Integritas IPTEKS Dalam Dunia Segitiga [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Integritas IPTEKS Dalam Dunia Segitiga By Andi Nastiti Rusman O111140114



Pendahuluan Integritas adalah adalah konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan definisi lain dari integritas adalah suatu konsep yang menunjuk konsistensi antara tindakan dengan nilai dan prinsip. Dalam etika, integritas diartikan sebagai kejujuran dan kebenaran dari tindakan seseorang (Dimas, 2011) Integritas



menurut



Khalid



Yaakub



(1982)



merupakan



proses



menyatupadukan secara budaya dan sosial kelompok-kelompok sosial yang berbeda-beda kepada satu unit yang mempunyai identiti yang umum dan tersendiri. Sedangkan menurut Mohd Salleh Lebar (1998), integrasi yang diterima atau yang biasa dikehendaki ramai adalah satu proses yang coba menyatupadukan masyarakat majmuk atau pelbagai kaum dan mewujudkan pula pembentukkan kebudayaan kebangsaan atau nasional yang tersendiri dikalangan mereka. Dari pernyataan diatas kita dapat mengambil garis besar tentang pengertian integritas yaitu suatu “proses menyatupadukan”. Frase “Etika Ipteks” jika diuraikan, Ipteks merupakan singkatan dari Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Seni. Sedangkan pengertian Etika (Etimologi), berasal dari bahasa Yunani adalah “Ethos”, yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan (custom). Etika biasanya berkaitan erat dengan perkataan moral yang merupakan istilah dari bahasa Latin, yaitu “Mos” dan dalam bentuk jamaknya “Mores”, yang berarti juga adat kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan melakukan perbuatan yang baik (kesusilaan), dan menghindari hal-hal tindakan yang buruk. (Putri, 2013) Dengan demikian “Integritas dan Aspek Etika Ipteks” dapat kita artikan sebagai proses menyatupadukan secara budaya dan sosial kelompok-kelompok sosial yang berbeda-beda kepada satu unit yang mempunyai identiti yang umum dan dalam lingkup prinsip-prinsip moral dalam penggunaan ilmu,teknologi dan seni.



PEMBAHASAN A. Integritas IPTEKS Dalam Dunia Segitiga Telah diketahui bahwa integritas adalah menyatupadukan atau menyatukan Sehingga Integritas Ipteks Dalam Dunia Segitiga memiliki maksud menyatukan atau menyatupadukan Ilmu, teknologi dan seni dalam dunia segitiga dan merupakan salah satu kerangka ilmu yang menghasilkan berbagai sikap yang membentuk jati diri atau hakikat dari manusia itu sendiri. Segitiga yang tiap sudutnya menyimpan berbagai sikap memiliki saling ketergantungan dengan sudut sudut yang lainnya. Seperti intelektual yang jelas membutuhkan moralitas dalam hubungan emosional antar sesama, dan tidak lupa rasa dari tiap insane itu sendiri adalah sensibilitas. Dari ketiga sudut segitiga ini tidak hanya berdiri dengan sendirinya akan tetapi juga memiliki beberapa segitiga lain yang ditiap sudutnya terdapat ilmu yang menjelaskan kenapa moralitas dibutuhkan ataukah intelektualitas mesti ada…? Etika, filsafat, dan estetika. Ataukah tekhnologi, sains, dan seni. Kualitas seni maupun ilmu akan dapat memiliki kemajuan yang baik dengan bantuan tekhnologi. (Lubber, 2013)



Gambar diatas adalah gambar dunia segitiga yang terdiri dari Imam, Ihsan, Insan. Yang termasuk imam yaitu; Moralitas, Intelektuakitas, dan sensibilitas. Yang termasuk ihsan yaitu; Etika, Filsafat, dan Estetika. Dan, yang termasuk dalam insan yaitu; Teknologi, Sains, dan Seni. Jika



kita mencermati gambar tersebut, keberadaan insan manusia



berhubungan dengan erat dengan ihsan dan imam. Kata “ihsan” berkaitan dengan keikhlasan berbuat atau berkarya oleh karena kita sebagai manusia merasa didalam pengawasan yang maha kuasa pencipta alam semesta ini. Jadi hal ini



