Indikator Mutu Revisi (PTM) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

INDIKATOR MUTU PROGRAM PENYAKIT TIDAK MENULAR



No



Indikator Kinerja



Indikator Mutu



Definisi Operasional



Target



Standar Standar Jumlah dan Standar SDM Kualitas Barang / Jasa Pedoman dan media KIE, a. Tenaga kesehatan: Alat ukur berat badan, 1) Dokter, atau Alat ukur tinggi badan, 2) Bidan, atau Alat ukur lingkar perut, 3) Perawat Tensimeter, Glukometer, 4) Gizi Tes strip gula darah, 5) Tenaga kesehatan Lancet, Kapas alkohol, KIT masyarakat IVA tes, Formulir b. Tenaga non pencatatan dan pelaporan kesehatan terlatih Aplikasi Sistem Informasi atau mempunyai Penyakit Tidak Menular (SI kualifikasi PTM) tertentu/kader kesehatan



Metode ukur



INPUT 1. Tenaga minimal D3 Kesehatan masyarakat yang berkompeten Proses



Persiapan 1 Pengelola program puskesmas bersama kader menetapkan jadwal kegiatan pelayanan,Kader mensosialisasikan kepada masyarakat jadwal pelayanan 2 menyiapkan register dan buku KMS Posbindu



Standar Proses



Sumber Data



Pelayanan Skrining faktor risiko pada Program usia produktif adalah skrining yang Posbindu, dilakukan minimal 1 kali dalam Program setahun untuk penyakit menular dan Posyandu penyakit tidak menular meliputi: Remaja, Program a) Pengukuran tinggi badan, berat POS UKK badan dan lingkar perut. b) Pengukuran tekanan darah. c) Pemeriksaan gula darah. d) Anamnesa perilaku berisiko. 4) Tindaklanjut hasil skrining kesehatan meliputi: a) Melakukan rujukan jika diperlukan. b) Memberikan penyuluhan kesehatan.



3 Menetapkan sasaran skrining usia 15-59 tahun yang akan diskrining bersama kader, Ibu desa dan Kepala Desa 4 Memastikan ketersediaan alat dan Bahan habis pakai dan batas waktu kadaluwarsa



1



Pelayanan Kesehatan pada Usia Produktif



pelaksanaan 1 Melakukan Pendaftaran 2 memastikan kembali jadwal posyandu kekader untuk mengadakan posbindu 3 ibu desa bersama kader menginformasikan sebelum posbindu Evaluasi



Capaian kinerja dalam Jumlah orang usia 15–59 tahun memberikan pelayanan di kab/kota yang mendapat kesehatan usia produktif pelayanan skrining kesehatan x 100 dinilai dari persentase orang sesuai standar dalam kurun usia 15–59 tahun yang 100% waktu satu tahun di bagi Jumlah mendapat pelayanan skrining orang usia 15–59 tahun di kesehatan sesuai standar di kab/kota dalam kurun waktu wilayah kerjanya dalam kurun satu tahun yang sama. waktu satu tahun. x 100



1 Pelayanan Kesehatan pada Usia 15-59 tahun sesuai standar di setiap posbindu, posy remaja, dan pos UKK 2 Setiap sasaran di posbindu memiliki buku monitoring FR PTM yang diisi pada setiap kunjungan 3 Konseling dan edukasi perilaku hidup sehat serta rujukan jika diperlukan Output 1 Laporan tercatat dan dilaporkan 2



Formulir pencatatan dan pelaporan SIPTM terisi dengan baik dan benar



Pedoman pengendalian Tenaga kesehatan Pelayanan kesehatan hipertensi Program Penyakit Hipertensi dan media KIE, meliputi: adalah pelayanan kesehatan sesuai Tidak Menular, Tensimeter, obat a. Dokter, atau standar yang meliputi: PIS-PK 1 Menetapkan estimasi sasaran penderita hipertensi berdasarkan angka prevalensi hipertensi hipertensi, Formulir b. Bidan, atau b) Pengukuran tekanan darah pencatatan dan Pelaporan c. Perawat dilakukan minimal satu kali sebulan 2 Memastikan ketersediaan alat, bahan habis pakai dan terapi Aplikasi Sistem Informasi d. Tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan farmakologi hipertensi PTM masyarakat c) Edukasi perubahan gaya hidup Jumlah penderita hipertensi Capaian kinerja dalam Proses dan/atau kepatuhan minum obat usia ≥15 tahun di dalam wilayah memberikan pelayanan d) Melakukan rujukan jika diperlukan kerjanya yang mendapatkan 1 Deteksi Dini Faktor resiko Hipertensi di UKBM dan FKTP kesehatan sesuai standar bagi Keterangan: pelayanan kesehatan sesuai x 100 penderita hipertensi, dinilai Tekanan Darah Sewaktu (TDS) lebih standar dalam kurun waktu satu 2 Pengobatan Hipertensi secara terkontrol di FKTP dari persentase jumlah dari 140 mmHg ditambahkan tahun dibagi Jumlah estimasi penderita hipertensi usia 15 100% pelayanan terapi farmakologi penderita hipertensi usia ≥15 Konseling dan edukasi faktor risiko hipertensi dan kepatuhan minum tahun keatas yang 3 tahun yang berada di dalam obat mendapatkan pelayanan wilayah kerjannya berdasarkan kesehatan sesuai standar di angka prevalensi kab/kota Rujukan ke FKRTL sesuai indikasi medis dan menangani kasus wilayah kerjanya dalam kurun 4 dalam kurun waktu satu tahun rujukan balik sesuai standar waktu satu tahun. yang sama. Output outcome



