Instek Lipoma [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN TEKNIK INSTRUMENTASI LIPOMA DI RSUD Dr. HARYOTO LUMAJANG



MAHFUD ARDIANSYAH NIM.1301460053



KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG JURUSAN KEPERAWATAN MALANG PROGRAM STUDI DIV KEPERAWATAN PERIOPERATIF 2017



TEKNIK INSTRUMENTASI LIPOMA 1. Pengertian Lipoma adalah tumor jinak jaringan lemak yang berada di bawah kulit yang tumbuh lambat, berbentuk lobul masa lunak yang dilapisi oleh pseudokapsul tipis berupa jaringan fibrosa. Intrumentasi teknik lipoma adalah suatu tata cara menyiapkan alat untuk operasi lipoma serta proses instrumentasinya. 2. Etiologi Penyebab lipoma belum diketahui dengan pasti, akan tetapi ada kecenderungan lipoma dapat diturunkan. Beberapa jenis lipoma dapat terjadi akibat trauma tumpul. Orang yang gemuk tidak meningkatkan kemungkinan terjadinya lipoma (Muttaqin, 2009). 3. Gejala klinis Lipoma bersifat lunak pada perabaan, dapat digerakkan, dan tidak nyeri. pertumbuhannya sangat lambat dan jarang sekali menjadi ganas 4. Tujuan 1. Mengatur alat secara sistematis di meja instrument 2. Memperlancar handling instrument 3. Mempertahankan kesterilan alat instrument 5.Pengkajian 1. Identitas pasien 2. Kondisi lokasi operasi 3. Kondisi fisik dan psikis 4. Kelengkapan instrument 6.Persiapan pasien 1. Persetujuan operasi (informed consent) 2. Alat-alat dan obat



3. Mengatur posisi terlentang 4. Memasang plat diatermi di bawah lutut pasien 7.Persiapan Instrumen a. Persiapan alat di meja mayo 1. Desinfeksi klem (washing and dressing forcep)



:1



2. Hanvant mess no. 3 (scalpel blad and handle)



:1



3. Gunting metzenbaum (metzenbaum scissor)



:1



4. Gunting kasar



:1



5. Gunting benang lurus (surgical scissor straight)



:1



6. Pinset chirurgis (dissecting forcep)



:2



7. Pinset anatomis (tissue forcep)



:2



8. Doek klem (towels klem)



:5



9. Mosquito klem pean (delicate haemostatic forcep)



:2



10. Kocher lurus (haemostatic forcep kocher straight)



:2



11. Kocher bengkok panjang / manis



:1



12. Nald voeder



:2



13. Double langen beck



:2



14. Haak kombinasi



:2



15. Haak pyelum



:2



16. Allise klem



:2



17. Bengkok



:2



18. Cucing



:1



19. Couter dan kabel diatermi



:1



b. Set tambahan 1. Gown steril



:4



2. Doek besar



:2



3. Doek sedang berlubang



:1



4. Doek kecil



:2



5. Sarung meja mayo



:1



6. Bengkok



:1



7. Kom



:2



c. Bahan habis pakai:



1. Handscoen steril



: secukupnya



2. Mess no. 15



:1



3. Povidin iodine



: secukupnya



4. Kassa steril



: secukupnya



5. Deepers steril



: secukupnya



6. NaCl 0,9%



: secukupnya



7. Sufratulle



: secukupnya



8. Benang -



Safil 3-0



:1



-



Premiline 4-0



:1



8.Teknik Instumentasi 1. Sign in 2. Membantu mengatur posisi pasien (supine) sebelum dilakukan pembiusan 3. Memasang plat diatermi. 4. Pasiendilakukan pembiusan General Anasthesi (GA) 5. Perawat instrument melakukan gowning (memakai baju operasi) dan gloving (memakai handscoen). 6. Perawat instrument memakaikan baju operasi dan handscoen steril pada tim operasi. 7. Antisepsis area yang akan di operasi. Perawat instrument memberikan washing and dressing forcep, deepers dalam cucing yang berisi povidone iodine pada operator. 8. Melakukan drapping area operasi. Perawat instrument memberikan doek besar bawah 1, besar atas 1,doek kecil kanan/kiri 1 pada operator. 9. Perawat



instrument



memasang



kabel



couter, kemudian



difiksasi



menggunakan doek klem. 10. Perawat instrument mendekatkan meja mayo ke dekat pasien. 11. Perawat instrument memberikan kassa basah dan kassa kering pada operator. 12. Berikan pinset anatomi pada operator untuk marking area operasi. 13. Time out



14. Perawat instrumen memberikan handvant mess no.15 pada operator untuk melakukan insisi. 15. Memberikan delicate haemostatic pean forcep dan kasa kecil pada asisten operator untuk merawat perdarahan. 16. Operator memperdalam insisi lapis demi lapis dengan handvant mess, kemudian berikan gunting metzenboum sampai massa terbebas. 17. Massa terangkat, perawat instrument memberikan pada operator dan asisten delicate pean forcep untuk merawat perdarahan. 18. Sign out 19. Menghitung jumlah instrument dan kassa, pastikan semua dalam keadaan lengkap. 20. Berikan pada operator nald vouder dengan benang safil 3/0 dan pinset chirurgis pada operator untuk menjahit lapis demi lapis, dan memberikan gunting kasar pada asisten. Setelah itu operator menjahit kulit, berikan nald vouder dengan benang premiline 4/0 dan pinset chirrurgis pada operator. 21. Membersihkan luka operasi dengan kasa basah dan keringkan. 22. Tutup luka dengan sufratul sesuai kebutuhan. 23. Tutup luka dengan kassa kering sesuai kebutuhan. 24. Tutup luka dengan hipafik sesuai kebutuhan. 25. Operasi selesai. 26. Pasien dibersihkan dan alat-alat dirapikan