Informasi Survei Lokasi KKN [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

INFORMASI SURVEI LOKASI KKN-DR 1.



2.



Tabel Pemetaan Aset Individu RT 001/ RW 04 Tokoh Mayarakat Kader Posyandu



RT 002/ RW 04 Ketua RT Sekre KaTar



RT 003/ RW 04 Ketua KaTar Guru SD



RT 004/ RW 04 Guru TPA Tokoh Masyarakat



RT 005/ RW 04 Ustadz Tokoh Masyarakat



RT 006/ RW 04 Kader Posyandu Guru ngaji



RT 007/ RW 04 Ketua RT Sekre RT Petugas Kelurahan



RT 008/ RW 04 Ketua RT Kader Posyandu Tokoh Masyarakat Guru Ngaji



Pemetaan Aset Institusi Kemasyarakatan



No



Nama Asosiasi/ Lembaga Karang Taruna Majelis Taklim Posyandu



3.



Jumlah Anggota Nama Ketua



Pak Mustafa Ibu Uni Ibu Shella



L



P



12 0 2



8 25 12



Peranan di Masyarakat Sangat Domina n x x √



Cukup Dominan



Kurang Dominan



√ √ x



x x x



Matrik Alur Sejarah Desa Nama Kampung: Nama Desa: Kecamatan: Kabupaten: Sumber 1: Sumber 2: Sumber 3:



Sumber 4:



Sumber 5:



Kampung Kandang RW 04 / Kelurahan Jagakarsa Jagakarsa Jakarta Selatan Wawancara dengan Babeh Muin pada tanggal 21 Juli 2020 Wawancara dengan Bang Fikri pada tanggal 22 Juli 2020 Naskah atau Catatan Harian dari Tokoh Masyarakat : Engkong Haji Tamin dan Haji Pentul Dokumen Desa atau Kelurahan, sekolah, madrasah, pesantren, (Zaenuddin & Zidane, 2012; 212 asal-usul Djakarta tempo doeloe: disertai fakta, foto, dan kesaksian unik yang membawa anda ke masa lalu ) Artefak atau Benda-benda Sejarah seperti tugu, papan nama, batu nisan sertakan gambar dalam lampiran. Pangeran Jaga Karsa atau Pangeran Jaga Rasa atau Pangeran Jaga Raksa. Posisi makam berada di wilayah Jagakarsa Jakarta Selatan, tepatnya di Jalan Belimbing Jagakarsa RT: 07 RW: 08 atau bisa juga melalui Gang Kramat atau lebih mudahnya makam tersebut berada di belakang sekolah SMK/SMA YAPERJASA. Hasil Penelitian terkait desa atau Kampung dan Buku-buku terkait desa https://www.merdeka.com/khas/jaga-rasa-di-jagakarsa-sedjarahdjakarta-1.html https://akumassa.org/id/monografi-kecamatan-jagakarsa/ https://id.wikipedia.org/wiki/Jagakarsa,_Jagakarsa,_Jakarta_Selatan



1



Tabel di atas digunakan untuk mencatat apa saja yang bisa digunakan untuk menuliskan tabel alur sejarah desa yang akan dicantumkan di bawah ini. Semakin banyak mendapatkan sumber maka akan semakin banyak mendapatkan data untuk menuliskan sejarah desa atau kampung yang dijadikan lokasi KKN-DR 2020. 4.



MATRIK ALUR No 1



Peristiwa* Jagakarsa berasal dari nama seorang panglima perang Kerajaan Mataram Yogyakarta pada 1526, yakni Raden Bagus Jagakarsa Surobinangun yang merupakan keturunan Raden Fattah yang ditugaskan untuk menghadapi serangan Portugis di Sunda Kelapa. Pangeran Jagakarsa membuat pemukiman di wilayah ini. Saat itu Raden Jagakarsa ikut berperang ke kota Batavia, dan menolak pulang ke Mataram karena takut kena hukuman penggal kepala.



