Indikator Mutu Ppi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PROFIL/KAMUS INDIKATOR PPI INDIKATOR : AREA KLINIS/AREA MANAJERIAL/SASARAN KESELAMATAN PASIEN JUDUL INDIKATOR



Infeksi daerah operasi (IDO)



DEFINISI



Infeksi yang terjadi pada tempat atau daerah insisi akibat suatu tindakan pembedahan yang dapat terjadi dalam 30 hari pasca pembedahan.



TUJUAN PENINGKATAN MUTU



1. Memperoleh data dasar epidemik angka kejadian IDO 2. Menurunkan angka kejadian IDO di RS PGI Cikini 3. Memenuhi standar mutu pelayanan medis dan keperawatan



DIMENSI MUTU



Keselamatan Pasien



KRITERIA INKLUSI



Operasi sectio cesarea dan appendectomy



KRITERIA EKSKLUSI



Operasi selain sectio cesarea dan appendectomy



NUMERATOR



Jumlah kejadian IDO pada pasien yang dilakukan tindakan operasi sectio cesarea dan appendectomy dalam satu bulan



DENUMERATOR



Jumlah seluruh pasien yang menjalani operasi sectio cesarea dan appendectomy dalam satu bulan



SUMBER DATA



Rekam medik, formulir surveilans infeksi, assessment per telepon



PENANGGUNG JAWAB (nama & jabatan)



Tim PPI



ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR



Merupakan skoring tertinggi indikator prioritas PPI. Pada tahun 2016 persentase IDO adalah 0.8 %



TIPE INDIKATOR (analisis dengan pendekatan sistem)



   



JANGKA WAKTU LAPORAN



Bulanan



Struktur Proses Outcome Proses dan Outcome



FREKUENSI PENILAIAN DATA



   



METODOLOGI PENGUMPULAN DATA



 Retrospective  Sensus Harian



TARGET SAMPEL & JUMLAH SAMPEL



Semua pasien yang di rawat di RS PGI Cikini dan menjalani tindakan operasi sectio cesarea dan appendectomy



AREA MONITORING



IRNA, IRJ (Poli Bedah dan Poli Kebidanan)



NILAI AMBANG/STANDAR



< 1,5 %



JELASKAN PENGUMPULAN DATA DAN ANALISISNYA



Data dikumpulkan dari hari 1 – 30 hari pasca operasi oleh IPCN dengan mengisi Formulir Surveilans Infeksi Daerah Operasi selama perawatan dan setelah pasien pulang IPCN akan menghubungi pasien per telepon untuk menanyakan tanda dan gejala IDO yang timbul kemudian mencatatnya di lembar Daftar nama observasi pasien operasi appendektomi dan section caesaria. Saat pasien kontrol ke poli, maka poli akan mencatat data pasien di lembar Data kejadian IDO pada pasien post operasi di IRJ. Kemudian data direkapitulasi dan dimasukkan ke dalam laporan berkala



JELASKAN BAGAIMANA DATA AKAN DI DISEMINASI KE STAF



Dibuat dalam bentuk grafik dan mading



Harian Mingguan Bulanan Lainnya .................



ditempel di PPI dan Kamar Bedah Rapat rutin Unit/Instalasi/Direktorat Laporan berkala



Nama alat audit atau nama file : Lampirkan formulir alat audit



Lembar pengolahan data



INDIKATOR : AREA KLINIS/AREA MANAJERIAL/SASARAN KESELAMATAN PASIEN



JUDUL INDIKATOR



Phlebitis



DEFINISI



Inflamasi atau infeksi pembuluh darah vena. Phlebitis ditandai dengan adanya nyeri, kemerahan, bengkak, indurasi, dan teraba mengeras di bagian vena yang terpasang kateter intravena.