2



Pelayanan Kesehatan Penderita Hipertensi



wilayah kerjanya dalam kurun waktu satu tahun. 1 Kegiatan tercatat di rekam medis dan dilaporkan sesuai ketentuan 2



Formulir pencatatan dan pelaporan SIPTM terisi dengan baik dan benar



angka prevalensi kab/kota dalam kurun waktu satu tahun yang sama.



100% Capaian kinerja dalam Jumlah penderita diabetes Glukometer, Strip tes Gula Tenaga kesehatan memberikan pelayanan mellitus usia ≥15 tahun di dalam Darah, Kapas Alkohol, meliputi: wilayah kerjanya yang Lancet, obat diabetes, a. Dokter, atau 1 Menetapkan estimasi sasaran penderita diabetes berdasarkan angka kesehatan sesuai standar bagi prevalensi hipertensi penderita DM dinilai dari mendapatkan pelayanan Formulir pencatatan dan b. Bidan, atau persentase penderita DM kesehatan sesuai standar dalam pelaporan c. Perawat 2 Memastikan ketersediaan alat, bahan habis pakai dan terapi usia 15 tahun ke atas yang kurun waktu satu tahun dibagi Aplikasi SI PTM, Pedoman d. Gizi farmakologi diabetes mendapatkan pelayanan Jumlah estimasi penderita dan media KIE e. Tenaga kesehatan Proses sesuai standar di wilayah diabetes mellitus usia ≥15 tahun masyarakat kerjanya dalam kurun waktu yang berada di dalam wilayah 1 Deteksi Dini Faktor resiko diabetes di UKBM dan FKTP satu tahun. kerjannya berdasarkan angka x 100 prevalensi kab/kota dalam 2 Pengobatan diabetes secara terkontrol di FKTP kurun waktu satu tahun yang sama. Konseling dan edukasi faktor risiko diabetes dan kepatuhan minum 3 obat Input



3



Pelayanan Kesehatan Penderita Diabetes



4



Pelayanan kesehatan diabetes Program Penyakit mellitus adalah pelayanan kesehatan Tidak Menular sesuai standar yang meliputi: a) Pengukuran gula darah dilakukan minimal satu kali sebulan di fasilitas pelayanan kesehatan b) Edukasi perubahan gaya hidup dan/atau Nutrisi c) Melakukan rujukan jika diperlukan Keterangan: Gula darah sewaktu (GDS) lebih dari 200 mg/dl ditambahkan pelayanan terapi farmakolog



Rujukan ke FKRTL sesuai indikasi medis dan menangani kasus rujukan balik sesuai standar



Output 1 Kegiatan tercatat di rekam medis dan dilaporkan sesuai ketentuan 2



Formulir pencatatan dan pelaporan SIPTM terisi dengan baik dan benar Alat tes gula darah dan Tenaga kesehatan Pelayanan Penyakit Tidak Menular Program Penyakit kolesterol, Strip tes Gula meliputi: secara terpadu meliputi: Tidak Menular, Darah, strip tes kolesterol, a. Dokter, atau Bidan terlaltih Kapas Alkohol, Lancet, IVA b. Bidan, atau a) Manjemen faktor risiko meliputi KIT, obat-obatan, c. Perawat pemeriksaan : riwayat penyakit PTM, Pedoman, media KIE, d. Gizi FR perilaku, obesitas, TD, GDS, formulir pengkajian awal, e. Tenaga kesehatan Kolesterol Carta Prediksi Resiko, masyarakat b) wanita usia 30-50 tahun atau Formulir pencatatan dan wanita yang pernah berhubungan pelaporan seksual c)penanganan penyandang Aplikasi SI PTM PTM d)melakukan rujukan jika diperlukan