Tahun 1526 - 1550



Ket. Sumber** 1 ,2&3



Lalu dia menikah dengan Putri Pajajaran yang berkedudukan di wilayah yang kini bernama Ragunan. Dari pernikahan tersebut lahir 2 anak yaitu Raden Mas Mohammad Kahfi dan Raden Mas Aria Kemang Yudhanegara. Rupanya Raden Jagakarsa mempunyai silsilah atau keturunan yang tinggal dan menetap di daerah tersebut. Pada masa lampau namanya begitu kesohor, sehingga orang-orang menyebut kawasan itu daerah Jagakarsa dan hingga kini diabadikan menjadi nama tempat tesebut. Tidak ada catatan kapan Raden Jagakarsa hijrah ke daerah itu. Menurut Tamin, berdasarkan cerita dari sesepuhnya dulu, Raden Jagakarsa mulai membangun wilayah di selatan Jakarta itu dari Kampung Kandang hingga Sawangan, Depok, pada 1526. Lalu pada 1550, putranya, Raden Mas Mohammad Kahfi, dilantik sebagai adipati. Mohammad Kahfi memiliki wilayah dari Kampung Kandang hingga kawasan Tanah Baru, Kota Depok. Muin, 66 tahun, kelahiran Jagakarsa membenarkan nama kampungnya diambil dari Raden Tubagus Jagakarsa Surobinangun. Nama kampungnya itu dikenal dengan nama Jaga Raksa berarti tempat aman. "Raksa artinya kan aman,"



2



kata Muin saat ditemui di Jalan Belimbing, tepat di depan kantor Kelurahan Jagakarsa.



2



3



4



5



Namun Tamin punya arti lain soal nama Jagakarsa. Menurut cerita turun temurun, Jagakarsa bermakna menjaga perasaan. Istilah pesan sesepuh dulu untuk saling menjaga perasaan agar tidak menyakiti orang lain. "Kalau kita menyakiti orang akan berbalik. Jadi kita kudu jaga perasaan," Wafatnya SYEKH AHMAD WALIYULLAH beliau wafat tahun 1582. Beliau adalah utusan Sunan Gunung Jati untuk wilayah Jagakarsa. Adanya informasi sejarah ini tentu semakin mempertegas adanya sebuah peradaban Islam di wilayah Jagakarsa Jakarta Selatan. Sebelumnya saya pernah menulis tentang Pangeran Jaga Raksa/Jaga Rasa/Jaga Karsa, kini muncul lagi nama Syekh Ahmad Waliyullah. Tentu keberadaah Syekh Ahmad Waliyullah di Jaga Karsa semakin membuktikan kebenaran kalau Jagakarsa dahulunya merupakan buminya para Aulia. Pembukaan Hutan di wilayah Jagakarsa, tak lepas dari perang Mataram-VOC pada tahun 1628 dan 1629. Pada tahun 1628 saat pembukaan lumbung padi dari Karawang sampai Selatan Jakarta untuk mengepung VOC di Pasar Ikan, Jagakarsa termasuk wilayah yang dibuka. Pada awalnya wilayah tersebut dijadikan sebagai tangsi dari pasukan Raden Prembun (De Haan, 1973) kemudian saat penyerbuan dan Mataram mengalami kegagalan, Jagakarsa dijadikan tempat pelarian pasukan Mataram. Sampai dengan tahun 1991, Jagakarsa hanya sebuah kelurahan di wilayah Kecamatan Pasar Minggu. Pada tahun 1992, wilayah ini ditetapkan dari awalnya hanya kelurahan yang menonjol dibanding kelurahan-kelurahan lainnya yang ditetapkan menjadi Kemantren Jagakarsa dan cikal bakal Kecamatan Jagakarsa yang ditetapkan bersama dengan 2 kecamatan lainnya yakni Kecamatan Pancoran dan Kecamatan Kelurahan ini terletak di kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan. Kelurahan ini berbatasan dengan kecamatan Kebagusan di sebelah utara, kecamatan Cilandak di sebelah barat, Ciganjur di



1528



4



1628 - 1973



5



1991



5



1992 Sekarang



5



3



sebelah timur dan kota Depok, provinsi Jawa Barat di sebelah selatan. Jagakarsa terdiri dari 7 RW, mayoritas penduduknya beragama Islam, Penduduk pribuminya merupakan suku Betawi Modern dengan pemikiran maju dan berpendidikan tinggi, berbeda dengan betawi di kelurahan atau di kampung tetangganya. Kelurahan ini terdiri dari beberapa kampung, dan pembagian lingkungan RW berdasarkan kampung. Kampungkampung yang ada di lingkungan Kelurahan Jagakarsa al Babakan yaitu terkenal dengan setu babakan (RW 01), Jagakarsa (RW 02,05,07), Kelapa Tiga (RW 03) dan Kampung Kandang (RW 04, 06) Di Kecamatan dan Kelurahan Jagakarsa kini banyak memiliki prasarana-prasarana baru yang dibangun oleh swasta. Sedangkan pada fasilitas pemerintah pada sensus terakhir tahun 2007 tidak banyak mengalami pembangunan baru, kebanyakan hanya berupa pemulihan fasilitas lama. Terdapat 2 objek wisata di Kec. Jagakarsa yaitu Setu Babakan dan Setu Mangga Bolong. Keduanya terletak di Kel. Srengseng Sawah. Setu Babakan sebagai objek wisata Perkampungan Budaya Betawi direncanakan diperluas lahannya dan direncanakan pengelolaan sistem tata airnya oleh Sudin PU Tata Air Kodya Jakarta Selatan. *) Kolom peristiwa diisi dengan kejadian yang terkait dengan: pembentukan desa, pemekaran desa, kematian tokoh, pendirian masjid, pesantren, sekolah, penggantian kepala desa, bencana alam, peperangan, migrasi penduduk, perubahan, munculnya lembaga desa, mulai adanya pasar, perubahan sistem pertanian, masuknya listrik, telpon, mini market, industri besar, perusahaan tambang, adanya jalan raya, perubahan gaya hidup, dll. **) Ket. Sumber diisi dengan sumber apa saja yang dijadikan rujukan. Contoh S1 adalah sumber hasil wawancara. Data hasil matrik disusun dalam bentuk narasi sejarah desa yang akan melengkapi buku Hasil Laporan KKN-PpMM 2016. Data diisi oleh:



4



Nama: Lega Adilawati



Tempat/Tanggal: 20 Juli 2020



Tanda Tangan _______________



Lampiran Form Monografi Desa MONOGRAFI DESA KEADAAN PADA BULAN JULI TAHUN 2020



1.



Nama Desa



: Kelurahan Jagakarsa



2.



Tahun Pembentukan



: 1992



3.



Dasar Hukum Pembentukan : a. Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 1990 (pembentukan Kecamatan dalam wilayah daerah Khusus Ibukota Jakarta) b. Kepgub No 44 th 2002 (Organisasi dan Tata Kerja Pemerintahan Kecamatan di Prov.DKI Jakarta) c. UU No 32 Th 2004 (Pemerintah Daerah) d. Pergub No 2 Th 2006 (Petunjuk Pelaksanaan Pelaporan Kotamadya/Kabupaten Kecamatan dan Kelurahan di Provinsi DKI Jakarta) e. UU No 29 Th 2007 (Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia)



4.



Nomor Kode Wilayah



: 31.74.09.1 5



5.



Nomor Kode Pos



: 12620



6.



Kecamatan



: Jagakarsa



7.



Kabupaten/Kota



: Jakarta Selatan



8.



Provinsi



: DKI Jakarta



A. DATA UMUM 1. Tipologi desa : a. Permukiman b. Perladangan c. Perkebunan d. kerajinan dan industri kecil e. jasa dan perdagangan 2. Tingkat Perkembangan Desa : Swasembada / Swadaya / Swakarya 3. Luas Wilayah



: 485 Ha



4. Batas Wilayah: a. b. c. d.



Sebelah Utara Sebelah Selatan Sebelah Barat Sebelah Timur



: Gang. SD dan TPU Kp. Kandang : Jalan Jagakarsa : TPU Kp. Kandang dan Jalan Manggis : Jalan Durian



5. Orbitrasi (Jarak dari Pusat Pemerintahan): a. b. c. d.



Jarak dari Pusat Pemerintahan Kecamatan Jarak dari Pusat Pemerintahan Kota Jarak dari kota/Ibukota Kabupaten Jarak dari Ibukota Provinsi



: 2,5 Km. : 101 Km. : 10,1 Km. : 18,8 Km.



6. Jumlah tanah bersertifikat



: 143 buah 308 Ha.



7. Luas tanah kas desa



: 485 Ha.



8. Jumlah Penduduk



: 47949 Jiwa, 18761 KK



a. b. c. d. e.



Laki-laki Perempuan Usia 0 – 15 Usia 15 – 65 Usia 65 ke-atas



: 23642 Jiwa : 24307 Jiwa : 16192 Jiwa : 23894 Jiwa : 7863 Jiwa



6



9. Pekerjaan/Mata Pencaharian a. Karyawan : 1) 2) 3) b.



Pegawai Negeri Sipil : 77 orang. TNI/Polri : 15 Swasta : 10856 Wiraswasta/pedagang : 10907



orang. c. Petani d. Tukang e. Buruh Tani f. Pensiunan g. Nelayan h. Peternak i. Jasa j. Pengrajin k. Pekerja seni l. Lainnya m.Tidak bekerja/penganggur



orang. orang.



