Jendela Terapi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

JENDELA TERAPI



Jika seseorang meminum obat, maka kadar obat yang diabsorbsi di dalam darah digambarkan sebagai kurva naik dari A ke B (obat sesuai dosisnya )atau dari A ke C (obat overdosis/berlebih dosisnya). ketika suatu zat atau obat terabsorbsi dari cairan gastrointestinal ke dalam cairan darah, maka akan terjadi kenaikan kadar zat/obat didalam darah hingga suatu waktu mencapai kadar maksimum dan proses absorbsi selesai (Lihat grafik!!). Didalam grafik ditunjukkan pada kode A sampai B atau kode A sampai C). Singkat cerita, antara kode A sampai C tersebut yang paling dominan adalah peristiwa absorbsi. Pada kode B dan C, kadar obat didalam darah merupakan kadar puncak. Sedangkan setelah itu, pada kode antara B ke D atau C ke D, maka obat sudah mulai termetabolisme dan tereliminasi sehingga kadar obat aktif dalam darah mulai turun. Trus, pertanyaannya, kapan obat mulai berkhasiat ? kapan obat mulai menjadi racun? Jawaban dari pertanyaan kapan obat mulai berkhasiat adalah ketika kadar obat didalam darah berada pada rentang jendela terapi obat. Jika kita meminum obat, dan kadar obat teersebut terabsorbsi mencapai batas bawah jendela terapi obat, maka obat akan menimbulkan efek terhadap tubuh kita (khasiat), namun jika kadar obat tersebut berada dibawah batas jendela terapi obat, maka obat tersebut tidak akan berefek. Lantas, mengapa obat yang berkhasiat tersebut, mampu menjadi racun??? mengulang kata – kata simbah, bahwa yang membedakan suatu zat menjadi obat atau racun hanyalah dosisnya, maka jawaban dari pertanyaan diatas adalah ketika kadar obat didalam darah berlebih dosisnya atau dengan kata lain obat beracun apabila jauh melebihi dosis jendela terapi obat dan diatas batas toksisitas obat (grafik obat dengan warna merah).