Information Engineering [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

INFORMATION ENGINEERING



KELOMPOK 11 ANGGOTA : 1. Heriansah (D071201015) 2. Andry Yusdi (D071201019) 3. Novia Indriani (D071201042) 4. Anggita Prameswari Daniela (D071201048) 5. Wilda Fitriyani (D071201050) 6. Muh. Anis Muammar Bakri (D071201055) 7. Daniel Calvin (D071201063)



FAKULTAS TEKNIK DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS HASANUDDIN 2020



INFORMATION ENGINEERING Teknik Informasi adalah metodologi rekayasa informasi (IEM) adalah sebuah pendekatan untuk merancanakan dan mengembangakn sistem informasi. Hal ini juga di anggap sebagai generasi, distribusi, analisis dan penggunaan informasi dalam sistem.Metodelogi Rekayasa Informasi adalah sebuah pendekatan arsitektur untuk perencanaan. menganalisis, merancang, dan mengimplementasikan aplikasi dalam suatu perusahaan, hal ini bertujuan untuk memungkinkan suatu perusahaan untuk meningkatkan pengelolaan sumber daya, termasuk modal orang dan sistem informasi, untuk mendukung pencapaian visi bisnisnya. hal ini didefinisikan sebagai:"sebuah set yang terintrgrasi dan evolusi tugas dan teknik yang meningkatkan komunikasi bisnis di seluruh perusahaan memmungkinkan untuk mengembangkan orang, prosedur dan sistem untuk mencapai visinya ". A. Differentiating Data and Information Data adalah fakta mentah atau rincian peristiwa yang belum diolah, yang terkadang tidak dapat diterima oleh akal pikiran dari penerima data tersebut, maka dari itu data harus diolah terlebih dahulu menjadi informasi untuk dapat di terima oleh penerima. Data dapat berupa angka, karakter, simbol, gambar, suara, atau tanda-tanda yang dapat digunakan untuk dijadikan informasi. Suatu informasi bisa saja menjadi data apabila informasi tersebut digunakan kembali untuk pengolahan sistem informasi selanjutnya. Dalam dunia komputer data adalah segala sesuatu yang disimpan di dalam memori menurut format tertentu. Contoh data 



Kecelakaan di jalan raya







Tim B menang



Informasi adalah hasil pengolahan data yang sudah dapat diterima oleh akal pikiran penerima informasi yang nantinya dapat digunakan untuk pengambilan keputusan. Informasi dapat berupa hasil gabungan, hasil analisa,



hasil penyimpulan, dan juga hasil pengolahan sistem informasi komputerisasi. Contoh informasi 



Telah terjadi kecelakaan mobil di Jalan Raya Ahmad Yani tadi malam pukul 00:00, korban jiwa sebanyak tiga orang, 1 orang diantaranya luka ringan dan lainnya luka berat.







Pertandingan sepakbola Liga Spanyol antara Club FC Barcelona dengan Real Madrid pukul 02:00 dinihari tadi berakhir dengan skor 2 : 0 untuk kemenangan FC Barcelona.



Perbedaan Data dan Informasi , yaitu 



Data lebih cenderung ke penjelasan singkat atau sebuah gagasan yang belum menjelaskan sebuah peristiwa atau hasil kegiatan, data juga tidak bisa digunakan untuk pengambilan keputusan sedangkan informasi adalah hasil pengolahan dari data yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan.







Data terkadang tidak dapat digunakan dan diterima oleh akal pikiran penerima, sedangkan informasi dapat berguna dan dapat diterima oleh akal pikiran penerima.







Data mempunyai lingkup lebih detail dan bersifat teknis, sedangkan informasi menghasilkan penjelasan yang dapat dipakai untuk mengambil



keputusan.



Data



penjualan



misalnya



merupakan



penjelasan yang bersifat mentah, tetapi informasi penjualan per bulan akan dipakai oleh manajemen untuk mengambil suatu keputusan. B. System Consepts 



Pengertian Sistem Sistem dapat merupakan sesuatu yang abstrak maupun yang berwujud.



Terdapat



beberapapendapat



para



ahli



mengenai



pengertian sistem. Menurut Gordon B. Davis (1984) Sebuah system



terdiri dari bagian-bagian yang saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai beberapasasaran atau maksud. Sedangkan menurut Raymond Mcleod (2001) Sistem adalah himpunan dariunsur-unsur yang saling berkaitan sehingga membentuk suatu kesatuan yang utuh dan terpadu.Menurut Suartini Bambang sistem adalah



Kesatuan



berkaitanuntuk



yang



terdiri



berinteraksi



dari



satu



sama



elemen-elemen lain



dalam



yang rangka



menciptakan hasil atau tujuan tertentu. Ada dua pendekatan dalam mendefinisikan sistem, yaitu: o Pendekatan yang menekankan pada prosedur. Dalam pendekatan prosedur, Sistem sebagai suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang salingberhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau menyelesaikan suatusasaran tertentu. Prosedur itu sendiri adalah



urut-urutan



instruksiyang dikerjakan, kapan(when)



yang



tepat



menerangkan siapa



(who)



dikerjakan,



apa



dari



(what)



yang dan



tahapan-tahapan yang



harus



mengerjakannya, bagaimana



(how)



mengerjakannya. (FitzGerald, dalam Jogiyanto 2005) o Pendekatan yang menekankan pada elemen dan atau komponen system. Dalam pendekatan elemen, Sistem didefinisikan sebagai sekumpulan elemen yang salingberinteraksi satu dengan yang lain untuk mencapai suatu tujuan tertentu (Cushing, Davis, Murdick,Fuller, Ross, etc). Pendekatan ini sifatnya lebih luas dan lebih banyak diterima oleh berbagaikalangan.   



Tujuan Sistem Suatu sistem yang dibuat tentunya memiliki maksud tertentu. Sistem dibuat untuk mencapaisuatu tujuan (goal) dan sasaran



(objective). Tujuan (goal) meliputi ruang lingkup yang luas Sedangkan Sasaran (objektives) meliputi ruang lingkup yang sempai, jadi lebih dikenai pada sub-sistemnya. Jadi perbedaan tujuan dan sasaran terletak pada ruang lingkupnya.Tiga tujuan utama yang berhubungan dengan Sistem Informasi dalam perusahaan adalah : 



Untuk mendukung fungsi kepengurusan manajemen







Untuk mendukung pengambilan keputusan manajemen







Untuk mendukung kegiatan operasi perusahaan



Secara lebih spesifik, tujuan sistem informasi bergantung pada kegiatan yang ditangani, misalnyadalam perbankan, online shop, dll. 



Syarat-syarat Sistem 



Sistem harus dibentuk untuk menyelesaikan suatu tujuan







Elemen



sistem



harus



mempunyai



rencana



yang



ditetapkan  



Adanya hubungan diantara elemen sistem.



Karakter Sistem Karakteristik atau ciri-ciri sistem yaitu : 1. Komponen sistem (Componens) Sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi dan bekerja samamembentuk satu kesatuan. 2. Batasan sistem (Boundary) Merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem lainnya atau sistemdengan lingkungan luarnya. Dengan batasan ini, sistem dipandang sebagai satu kesatuan. 3. Lingkungan luar sistem (Environtment)



Yaitu bentuk apapun yang berada di luar ruang lingkup yang mempengaruhi



operasi



menguntungkan



dan



sistem.Lingkungan dapat



juga



luar



dapat



merugikan.



Jika



menguntungkan maka lingkungan luar tersebut harus dijaga, jika



merugikan



maka



lingkungan



luar



tersebut



harus



dikendalikan, karena lingkungan luar yang merugikan dapat mengganggu kelangsungan hidup sistem. 4. Penghubung sistem (Interface) Yaitu sebagai media yang menghubungkan sistem dengan sub sistem. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari suatu sub sistem ke sub sistem lain. Keluaran sub sistem akan menjadi masukan bagi sub sistem lainnya. 5. Masukan sistem (Input) Yaitu energi yang dimasukkan ke dalam sistem, yg dapat berupa pemeliharaan (maintenanceinput) dan signal (signal input) Contoh : dalam unit komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputer dan data adalah signal input yang alan diolah menjadi informasi. 6. Keluaran sistem (Output) Yaitu hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna.Keluaran ini merupakan masukan bagi bagi sub sistem yang lain. Contoh : sebuah system informasi, yang menjadi keluaran adalah informasi, yang mana informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk hal-hal yang merupakan input bagi subsistem lain. 7. Pengolah sistem (Proses) Yaitu proses yang mengubah masukan menjadi keluaran. Contoh : Sistem akuntansi, sistemini mengolah data transaksi menjadi laporan2 yang dibutuhkan oleh pihak manajemen. 8. Sasaran sistem (Objektive)



Suatu sistem harus mempunyai tujuan dan sasaran, kalau tidak maka operasi sistem tidakakan ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil jika sudah mengenai tujuan dan sasaranyang telah direncanakan. 9. Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik Mekanisme pengendalian (control mechanism) diwujudkan dengan menggunakan umpanbalik (feedback), yang mencuplik keluaran. Tujuan umpan balik adalah untuk mengatur agarsistem



berjalan



sesuai



dengan



tujuanPada



sistem



informasi, umpan balik dapat diperoleh dari setiap pemakai a. Program yang salah diperbaiki b. Program disesuaikan dengan keluaran yang dikehendak 



Klasifikasi Sistem Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karenasistem memiliki sasaran yangn berbeda untuk setiap kasus yang terjadi di dalam sistem tersebut.Oleh karena itu sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandangan : 1. Sistem abstrak dan sistem fisiksistem abstrak yaitu sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secarafisik, Contohnya sistem teologia, yaitu satu sistem yang berupa pemikiran tentannghubungan antara manusia dengan Tuhan;Sistem Fisik yaitu sistem yang ada secara



fisik,



Contohnya



sistem



komputer,



sistem



produksi,sistem penjualan, sistem administrasi personalia, dsb. 2. Sistem alamiah dan sistem buatan manusia Sistem alamiah yaitu sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia,Contohnya sistem pemutaran bumi, terjadinya siang malam, pergantian musim.Sistem buatan manusia yaitu sistem yang melibatkan hubungan manusia



dengan



mesin,yang



disebut



denga



Human



machine



System.Contohnya sistem informasi berbasis komputer, karena menyangkut penggunaan komputeryang berinteraksi dengan manusia. 3. Sistem deterministik dan sistem probabilistic Sistem deterministik yaitu sistem yang beroperasi dengan tingkah



laku



pemprograman



yang



dapatdiprediksi.Contohnya



dalam



komputer,



karena



sistem



berdasarkan



programan komputer yang dijalankan.Sistem probabilistik yaitu sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karenamengandung unsur probabilitas.Contohnya sistem pemilu, sistem pemerintahan. 4. Sistem terbuka dan sistem tertutup Sistem



terbuka



yaitu



sistem



yang



berhubuingan



dan



dipengaruhi oleh lingkungan luarnya,yang menerima masukan dan



menghasilkan



keluaran



untuk



sub



sistem



lainnya.Contohnya sistem perdagangan.Sistem tertutup yaitu sistem yang tidak berhubungan dan tidak dipengaruhi oleh lingkunganluarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa ada campur tangan dari pihak luar.Contohnya sistem robotic, sistem arloji, ATM system 



Jenis-Jenis Sistem 1. Realtime System Reltime System disebut juga dengan Sistem Waktu Nyata, yaitu sistem yang harusmenghasilkan respon yang tepat dalam batas waktu yang telah ditentukan. Jika responkomputer melewati batas waktu tersebut, maka terjadi degradasi performansi ataukegagalan sistem. Sebuah Realtime system adalah sistem yang kebenarannya secara logisdidasarkan pada kebenaran hasil-hasil keluaran sistem dan ketepatan waktu



hasil-hasiltersebut dikeluarkan.Aplikasi penggunaan sistem seperti ini pada Direktorat Jenderal Pajak sebagai contoh adalahuntuk



memantau



perkembangan



penerimaan



atau



pembayaran pajak yang dilakukan olehWajib Pajak. Nama aplikasi ini disebut sebagai MP3 (Monitoring Pelaporan dan PembayaranPajak). Dengan menggunakan aplikasi ini DJP dapat secara realtime mengetahui berapabesaran pembayaran pajak yang dilakukan bahkan hingga mengetahui jenis pajak apa yangdibayar. 2. Online System Online System secara harfiah dapat diartikan sebagai suatu system yang saling terhubung, mempunyaipengertian bahwa disini terdapat beberapa basis system yang ada, dan kemudian diantaramereka



dihubungkan



suatu



perangkat



yang



memungkinkan system-sistem tersebutberintegrasi satu sama lain tidak dalam semua hal, melainkan hanya terhadap beberapayang sifatnya dibatasi. Contoh kongkrit dari sistem online adalah (melanjutkan contoh darirealtime system diatas) pembayaran pajak melalui bank persepsi maupun kantor pos yang telah online. Melalui sistem online ini sistem-sistem yang ada di masing-masing bankpersepsi maupun kantor pos terintegrasi



dengan



sistem



yang



ada



di



Departemen



Keuangankhususnya Direktorat Jenderal Pajak. Tidak semua sistem yang ada di bank persepsi maupunkantor pos diintegrasikan dengan sistem yang ada di DJP, melainkan terbatas hanya padayang diperlukan saja, dalam hal ini yang berkaitan dengan pembayaran pajak. Yang membedakan Realtime System dan Online System adalah di bidang kegunaan pengolahandatanya. Dengan realtime system secara cepat DJP dapat melakukan pengolahan



data yang masuk(secara otomasi) untuk melihat berapa besar penerimaan pajak dari waktu ke waktu berdasarkan jenis pajak tertentu.



Sedangkan



online



system



berkaitan



dengan



pengembangan jaringan yangmemungkinkan terintegrasinya sistem pembayaran pajak di bank persepsi maupun kantor posdengan sistem yang ada di DJP. Jadi sistem realtime merupakan bentuk khusus dari sistem online. 3. Decision Support System (DSS) Sistem yang memproses transaksi organisasiseara harian, membantu paramanajermengambil keputusan, mengevaluasi dan menganalisis tujuan organisasi. Digunakanuntuk sistem penggajian, sistem pemesanan, sistem akuntansi dan sistem produksi. 4. Knowledge-based Systems Program komputer yang dibuat Mendekati kemampuan dan pengetahuan seorang pakar.Umumnya menggunkan perangkat keras dan perangkat lunak khusus seperti LISP dan PROLOG 



Pelaku Sistem 1. Pemakai Pemakai adalah pelaku yang terpenting Karena sistem diciptkaan untuk pemakai dan melaluikomunikasi dengan pemekai sistem dibuat dan dirancang hingga mencapai bentuk terakhir.Pada umumnya pemakai dibagi menjadi tiga jenis, yaitu : 



Operasional, yang penting adalah bagaimana warnanya, seperti apa perangktaamasukannya dan hal spesifik lainnya (umumnya user tidak akrab dengan sistem secarakeseluruhan dan cenderung lebih keraah sistem secara detil)







Pengawas, yang penting



bagaimana



mereka



dapat



mengawasi sistem bekerja danbagaimana performansi pemakai operasionl mengoperasikan sistem. 



Eksekutif, secara umum mereka tidak terlalu akrab da terkait secara langsung dengan pengembanan sistem. Biasanya lebel ini lebih berminat pada ynaga sifatnya strategicdan konsep sistem secara global, misalnya kesempatan untuk berkompetisi, produk baruyang bisa mereka dapatkan dari sistem baru.



2. Manajemen Umumnya terdiri dari tiga jenis manajemen, yaitu 



Manajemen pemakai (menangani pemakaian dimana sistem baru diterapkan),







Manajemen sistem (terlibat dalam pengembangan sistem itu sendiri) dan







Manajemen



umum



(yang



terlibat



dalam



strategi



perencanaan sistem dan sistempendukung pengambilan keputusan). 3. Pemeriksa Ukuran sistem yang dikerjakan dan bentuk alami organisasi dimana sistem tersebutdiimplementasikan dapat menentukan kesimpulan perlu tidaknya pemeriksa. Pemerikabiasanya menentukan segala sesuatunya berdasarkan ukuran standar yang dikembanganpda banyak perusahaan sejenis. 4. Penganalisa Sistem Fungsi-fungsinya adalah sebagai :







Arkeolog (yang menelusuri bagaimana sebenarnya sistem lama berjalan, bagaimanasistem tersebut dijalankan dan segala hal yang menyangkut sistem lama),







Inovator (membantu mengembangkan dan membuka wawasan pemakai bagikemungkinan-kemungkinan lain),







Mediator (menjalankan fungsi komunikasi dari semua level yaitu pemakai, manajer,pemrogram, pemeriksa dan pelaku



sistem



lainnya



yang



mungkin



belum



mempunyaisikap dan cara pandang yang sama), 



Pimpinan



proyek



berpengalaman



dari



(sebagai



personil



pemrogram



yang



lebih



danditunjuk



dalam



pekerjaan lebih dulu sebelum pemrogram bekerja) 5. Pemrogram Setelah penganalisa sistem memberikan hasil kerjanya dan kemudian diolah oleh pendesainsistem baru, pemrograman dapat mulai bekerja. 6. Pendesain Sistem Pendesain



sistem



menerima



hasil



penganalisa



sistem



(kebutuhan pemakai tidak berorientasipada teknologi tertentu), yang kemudian



ditransformasikan



ke desain arsitektur



tingkattinggi dan tidak diformulasikan oleh pemrograman. 7. Personil Pengoperasian Bertugas dan bertanggung jawab di pusat komputer misanya jaringan, keamanan perangkatkeras, keamanan perangkat lunak, pencetakan dan back-up. Kadang-kadang pelaku sistemini memang tidak diperlukan karena sistem yang berjalan tidak besar dan tidakmembutuhkan kualifikasi khusus untuk menjalankan sistem.



1. Number systems/codes 



Sistem bilangan adalah sistem penyimpanan dan penemuan kembali arsip yang disusun dengan menggunakan kode angka / nomor. System bilangan dalam computer terbagi 4 , yaitu 1. Bilangan decimal Sistem bilangan desimal, Sistem bilangan ini disusun oleh sepuluh simbol angka yang mempunyai nilai yang berbeda satu sama lain dan karena itu dikatakan bahwa dasar/basis atau akar (base, radix) dari pada sistem bilangan ini adalah sepuluh. Kesepuluh angka dasar tersebut, sebagaimana telah kita ketahui, adalah:0,1,2,3,4,5,6,7,8,dan 9 Bilangan radik:10 misalnya 2510 = 2*101 + 5*100 = 20 + 5 =25 Umumnya penulisan subscript 10 tidak digunakan. 2. Bilangan biner Sistem bilangan biner mempunyai hanya dua macam simbol angka, yaitu 0 dan 1, dan karena itu dasar dari sistem bilangan ini adalah dua. Bilangan yang dikenal dari 0,1. Bilangan Radik : 2 Misalnya : 1012 = 1*22 + 0*21+1*20 = 4 + 0+1 =5 3. Bilangan octal



Bilangan Oktal mempunyai delapan macam simbol angka, yaitu: 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, dan karena itu, dasar daripada bilangan ini adalah delapan. Bilangan yang dikenal dari 0,1,2,3,4,5,6,7. Bilangan Radik : 8 Misalnya : 258 = 2*81 +5*80 = 16+5 = 21 4. Bilangan heksadesimal Sistem bilangan Heksadesimal terdiri atas 16 simbol angka sehingga bilangan dasarnya adalah 16. Sepuluh dari simbol tersebut diambil dari kesepuluh simbol angka pada sistem bilangan puluhan dan enam angka yang lain diambil dari huruf dalam abjad A - F. Jadi, ke-16 simbol heksadesimal adalah: 0,1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A, B, C, D, E, F. Huruf-huruf A, B, C, D, C dan F secara berturut-turut bernilai 10, 11, 12, 13, 14, 15. Bilangan yang dikenal dari 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,A,B,C,D,E,F. Bilangan Radik : 16 Misalnya : 2516 = 25H = 2*161 +5*160 = 32+5 = 37 Sistem penyimpanan arsip berdasarkan nomor banyak digunakan di berbagai kantor atau instansi yang penggunanya menggunakan urutan nomor, contoh : KTP, No. Rek Bank, Nomor Induk Siswa



(NIS),



dan



penggunaan



nomor



lain



semacamnya.



Contoh: 



Sekolah                : Nomor Induks Sekolah







Perguruan Tinggi   : Nomor Induk Mahasiswa







PLN                     : Nomor Rekening Listrik







Rumah Sakit         : Nomor Identitas Pasien



Ada beberapa kelebihan filing system nomor ini, di antaranya adalah sebagai berikut. 1.   Penyimpanan dapat lebih teliti, cermat, dan teratur. 2.   Penyimpanan dapat lebih cepat dan tepat. 3.   Sederhana dan mudah dilaksanaka. 4.  



Dapat



dipakai



untuk



segala



macam



surat/warkat/dokumen. 5. Nomor dokumen dapat dipergunakan sebagai referensi dalam korespondensi. 6. Nomor map atau dokumen dapat diperluas tanpa batas. Adapun kelemahannya, di antaranya. 1. Lebih banyak waktu dipergunakan untuk mengindeks.2.   2.



Banyaknya map untuk surat-surat beraneka ragam, dapat menimbulkan kesulitan.



3. Perlu ruangan yang luas dan memadai untuk menyimpan arsip yang banyak. Pada sistem-nomor terdapat 3 (tiga) unsur, yaitu file utama, indeks, dan buku nomor (buku register/buku induk/buku besar). a. File Utama



Untuk penyimpanan surat yang memerlukan map, dapat dipergunakan 2(dua) macam map,  yaitu map campuran dan map individu. Surat masuk dan surat keluar satu koresponden individu dan disimpan pada file nomor (file utama). Map campuran adalah map yang berisikan suratsurat dari berbagai macam koresponden (nama)  yang masing-masing jumlahnya belum mencapai 5 (lima). Map individu deisimpan pada file (laci) individu yang susunannya adalah numerik atau menurut nomor. b. Indeks Indeks adalah suatu alat bantu untuk mengetahui nomor file yang diberikan kepada sesuatu koresponden atau nama bilamana nomor bersankutan tidak diketahui. Indeks ini disusun secara alfabetis sehingga mudah dicari. Setiap koresponden (nama) mempunyai kartu indeks. Untuk file kartu maka setiap nama akan langsung dibuatkan indeksnya. Sedangakan untuk file surat, kartu indeksnya ada 2 (dua) macam, yaitu: kartu indeks campuran dan kartu indeks nomor. Umumnya kartu indeks terbuat dari kertas karton manila berukuran 12,5 cm panjang dan 7,5 cm lebar. Ukuran kotak indeks pun dapat disesuaikan dengan kartu indeksnya. c. Buku Nomor Buku nomor adalah buku yang berisi nomor-nomor yang sudah dipergunakan sebagai nomor koresponden (nama) dalam file sistem nomor. 



Sistem Kode terbagi 3 yaitu : 1) BCD (Binary Coded Decimal)



BCD adalah sandi yang mengkonversi bilangan desimal langsung ke bilangan binernya sehingga ∑ BCD adalah 10, sebagaimana ∑ bil. desimal.



BIL. DESIMAL 8



4



2



1



0



0



0



0



0



1



0



0



0



1



2



0



0



1



0



3



0



0



1



1



4



0



1



0



0



5



0



1



0



1



6



0



1



1



0



7



0



1



1



1



8



1



0



0



0



9



1



0



0



1



Tabel konversi BCD



2) EBCDIC (Extended Binary Code Decimal for Information Intercharge) EBCDIC adalah sebuah standar kode biner untuk alphabetic dan angka yang diciptakan oleh IBM untuk sistem sandi yang mengkonversi bilangan desimal langsung ke bilangan biner untuk operasinya yg berskala besar. Kode ini digunakan untuk file text di sistem operasi IBM OS/390 untuk server S/390-nya dan untuk telex. UNICODE adalah satu metoda baru dalam pengaturan kode biner untuk text dan bentuk tulisan lainnya. Metoda ini diharap dapat menjembatani berbagai karakter yang tidak sama dengan



tulisan latin. Katakanlah tulisan Cina, Arab, Aksara Bali, dan lain sebagainya. 3) ASCII



7



(American



Standard



Code



For



Information



Intercharge) ASCII adalah format yang banyak digunakan untuk file teks di dalam dunia komputer dan internet untuk pengkodean alphabetic, numeric, atau karakter khusus dengan 256 kode (8 bit biner). Karakteristik Tabel ASCII Kode sistem tak tercetak (Non Printable System Codes) antara 0 – 31. ASCII lebih rendah (Lower ASCII), antara 32 – 137. Diambil dari kode sebelum ASCII digunakan, yaitu sistem American ADP, sistem yang bekerja pada 7 bit biner. ASCII lebih tinggi (Higher ASCII), antara 128 – 255. Bagian ini dapat diprogram, sehingga dapat mengubah-ubah karakter.



Tabel kode ASCII



Daftar Istilah 



CODE, simbol-simbol yang terdiri atas angka,huruf, tanda baca, karakter.







CODED, sistem pengkodean untuk transmisi digital.







CHARACTER, Karakter merupakan lambang-lambang yang terdiri dari huruf, angka, serta  lambang-lambang lainnya, dibentuk dari susunan bit.







RADIKS,Jumlah simbol. Perbedaan sistem bilangan dan kode adalah Sistem kode mengkodekan semua karakter dalam alat-alat input atau keyboard pada proses di ADC (Analog to Digital Converter).



Sedangkan



sistem



bilangan



hanya



mengkodekan bilangan atau angka. 2. Computer organization Organisasi komputer adalah bagian yang terkait erat dengan unit- unit operasional dan interkoneksi antar komponen penyusun sistem komputer dalam merealisasikan aspek arsitekturalnya. Biasanya mempelajari bagian yang terkait dengan unit-unit operasional komputer dan hubungan antara komponen-komponen sister komputer. Contoh aspek organisasional adalah teknologi hardware, perangkat antarmuka, teknologi memori, dan sinyal-sinyal kontrol. Arsitektur komputer lebih cenderung pada kajian atribut-atribut sistem komputer yang terkait dengan seorang programmer. Contohnya, set instruksi, aritmetika yang digunakan, teknik pengalamatan, mekanisme I/O. Sebagai contoh apakah suatu komputer perlu memiliki instruksi pengalamatan



pada



memori



merupakan



masalah



rancangan



arsitektural.



Apakah



instruksi



pengalamatan



tersebut



akan



diimplementasikan secara langsung ataukah melalui mekanisme cache adalah kajian organisasional.Jika organisasi komputer mempelajari bagian yang terkait dengan unit-unit operasional komputer dan hubungan antara komponen sistem computer,dan interkoneksinya yang merealisasikan spesifikasi arsitektural .Contoh: teknologi hardware, perangkat antarmuka (interface), teknologi memori, sistem memori, dan sinyal–sinyal control. 