TUJUAN PENINGKATAN MUTU



1. Memperoleh data dasar epidemik angka kejadian phlebitis 2. Menurunkan angka kejadian phlebitis di RS PGI Cikini 3. Memenuhi standar mutu pelayanan medis dan keperawatan



DIMENSI MUTU



Keselamatan Pasien



KRITERIA INKLUSI



Pasien dengan infus perifer



KRITERIA EKSKLUSI



-



NUMERATOR



Jumlah kejadian phlebitis pada semua pasien yang terpasang infus dalam satu bulan



DENUMERATOR



Jumlah seluruh pasien yang terpasang infus dalam satu bulan



SUMBER DATA



Surveilens harian ke rawat inap



PENANGGUNG JAWAB (nama & jabatan)



Tim PPI



ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR



Memperoleh data dasar epidemik angka kejadian phlebitis Menurunkan angka kejadian phlebitis di RS PGI Cikini



TIPE INDIKATOR (analisis dengan pendekatan sistem)



   



JANGKA WAKTU LAPORAN



Triwulan



FREKUENSI PENILAIAN DATA



 Harian  Mingguan  Bulanan



Struktur Proses Outcome Proses dan Outcome



 Lainnya ................. METODOLOGI PENGUMPULAN DATA



 Retrospective  Sensus Harian



TARGET SAMPEL & JUMLAH SAMPEL



Semua pasien yang di rawat di RS PGI Cikini dan terpasang infus



AREA MONITORING



IRNA



NILAI AMBANG/STANDAR



< 1,5 ‰



JELASKAN PENGUMPULAN DATA DAN ANALISISNYA



Data dikumpulkan setiap hari di ruang rawat inap oleh setiap unit masing-masing. Data akan diserahkan kepada Tim PPI dan akan diolah dan dianalisis. Hasil analisis akan didiseminasikan ke setiap ruang perawatan inap setiap tiga bulan sekali.



JELASKAN BAGAIMANA DATA AKAN DI DISEMINASI KE STAF Nama alat audit atau nama file : Lampirkan formulir alat audit



Dibuat dalam bentuk grafik dan mading ditempel di PPI dan Ruang Rawat Inap Formulir A & Formulir C



INDIKATOR : AREA KLINIS/AREA MANAJERIAL/SASARAN KESELAMATAN PASIEN JUDUL INDIKATOR



Kepatuhan Petugas Kesehatan dalam Melakukan Kebersihan Tangan



DEFINISI



Kepatuhan cuci tangan adalah ketaatan petugas melakukan prosedur kebersihan tangan. Kebersihan tangan adalah proses membersihkan tangan dengan handrub (bila tangan tidak tampak kotor) dan sabun antiseptik dengan air mengalir (bila tangan tampak kotor) yang meliputi enam area tangan dan lima momen. Lima momen yang dimaksud adalah sebelum kontak dengan pasien, sebelum melaksanakan tindakan aseptik, setelah kontak dengan pasien, setelah kontak dengan cairan tubuh pasien, dan setelah kontak dengan alat dan lingkungan sekitar pasien. Petugas kesehatan adalah dokter dan perawat



TUJUAN PENINGKATAN MUTU



Tergambarnya kepatuhan petugas kesehatan dalam melakukan kebersihan tangan



DIMENSI MUTU



Keselamatan Pasien



KRITERIA INKLUSI Dokter dan perawat KRITERIA EKSKLUSI



Petugas kesehatan selain dokter dan perawat



NUMERATOR



Momen cuci tangan yang dilakukan



DENUMERATOR



Jumlah kesempatan/ opportunity



SUMBER DATA



Observasi langsung



PENANGGUNG JAWAB (nama & jabatan)



Tim PPI



ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR



Kepatuhan kebersihan tangan staf tahun 2016 sebesar 63% dan masih belum mencapai target



TIPE INDIKATOR (analisis dengan pendekatan sistem)



   



JANGKA WAKTU LAPORAN



Setiap 3 bulan



FREKUENSI PENILAIAN DATA



   



METODOLOGI PENGUMPULAN DATA



 Retrospective  Sensus Harian  Lainnya : Observasi langsung dengan purposive sampling



Struktur Proses Outcome Proses dan Outcome



Harian Mingguan Bulanan Lainnya .................



