Imunisasi Tetanus Toxoid [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

IMUNISASI TETANUS TOXOID Pengertian Imunisasi Tetanus Toksoid (TT) Imunisasi merupakan salah satu upaya preventif untuk mencegah penyakit melalui pemberian kekebalan tubuh yang dilaksanakan secara terus menerus, menyeluruh, dan dilaksanakan sesuai standar sehingga mampu



memberikan perlindungan kesehatan dan memutus mata rantai



penularan (Kemenkes, 2014)



Imunisasi Tetanus Toksoid adalah proses untuk membangun kekebalan sebagai upaya pencegahan terhadap infeksi tetanus.



Imunisasi TT juga merupakan salah satu syarat yang harus di penuhi saat mengurus surat surat menikah di KUA (kantor urusan agama). Kepada calon pengantin wanita imunisasi TT diberikan sebanyak 2x dengan interval 4 minggu. Imunisasi TT diberikan kepada calon pengantin wanita dengan tujuan untuk melindungi bayi yang akan dilahirkan dari penyakit tetanus neonatorum. Vaksin ini disuntikkan pada otot paha atau lengan dengan dosis 0,5 cc. efek samping imunisasi TT adalah reaksi local pada tempat penyuntikan yaitu berupa kemerahan, pembengkakan dan rasa nyeri (Gunawan, 2016)



Imunisasi TT diberikan kepada mereka yang masuk dalam kategori Wanita Usia Subur (WUS) yaitu wanita berusia 15-39 tahun, termasuk ibu hamil (bumil) dan calon pengantin (catin). Waktu yang tepat untuk mendapatkan vaksin TT sekitar dua hingga enam bulan sebelum pernikahan. Ini diperlukan agar tubuh memiliki waktu untuk membentuk antibodi.



Imunisasi TT diberikan tidak hanya satu kali. Guna mendapatkan perlindungan yang maksimal, imunisasi dilakukan sebanyak 5 kali dengan rentang jarak waktu tertentu. Berikut dapat dilihat waktu pemberian imunisasi TT.



Jadwal pemberian imunisasi STATUS IMUNISASI



INTERVAL MINIMAL



MASA PERLINDUNGAN



PEMBERIAN T1



-



-



T2



4 Minggu setelah T1



3 tahun



T3



6 Bulan setelah T2



5 tahun



T4



1 Tahun setelah T3



10 tahun



T5



1 tahun setelah T4



Lebih dari 25 tahun



Manfaat Imunisasi Tetanus Toksoid (TT) Imunisasi Tetanus Toksoid mempunyai beberapa manfaat antara lain: 1. Melindungi bayi yang baru lahir dari tetanus neonatorum. Tetanus neonatorum adalah penyakit tetanus yang terjadi pada bayi berusia kurang 1 bulan yang disebabkan oleh clostridium tetani, yaitu kuman yang mengeluarkan toksin (racun) dan menyerang sistem saraf pusat. 2. Melindungi ibu terhadap kemungkinan tetanus saat terluka dalam proses persalinan. 3. Untuk mencegah timbulnya tetanus pada luka yang dapat terjadi pada vagina mempelai wanita yang diakibatkan hubungan seksual pertama. 4. Mengetahui lebih awal berbagai kendala dan kesulitan medis yang mungkin terjadi untuk mengambil tindakan antisipasi yang semestinya sedini mungkin. 5. Mencegah terjadinya toksoplasma pada ibu hamil. 6. Mencegah penularan kuman tetanus ke janin melalui pemotongan tali pusar.



