20 0 5 MB
Intubasi Endotrakeal Aini Putri, S.Ked 1118011002
Intubasi Endotrakheal Tindakan memasukkan pipa trakea ke dalam trakea melalui rima glotis dengan mengembangkan cuf, sehingga ujung distalnya berada kira-kira dipertengahan trakea antara pita suara dan bifurkasio trakea. (Petunjuk Praktis Anestesiologi FKUI)
Tujuan Intubasi Endotrakhea
Indikasi Intubasi
1
menjaga patensi jalan napas;
2
3
mempermu dah ventilasi positif dan oksigenasi;
mencegah aspirasi dan regurgitasi.
Kesulitan Intubasi Gigi
depan depan menonjol Mandibula menonjol Uvula tidak terlihat Gerak sendi temporo-mandibular terbatas Gerak vertebra servikal terbatas
Kondisi yang berhubungan dengan kesulitan sewaktu melakukan tindakan intubasi seperti : Pembesaran kelenjar tiroid Perubahan posisi trakea ke lateral atau kompressi lumen Trauma laring, servikal atau tulang maksila Disfungsi sendi temperomandibular Parut luka bakar di muka dan leher
Klassifikasi Malampati Soft palate Uvula
Prediksi Sulit Intubasi
Gambaran Laryngoscopic grade 3,4 adalah sulit untuk di intubasi
Peralatan STATICS: Scope:
Laryngoscope, Stethoscope Tube: siapkan 3 nomor ukuran Airway: Bagging, Face mask, OPT/NPT Tape:
plester Introducer: Stylet, Magill forceps Connector: konektor Oksigen Suction: peralatan suction yang berfungsi baik.
Prosedur
Alat-alat diatur:
Kiri pasien : laringoskop (pasang blade pada gagang) Kanan pasien : AMBU Bag, ET (Endotrakeal Tube), OPA (OroPharyngeal Airway), Spuit, Plester
Sebelum melakukan intubasi WAJIB dilakukan Ventilasi Tekanan Positif (VTP) O2 100% selama 2 menit dengan tujuan untuk mencegah HIPOKSIA, caranya dengan: 2 jari berada di atas sungkup muka, menekan sungkup muka ke bawah 3 jari lain berada di Ramus Mandibula, mengangkat mandibula ke atas Dengan gerakan yang lembut, kantung AMBU Bag ditekan sampai dada terangkat
Prosedur
VTP dilakukan sampai pasien TIDAK HIPOKSIA lagi yang bisa dilihat dari Saturasi O2 yang baik atau tidak ada tanda sianosis di sentral maupun perifer Apabila dada tidak terangkat maka dilakukan manuver jalan nafas kembali untuk membuka nafas
Prosedur Laringoskop
dinyalakan Buka mulut dengan tangan kanan, gerakan jari menyilang (ibu jari menekan mandibula ke bawah, jari telunjuk menekan maksila ke atas) Pegang laringoskop dengan tangan kiri Masukkan mulai dari sisi kanan kemudian menyingkirkan lidah ke kiri Cari epiglotis. Tempatkan ujung bilah laringoskop di valekula (pertemuan epiglotis dan pangkal lidah)
Prosedur Angkat
epiglotis dengan elevasi laringoskop ke atas (jangan menggunakan gigi seri atas sebagai tumpuan) untuk melihat plica vocalis Bila tidak terlihat, minta bantuan asisten untuk melakukan pada cartilago cricoid sampai terlihat plica vocalis
Prosedur Masukkan
ET sampai ujung proksimal cuf ET melewati plica vocalis Kembangkan cuf ET secukupnya (sampai tidak ada kebocoran udara) Cek dengan cara memberikan VTP. Pada pasien cek dengan auskultasi menggunakan stetoskop, bandingkan suara nafas paru kanan sama dengan paru kiri
Prosedur Setelah
pasti diletakkan di trakea, pasang OPA supaya tidak tergigit oleh pasien Fiksasi supaya tidak lepas = mulai dari sisi sebelah atas kemudian memutar dan menyilang ke sebelah bawah.
Peralatan Intubasi
Pipa Endotracheal
Ukuran ETT 4
umur (tahun) 4
Oro-pharyngeal tube
• Masukkan bagian cekung ke arah atas, setelah mencapai pertengahan, diputar 180o, kemudian seluruhnya dimasukkan. Jangan membuka mulut secara paksa! • Dapat memancing refleks muntah, yang kemudian diikuti dengan batuk, muntah, laringospasme, atau bronkospasme.
Tenik Insersi OPT
Naso-pharyngeal tube • Panjang yang sesuai ± lubang hidung sampai lubang telinga. • Diolesi jelly, masukkan secara tegak lurus (bukan mengikuti arah hidung) • Tidak terlalu merangsang jalan nafas. • KI: fraktur nasal, basis cranii, koagulopati, infeksi/tumor hidung
ARAH TUBE
nasopharyngeal
Teknik Insersi NPT
Alat-alat Untuk Intubasi Stilet
atau forsep intubasi
Posisi Kepala
Teknik Intubasi
Komplikasi Intubasi Endotrakheal.
Komplikasi Intubasi Endotrakheal.
TERIMA KASIH