Perbedaaan Utamanya : Organisasi Komputer :  Bagian yang terkait dengan erat dengan unit-unit operasional.  Contoh : teknologi hardware, perangkat antarmuka, teknologi memori, sistem memori, dan sinyal-sinyal control. Arsitektur Komputer :  Atribut — atribut sistem komputer yang terkait dengan seorang programmer.  Contoh : Set instruksi, aritmetika yang dipergunakan, teknik pengalamatan, mekanisme I/O.



C. Information Requirements for Organizations Informasi memiliki peran strategis bagi suatu organisasi, bahkan mulai bermunculan cara-cara untuk melakukan perhitungan dari nilai ekonomi sebuah informasi. Hal ini penting karena dalam mengelola informasi itu biaya yang dibutuhan tidaklah kecil. Contoh model kuantifikasi suatu informasi antara lain adalah: strategic analysis evaluation, information economics, value chain assesment, relative competitive performance, proposed of management vision achieved, work studi assessment,



financial-accounting based analysis, user utility assessment, dan lain-lain (Remenyi, 2007). 1. Klasifikasi informasi Dalam proses pengklasifikasian, informasi dibagi menjadi dua kelompok, yaitu informasi yang bersifat publik dan informasi yang dikecualikan.  1. Informasi yang bersifat publik a. Informasi yang bersifat terbuka, yaitu informasi yang wajib disediakan dan diumumkan secara berkala, meliputi: 1. Profil yang meliputi seperti sejarah singkat, struktur organisasi, tujuan, kedudukan, tugas dan fungsi, program kerja, dan sebagainya; 2. Informasi mengenai kegiatan dan kinerja Pemerintah Kota Batu, Laporan Akuntabilitas Kinerja dan sebagainya. 3. Informasi mengenai laporan keuangan. 4. Informasi lain yang diatur dalam peraturan perundangan; 5. Informasi yang lebih detil atas permintaan pemohon.



b. Informasi yang wajib diumumkan secara serta merta, yaitu informasi yang dapat mengancam hajat hidup orang banyak dan keterkaitan umum, meliputi: 1. Informasi mengenai bencana alam, seperti kekeringan, kebakaran hutan karena faktor alam, hama penyakit tanaman, epidemik, wabah, kejadian luar biasa, kejadian antariksa atau benda-benda angkasa; 2. Informasi mengenai tentang keadaan bencana non-alam seperti kegagalan industri atau teknologi,dampak industri, ledakan nuklir, pencemaran lingkungan dan kegiatan keantariksaan;



3. Bencana sosial seperti kerusuhan sosial, konflik sosial antar kelompok atau antar komunitas masyarakat dan teror; 4. Informasi tentang jenis, persebaran dan daerah yang menjadi sumber penyakit yang berpotensi menular; 5. Informasi tentang racun pada bahan makanan yang dikonsumsi oleh masyarakat;dan/atau 6. Hal lain yang mengancam hajad hidup orang banyak.



c. Informasi publik yang wajib tersedia setiap saat, meliputi: 1. Daftar seluruh informasi publik yang berada di bawah penguasaan Pemerintah Kabupaten Sambas; tidak termasuk informasi yang dikecualikan. 2. Hasil keputusan Pemerintah Kabupaten Sambas dan latar belakang pertimbangannya; 3. Seluruh kebijakan yang ada serta dokumen pendukungnya; 4. Rencana



kerja



program/kegiatan,termasuk



perkiraan



pengeluaran tahunan Pemerintah Kabupaten Sambas; 5. Perjanjian Pemerintah Kabupaten Sambas dengan pihak ketiga; 6. Informasi dan kebajikan yang disampaikan Pejabat Pemerintah Kabupaten Sambas dalam pertemuan yang terbuka untuk umum; 7. Prosedur kerja pegawai Pemerintah Kabupaten Sambas yang berkaitan dengan pelayanan masyarakat; dan/atau 8. Laporan mengenai pelayanan akses informasi publik sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008. 2. Informasi yang dikecualikan dalam pengelompokan informasi yang dikecualikan, perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:



a. Informasi sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 Pasal 17 dan Pasal 18 b. Prinsip yang harus diperhatikan dalam mengelompokkan informasi yang dikecualikan: Pengecualian harus melalui metode uji konsekuensi bahaya (consequential harm test) yang mendasari penentuan suatu informasi harus dirahasiakan apabila informasi tersebut dibuka. 1. Ketat, artinya untuk mengategorikan informasi yang dikecualikan harus benar-benar mengacu pada metode yang valid dan mengedepankan obyektivitas. 2. Terbatas,artinya informasi yang dikecualikan harus terbatas pada informasi tertentu untuk menghindari penafsiran yang subyektif dan kesewenangan. 3. Tidak mutlak, artinya tidak ada informasi yang secara mutlak dikecualikan ketika kepentingan publik yang lebih besar menghendakinya. c. Pengecualian harus melalui metode uji konsekuensi bahaya (consequential harm test) yang mendasari penentuan suatu informasi harus dirahasiakan apabila informasi tersebut dibuka. d. Untuk lebih menjamin suatu informasi dapat dibuka atau ditutup secara obyektif, maka metode sebagaimana tersebut pada poin c dilengkapi dengan uji kepentingan publik (balancing publik interest test) yang mendasariinformasi harus ditutup sesuai dengan kepentingan publik. e. Pengklasifikasian akses informasi harus disertai pertimbangan tertulis tentang implikasi informasi dari sisi politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan. f. Usulan klasifikasi akses informasi yang bersifat ketat dan terbatas sebagaimana dimaksud pada huruf b angka 1) dan 2) tersebut



di



atas,diajukan



oleh



SKPD



yang



memiliki



kemandirian



dalam



mengelola



kegiatan,anggaran



dan



administrasi. g. Penetapan sebagaimana tersebut pada huruf b angka 3) dilakukan melalui rapat. Keuntungan melakukan klasifikasi data/informasi bagi organisasi adalah : 1. Meningkatkan kerahasiaan, keutuhan dan ketersediaan data dikarenakan pengendalian yang tepat terhadap semua data dalam organisasi. 2. Menghemat biaya operasional pemeliharaan dikarenakan mekanisme perlindungan data dirancang dan dilaksanakan hanya terhadap data yang memang memerlukannya. 3. Meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dikarenakan data sumbernya sudah tertata kualitasnya. 4. Mendukung pelaksanaan arsitektur keamanan informasi agar organisasi memperoleh posisi yang lebih baik dimasa yang akan datang. 5. Menyediakan proses untuk melakukan review semua fungsi organisasi dan menentukan prioritas serta nilai data. Sistem pengklasifikasian informasi yang efektif akan membuat informasi mudah dimengerti serta mudah digunakan dan dipelihara. Selain itu manajemen akan dengan cepat dapat mengetahui dan menentukan tingkat pengamanan suatu informasi, yang tentunya akan membuat efisien sumber daya yang diperlukan. Contoh pengklasifikasian informasi, yaitu: 1. Restricted : informasi yang dilindungi, yang bila tidak ditangani dengan benar dapat secara serius mengakibatkan



kerugian, impaknya termasuk pelanggaran hukum, atau kontrak atas perlindungan privasi. 2. Sensitive : informasi penting yang dilindungi dimana bila tidak ditangani dengan benar dapat merusak berfungsinya suatu sistem atau berdampak pada bisnis, finansial dan hukum. 3. Operasional : informasi yang bila tidak ditangani dengan benar menimbulkan kerusakan minimal, namun begitu dapat



membuat



ketidak-nyamanan,



merusak



kredibilitas/reputasi atau rahasia pribadi. 4. Private : merupakan informasi data pribadi atau data milik perseorangan yang bukan merupakan informasi untuk umum. 5. Unrestricted : yang dapat diakses secara bebas sebagai informasi umum. 2. Persyaratan manajemen Manajemen persyaratan adalah proses mengumpulkan, menganalisis, menyempurnakan, dan memprioritaskan persyaratan produk dan kemudian merencanakan pengirimannya. Tujuan dari manajemen persyaratan adalah untuk memastikan bahwa organisasi memvalidasi dan memenuhi kebutuhan pelanggan dan pemangku kepentingan eksternal dan internal. Manajemen persyaratan melibatkan komunikasi antara anggota tim proyek dan pemangku kepentingan, dan penyesuaian



dengan



perubahan



persyaratan



selama



proyek



berlangsung. Untuk mencegah satu kelas persyaratan menimpa yang lain, komunikasi yang konstan di antara anggota tim pengembangan sangat penting. Manajemen persyaratan tidak berakhir dengan rilis produk. Sejak saat itu, data yang masuk tentang penerimaan aplikasi dikumpulkan dan dimasukkan ke fase Investigasi dari generasi atau rilis berikutnya. Jadi prosesnya dimulai lagi.



Lima tahap persyaratan manajemen persyaratan sering kali dipandang sebagai proses pengembangan lima langkah. Manajer proyek dan pemangku kepentingan utama akan mengevaluasi persyaratan selama setiap langkah proses. Langkahlangkah ini diuraikan di bawah ini: 



Investigasi Biasanya, langkah pertama adalah pencarian fakta atau investigasi. Peserta mengidentifikasi tujuan mereka dan memeriksa persyaratan yang diperlukan untuk memenuhi tujuan tersebut. Mereka mengevaluasi sumber daya yang mereka miliki untuk memenuhi persyaratan, mengidentifikasi kendala yang mungkin ada, dan mengusulkan solusi. Selama tahap awal manajemen persyaratan ini, banyak dari apa yang sedang disusun bersifat tentatif, dan semua pihak menyadari hal ini. Tidak dapat dipungkiri bahwa persyaratan akan bergeser



seiring dengan



berjalannya



proses, jadi



fase



investigasi dari manajemen persyaratan ini hanyalah titik awal. 



Kelayakan Tahap berikutnya dari manajemen persyaratan melibatkan kelayakan proyek dalam hal biaya. Ini membantu membentuk proyek saat bergerak maju menuju desain dan pengembangan. Manajer proyek dan pemangku kepentingan harus menentukan dengan tepat apa yang dibutuhkan untuk memastikan proyek ini adalah layak dari sisi ekonomi. Tim harus menjawab pertanyaan mengenai apakah organisasi memiliki kemampuan teknologi dan keahlian untuk mencapai tujuan proyek atau apakah sumber daya tambahan akan diperlukan.







Desain Setelah tahap investigasi dan kelayakan, proyek kemudian bergerak ke tahap desain. Di sinilah tujuan yang nyata mulai



membuahkan hasil. Akan ada beberapa perubahan yang tidak dapat dihindari pada persyaratan yang perlu dikomunikasikan dan kemudian ditangani oleh mereka yang bertanggung jawab atas berbagai aspek desain. Bagian penting dari manajemen persyaratan adalah menentukan apakah perubahan ini akan mempengaruhi biaya atau ruang lingkup proyek. 



Konstruksi dan Pengujian Setelah desain disetujui, prototipe atau model kerja biasanya dibangun dan menjalani serangkaian pengujian. Ini membantu tim memastikan bahwa proyek akan dapat berkembang sesuai jadwal dan tetap sesuai anggaran. Persyaratan proyek sering kali disesuaikan dan disempurnakan selama tahap pengujian manajemen



persyaratan



dan



harus



didokumentasikan



sebagaimana mestinya. 



Rilis Setelah produk akhirnya disetujui, itu dirilis. Saat produk mulai digunakan, masih ada kebutuhan akan manajemen persyaratan yang berkelanjutan terkait dengan peningkatan yang diusulkan, add-on, perbaikan, pemasaran, penjualan, dan sejenisnya. Ini akan didokumentasikan dan ditangani selama tahap investigasi rilis berikutnya.



3. Persyaratan Pengambilan Keputusan 1) Identifikasi keputusan Anda menyadari bahwa Anda perlu membuat keputusan. Cobalah untuk mendefinisikan dengan jelas sifat dari keputusan yang harus Anda buat. Langkah pertama ini sangat penting. 2) Kumpulkan informasi yang relevan Kumpulkan beberapa informasi terkait sebelum Anda membuat keputusan: informasi apa yang dibutuhkan, sumber informasi terbaik, dan bagaimana mendapatkannya. Langkah ini melibatkan



"pekerjaan" internal dan eksternal. Beberapa informasi bersifat internal: Anda akan mencarinya melalui proses penilaian diri. Informasi lain bersifat eksternal: Anda akan menemukannya online, di buku, dari orang lain, dan dari sumber lain. 3) Identifikasi alternatif-alternatif Saat Anda mengumpulkan informasi, Anda mungkin akan mengidentifikasi beberapa kemungkinan jalur tindakan, atau alternatif. Anda juga dapat menggunakan imajinasi dan informasi tambahan untuk membangun alternatif baru. Pada langkah ini, Anda akan membuat daftar semua alternatif yang mungkin dan diinginkan. 4) Pertimbangkan bukti. Gunakan Informasi dan emosi Anda untuk membayangkan seperti apa jadinya jika Anda melakukan setiap alternatif sampai akhir. Evaluasi apakah kebutuhan yang diidentifikasi pada Langkah 1 akan dipenuhi atau diselesaikan melalui penggunaan setiap alternatif. Saat Anda melalui proses internal yang sulit ini, Anda akan mulai menyukai alternatif tertentu: alternatif yang tampaknya memiliki potensi lebih tinggi untuk mencapai tujuan Anda. Terakhir, tempatkan alternatif dalam urutan prioritas, berdasarkan sistem nilai Anda sendiri. 5) Pilih di antara alternative Setelah Anda mempertimbangkan semua bukti, Anda siap untuk memilih alternatif yang tampaknya terbaik untuk Anda. Anda bahkan dapat memilih kombinasi alternatif. Pilihan Anda pada Langkah 5 kemungkinan besar sama atau mirip dengan alternatif yang Anda tempatkan di bagian atas daftar Anda pada akhir Langkah 4. 6) Ambil tindakan Sekarang Anda siap untuk mengambil tindakan positif dengan mulai menerapkan alternatif yang Anda pilih di Langkah 5.



7) Tinjau keputusan Anda & konsekuensinya Pada langkah terakhir ini, pertimbangkan hasil dari keputusan Anda dan evaluasi apakah hal itu telah menyelesaikan kebutuhan yang Anda identifikasi di Langkah 1. Jika keputusan belum tidak terpenuhi ataukebutuhan yang teridentifikasi, Anda mungkin ingin mengulangi langkah-langkah tertentu dari proses untuk membuat keputusan baru. Misalnya, Anda mungkin ingin mengumpulkan informasi yang lebih detail atau agak berbeda atau mencari alternatif tambahan. 4. Persyaratan Operasi Persyaratan adalah atribut dari produk, layanan, atau sistem yang diperlukan untuk menghasilkan hasil yang memenuhi kebutuhan seseorang, kelompok, atau organisasi. Persyaratan Operasional adalah kapabilitas, pengukuran kinerja (Pengukuran Efektivitas, Pengukuran Kinerja, Ukuran Kesesuaian & Pengukuran Kinerja Teknis) dan proses yang diperlukan untuk mengatasi kekurangan area misi, ancaman yang berkembang, teknologi yang muncul, atau peningkatan biaya sistem senjata. Mereka dikembangkan dan divalidasi oleh pengguna dan terdaftar dalam Dokumen Pengembangan Kemampuan (CDD) dan Dokumen Produksi Kemampuan (CPD). Mereka membentuk fondasi untuk spesifikasi teknis sistem senjata, persyaratan kontrak dan panduan pengembangan produk sehingga spesifikasi solusi secara aktif menyelesaikan masalah yang disebutkan. Lihat Jenis Persyaratan Penilaian persyaratan operasional dimulai dengan Konsep Operasi (CONOPS) dan berlanjut ke tingkat detail yang lebih tinggi dalam mengidentifikasi asumsi dan kendala kinerja misi serta kekurangan atau peningkatan yang diperlukan saat ini untuk operasi dan keberhasilan misi. Mereka biasanya dikembangkan dalam Tahap Analisis Solusi Materiel (MSA) dan Tahap Pematangan Teknologi & Pengurangan Risiko (TD) dari Proses Akuisisi. Lihat Persyaratan



Pengembangan Ikhtisar Persyaratan operasional fokus pada bagaimana sistem akan dioperasikan oleh pengguna, termasuk antarmuka dan interoperabilitas dengan sistem lain. Persyaratan menetapkan seberapa baik dan dalam kondisi apa sistem harus bekerja. Persyaratan operasional harus menjawab: [1,2] a. Siapa yang menanyakan persyaratan ini? b. Siapa yang butuh persyaratannya? c. Siapa yang akan mengoperasikan sistem? d. Dimana sistem tersebut akan digunakan? e. Kapan sistem akan diminta untuk menjalankan fungsi yang dimaksudkan dan untuk berapa lama? f. Bagaimana sistem mencapai tujuannya? g. Fungsi / kapabilitas apa yang harus dilakukan sistem? h. Keputusan apa yang akan dibuat dengan sistem? i. Data / informasi apa yang dibutuhkan oleh sistem? j. Apa kebutuhan kinerja yang harus dipenuhi? k. Apa kendala? l. Bagaimana persyaratan diverifikasi? m. Dimana sistem tersebut akan digunakan? n. Bagaimana sistem mencapai tujuan misinya? o. Apa parameter sistem penting untuk menyelesaikan misi? p. Bagaimana berbagai komponen sistem yang akan digunakan? q. Seberapa



efektif



atau



efisien



sistem



tersebut



dalam



menjalankan misinya? r. Berapa lama sistem akan digunakan oleh pengguna? s. Lingkungan apa yang diharapkan sistem untuk beroperasi secara efektif? D. Designing Information Outputs Output adalah informasi yang dikirim kepada para pengguna melalui sistem informasi lewat internet, extranet, atau world wide web (www).



Beberapa data memerlukan pemrosesan yang ekstensif sebelum menjadi keluaran yang layak, data-data lainnya disimpan, dan ketika diperoleh, dianggap sebagai output dengan sedikit atau tanpa pemrosesan sama sekali. Ada 6 (enam) tujuan dari keluaran (output) yaitu : 1. Merancang output untuk tujuan khusus. 2. Membuat output bermanfaat bagi para pengguna. 3. Mengirim jumlah output yang tepat. 4. Menyediakan distribusi output yang tepat. 5. Menyediakan output tepat waktu. 6. Memilih metode output yang paling efektif. 1.



Filtering Information Filtering (IF) adalah salah satu metode yang secara cepat berkembang untuk mengelola aliran informasi yang datang kepada pengguna. Tujuan dari Information Filtering adalah membawa pengguna kepada hanya informasi yang relevan terhadap kebutuhan mereka. Sistem IF telah dikembangkan beberapa tahun terakhir ini untuk berbagai domain aplikasi. Beberapa contoh dari aplikasi pemfilteran adalah pemfilteran e-mail personal berdasarkan profil personal, pemfilterbrowser yang memblok informasi yang tidak sesuai, filter yang dirancang agar anak-anak hanya dapat mengakses informasi yang sesuai bagi mereka, dan lain-lain. Secara umum tujuan utama dari IF adalah mengarahkan informasi yang paling berharga (relevan) kepada pengguna secara otomatis dan membantu pengguna memanfaatkan waktu membaca dokumen yang terbatas secara lebih optimal. Information filtering, seperti juga Information Retrieval (sistem temu balik informasi), menangani ruang informasi tidak terstruktur dan kebutuhan pengguna akan informasi spesifik[WON97]. Sistem temu balik informasi menangani ruang informasiyang stabil dan kebutuhan pengguna akan informasiyang bervariasi / dinamis, sedangkan Information Filtering menangani ruang informasi yang



dinamis dan kebutuhan pengguna akan informasi yang relatifstabil. Permasalahan dalam Information Filtering dengan demikian dapat dinyatakan sebagai berikut: terhadap sejumlah objek informasi dinamis, sistem Information Filtering mencocokkan karakteristik dari objek informasi tersebut dengan profil pengguna, yaitu deskripsi dari kebutuhan



informasipengguna,



relevansiantara



objek



untuk



informasi



mendapatkan



tersebut



terhadap



perkiraan kebutuhan



informasi. Information Filtering adalah sebuah kajian mengenai pemfilteran suatu



aliran



informasi



menyampaikannya



dinamis



kepadapengguna



dalam



volume



tertentu



untuk



besar



dan



memenuhi



kebutuhan informasinya. Kajian mengenai perolehan informasi yang telah banyak dikenal adalah Temu Balik Informasi(Information Retrieval). Kemudian kajian mengenai Information Filtering,yang bersama kajian temu balik informasi disebut sebagai “keping mata uang dengan dua sisi”, mulai berkembang. Information filtering, seperti juga Information Retrieval (Temu Balik Informasi), menangani ruang informasi tidak terstruktur dan kebutuhan pengguna akan informasi spesifik. Hal ini yang membedakan keduanya dengan konsep basis data yang menanganiquery dan kumpulan data berstruktur tertentu. Kajian Temu Balik Informasi menangani ruang informasi yang stabil dan kebutuhan pengguna akan informasi yang bervariasi/dinamis, sedangkan Information Filtering menangani ruang informasi yang dinamis dankebutuhan pengguna akan informasi yang relatif stabil. Permasalahan dalam Information Filtering dengan demikian dapat dinyatakan sebagai berikut: terhadap sejumlah objek informasi dinamis, sistem Information Filtering mencocokkan karakteristik dari objek informasi tersebut dengan profil pengguna, yaitu



deskripsi



dari



kebutuhan



informasi



pengguna,



untuk



mendapatkan perkiraan relevansiantara objek informasi tersebut terhadap kebutuhan informasi. Sistem profil akan menunjukkan



ketertarikan dan pilihan pengguna, dan penggunaannya membantu pengguna untuk melakukan aksester kendali terhadap bagian yang relevan dari informasi. Sistem profil tersebut akan bertindak sebagai intermediator antara pengguna dan objek informasi. Dalam penentuan relevansitersebut, pendekatan yang digunakan adalah pendekatan binary



classification



system



dimana



dokumen



hanya



akan



diklasifikasikan sebagaidokumen relevan atau tidak, dan tidak dilakukan pengurutan peringkat (ranking). Setiap pendekatan yang dilakukan untuk Information Filtering maupun Information Retrieval memiliki empat komponen dasar: 1. Teknik untuk merepresentasikan dokumen 2. Teknik untuk merepresentasikan kebutuhan informasi (misalnya: konstruksi profil) 3. Cara untuk membandingkan profil dengan representasi dokumen 4. Cara untuk menggunakan hasil dari pembandingan tersebut 2.



Key Variabel Reporting Variabel kunci adalah variable yang mengidentifikasi faktor-faktor yang menjadi kelayakan sebuah informasi yang keluar. 



Informasi yang digunakan dalam menentukan variable kunci , yaitu 1. Informasi finansial Diukur berdasarkan anggaran yang telah dibuat. Penilaian dilakukan dengan menganalisis varian antara kinerja aktual dengan yang dianggarkan. 2. Informasi Non finansial Jenis informasi nonfinansial dapat dinyatakan dalam bentuk variable kunci atau yang sekarang disebut sebagai key success factor.







Karakteristik variable kunci , yaitu



1. Menjelaskan faktor pemicu keberhasilan dan kegagalan organisasi 2. Sangat volatile dan dapat berubah dengan cepat 3. Perubahan tidak dapat diprediksi 4. Jika terjadi perubahan perlu diambil tindakan segera 5. Variabel tersebut dapat diukur, baik secara langsung maupun melalui ukuran antara (surrogate) 



Contoh variable kunci Dinas/Unit Kerja Rumah Sakit/ Hotel



Variabel Kunci Tingkat hunian kamar (kamar yang dipakai/total kamar yang



Klinik Kesehatan PLN Telkom PDAM



Pekerjaan Umum



tersedia) Jumlah pelanggan (masyarakat) yang dilayani perhari KWH yang terjual Jumlah pulsa yang terjual Jumlah debit air terjual Panjang jalan yang dibangun/diperbaiki Panjang jalan yang disapu/dibersihkan Jumlah Krimialitas yang tertangani Jumlah kecelakaan/pelanggaran



Kepolisian



lalu lintas Jumlah pengaduan masyarakat yang tertangani



3.



Minotoring



Kegiatan  monitoring lebih  terfokus pada kegiatan yang akan dilaksanakan. Monitoring dilakukan dengan cara menggali untuk mendapatkan informasi secara regular berdasarkan indikator tertentu, dengan maksud mengetahui apakah kegiatan yang sedang berlangsung sesuai dengan perencanaan dan prosedur yang telah disepakati. Indikator monitoring mencakup esensi aktivitas dan target yang ditetapkan pada perencanaan program. Apabila monitoring dilakukan dengan baik akan bermanfaat dalam memastikan pelaksanaan kegiatan tetap pada jalurnya (sesuai pedoman dan perencanaan program). Juga memberikan informasi kepada pengelola program apabila terjadi hambatan



dan penyimpangan,



serta



sebagai



masukan dalam



melakukan evaluasi. Secara prinsip, monitoring dilakukan sementara kegiatan sedang berlangsung guna memastikan  kesesuaian proses dan capaian sesuai rencana, tercapai atau tidak. Bila ditemukan penyimpangan atau kelambanan maka segera dibenahi sehingga kegiatan dapat berjalan sesuai rencana dan targetnya. Jadi, hasil monitoring menjadi input bagi kepentingan proses selanjutnya. Sementara Evaluasi dilakukan pada akhir kegiatan, untuk mengetahui hasil atau capaian akhir dari kegiatan atau program.  Hasil Evaluasi bermanfaat bagi rencana pelaksanaan program yang sama diwaktu dan tempat lainnya. 4.



Modeling Pemodelan informasi merupakan suatu cara yang dilakukan untuk mendesain aktivitas dari aliran informasi pada suatu organisasi. Dapat juga memberikan sebuah spesifikasi menyeluruh dari informasi yang menyusun aliran itu. Berikut merupakan table yang menggambarkan fase dalam perkembangan system informasi dan hasil (proses penting) yang terdapat pada tiap fase.



Fase



Fase Fase Perencanaan Fase Definisi Fase Analisis Fase Desain Fase



Hasil (Proses Penting) Perencanaan Proyek Fungsi Model Umum Model Konseptual Logik dan Laporan



Pengembangan



Teknis



Dokumen dan Realisasi Sistem Informasi



Pengujian Fase Pengenalan Manual, Rencana Pengenalan Fase Pemeliharaan Dokumentasi Tambahan Perkembangan Sistem Informasi dan Hasil Tiap Fase Proses pemodelan informasi berada pada fase analisis dengan menggambarkan model konseptual sebagai langkah awal dari suatu perkembangan perangkat lunak yang dilakukan secara sistematis tentang suatu system yang akan dimodelkan dan dibangun. 