merupakan kesadaran batin yang terekspresi dengan sendirinya oleh karena kita sebagai insane sadar dan faham makna keberadaan diri kita sendiri yang diamanahkan mengelola dan memelihara alam semesta ini. Pengalaman ini dapat diwujudkan dengan selalu belajar baik formal ataupun non formalatau melalui jalur filsafat, etika maupun estetika. Adapun kata “iman”, ini adalah konsepsi jiwa yang abstrak dan terpatri secara mendalam pada diri manusia namun dapat terpancar tak terhingga dan tanpa batas kekuatan. Keberadaannya yang bahkan dapat melalui batas-batas yang kongkrit sekalipun. Manusia yang memiliki nilai iman, maka intelektualitas, sensibilitas dan moralitasnya akan bersinergi satu sama lain bagai satu bangunan yang tidak sempurna jika salah satu diantara ketiganya tidak ada. Berdasarkan keyakinan tentang kesatupaduan kebenaran, kebaikan dan keindahan dalam diri manusia, maka secara individu melalui metode induktifita mencoba menggunakan tiga pendapat untuk ilmu pengetahuan, tekhnologi dan seni sehingga terbentuk kesatuan pendapat yang disebut IPTEKS. Ipteks (Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Seni) dalam beberapa pandangan 1. Al-Fatabi sebagai seorang cendikiawan islam pada masa keemasan islam menyampaikan bahwa; “ ilmu yang sebenarnya bagaikan batang tubuh penegetahuan yang terorganisir dengan baik dan sebagai disiplin ilmu akan memiliki tujuan, premis dasar dan obyek kajian serta metode ilmiah tertentu” 2. Frederick ferre (1988) mengemukakan tentang pengertian teknologi. Menurutnya teknologi adalah kecerdasan pengalaman praktis dari pengetahuan tentang ketertiban alam dan manusia yang diwujudkan dalam bentuk dunia kebendaan dan atau dunia kecerdasan. 3. Hamka berpendapat bahwa seni yang setinggi-setingginya adalah ketika telah berkumpul didalamnya kebenaran, keadilan dan keindahan yang direkat oleh cinta yang kudus. Dari ketiga komponen diatas pemahaman tentang integritas dan IPTEKS yang utuh tidak lain adalah suatu konsepsi multi dimensi yang didalamnya memiliki nilai-nilai kebenaran (Ilmu pengetahuan), kebaikan (teknologi), dan keindahan (seni). Seni adalah muara dari perkembangan ilmu pengetahuan dan



teknologi yang ketiganya saling membantu dan bersinergi satu dengan yang lain dalam perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. B. Aspek Etika Ilmu, Teknologi dan Seni Melihat dunia secara dewasa ini dengan kemajuan peradaban manusia. IPTEKS sepertinya ditarik dalam rimba dilema. Penetapan ambang batas bahaya bagi suatu produk tekhnologi mencerminkan sekelumit kesadaran akan keterbatasan para ilmuan maupun tekhnologiawan betapa mereka sebetulnya tidak berkuasa penuh atas hasil ciptaan mereka. Pendapat sementara suatu pihak



mngenai



adanya



kecenderungan



meningkatnya kkekalahan manusia kdi belakang musibah-musibah industry tekhnologi yang sering terjadi, sehingga harusnya lebih mendorong lagi akan perlunya pengawasan, baik secara eksternal maupun internal dalam penetapan hasil-hasil IPTEKS. Sebab semakin canggih suatu penemuan ilmiahdan tekhnologi, maka semakin pula peluang penemuan tersebut dengan kesalahan. Selanjutnya, berkaitan dengan pembatas etika atas ilmu pengetahuan, tekhnologi dan seni, maka perlu jelas bagi kita bahwa yang dibatasi secara etis ialah cara memperoleh, cara pengujian dan cara penggunaan IPTEKS pada saat penerapannya dengan pihak lain. Para ilmuan professional dari berbagai disiplin IPTEKS, pada dasarnya sepakat bahwa disetiap cabang ilmmu, teknologi dan seni diperlikan seperangkat norma yang akan digunakan sebagai garis pembatas bagi pemberlakuan IPTEKS di lingkungan masyarakat. Hingga ada yang mengharapkan agar norma-norma itu epenuhnya merupakan tanggung jawab para ahli IPTEKS dan bebas dari pengaruh lembaga pemerintah. (Lubber, 2013) Etika IPTEKS merupakan hal yang penting, karena dengan adanya etika ipteks pengaruh-pengaruh negative dari ipteks dapat dibatasi. Yang paling penting adalah etika yang menyangkut hidup mati orang banyak, masa depan,hak-hak manusia dan lingkungan hidup. Seperti yang kita ketahui hasil-hasil dari pengembangan ipteks, selain memiliki sisi positif juga memiliki sisi negative. Dan untuk meredam sisi negative tersebut dibutuhkan usaha. (Putri, 2013) Maka jelas kiranya betapa pentingnya etika IPTEKS unruk membatasi pengaruh negatif IPTEKS terhadap manusia. Yang paling urjen adalah etika menyangkut hidup mati orang banyak, masa depan, hak-hak manusia dan



