhkan. 1. Kegiatan pada fungsi pengendalian misalnya: a. Mengevaluasi keberhasilan dan target dengan cara mengikuti standar indikator yang sudah ditetapkan b. Melakukan klarifikasi dan koreksi terhadap penyimpangan yang ditemukan c. Memberi alternatif solusi yang mungkin bisa mengatasi masalah yang terjadi.



8



2. Controlling akan berjalan efektif dengan memperhatikan hal hal berikut : a. Routing (jalur), manajer menetapkan cara atau jalur supaya bisa dengan mudah mengetahui letak dimana suatu kesalahan sering terjadi. b. Scheduling (penetapan waktu), Manajer menetapkan kapan semestinya pengawasan harus dijalankan c. Dispatching (perintah pelaksanaan), adalah pengawasan yang berupa suatu perintah pelaksanaan pada pekerjaan. Tujuannya supaya suatu pekerjaan bisa selesai tepat waktu. d. Follow Up (tindak lanjut), Manajer mencarikan solusi apabila terdapat kesalahan yang ditemukan. Tindak lanjut bisa dengan memberikan peringatan terhadap pihak yang sengaja atau tidak sengaja melakukan kesalahan dan memberikan petunjuk supaya kesalahan yang sama tidak akan terulang kembali 3. Proses pengawasan a. Menentukan standar yang akan digunakan sebagai dasar pengendalian. b. Mengukur pelaksanaan atau hasil yang sudah dicapai. c. Membandingkan



pelaksanaan



atau



hasil



dengan



standar



dan



menentukan penyimpangan jika ada. d. Melakukan tindakan perbaikan, jika terdapat penyimpangan agar pelaksanaan dan tujuan sesuai dengan rencana. e. Meninjau dan menganalisis ulang rencana, apakah sudah realistis atau tidak. Jika ternyata belum realistis maka perlu diperbaiki. E. Contoh Kasus : Usaha Pada Kelompok Budidaya Ikan mas 1. PLANNING Usaha yang akan saya jalankan ini ialah usaha yang berjalan pada bidang pembibitan dan pemasaran atau penjualan ikan mas yang menurut saya akan memperoleh keuntungan yang besar dengan modal yang kecil.



9



Pada saat ini banyak orang yang berlomba-lomba merencanakan untuk menjalankan suatu usaha yang sudah booming di kalangan masyarakat seperti usaha warung kopi (warkop), restoran, tempat rental, lapangan futsal, tempat bermain game seperti warnet game online atau playstation dan banyak lagi yang tidak perlu saya sebutkan satu persatu. Kita hidup di dunia ini semuanya saling berkaitan antara satu sama lain yang mana semuanya ini tidak lain ialah untuk mensejahtrakan kehidupan kita sebagai makhluk social. Ok, bapak ibu semuanya. Beberapa bulan yang lalu saya bermain ke tempat kawan saya di daerah Jantho, saya melihat ada beberapa petak kolam ikan yang lumayan besar tetapi sayangnya tidak dimamfaatkan dengan baik. Kolam tersebut bisa menampung sekitar 10.000 bibit ikan perpetak yang siap dipanen dalam jangka waktu 2 bulan atau 3 bulan. Kita bisa mendapatkan dua keuntungan dari usaha ini yaitu: kita bisa menjual bibitnya, dan menjual ikannya di waktu panen. Pada saat ini jika kita melihat harga pasar ikan mas yang ada di sekitar Kota Banda Aceh itu bisa mencapai Rp. 30.000 perkilogram bahkan bisa mencapai lebih dari itu. Kita bisa melihat bahwa harga tersebut lumayan tinggi dan kita bisa mendistribusikan ikan-ikan tersebut ke warung-warung atau restoran yang ada disekitar Kota Banda Aceh disaat tiba waktu panen yaitu bisa melalui agen yang akan menampung atau bisa dengan menjualnya secara cicilan ke warung-warung. Kita kembali lagi ke harga pasaran, jika seandainya satu petak kolam yang bisa menampung sampai 10.000 bibit ikan mas maka tidak akan meutup kemungkinan jika sekali panen akan mencapai 1.000kg (1ton) hingga lebih, bayangkan jika dalam 1kg berkisar 5 ikan mas saja maka ikan yang akan kita panen mencapai 2.000kg, tetapi nanti pasti ada bibitnya yang mati kita katankanlah sekitar 2.000 bibit maka dalam hal ini kita bisa memprediksi hasil yang akan kita panenkan sekitar 1,8ton. 1,8ton jika kita kalikan dengan harga ikan mas 1kg Rp. 30.000 bisa mencapai