FCO-IM FCO-IM adalah metode pemodelan informasi berdasarkan bahasa alami user. Adapun kelebihan FCO-IM dibandingkan metode pemodelan informasi lain adalah sebagai berikut: 1. Intensitas keikutsertaan user, tinggi, sehingga menuju ke arah validasi yang baik 2. Pendekatan model menghasilkan desain yang lebih baik 3. Dokumentasi



terintegrasi



penuh



sehingga



mencegah



penambahan biaya pemeliharaan 4. Meningkatkan dukungan terhadap perkembangan system kea rah yang lebih baik 5. Mengurangi time to market untuk pemodelan/desain, dan realisasi Dalam melakukan pemodelan terhadap informasi (scenario), FCO-IM melakukannya dalam beberapa tahapan. Berikut langkah-langkah pemodelan informasi dengan metode FCO-IM :



1. Verbalization, yaitu user menginputkan kalimat berdasarkan sebuah fakta (fact expression). 2. Classify dan Qualify, ialah proses pengelompokan kalimat ke dalam kelas-kelas dan memberikan nama terhadap masingmasing kelas untuk selanjutnya akan tersimpan di dalam Repository dan berupa fact type (role), object type, dan label type. 3. Information Grammar Diagram (IGD) untuk mendapatkan model informasi berdasarkan kalimat inputan user. Model informasi yang dihasilkan sesuai dengan item-item yang terdapat pada Repository. 4. Constraint, yaitu dengan melakukan penambahan constraint yang dilakukan pada IGD. 5. Grouping,



Lexicating



dan



Reducing



(GLR),



yairu



mengkombinasikan sebanyak mungkin fact type ke dalam table yang sama tanpa adanya redundasi, mentransformasi fact type sehingga setiap role memiliki oleh label type, dan menghapus faxt type tertentu. 5.



Interrogative (pemeriksaan) Audit merupakan sebuah kegiatan yang melakukan pemerikasaan untuk menilai dan mengevaluasi sebuah aktivitas atau objek seperti implementasi pengendalian internal pada sistem informasi. Pemeriksaan sistem informasi Merupakan suatu proses pengumpulan dan pengevaluasian bukti-bukti yang dilakukan oleh pihak yang independen dan kompeten untuk mengetahui apakah suatu sistem informasi dan sumber daya terkait, secara memadai telah dapat digunakan untuk: a. Melindungi asset. b. Menjaga integritas dan ketersediaan sistem dan data. c. Menyediakan informasi yang relevan dan handal.



d. Mencapai tujuan organisasi dengan efektif. e. Menggunakan sumber daya dengan efisien. f. Tujuan audit SIA adalah untuk meninjau dan mengevaluasi pengendalian internal yang melindungi sistem tersebut. g. Ketika melaksanakan audit sistem informasi, para auditor harus memastikan tujuan-tujuan berikut ini dipenuhi : 



Perlengkapan keamanan melindungi perlengkapan komputer, program, komunikasi, dan data dari akses yang tidak sah, modifikasi, atau penghancuran.







Pengembangan dan perolehan program dilaksanakan sesuai dengan otorisasi khusus dan umum dari pihak manajemen.







Modifikasi program dilaksanakan dengan otorisasi dan persetujuan pihak manajemen.







Pemrosesan transaksi, file, laporan, dan catatan komputer lainnya telah akurat dan lengkap.







Data sumber yang tidak akurat atau yang tidak memiliki otorisasi yang tepat diidentifikasi dan ditangani sesuai dengan kebijakan manajerial yang telah ditetapkan.







File data komputer telah akurat, lengkap, dan dijaga kerahasiaannya



6.



Strategic Decision Center Keputusan adalah suatu rekasi terhadap beberapa solusi alternative yang dilakukan secara sadar dengan cara menganalisa kemungkinankemungkinan dari alternative tersebut bersama. Keputusan Srategis adalah setiap keputusan akan membuat pilihan terakhir, dapat berupa tindakan atau opini. Itu semua bermula ketika kita perlu untuk melakukan sesuatu tetapi tidak tahu apa yang harus dilakukan. Keputusan Strategik merupakan salah satu tanggung jawab utama pucuk pimpinan organisasi. Organisasi memerlukan wahana untuk merealisasikan misi dan visinya, dan wahana itu adalah desain



organisasi. Kekeliruan di dalam mendisain organisasi akan membawa organisasi ke tempat lain selain tujuan yang telah ditetapkan dan disepakati. Textbook strategic management mengajarkan bahwa desain



organisasi



seharusnya



mendukung



usaha



organisasi



merealisasikan cita-cita yang telah dituangkan dalam visi dan misi yang selanjutnya dirinci dalam rencana strategick , rencana taktis dan rencana operasional. Secara berurutan, semakin kea rah rencana operasional , rencana yang dibuat semakin rinci higga penentuan apa yang seharusnya dikerjakan oleh individu di dalam organisasi. E. Data Processing Overview 1.



Pengertian Pengolahan Data Menurut Para Ahli 1.



Menurut



Jogiyanto



menjelaskan:



“Pengolahan



data



yaitu



manipulasi dari data ke dalam bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti, berupa suatu informasi” 2.



Menurut Sutabri Pengolahan data terdiri dari kegiatan-kegiatan penyimpanan data dan penanganan data, yang bisa diuraikan sebagai berikut: 



Penyimpanan Data (Data Storage) Penyimpanan data yaitu meliputi pekerjaan seperti pengumpulan



(filling),



pencarian



(searching),



dan



pemeliharaan (maintenance). 



Penanganan Data (Data Handling) Penanganan data yaitu meliputi berbagai kegiatan, misalnya



pemeriksaan



(verifying),



perbandingan



(comparing) pemilihan (sorting), peringkasan (extracting), dan penggunaan (manipulating).Siklus Pengolahan Data. 2. Siklus Pengolahan Data Siklus pengolahan data terdiri dari tiga tahapan dasar diantaranya yaitu:



1) Input: ini merupakan data awal, atau data input, disiapkan dalam berbagai bentuk yang sesuai untuk kepentingan pengolahan. Bentuk tersebut akan bergantung pada pengolahan mesin. 2) Processing: Pada langkah ini data input dirubah, dan biasanya dikombinasikan dengan informasi lain untuk menghasilkan data dalam bentuk yang lebih bisa dipakai. 3) Output: Pada proses ini hasil-hasil dari pengolahan data sebelumnya dikumpulkan untuk pengolahan data selanjutnya. 3. Proses Pengolahan Data Pengolahan data biasanya terdiri dari sejumlah proses pengolahan dasar yang dilaksanakan dalam beberapa urutan, diantaranya: 1) Recording Yaitu proses pencatatan atau memindahkan data pada beberapa formulir atau dokumen. Ini dilakukan dalam tahap originasi atau pada dokumen sumber dan tahap distribusi pada dokumen laporan dan seluruh siklus pengolahan. 2) Duplicating Yaitu proses penggandaan data di atas formulir atau dokumen, proses ini dilakukan sewaktu data tersebut dicatat secara manual, atau proses ini dikerjakan setelah menggunakan mesin. 3) Verifying Yaitu proses pemeriksaan, pencatatan biasanya merupakan operasi manual, dan proses ini merupakan hal penting bahwa data yang telah dicatat tersebut diperiksa secara teliti, barangkali ada kesalahan-kesalahan. 4) Klasifikasi Yaitu prose memisahkan data data ke dalam berbagai kategori. Klasifikasi biasanya dikerjakan lebih dari satu cara. Contoh, sekumpulan daftar pertanyaan mahasiswa bisa diklasifikasikan



sesuai jenis kelamin mahasiswa, atau sesuai tahun masuk mahasiswa. 5) Sorting Proses mengatur data dalam urutan tertentu. Sorting data dapat dilakukan sebelum atau sesudah klasifikasi. 6) Merging Yaitu proses mencampur dua atau lebih kumpulan data, semua kumpulan tersebut telah disort dengan kunci yang sama, dan meletakkan kumpulan data tersebut bersama-sama menjadi kumpulan data tunggal yang telah disort. 7) Kalkulasi Yaitu proses melakukan perhitungan numeris pada data yang bertipe numeris. 8) Memeriksa Table Yaitu proses ini bertujuan untuk bisa mendapatkan kembali data tertentu pada kumpulan data yang telah tersortir. Fungsi dasar Pengolahan Data diantaranya: 1) Mengambil program dan data (masukan atau input) 2) Menyimpan program dan data serta menyediakan untuk pemrosesan 3) Menjalankan proses aritmatika dan logika dalam data yang disimpan 4) Menyimpan hasil akhir pengolahan. 5) Mencetak atau menampilkan hasil pengolahan atau data yang disimpan. 1. Data processing resources used in information systems Jasa Informasi adalah area fungsional utama perusahaan yang terdiri dari analis sistem, programmer, pengelola database, spesialis jaringan, dan personil operasi. Sumber Daya Informasi perusahaan meliputi



hardware,software, para spesialis informasi, pemakai, fasilitas, database dan informasi.Sistem Informasi Sumber Daya Informasi adalah sistem yang menyediakan informasi mengenai sumber daya informasi perusahaan pada para pemakai diseluruh perusahaan. Manajer unit jasa informasi dikenal dengan istilah CIO (Chief Information Officer).CIO merupakan salah satu eksekutif tingkat puncak perusahaan yang bertanggung jawab atas jasa informasi (Iformation Services / IS).\ 1) Subsistem Input Sistem Informasi SDI 



Dalam model Sistem Informasi Sumber Daya Informasi, subsistem input menyediakan data bagi database. Subsistem Input terdiri dari :







SIA (Sistem Informasi Akuntansi), Mengumpulkan data internal yang menjelaskan unit jasa informasi dan data eksternal yang menjelaskan transaksi unit tersebut dengan para pemasoknya.







Subsistem Riset SDI, Melakukan kegiatan-kegiatan yang terdiri dari proyek-proyek riset di dalam perusahaan yang selanjutnya menentukan kebutuhan pemakai dan kepuasan pemakai.







Subsistem



Intelijen



SDM,



Berhubungan



dengan



pengumpulan informasi dari elemen-elemen lingkungan perusahaan 2) Subsistem Database Sistem Informasi SDI Database adalah suatu kumpulan data komputer yang terintegrasi, diatur dan disimpan menurut cara tertentu sehingga mudah dalam hal pengambilan kembali. 3) Subsistem Output Sistem Informasi SDI



1) Model Sistem Informasi SDI meliputi 5 subsistem output, antara lain : 2) Subsistem Perangkat Keras, Menyiapkan output informasi yang menjelaskan sumber daya perangkat keras. 3) Subsistem Perangkat Lunak, Menyiapkan output informasi yang menjelaskan sumber daya perangkat lunak. 4) Subsistem SDM, Menyediakan informasi tentang spesialis informasi perusahaan. 5) Subsistem Data dan Informasi, Menyiapkan output yang menjelaskan sumber daya data dan informasi yang berada di database pusat. 6) Subsistem Sumber Daya Terintegrasi, Menyatukan informasi yang menjelaskan sumber daya perangkat keras, perangkat lunak, SDM, serta data dan informasi. Mencapai Manajemen Kualitas dalam Jasa Informasi 1.



Mengidentifikasi pelanggan jasa informasi.



2.



Mengidentifikasi kebutuhan kualitas pelanggan.



3.



Menetapkan Metrik kualitas.



4.



Mendefinisikan strategi kualitas jasa informasi.



5.



Menerapkan program-program kualitas jasa informasi.



6.



Memantau kinerja kualitas jasa informasi.



Keamanan Sistem Keamanan sistem perusahaan mengacu pada perlindungan terhadap semua sumber daya informasi perusahaan dari ancaman oleh pihakpihak yang tidak berwenang. Perusahaan menerapkan suatu program keamanan sistem yang efektif dengan pertama-tama mengidentifikasi berbagai kelemahan dan kemudian menerapkan perlawan dan perlindungan yang diperlukan.



Tujuan Keamanan 1. Kerahasiaan, SIE, SI-SDM, dan sistem akuntansi (seperti gaji, piutang, pembelian,dan hutang) sangat kritis dalam hal ini. 2. Ketersediaan, Tujuan CMIS adalah menyediakan data dan informasi bagi mereka yang berwenang untuk menggunakannya, terutama yang berorientasi informasi. 3. Intergritas, Semua subsistem CBIS harus menyediakan gambaran akurat dari sistem fisik yang diwakilinya 2. Organizing data processing resources 4 macam Data Processing Resource di implementasikan pada sebuah Organisasi. Bentuk Implementasinya : 1.



Struktur Sentral Data Processing Resource pada satu tempat dan administrasi dalam sebuah organisasi.



2. Struktur Distribusi Data Processing Resource berada pada setiap departemen atau setiap unit administrasi



3. Struktur Hybrid Gabungan antara organisasi sentral dan distribusi



F. Data Base Concepts Basis data adalah suatu kumpulan data terhubung yang disimpan secara bersama-sama pada suatu media, yang diorganisasikan berdasarkan sebuah skema atau struktur tertentu, dan dengan software untuk melakukan manipulasi untuk kegunaan tertentu. Beberapa kriteria penting dalam basis data, yaitu :  Bersifat data oriented dan bukan program oriented.  Dapat digunakan oleh beberapa program aplikasi tanpa perlu mengubah basis datanya.  Dapat berkembang dengan mudah, baik volume maupun strukturnya.  Dapat memenuhi kebutuhan sistem-sistem baru secara mudah.  Dapat digunakan dengan cara-cara yang berbeda. Dari beberapa kriteria tersebut, nampak adanya perbedaan secara nyata antara file yang berbasis data dan file konvensional yang lebih bersifat program oriented, yaitu hanya dapat digunakan oleh satu program aplikasi,



hanya berhubungan dengan suatu persoalan tertentu untuk sistem yang direncanakan, perkembangan data hanya mungkin terjadi hanya pada volume data saja, kerangkapan data tidak terkontrol. Pemanfaatan basis data : 



Sebagai salah satu komponen penting dalam sistem informasi, karena merupakan dasar dalam menyediakan informasi







Menentukan kualitas informasi : akurat, tepat waktu dan relevan.







Mengurangi duplikasi data (data redundancy)







Hubungan data dapat ditingkatkan







Manipulasi terhadap data dengan cepat dan mudah







Efisiensi penggunaan ruang penyimpanan



1. Application vs. data base processing 



Aplikasi adalah suatu subkelas dari suatu perangkat lunak komputer yang memanfaatkan kemampuan komputer secara langsung untuk melakukan suatu tugas yang diinginkan pengguna (Wikipedia, 2012). Aplikasi dapat juga dikatakan sebagai penerjemah



perintah-perintah



yang



dijalankan



pengguna



komputer untuk diteruskan ke atau diproses oleh perangkat keras. Menurut Marimin dkk. (2011:43) Aplikasi merupakan program yang secara langsung dapat melakukan proses-proses yang digunakan dalam komputer oleh pengguna. Aplikasi merupakan kumpulan dari file-file tertentu yang berisi kode program yang menghubungkan antara pengguna dan perangkat keras Komputer. Aplikasi sering juga disebut sebagai perangkat lunak, merupakan program komputer yang isi instruksinya dapat diubah dengan mudah. Aplikasi pada umumnya digunakan untuk mengontrol perangkat keras (yang sering disebut sebagai device driver), melakukan proses perhitungan, dan berinteraksi dengan aplikasi yang lebih mendasar lainnya (seperti sistem operasi, dan bahasa



pemrograman). Secara umum aplikasi dapat dibagi menjadi 3 tingkatan yaitu tingkatan program aplikasi (application program misalnya Microsoft Office), tingkatan sistem operasi (operating system misalnya Microsoft Windows), dan tingkatan bahasa pemrograman (misalnya PHP). 



Data base juga berarti kumpulan data yang bersifat mekanis, terdefinisi,



dan



terbagi



dengan



formal



melalui



suatu



pengorganisasian. Data base adalah data operasional yang dipergunakan oleh sistem dari aplikasi dari pengorganisasian. Database juga didefinisikan sebagai sistem file yang terintegrasi serta mempunyai paling tidak satu primary key untuk sebuah pengulangan. Pengolahan database dalam media komputer ditujukan



untuk



perkembangan



mempermudah zaman



yang



dan semakin



tentunya



mengikuti



menerapkan



era



komputerisasi. Suatu pengelolaan sistem database dalam dunia IT biasa dikenal dengan istilah DBMS (Database Management System). Suatu database juga dapat didefinisikan terdiri dari kumpulan tabel – tabel yang menyimpan data serta informasi. 2. Data base management systems Sistem Manajemen Basis-Data (Data Base Management System / DBMS) adalah perangkat lunak sistem yang memungkinkan para pemakai membuat, memelihara, mengontrol, dan meng-akses basis data dengan cara praktis dan efisien. DBMS dapat digunakan untuk meng-akomodasikan berbagai macam pemakai yang memiliki kebutuhan akses yang berbeda-beda. DBMS pada umumnya menyediakan fasilitas atau fitur-fitur yang memungkinkan data dapat diakses dengan mudah, aman, dan cepat. Beberapa fitur yang secara umum tersedia adalah: 



Keamanan



DBMS menyediakan sistem pengamanan data sehingga tidak mudah diakses oleh orang yang tidak memiliki hak akses. 



Independensi DBMS menjamin independensi antara data dan program, data tidak bergantung pada program yang meng-akses-nya, karena struktur data-nya dirancang berdasarkan kebutuhan informasi, bukan berdasarkan struktur program. Sebaliknya program juga tidak bergantung pada data, sehingga walaupun struktur data diubah, program tidak perlu berubah.







Konkruensi / data sharing Data dapat diakses secara bersamaan oleh beberapa pengguna karena manajemen data dilaksanakan oleh DBMS.







Integritas DBMS mengelola file-file data serta relasi-nya dengan tujuan agar data selalu dalam keadaan valid dan konsisten







Pemulihan DBMS menyediakan fasilitas untuk memulihkan kembali file-file data ke keadaan semula sebelum terjadi-nya kesalahan (error) atau gangguan baik kesalahan perangkat keras maupun kegagalan perangkat lunak.







Kamus / katalog sistem DBMS menyediakan fasilitas kamus data atau katalog sistem yang menjelaskan deskripsi dari field-field data yang terkandung dalam basisdata.







Perangkat Produktivitas DBMS menyediakan sejumlah perangkat produktivitas sehingga memudahkan para pengguna untuk menarik manfaat dari database, misalnya report generator (pembangkit laporan) dan query generator (pembangkit query / pencarian informasi).



Sistem Manajemen Basis-Data(DBMS)memiliki berbagai keunggulan dibandingkan dengan pengelolaan data tanpa DBMS, walaupun tidak terlepas dari beberapa kelemahan. Keunggulan DBMS antara lain sbb: 



Mengurangi duplikasi data atau data redundancy







Menjaga konsistensi dan integritas data







Meningkatkan keamanan data







Meningkatkan effisiensi dan effektivitas penggunaan data







Meningkatkan produktivitas para pengguna data







Memudahkan pengguna dalam menggali informasi dari kumpulan data







Meningkatkan pemeliharaan data melalui independensi data







Meningkatkan pemakaian bersama dari data







Meningkatkan layanan backup dan recovery data







Mengurangi konflik antar pengguna data



Kelemahan DBMS antara lain sbb: 



Memerlukan



suatu



skill



tertentu



untuk



bisa



melakukan



administrasi dan manajemen database agar dapat diperoleh struktur dan relasi data yang optimal 



Memerlukan kapasitas penyimpanan baik eksternal (disk) maupun internal (memory) agar DBMS dapat bekerja cepat dan efisien.







Harga DBMS yang handal biasanya sangat mahal







Kebutuhan akan sumber daya (resources) biasanya cukup tinggi







Konversi dari sistem lama ke sistem DBMS terkadang sangat mahal, disamping biaya pengadaan perangkat keras dan perangkat lunak, diperlukan pula biaya pelatihan.







Apabila DBMS gagal menjalankan misinya maka tingkat kegagalan menjadi lebih tinggi karena banyak pengguna yang bergantung pada sistem ini.



G. Coding, Sorting, Searching Data 1. Coding Pengertian coding adalah Proses menulis, menguji, memperbaiki kode dalam membentuk program dengan baik.. Nah coding sendiri secara sangat sederhana bisa diartikan sebagai kegiatan untuk membuat sebuah aplikasi. Namun tentu kita tidak bisa puas dengan penjelasan seperti itu. Istilah ini bisa diartikan sebagai segala jenis usaha atau kegiatan untuk menyusun, menguji, memperbaiki kode-kode tertentu demi menciptakan sebuah program. Secara analogi kita bisa mengumpamakan berkomunikasi



kegiatan



dengan



coding



mesin.



sebagai



Dengan



cara



kita



menggunakan



untuk bahasa



pemrograman tertentu kita bisa memerintahkan mereka untuk melakukan suatu tugas. 2. Fungsi dan Manfaat Coding Dilihat dari pengertiannya saja mungkin kita sudah bisa mengetahui bahwa kegiatan coding itu tidak mudah untuk dilakukan. Namun di jaman yang serba digital dan canggih ini tentu kemampuan untuk memahami bahasa pemrograman sangatlah penting. Apalagi dengan perkembangan dunia yang semakin maju, maka skill programming akan terlihat sangat menjanjikan. Berikut ini beberapa kelebihan dan keuntungan yang bisa kalian dapatkan dengan belajar coding : 



Dapat membuat sebuah blog atau website sendiri tanpa bantuan orang lain.







Bisa dijadikan pekerjaan di masa depan sebagai seorang programmer.



Banyak hal yang bisa dilakukan dengan coding maka dari itu kegiatan yang satu ini bisa dimanfaatkan sebagai ladang mencari uang. Misal saja dengan menerima pesanan untuk membuat website, perangkat lunak atau aplikasi dan bahkan memulai bisnis e-commerce. Contoh Bahasa Coding / Pemrograman Dalam sebuah kegiatan coding biasanya seorang programmer akan menggunakan bahasa pemrograman tertentu sesuai dengan tujuan awalnya. Tentu ketika kita ingin membuat sebuah website dan perangkat lunak maka bahasa pemrograman yang digunakan akan berbeda. Oleh karena itu sangatlah penting untuk memilih bahasa pemrograman mana yang tepat untuk dipelajari sesuai dengan minat kita. Berikut ini beberapa programming language terbaik dan paling populer yang bisa menjadi pilihan kalian : 



Java







PHP







C







C++







HTML







Visual Basic







Python







Javascript







C#







Objective-C







ActionScript



1. Code structures (Struktur Kode) Kode digunakan untuk tujuan mengklasifikasikan data,memasukkan data ke dalam computer dan untuk mengambil bermacam‐macam informasi. Kode dapat dibentuk dari kumpulan angka, huruf dan



karakter‐karakter khusus (misalnya @,#,$ dan sebagainya). Kode dapat berupa angka (numeric code), huruf (alphabetic code) dan gabungan dari angka,huruf dan karakter khusus (alphanumeric code) serta kode batang (bar code). Petunjuk dalam pembuatan kode : 1) Harus mudah diingat, unik, fleksibel, efisien, konsisten. 2) Harus distandarisasi. 3) Spasi dan karakter mirip dihindari. 4) Panjang kode harus sama. Ada beberapa macam tipe dari kode yang dapat digunakan di dalam system informasi yaitu : 1. Kode mnemonik (mnemonic code) Kode mnemonik digunakan untuk tujuan supaya mudah diingat.Kode mnemonic dibuat dengan dasar singkatan atau mengambil sebagian karakter dari item yang akan diwakili dengan kode ini. Misal “P” untuk Pria,”W” untuk Wanita,”JKT” untuk Jakarta. Umumnya kode memonic menggunakan huruf. Akan tetapi dapat juga menggunakan gabungan huruf dan angka misalnya computer IBM PC dengan ukuran memori 640 Kb,color monitor dapat dikodekan “K‐IBM‐PC‐640‐CO”. Kebaikan dari kode ini adalah mudah diingat dan kelemahannya adalah kode dapat terlalu panjang. 2. Kode urut (Sequential Code) / kode seri (Serial Code) Kode urut merupakan kode yang nilainya urut antara satu kode dengan kode berikutnya. Contoh : 001 Kas. 002 Piutang dagang 003 Persediaan produk selesai



004 Persediaan produk dalam proses Kode urut memiliki kebaikan sebagai berikut : a. Sangat sederhana. b. Mudah diterapkan. c. Kode dapat pendek tetapi unik. d. Mudah dicari bila kodenya sudah diketahui. e. Cocok untuk rekaman di file yang menggunakan nomor record relaitf, sehingga nomor record dapat sama dengan kodenya, dengan demikian file tidak perlu diindeks. f. Baik untuk pengendalian, karena kode yang hilang dapat mudah diketahui. Kode urut memilik kelemahan sebagai berikut : 



Penambahan kode hanya dapat ditambahkan pada akhir urutan dan tidak dapat disisipkan.







Tidak mempunyai dasar logika tentang informasi item yang



diwakilinya,



kecuali



hanya



berdasarkan



urutannya saja. 



Tidak fleksibel bila terjadi perubahan kode.



3. Kode blok (Block Code) Kode Blok mengklasifikasikan item ke dalam kelompok blok (range) tertentu yang mencerminkan satu klasifikasi tertentu atas dasar pemakaian maksimum yang diharapkan. Contoh : Blok Kelompok 1000 ‐ 1999 Aktiva lancar 2000 ‐ 2499 Aktiva tetap 2500 ‐ 3000 Hutang lancar Kode Blok mempunyai kebaikan sebagai berikut : a. Nilai dari kode mempunyai arti, yaitu masuk dalam blok yang sudah tertentu. b. Mudah diperluas.



c. Kode dapat ditambah atau dibuang sebagian. d. Proses pembuatan laporan keuangan dapat dilakukan dengan lebih mudah karena tiap-tiap kelompok rekening dapat diketahui dari blok kodenya.



4. Kode group (Group Code) Kode Group merupakan kode yang berdasarkan field‐field dan tiap‐tiap field kode mempunyai arti. Contoh dalam kode Nomor Induk Mahasiswa (NIM) 12100001 dimana 2 digit dari kiri menunjukkan



jurusan



yang



diambil,2



digit



berikutnya



menunjukkan tahun masuk dan digit berikutnya menunjukkan nomor urut mahasiswa. Kode group mempunyai kebaikan yaitu : a. Nilai dari kode mempunyai arti. b. Mudah diperluas. c. Dapat ditambah atau dibuang sebagian. d. Dapat menunjukkan panjang dari data. Selain itu kode group mempunyai kelemahan yaitu kode dapat menjadi panjang.



