Jenis Jenis Konstruksi Bangunan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

JENIS JENIS KONSTRUKSI BANGUNAN



Dasar Dasar Konstruksi Bangunan dan Pengukuran Tanah Kelas X SMK N 1 Pajangan 1



Afifah Zahroh I PTSP FT UNY I 2020



APA ITU KONSTRUKSI??? Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), konstruksi berarti model atau tata letak suatu bangunan, seperti jembatan, rumah, dan lain sebagainya. Sedangkan, definisi konstruksi menurut seorang ahli merupakan suatu kegiatan membangun sarana maupun prasarana. Dalam bidang arsitektur atau teknik sipil, sebuah konstruksi juga dikenal sebagai bangunan atau satuan infrastruktur pada satu atau beberapa area. Secara ringkas konstruksi didefinisikan sebagai objek keseluruhan bangunan yang terdiri dari bagian-bagian struktur.



1. KONSTRUKSI GEDUNG 2. KONSTRUKSI JALAN 3. KONSTRUKSI JEMBATAN 4. KONSTRUKSI IRIGASI



BANGUNAN BANGUNAN BANGUNAN BANGUNAN



RUANG LINGKUP PEKERJAAN KONSTRUKSI Bangunan adalah wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan tempat kedudukan baik yang ada di atas, di bawah tanah dan/atau di air. Bangunan biasanya dikonotasikan dengan rumah, gedung ataupun segala sarana, prasarana atau infrastruktur dalam kebudayaan atau kehidupan manusia dalam membangun peradabannya seperti halnya jembatan dan konstruksinya serta rancangannya, jalan, sarana telekomunikasi, dan lain-lain.



1. TEKNIK BANGUNAN Teknik bangunan adalah suatu disiplin ilmu teknik yang berkaitan dengan perencanaan, disain, konstruksi, operasional, renovasi dan pemeliharaan bangunan, termasuk juga kaitannya dengan dampaknya terhadap lingkungan sekitar. Konstruksi merupakan suatu kegiatan membangun sarana maupun prasarana. Dalam bidang arsitektur atau teknik sipil, sebuah konstruksi juga dikenal sebagai bangunan atau satuan infrastruktur pada suatu atau pada beberapa area.



Suatu pekerjaan konstruksi merupakan gabungan atau rangkaian dari banyak pekerjaan. Pekerjaan konstruksi umumnya diatur oleh seorang manajer konstruksi (construction manager), serta dilaksanakan dan diawasi oleh manajer proyek, tenaga teknik perancangan (design engineer) atau arsitek lapangan (project architect).



2. PROYEK KONSTRUKSI Proyek konstruksi adalah rangkaian kegiatan yang berkaitan dengan upaya pembangunan sesuatu bangunan, umumnya mencakup pekerjaan pokok dalam bidang teknik sipil dan arsitektur, meskipun tidak jarang juga melibatkan disiplin lain seperti teknik industri, mesin, elektro, geoteknik, maupun lansekap.



FR



JENIS JENIS KONSTRUKSI BANGUNAN: Bangunan Gedung Bangunan Jalan Bangunan Jembatan Bangunan Irigasi



6



BANGUNAN GEDUNG Konstruksi gedung pada umumnya terdiri dari struktur bawah dan struktur atas. Struktus bawah yang dimaksud adalah pondasi dan struktur bangunan yang berada di bawah permukaan tanah, sedangkan yang dimaksud dengan struktur atas adalah struktur bangunan yang berada di atas permukaan tanah seperti kolom, balok, pelat, tangga.



FR



7



Struktur Bawah Bangunan



Struktur Bawah adalah bagianbagian bangunan yang terletak di bawah permukaan tanah. Struktur bawah ini meliputi pondasi dan sloof.



8



PONDASI



Pengertian umum untuk Pondasi adalah Struktur bagian bawah bangunan yang berhubungan langsung dengan tanah, atau bagian bangunan yang terletak di bawah permukaan tanah yang mempunyai fungsi memikul beban bagian bangunan lainnya di atasnya.  Jenis pondasi ditentukan oleh berat bangunan dan keadaan tanah disekitar bangunan, sedangkan kedalaman pondasi ditendtukan oleh letak tanah padat yang mendukung pondasi. 9



Syarat – syarat Pembuatan Pondasi Persyaratan umum yang harus dipenuhi oleh pondasi antara lain : 1. Terhadap tanah dasar : a. Pondasi harus mempunyai bentuk, ukuran dan struktur sedemikian rupa sehingga tanah dasar mampu memikul gaya-gaya yang bekerja. b. Penurunan yang terjadi tidak boleh terlalu besar/tidak merata. c. Bangunan tidak boleh bergeser atau mengguling. d. Bangunan pondasi harus diletakkan di atas struktur tanah yang keras agar kedudukan pondasi tidak berubah, bergerak atau bergeser. 2. Terhadap struktur pondasi sendiri: a. Struktur pondasi harus cukup kuat sehingga tidak pecah akibat gaya yang bekerja. b. Pondasi harus dapat menahan gangguan-gangguan dari dalam tanah baik karena gerakan air tanah maupun pergerakan kimiawi tanah.