:0 : 97 :3 : 142 :0 :0 : 567 : 34 : 12 : 674 : 792



orang. orang. orang. orang. orang. orang. orang. orang. orang. orang. orang.



a. Lulusan pendidikan umum 1) Taman Kanak-kanak 2) Sekolah Dasar/sederajat 3) SMP 4) SMA/SMU 5) Akademi/D1-D3 6) Sarjana 7) Pascasarjana



:0 : 5783 : 15927 : 18489 : 856 : 678 : S2 238



orang. orang. orang. orang. orang. orang. orang.



b. Lulusan pendidikan khusus 1) Pondok Pesantren 2) Pendidikan Keagamaan 3) Sekolah Luar Biasa 4) Kursus Keterampilan



: : 2956 orang : ............................................................ orang. : 471 orang. : 81 orang.



10. Tingkat Pendidikan Masyarakat



c. Tidak lulus dan tidak sekolah : 1. Tidak lulus : 501 2. Tidak bersekolah : 176 11. Jumlah Penduduk Miskin : 104 jiwa, 42 KK



orang / S3 187



orang. orang. (menurut standar BPS) 7



12. U M R Kabupaten/Kota 13. Sarana Prasarana a. Kantor Desa b. Prasarana Kesehatan 1. Puskesmas 2. Poskesdes 3. UKBM(posyandu, polindes) c. Prasarana Pendidikan 1. Perpustakaan Desa 2. Gedung Sekolah PAUD 3. Gedung Sekolah TK 4. Gedung Sekolah SD 5. Gedung Sekolah SMP 6. Gedung Sekolah SMA/SMK 7. Gedung Perguruan Tinggi d. Prasarana Ibadah 1. Mesjid 2. Mushola 3. Gereja 4. Pura 5. Vihara 6. Klenteng e. Prasarana Umum 1. Olahraga 2. Kesenian/budaya 3. Balai pertemuan 4. Sumur desa 5. Pasar desa 6. Lainnya



: Rp 4.267.349 : : sewa / semi permanen / permanen : ada / tidak : ......................................................... buah : 7 buah : ............................................... buah : ada / tidak : 34 buah : 17 buah : 8 buah : 5 buah : 2 buah :23 buah :39 buah : .....................................................buah :.…………….………………........buah : .....................................................buah :...…………………………...........buah : 9 buah : 15 buah : 2 buah : ..................................................... buah : ..................................................... buah :...................................................... buah



B. DATA PERSONIL 1. Ketua RW a.



Nama



: Agus Himawan, S. Pd.



b.



Pendidikan Terakhir



: S1



c.



Pelatihan yang pernah diikuti



:



d.



TMT Masa Jabatan



: Ketua RW 04 2019 - 2023 : :



e.



Jenis kelamin



: L/P 8



2. Sekretaris Desa a.



Nama



: MUHAYAR, S.Sos



b.



Pangkat / Gol



:



c. d. e.



NIP Pendidikan Terakhir Pelatihan yang pernah



II A



: 090613093



: S1 :



diikuti : :



f.



TMT Masa Jabatan



: Sekretaris Desa 2019 - 2023



e.



Jenis kelamin



:



L/P



3. Perangkat Desa a.



Nama



: THOHIR ROHILI, S. Pd.



b.



Pendidikan Terakhir



c.



Pelatihan yang pernah diikuti



:



d.



TMT Masa Jabatan



: 2019-2023



:



S1



: : e.



Jenis kelamin



L/P



:



4. B P D a.



Nama



: MUCHTAR WIDODO, SH



b.



Pendidikan Terakhir



: Sarjana



Pelatihan yang pernah



:



c.



diikuti 9



d.



TMT Masa Jabatan



: 2019-2023 : :



e.



Jenis kelamin



L/ P



:



C. DATA KEWENANGAN 1. Jumlah Perdes yang telah ditetapkan



:7



2. Bidang yang diatur oleh Perdes



: Pembinaan Organisasi masyarakat



3. Urusan yang diserahkan oleh Kabupaten/Kota: Pembinaan Organisasi masyarakat. 4. Urusan asli yang masih dilaksanakan desa



:



- Jumlah



: 10



- Jenis



: Kemasyarakatan, dan tata Kelola lahan



5. Tugas Pembantuan/Program yang diterima desa: a. Pemerintah b. Provinsi c. Kabupaten/Kota Pangan



: Pasokan Kebutuhan Pangan : Pasokan Kebuthan Pangan : Fasilitas Kesehatan, dan Pasokan Kebutuhan



D. DATA KEUANGAN 1. Pendapatan Asli Desa



: Rp 730,860,728



a. Pungutan / Retribusi



: Rp 100,030,445



b. Hasil Kekayaan Desa



: Rp 324,190,762



c. Hasil Usaha Desa (BUMDes)