5. Kode desimal (Decimal Code) Kode decimal mengklasifikasikan kode atas dasar 10 unit angka desimal dimulai dari angka 0 sampai dengan angka 9 atau dari 00 sampai dengan 99 tergantung dari banyaknya kelompok. Contoh : 00. AKTIVA LANCAR 0010 Kas 0020 Piutang Dagang 0030 Persediaan Bahan Baku 0040 Dibayar Dimuka



1. AKTIVA TETAP 0110 Tanah 120 gunan Kantor



2. Sorting data Pengurutan data (sorting) adalah suatu proses untuk menyusun kembali himpunan obyek menggunakan aturan tertentu. Secara umum ada dua jenis pengurutan data yaitu : a. Pengurutan secara urut naik (Ascending) yaitu dari data yang nilainya paling kecil sampai data yang nilainya paling besar. b. Pengurutan secara urut turun (Descending) yaitu dari data yang mempunyai nilai yang paling besar sampai paling kecil. Berdasarkan media yang digunakan terdapat 2 metode sortir : 1. Sortir Internal Metode ini dipakai jika himpunan data yang akan disortir kecil, sehingga proses sortir tidak membutuhkan tempat yang besar di memori utama komputer. 2. Sortir Eksternal Metode ini dipakai jika himpunan data yang akan disortir cukup besar, sehingga dibutuhkan media atau alat tambahan seperti Magnetik Tape, Disket dan sebagainya. Dua hal yang mempengaruhi kecepatan algoritma sortir adalah : 1. Jumlah operasi perbandingan yang dilakukan. 2. Jumlah operasi pemindahan data dilakukan. Pada garis besarnya ada tiga teknik utama yang dapat dilakukan dalam melakukan sortir yaitu :



1. Sortir Penyisipan atau Insertion Sort. 2. Sortir Pemilihan atau Selection Sort. 3. Sortir Penukaran atau Exchange Sort. Perbedaan utama antara Sortir Penyisipan dan Sortir Pemilihan adalah sebagai berikut : 



Pada Sortir Penyisipan, pada setiap langkah hanya diperhatikan satu data saja, kemudian untuk mencari tempat data diletakkan, dilihat semua data yang akan menjadi tujuan.







Sebaliknya pada Sortir Pemilihan, pada tiap langkah dipilih data dari semua barisan data, kemudian diletakan sebagai satu data baru pada subdaftar tujuan.



3. Searching techniques Searching (Pencarian Data) sering juga disebut table look-up atau storage and retrieval information adalah suatu proses untuk mengumpulkan sejumlah informasi di dalam pengingat komputer dan kemudian mencari kembali informasi yang diperlukan secepat mungkin. Dalam kehidupan sehari-hari sebenarnya kita sering melakukan pencarian data. Sebagai contoh, jika kita menggunakan Kamus untuk mencari kata-kata dalam Bahasa Inggris yang belum diketahui terjemahannya dalam Bahasa Indonesia. Contoh lain saat kita menggunakan buku telepon untuk mencari



nomor telepon



teman atau kenalan dan masih banyak contoh yang lain. Pencarian data sering juga disebut table look-up atau storage and retrieval information adalah suatu proses untuk mengumpulkan sejumlah informasi di dalam pengingat komputer dan kemudian mencari kembali informasi yang diperlukan secepat mungkin. Algoritma



pencarian (searching algorithm) adalah algoritma yang menerima sebuah argumen kunci dan dengan langkah-langkah tertentu akan mencari rekaman dengan kunci tersebut. Setelah proses pencarian dilaksanakan, akan diperoleh salah satu dari dua kemungkinan, yaitu data yang dicari ditemukan (successful) atau tidak ditemukan (unsuccessful). Metode pencarian data dapat dilakukan dengan dua cara yaitu pencarian internal (internal searching) dan



pencarian eksternal



(external searching). Pada pencarian internal, semua rekaman yang diketahui berada dalam pengingat komputer sedangakan pada pencarian eksternal, tidak semua rekaman yang diketahui berada dalam pengingat komputer, tetapi ada sejumlah rekaman yang tersimpan dalam penyimpan luar misalnya pita atau cakram magnetis.Selain itu metode pencarian data juga dapat dikelompokan menjadi pencarian statis (static searching) dan pencarian dinamis (dynamic searching).



Pada pencarian statis, banyaknya rekaman



yang diketahui dianggap tetap, pada pencarian dinamis, banyaknya rekaman yang diketahui bisa berubah-ubah yang disebabkan oleh penambahan atau penghapusan suatu rekaman. H. Logical Data Organization Organisasi data logis menggambarkan data dan hubungan secara rinci pada tingkat yang sangat tinggi. Ini tidak termasuk bagaimana data diwakili secara fisik dalam database, tapi menjelaskan pada tingkat yang sangat abstrak. Ini pada dasarnya mencakup entitas dan hubungan di antara mereka beserta atribut masing-masing entitas. Model data logis mencakup kunci utama masing-masing entitas dan juga kunci asing juga. Saat membuat model data logis, entitas pertama dan hubungannya diidentifikasi dengan tombolnya. Kemudian atribut dari masing-masing entitas diidentifikasi. Setelah banyak hubungan diselesaikan dan normalisasi dilakukan. Model data logis tidak bergantung pada sistem manajemen



basis data karena tidak menggambarkan struktur fisik database sebenarnya. Saat merancang model data logis nama panjang non formal dapat digunakan untuk entitas dan atribut. 1. Networks 1. Pengertian Jaringan Jaringan komputer adalah suatu sistem yang terdiri dari komputer, perangkat keras dan perangkat lunak yang disusun untuk bisa bekerja sama untuk memperoleh beraan manfaat dan tujuan untuk bisa



berkomunikasi,



mengakses



informasi,



menerima



dan



memberikan fasilitas informasi. 1. Jenis-Jenis Jaringan Komputer Secara umum jaringan komputer dibagi atas lima jenis, yaitu: 1) Local Area Network (LAN) Local Area Network (LAN), merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer. LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor suatu perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama sumberdaya (misalnya printer) dan saling bertukar informasi. 2) Metropolitan Area Network (MAN) Metropolitan Area Network (MAN), pada dasarnya merupakan versi LAN yang berukuran lebih besar dan biasanya menggunakan teknologi yang sama dengan LAN. MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang letaknya berdekatan atau juga sebuah kota dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta) atau umum. MAN mampu menunjang data dan suara,



bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel. 3) Wide Area Network (WAN) Wide Area Network (WAN), jangkauannya mencakup daerah geografis yang luas, seringkali mencakup sebuah negara bahkan benua. WAN terdiri dari kumpulan mesin-mesin



yang



bertujuan



untuk



menjalankan



program-program (aplikasi) pemakai. 4) Internet Sebenarnya terdapat banyak jaringan didunia ini, seringkali menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak yang berbeda-beda. Orang yang terhubung ke jaringan sering berharap untuk bisa berkomunikasi dengan orang lain yang terhubung ke jaringan lainnya. Keinginan seperti ini memerlukan hubungan antar jaringan yang seringkali tidak kampatibel dan berbeda. Biasanya untuk melakukan hal ini diperlukan sebuah mesin yang disebut gateway guna melakukan hubungan dan melaksanakan terjemahan yang diperlukan, baik perangkat keras maupun perangkat lunaknya. Kumpulan jaringan yang terinterkoneksi inilah yang disebut dengan internet. 5) Jaringan Tanpa Kabel Jaringan tanpa kabel merupakan suatu solusi terhadap komunikasi yang tidak bisa dilakukan dengan jaringan yang menggunakan kabel. Misalnya orang yang ingin mendapat



informasi



atau



melakukan



komunikasi



walaupun sedang berada diatas mobil atau pesawat terbang, maka mutlak jaringan tanpa kabel diperlukan



karena koneksi kabel tidaklah mungkin dibuat di dalam mobil atau pesawat. Saat ini jaringan tanpa kabel sudah marak digunakan dengan memanfaatkan jasa satelit dan mampu memberikan kecepatan akses yang lebih cepat dibandingkan dengan jaringan yang menggunakan kabel. 1. Ciri-Ciri Jaringan Komputer Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri jaringan komputer yaitu: 



Berbagi perangkat keras (hardware).







Berbagi perangkat lunak (software).







Berbagi saluran komunikasi (internet).







Berbagi data dengan mudah.







Memudahkan



komunikasi



antar



pemakai



jaringan. 2. Manfaat Jaringan computer Berikut ini terdapat beberapa manfaat dari jaringan komputer, yakni sebagai berikut: 



Dengan memakai



jaringan komputer



bisa



dengan ringan untuk menjalankan transisi data ataupun berbagi sumber daya. 



Bisa memudahkan komunikasi dan transaksi.







Menolong memperoleh akses informasi secara cepat dan tepat waktu serta up to date.







Dengan jaringan komputer bisa memudahkan pekerjaan menjadi lebih segera.



3. Tujuan Jaringan Komputer Tujuan dibangunnya suatu jaringan komputer adalah membawa informasi secara tepat dan tanpa adanya



kesalahan dari sisi pengirim (transmitter) menuju kesisi



penerima



(receiver)



melalui



media



komunikasi. 2. Relational 1. Pengertian Model Basis Data Relasional Model basis data relasional adalah suatu model basis data yang menggunakan tabel dua dimensi, yang terdiri atas baris dan kolom untuk menggambarkan sebuah file data. Model ini menunjukkan cara mengelola/mengorganisasikan data secara fisik dalam memori sekunder, yang akan berdampak pula pada bagaimana kita mengelompokkan data dan membentuk keseluruhan data yang terkait dalam sistem yang dibuat. 2. Perkembangan Model Basis Data Relasional Terdapat beberapa percobaan untuk menghasilkan implementasi sempurna dari model basis data relasional yang secara orisinil didefinisikan oleh Edgar F.Codd dan dijelaskan oleh Christopher J. Date, Hugh Darwen dan lainnya, namun tidak ada satupun yang secara populer sukses. Pengembangan terbaru dari model tipe Objek-Relasi, yang berdasarkan asumsi bahwa setiap fakta dapat diekspresikan dalam bentuk satu atau lebih hubungan biner. Model ini digunakan pada Object Role Modeling (ORM), RDF/Notation 3 (N3). 3. Perbedaan Relasional dan Non Relasional Model relasi merupakan model basis data pertama yang menjelaskan istilah matematika secara formal. Walaupun basis data hierarki dan jaringan hadir sebelum basis data relasional, namun spesifikasi mereka masih secara keseluruhan informal. Setelah model



relasional



diperkenalkan,



banyak



upaya



untuk



membandingkan dan membedakan model berbeda ini, dan munculnya deskripsi teliti dari model-model sebelumnya. Walaupun



prosedur alami dari manipulasi data antar muka untuk basis data jaringan dan hierarki terbatas dengan skope formalisasinya. 4. Kelebihan Model Basis Data Relasional Model data relasional lebih mudah dimengerti oleh semua kalangan, termasuk dar kalangan non-programmer karena bentuk yang simpel dan penjabaran hubungan antar data yang mengambil konsep relasi dalam matematika. Dengan bentuk yang mudah dipahami, programmer dapat dengan mudah melakukan berbagai operasi data misalnya query, update, edit, ataupun delete. Istilah-istilah dalam Model Basis Data Relasional Beberapa istilah-istilah model Basis data relasional 



Relasi, yaitu sebuah tabel yang terdiri dari beberapa kolom dan beberapa baris.







Atribut, yaitu kolom pada sebuah relasi.







Tupel, yaitu baris pada sebuah relasi.







Domain, yaitu kumpulan nilai yang valid untuk satu atau lebih atribut







Derajat, yaitu jumlah atribut dalam sebuah relasi (jumlah field)







Cardinality, yaitu jumlah tupel dalam sebuah relasi (jumlah record)



I. Physical Data Organization Organisasi data fisik menjelaskan bagaimana data benar-benar berada dalam database. Ini mencakup spesifikasi semua tabel dan kolom di dalamnya. Spesifikasi tabel meliputi rincian seperti nama tabel, jumlah kolom dan spesifikasi kolom meliputi nama kolom dan tipe data. Model data fisik juga berisi kunci utama setiap tabel dan juga menunjukkan hubungan antar tabel dengan menggunakan kunci asing. Selain itu, model data fisik mengandung kendala yang diterapkan pada data dan komponen seperti pemicu dan prosedur tersimpan. Model data fisik bergantung pada sistem manajemen basis data yang digunakan. Jadi model data fisik untuk



MySQL akan berbeda dari model data yang digambar untuk Oracle.Saat membuat model data fisik dari model data logis, entitas pertama diubah menjadi beberapa tabel. Kemudian hubungan ae dikonversi menjadi batasan kunci asing. Setelah itu atribut diubah menjadi kolom masingmasing tabel. 1. Computer storage media Agar lebih mudah di pahami, maka di bawah ini ada beberapa media penyimpanan data pada komputer menjadi 3 kategori : 1. Media Penyimpanan Data Magnetis Penyimpanan magnetik adalah salah satu jenis penyimpanan data yang paling umum digunakan pada komputer serta merupakan teknologi yang digunakan pada kebanyakan media penyimpanan komputer. Contoh perangkat penyimpanan magnetis adalah sebagai berikut; a. Disket floppy atau Disket Floppy Disk Drive atau FD adalah disk drive komputer yang memungkinkan pengguna untuk menyimpan data di dalam nya. Floppy disk merupakan media penyimpanan sekunder yang bisa di lepas (di copot). Floppy disk pertama yang digunakan adalah disket 5 1/4", yang kemudian diganti dengan disket 3 1/2 ". Disket yang berukuran 5 ¼ mampu menyimpan data sebesar 360 KB sampai 1,2 MB, sedangkan disket 3 1/2 mampu menyimpan data yang berukuran 360 KB sampai 1,44 MB. b. Hard Drive atau Hard Disk Hard disk drive (disingkat Hard Drive, HD, atau HDD ) adalah media untuk menyimpan data non-volatile. Artinya data yang di simpan pada hard disk tersebut tidak akan hilang meskipun komputer yang anda gunakan di matikan. Hard disk terdiri dari satu atau lebih piringan yang berisi data dengan menggunakan kepala magnetic. perangkat ini di simpan di dalam casing yang



terhubung pada motherboard dengan menggunakan kabel ATA, SCS, atau SATA, dan didukung juga oleh koneksi ke Power Supply (catu daya). c. SuperDisk SuperDisk adalah disk drive dan disket yang diperkenalkan oleh



3M,



(perusahaan



yang



bergerak



dalam



bidang



perkantoran, komunikasi dan keamanan). SuperDisk asli mampu menyimpan data sebesar 120 MB dan saat ini SuperDisks mampu menyimpan data sekitar 240 MB. d. Disket Zip Zip drive dan Zip disk adalah media penyimpanan data yang dikembangkan oleh Iomega yang fungsinya sama seperti disk drive dan disket standar 1,44". Yang membuat drive Iomega Zip unik adalah kemampuannya menyimpan data hingga 100 MB bahkan 250 MB. Zip disk ini sangat popular pada tahun 90-an, namun dengan cepat hilang ke populeran nya karena pengguna membutuhkan media penyimpanan yang lebih besar. Oleh karena itu munculah CD-R dan CD-RW menggantikan ZIP disk. 1) Media Penyimpanan Optik Jenis media penyimpanan lainnya adalah penyimpanan optik, perangkat ini menggunakan laser dan lampu sebagai metode untuk membaca dan menulis data. Contoh media penyimpanan optic adalah; a) Disk Blu-ray Blu-ray Disc atau BD adalah format cakram optik yang dikembangkan oleh tiga belas konsumen elektronik dan perusahaan komputer. Perusahaanperusahaan tersebut meliputi Dell, Hitachi, Hewlett



Packard, LG, Mitsubishi, Panasonic, Sony, dan TDK. Blu-ray pertama kali diperkenalkandi CES pada tanggal 4 Januari 2006. CES adalah singkatan dari Consumer Electronic Show yang merupakan konvensi yang diadakan di seluruh dunia. Disk Blu-ray mampu menyimpan data berukuran 25 GB sampai 50 GB. Disk bluray memiliki ukuran fisik sama dengan CD standar. b) Disk CD-ROM CD-ROM adalah singkatan dari Compact DiscRead Only Memory adalah cakram optik yang berisi data audio. sedangkan Drive CD-ROM atau drive optis adalah perangkat yang digunakan untuk membacanya. Drive CD-ROM memiliki kecepatan mulai dari 1x sampai 72x. Artinya CD 72x mampu dibaca kira-kira 72 kali lebih cepat dari versi 1x c) CD-R dan CD-RW CD-R adalah singkatan dari CD-Recordable dan merupakan cakram dan drive yang dapat ditulis dan mampu memberikan informasi yang tertulis pada disk satu kali dan kemudian disk tersebut dibaca berkali-kali setelah itu. Data yang ada pada CD-R tidak dapat dihapus dan disk CD-R tidak dapat diformat. d) DVD-R DVD-R di baca DVD dash R merupakan singkatan dari Digital Versatile Disc-Recordable, media penyimpanan data yang satu ini mampu merekam data hanya sekali dan kemudian data menjadi permanen pada disk. Disk tidak dapat direkam ke kedua kalinya.



e) DVD+R DVD+R di baca DVD plus R. DVD + R dapat menyimpan data sebesar 4.7GB, sementara cakram lapis ganda dapat menyimpan daya sampai 8,5 GB. 2) Media Penyimpanan Flash Saat ini, Memori flash sudah mulai menggantikan media penyimpanan magnetik karena flash memiliki harga yang lebih murah. Contoh dari media penyimpanan flash adalah; a) USB flash drive atau Flash disk Flash disk adalah media penyimpanan data portabel. Flash disk memiliki ukuran sebesar jempol manusia dan terhubung ke komputer melalui port USB. Flash disk adalah perangkat yang paling mudah untuk menyimpan dan mentransfer informasi. Flash disk tersedia dalam ukuran mulai dari 2 GB sampai 1 TB. Tidak seperti hard drive standar, flash drive tidak memiliki bagian yang dapat bergerak; Flash disk hanya berisi chip memori sirkuit terpadu yang digunakan untuk menyimpan data. Flash driv e biasanya memiliki selubung plastik atau aluminium yang mengelilingi chip memori dan konektor USB untuk



digunakan



pada



kebanyakan



komputer



modern. b) Kartu Memori Kartu memori adalah jenis media penyimpanan yang sering digunakan untuk menyimpan foto, video, atau data lain pada perangkat elektronik. Perangkat yang umumnya menggunakan kartu memori adalah kamera digital, camcorder digital, laptop, MP3 player, PDA, ponsel, konsol game, dan printer.



c) Memory Stick Memory Stick Sony pertama kali diperkenalkan oleh Sony pada bulan Oktober tahun 1998 dan merupakan kartu memori flash yang digunakan pada kamera digital Sony dan produk Sony lainnya. Sony merilis beberapa model Memory Stick, termasuk Memory Stick PRO, Memory Stick Duo, Memory Stick PRO Duo, Memory Stick Micro (M2), dan Memory Stick PRO-HG. Kapasitas Memory Stick berkisar dari 4 MB sampai 256 GB, dengan kapasitas maksimum teoritis 2 TB. Namun, sampai saat ini kapasitas 2 TB belum diproduksi. d) SSD SSD merupakan singkatan dari Solid-State Drive atau



Solid-State



Disk.



SSD



adalah



media



penyimpanan data yang menggunakan memori nonvolatile



sebagai



alat



untuk



menyimpan



dan



mengakses data. Berbeda dengan Hard Disk, SSD tidak



memiliki



bagian



yang



bergerak,



yang



memberikan keuntungan seperti mengakses data dan informasi yang tersimpan lebih cepat, tanpa suara, keandalan yang lebih tinggi, dan konsumsi daya yang rendah. 2. Pointers, chains, rings 1.



File cincin (multiring file) Multiring File merupakan metode pengorganisasian file yang berorientasi pada pemrosesan subset dari record secara efisien. Subset tersebut digambarkan sebagai grup dari beberapa record yang terdiri dari nilai atribut yang biasa. Subset dari record dihubungkan bersama secara eksplisit menggunakan pointer.



Rantai penghubung ini menentukan urutan anggota dari subset. Setiap subset mempunyai record kepala yang merupakan record awal dari suatu rantai. Sebuah record kepala berisi informasi yang berhubungan dengan seluruh record anggota di bawahnya. Record-record kepala ini juga dapat dihubungkan menjadi sebuah rantai. Tipe rantai tertentu yang digunakan untuk menggambarkan hal ini dinamakan ring, yang merupakan rantai di mana pointer anggota terakhir digunakan untuk menunkuk record kepala dari rantai. Ring-ring dapat disarangkan dalam banyak level kedalaman. Dalam hal ini record anggota dari ring level ke-i record kepala ring bawahan pada level i-1. Ring level terbawah, yang berisi data terakhir, selalu dianggap berada pada level 1 Definisi Multiring File : 



Terdidri dari kumpulan record yang memiliki interkoneksi antar record



2.







Mempercepat pencarian







Boros tempat karena membutuhkan pointer. Pointer



Dalam ilmu komputer, pointer adalah tipe data bahasa pemrograman yang nilainya mengacu untuk menunjuk langsung nilai lain yang tersimpan di tempat lain dalam suatu memori komputer menggunakan alamat yang ada. Untuk bahasa pemrograman tingkat tinggi, pointer secara efektif dapat mengambil tempat pada general purpose registers di bahasa tingkat rendah seperti bahasa assembly atau kode mesin, tetapi bila memori tersedia.



Pointer adalah implementasi sederhana,



lebih konkret tentang tipe data referensi yang lebih abstrak. Beberapa bahasa mendukung beberapa jenis pointer, walaupun ada yang memiliki lebih banyak pembatasan penggunaannya dari pada yang lain. Sebagai analogi, sebuah nomor halaman dalam



buku dapat dianggap sebagai pointer ke halaman yang sesuai; dereferencing seperti pointer akan dilakukan dengan membalik ke halaman dengan nomor halaman yang diberikan. Pointer dapat meningkatkan kinerja data secara signifikan agar operasi berulang seperti traversing string, tabel lookup, tabel kontrol dan struktur pohon. Secara khusus, sering jauh lebih efisien dalam waktu dan space untuk pointer dari pada menggunakan variable tipe data biasa. Sementara "pointer" telah digunakan untuk merujuk pada referensi yang ada pada umumnya, hal ini berlaku lebih baik bagi struktur data yang secara eksplisit memungkinkan antarmuka (interface) pointer untuk dimanipulasi (secara aritmetik melalui aritmetik pointer) sebagai alamat memori. Karena pointer memungkinkan akses yang baik dilindungi maupun tidak dilindungi ke memori yang dituju.



Secara lebih umumnya,



pointer adalah jenis data referensi, dan agar memperoleh pointer dereference maka datum pointer disimpan di lokasi yang berbeda di dalam memori. Fitur yang membedakan pointer dengan jenis referensi lain adalah nilai pointer yang dimaksud agar ditafsirkan sebagai alamat memori, yang merupakan konsep 'tingkat rendah'. Pointer juga dapat digunakan untuk titik (kembali) ke entri tabel sebelumnya (seperti dalam pengolahan loop) atau maju melewatibeberapa entri tabel (seperti pada switch atau "awal" keluar dari loop). Abstraksi pointer yang sangat tipis di atas merupakan kemampuan pengalamatan yang dikembangkan dengan arsitektur paling modern. Dalam skema sederhana, alamat atau indeks numerik, ditugaskan bagi setiap unit memori dalam sistem, di mana unit ini biasanya baik byte atau kata (word), secara efektif dapat mengubah semua memori ke array yang sangat besar. Kemudian, jika kita memiliki suatu alamat, sistem itu menyediakan operasi untuk mengambil nilai yang tersimpan



dalam unit memori pada alamat (biasanya menggunakan register tujuan umum didalam mesin yang digunakan). Pointer secara langsung didukung tanpa pembatasan dalam bahasa seperti PL / I, C, C++, Pascal, dan kebanyakan bahasa perakitan. Ketika berhadapan dengan array, operasi pencarian kritis biasanya perhitungan alamat



disebut tahap perhitungan



alamat yang melibatkan pembentukan sebuah array.



Dalam



struktur data lain, seperti daftar terhubung (linked list), pointer digunakan sebagai referensi secara eksplisit yang mengikat salah satu bagian dari struktur yang lain. Pointer digunakan untuk menumpangi parameter bagi referensi. Hal ini berguna jika programmer mengingin modifikasi fungsi untuk parameter, untuk dapat dilihat ke pemanggilan fungsi itu. Ini juga berguna untuk menampikan nilai hasil perkalian dari dalam fungsi yang telah dibuat. Pointer juga dapat digunakan untuk mengalokasikan atau DEALLOCATE variabel dinamis dan array dalam memori. Karena variable akan sering menjadikan memori penuh setelah selasai ngerjakan perintah, itu bisa menjadi pemborosan memori bila kita menyimpannya, dan oleh karena itu praktik yang baik untuk DEALLOCATE itu (menggunakan referensi pointer asli) ketika tidak lagi diperlukan. Kegagalan untuk melakukannya dapat mengakibatkan kehabisan memori (di mana memori bebas yang tersedia akan secara bertahap berkurang atau dalam kasus yang parah dengan secara cepat akan penuh). Menurut Frieyadie. 2007. Edisi Revisi Buku Pemrograman C++ dengan Borland C++ 5.02. Pointer adalah sebuah variabel yang berisi alamat lain. Suatu pointer dimaksudkan untuk menunjukan ke suatu alamat memori sehingga alamat dari suatu variabel dapat diketahui dengan mudah. Contoh Program:



#include



//Mengakses file pada library stdio.h



#include



//Mengakses file pada library stdlib.h



int main (void){



//Fungsi main yang harus ada dalam sebuah program C



int A = 5, H; int *ptrA, *ptrH; ptrA = &A;



//Deklarasi pointer sebagai integer //Alamat lokasi memori dari variabel A disimpan pada ptrA



H = *ptrA;



//Nilai data yang alamat lokasi memorinya disimpan pada ptrA, disimpan di variabel H



ptrH = &H;



//Alamat lokasi memori dari variabel H disimpan pada ptrH // %x menampilkan nilai hexa



printf("A=%d\n &A=%x \n ptrA=%x \n *ptrA=%d", A, &A, ptrA, *ptrA); printf("\n\nH=%d\n &H=%X\n ptrH=%X\n *ptrH=%d\n\n", H, &H, ptrH,*ptrH); system ("pause"); return (0);



//File yang terdapat pada stdlib.h //Nilai balikan fungsi main() adalah 0



Arti pointer dalam bahasa sehari-hari adalah putunjuk atau dapat dikatakan sebagai penentu atau dapat diartikan sebagai tipe data yang nilainya mengarah pada nilai yang terdapat pada sebuah area memori (alamat memori).Namun dalam bahasa C, Pointer bisa



berfungsi sebagai variabel array berarti pointer sebagai penunjuk elemen array ke-0 dalam variabel C. Kegunaan Pointer Di C++ : Kegunaan pointer yang utama adalah untuk menyimpan alamat memori dari sebuah variabel (data type atau object dari class), menyimpan alamat dari sebuah fungsi (function pointer) dan dapat berfungsi untuk



mengirimkan “Parameter yang berupa



variabel” ke dalam fungsi, artinya nilai variabel bisa diubah di dalam fungsi serta dapat membuat variabel dinamis. Tipe Data Pointer : Tipe_data merupakan tipe dari data yang ditunjuk, bukan tipe dari pointer- nya. Contoh : 1. Mensubstitusikan address sebuah variabel ke pointer dengan memakai address operator & int x; int *ptr; ptr = &x; 2. Mensubstitusikan address awal sebuah array ke pointer char t[5]; char *ptr; ptr = t; 3. Mensubstitusikan address salah satu elemen array dengan address operator char t[5] ; char *ptr; ptr = &t[3]; 4. Mensubstitusikan address awal character string ke pointer char char *ptr; ptr = "jakarta" 5. Mensubstitusikan NULL pada pointer.