Manfaat-manfaat tersebut adalah cara untuk mencapai salah satu tujuan dari program imunisasi secara nasional yaitu eliminasi tetanus maternal dan tetanus neonatorum (Kemenkes RI, 2015)



Tempat pelayanan untuk mendapatkan imunisasi TT a. Puskesmas b. Puskesmas pembantu



c. Rumah sakit d. Rumah bersalin e. Polindes f. Rumah sakit swasta g. Dokter praktek h. Bidan praktek



MENJARAKKAN KEHAMILAN Penentuan jarak kehamilan adalah upaya untuk menetapkan atau member batasan sela antara kehamilan yang lalu dengan kehamilan yang akan datang. Penentuan jarak kehamilan merupakan salah satu cara untuk menentukan berapa jarak yang akan direncanakan diantara kehamilan satu dengan yang lain (Dwijayanti, 2015). Pengaturan jarak kehamilan merupakan salah satu usaha agar pasangan dapat lebih menerima dan siap untuk memiliki anak. Perencanaan pasangan kapan untuk memiliki anak kembali, menjadi hal penting untuk dikomunikasikan (Dwijayanti, 2015). Jarak kehamilan yang dianjurkan pada ibu hamil yang ideal dihitung dari sejak ibu persalinan hingga akan memasuki masa hamil selanjutnya yaitu 2-5 tahun. Hal ini didasarkan karena beberapa pertimbangan yang akan berpengaruh pada ibu dan anak. Apalagi bagi anda yang mengalami operasi caesar pada persalinan sebelumnya, pemulihan pasca operasi sangat penting untuk diperhatikan. Penelitian The Demographic and Health Survey, menyebutkan bahwa anak anak yang dilahirkan 2-5 tahun setelah kelahiran anak sebelumnya, memiliki kemungkinan hidup sehat 2,5 kali lebih tinggi daripada yang berjarak kelahiran kurang dari 2 tahun, maka jarak kehamilan yang aman adalah 2-5 tahun. Terdapat beberapa alasan perlunya jarak kehamilan menurut Ummah (2015), diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Belum pulihnya kondisi rahim ibu setelah kehamilan sebelumnya. 2. Dapat timbulnya beberapa resiko dalam kehamilan, salah satunya adalah anemia. 3. Resiko terjadinya pendarahan pasca persalinan. 4. Waktu yang disediakan ibu untuk menyusui dan merawat bayi kurang karena harus terbagi.



Dampak Jarak Kelahiran yang Terlalu Dekat Jarak kelahiran yang ideal adalah lebih dari dua tahun, karena tubuh memerlukan kesempatan untuk memperbaiki persediaan, selain itu pertumbuhan dan perkembangan janin juga akan terhambat jika organ-organ reproduksi terganggu. Dari permasalahan tersebut juga akan muncul beberapa resiko, misalnya kematian janin saat dilahirkan, BBLR, dan Kematian di usia bayi Selain itu, resiko lain juga dapat terjadi seperti ketuban pecah dini dan prematur karena kesehatan fisik dan rahim ibu masih memerlukan waktu untuk beristirahat. Dalam waktu atau jarak kehamilan yang cukup dekat juga memungkingkan ibu untuk masih menyusui, hal tersebut yang menyebabkan terlepasnya hormon oktisosin yang memicu terjadinya kontraksi (Ummah, 2015). Resiko yang ditimbulkan oleh jarak kehamilan yang terlalu dekat bukan hanya terjadi pada ibu saja, hal ini juga bisa terjadi pada anak. Alasannya adalah ketika ibu seharusnya masih menyusui dan memberikan perhatian kepada anaknya harustergantikan dengan perhatiaanya terhadap kehamilan barunya. Dengan situasitersebut, bisa saja terjadi pegabaian pada anak pertamanya baik secara fisik maupunpsikis. Hal tersebut menjadi alasan mengapa anak menjadi iri atau cemburu kepada saudara kandungnya, dibuktikan dengan tidak gembiranya kakak terhadap kehadiran adiknya atau bahkan menganggapnya musuh (Ummah, 2015)



Daftar pustaka Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1059/Menkes/Sk/IX/2004 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Imunisasi. Buku saku kesehatan reproduksi dan seksual bagi calon penganten. , kementrian kesehatan RI. 2015. Jakarta Ummah, F. 2015. Jarak kehamilan yang ideal. Surya Global. Yogyakarta. Dwijayanti. 2015. Jarak kehamilan yang ideal bagi ibu. Jakarta. Nuha medika