: Rp 294,553,521



d. Omzet BUMDes per tahun



: Rp 8,475,000



e. Pendapatan lainnya



: Rp 2,411,000



f. Hibah/swadaya/partisipasi/gotong royong



: Rp 1,200,000 10



2. Besaran ADD yang dikelola per tahun



: Rp 370,100,000



3. Bantuan yang diterima desa : a. Pemerintah



: Rp 187.000.000



b. Provinsi



: Rp 153.000.000



c. Kabupaten/Kota



: Rp 120.000.000



. 4. Sumbangan/bantuan lain tidak mengikat



: Rp 57.000.000



5. Belanja Desa



: Rp 478,097,637



6. SILPA / SIKPA



: Rp 5,890,631



7. Dana Cadangan



: Rp 198,000,433



8. Penghasilan dan Tunjangan a. Kades Penghasilan Tetap



: Rp 2,500,000



Sumber Penghasilan Tetap



: Rp. 2,500,000



Tunjangan



: Rp 1,000,000



Sumber Tunjangan



: Rp1,000,000



b. Sekdes Penghasilan Tetap



: Rp.2,000,000



Sumber Penghasilan Tetap



: Rp.2,000,000



Tunjangan



: Rp.750,000



Sumber Tunjangan



: Rp. 750,000



c. Perangkat Desa 11



Penghasilan Tetap



: Rp.2.426.640



Sumber Penghasilan Tetap



: Rp.2.426.640



Tunjangan



: Rp.350,000



Sumber Tunjangan



: Rp.350,000



d. B P D Tunjangan



: Rp.2,200,000



Sumber Tunjangan



: Rp.2,200,000



E. DATA KELEMBAGAAN 1. LPM (lembaga Pemberdayaan Masyarakat ) atau sebutan lain - Jumlah pengurus



: 5 orang



- Jumlah anggota



: 7 orang



- Jumlah kegiatan per bulan



: 5 kegiatan



- Jumlah dana yang dikelola



: Rp 1,250,000



2. Lembaga Adat



:.................................. lembaga



3. TP PKK - Jumlah pengurus



: 6 orang



- Jumlah anggota



: 10 orang



- Jumlah kegiatan per bulan



: 1 kegiatan



- Jumlah buku administrasi yang dikelola



: 4 buah



- Jumlah dana yang dikelola



: Rp 3,250,000



4. BUMDes - Jumlah Bumdes



: ....................................... buah



- Jenis Bumdes



: ..............................................



- Jumlah Modal Dasar Bumdes



: Rp ................................ 12



- Jumlah Keuangan yang dikelola Bumdes : Rp ................................ 5. Karang Taruna a. Jenis Kegiatan



: Pemberdayaan Masyaakat, Sosial Keagamaan



b. Jumlah Pengurus



: 12



c. Jumlah Anggota



: 18



6. RT/RW a.Jumlah RW



: 7 buah



b.Jumlah RT



: 82 buah



c.Jumlah bantuan yang diterima RW dalam sebulan : Rp 32,800,000 d.Jumlah bantuan yang diterima RT dalam sebulan : Rp 400,000 7. Lembaga Kemasyarakatan lainnya



: ................................. buah



F. TRANTIB DAN BENCANA 1. Jumlah Anggota Linmas



: orang



2. Jumlah Pos Kamling



: 1 pos



3. Jumlah Operasi Penertiban



: ...................................... kali



4. Jumlah Kejadian Kriminal a. Pencurian



: 5 kali



b. Perkosaan



: 2 kali



c. Kenakalan Remaja



: 8 kali



d. Pembunuhan



: ...................................... kali



e. Perampokan



: 2 kali



f. Penipuan



: 2 kali



5. Jumlah Kejadian Bencana



: 1 kali



6. Jumlah Pos Bencana Alam



: ...................................... pos



7. Jumlah Pembalakan Liar



: ...................................... kali 13



8. Jumlah Pos Hutan Lindung



: ...................................... pos



Data diisi oleh: Kel. KKN No: ____198_____ Tempat/ Tanggal: 25 Juli 2020 Tanda Tangan _____________ *) Form Monograf Desa (berasal dari lampiran : Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia nomor: 13 tahun 2012 tentang Monografi Desa dan Kelurahan)



14



Lampiran Form Pemetaan Sosial Sejumlah pertanyaan di bawah ini adalah salah satu bentuk pemetaan sosial agar setiap peserta KKN dapat memetakan lokasi pengabdian KKN-DRnya sehingga memudahkan dalam perencanaan program dan kegiatan.