Input Menetapkan sasaran menggunakan angka kesakitan PTM, temuan, 1 dan rujukan faktor risiko PTM dari UKBM (Posbindu, posyandu remaja, pos UKK) 2 Memastikan ketersediaan alat, bahan habis pakai dan obat-obatan yang mendukung PANDU PTM 3 Memastikan ketersediaan pedoman pengendalian PTM sebagai acuan bagi petugas di FKTP Proses 1 Deteksi Dini Faktor resiko PTM di FKTP 4



Puskesmas melaksanakan pengendalian terpadu PTM (PANDU PTM)



2 Pasien yang terdeteksi FR PTM dilakukan pemeriksaan laboratorium Pasien yang terdiagnosis PTM dilakukan pengobatan atau 3 penanganan secara terpadu 4 Konseling dan edukasi faktor risiko PTM dan kepatuhan minum obat 4



Rujukan ke FKRTL sesuai indikasi medis dan menangani kasus rujukan balik sesuai standar



Output 1 Kegiatan tercatat di rekam medis dan dilaporkan sesuai ketentuan 2



Formulir pencatatan dan pelaporan SIPTM terisi dengan baik dan benar



Capaian kinerja dalam kegiatan penemuan dan penanganan kasus PTM dan manajemen faktor risiko PTM di FKTP secara terpadu



80%



Jumlah puskesmas yang melaksanakan PANDU PTM dalam kurun waktu satu tahun dibagi Jumlah Puskesmas di x 100 wilayah kerja dalam kurun waktu satu tahun pada tahun yang sama



Input 1 Menetapkan sasaran skrining usia 15 tahun ke atas yang akan diskrining minimal 1 kali dalam kurun waktu 1 tahun 2 Kegiatan dilaksanakan oleh petugas kesehatan dan kader terlatih di posbindu PTM (umum dan khusus), posyandu remaja, pos UKK 3 Pengelola program puskesmas bersama kader menetapkan jadwal kegiatan pelayanan 4 Kegiatan dilaksanakan paling kurang 1 kali sebulan



5



Jumlah puskesmas yang melaksanakan deteksi dini faktor risiko PTM pada populasi usia ≥ 15 tahun



5 Kader mensosialisasikan kepada masyarakat jadwal pelayanan 6 Memastikan ketersediaan alat dan Bahan habis pakai Proses



Capaian kinerja dalam kegiatan deteksi dini faktor risiko Penyakit Tidak Menular dalam rangka penemuan kasus PTM di UKBM dan FKTP



80%



1 Deteksi dini FR PTM pada Usia 15-59 tahun sesuai standar di setiap posbindu, posy remaja, dan pos UKK Setiap sasaran di posbindu memiliki buku monitoring FR PTM yang 2 diisi pada setiap kunjungan 3



Jumlah pengunjung usia ≥ 15 tahun yang mendapat pelayanan deteksi dini faktor risiko PTM dalam kurun waktu satu tahun dibagi Jumlah x 100 penduduk usia 15 ≥ tahun diwilayah kerja dalam kurun waktu satu tahun pada tahun yang sama



Pedoman, media KIE, buku a. Tenaga kesehatan: monitoring FR PTM/KMS, 1) Dokter, atau Alat ukur berat badan, 2) Bidan, atau Alat ukur tinggi badan, 3) Perawat Alat ukur lingkar perut, 4) Gizi Tensimeter, Lancet, Kapas 5) Tenaga kesehatan alkohol, formulir masyarakat wawancara FR PTM, b. Tenaga non lembar rujukan, Formulir kesehatan terlatih pencatatan dan pelaporan atau mempunyai Aplikasi Sistem Informasi kualifikasi Penyakit Tidak Menular (SI tertentu/kader PTM) kesehatan



Pelayanan deteksi dini faktor risiko Posbindu PTM pada usia ≥ 15 tahun adalah skrining umum maupun yang dilakukan minimal 1 kali dalam khusus, posyandu setahun untuk penyakit tidak remaja, Pos UKK menular meliputi: a) Pengukuran tinggi badan, berat badan dan lingkar perut b) Pengukuran indeks massa tubuh c)Pengukuran tekanan darah. e) Anamnesa/wawancara perilaku berisiko. f) Edukasi perilaku gaya hidup sehat. g) Melakukan rujukan jika diperlukan. h) Memberikan penyuluhan kesehatan.