NULL ada pointer kosong, menunjukkan suatu status dimana pointer itu belum diinisialisasikan dengan sebuah address tertentu. J. Storage and Processing (Penyimpanan dan proses) 1.



Sequential data organization (Organisasi data sekuensial) 1. Pengertian File Sequential Organisasi berkas sequential adalah merupakan cara yang paling dasar untuk mengorganisasikan kumpulan record-record dalam sebuah berkas. Dalam organisasi berkas  sequential, pada waktu record ini dibuat, record-record direkam secara berurutan. 2. Proses Karena record-record dalam organisasi berkas sequential harus diakses secara berurutan, maka berkas sekuensial lebih sering menggunakan batch processing dari pada interactive processing. 3. Keuntungan dari Sequential File Merupakan organisasi file yang sederhana. Jarak setiap aplikasi yang tersimpan sangat jelas. Metode penyimpanan didalam memory sangat sederhana, sehingga efisien untuk menyimpan record yang besar. Sangat murah untuk digunakan, sebab medianya cukup menggunakan magnetic tape. 4. Kerugian Dari Sequential File Seandainya diperlukan perubahan data, maka seluruh record yang tersimpan didalam master file, harus semuanya diproses. Data yang tersimpan harus sudah urut (sorted). Posisi data yang tersimpan sangat susah untuk up-to-date, sebab master file hanya bisa berubah saat proses selesai dilakukan. Tidak bisa dilkukan pembacaan secara langsung. 5. Pola Akses Pola Akses adalah penentuan akses berdasarkan field tertentu. Selama pola akses, berkas sequential dapat dipasangkan dengan



record-record yang sudah diurut pada berkas, maka waktu aksesnya sangat baik. Jadi kita harus menentukan pola akses terlebih dahulu, kemudian baru menentukan organisasi berkas sequential berdasarkan urutan yang sesuai dengan pola aksesnya, jangan sebaliknya. Contoh: Berkas gaji yang disusun secara sequential berdasarkan NIP, hendak diakses berdasarkan NAMA, maka program tidak baik. Juga tidak baik mengakses record dengan urutan sebagai berikut: NIP = 15024508, NIP = 15024607 NIP = 15024115, NIP = 1502800 Dimana NIP tersebut belum tersortir. 6. Media Penyimpanan data Sequential Berkas sequential dapat disimpan dalam SASD, seperti magnetic tape atau pada DASD, seperti magnetic disk. Beberapa alasan untuk menyimpan berkas sequential pada DASD : Pada umumnya komputer dihubungkan dengan sedikit tape drive, sehingga tidak cukup



untuk



menunjang



program



aplikasi



yang



banyak



membutuhkan berkas sekuensial. Contoh : Jika 3 berkas sequential, seperti master file, transaction file dan update master file yang digunakan oleh sebuah program. Karena hanya ada 2 tape drive, maka salah satu dari ketiga berkas tersebut disimpan dalam disk. Sistem yang dikonfigurasikan untuk fungsi berkas tertentu, selalu disimpan dalam disk. Contoh : Printer hanya dapat menerima semua berkas yang akan dicetak, bila terlebih dahulu berkas tersebut disimpan dalam disk. Jadi bila kita ingin membuat sebuah berkas laporan, maka harus ditentukan dari disk ke printer. 7. Pembuatan data Sequential Pembuatan berkas sequential meliputi penulisan record-record dalam serangkaian yang diinginkan pada media penyimpanan. Pembuatan berkas transaksi sequential meliputi tugas-tugas: Pengumpulan data Perubahan data dalam bentuk bahasa yang



dapat dibaca oleh mesin Pengeditan data Pemeriksaan transaksi yang ditolak Penyortiran edit data 2. Direct data organization (Organisasi data langsung) 1. Pengertian Random file merupakan suatu cara ataupun suatu metode penyimpanan dan pembacaan data yang dilakukan secara random atau langsung. Dengan demikian, random file juga disebut sebagai Direct Access File (Bisa dibaca secara langsung). Dalam hal ini, tempat penyimpanan data sudah diatur sedemikian rupa, sehingga setiap data akan tersimpan didalam tempat-tempat yang telah ditentukan sesuai dengan nomor data yang



dimiliki-nya.



Dikarenakan



data



yang



tersimpan



menggunakan teknik yang sedemikian rupa (yaitu random), maka data yang dibutuhkan bisa langsung ditemukan tanpa harus membaca data-data sebelumnya. Walaupun demikian, seandainya diperlukan untuk dibaca secara berurutan, juga dimungkinkan. Apabila lagu-lagu yang ada kemudian disimpan didalam compack-disk, maka untuk mendengar kan lagu yang ke-lima bisa langsung dilakukan (dibaca secara random). Disamping itu, dengan compact-disk juga bisa dilakukan pembacaan secara berurutan atau Sequential. Compact-disk menyimpan lagu secara random. 2. Keuntungan Random File Sangat sesuai untuk kebutuhan File Transaksi, sebab transaksi harus diproses saat kejadian berlangsung. Data yang tersimpan tidak harus urut (sorted). Untuk pemrosesan lebih efisien, sebab ada beberapa file yang memerlukan perubahan saat proses berlangsung. Lebih cepat dalam hal pemanggilan data. Beberapa



data yang tersimpan didalam file, bisa diperbaiki dalam waktu bersamaan. 3. Kerugian Random file Memerlukan adanya back-ap data. Sebab transaksi yang diperbaiki setiap saat bisa menghilangkan jejak data asal. Data yang tersimpan mempunyai potensi lebih cepat rusak. Kapasitas media penyimpanan memory menjadi besar. Memerlukan hardware dan software yang lebih kompleks apabila dibanding Sequential file. 3. Data file classfication (Klasifikasi file data) 



Klasifikasi Data i. Kelompok Data Tetap Kelompok data yang tidak mengalami perubahan, paling tidak dalam kurun waktu yang lama. Contoh : Data pribadi mahasiswa. ii. Kelompok Data Tak Tetap Kelompok data yang secara rutin mengalami perubahan. Contoh : Data rencana studi mahasiswa. iii. Kelompok Data Yang Bertambah Menurut Waktu Kelompok data ini biasanya merupakan data akumulasi dari kelompok data tetap dan data tak tetap. Contoh : Data transkrip.







KLasifikasi File 1. Master File (Berkas Induk) Adalah file yang berisi data yang relatif tetap. Ada 2 jenis Master File: 2. Reference Master File; File yang berisi record yang tak berubah / jarang berubah. 3. Dynamic Master File;



File yang berisi record yang terus menerus berubah dalam kurun waktu tertentu atau berdasarkan suatu peristiwa transaksi. 4. Transaction File (Berkas Transaksi) Adalah



file



yang



berisi



record-recod



yang



akan



memperbaharui / mengupdate record-record yang ada pada master file.Mengupdate dapat berupa : Penambahan record, penghapusan dan perbaikan record. 5. Report File (Berkas Laporan) Adalah file yang berisi data yang dibuat untuk laporan / keperluan user. File tersebut dapat dicetak pada kertas printer atau hanya ditampilkan di layar. 6. Work File (Berkas Kerja) Merupakan file sementara dalam sistem.Suatu work file merupakan alat untuk melewatkan data yang dibuat oleh sebuah program ke program lain. Biasanya file ini dibuat pada waktu proses sortir 7. Program File (Berkas Program) Adalah



file



yang



berisi



instruksi-instruksi



untuk



memproses data yang akan disimpan pada file lain / pada memori utama. 8. Text File (Berkas Teks) Adalah file yang berisi input data alphanumeric dan grafik yang digunakan oleh sebuah text editor program. Text file hanya dapat diproses dengan text editor. 9. Dumb File(Berkas Tampung) Adalah file yang digunakan untuk tujuan pengamanan (security), sekumpulan



mencatat



tentang kegiatan



transaksi



yang



telah diproses



sebuah program yang mengalami kekeliruan. 10. Library File (Berkas Pustaka)



pengupdat-an, atau



Adalah file yang digunakan untuk penyimpanan program aplikasi, program utilitas atau program lainnya. 11. History File (Berkas Sejarah) File ini merupakan tempat akumulasi dari hasil pemrosesan master file dan transaction file. File ini berisikan data yang



selalu



bertambah,



sehingga



file



ini



terus



berkembang, sesuai dengan kegiatan yang terjadi. b. File Media and file Organization (Media file dan organisasi file) 



Media Akses File Ada 3 media akses yang mungkin oleh sebuah program terhadap file, yaitu : i. Input Adalah file yang hanya dapat dibaca dengan program. ii. Output Adalah file yang hanya dapat ditulis oleh sebuah program / file yang dibuat dengan program. iii. Input / Output Adalah file yang dapat dibaca dari dan ditulis ke selama eksekusi program.







Organisasi File Adalah suatu teknik/cara yang digunakan untuk menyatakan dan menyimpan record-record dalam sebuah file. Ada 4 teknik dasar organisasi file, yaitu : 1. Sequential 2. Relative 3. Indexed Sequential 4. Multi –Key



Secara umum keempat teknik dasar tersebut berbeda dalam cara pengaksesannya, yaitu : 1. Direct Access; Adalah suatu cara pengaksesan record



yang langsung,



tanpa mengakses seluruh record yang ada 2. Sequential Access; Adalah suatu cara pengaksesan record, yang didahului pengaksesan record-record di depannya c. Design file (Desain file) Desain file adalah suatu fasilitas dalam minescape yang digunakan untuk menyimpan data grafis.Di dalam minescape ada dua jenis desain file yaitu: i. Design file 2D,yang memungkinkan memasukkan dan memanipulasi data dalam koordinat X dan Y saja. ii. Design file 3D,yang memungkinkan memasukkan dan memanipulasi data dalam koordinat X,Y,dan Z. Desain file dapa menyimpan data grafis elemen yang dapat ditampilkan dalam sebuah CAD window.Desain file dapat dimanipulasi pada CAD melalui modul dengan menggunakan perintah-perintah pengguna.Sebuah desain file terdiri dari beberapa elemen grafis yang dibentuk dari koordinat X,Y,dan Z ,serta tampilan atribut dan data yang berkaitan.Setiap elemen grafis dapat dilihat dan dimanipulasi tersendiri atau bersamaan dengan elemen grafis lainnya.



K. System analysis (Analisa Sistem) 



Pengertian Analisis Sistem



Analisis sistem adalah tahapan penelitian terhadap sistem berjalan dan bertujuan untuk mengetahui segala permasalahan yang terjadi serta memudahkan dalam menjalankan tahap selanjutnya yaitu tahap perancangan sistem. Adapun pengertian Analisis Sistem menurut para ahli yang diantaranya yaitu: 1. Menurut Mc Leod “2007, p74” Analisis sistem adalah penelitian terhadap system yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem baru atau memperbaharui sistem yang telah ada tersebut. 2. Menurut Al Fatta, “2007:4” Analisis



sistem



menguraikan



adalah



teknik



bagian-bagian



pemecahan



komponen



masalah



dengan



yang



mempelajari



seberapa bagus bagian-bagian komponen tersebut bekerja dan berinteraksi untuk mencapai tujuan mereka. iii. Menurut Jimmy L. Goal “2008:73” Analisis sistem adalah sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud



untuk



mengidentifikasikan



dan



mengevaluasi



permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya. iv. Menurut Satzinger, J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D. “2010, p4” Analisis sistem adalah proses pemahaman dan penentuan secara rinci apa yang seharusnya dicapai oleh sistem informasi. v. Menurut Kenneth & Jane “2006:G12”



Analisis sistem adalah kegiatan menganalisa permasalahan dari suatu perusahaan dan pemecahan masalah tersebut dengan menggunakan sistem informasi. d. Menurut O’Brien dan Marakas “2009:639” Menurut mereka analisa sistem adalah kegiatan menganalisa komponen dan requirement dari sebuah sistem secara rinci. e. Menurut Bentley dan Whitten “2009:160” Analisis sistem adalah sebuah metode untuk mencari solusi dari permasalahan sistem yang ada dengan cara mengelompokkan komponen yang ada menjadi komponen-komponen yang lebih kecil agar solusi yang ditemukan sesuai dengan kebutuhan sistem. 4. Menurut Stair dan Reynolds “2010” Analsis sistem adalah sistem yang menentukan sistem informasi apa yang harus dilakukan untuk memecahkan masalah yang sudah ada



dengan



mempelajari



mengidentifikasi



sistem



kekuatan,



dan



kelemahan



proses dan



kerja



untuk



peluang



untuk



perbaikan. 5. Menurut Laudon dan Laudon “2010” Analisis



sistem



mengidentifikasi



terdiri



dari



penyebabnya,



mengidentifikasi menentukan



masalah,



solusi



dan



mengidentifikasi kebutuhan informasi yang diperlukan oleh system. 6. Menurut Mulyanto dkk “2008” Analsis sistem adalah sebuah teknik pemecahan masalah yang menguraikan sebuah sistem menjadi komponen-komponennya dengan tujuan mempelajari seberapa bagus komponen-komponen



tersebut bekerja dan berinteraksi untuk meraih tujuan yang telah ditentukan. 



Fungsi Analisis Sistem  Adapun beberapa fungsi dari sistem analisis yang diantaranya yaitu: Dapat menidentifikasikan berbagai masalah dari pemakai “user”.  Menentukan secara jelas mengenai sasaran yang harus dicapai untuk dapat memenuhi kebutuhan pemakai.  Dapat memilih metode alternatif dalam memecahkan masalah pada sistem.  Dapat merencanakan maupun menerapkan rancangan sistem sesuai dengan apa yang diinginkan pemakai.







Tujuan Analisis Sistem Berikut ini terdapat beberapa tujuan analisis sistem, terdiri atas:  Memberikan pelayanan kebutuhan informasi kepada fungsi manajerial



di



dalam



pengendalian



pelaksanaan



kegiatan



operasional perusahaan  Membantu para pemngambil keputusan  Mengevaluasi sistem yang telah ada  Merumuskan tujuan yang ingin dicapai berupa pengolahan data maupun pembuatan laporan baru







Tugas Analisis Sistem Berikut ini terdapat beberapa tugas analisis sistem, terdiri atas:  Mengumpulkan dan menganalisis semua dokumen, file, formulir yang digunakan pada sistem yang telah  Menyusun



laporan



dari



sistem



yang



telah



berjalan



dan



mengevaluasi kekurangan-kekurangan pada sistem tersebut dan melaporankan semua kekurangan tersebut kepada pemakai  Merancang perbaikan pada sistem tersebut dan menyusun sistem baru. 



Langkah-Langkah Analisis Sistem Tahapan analisis sistem dilakukan setelah tahapan perencanaan dan sebelum tahapan desain sistem. Tahapan analisis sistem merupakan sebuah tahapan yang sangatlah penting hal ini dikarenakan apabila terjadi kesalahan dalam melakukan analisis sistem maka akan menyebabkan kesalahan pada tahap selanjutnya. Langkah-langkah di Analisis Sistem yaitu: a. Identify Identify, yaitu proses yang dilakukan untuk mengidentifikasi masalah. Hal yang dilakukan diantaranya :  Mengidentifikasikan penyebab masalah  Mengidentifikasikan titik keputusan  Mengidentifikasikan personil-personil kunci b. Understand Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada. Hal ini dapat dilakukan dengan menganalisa cara kerja dari sistem berjalan. Hal yang dilakukan diantaranya :  Menentukan jenis penelitian  Merencanakan jadwal penelitian



 Mengatur jadwal wawancara  Mengatur jadwal observasi  Membuat agenda wawancara  Mengumpulkan hasil penelitian c. Analyze Analyze, yaitu melakukan analisa terhadap sistem. Hal yang dilakukan diantaranya :  Menganalisis kelemahan sistem  Menganalisis



kebutuhan



informasi



bagi



manajemen



(pemakai) d. Report Report, yaitu Membuat laporan dari hasil analisis yang telah dilakukan dalam kurun waktu tertentu. Tujuan dari adanya laporan tersebut diantaranya :  Sebagai laporan bahwa proses analisis telah selesai dilakukan  Meluruskan kesalahan-kesalahan mengenai apa yang telahditemukandalam proses analisis yang tidak sesuai menurut manajemen.  Meminta persetujuan kepada manajemen untuk melakukan tindakan selanjutnya.



1. Systems



Development



Methodology



Toward



Information



Systems (Metodologi pengembangan sistem)        Metodologi



pengembangan



system



adalah



suatu



proses



pengembangan sistem yang formal dan persisi yanf mendefinisikan serangkaian aktivitas, metode, best practices, dan tool yg terautomatisi bagi para pengembang manager pproyekk dalam



rangka



mengembangkan



dan



merawat



sebagian



besar



atau



keseluruhan sistem informasi atau software Alasan perlunya Metodologi Pengembangan System adalah: 1. Menjamin adanya konsistensi proses. 2. Dapat diterapkan dalam berbagai jenis proyek. 3. Mengurangi resiko kesalahan dan pengambilan jalan pintas. 4. Menuntut adanya dokumentasi yang konsisten yang bermanfaat bagi personal baru dalam timproyek. Macam-Macam Metodologi Pengembangan System 1.



Metode System Development Life Cycle (SLDC) Metode ini adalah metode pengembangan sistem informasi yang pertama kali digunakan makanya disebut dengan metode tradisional. Metode ini prototype Adalah tahap-tahapan pekerjaan yang dilakukan oleh analis sistem dan programer dalam membangun sistem informasi.



2. Model Waterfall Sering juga disebut model Sequential Linier. Metode pengembangan sistem yang paling tua dan paling sederhana. Cocok



untuk



pengembangan



perangkat



lunak



dengan



spesifikasi yang tidak berubah-ubah. Model ini menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sequential atau terurut dimulai dari analisa, desain, pengkodean, pengujian dan tahap pendukung 3. Model Prototyping Prototyping adalah proses iterative dalam pengembangan sistem dimana requirement diubah ke dalam sistem yang bekerja (working system) yang secara terus menerus diperbaiki melalui kerjasama antara user dan analis. Prototype juga bisa dibangun



melalui



beberapa



menyederhanakan proses.



tool



pengembangan



untuk



4. Model RAD (Rapid Application Development) RAD adalah penggabungan beberapa metode atau teknik terstruktur. RAD menggunakan metode prototyping dan teknik terstruktur lainnya untuk menentukan kebutuhan user dan perancangan sistem informasiselain itu RAD menekankan siklus perkembangan dalam waktu yang singkat (60 sampai 90 hari) dengan pendekatan konstruksi berbasis komponen. 5. Model Spiral Model spiral pada awalnya diusulkan oleh Boehm, adalah model proses perangkat lunak evolusioner yang merangkai sifat iteratif dari prototype dengan cara kontrol dan aspek sistematis model sequensial linier. Model iteratif ditandai dengan tingkah laku yang memungkinkan pengembang mengembangkan versi perangkat lunak yang lebih lengkap secara bertahap. 6. Object Oriented Technology Object Oriented Technology merupakan cara pengembangan perangkat lunak berdasarkan abstraksi objek-objek yang ada di dunia nyata. Dasar pembuatan adalah Objek, yang merupakan kombinasi antara struktur data dan perilaku dalam satu entitas. Filosofi Object Oriented sangat luar biasa sepanjang siklus pengenbangan



perangkat



lunak



(perencanaan,



analisis,



perancangan dan implementasi) sehingga dapat diterapkan pada perancangan sistem secara umum: menyangkut perangkat lunak, perangkat keras dan system secara keseluruhan. 7. Metode End-user Development Disini



pengembangan



dilakukan



langsung



oleh



end-



user. Keterlibatan langsung end-user sangat menguntungkan, karena memahami benar bagaimana sistem bekerja. Artinya tahap analisis sistem dapat dilakukan lebih cepat. Kelemahan adalah pada pengendalian mutu dan kecenderungan tumbuhnya



“private”sistem informasi. Integrasi dengan sistem yang lain menjadi sulit. 2



Determining the information system demand (Kebutuhan sistem informasi) Secara praktis, kebutuhan sistem informasi dapat diartikan sebagai kemampuan, syarat atau kriteria yang harus ada/dipenuhi oleh sistem informasi, sehingga apa yang diinginkan pemakai dari sistem informasi dapat diwujudkan. Kedua, perbedaan antara kebutuhan sistem informasi dengan kebutuhan perangkat lunak. Sistem informasi adalah sebuah sistem, maka pendefinisian kebutuhannya harus dilihat dalam konteks sistem pula. Sebagai contoh, misalkan gambar



berikut



merepresentasikan



sebuah



sistem



informasi



akademik.



Kebutuhan sistem informasi akademik diatas dapat didefinsikan dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut: 



Informasi apa yang akan diolah dan dihasilkan oleh Bagian Akademik, Bagian Keuangan, dan Ketua Program Studi? Untuk siapa peruntukannya? Kapan disampaikannya?







Fungsi apa yang harus dipunyai sistem supaya pekerjaan Bagian Akademik, Bagian Keuangan, dan Ketua Program Studi dapat dibantu pelaksanaannya?







Basis data apa yang harus ada untuk menyimpan data yang menjadi sumber untuk informasi yang akan diolah dan dihasilkan? Seperti apa penempatan datanya?







Perangkat lunak apa yang harus dibuat atau diadakan supaya fungsi dari sistem dapat dilaksanakan secara otomatis?







Seperti apa bentuk konfigurasi dan topologi sistem komputer yang akan digunakan?







Prosedur apa yang nanti harus disesuaikan?







Siapa yang akan menjadi pelaksana dan pengelola sistem?



Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan diatas selanjutnya hanya tinggal disistematikakan sesuai jenis-jenis kebutuhan yang dikenal dalam sistem informasi, misalnya: kebutuhan informasi, kebutuhan fungsional sistem, dan kebutuhan elemen fisik sistem.



L. Design system (Desain Sistem) 



Setelah tahap analisis sistem selesai dilakukan, maka analis sistem telah mendapatkan gambaran dengan jelas apa yang harus dikerjakan. Tiba waktunya sekarang bagi analis sistem untuk memikirkan bagaimana membentuk sistem tersebut. Tahap ini disebut dengan desain sistem (systems design). Desain sistem dapat dibagi dalam dua bagian, yaitu desain sistem secara umum (general systems design) dan desain sistem terinci (detailed systems design) desain sistem secara umum disebut juga dengan desain secara makro (macro design).



Desain sistem terinci disebut juga dengan desain sistem secara phisik (physical system design) atau desain internal (internal design).







Arti Desain Sistem Dari sekian banyak yang memberikan pengertian mengenai arti desain sistem, akhirnya desain sistem dapat diartikan sebagai berikut : 1) Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem 2) Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional 3) Persiapan untuk rancang bangun implentasi 4) Menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk 5) Sistem dibentuk dapat berupa penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi 6) Termasuk



menyangkut



mengkonfigurasi



dari



komponen-



komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem 



Tujuan Desain Sistem Tahap desain sistem mempunyai dua maksud atau tujuan utama, yaitu sebagai berikut : 1. Untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem 2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada pemrogram komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat. Tujuan kedua ini lebih condong pada desain sistem yang terinci, yaitu pembuatan rancang bangun yang jelas dan lengkap untuk nantinya digunakan untuk pembuatan progam komputernya. Untuk mencapai tujuan ini, analis sistem harus dapat mencapai sasaran-sasaran sebagai berikut :



1. Desain sistem harus berguna, mudah dipahami dan nantinya mudah digunakan. Ini berarti bahwa data harus mudah ditangkap, metode-metode harus mudah diterapkan dan informasi harus mudah dihasilkan serta mudah dipahami dan digunakan. 2. Desain sistem harus dapat mendukung tujuan utama perusahaan sesuai dengan yang didefinisikan pada tahap perencanaan sistem yang dilanjutkan pada tahap analisis sistem. 3. Desain sistem harus efisien dan efektif untuk dapat mendukung pengolahan transaksi, pelaporan manajemen dan mendukung keputusan yang akan dilakukan oleh manajemen, termasuk tugastugas yang lainnya yang tidak dilakukan oleh komputer. 4. Desain sistem harus dapat mempersiapkan rancang bangun yang terinci untuk masing-masing komponen dari sistem informasi yang meliputi data dan informasi, simpanan data, metode-metode, prosedur-prosedur, orang-orang, perangkat keras, perangkat lunak dan pengendalian intern. 



Desain Sistem Secara Umum Tujuan dari desain sistem secara umum adalah untuk memberikan gambaran secara umum kepada user tentang sistem yang baru. Desain sistem secara umum merupakan persiapan dari desain terinci. Desain secara umum mengidentifikasikan komponen-komponen sistem informasi yang akan didesain secara rinci. Desain terinci dimaksudkan untuk pemrogram komputer dan ahli teknik lainnya yang akan mengimplementasi sistem. Tahap desain sistem secara umum dilakukan setelah tahap analisis sistem selesai dilakukan dan hasil analisis disetujui oleh manajemen. Seperti halnya arsitek yang akan membangun rumah tempat tinggal, setelah arsitek selesai melakukan analisis, maka arsitek mulai membuat sketsa secara garis besar kepada calon pemakai rumah. Sketsa ini hanya dimaksudkan kepada calon pemakai rumah, bukan



kepada ahli teknik dan insinyur-insinyur teknik sispil yang akan membangun rumah ini. Desain terinci yang memuat potonganpotongan gambar dengan ukuran-ukurannya yang terinci akan dibuat setelah desain secara umum ini disetujui oleh calon pemakai rumah. Arsitek belum akan menggambar detail bangunannya dengan ukurannya terinci sebelum bentuk dan susunan rumah itu sendiri disetujui oleh calon pemakai rumah. Analisis sistem dapat mendesain model dari sistem informasi yang diusulkan dalam bentuk physical systems dan logical model. Bagan alir sistem (systems flowchart) merupakan alat yang tepat digunakan untuk menggambarkan physical systems. Simbol-simbol bagan allir sistem ini menunjukkan secara tepat arti fisiknya, seperti simbol terminal, hard disk, laporan-laporan. Logical model dari sistem informasi lebih menjelaskan kepada user bagaimana nantinya fungsifungsi di sistem informasi secara logika akan bekerja. Logical modeldapat digambar dengan menggunakan diagram arus data (data flow diagram). Arus dari data di diagram arus data dapat dijelaskan dengan menggunakan kamus data (data dictionary). Sketsa dari physical systems dapat menunjukkan kepada user bagaimana nantinya sistem secara fisik akan diterapkan. Pengolahan data dari sistem informasi berbasis komputer membutuhkan metode-metode dan prosedur-prosedur. Metode-metode dan prosedur-prosedur ini merupakan bagian dari model sistem informasi (model prosedur) yang akan mendefinisikan urut-urutan kegiatan untuk menghasilkan outputdari input yang ada. Metode (method) adalah suatu cara untuk melakukan suatu kegiatan. Suatu prosedur merupakan rencana tahap demi tahap untuk menerapkan suatu metode. Bagan alir sistem (systems flowchart) merupakan alat berbentuk grafik yang dapat digunakan untuk menunjukkan urut-urutan kegiatan dari sistem informasi berbasis komputer ini. Seringkali gambar bagan alir sistem untuk sistem



informasi juga dapat digabung dengan bagan alir formulir dalam perusahaan untuk menunjukkan hubungan dan prosedur antara sistem informasi dengn sistem-sistem lainnya di perusahaan. Pada tahap desain



secara



umum,



komponen-komponen



sistem



informasi



dirancang dengan tujuan untuk dikomunikasikan kepada user bukan untuk pemrogram. 1. Development of Spesifications To Meet Demand (Pengembangan spesifikasi untuk memenuhi permintaan) Dalam memnuhi permintaan,perusahaan-perusahaan akan merancang produk sesuai spesifikasi yang dibutuhkan oleh konsumen. 