A. Gambaran Umum Desa/ Kampung Menurut Warga. 1. Bagaimana mereka menggambarkan kampungnya saat ini (di saat dan pasca pandemi Covid-19)? (Pencegahan penyebaran Covid-19, pemberdayaan masyarakat, inovasi pembelajaran, sosial kegamaan) Ibu Sukarni, 48 Tahun – Warga (Pemberdayaan masyarakat) Menurutnya kondisi kampung kandang atau kelurahan jagakarsa cukup terkena dampak oleh Covid–19 salah satunya adalah kegiatan sehari-hari seperti membeli sayur ke pasar tidak bisa dilakukan setiap hari dan harus menyetok kebutuhan pangan untuk beberapa waktu kedepan. Untuk bantuan sendiri ibu sukarni mengaku telah mendapatkan bantuan dari pemerintah memlaui pengurus RT seperti beras dan sembako lainnya, terkadang juga ada pembagian masker. Ibu Lila, 44 Tahun – Warga (inovasi pembelajaran) Yang paling dirasakan oleh beliau adalah kondisi pendidikan yang berubah jadi belajar online juga dirasa cukup menyusahkan karena orang tua jadi punya kerjaan dua kali lipat yaitu mengurusi urusan dapur dan membimbing anak belajar. orang tua yang punya anak di sekolah dasar atau sekolah menengah pasti akan merasa kesulitan untuk mengatur waktunya mengurus hal – hal tersebut. MUSTAIN, 56 Tahun – Tokoh Masyarakat (sosial keagamaan) Tentu saja Covid sangat berpengaruh, sebagai warga yang cukup aktif dalam kegiatan sosial di lingkungan RT dan RW mengaku beberapa kegiatan ditiadakan untuk mematuhi himbauan social distancing bahakan pak mustain mengaku dirinya harus mencari masjid yang di luar kampung yang masih menjalankan sholat jumat saat pandemic karena di kampung ini belum berani mengadakan solat jumat.



2. Bagaimana gambaran Kampung yang diidamkan warga setelah masa pandemi covid19? Mengapa demikian (Pencegahan penyebaran Covid-19, pemberdayaan masyarakat, inovasi pembelajaran, sosial kegamaan) Ibu Tania, 42 Tahun – Warga (inovasi pembelajaran) Ibu Tania menginginkan kondisi kampung seperti sedia kala yaitu anak – anak bisa pergi kesekolah seperti sedia kala, bisa Kembali sholat berjamaah dimushollah, dan pergi ke arisan RT/RW setiap bulan sekaligus bersilaturahmi dengan tetangga. Ust. MUSTOFA, 58 Tahun – Tokoh Masyarakat (pencegahan covid-19) menurutnya kondisi yang diingkan setelah pandemi ini adalah bisa melaksanakan aktivitas seperti biasa tanpa harus merasa takut terkena virus, karena kondisi pernapasannya yang tidak begitu baik beliau benar-benar jarang keluar rumah, jika harus keluar rumah seperti sholat jumat, sholat ied, dan membeli makanan beliau 15