TARGET SAMPEL & 128 sample kesempatan pada setiap momen kebersihan tangan JUMLAH SAMPEL AREA MONITORING



Seluruh area pelayanan rawat inap dan rawat jalan



NILAI AMBANG/STANDA R



≥ 85%



JELASKAN PENGUMPULAN DATA DAN ANALISISNYA



IPCN akan melakukan observasi menggunakan perangkat yang sudah ditetapkan oelh WHO. Hasil akan direkapitulasi dan dianalisis, kemudian akan dimasukkan ke dalam laporan berkala



JELASKAN Dibuat dalam bentuk grafik dan mading (Papan Pengumuman) BAGAIMANA DATA Rapat rutin Unit/Instalasi/Direktorat AKAN DI Laporan berkala DISEMINASI KE STAF



Nama alat audit atau nama file : Lampirkan formulir alat audit



Angka Infeksi Jarum Infus (Phlebitis) Dalam perawatan di RS, penggunaan kateter intravaskuler tidak dapat dihindari karena bertujuan memberi terapi, cairan, nutrisi dan mengukur hemodinamik. Pemasangan kateter intravena adalah salah satu cara atau bagian dari pengobatan untuk memasukkan obat atau vitamin ke dalam tubuh pasien. Adanya terapi ini dapat menyebabkan terjadinya komplikasi antara lain yaitu phlebitis (infeksi jarum infus). Biasanya disebabkan karena teknik pemasangan, kondisi pasien, kondisi vena, jenis pH obat dan cairan, filtrasi, serta ukuran, panjang serta materi (bahan) selang infus (Steven and Anderson, 2003 dalam Gayatri dan handiyani, 2007). Di Indonesia penelitian yangdilakukan pada tahun 2004 di sebelas rumah sakit di Indonesia, bahwa 9,8% pasienterjadi infeksi selama dirawat dirumah sakit (marwoto, 2007). Jumlah kejadian Infeksi Nasokomial berupa phlebitis di Indonesia sebanyak 17,11%. (Depkes RI , 2006 ) Faktor - faktor yang berperan dalam kejadian phlebitis bakteri antara lain : 1. Tehnik cuci tangan yang tidak baik. 2. Tehnik aseptik yang kurang pada saat penusukan. 3. Tehnik pemasangan katheter yang buruk. 4. Pemasangan yang terlalu lama. (INS, 2002) Profil indikator di RS Royal Progress untuk mengumpulkan data Angka Infeksi Jarum Infus adalah sebagai berikut:



: Panitia Pengendalian Pencegahan Infeksi UNIT KERJA RUANG LINGKUP



:



NAMA INDIKATOR DASAR PEMIKIRAN



: :



TUJUAN



:



DEFINISI INDIKATOR



:



Efektifitas dan keamanan dari asuhan keperawatan pada pasien rawat inap yang mendapatkan infus. Angka infeksi jarum infus (trombophlebitis) Pemasangan infus dapat menyebabkan terjadinya trombophlebitis yang menunjukkan kualitas asuhan keperawatan. Tersedianya data pencatatan dan pelaporan infeksi nasokomial di rumah sakit. Angka kejadian terjadinya phlebitis pasca pemasangan jarum infus yang timbul setelah 3x24 jam.



KRITERIA Inklusi



: Semua pasien yang mendapatkan infus, dengan adanya tanda-tanda peradangan, limpangitis dan discharge purulent pada tempat pemasangan jarum infus.



: Tranfusi darah, pengambilan sampel darah, tindakan invasif intravena selain infus, tindakan invasif intra arteri. TIPE INDIKATOR Rate Based Jumlah pemasangan infus yang mengalami PEMBILANG (Numerator) infeksi dalam periode waktu tertentu. Jumlah seluruh pemasangan infusdalam PENYEBUT Denominator periode waktu yang sama. STANDARD