Tahapan Pengembangan Produk : 1. Gagasan atau Ide. Gagasan atau ide bisa berasal dari dalam perusahaan, biasanya  dari bagian Riset dan Pengembangan serta bisa berasal dari luar perusahaan yaitu dengan melalui pemahaman



terhadap



perilaku



konsumen,



persaingan



terhadap hal-hal yang sejenis, teknologi yang berkembang atau yang digunakan, pekerja, besar kecilnya ketersediaan persediaan. Tahapan ini menjadi dasar untuk memasuki pasar dan biasanya mengikuti strategi pemasaran yang dilakukan perusahaan. 2. Kemampuan yang dimiliki perusahaan untuk merealisasikan ide atau gagasan. Dengan melakukan koordinasi dari berbagai



bagian



yang



terkait



di



perusahaan



yang



bersangkutan. 3. Permintaan konsumen dengan cara mengidentifikasi posisi dan manfaat produk yang diinginkan konsumen melalui atribut tentang produk. 4. Spesifikasi fungsional. Bagaimana suatu produk bisa berfungsi?



Dengan



melalui



identifikasi



karakteristik



engineering produk, kemungkinan dibandingkan dengan produk dari pesaing. 5. Spesifikasi produk. Bagaimana produk dibuat ? Melalui spesifikasi fisik seperti ukuran, dimensi. 6. Review desain. Menilai apakah spesifikasi dari produk sudah yang terbaik dalam memenuhi kebutuhan atau keinginan konsumen ? 7. Tes pasar. Apakah produk memenuhi harapan konsumen ? Untuk memastikan prospek ke depannya melalui perjualan dalam jumlah besar. 8. Perkenalan di pasar dengan memproduksi secara masal untuk dipasarkan. 9. Evaluasi  untuk mengukur sukses atau gagal, karena apabila gagal secara cepat bisa diganti produk lain yang lebih menguntungkan 



Quality Function Deployment (QFD) 1. Adalah suatu proses menetapkan keinginan pelanggan tentang



“apa



yang



diinginkan



konsumen”



dan



menterjemahkannya menjadi atribut “bagaimana agar tiap area fungsional dapat memahami dan melaksanakannya”. 2. Alat yang digunakan dalam QFD adalah rumah kualitas (house of quality) yaitu merupakan teknik grafis untuk menjelaskan hubungan antara keinginan konsumen dan produk (barang atau jasa). 3. Ada 6 langkah dasar untuk membuat rumah kualitas yaitu: 



Identifikasi keinginan konsumen.







Identifikasi bagaimana produk akan memuaskan keinginan







Hubungkan langkah 1 dan 2.







Identifikasi hubungan diantara sejumlah hal dalam perusahaan pada konsep bagaimana pada perusahaan.







Kembangkan tingkatan kepentingan.







Evaluasi produk pesaing.



2. Design Process (Proses desain) Setelah proses analisa selesai, selanjutnya adalah membuat desain (design). Desain adalah langkah yang sangat penting dalam siklus SDLC karena langkah ini menentukan fondasi sistem informasi. kesalahan dalam desain dapat menimbulkan hambatan bahkan kegagalan proyek. Ada 2 jenis desain yang dibuat di langkah ini, yaitu desain proses bisnis dan desain pemrograman. a) Desain Proses Bisnis Seperti halnya analisa, desain proses bisnis juga dikerjakan oleh BPA. BPA akan mendesain kembali semua workflow agar menjadi lebih efisien dan mengintegrasikannya satu sama lain menjadi satu kesatuan. Contoh desain proses bisnis adalah Order to Cash, yaitu mendesain bagaimana workflow dari proses penerimaan order reparasi/service mobil, proses pembagian kerja di tim mekanik hingga proses saat pelanggan melakukan pembayaran di kasir. b) Desain Pemrograman Desain pemrograman dilakukan oleh Sistem Analis (SA) yaitu membuat



desain



yang



diperlukan



untuk



pemrograman



berdasarkan desain proses bisnis yang telah dibuat oleh BPA. desain ini akan menjadi pedoman bagi programmer untuk menulis source code. Desain pemrograman meliputi :



1. Desain database, Mendesain database merupakan tantangan terbesar



dalam



membangun



sistem



informasi,



yaitu



bagaimana menyimpan data dan bagaimana mendapatkan kembali dengan mudah. tidak sembarangan orang yang mendesain database harus paham, Database Management System (DBMS) , relasi database bagaimana membagi database



ke



beberapa



tabel



yang



saling



berkaitan, 



Normalisasi database agar database yang dibangun dalam bentuk normal dan lain sebagainya. 2. Desain Screen Layout, yaitu tampilan depan layar. desain user-friendly , mudah dipahami, mudah digunakan, navigasi nya



jelas.



pemilihan



warna



juga



berpengaruh



pada



nyamannya user menggunakan sistem informasi. 3. Desain Diagram Pross, yaitu flowchart yang menggambarkan algoritma dan logika suatu preogram. 4. Desain Report Layout, yaitu desain laporan yang dihasilkan dari sistem informasi, bagaimana mengatur text saat laporan diprint dsb. M. System Evaluation and Justification (Evaluasi dan Pembenaran Sistem) 1. Determining the final system design (Menentukan desain sistem akhir) Tahap desain memutuskan bagaimana sistem akan beroperasi, dalam hal perangkat keras, perangkat lunak, dan  jaringan infrastruktur; antarmuka pengguna, formulir dan laporan, dan program khusus, database, dan file yang akan dibutuhkan. Tahap desain memiliki empat langkah: 1) Strategi desain pertama kali dibuat. Ini menjelaskan apakah sistem tersebut akan dibuat oleh programmer perusahaan sendiri,



apakah sistem akan outsourcing ke perusahaan lain (biasanya perusahaan konsultan), atau apakah perusahaan akan membeli ada paket perangkat lunak. 2) Ini (langkah no 1) mengarah pada pengembangan desain arsitektur dasar untuk sistem, yang menggambarkan perangkat keras, perangkat lunak, dan infrastruktur jaringan yang akan digunakan. di banyak kasus, sistem akan menambah atau mengubah infrastruktur yang sudah ada dalam organisasi. Desain antarmuka menentukan bagaimana pengguna akan bergerak melalui sistem dan (misalnya, navigasi metode seperti menu dan tombol pada layar)  form dan laporan  yg digunakan sistem . 3) Spesifikasi database dan file yang dikembangkan, mendefinisikan dengan tepat  data  apa yg akan akan disimpan dan di mana mereka akan disimpan. 4) Tim analis mengembangkan rancangan/design program, yang mendefinisikan program yang harus ditulis dan apa yang  akan tiap program lakukan. Gabungan  hasil2 dari tiap tahap (arsitektur desain, desain interface, database dan file spesifikasi, dan desain program) adalah spesifikasi sistem yang diserahkan ke tim pemrograman untuk implementasi. Pada akhir tahap desain, analisis kelayakan dan rencana proyek dikaji ulang dan direvisi, dan keputusan lain yang dibuat oleh proyek sponsor dan komite persetujuan tentang apakah untuk mengakhiri proyek atau melanjutkan. 2. Obtaining



Equipment



Proposals



(Mendapatkan



proposal



peralatan) Proses mendapatkan proposal peralatan untuk memenuhi kebutuhan operasionalnya diperlukan suatu sistem yang efektif dan efisien.Hal ini dikarenakan kebutuhan akan sarana dan penanganan sistem akan berpengaruh terhadap sistem.Peralatan tersebut pastinya sudah



dipertimbangkan baik-baik untuk keterlanjutannya,maka dibuatlah proposal tersebut untuk mendapatkan suatu sistem yang efektif dan efisien. 3. Evaluation of Proposals (Evaluasi proposal) Setelah mengevaluasi proposal,maka akan diketahui kelebihan dan kekurangan



dari



proposal



sistem



tersebut.Pengelolaan



sistem



informasi yang efektif dan efisien akan sangat membantu suatu instansi



pemerintah



ataupun



swasta



dalam



mencapai



target



tujuannya.Tetapi untuk mewujudkan itu dibutuhkan program-program yang baik. Evaluasi program dapat dikategorikan menjadi empat jenis, yaitu evaluasi reflektif, evaluasi rencana, evaluasi proses, dan evaluasi hasil. Evaluasi reflektif digunakan untuk mengevaluasi kurikulum sebagai suatu ide. Istilah reflektif diambil dari artikel yang ditulis oleh Cohen (1976) dalam Suharsimi, 2010, jenis evaluasi ini mencoba mengkaji ide yang dikembangkan dan dijadikan landasan bagi kurikulum. Evaluasi terhadap ide ini dapat dilakukan pada waktu pertama kali suatu ide dikemukakan oleh seseorang. Hal ini terjadi karena biasanya penerjemahan suatu ide menjadi suatu rencana memerlukan kajian, yaitu berupa operasionalisasi ide tersebut. Evaluasi terhadap ide dapat pula dilakukan pada waktu program sebagai rencana telah selesai ditulis. Evaluasi rencana merupakan jenis evaluasi yang banyak dilakukan orang terutama setelah banyak inovasi diperkenalkan dalam pengembangan program. Persyaratanpersyaratan program sebagai rencana seperti format, keterbacaan, hubungan antarkomponen, organisasi vertikal dan horizontal dari pengalaman belajar, biasanya merupakan hal yang menuntut perhatian evaluator pada waktu melakukan evaluasi program sebagai suatu rencana. Seperti juga evaluasi reflektif, evaluasi rencana dapat dilakukan baik pada waktu proses penulisan program sebagai suatu rencana sedang berlangsung maupun pada waktu penulisan itu telah



selesai dikerjakan. Evaluasi yang dilakukan saat rencana program sedang ditulis tentu saja dapat segera memberi upan balik kepada para pengembang rencana sehingga perbaikan dapat segera dilakukan. Evaluasi rencana memberikan masukan yang berharga bagi para pengembang program 4. Acquisition considerations (Pertimbangan akuisisi) Akuisisi (acqusition) adalah suatu penggabungan usaha di mana salah satu perusahaan yaitu pengakuisisi (acquirer) memperoleh kendali atas aktiva neto dan operasi perusahaan yang diakuisisi (acquiree), dengan memberikan aktiva tertentu, mengakui suatu kewajiban, atau mengeluarkan saham.Menilik penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa akuisisi adalah pengakuan atas sebuah perusahaan yang dilakukan perusahaan acquirer atau pengakuisisi. Perusahaan yang diambil alih tersebut bisa berupa organisasi publik ataupun organisasi privat. Saat akan melakukan akuisisi, perusahaan pembeli akan mempertimbangkan berbagai hal krusial dengan matang. Melalui proses pertimbangan tersebutlah perusahaan akan memutuskan untuk melakukan akuisisi atau tidak. Adapun alasan perusahaan melakukan akuisisi adalah: 1.



Pangsa yang Lebih Besar Ambisi untuk memiliki pangsa pasar yang lebih besar. Sebagai contoh adalah saat sebuah perusahaan ingin beroperasi di luar negeri. Maka, perusahaan tersebut dapat mengakuisisi perusahaan lokal yang sudah dulu beroperasi di negara tersebut dan memahami tentang kondisi bisnisnya.



2. Skala Ekonomi yang Lebih Tinggi Alasan lain perusahaan melakukan akuisisi adalah untuk mendapatkan skala ekonomi yang lebih tinggi. Hal ini dapat terjadi karena pengakuisisian perusahaan dapat memberikan



teknologi dan produktivitas yang lebih terpadu, tambahan sumber pemasukan, hingga peningkatan sinergi dalam bisnis. Tak hanya itu, akuisisi perusahaan juga dapat mengurangi biaya operasional jika dilakukan dengan tepat. 2. Mengurangi Jumlah Pesaing Alasan terakhir perusahaan melakukan akuisisi adalah untuk mengurangi jumlah pesaing dalam industri yang digeluti. Jadi, kegiatan akuisisi yang dilakukan oleh perusahaan memiliki beragam imbas positif yang dapat meningkatkan kinerja bisnis hingga memperkecil persaingan industri N. Controls (Kontrol) 1. Control points for reliable date processing (Titik kontrol untuk pemrosesan data yang andal) Terdapat tiga titik kontrol untuk prosesnya yaitu:  Kontrol proses pengembangan  Selama fase disain dan analisis dari siklus hidup system, Analis System, DBA dan Manajer Jaringan membangun fasilitas kontrol tertentu dalam disain system. Selama fase implementasi, programmer menggabungkan kontrol tersebut ke dalam system. Disain system dikontrol dengan cara menggabungkan kontrol software menjadi lima bagian pokok.   Kontrol pengoperasian sistem  Kontrol



pengoperasian



system



didasarkan



pada



struktur



organisasional dari departemen operasi, aktivitas dari unit yang ada



dalam



departemen



tersebut. 



Kontrol yang memberikan kontribusi terhadap tujuan ini dapat diklasifikasikan menjadi lima area : 







Struktur organisasional 







Kontrol perpustakaan 







Pemeliharaan peralatan 







Kontrol lingkungan dan kemanan fasilitas 







Perencanaan disaster, meliputi area :   Rencana keadaan darurat (emergency plan)   Rencana back-up (backup plan)   Rencana record penting (vital record plan)   Rencana



recovery



(recovery



plan) 



 Metode Mendapatkan Dan Memelihara Kontrol  Manajemen dapat melakukan kontrol dengan tiga cara, yaitu :  Manajemen



dapat



melakukan



kontrol



langsung,



yaitu



mengevaluasi kemajuan dan penampilan, dan menentukan tindakan



koreksi



apa



yang



harus



dilakukan. 



Manajemen mengontrol CBIS secara tidak langsung dengan terus menerus melalui Manajemen mengontrol CBIS secara tidak langsung berkenan dengan proyeknya melalui pihak ketiga.  2. Security controls (Kontrol keamanan)  Pentingnya



Pengedalian



Sistem



Informasi



Berkaitan dengan keamanan sistem informasi, diperlukan tindakan berupa pengendalian terhadap sistem informasi. Kontrolkontrol untuk pengamanan sistem informasi antara lain: a. Kontrol Administratif b. Kontrol Pengembangan dan Pemeliharaan Sistem c. Kontrol Operasi d. Proteksi Fisik terhadap Pusat Data Kontrol-kontrol untuk pengamanan sistem informasi antara lain (Cont):



a. Kontrol Perangkat Keras b. Kontrol Akses terhadap Sistem computer c. Kontrol terhadap Akses Informasi d. Kontrol terhadap Bencana e. Kontrol Terhadap Perlidungan Terakhir f. Kontrol Aplikasi  Tugas Pengendalian Dalam Sistem Informasi Berbasis Informasi 



Kontrol Pengembangan Tujuan dari kontrol pengembangan adalah untuk memastikan bahwa CBIS yang diimplementasikan dapat memenuhi kebutuhan



pemakai.



Yang termasuk dalam kontrol pengembangan : 1. Manajemen puncak menetapkan kontrol proyek secara keseluruhan selama fase perencanaan dengan cara membentuk komite MIS 2. Manajemen



memberitahu



pemakai



mengenai



orientasi CBIS 3. Manajemen menentukan kriteria penampilan yang digunakan dalam mengevaluasi operasi CBIS. 4. Manajemen



dan



bagian



pelayanan



informasi



menyusun disain dan standar CBIS 5. Manajemen



dan



pelayanan



informasi



secara



bersama-sama mendefinisikan program pengujian yang dapat diterima, 6. Manajemen



melakukan



peninjauan



sebelum



instalasi yang dilakukan tepat setelah penggantian dan



secara



memastikan penampilan.



berkala



meninjau



apakah



ia



CBIS



memenuhi



untuk kriteria



7. Bagian pelayanan informasi menetapkan prosedur untuk memelihara dan memodifikasi CBIS dan prosedur yang disetujui oleh manajemen. 



Kontrol



Desain



Sistem



Selama fase disain dan analisis dari siklus hidup system, Analis System, DBA dan Manajer Jaringan membangun fasilitas kontrol tertentu dalam disain system. Selama fase implementasi, programmer menggabungkan kontrol tersebut ke dalam system. Disain system dikontrol dengan cara menggabungkan kontrol software menjadi lima bagian pokok, yaitu : 1. Permulaan



Transaksi



(Transaction



Origination)



Tahap-tahap yang harus dilakukan pada permulaan transaksi terdiri atas ;  Permulaan dokumen sumber  Kewenangan  Pembuatan input computer  Penanganan kesalahan  Penyimpanan dokumen sumber 2. Entri



Transaksi



(Transaction



Entry)



Entri transaksi mengubah data dokumen sumber menjadi bentuk yang dapat dibaca oleh komputer. Kontrol ini berusaha untuk menjaga keakuratan data yang akan ditransmisikan ke jaringan komunikasi atau yang akan dimasukkan secara langsung ke dalam komputer. Area kontrolnya meliputi atas :  Entri data  Verifikasi data  Penanganan kesalahan  Penyeimbangan batch



3. Komunikasi



Data



(Data



Communication)



Komputer yang ada dalam jaringan memberikan peluang risiko keamanan yang lebih besar dari pada komputer yang ada di dalam suatu ruangan. Area kontrol ini terdiri dari :  Kontrol pengiriman pesan  Kontrol saluran (channel) komunikasi  Kontrol penerimaan pesan  Rencana



pengamanan



datacom



secara



menyeluruh 4. Pemrosesan



Komputer



(Computer



Processing)



Pada umumnya semua elemen kontrol pada disain system selalu dikaitkan dengan pemasukan data ke dalam komputer. Area kontrol pada pemrosesan komputer terdiri dari :  Penanganan data  Penanganan kesalahan  Database dan perpustakaan software Sebagian besar kontrol database dapat diperoleh melalui penggunaan Sistem Manajemen Database (Database



Management



System/DBMS).



Tingkat



keamanan dalam DBMS terdiri dari  Kata kunci (Password)  Direktori pemakai (User Directory)  Direktori elemen data (Field Directory)  Enkripsi (Encryption) 5. Output



Komputer



(Computer



Output)



Komponen subsistem ini bertanggung jawab untuk



mengirimkan produk (output) kepada pemakai (user). Yang termasuk dalam area ini adalah :  Penyeimbangan operasi komputer  Distribusi  Penyeimbangan departemen pemakai  Penanganan kesalahan  Penyimpanan record 6. Kontrol



Pengeoperasian



Sistem



Kontrol pengoperasian system didasarkan pada struktur organisasional dari departemen operasi, aktivitas dari unit yang ada dalam departemen tersebut. Kontrol yang memberikan kontribusi terhadap tujuan ini dapat diklasifikasikan menjadi lima area 1. Struktur organisasional 2. Kontrol perpustakaan 3. Pemeliharaan peralatan 4. Kontrol lingkungan dan kemanan fasilitas 5. Perencanaan disaster, meliputi area : 



Rencana keadaan darurat (emergency plan)







Rencana back-up (backup plan)







Rencana record penting (vital record plan)







Rencana recovery (recovery plan)



3. Encryption (Enkripsi) Dalam ilmu Kriftografi, Enkripsi adalah proses mengamankan suatu informasi dengan membuat informasi tersebut tidak dapat dibaca tanpa bantuan pengetahuan khusus. Proses kebalikannya disebut dekripsi, yaitu proses untuk membaca pesan yang sudah dienkripsi. Saat ini enkripsi telah digunakan pada sistem secara luas, seperti Internet e-commerce, jaringan Telepon bergerak dan ATM pada



bank. Enkripsi dapat digunakan untuk tujuan keamanan, tetapi teknik lain masih diperlukan untuk membuat komunikasi yang aman, terutama untuk memastikan integritas dan autentikasi dari sebuah pesan. Contohnya, Message Authentication Code (MAC) atau digital signature. Penggunaan yang lain yaitu untuk melindungi dari analisis jaringan komputer.  Cipher Enkripsi secara umum terdiri dari plaintext (Informasi yang asli), ciphertext (bentuk yang sudah dienkripsi), key (parameter dari sebagian dari informasi utama). biasanya proses enkripsi menggunakan algoritma khusus, mulai dari yang sederhana sampai algoritma yang sangat rumit untuk menyembunyikan pesan atau sumber informasi, algoritma enkripsi yang biasa digunakan salah satunya yaitu Cipher. Sejarah Cipher pena dan kertas pada waktu lampau sering disebut sebagai cipher klasik. Cipher klasik termasuk juga cipher pengganti dan cipher transposisi. Pada awal abad 20, mesin-mesin yang lebih mutakhir digunakan untuk kepentingan enkripsi, mesin rotor, merupkan skema awal yang lebih kompleks.Untuk lebih memahami proses dari sebuah enkripsi kita akan mencobanya dengan salah satu cipher klasik sederhana, yaitu menggunakan teknik menggeser setiap huruf alfabet ke kanan atau ke kiri berdasarkan angka dan posisi atau biasa dikenal dengan Caesar cipher. Kita akan mulai dengan kunci (key) nya yaitu 3, artinya huruf akan digeser sebanyak 3 kali ke arah kanan untuk menghasilkan ciphertext, berikut contoh polanya.. Plain



: ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ



Cipher: XYZABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVW Maka, hasilnya akan menjadi



Plaintext



: THE QUICK BROWN FOX JUMPS OVER



THE LAZY DOG Ciphertext : QEB NRFZH YOLTK CLU GRJMP LSBO QEB IXWV ALD Selain Caesar Cipher, masih banyak jenis – jenis enkripsi cipher klasik diantaranya seperti Vigènere cipher, Autokey Cipher, Reverse Cipher, Zig-Zag Cipher, dan Lainnya. Di era modern saat ini, Algoritma enkripsi yang digunakan sudah sangat berbeda sejak era awal munculnya kriftografi, berikut adalah jenis – jenis enkripsi di era modern :  Algoritma Symmetric key menggunakan kunci enkripsi yang terkait atau identik untuk enkripsi dan dekripsi.  Algoritma Asymmetric key menggunakan kunci berbeda untuk



enkripsi



dan



dekripsi.



Biasanya



ini



disebut



sebagai Public-key Cryptography.  Enkripsi Symmetric key Untuk menjelaskan konsep enkripsi ini, kita akan menggunakan sedikit penjelasan dari Wikipedia untuk memahami bagaimana cara kerja algoritma Symmetric.



Alice menaruh sebuah pesan rahasia di dalam kotak dan mengunci kotak menggunakan gembok dan ia memiliki kuncinya. Kemudian dia mengirimkan kotak ke Bob



melalui surat biasa. Ketika Bob menerima kotak, ia menggunakan kunci salinan sama persis yang dimiliki Alice untuk membuka kotak dan membaca pesan. Bob kemudian dapat menggunakan gembok yang sama untuk membalasa pesan rahasia. Dari contoh itu, algoritma sysmmetric-key dapat dibagikan kepada stream cipher dan block cipher. Stream cipher mengenkripsi satu per satu bit dari pesan, dan block cipher mengamil beberapa bit, biasanya 64bit dan mengenkripsi mereka menjadi satu bagian. Ada banyak algoritma berbeda dari symmetric termasuk Twofish, Serpent, AES (Rijndael), Blowfish, CAST5, RC4, TDES, and IDEA.  Enkripsi Asymmetric key Pada metode asymmetric key, Bob dan Alice memiliki gembok yang berbeda, bukan satu gembok dengan beberapa kunci seperti contoh symmetrick key di atas. Tentu saja contoh ini lebih sederhana daripada yang seharusnya, tapi sebenarnya jauh lebih rumit.



Pertama Alice meminta Bob untuk mengirim gembok yang terbuka melalui surat biasa, sehingga ia tidak membagikan kuncinya. Ketika Alice menerimanya, ia menggunakannya untuk mengunci sebuah kota yang berisi pesan dan mengirimkan kotak dengan gembok terkunci tadi ke Bob. Bob kemudian membuka kotak dengan kunci yang ia pegang karena itu gembok miliknya untuk membaca pesan Alice. Untuk membalasnya, Bob harus meminta Alice untuk melakukan hal yang sama.



Keuntungan dari metode



asymmetric key adalah Bob dan Alice tidak pernah berbagi kunci mereka. Hal ini untuk mencegah pihak ketiga agar tidak menyalin kunci atau memata-matai pesan Alice dan Bob. Selain itu, jika Bob ceroboh dan membiarkan orang lain untuk menyalin kuncinya, pesan Alice ke Bob akan terganggu, namun pesan Alice kepada orang lain akan tetap menjadi rahasia, karena orang lain akan memberikan gembok milik mereka ke Alice untuk digunakan. Enkripsi asymmetric menggunakan kunci yang berbeda untuk enkripsi dan dekripsi. Penerima pesan memiliki sebuah kunci pribadi dan kunci publik. Kunci publik diberikan ke pengirim pesan dan mereka menggunakan kunci publik untuk melakukan enkripsi pesan. Penerima menggunakan kunci pribadi untuk membuka pesan enrkipsi yang telah dienkripsi menggunakan kunci publik si penerima. Ada satu keuntungan melakukan enkripsi dengan menggunakan metode ini. Kita tidak perlu mengirim sesuatu yang rahasia (seperti kunci enkripsi kita atau password) melalui saluran yang tidak aman. Kunci publik kamu akan leihat ke dunia dan itu bukan rahasia. Kunci rahasia kamu akan tetap aman di komputer kamu, dimana itu tempatnya.