lingkungan hidup.dan etika akan lebih sempurna bila didukung oleh agama, moralitas, social, hokum dan pendidikan. Usaha-usaha untuk meredam pengaruh negatif IPTEKS antara lain adalah; 1. Rehumanisasi Mengembalikan martabat manusia dalam perkembangan ipteks modern yang sangat cepat dengan berbagai cara. Kecepatan perkembangan ipteks sebaiknya disesuaikan dengan kemampuan adaptasi populasi yang bersangkutan. Perkembangan nilai-nilai agama, etika, hokum, dan kebijakan lebih lambat dari perkembangan ipteks, maka masalah in harus mendapat perhatian khusus. Artinya lebih jauh manusia harus dipandang secara utuh baik lahi maupun batin sehingga pembangunan dan pengembangan ipteks selalu harus selalu mengarah pada terwujudnya peningkatan kesejahteraan manusia seutuhnya antara lahiriah dan batiniah. Apabila ini tidak diperhatikan maka laju kehancuran peradaban manusia tidak akan dapat diimbangi oleh laju rehumanisasi oleh karenanya semua fihak harus mengambil bagian dan berkontribusi positif didalamnya. 2. Kemampuan memilih Dengan makin bayaknya kebolehjadian yang diakibatkan oleh ipteks, maka timbul kesukaran dalam memilih, meskipun pilihan relatif lebih sedikit daripada



kebolehjadian.



Pendidikan



pada



umumnyadiarahkan



pada



caraproduksi bukan pada cara konsumsi. Terkikisnya nilai-nilai menyebabkan menurunnya perbedaan antara yang mungkin dengan yang terjadi, bahkan mana yang benar dan mana yang salah sudah sangat susah dibedakan. Segala yang teknis yang akan dikerjakan, tidak dipertentangkan dan disaring oleh nilai-nilai kemanusiaan artinya prinsip dasar yang esensi dari suatu hal maah terabaikan. Etika yang didukung oleh aspek moal keagamaan, social dan aspekaspek yang terkait seharusnya menentukan apa yang mungkin dteliti dan dikembangkan, kemudian tidak dilakukan jika tidak manusiawi, tidak adil, tidak bermoral dan lain-lain. 3. Arah perkembangan kemajuan Anomali yang ditimbulkan oleh perkemangan ipteks sekarang, akan mengakibatkan banyak ahli yang mempertanyakan apakah tepat cara-cara yang dipakai menuju kesejahteraan kuantitatif dan kemajuan material manusa. Beberapa ahli mengkonstalasi bahwa penyediaan kebutuhan material yang



berlebihanpun tidak akan membawa kebahagiaan dan kesejahteraan, bahkan sebaliknya akan menimbulkan dekomposisi lingkungan, dehumanisasi dan ketegangan-ketegangan dalam interrelasi unsur-unsur dalam ekosistem, termasuk diantara sesame manusia. 4. Revitalisasi Perlunya upaya positif untuk mencegah



distorsi



biokultural



yang



berkelanjutan. Pembangunan akan menuju ke suatu kebudayaan baru dimasa depan, sehingga diperlukan persiapan-persiapn yang menyeluruh. Usahausaha revitalisasi akan banyak dipengaruhi baik secara positif dan secara negative oleh factor-faktor dalam maupn luar negeri. PENUTUP Integritas Ipteks Dalam Dunia Segitiga memiliki maksud menyatukan atau menyatupadukan Ilmu, teknologi dan seni dalam dunia segitiga dan merupakan salah satu kerangka ilmu yang menghasilkan berbagai sikap yang membentuk jati diri atau hakikat dari manusia itu sendiri. Adapun Usaha-usaha untuk meredam pengaruh negatif IPTEKS antara lain adalah Rahumanisasi, Kemampuan memilih, Arah perkembangan kemajuan, dan Revitalisasi



DAFTAR PUSTAKA Dimas, S. (2011, september 04). definisi integritas. Retrieved Februari 20, 2015, from Definisi Pusat Indonesia: http://definisimu.blogspot.com/2012/09/definisi-integritas.html Lubber, C. (2013, oktober 19). Integritas IPTEKS Dalam Dunia Segitiga . Retrieved februari 20, 2015, from EksPektasi: http://chaclubber.blogspot.com/2013/10/integritas-ipteks-dalam-duniasegitiga.html Putri, A. (2013, januari 16). makalah-wawasan ipteks. Retrieved Februari 20, 2015, from MOZAnik: http://nickquantum.blogspot.com/2013/01/makalah-wawasanipteks.html