10



Rp. 54.000.000 dalam sekali panen. Dan semuanya itu tentunya butuh kerja keras agar hasinya seperti yang kita harapkan. Ini adalah contoh keuntungan yang akan kita dapatkan dari budidaya ikan mas: a. Biaya Produksi a. pembuatan kolam



Rp. 7.000.000,-



b. Benih ikan 10.000 ekor, @ Rp.200,-



Rp.7.000.000,Rp.2.000.000,-



c. Pakan : 1) Rp. 500.000, 1 karung – 5 karung



Rp.2.500.000,-



2) Pelet udang 100 kg @ Rp. 9.500,-



Rp.950.000,-



3) Tepung jagung 50 kg @ Rp. 1.500,-



Rp.75.000,-



4) Tenaga kerja 28 minggu @ Rp.10.000,-



Rp.280.000,-



5) Obat-oabatan



Rp.10.000,-



d. Peralatan



Rp.50.000,-



e. Lain-lain



Rp.200.000,-



Jumlah biaya produksi :



Rp. 11.065.000,-2



b. Pendapatana 1) Panen I (2 bulan) 1000kg @ Rp.30.000,-



Rp. 30.000.000,-



2) Panen II (4 bulan) 600kg @ Rp. 30.000,-



Rp. 18.000.000,-



3) Panen III ( 2 bulan) 250kg @ Rp. 30.000,- Rp. 7.500.000,4) Jumlah pendapatan :



Rp. 55.500.000,



c. Pendapatan dalam 6 bulan



Rp. 44.435.000



d. Keuntungan per bulan dari 6 bulan



Rp. 7.405.833,-



2. ORGANIZING Pada bagian ini usahakan untuk membuat semacam tabel (struktur) untuk memudahkan dalam menjalankan usaha anda. tabelnya bisa anda pilih di office word, langkahnya Insert selanjutnya SmartArt. Ada beberapa macam tabel struktur yang bisa anda gunakan terserah mau



11



digunakan yang mana. Berikut adalah tugas dan tanggung jawab dari masing-masing penggerak usaha budidaya ikan mas kami berikut ini: a. Ketua 1) Membina keutuhan organisasi dan mendorong kemajuan organisasi melalui jalinan kerjasama dan komunikasi antar anggota 2) Mengusahakan peluang penghimpunan dana yang sah 3) Meningkatkan peran serta organisasi dalam pemecahan masalahmasalah pembudidayaan ikan mas tersebut 4) Mengarahkan program dan kegiatan operasional organisasi 5) Meningkatkan hubungan yang baik antar sesame anggota b. Sekretaris 1) Membina hubungan dengan pihak luar baik swasta maupun pemerintah dalam kaitannya kerjasama dan membangun citra organisasi 2) Mengendalikan operasional administrasi internal dan eksternal 3) Membantu ketua dalam mengarahkan dan mengendalikan kegiatan operasional organisasi c. Bendahara 1) Menghimpun iuran anggota dan dana lain dari sumber-sumber yang sah 2) Mengalokasikan dana atas dasar program kerja 3) Menyusun laporan keuangan, sebagai bahan laporan dan pembayaran pajak 4) Menata-bukukan dana organisasi d. Seksi Pemasaran Melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan, bimbingan, pengendalian serta pengawasan mutu hasil perikanan, pengembangan usaha dan promosi investasi dan pelayanan pengembangan usaha. e. Seksi Hama dan Penyakit



12



1) Melaksanakan tugas pokok identifikasi, koordinasi, sosialisasi, dan pembinaan di bidang pengendalian hama dan penyakit ikan mas. 2) Melaksanakan koordinasi dalam pemantauan perkembangan wabah dan pengambilan sampel ikan sakit atau diduga terinfeksi penyakit di daerah sentra budidaya ikan mas. f. Humas 1) Memberikan nasihat atau sumbang saran dalam menanggapi apa yang sebaiknya dapat dilakukan untuk memajukan usaha budidaya ikan mas tersebut 2) Menunjang aktifitas utama manajemen dalam mencapai tujuan bersama 3. ACTUATING Actuating