O. Forms, Programs, and Procedures (Formulir, Program, dan Prosedur) 1. Forms/reports design (Desain formulir / laporan) Form digunakan untuk merepresentasikan ke user atau menerima inputan dari user data-data dalam tabel/query dalam bentuk interface grid, tombol dan lain-lain. Form dalam Access dapat dimasukkan ke dalam form lain sebagai control sub form, biasanya jika kita bekerja dalam transaksi master detail. Sedangkan Report design merupakan fasilitas dalam Microsoft Access yang berfungsi untuk mencetak data dalam bentuk laporan. Dengan report, kita menjadi lebih leluasa dalam membuat laporan. Data yang digunakan untuk membuat laporan, dapat berasal dari tabel maupun query. 2. Human procedures Prosedur, terutama prosedur operasi dan pemeliharaan, penting untuk pencegahan kecelakaan dan kesehatan yang buruk. Prosedur tertulis sangat penting dalam menjaga konsistensi dan memastikan bahwa setiap orang memiliki tingkat informasi dasar yang sama. Mereka adalah elemen kunci dari sistem manajemen keselamatan dan alat pelatihan penting. Namun, prosedur yang buruk bisa menjadi alasan orang tidak mengikuti tindakan yang direkomendasikan. Prosedur, termasuk pernyataan metode, instruksi kerja, izin untuk bekerja, dll, merupakan cara yang aman untuk melakukan sesuatu. Mereka biasanya terdiri dari instruksi dan informasi terkait yang diperlukan untuk membantu melaksanakan tugas dengan aman. Prosedur dapat mencakup petunjuk langkah demi langkah, daftar periksa, alat bantu keputusan, diagram, diagram alir, dan jenis alat bantu pekerjaan lainnya. Masalah dengan prosedur terkait dengan banyak insiden dan sering disebut sebagai salah satu penyebab kecelakaan besar. Manajemen prosedur yang tidak memadai tidak hanya berkontribusi pada bencana seperti Bhopal, Piper Alpha dan



Clapham Junction, tetapi juga pada kematian, cedera pribadi, dan kesehatan yang buruk. Penyebab utamanya adalah terlalu banyak mengandalkan prosedur untuk mengendalikan risiko, kegagalan untuk mengikuti prosedur kerja yang aman atau penggunaan prosedur yang tidak memadai. Prosedur pengoperasian mungkin bukan cara terbaik untuk mengendalikan bahaya, setidaknya bukan sebagai satu-satunya pertahanan terhadap kesalahan manusia. 3. Program specifications (Spesifikasi program) 



Spesifikasi program menerangkan sejumlah metode dan notasi yang digunakan untuk menetapkan (menspesifikasikan) program apa yang perlu dilakukan dan sejauh mana metode dan notasi tersebut dilakukan untuk melakukan program.







Spesifikasi program akan mendefinisikan atau menentukan input, pemrosesan dan output yang diperlukan. 1. Spesifikasi Input  Dua pertimbangan utamanya adalah definisi (penetapan):  Item data yang akan dimasukkan (input)  Jenis data  Nilai yang valid untuk item data tersebut  Tindakan yang akan dilakukan jika pemakai berusaha memasukan data valid  Format yang akan digunakan untuk memasukkan nilainilai data input  Layout layar untuk input -> screen layout charts 2. Spesifikasi Output  Pertimbangan utamanya adalah definisi (penatapan);  Data apa yang akan di-output (dihasilkan) o Bagaimana ia diperoleh dari data input



o Kapan ia akan dihasilkan o Bagaimana bentuk hasilnya nanti  Format yang akan digunakan data yang akan dioutput  Print layout chart 3. Spesifikasi Proses  Harus memberikan definisi presisi tentang pemrosesan apa yang diperlukan dengan memberikan (gambaran) hubungan anatara data input dan data output  Beberapa cara standar penetapan (penspeksifikasian) pemrosesan:  Bahasa Inggris  Pseudo-code  Flowchart  Digram blok sruktur program  Diagram warnier  Table keputusan dan pohon keputusan 4. Programming techniques (Teknik Pemrograman) 



Permasalahan bisnis yang semakin kompleks dan rumit sedangkan waktu yang diberikan dan rumit sedangkan waktu yang diberikan untuk pengembangan program semakin cepat







Dibutuhkan teknik pemrograman untuk menggembangkan program yang kompleks dan rumit dalam waktu yang cepat







Jenis teknik pemrograman 1. Pemrograman Tidak Terstruktur o Pemrograman tidak terstruktur adakah suatu teknik pemrograman dimana penulisan instruksi tidak teraktur dan sistematis sehingga sulit dipahami



o Contoh : Penggunaan perintah GOTO yang banyak dalam program 2. Pemrograman Terskruktur o Pemrograman terstruktur adalah suatu teknik pemrograman dimana penulisan instruksi secara istematis, logis dan tersusun berdasarkan algoritma yang sederhana dan mudah dipahami o Prinsip pada pemrograman terstruktur jika suatu proses sudah sampai pada titik tertentu, maka proses selanjutnya tidak bisa melakukan proses pada baris sebelumnya. 3. Pemrograman Prosedural o Pemrograman procedural adalah suatu teknik pemrograman dimana penulisan instruksi yang sama dibuat dalam sub program tersendiri sehingga pembuatan program lebih cepat dan memudahkan perbaikan apabila terjadi kesalahan. 4. Pemrograman Modular o Pemrograman



modular



adalah



suatu



teknik



pemrograman dimana prosedur dari fungsi umum dikelompokkan dalam modul-modul dan setiap modul menunjukkan fungsi dan tugas tunggal 5. Pemrograman Berorientasi Objek o Pemrograman berbasis obyek (OOP) mendasarkan pada konsep objek dan interaksinya o Objek berasal dari tipe data abstrak o Objek dapat menerima pesan (message), mengolah data, dan mengirimkan pesan ke objek lain membentuk interaksi antar objek



o Objek bersifat indepeden: tiap objek dapat dipandang sebagai sebuah entitas mandiri yang memiliki peran atau tanggung jawab tertentu.



P. System Implementation (Implementasi Sistem) Implementasi sistem adalah suatu proses untuk menempatkan sistem informasi baru ke dalam sistem yang sudah ada (sistem lama). Pada kesempatan ini saya akan membahas tahapan dalam melakukan implementasi sistem informasi. Ada 4 tahap dalam implementasi sistem, yaitu membuat dan menguji basis data dan jaringan, membuat dan menguji program, memasang dan menguji sistem baru, serta mengirim sistem baru ke dalam sistem lama. 1. Membuat dan menguji basis data dan jaringan. Penerapan sistem yang baru atau perbaikan sistem dibuat pada basis data dan jaringan yang telah ada. Jika penerapan sistem yang baru memerlukan basis data dan jaringan yang baru atau dimodifikasi, sistem yang baru ini biasanya harus diimplementasikan sebelum pemasangan program komputer. 2. Membuat dan menguji program. Merupakan tahap pertama untuk siklus pengembangan sistem yang spesifik bagi programer. Bertujuan untuk mengembangkan rencana yang lebih terperinci dalam pengembangan dan pengujian program komputer yang baru. 3. Memasang dan menguji sistem baru. Tahap ini dilakukan untuk menyakinkan bahwa kebutuhan sistem lama terpenuhi pada sistem baru. 4. Mengirim sistem baru ke dalam sistem lama. Tujuan tahap ini adalah untuk mengubah secara perlahan-lahan sistem lama menjadi sistem baru.



Informasi sebagai Salah Satu Faktor Penting Penentu Keberhasilan Tahun 1961, D. Ronald Daniel dan McKinsey & Company, salah satu perusahaan konsultan terbesar di Amerika, memperkenalkan istilah critical success factor (CSF) atau faktor penting penentu keberhasilan adalah terdapat beberapa aktivitas penting yang akan menentukan keberhasilan atau kegagalan bagi semua jenis organisasi. Ativitas penting tersebut adalah CSF, dan faktor-faktor ini dapat berbed-beda antar jenis organisasi. Contoh: Industri kendaraan bermotor, yang diyakini sebagai CSF adalah model, jaringan dealer yang efisien, dan pengendalian biaya  produksi yang ketat.  Syarat-syarat sistem : 1. Sistem harus dibentuk untuk menyelesaikan masalah. 2. Elemen sistem harus mempunyai rencana yang ditetapkan. 3. Adanya hubungan diantara elemen sistem. 4. Unsur dasar dari proses (arus informasi, energi dan material) lebih penting dari pada elemen sistem. 5. Tujuan organisasi lebih penting dari pada tujuan elemen.  Karakteristik Sistem Karakteristik sistem dapatlah digambarkan sebagai berikut : 1. Komponen Sistem (Components) Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap sistem tidak perduli betapapun kecilnya, selalu mengandung komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Jadi, dapat dibayangkan jika dalam suatu sistem ada subsistem yang tidak berjalan/berfungsi sebagaimana mestinya. Tentunya sistem



tersebut tidak akan berjalan mulus atau mungkin juga sistem tersebut rusak sehingga dengan sendirinya tujuan sistem tersebut tidak tercapai. 2. Batas Sistem (Boundary) Batas sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut. Lingkungan Luar Sistem (Environments) Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan menggangu kelangsungan hidup dari sistem. 3. Penghubung (Interface) Sistem Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke yang lainnya. Keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem lainnya dengan melalui penghubung.



Dengan



penghubung



satu



subsistem



dapat



berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan. 4. Masukan (Input) Sistem Masukan sistem adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi



yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. Sebagai contoh didalam sistem komputer, program adalah maintenance



input



yang



digunakan



untuk



mengoperasikan



komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi. 5. Keluaran (Output) Sistem Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan



menjadi



keluaran



yang



berguna



dan



sisa



pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supersistem. Misalnya untuk sistem komputer, panas yang dihasilkan adalah keluaran yang tidak berguna dan merupakan hasil sisa pembuangan, sedang informasi adalah keluaran yang dibutuhkan. 6. Pengolah (Process) Sistem Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi. Sistem akuntansi akan mengolah data-data transaksi menjadi laporan-laporan keuangan dan laporan-laporan lain yang dibutuhkan oleh manajemen. 7. Sasaran (Objectives) atau Tujuan (Goal) Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya. Perbedaan suatu sasaran (objectives) dan suatu tujuan (goal) adalah, goal biasanya dihubungkan dengan ruang lingkup yang lebih luas dan sasaran dalam ruang lingkup yang lebih sempit. Bila merupakan suatu sistem utama, seperti



misalnya sistem bisnis perusahaan, maka istilah goal lebih tepat diterapkan. Untuk sistem akuntansi atau sistem-sistem lainnya yang merupakan bagian atau subsistem dari sistem bisnis, maka istilah objectives yang lebih tepat. Jadi tergantung dari ruang lingkup mana memandang sistem tersebut. Seringkali tujuan (goal) dan sasaran (objectives) digunakan bergantian dan tidak dibedakan. 1. Training and Education (Pelatihan dan pendidikan) Dalam mengerjakan suatu pekerjaan tertentu yang asing, maka perlu mempelajari dahulu cara mengerjakan pekerjaan itu. Tidak ada seseorang yang mampu melaksanakan suatu tugas dengan baik apabila tidak mempelajari terlebih dahulu, bahkan apabila pekerjaan itu nampak mudah, misalnya mengetik surat. Orang yang belum memiliki pengalaman akan mengalami kesukaran dalam melaksanakannya. Jadi, pendidikan dan pelatihan sangat perlu. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan merupakan salah salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia sesuai dengan kebutuhan pekerjaan. Dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia pada setiap unit kerja juga akan berhubungan dengan hakikat pendidikan dan pelatihan. Menurut Sumarsono (2009:93) pendidikan dan pelatihan merupakan salah satu faktor yang penting dalam pengembangan SDM. Pendidikan dan pelatihan tidak hanya menambah pengetahuan, akan tetapi juga meningkatkan ketrampilan bekerja, dengan demikian dapat meningkatkan



produktivitas



kerja.



Pelatihan



menurut



Dessler



(2009:263) adalah proses mengajarkan karyawan baru atau yang ada sekarang,



ketrampilan



dasar



yang



mereka



butuhkan



untuk



menjalankan pekerjaan mereka. Pelatihan merupakan salah satu usaha dalam dunia kerja. Pegawai, baik yang baru ataupun yang sudah bekerja perlu mengikuti pelatihan. Karena adanya tuntutan pekerjaan yang dapat berubah akibat perubahan lingkungan kerja, strategi, dan



lain sebagainya. Menurut Rivai (2009) pelatihan merupakan bagian yang menyangkut proses belajar untuk memperoleh dan meningkatkan ketrampilan diluar sistem pendidikan yang berlaku dalam waktu relatif singkat dengan metode yang lebih mengutamakan pada praktek daripada teori. Pendidikan dan pelatihan merupakan penciptaan suatu lingkungan dimana para pegawai dapat memperoleh atau mempelajari sikap, kemampuan, keahlian, pengetahuan dan perilaku yang spesifik yang berkaitan dengan pekerjaan.Berdasarkan definisi-definisi diatas dapat dinyatakan bahwa pendidikan dan pelatihan memang tidak dapat dipisahkan. Pendidikan dan pelatihan adalah penciptaan suatu lingkungan dimana pegawai dapat meningkatkan ketrampilan, pengetahuan dan sikap untuk membantu organisasi mencapai sasaran. Dengan pengertian seperti diatas pelatihan sering disama artikan dengan pendidikan karena memiliki suatu konsep yang sama yaitu memberi bantuan pada pegawai untuk berkembang.Beberapa hal yang menunjang kearah keberhasilan pelatihan menurut Rivai (2004:240), yaitu antara lain : 1. Materi yang Dibutuhkan Materi disusun dari estimasi kebutuhan tujuan latihan, kebutuhan dalam



bentuk



pengajaran



keahlian



khusus,



menyajikan



pengetahuan yang dibutuhkan. 2. Metode yang Digunakan Metode yang dipilih hendak disesuaikan dengan jenis pelatihan yang akan dilaksanakan. 3. Kemampuan Instruktur Pelatihan Mencari sumber-sumber informasi yang lain yang mungkin berguna dalam mengidentifikasi kebutuhan pelatihan. 4. Sarana atau Prinsip-Prinsip Pembelajaran Pedoman dimana proses belajar akan berjalan lebih efektif. 5. Peserta Pelatihan



sangat penting untuk memperhitungkan tipe pekerja dan jenis pekerja yang akan dilatih. 6. Evaluasi Pelatihan Setelah mengadakan pelatihan hendaknya di evaluasi hasil yang didapat dalam pelatihan, dengan memperhitungkan tingkat reaksi, tingkat belajar, tingkat tingkah laku kerja, tingkat organisasi dan nilai akhir. 



Metode-motode Pendidikan dan Pelatihan Menurut Bangun (2012:210-211) pelatihan dilaksanakan untuk meningkatkan prestasi kerja karyawan; sehingga perlu perhatian yang serius dari perusahaan. Pelatihan sumber daya manusia akan meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan atas pekerjaan yang mereka kerjakan. Ada beberapa metode dalam pelatihan tenaga kerja, antara lain metode on the job training dan off the job training. 1. Metode On-The-Job Training Metode on-the-job trainingmerupakan metode yang paling banyak digunakan perusahaan dalam melatih tenaga kerjanya. Para



karyawan



mempelajari



pekerjaannya



sambil



mengerjakannya secara langsung. Kebanyakan perusahaan menggunakan orang dalamperusahaan yang melakukan pelatihan terhadap sumber daya manusianya, biasanya dilakukan oleh atasan langsung. Dengan menggunakan metode ini lebih efektif dan efisien pelaksanaan latihan karena disamping biaya pelatihan yang lebih murah, tenaga kerja yang dilatih lebih mengenal dengan baik pelatihnya. Adapun empat metode yang digunakan antara lain, rotasi pekerjaan, penugasan yang direncanakan, pembimbingan, dan pelatihan posisi.



a) Rotasi pekerjaan (job rotation), merupakan pemindahan pekerjaan dari satu pekerjaan ke pekerjaan lainnya dalam organisasi, sehingga dapat menambah pengetahuan dan pengalaman tenaga kerja b) Penugasan yang direncanakan, menugaskan tenaga kerja untuk mengembangkan kemampuan dan pengalamannya tentang pekerjaannya. c) Pembimbingan, pelatihan tenaga kerja langsung oleh atasannya. Metode ini sangat efektif dilakukan karena atasan



langsung



keterampilan



sangat



mengetahui



bawahannya,



sehingga



bagaimana lebih



tahu



menerapkan metode yang digunakan. d) Pelatihan



posisi,



tenaga



yang



dilatih



untuk



dapatmenduduki suatu posisi tertentu. Pelatihan seperti ini diberikan kepada tenaga kerja yang mengalami perpindahan



pekerjaan.



Sebelum



dipindahkan



ke



pekerjaan baru terlebih dahulu diberikan pelatihan agar mereka



dapat



mengenal



lebih



dalam



tentang



pekerjaannya 2. Metode Off-The-Job Training Dalam metode off-the-job training, pelatihan dilaksanakan dimana karyawan dalam keadaan tidak bekerja dengan tujuan agar



terpusat



pada



kegiatan



pelatihan



saja.



Pelatih



didatangkan dari luar organisasi atau para peserta mengikuti pelatihan di luar organisasi. Hal ini dilakukan karena kurang atau tidak tersedianya pelatih dalam perusahaan. Keuntungan dalam metode ini, para peserta latihan tidak merasa jenuh dilatih oleh atasannya langsung, metode yang diajarkan pelatih



berbeda



sehingga



memperluas



pengetahuan.



Kelemahannya adalah biaya yang dikeluarkan relatif besar, dan pelatih belum mengenal secara lebih mendalam para



peserta latihan sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama dalam pelatihan. Metode ini dapat dilakukan dengan beberapa teknik antara lain: a) Business games, peserta dilatih dengan memecahkan suatu masalah, sehingga para peserta dapat belajar dari masalah



yang



sudah



pernah



terjadi



pada



suatu



perusahaan tertentu. Metode ini bertujuan ini agar para peserta



latihan



dapat



dengan



lebih



baik



dalam



pengambilan keputusan dan cara mengelola operasional perusahaan dengan baik. b) Vestibule



school,



tenaga



kerja



dilatih



dengan



menggunakan peralatan yang sebenarnya dan sistem pengaturan sesuai dengan yang sebenarnya tetapi dilaksanakan di luar perusahaan. Tujuannya adalah untuk menghindari tekanan dan pengaruh kondisi dalam perusahaan. c) Case study, dimana peserta dilatih untuk mencari penyebab timbulnya suatu masalah, kemudian dapat memecahkan masalah tersebut. Pemecahan masalah dapatdilakukan secara individual atau kelompok atas masalah-masalah yang ditentukan.



2. System testing (Pengujian system)  Pengertian Pengujian sistem adalah pengujian program perangkat lunak yang lengkap dan terintegrasi. Perangkat lunak atau yang sering dikenal dengan sebutan software hanyalah satuan elemen dari sistem berbasis komputer yang lebih besar. Biasanya, perangkat lunak dihubungkan dengan perangkat lunak dan perangkat keras



lainnya. Pengujian perangkat lunak dapat dibedakan menjadi dua yaitu Black Box Testing dan White Box Testing. 



Black Box Testing Black Box Testing atau yang sering dikenal dengan sebutan pengujian fungsional merupakan metode pengujian Perangkat Lunak yang digunakan untuk menguji perangkat lunak tanpa mengetahui struktur internal kode atau Program. Dalam pengujian ini, tester menyadari apa yang harus dilakukan oleh program tetapi tidak memiliki pengetahuan tentang bagaimana melakukannya. Kelebihan Black Box Testing yaitu: 1. Efisien untuk segmen kode besar 2. Akses kode tidak diperlukan 3. Pemisahan antara perspektif pengguna dan pengembang Kelemahan Black Box Testing yaitu: 1. Cakupan terbatas karena hanya sebagian kecil dari skenario pengujian yang dilakukan 2. Pengujian tidak efisien karena keberuntungan tester dari pengetahuan tentang perangkat lunak internal







White Box Testing White Box Testing merupakan metode pengujian perangkat lunak di mana struktur internal diketahui untuk menguji siapa yang



akan



menguji



perangkat



lunak.



Pengujian



ini



membutuhkan pengetahuan internal tentang kemampuan sistem dan pemrograman. yaitu:



Kelebihan White Box Testing



1. Efisien dalam menemukan kesalahan dan masalah 2. Diperlukan pengetahuan tentang internal perangkat lunak yang



sedang



diuji



bermanfaat



untuk



pengujian



menyeluruh 3. Memungkinkan menemukan kesalahan tersembunyi 4. Membantu mengoptimalkan kode Kelemahan White Box Testing yaitu: 1. Membutuhkan pengetahuan tingkat tinggi dari perangkat lunak internal yang sedang diuji 2. Membutuhkan akses kode  Jenis Pengujian Sistem Terdapat sekitar 50 jenis pengujian sistem. Dari 50 jenis tersebut, terdapat beberapa pengujian sistem yang biasanya digunakan oleh perusahaan pengembang software atau perangkat lunak besar. Beberapa jenis tersebut diantaranya yaitu: 1. Usability Testing: Pengujian ini berfokus pada kemudahan pengguna dalam menggunakan aplikasi, fleksibilitas dalam menangani kontrol dan kemampuan sistem untuk memenuhi tujuannya. 2. Load Testing: Pengujian ini diperlukan untuk mengetahui bahwa solusi perangkat lunak akan bekerja di bawah beban nyata. 3. Regression Testing: Pengujian ini melibatkan pengujian yang dilakukan untuk memastikan bahwa tidak ada perubahan yang



dibuat



selama



proses



pengembangan



telah



menyebabkan bug baru. Hal ini juga digunakan untuk



memastikan tidak ada bug lama yang muncul dari penambahan modul perangkat lunak baru dari waktu ke waktu. 4. Recovery



Testing:



Pengujian



ini



dilakukan



untuk



menunjukkan solusi perangkat lunak dapat diandalkan, dapat dipercaya, dan dapat berhasil menutup kemungkinan terjadinya crash. 5. Migration



Testing:



Pengujian



ini



dilakukan



untuk



memastikan bahwa perangkat lunak sistem dapat dipindahkan dari infrastruktur sistem lama ke infrastruktur infrastruktur sistem saat ini tanpa terjadi masalah. 6. Functional Testing atau Completeness Testing: Pengujian ini memerlukan pemikiran mengenai kemungkinan terjadinya fungsi yang hilang. Penguji membuat daftar fungsional tambahan yang bisa dikembangkan oleh suatu produk selama proses pengujian fungsional. 7. Hardware/ Software Testing: Pengujian ini terjadi ketika penguji fokus pada interaksi antara perangkat keras dan perangkat lunak sistem selama proses pengujian sistem.



3. System conversion (Konversi system) James A. O’Brien (2006) mengatakan bahwa operasi awal dari sistem bisnis yang baru, dapat menjadi tugas yang sulit. Hal ini biasanya memerlukan proses konversi (convertion) dari penggunaan sistem yang ada saat ini ke operasi aplikasi yang baru atau yang lebih baik. Pada saat menganalisis konversi sistem perlu dipertimbangkan pendekatan konversi yang paling bagus untuk dilakukan. Konversi



sistem adalah proses mengimplementasikan sistem baru agar dapat dioperasikan secara tepat dan benar. Terdapat beberapa teknik konversi sistem yang dapat digunakan untuk mengimplementasikan sistem baru, yaitu sebagai berikut: 



Konversi Langsung (CUT OVER) Sistem lama dihentikan, dan sistem baru mulai dioperasikan. Keuntungan:  Baik dilakukan untuk sistem yang tidak terlalu besar  Biaya konversi sistem tidak terlalu mahal Kerugian



Resiko kegagalannya tinggi,jika sistem baru gagal dioperasikan pada waktunya. 



Konversi Paralel (PARALEL RUN) Sistem baru dan sistem lama dioperasikan secara bersamaan selama periode tertentu. Keuntungan : Mengurangi resiko terhadap kegagalan dari sistem baru. Kerugian :



Waktu untuk konversi sistem baru cukup lama, karena prosesnya dilakukan secara bertahap. 



Konversi Percontohan (PILOT APPROACH) Dilakukan apabila beberapa sistem yang sejenis akan diterapkan di beberapa area yang terpisah. Keuntungan : o Resiko kegagalan sistem hanya terletak pada area tertentu saja o Kesalahan yang terjadi pada sistem yang baru dapat diperbaiki terlebih dahulu, sehingga kesalahan tidak terjadi pada area yang lain o Personil di area lain dapat dilatih di area percontohan di dalam situasi yang nyata Kerugian :



Proses konversi sistem menjadi sangat lama, karena harus melakukan proses ujicoba sistem dalam suatu area tertentu. 4. Implementation follow-up (Tindak lanjut implementasi) o Setelah impelentasi system, perlu adanya tindak lanjut berikutnya berupa pengetesan penerimaan system (system acceptance test) o Pengetesan penerimaan system berbeda dengan pengetesan system yang telah dilakukan sebelumnya. Pada pengetesan system yang dilakukan sebelumnya digunakan data tes, dan dilakukan



oleh analis system bersama dengan programer computer. Sedangkan pada pengetesan penerimaan system dilakukan dengan menggunakan data sesungguhnya dalam jangka waktu tertentu, dan dilakukan oleh analus bersama dengan user. o Setelah pengetesan penerimaan system dilakukan, suatu rapat penerimaan



(acceptance



meeting)



perlu



dilakukan



oleh



manajemen. Rapat ini dihadiri oleh analis system, manajer, dan pemakai system, untuk menentukan apakah system yang baru diterima atau harus diperbaiki kembali. Jika system yang baru diterima, maka rapat ini dapat merupakan acara penyerahan system Q. Management



Considerations



for



the



Information



System



(Pertimbangan Manajemen untuk Sistem Informasi) 1.



Maintenance (Pemeliharaan) o Pengertian Istilah pemeliharaan berasal dari bahasa Yunani yaitu terein yang artinya merawat, menjaga, dan memelihara. Pemeliharaan merupakan sistem yang terdiri dari beberapa elemen berupa fasilitas (machine), penggantian komponen atau sparepart (material), biaya pemeliharaan (money), perencanaan kegiatan pemeliharaan (method) dan eksekutor pemeliharaan (man). Berikut definisi dan pengertian pemeliharaan atau perawatan dari beberapa sumber buku: 



Menurut Kurniawan (2013), pemeliharaan adalah suatu kombinasi dari berbagai tindakan yang dilakukan untuk menjaga suatu barang dalam, atau memperbaikinya sampai suatu kondisi yang bisa diterima. 







Menurut Sehrawat dan Narang (2001), pemeliharaan adalah sebuah pekerjaan yang dilakukan secara berurutan untuk



menjaga atau memperbaiki fasilitas yang ada sehingga sesuai dengan standar (fungsional dan kualitas). 



Menurut Assauri (2008), perawatan adalah kegiatan untuk memelihara atau menjaga fasilitas atau peralatan pabrik dan mengadakan perbaikan atau penyesuaian atau penggantian yang diperlukan agar supaya terdapat suatu keadaan operasi produksi yang memuaskan sesuai dengan apa yang direncanakan.