Pedoman dan instrumen a. Tenaga kesehatan: pemeriksaan IVA, a. 1) Dokter, atau Lampu sorot 2) Bidan terlatih b. Spekulum cocor bebek c. Sarung tangan steril d. Bed ginekologi e. Lidi kapas f. Asam asetat 3-5 % (cuka putih dapat digunakan) g. Larutan klorin Formulir pencatatan dan pelaporan Aplikasi Sistem Informasi Penyakit Tidak Menular (SI PTM)



Pelayanan deteksi dini kanker serviks Posbindu PTM, dan payudara pada usia 30-50 tahun bidan terlatih meliputi: a) Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA); b) pemeriksaan payudara klinis (SADANIS) c) Jika hasil IVA Positif, dirujuk ke puskesmas rujukan untuk krioterapi



Konseling dan edukasi perilaku hidup sehat serta melakukan rujukan jika diperlukan



Output 1 Laporan tercatat dan dilaporkan 2 Formulir pencatatan dan pelaporan SIPTM terisi dengan baik dan benar Input 1 Menetapkan target dan sasaran skrining yaitu wanita usia 30-50 tahun dan pernah berhubungan seksual atau atas indikasi tertentu 2 Sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat untuk mau melakukan deteksi dini kanker serviks dan payudara 3 Menetapkan jadwal kegiatan pelayanan 4 Memastikan ketersediaan tenaga terlatih sebagai pelaksana



6



Puskesmas yang melaksanakan deteksi dini kanker serviks dan payudara pada Perempuan usia 30-50 tahun.



Kegiatan deteksi dini kanker leher rahim dan kanker payudara yang dilakukan di FKTP / UKBM pada wanita usia 30-50 tahun dan pernah berhubungan seksual atau atas indikasi tertentu



80%



Jumlah wanita yang dilakukan deteksi dini kanker serviks dan payudara dalam kurun waktu satu tahun dibagi Jumlah wanita usia 30-50 tahun dalam kurun waktu satu tahun pada tahun yang sama



5 Memastikan ketersediaan alat dan Bahan habis pakai yang dibutuhkan Proses Melaksanakan Deteksi dini kanker serviks dan payudara pada 1 Perempuan usia 30-50 tahun dan pernah berhubungan seksual atau atas indikasi tertentu Konseling dan edukasi serta melakukan rujukan jika terindikasi IVA 2 positif (ke FKTP rujukan yang telah ditetapkan oleh dinas kesehatan) atau atas indikasi tertentu 3 Melaksanakan tatalaksana bagi sasaran terindikasi IVA positif menggunakan krioterapi oleh dokter terlatih Output 1 Laporan tercatat dan dilaporkan 2 Formulir pencatatan dan pelaporan SIPTM terisi dengan baik dan benar



x 100



Input 1 Menetapkan jumlah target sasaran sekolah di wilayah kerja 2 Bekerjasama dengan dinas pendidikan mensosialisasikan Perbup KTR no 18 tahun 2016 dan Permendikbud No. 64 tahun 2015 Proses 7



Pusksmas melaksanakan kebijakan KTR (Kawasan Tanpa Rokok )



1 Mendorong kepala sekolah yang menjadi sasaran agar menetapkan kebijakan KTR disekolahnya 2 Mendorong terbentuknya satgas KTR di sekolah yang terdiri dari unsur : guru, orang tua murid, satpam, murid, warga sekolah lainnya 3 Mendeklarasikan aturan KTR sebagai komitmen bersama 4 Melatih guru dan siswa sebagai agen perubahan di sekolah 5 Melakukan pembinaan dan monitoring secara berkala Output 1 Laporan tercatat dan dilaporkan Input



Kegiatan penerapan KTR disekolah untuk pencegahan perilaku merokok pada warga sekolah



80%



Pedoman KTR, peraturan a. Tenaga kesehatan: Penerapan kebijakan KTR meliputi: Posbindu PTM bupati Konawe Selatan 1) Dokter, atau a) Penetapan KTR; b) pembentukan khusus pelajar, no.18 tahun 2016 tentang 2) Bidan, atau satgas; c) Pemantauan 8 indikator posyandu remaja, KTR, Permendikbud No. 3) Perawat kriteria KTR d) Monitoring dan promkes 64 tahun 2015 tentang 4) Gizi Evaluasi KTR KTR, Instrumen 5) Tenaga kesehatan monitoring KTR masyarakat Jumlah sekolah SD/MI; b. Tenaga non SMP/MTS; SMA/MA sederajat kesehatan yaitu yang masuk dalam 8 kriteria KTR satgas sekolah dalam kurun waktu satu tahun x 100 meliputi guru BK, dibagi Jumlah seluruh sekolah satpam, kader murid SD/MI; SMP/MTS; SMA/MA sederajat di wilayah kerja dalam kurun waktu satu tahun pada tahun yang sama