dalam



kepemimpinan



adalah



bagaimana



seorang



pemimpin dapat mempengaruhi perilaku bawahan sehingga bawahan tersebut mau bekerjasama secara efektif untuk mencapai tujuan organisasi dalam suatu kegiatan budidaya khususnya untuk pembibitan dan pembesaran ikan mas. Efektifitas kepemimpinan seseorang tergantung pada kemampuannya membaca situasi yang dihadapi dan menyesuaikan gaya kempemimpinannya dengan situasi tersebut sedemikian rupa sehinggat efektif dalam menjalankan fungsi kepemimpinannya. Gaya kepemimpinan situasional yang sesuai untuk kegiatan usaha pembibitan dan pembesaran ikan mas sangan tergantung pada ketuanya. Bagaimanapun seorang ketua dalam usaha ini harus berperan sebagai: a. Pemberi petunjuk, bimbingan, binaan, serta pengarahan bagi bawahannya b. Rekan kerja yang mampu bekerja sama dengan bawahan c. Ketua yang mampu menciptakan suasana kerja yang kundusif agar bawahannya dapat bekerja dengan sebaik mungkin.



13



Factor lain yang juga mempangaruhi gaya kepemimpinan disuatu organisasi adalah orang atau individu yang berada di dalam organisasi tersebut, maksudnya ialah orang-orang yang berada dalam organisasi tersebut mempunyai tipe yang berbeda-beda sehingga memerlukan gaya kempemimpinan model situasional. Kontrol atas pemecahan masalah dan pengambilan keputusan antara ketua dan rekan-rekannya dalam keadaan seimbang, karena sama-sama terlibat dalam pemecahan masalah dan pengambilan keputusan sehingga komunikasi antara atasan dan bawahan semakin meningkat. 4. CONTROLLING Seorang ketua yang menjadi pemimpin dalam manjemen controlling bertugas memastikan agar ikan mas yang akan dipanenkan tersebut sudah sesuai dengan standar yang berlaku di pasaran dan telah ditentukan dengan waktu yang tepat juga. Ketua tidak hanyak memperhatikan produknya tapi juga memperhatikan anggota yang terlibat pada usaha tersebut. Tugasnya ialah mengingatkan jika ada yang menyimpang dari produksi ikan mas yang seharusnya dapat dicapai. Ada beberapa hal yang perlu dilakukan sebelum malaksanakan fungsi pengawasan (controlling) ini. Tahapan tersebut yaitu: 1. Menetapkan standar pelaksanaan kegiatan usaha ikan mas 2. Menetukan pengukuran pelaksanaan kegiatan usaha tersebut 3. Menganalisa penyimpangan yang terjadi, dan 4. Mengambil



tindakan



jika



diperlukan



untuk



memperbaiki



penyimpangan. Manajemen pengawasan ini erat kaitannya dengan manajemen kualitas yang mana manajemen kualitas termasuk manajemen pengawasan (controlling) juga. Selanjutnya membuat prosedur controlling yang efektif merupakan langkah-langkah yang harus diterapkan untuk melaksanakan kegiatan teknis maupun administrative guna menjamin terselenggaranya kebijakan yang telah ditentukan secara ekonomis dan efisien. Manajemen



14



berkewajiban menciptakan prosedur yang baik sehingga menjamin terciptanya system pengendalian manajemen yang efektif dalam meningkatkan usaha budidaya ikan mas ini.



15



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Organisasi dan menejemen merupakan dua hal yang sangat erat kaitannya dan saling berpengaruh satu sama lain. Setiap orang pasti membutuhkan sebuah organisasi dalam memenuhi kebutuhan hidupnya yang tidak bisa dicapai secara individu. Organisasi merupakan sebuah wadah berkumpulnya sekelompok orang yang memiliki tujuan yang sama. Dalam menjalankan sebuah organisasi di butuhkan manajemen untuk mengendalikan dan mengelola jalannya organisasi guna mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien, dengan melaksanakan proses-proses fungsi manajemen seperti perencanaa, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan, tujuan organisasi akan lebih mudah dicapai. B. Saran 1. Dalam organisasi, manajemen harus dapat diimplementasikan dalam setiap kegiatan dan aktivitas organisasi tersebut. 2. Manajer harus mampu melakukan fungsi manajemen secara efektif dan efisien agar tujuan organsasi dapat tercapai. 3. Didalam struktur organisasi manajer dari tiap-tiap bidang harus bisa melakukan komunikasi secara kontinyu.



16



DAFTAR PUSTAKA



Prof. Dr. J winardi. S.E. 2014. Teori organisasi dan pengorganisasian. Jakarta: Rajawali Pers Koontz, Harold, O’Donnell, Cyril, Weihrich, Heinz.,(1984)Manajemen Jilid Koontz, Harold, O’Donnell, Cyril, Weihrich, Heinz.,(1984)Manajemen Jilid 2 Notoadmodjo, Soekidjo.2007.Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta : Rineka Cipta.



17