Instalasi Pengolahan Air Gunung Pangilun [PDF]

  • Author / Uploaded
  • Randy
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH TEKNIK PENYEHATAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR (IPA) GUNUNG PANGILUN



DOSEN PENGAMPU: Yohana Lilis S.T., M.T



TEKNIK PENYEHATAN – KELAS C



DISUSUN OLEH: Fadil Akbar



1207136467



Taufik Hidayat



1707111103



Reza Arisandi Nasution



1707113929



M. Randy Ramadhan



1707122659



PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL S1 UNIVERSITAS RIAU 2019



BAB I SEJARAH SINGKAT PDAM KOTA PADANG



Dinamika dan perkembangan Perusahaan Daerah Air Minum Kota Padang mengalami berbagai perkembangannya. Hal ini tergambar dari lintasan sejarah yang cukup panjang. Pada tahun 1897, dibangun 6 unit Sumur Bor dengan total kapasitas sebesar 22 lt/detik yang di bangun oleh pemerintah Kolonial Belanda yang pada waktu itu diberi nama “Gemeentelejk Waterleiding Bedrijf” atau “Perusahaan Air Kota Padang”. Pada waktu itu hanya dapat melayani Kantor Pemerintah, Pegawai Pemerintah dan Kantor Lembaga Sosial Masyarakat. Pada tahun 1957, mulai dilaksanakan Mulai dilaksanakan pembangunan Proyek Air Bersih IPA Gunung Pangilun dengan Sumber Air Baku dari Batang Kuranji dan dengan total kapasitas produksi air sebesar 250 lt/detik. Biaya Pembangunan Proyek Air Bersih IPA Gunung Pangilun adalah sebesar Rp. 1,2 Miliar yang di bangun oleh Degremont Perancis dan proyek tersebut selesai dikerjakan pada Tahun 1968. Lokasi IPA Gunung Pangilun secara teknis sangat strategis terletak dengan ketinggian lebih kurang 46 meter dari permukaan laut sehingga pendistribusian air ke daerah tujuan pelayanan dilaksanakan secara gravitasi dan mulai beroperasi pada awal tahun 1970 dalam tahap uji coba. Kemudian berdasarkan Perda Kota Padang Nomor 05/PD/1974, tanggal 30 Desember 1974 sesuai dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1962, Perusahaan Air Kota ini kemudian berubah status menjadi Perusahaan Daerah Air Minum Kota Padang dengan tujuan melayani kebutuhan air masyarakat di Kota Padang. Kini, IPA (Instalasi Pengolahan Air) Gunung Pangilun mampu memproduksi air bersih dengan kapasitas 500 lt/detik dan mampu melayani 35.000 SR (Sambungan Rumah) yang tersebar di 3 Kecamatan, yaitu Kecamatan Padang Timur, Padang Barat, dan Kecamatan Nanggalo.



Gambar 1. Peta Lokasi PDAM Gunung Pangilun



BAB II PROSES PENGOLAHAN AIR BAKU PDAM KOTA PADANG



IPA (Instalasi Pengolahan Air) Gunung Pangilun mampu memproduksi air bersih dengan kapasitas 500 lt/detik dan mampu melayani 35.000 SR yang tersebar di 3 Kecamatan, Yaitu Kecamatan Padang Timur, Padang Barat, dan Kecamatan Nanggalo. Selain itu, IPA Gunung Pangilun juga mampu melayani sebagian wilayah Pusat Kota Padang. IPA (Instalasi Pengolahan Air) Gunung Pangilun berada pada elevasi kurang lebih 46 Mdpl sehingga pendistribusian air ke daerah tujuan pelayanan dilaksanakan secara gravitasi dan sebagian dibantu dengan pompa. Sumber air baku untuk instalasi Gunung Pangilun berasal dari DAS Batang kuranji. Jarak Intake dengan instalasi pengolahan air kurang lebih 800 m. Proses pengolahan air bersih di PDAM Kota Padang dapat dilihat dari diagram dibawah ini



Screening



Koagulasi



Flokulasi



Sedimentasi



Distribusi



Reservoir



Desinfeksi



Filtrasi



1. Screening Screening adalah proses menyaring air dari benda-benda besar seperti kayu, sampah plastik dan lain sebagainya sebelum masuk pada intake. Intake merupakan bangunan atau konstruksi pertama untuk masuknya air dari sumber air. Sumber air baku yang diolah berasal dari DAS Batang Kuranji. 2. Koagulasi Koagulasi merupakan proses destabilisasi partikel koloid. Karena pada dasarnya sumber air biasanya berbentuk koloid dengan berbagai koloid yang terkandung didalamnya. Proses destabilisasi ini dilakukan dengan cara menambahkan zat koagulan yang berupa PAC (Poly Aluminium Chloride). Proses ini dilakukan setelah screening tepatnya pada pipa venturi.



3. Flokulasi Proses flokulasi ini bertujuan untuk membentuk dan memperbesar flok (kotoran yang terendapkan). 4. Sedimentasi Proses sedimentasi menggunakan prinsip berat jenis, dan proses sedimentasi berfungsi untuk mengendapkan partikel-partikel koloid yang sudah didestabilisasi pada proses sebelumnya (parikel koloid lebih besar berat jenisnya daripada air). Flokulasi dan sedimentasi dibuat tergabung menjadi sebuah proses yang disebut aselator. 5. Filtrasi Sesuai dengan namanya proses ini bertujuan untuk penyaringan. Teknologi yang digunakan pada proses ini yaitu pasir silika. 6. Desinfeksi Setelah melalui proses filtrasi ada kemungkinan air masih terdapat bakteri dan kuman yang hidup, sehingga diperlukan penambahan senyawa kimia berupa chlor yang dapat mematikan bakteri dan kuman. 7. Reservoir Kontruksi reservoir berfungsi sebagai tempat penampungan sementara sebelum air didistribusikan.



BAB III UNIT PENGELOLAHAN AIR BAKU DI PDAM KOTA PADANG



1. Pipa pengambilan air baku dari DAS Batang Kuraji



2. Bak tempat zat koagulan PAC (Poly Aluminium Chloride) yang kemudian akan disalurkan dan kesaluran injeksi.



3. Pipa venturi tempat penginjeksian PAC sebelum masuk bak aselator.



4. Bak aselator berfungsi sebagai tempat pembentukan flok dengan penambahan larutan PAC. Pada bak aselator terdapat mesin agitator yang berfungsi sebagai alat untuk mempercepat pembentukan flok. Pada bak aselator terjadi pemisahan antara air bersih dan air kotor. Air bersih ini kemudian disalurkan dengan menggunakan pipa yang besar untuk kemudian dipompakan ke filter.



5. Filter yang digunakan adalah pasir silika berfungsi untuk menyaring flok halus dan kotoran lain yang lolos dari bak aselator.



6. Proses back wash yang biasa dilakukan setiap satu jam sekali. Proses ini berlangsung selama ± 15 menit.



7. Air bersih yang telah difiltrasi akan terkumpul di bagian dasar dan selanjutnya akan dilakukan proses desinfeksi kemudian dialirkan keluar melalui suatu pipa menuju reservoir. Reservoir berfungsi sebagai tempat penampungan air bersih sementara sebelum didistribusikan.