pasti menggunakan masker dan beliau terkadang sulit bernapas Ketika menggunakan masker. Bp. Basri, 58 Tahun – Pemilik Rumah Makan (pemberdayaan masyarakat) Pak basri mengaku usahanya mengalami kerugian disaat pandemi. Meskipun usaha yang dikelolanya sudah menjadi mitra partner layanan antar makanan dengan ojek online,tetap saja pak basri merasa rumah makannya tetap sepi. Larangan untuk makan di tempat pada semua usaha makananan karena harus PSBB dan beralih dengan layanan antarpesan melalui ojek online. Dan lonjakan pesanan oleh ojek online saat pandemi berdampak pada biaya kemasan dan mahalnya harga beberapa bumbu, sayur, dan ikan dipasaran. ditambah lagi pasar terdekat saat itu tidak beroperasi karena covid, dan mengharuskan pak basri mencari bahan baku langsung ke pasar induk, dan memakan biaya tranasportasinya juga. 3. Apa yang bisa dilakukan agar Kampung idamannya bisa terwujud? (Jelaskan pada mereka bahwa setiap orang terlahir dengan sejumlah talenta atau karunia, dalam bidang apa pun. Dari talenta yang ada, apa yang bisa dibagikan agar bisa mewujudkan kampung/ desa idaman?) Untuk kasus kampung tempat tinggal saya kondisi yang diinginkan warga bisa terwujud jika ada sosok pemimpin atau penggerak yang membantu warganya dengan cara menginsprirasi untuk bisa bertahan dalam segala keterbatasan, saling mengingatkan untuk jaga kesehatan diri dan kebersihan lingkungan. Peduli sesama tetangga juga sangat dibutuhkan pasalnya kondisi seperti ini umumnya mengharuskan mayoritas penduduk di kampung saya harus peka terhadap teknologi dan lingkungan sekitar. Karena kondisi yang tertekan karena harus melakukan pekerjaan atau kegiatan yang seharusnya dilakukan di luar rumah, tapi sekerang harus berubah dan dilaksanakan di dalam rumah. selain itu juga harus ada peran langsung dari warga masing-masing yang tetap memiliki pemikiran positif disaat kondisi pandemi seperti memanfaatkan waktu dengan keluarga untuk bisa lebih dekat dengan saling membantu pekerjaan rumah atau sekolah satu sama lain, tetap menciptakan suasana yang produktif agar tidak gampang stress karena harus berada di dalam rumah seperti melakukan home training / olahraga didalam rumah atau melakukan permainan bersama keluarga 4. Siapa saja yang memiliki pengaruh, dituakan, tempat bertanya, tempat pinjam uang yang ada di desa? (misalnya Kepala Desa, Guru, Kepala Dusun, Ustadz, Pemilik Warung, Pemilik Sawah atau Kebun, Bidan Desa, Kyai, dll.) Note: dihubungkan dengan dampak langsung dan tidak langsung dari pandemi covid-19 yang dirasakan oleh masyarakat. Menurut H. IWAN selaku pengurus RT 07/ Rw 04 selama pandemi beberapa kegiatan yang membutuhkan interaksi secara langsung memang dihilangkan seperti arisan RT sebagai ajang silaturahmi dan rapat dadakan, atau untuk acara majelis taklim dibulan Ramadhan kemarin juga tidak diadakan. “Soalnya warga disini ada yang warga asli jagakarsa ada juga yang pendatang dari depok, jawa dan juga luar jawa, jadi perlu ada yang mengomunikasikan teknis kegiatan jika berhubungan dengan banyak pihak, seperti sholat idul fitri kemarin kan seharusnya 16



dilakukan dirumah masing-masing namun banyak masyarakat yang ternyata belum paham tata cara sholat idul fitri, kemudian ketua rt kami beserta pengurus masjid dan para ustadz kampung sini mengambil ini siatif untuk tetap menggelar sholat idul fitri berjamaah dengan mengikuti panduan protokol Kesehatan seperti menyediakan 1000 masker untuk para jamaah, ada petugas yang menyemprotkan hand sanitizer sebelum masuk lingkungan masjid, dan menghimbau para jamaan untuk membawa alas dari rumah masing - masing khutbah idul fitri kemarin juga durasinya lebih singkat” ceritanya Orang - orang berpengaruh di kampung kandang mayoritas adalah warga yang telah menetap di kampung ini lebih dari 10 tahun atau yang aktif mengikuti kegiatan sosial di RT setempat dan pengurus RT/RW. Beberapa nama yang berpengaruh untuk dikampung kandang, mereka – mereka lah yang melakukan musyawarah saat dikampung ada kegiatan sosial dan membantu untuk pendistribusian bantuan selama pandemi covid dari pemerintah. DRS. ABDUL KHOIR – Dosen dan mantan RW 04 Agus Himawan, S. Pd. – Ketua RW 04 MARDANI – Pengurus Karang Taruna RT 02/ 04 MULYADI – Ketua RT 08/04 H.IWAN – Tokoh Masyarakat Ust. MUSTOFA – Ustadz dan guru ngaji H.MUHAYAR - Ustadz dan ketua Pengurus Masjid setempat



5. Lembaga sosial keagamaan apa saja yang ada di desa? Tempat apa saja yang dijadikan wadah berkumpul warga? (Majelis Taklim, Pesantren, DKM, Ormas, Karang Taruna, Kelompok Tani, Grup, Warung, Lapangan dll.), apa saja peran yang dilakukan mereka dalam menghadapi pandemi covid-19? Tentu saja di ditiap RT memiliki kelompok karang taruna, dan kelompok pkk masing masing , dan untuk majelis taklim sendiri sebenarnya di tiap RT beda beda ada yang majelis taklim ibu – ibu nya lebih aktif ada juga yang majelis taklim bapak – bapak yang aktif, kalua untuk majelis taklim anak mudanya dikampung saya campur di habib hasan majelis nurul mustofa karena majelis punya beliau memang sudah punya nama dan jamaahnya didominasi oleh anak muda. ada juga Yayasan al-husna dan Yayasan al-raudhah yang memiliki sekolah dan panti asuhan di daerah kampung saya.



