Inhalasi Sederhana [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

INHALASI SEDERHANA A. Pengertian Inhalasi sederhana merupakan pemberian obat/ aroma terapi melalui uap yang dihirup ke dalam saluran pernapasan dengan menggunakan alat, bahan dan cara sederhana yang dapat ditemukan serta dilaksanakan dalam lingkungan keluarga. Terapi ini dapat dilaksanakan pada pasien/ klien selama 10 – 15 menit dengan frekuensi 3 – 4 kali sehari. B. Tujuan 1. Mengurangi sesak akibat sumbatan jalan napas akibat sekret 2. Mengencerkan sekret yang menyumbat saluran pernapasan 3. Menghilangkan secret dari jalan napas C. Indikasi 1. Pada pasien/klien yang mengalami sesak karena sumbatan jalan napas akibat secret 2. Pada pasien/klien yang mengalami batuk dan pilek dengan produksi lendir berlebih namun sulit dikeluarkan D. Kontraindikasi Jangan diberikan pada anak yang baru selesai makan/ minum susu untuk menghindari efek muntah yang mengakibatkan makanan masuk ke dalam saluran pernapasan. E. Keuntungan 1. Alat dan bahan yang digunakan mudah diperoleh 2. Cara pemberian terapi mudah dilaksanakan 3. Biaya terjangkau F. Kekurangan 1. Pasien berisiko untuk terkena air panas 2. Jumlah/ dosis obat yang masuk ke dalam saluran pernapasan tidak dapat ditentukan 3. Uap pada air panas dan aroma terapi yang terlalu kuat mengakibatkan terapi ini kurang efektif diberikan pada balita



STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) Tahapan Alat dan bahan



Pelaksanaan 1. Wadah berupa botol/ mangkok/ baskom kecil 2. Obat inhaler/ aroma terapi seperti minyak kayu putih 3. Gelas ukur 4. Tissue/ handuk kecil



Prosedur



5. Air panas Fase pra interaksi 1. Cuci tangan 2. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan Fase orientasi 1. Berikan salam 2. Tanyakan kondisi pasien/ klien 3. Jelaskan



tujuan



serta



prosedur



atau



meminta



yang



akan



dilaksanakan 4. Inform



consent



persetujuan



pasien/keluarga pasien Fase kerja 1. Lakukan tindakan pada ruangan tertutup 2. Cuci tangan 3. Atur posisi pasien/ klien pada posisi duduk 4. Letakkan meja di depan pasien/ klien 5. Isi gelas ukur dengan air panas/hangat hingga mencapai angka 250 ml 6. Masukkan obat/ aroma terapi ke dalam gelas dengan perbandingan 2-3 tetes minyak kayu putih untuk 250 ml air panas/hangat 7. Gelas yang berisi aroma terapi dituangkan pada wadah (botol/ mangkok/ baskom kecil) 8. Minta pasien/ klien menghirup uap dalam wadah tersebut selama 10 – 15 menit atau hingga



pernapasan lega 9. Bersihkan dengan tissue atau handuk kecil uap yang muncul pada wajah 10. Setelah dilakukan terapi ini, lendir akan mencair yang dapat dikeluarkan melalui batuk atau muntah 11. Rapikan alat dan bahan 12. Rapikan pasien/klien Fase terminasi 1. Mengevaluasi tindakan yang telah dilakukan dengan menanyakan kondisi pernapasan pasien/klien 2. Catat tindakan yang telah dilakukan pada lembar catatan/ dokumentasi keperawatan



DAFTAR PUSTAKA Agustina, Z. A. dan Suharmiati. (2017). Pemanfaatan minyak kayu putih (melaleuca leucadendra linn) sebagai alternatif pencegahan ISPA: Studi etnografi di Pulau Buru. Jurnal Kefarmasian Indonesia. 7(2). Hal 120 – 126. Herdman, K. (2015). Nanda internasional nursing diagnosis keperawatan: Definisi dan klasifikasi 2015 – 2017, Edisi 10. Jakarta: EGC. Nani, D. (2012). Terapi inhalasi sederhana. Jurnal Keperawatan Soedirman. Supriyanto, B. dan Nataprawira, H.M.D. (2002). Terapi inhalasi pada asma anak. Sari Pediatrik. 4(2). Hal 67 – 73.