1 Pedoman tata laksana mengacu pada petunjuk teknis Upaya Berhenti Merokok di FKTP tahun 2016 dan petunjuk teknis konseling berhenti merokok pada anak usia sekolah tahun 2016 2 Tersedia alat kesehatan dan BHP untuk mendukung pelaksanaan UBM



8



Puskesmas yang menyelenggarakan layanan UBM (Upaya Berhenti Merokok)



3 Mensosialisasikan layanan UBM kepada perokok yang berkunjung di posbindu dan di puskesmas Proses Membuat tanda rokok pada rekam medis pasien yang merokok, 1 untuk memudahkan petugas kesehatan memberikan layanan UBM di FKTP 2 Melakukan pemeriksaan CO analyzer Konseling dan motivasi kepada perokok serta penentuan terapi yang 3 diberikan



Kegiatan pemberian konseling kepada perokok untuk berhenti merokok di FKTP



40%



Jumlah puskesmas yang menyelenggarakan layanan UBM dalam kurun waktu satu x 100 tahun dibagi Jumlah Puskesmas di wilayah kerja dalam kurun waktu satu tahun pada tahun yang sama



4 Rujukan berjenjang dari sekolah ke fasyankes Output 1 Laporan tercatat dan dilaporkan 2 Formulir pencatatan dan pelaporan SIPTM terisi dengan baik dan benar Input



Pedoman, E-TUMBLING, a. Tenaga kesehatan, Pelayanan deteksi dini gangguan Formulir pencatatan dan meliputi: Penglihatan meliputi: pelaporan 1) Dokter, atau a) metode hitung jari, dan atau Aplikasi Sistem Informasi 2) Bidan, atau pemeriksaan E-tumbling-E di UKBM. Penyakit Tidak Menular (SI 3) Perawat b) Jika dicurigai mengalami gangguan PTM) 4) Tenaga kesehatan penglihatan, petugas/kader segera masyarakat merujuk ke FKTP; b. Tenaga non kesehatan : kader terlatih



1 Menetapkan target dan sasaran skrining



9



Puskesmas yang melakukan deteksi dini gangguan indera



2



Tersedia alat kesehatan dan BHP untuk mendukung pelaksanaan skrining



3



Kegiatan dilaksanakan oleh kader terlatih dan dibantuk oleh petugas kesehatan



Capaian kinerja dalam melaksanakan kegiatan deteksi dini gangguan indera Proses di UKBM dan FKTP pada populasi diwilayah kerja 1 Pengukuran gangguan tajam penglihatan dan pendengaran di UKBM puskesmas dan FKTP 2 Melakukan rujukan berjenjang ke fasyankes jika dicurigai mengalami gangguan penglihatan dan pendengaran Output 1 Laporan tercatat dan dilaporkan 2 Formulir pencatatan dan pelaporan SIPTM terisi dengan baik dan benar



40%



Jumlah penduduk yang mendapat pelayanan deteksi dini gangguan indera dibagi Jumlah penduduk diwilayah kerja dalam kurun waktu satu tahun pada tahun yang sama



Pedoman dan media KIE, a. Tenaga kesehatan Layanan UBM meliputi: Program PTM di CO Analyzer, mouthpiece, yang pernah a) identifikasi klien; b) evaluasi dan fasyankes, Formulir pencatatan dan mendapat pelatihan motivasi; c) penentuan pilihan terapi Posbindu PTM pelaporan konseling UBM, yang akan diberikan; d) penyusunan khusus pelajar, Aplikasi Sistem Informasi meliputi: rencana untuk posyandu remaja, Penyakit Tidak Menular (SI 1) Dokter, atau menindaklanjuti/follow up yang UKS PTM) 2) Bidan, atau sudah pernah dilakukan 3) Perawat 4) Tenaga kesehatan masyarakat



x 100 Pelayanan deteksi dini gangguan pendengaran meliputi: a)Tes Suara, dan atau; b) Tes bisikan, dan atau; c) tes menggunakan arloji; d) Jika dicurigai mengalami gangguan pendengaran, petugas/kader merujuk ke FKTP;



Program PTM/indera, penjarkes



Periode 1 Tahun (Januari s/d Desember)



1 Tahun (Januari s/d Desember)



1 Tahun (Januari s/d Desember)



1 Tahun (Januari s/d Desember)



1 Tahun (Januari s/d Desember)



1 Tahun (Januari s/d Desember)



1 Tahun (Januari s/d Desember)



1 Tahun (Januari s/d Desember)



1 Tahun (Januari s/d Desember)