B. Gambaran Umum Desa/ Kampung Menurut peserta KKN. 17



1. Berdasarkan observasi selama survei, jelaskan bagaimana masyarakat melakukan pencegahan penyebaran Covid-19, pemberdayaan masyarakat, inovasi pembelajaran, dan sosial kegamaan? Tindakan preventif dari pengurus RT yang ada di kampung kandang selama masa PSBB ditetapkan oleh gubernur DKI yaitu adalah membuat portal di depan pintu masuk masing - masing RT untuk membatasi keluar masuknya orang asing ke dalam kampung, selain itu jam buka tutup portal juga diatur dan selama di tutup dipastikan ada petugas keamanan atau hansip yang berjaga. Pengurus RT dan kelompok PKK juga karang taruna juga aktif mendistribusikan bantuan covid berupa sembako dari pemerintah kerumah warga tiap bulannya, dan juga pengurus rt dibantu oleh dinas Kesehatan melakukan penyemprotan cairan disinfektan ke rumah warga, fasilitas umum, dan sepanjang jalan. Semua warga juga diwajibkan untuk tetap berada di dalam rumah, dan dihimbau untuk mengurangi aktivitas diluar rumah, sekolah seperti PAUD sampai SMA yang ada di kampung kandang dilakukan secara online untuk bahkan salah satu guru ngaji di kampung kandang juga meliburkan aktivitasnya demi mendukung himbauan PSBB disaat pandemi. 2. Berdasarkan observasi selama survei, jelaskan apa saja program yang diharapkan oleh warga di bidang kesehatan (pencegahan penyebaran Covid-19), bidang pemberdayaan masyarakat, inovasi pembelajaran, dan sosial kegamaan? dan alasan mengapa mereka membutuhkan hal itu? Pencegahan covid - 19 Warga kampung kandang menginginkan pengurus RT atau RW sigap dan terbuka akan informasi jika ada warga yang terkena covid-19, cepat menanggapi informasi hoax untuk menghindari kesalahan informasi pada warga sekitar. warga juga mengharapkan adanya sebuah tanda sebagai pengingat untuk informasi pencegahan covid-19 agar warga kampung kandang selalu waspada terhadap covid dan siap menghadapi new normal. hal - hal ini bisa berupa poster yang di letakan di tempat umum agar bisa di baca oleh orang banyak atau di sebarkan melalui pesan whatsapp grup kepada semua warga. Inovasi Pembelajaran Beberapa warga merasa gelisah terhadap proses pembelajaran jarak jauh, kebanyakan dari warga ini adalah yang memiliki anak di bangku sekolah dasar, karena tidak semua orang memiliki laptop atau komputer kebanyakan dari mereka menggunakan smartphone dan tugas serta materi pembelajaran dikirim melalui whatsapp grup atau melalui google classroom, hal ini menyebabkan para orang tua mengalami kesulitan dan harus berusaha ekstra agar pelajaran dari guru bisa tersampaikan dengan baik dan tugas anaknya selesai. mereka mengharapkan ada pendamping yang mengerti akan teknologi dan bisa membantu mereka untuk menemani anak-anak mereka saat melaksanakan pembelajaran jarak jauh agar ornag tua yang WFH alias work from home bisa ssedikit fokus dengan pekerjaannya dan orang tua yang menjadi ibu rumah tangga bisa fokus dengan urusan dapur.



18



3. Berdasarkan observasi selama survei, jelaskan bagaimana memaksimalkan aset yang mereka miliki agar kampung idaman bisa terwujud? Sebutkan program apa saja yang bisa direncanakan dan dicarikan inisiatif agar semua warga, pemerintah daerah, LSM, perusahaan, lembaga pendidikan mau terlibat dalam program tersebut? Pencegahan covid – 19 Selama observasi ditemukan bahwa sudah dilakukan beberapa kegiatan yang dilakukan pengurus RW dan RT setempat terkait pencegahan covid terhitung dari bulan April saat pertama kali psbb berlangsung, beberapa diantaranya penyemprotan cairan disinfektan dari dinas Kesehatan dan pengurus RT setiap sebulan sekali di 8 RT yang ada di kampung kandang, pemberian masker dan antis gratis kepada setiap warga, dan juga pendistribusian bantuan dari pemprov berupa sembako dan beras kepada warga yang membutuhkan ketua RT menggunakan balai warga untuk menyimpan sembako dari pemerintah sebelum diantar ke rumah warga. Pengurus RT setempat juga membuat portal dan membatasi warga yang keluar masuk kampung sesuai dengan arahan PSBB dari gubernur.



Data diisi oleh: Nama: Lega Adilawati Tempat/ Tanggal: 28 Juli 2020 Tanda Tangan _______________



*) Form ini diadaptasi dari power point pembekalan KKN-PpMM 2016 oleh Dr. Tantan Hermansyah.



19