Menurut Harsanto (2013), pemeliharaan adalah serangkaian aktivitas untuk menjaga agar fasilitas atau peralatan senantiasa dalam keadaan siap pakai.







Menurut Heizer dan Render (2011), pemeliharaan adalah mencakup semua aktivitas yang berkaitan dengan menjaga semua peralatan sistem agar dapat tetap bekerja.







Menurut Manzini (2010), perawatan adalah fungsi yang memonitor dan memelihara fasilitas pabrik, peralatan, dan fasilitas kerja dengan merancang, mengatur, menangani, dan memeriksa pekerjaan untuk menjamin fungsi dari unit selama waktu operasi (uptime) dan meminimisasi selang waktu berhenti (downtime) yang diakibatkan oleh adanya kerusakan maupun perbaikan



o Jenis-Jenis Maintenance 1. Breakdown



Maintenance



(Perawatan



Ketika



Terjadi



Kerusakan) Pemeliharaan ini dilakukan ketika mesin atau peralatan sudah tidak bisa dioperasikan atau sudah mengalami kerusakan sehingga harus dicari penyebabnya. 2. Preventive Kerusakan)



Maintenance



(Perawatan



untuk



Mencegah



Perawatan



ini



dilakukan



untuk



mencegah



terjadinya



kerusakan pada mesin atau peralatan industri selama digunakan untuk produksi. Preventive maintenance terbagi menjadi 2 macam yaitu periodic maintenance yaitu pemeliharaan secara berkala dan predictive maintenance perawatan untuk mengantisipasi terjadinya kerusakan. 3. Corrective Maintenance Perawatan ini merupakan tindakan identifikasi pada mesin atau



peralatan



untuk



menganalisa



indikasi



terjadinya



kerusakan pada setiap bagiannya. Biasanya dilakukan ketika mesin masih bisa beroperasi tapi tidak bisa digunakan secara maksimal.



o Tujuan Maintenance (Pemeliharaan) Suatu kalimat yang perlu diketahui oleh orang pemeliharaan dan bagian



lainnya



bagi



suatu



pabrik



adalah



pemeliharaan



(maintenance) murah sedangkan perbaikan (repair) mahal. (Setiawan F.D, 2008). Menurut Daryus A, (2008) dalam bukunya manajemen pemeliharaan mesin Tujuan pemeliharaan yang utama dapat didefenisikan sebagai berikut: 1. Untuk memperpanjang kegunaan asset, 2. Untuk menjamin ketersediaan optimum peralatan yang dipasang untuk produksi dan mendapatkan laba investasi maksimum yang mungkin, 3. Untuk menjamin kesiapan operasional dari seluruh peralatan yang diperlukan dalam keadaan darurat setiap waktu, 4. Untuk menjamin keselamatan orang yang menggunakan sarana tersebut.



Sedangkan Menurut Sofyan Assauri, 2004, tujuan pemeliharaan yaitu: 1. Kemampuan produksi dapat memenuhi kebutuhan sesuai dengan rencana produksi, 2. Menjaga kualitas pada tingkat yang tepat untuk memenuhi apa yang dibutuhkan oleh produk itu sendiri dan kegiatan produksi yang tidak terganggu, 3. Untuk membantu mengurangi pemakaian dan penyimpangan yang di luar batas dan menjaga modal yang di investasikan tersebut, 4. Untuk mencapai tingkat biaya pemeliharaan serendah mungkin, dengan melaksanakan kegiatan pemeliharaan secara efektif dan efisien, 5. Menghindari



kegiatan



pemeliharaan



yang



dapat



membahayakan keselamatan para pekerja o Fungsi Pemeliharaan (Maintenance) Fungsi pemeliharaan adalah agar dapat memperpanjang umur ekonomis dari mesin dan peralatan produksi yang ada serta mengusahakan agar mesin dan peralatan produksi tersebut selalu dalam keadaan optimal dan siap pakai untuk pelaksanaan proses produksi. Keuntungan-keuntungan yang akan diperoleh dengan adanya pemeliharaan yang baik terhadap mesin, adalah sebagai berikut: 1.



Mesin dan peralatan produksi yang ada dalam perusahaan yang bersangkutan akan dapat dipergunakan dalam jangka waktu panjang,



2.



Pelaksanaan proses produksi dalam perusahaan yang bersangkutan berjalan dengan lancar,



3.



Dapat menghindarkan diri atau dapat menekan sekecil mungkin terdapatnya kemungkinan kerusakan-kerusakan berat dari mesin dan peralatan produksi selama proses produksi berjalan,



4.



Peralatan produksi yang digunakan dapat berjalan stabil dan baik, maka proses dan pengendalian kualitas proses harus dilaksanakan dengan baik pula,



5.



Dapat dihindarkannya kerusakan-kerusakan total dari mesin dan peralatan produksi yang digunakan,



6.



Apabila mesin dan peralatan produksi berjalan dengan baik, maka penyerapan bahan baku dapat berjalan normal,



7.



Dengan adanya kelancaran penggunaan mesin dan peralatan produksi dalam perusahaan, maka pembebanan mesin dan peralatan produksi yang ada semakin baik.



2. Auditing (Mengaudit) o Pengertian Pengertian audit secara umum adalah pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan juga sistematis oleh pihak yang melakukan, bersifat independen terhadap laporan keuangan yang telah disusun oleh manajemen dan disertai dengan catatan-catatan pembukuan dan bukti pendukung. Audit bertujuan agar bisa menunjukan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan. Pengertian audit menurut ASOBAC atau A Statement of Basic Auditing Concepts, dinyatakan sebagai suatu proses sistematik untuk menghimpun dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai asersi tentang berbagai tindakan atau kejadian ekonomi untuk menentukan tingkat kesesuaian antara asersi tersebut. Kesimpulannya pengertian audit sangat berkaitan erat dengan cara menghimpun dan mengevaluasi secara objektif, sistematis, sesuai



standar, dengan kriteria tertentu, penyampaian hasil, pemakain, dan kepentingan. o Jenis – Jenis Audit Setelah membahas mengenai pengertian audit, maka selanjutnya akan



menjurus



dikelompokkan



pada



jenis-jenis



berdasarkan



audit.



jenis



Jenis



audit



bisa



dan



luas



pemeriksaan



jangkauan pemeriksaannya.  1. Pengertian Jenis Audit Berdasarkan Pemeriksaan Jenis audit menurut jenis pemeriksaan dibedakan menjadi empat macam. Keempat macam audit tersebut, antara lain : a. Audit



laporan



keuangan,



yang



mencakup



cara



menghimpun dan mengevaluasi bukti laporan yang dilakukan oleh eksternal audit dan biasanya atas permintaan dari klien.  b. Audit operasional, yang mencakup penelaah atas beberapa bagian mulai dari prosedur hingga metode operasi suatu organisasi untuk meninjau efisiensi dan keefektifitasan suatu pekerjaan.  c. Audit



ketaatan,



yang



bertujuan



untuk



mempertimbangkan kebenaran terhadap klien dalam mengikuti prosedur atau aturan tertentu yang telah ditetapkan oleh pihak yang memiliki otoritas lebih tinggi.  d. Audit kinerja, yang dilakukan pada instansi pemerintah untuk menentukan 3E (Ekonomis, Efektivitas dan Efisiensi) dengan memperhatikan biaya dan manfaatnya bagi perusahaan. 2. Pengertian



Jenis



Pemeriksaannya



Audit Jenis



Berdasarkan audit



menurut



Luas



Jangkauan



luas



jangkauan



pemeriksaannya, dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu audit umum dan audit khusus. Audit umum atau general audit biasa dilakukan oleh auditor independen dengan tujuan untuk memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan secara menyeluruh. Pemeriksaan dilakukan berdasarkan standar profesional Akuntan Publik  dengan melihat dan menggunakan patokan kode etik dari Akuntan Publik. Sedangkan audit khusus merupakan suatu bentuk audit  yang dilakukan terbatas dan diminta oleh perusahaan tersebut untuk lingkup yang lebih kecil. Misalnya, sebuah perusahaan menginginkan audit pada divisi keuangan khusus untuk laporan pengeluaran kas perusahaan pada beberapa periode terakhir. o Manfaat Audit Adanya tindakan audit sangat berguna untuk menambah integritas laporan keuangan yang bisa dipercaya untuk kepentingan pihak luar seperti pemegang saham, kreditor, pemerintah, dan lain-lain. Selain itu, audit bisa mencegah fraud yang dilakukan oleh manajemen perusahaan yang diaudit. Audit memberikan manfaat yang cukup besar, berikut ini beberapa di antaranya: a. Membuka pintu bagi masuknya sumber pembiayaan dari pihak luar. b. Menyiapkan kesalahan dan penyimpangan moneter dalam catatan keuangan. c. Memberikan dasar yang lebih menyakinkan kepada para kreditur atau para mitra perusahaan untuk mengambil keputusan pemberian kredit. d. Memberikan dasar yang lebih meyakinkan kepada perusahaan asuransi, para investor, perbankan, dan lain



sebagainya menentukan syarat penjualan, pembelian atau penggabungan perusahaan. e. Memberikan dasar yang lebih baik untuk meyakinkan



kepada para pelanggan. f. Memberikan tambahan untuk kejelasan yang independen tentang ketelitian dan jaminan dari laporan keuangan. o Cara Melakukan Audit Untuk melakukan audit, dapat dilakukan dua cara, yaitu dengan standar auditing umum dan standar auditing pekerjaan lapangan.  1. Standar Auditing Umum Tahap atau prosedur untuk melakukan audit dengan standar auditing umum antara lain, sebagai berikut:  a. Audit harus dilaksanakan oleh pihak memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang cukup sebagai seorang auditor dan bukan hanya akuntan . b. Dalam semua hal yang berhubungan dengan ikatan, auditor harus bisa bersikap profesional dan objektif tanpa memihak dan juga tanpa ada kecurigaan kerja sama. c. Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya, auditor



harus



memaksimalkan



kemahiran



dan



profesionalitas dengan cermat dan juga seksama. 2. Standar Pekerjaan Lapangan Untuk standar pekerjaan lapangan, maka ada beberapa prosedur yang harus diperhatikan, yaitu: a. Pekerjaan harus dilaksanakan dengan sebaikbaiknya  b. Jika menggunakan asisten maka harus disupervisi dengan semestinya.



c. Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan harus memadai, kecuali dinyatakan lain dalam laporan auditor d. Ketika laporan auditor diserahkan harus memuat pernyataan mengenai laporan keuangan secara keseluruhan.  e. Jika pendapat secara keseluruhan tidak dapat ditulis,



maka



auditor



harus



bisa



mempertanggungjawabkannya. f. Ketika ada penyusunan laporan yang tidak konsisten atau bermasalah, maka laporan auditor harus diperbaiki dan diperjelas. Merujuk pada fungsi dan pengertian audit, pemeriksaan harus dilakukan secara menyeluruh baik dari dalam atau luar perusahaan. Pemeriksaan tersebut dilakukan dalam divisi keuangan dan divisi lain yang bersangkutan, namun bisa dilakukan pada manajemen lainnya. Dengan standar dan jenis dalam audit, maka akan membantu auditor dan perusahaan dalam melakukan sistem auditing.



3. Project management (Manajemen proyek) o Pengertian Manajemen secara umum adalah suatu upaya untuk mencapai suatu tujuan dengan sumber daya seminimal mungkin (efisien). Sementara itu, proyek adalah rencana pekerjaan dengan suatu target pencapaian tertentu yang diselesaikan dalam rentang waktu tertentu.



Secara



kolektif,



manajemen



proyek



adalah



suatu



pendekatan/metode untuk mengelola suatu proyek dengan efektif dan efisien. Sistem ini hadir sebagai perangkat untuk membantu mengelola kegiatan-kegiatan berbentuk proyek, misalnya proyek konstruksi. Tanpanya, suatu proyek akan sulit dieksekusi baik dari segi biaya, waktu, atau bahkan kualitasnya. o Tujuan Manajemen Proyek Manajemen proyek memiliki sejumlah tujuan, di antaranya: 1. Menyelesaikan tepat waktu Pada manajemen waktu, ditentukan linimasa yang berisi kapan suatu kegiatan harus dimulai dan kapan harus selesai. Dengan adanya hal tersebut, proyek akan selalu dimonitor supaya dapat selesai dalam waktu yang telah ditentukan. Pengawasan seperti ini melancarkan pengerjaan proyek. 2. Menjaga anggaran Anggaran merupakan salah satu aspek yang dikaji dalam manajemen ini. Dengan pengkajian tersebut, akan dicari jumlah anggaran seminimal mungkin, tetapi masih dapat menunjang tercapainya kriteria proyek yang telah ditentukan di awal (efektif dan efisien). 3. Menjaga kualitas Sebagaimana telah disinggung pada poin sebelumnya, kriteria proyek yang ditentukan di awal harus tercapai. Artinya, manajemen proyek juga membuat standar kualitas dari suatu proyek sehingga ia tidak dikerjakan secara seenaknya saja. 4. Melancarkan proyek Pada akhirnya, proyek yang ideal adalah proyek yang selesai sesuai dengan perencanaan awal, baik dari segi waktu, anggaran, maupun kualitas. Manajemen ini membantu



pengerjaan proyek supaya selesai dengan lancar sesuai dengan rencana awal. o Sasaran Manajemen Proyek Sasaran manajemen proyek adalah sebagai berikut: 1. Menyelesaikan dan mengembangkan proyek sesuai dengan anggaran biaya dan tenggat waktu yang telah ditentukan sekaligus dalam kualitas/spesifikasi sesuai dengan yang telah disepakati di awal. 2. Meningkatkan nama baik pelaksana proyek berdasarkan kualitas hasil proyek. 3. Menciptakan suasana kerja kondusif untuk mendukung kelancaran aktivitas proyek. Hal ini meliputi ketersediaan keadaan, sarana-prasarana, dan keselamatan kerja. 4. Menjaga keharmonisan antar pihak dalam proyek sehingga seluruh pihak terlibat akan memberikan yang terbaik untuk proyek yang sedang dijalankan. o Ruang Lingkup Manajemen Proyek Hal-hal yang termasuk ke dalam domain ruang lingkup manajemen proyek adalah sebagai berikut: 1. Waktu proyek dimulai 2. Perencanaan lingkup proyek 3. Pendefinisian ruang lingkup proyek 4. Verifikasi proyek dan kontrol ketika proyek sedang dijalankan o Contoh Manajemen Proyek Sebenarnya ada banyak sekali contohnya. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut.  Proyek Konstruksi



Proyek konstruksi adalah proyek yang berhubungan dengan pembangunan



sarana



publik,



seperti



pembangunan



bendungan, gedung, kawasan pembangkit listrik, jembatan, pabrik, jalan raya, jalan tol, dan sebagainya.  Proyek Penelitian Proyek penelitian pada dasarnya adalah suatu proyek yang dilakukan untuk kepentingan penelitian dan pengembangan. Hasil dari penelitian tersebut nanti digunakan untuk meningkatkan kualitas dari suatu barang atau jasa, atau hanya untuk pengembangan ilmu pengetahuan saja.  Proyek Padat Modal Proyek padat modal adalah proyek produksi besar dengan bantuan mekanik (robot). Proyek ini disebut “padat” karena pada eksekusinya membutuhkan modal yang banyak. Banyaknya modal yang diperlukan membuatnya hanya bisa dilakukan oleh perusahaan besar.  Proyek Manufaktur Proyek manufaktur adalah proyek yang melakukan rancangan untuk memproduksi suatu produk secara menyeluruh. 4. Managing change (Mengelola perubahan) 



Pengertian Manajemen Perubahan atau Change Management pada dasarnya adalah



pendekatan



terstruktur



untuk



memastikan



bahwa



perubahan dilakukan secara menyeluruh dan lancar serta memastikan bahwa perubahan yang dilakukan membawakan manfaat bagi organisasi dalam mencapai sasaran dan tujuan organisasinya. Manajemen Perubahan ini bertujuan untuk merencanakan mengendalikan



dan



menerapkan



perubahan



serta



strategi



membantu



perubahan, orang



untuk



beradaptasi terhadap perubahan. Dan tentunya, Perubahan yang



dimaksud disini adalah perubahan untuk bergerak maju ke depan dengan berbagai inovasi dan perbaruan proses untuk mencapai efisiensi operasional organisasinya. Untuk lebih jelas mengenai Manajemen Perubahan ini, berikut ini adalah beberapa definisi dan pengertian manajemen perubahan menurut para ahli. 



Pengertian Manajemen Perubahan menurut Bennet P. Lientz dan Kathryn P. Rea (Lientz, et al., 2004), Manajemen perubahan



adalah



pendekatan



untuk



merencanakan,



mendesain, mengimplementasikan, mengelola, mengukur dan mempertahankan perubahan di dalam pekerjaan dan bisnis proses. 



Pengertian Manajemen Perubahan menurut Kotter (2011), Manajemen perubahan adalah suatu pendekatan untuk mengubah individu, tim, dan organisasi kepada kondisi masa depan yang diinginkan.







Pengertian Manajemen Perubahan menurut Wibowo (2011 : 193), Manajemen perubahan adalah suatu proses secara sistematis dalam menerapkan pengetahuan, sarana dan sumber



daya



yang



diperlukan



untuk



mempengaruhi



perubahan pada orang yang akan terkena dampak dari proses perubahan tersebut. 



Pengertian



Manajemen



Perubahan



menurut



 Sangkala



(1999), Manajemen Perubahan adalah teknik yang digunakan untuk menciptakan dan mendukung perubahan dalam suatu organisasi. 



Pengertian Manajemen Perubahan menurut Karen Coffman dan Katie Lutes (2007), Manajemen Perubahan adalah sebuah pendekatan terstruktur untuk membantu organisasi dan orang-orang untuk transisi secara perlahan tapi pasti dari keadaan sekarang menuju ke keadaan yang diinginkan.







Pengertian



Manajemen



Nauheimer



(2007),



Perubahan Manajemen



menurut Holger Perubahan



dapat



digambarkan sebagai proses, alat dan teknik untuk mengatur proses perubahan pada sisi orang untuk mencapai hasil yang diperlukan dan untuk merealisasikan perubahan secara efektif melalui agen perubahan, tim dan sistem yang lebih luas. Dari berbagai definisi dan pengertian mengenai Manajemen Perubahan ini, dapat disimpulkan bahwa sebenarnya Manajemen Perubahan adalah suatu proses sistematis untuk melakukan sesuatu yang berbeda dan menuju arah yang lebih baik, baik bagi perorangan maupun organisasi. 1. Manfaat Manajemen Perubahan (Change Management) Seperti yang disebutkan sebelumnya, Manajemen Perubahan merupakan proses yang sistematis yang terencana oleh pihak manajemen organisasi. Hal ini sangat berbeda dengan perubahan yang terjadi namun tidak diantisipasi atau ditangani secara baik oleh organisasi. Beberapa Manfaat dari Manajemen Perubahan ini diantaranya adalah sebagai berikut : 



Perubahan pada Manajemen Perubahan adalah proses yang direncanakan dan dapat dikelola. Manfaat dari perubahan ini dapat diketahui sebelum penerapannya dan dapat berfungsi sebagai motivator serta penilaian terhadap kemajuan yang dicapai.







Organisasi



dapat



merespon



lebih



cepat



terhadap



permintaan pelanggan. 



Membantu menyelaraskan sumber daya yang ada dalam organisasi.







Manajemen perubahan memungkinkan organisasi untuk menilai dampak keseluruhan dari perubahan.







Perubahan dapat dilaksanakan tanpa berdampak negatif terhadap bisnis sehari-hari.







Efektivitas dan efisiensi organisasi dapat dipertahankan atau bahkan ditingkatkan dengan ada pengakuan dan kewaspadaan dari semua karyawan yang bersangkutan.







Waktu yang dibutuhkan untuk menerapkan perubahan berkurang.







Kemungkinan perubahan yang tidak berhasil berkurang.







Kinerja karyawan meningkat ketika Karyawan yang bersangkutan merasa didukung dan memahami proses perubahannya.







Peningkatan layanan terhadap pelanggan akan lebih efektif



dari



karyawan



yang



percaya



diri



dan



berpengetahuan. 



Manajemen



perubahan



menyediakan



cara



untuk



mengantisipasi tantangan dan menanggapi ini secara efisien. 



Proses manajemen perubahan yang efektif menurunkan risiko yang terkait dengan perubahan.







Dapat mengendalikan dan mengelola biaya pada perubahan yang diinginkan : manajemen perubahan membantu mengendalikan biaya yang terkait dengan perubahan.







Peningkatan laba atas investasi (ROI).







Menciptakan peluang untuk pengembangan “praktik terbaik”,



pengembangan



pengembangan tim.



kepemimpinan,



dan



Daftar Pustaka https://sites.google.com/a/student.unsika.ac.id/metodelogi-penelitianunsika/metode-component-oriented-software-development https://student-activity.binus.ac.id/himsisfo/2016/07/perbedaan-data-daninformasi/ https://www.academia.edu/4511890/KONSEP_SISTEM http://serba-serbikearsipan.blogspot.com/2015/11/makalah-filing-sistemnomor.html http://trilestari01.blogspot.com/2012/01/sistem-bilangan-dan-kode.html https://medium.com/@mkazis4215/2-xv-arsitektur-komputer-danorganisasikomputer-b11bacccee4e https://yudha.dosen.ittelkom-pwt.ac.id/2018/02/20/peran-informasi-dalamorganisasi/ https://www.jurnal.id/id/blog/mengenal-sistem-informasi-manajemendan-manfaatnya-bagi-perusahaan/ https://sambas.go.id/ppid/profil-ppid/3406-klasifikasi-informasi.html https://hadiwibowo.wordpress.com/2008/08/05/klasifikasi-informasi/ http://www.sistem-informasi.xyz/2017/08/jenis-klasifikasi-informasi.html https://www.aha.io/roadmapping/guide/requirements-management https://www.villanovau.com/resources/project-management/requirementsmanagement/ https://www.umassd.edu/fycm/decision-making/process/ acqnotes.com/acqnote/tasks/requirement-types https://www.google.com/url? sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&ved=2ahUKEwi60b7jidHsAhVJXSs



KHfqlA9MQFjAHegQICRAC&url=http%3A%2F%2Frepository.usu.ac.id %2Fbitstream%2Fhandle%2F123456789%2F67816%2FChapter%2520IIIV.pdf %3Fsequence%3D3%26isAllowed %3Dy&usg=AOvVaw0jeRiGv2kDcrCZGino_AuO https://journal.uii.ac.id/Snati/article/view/1547/1323 https://slideplayer.info/slide/12033284/ https://slideplayer.info/slide/13621781/ Sibuea, Rina. "Pemodelan Informasi Dengan Metode Fco-im." Seminar Nasional Informatika 2010, Yogyakarta, Indonesia, 2010. Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta, 2010. https://maksi.febulm.ac.id/index.php/info-kampus/artikel-paper-jurnalakuntansi/item/47-audit-sistem-informasi-dan-penggunaannya Burch John G at all, Information System: Theory and Practice 3rd Edition, John Willy & Son. New York.1983. C.J. Date, An Introduction to database System, Addison-Wesley. Reading MA, 1995. http://eprints.undip.ac.id/26685/2/Pokok_Bahasan_3_Data_Processing_Resource. pdf https://imujio.com/pengertian-pengolahan-data/ (https://mutiarakharisma.wordpress.com/sistem-informasi-sumber-dayainformasi/) (http://43217110334.blog.mercubuana.ac.id/2018/10/16/sistem-manajemen-basisdata/) https://r.search.yahoo.com/_ylt=Awr9IkhNhJ5f0xYAjmtXNyoA;_ylu=Y29sbwN ncTEEcG9zAzEEdnRpZAMEc2VjA3Ny/RV=2/RE=1604252878/RO=10/RU=htt ps%3a%2f%2fwww.mastekno.com%2fpengertian-fungsi-coding %2f/RK=2/RS=hBShC2QHBQcugQk92d_HL7mEiQ0(https://cumlaude4edu.blogspot.com/2014/04/struktur-kode.html)



http://yeni_setiani.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/55098/bab6-sortir.pdf https://pakdosen.pengajar.co.id/jaringan-komputer/ (https://christ-13.blogspot.com/2012/07/pointer.html https://juliharyono.com/id/manajemen-operasional/desain-produk/ Design



of



industrial



information



systems,Boucher,Thomas



O,and



Yalcin,Ali,Elsevier,2006. https://docplayer.info/55642321-1-design-file-layer-design-file-adalah-suatufasilitas-dalam-minescape-yang-digunakan-untuk-menyimpan-data-grafis.html https://ramdannur.wordpress.com/2018/04/01/memahami-enkripsi-dalammengamankan-informasi/ https://pccontrol.wordpress.com/2012/07/16/pengetahuan-dasar-analisis-dandesain-sistem-informasi/ https://docplayer.info/52376236-Bab-1-sistem-file-klasifikasi-data-klasifikasifile.html https://nuroji.uhamka.ac.id/1641-2/ https://radityakurnianto.wordpress.com/college-assignments/1st-semester/babviii-keamanan-dan-kontrol-sistem-informasi/ https://keivinbarca.wordpress.com/2017/10/30/organisasi-file-jenis-jenis-file-dancontoh-kasus-sistem-informasi/ http://43217110334.blog.mercubuana.ac.id/2018/10/23/pengembangan-sisteminformasi/ https://www.dosenpendidikan.co.id/analisis-sistem/ Burch, J.G., System, Analysis, Design, and Implementation, Boyd & Fraser Publishing Company, 1992.



Jogiyanto, Analisis dan Disain Sistem Informasi, ANDI OFFSET Yogyakarta, 1990. John G. Burch, Jr, Felix R. Strater, Gary Grudnistski, Information Systems : Theory and Practice, Second Edition, John Wiley & Sons, 197 https://www.hse.gov.uk/humanfactors/topics/procedures.html https://slideplayer.info/slide/14017901/ https://www.slideshare.net/dwiantoro1/td66601teknikpemrograman http://43217110334.blog.mercubuana.ac.id/2018/11/20/implementasi-sisteminformasi/ https://sinta.unud.ac.id/uploads/dokumen_dir/d794b0283de6932a9caa84378dcdee 7f.pdf https://medium.com/skyshidigital/pengujian-sistem-52940ee98c77 https://slideplayer.info/slide/3211776/ http://www.testindo.com/article/511/pengertian-maintenance-pada-industri https://www.sekolah007.com/2020/03/definisi-tujuan-dan-fungsipemeliharaan.html https://www.kajianpustaka.com/2019/07/tujuan-fungsi-jenis-dan-kegiatanperawatan-maintenance.html https://www.harmony.co.id/blog/pengertian-audit-manfaat-jenis-dan-caramelakukannya https://accurate.id/marketing-manajemen/pengertian-manajemen-proyek/ https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-manajemen-perubahan-changemanagement/