JENIS JENIS PONDASI 1. Pondasi Dangkal 2. Pondasi Dalam



Pondasi Tiang Pancang



Pondasi Tapak



Struktur Atas Bangunan



Struktur atas suatu gedung adalah seluruh bagian struktur gedung yang berada di atas muka tanah. 



12



ATAP Atap adalah bagaian paling atas dari suatu bangunan, yang melilndungi gedung dan penghuninya secara fisik maupun metafisik.



13



KOLOM Kolom adalah komponen struktur bangunan yang tugas utamanya menyangga beban aksial tekan vertikal dengan bagian tinggi yang tidak ditopang paling tidak tiga kali dimensi lateral. (SK SNI T-15-1991-03) 14



Balok Balok merupakan bagian struktur yang digunakan sebagai dudukan lantai dan pengikat kolom lantai atas.Fungsinya adalah sebagai rangka penguat horizontal. 15



Pelat Lantai



Plat lantai adalah lantai yang tidak terletak di atas tanah langsung, jadi merupakan lantai tingkat. Plat lantai ini didukung oleh balok-balok yang bertumpu pada kolom-kolom bangunan. 16



Elemen Elemen Struktur Utama Bangunan Balok dan Kolom



Cangkang Silindrikal dan Terowongan



Rangka



Kubah dan Cangkang Bola



Rangka Batang



FABRIKAM RESIDENCES



Pelengkung Dinding dan Pelat



Kabel Membran, Tenda dan Jaring



Balok dan Kolom Elemen struktur bangunan ini dibentuk dengan cara meletakkan elemen kaku horizontal diatas elemen kaku vertical. Elemen horizontal memikul elemen yang bekerja secara tranfersal dari panjangnya dan menyalurkan beban tersebut ke elemen vertical yang menumpunya. 18



Rangka Pada system rangka ini balok maupun kolom akan melentur sebagai akibat dari adanya aksi pada struktur.Pada struktur rangka panjang setiap elemen terbatas, sehingga biasanya akan dibuat dengan pola berulang. 19



Rangka Batang Rangka batang adalah struktur yang di buat dengan menyusun elemen linier berbentuk batang-batang yang relative pendek dan lurus menjadi pola pola segitiga.



20



Pelengkung Pelengkung adalah struktur yang di bentuk oleh elemen garis yang melengkung dan membentang antara 2 titik.



21



Dinding dan Pelat Plat datar dan dinding adalah struktur kaku pembentuk permukaan suatu dinding pemikul beban dapat memikul beban baik beban yang bekerja dari arah vertical maupun arah horizontal. 22



Cangkang Silindrikal dan Terowongan Terowongan dan cangkang merupakan struktur pelat satu kelengkungan.  Bentuk cangkang harus terbuat dari material kaku seperti beton bertulang atau baja. 23



Kubah dan Cangkang Bola Kubah merupakan bentuk struktur berlangkungan ganda. Bentuk kubah dapat dipandang sebagai bentuk cengkung yang berputar.



24



Kabel Kabel merupakan elemen struktur yang fleksibel. Bentuk kabel juga bergantung pada beban yang bekerja pada benda tersebut. Struktur kabel yang di tarik pada kedua ujungnya berbentuk lurus di sebut dengan tierod.  25



Membran, Tenda dan Jaring Membran merupakan lembaran tipis yang tidak kaku atau fleksibel. Tenda biasanya dibentuk dari permukaan membrane. Bentuk srtuktur nya dapat berbentuk sederhana maupun kompleks dengan menggunakan mebranmembran. 26



BANGUNAN JALAN Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas, yang berada pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di bawah permukaan tanah dan/atau air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan kereta api, jalan lori, dan jalan kabel.



FR



27



STRUKTUR JALAN 1. 2. 3. 4.



Badan Jalan Ambang Pengaman Perkerasan Jalan Tanah Dasar



Tanah Dasar Lapisan tanah yang didesain untuk pemasangn perkerasan jalan. Kondisi tanah dasar sangat menentukan seluruh pekerjaan konstruksi jalan, dimana tebal tipisnya perkerasan jalan tergantung pada kekuatan kondisi tanah dasar.



FR



Badan Jalan Badan jalan adalah bagian jalan yang daerahnya meliputi seluruh jalur lalu lintas, median jalan, bahu jalan, talud badan jalan, dan trotoa sebagai satu kesatuan badan jalan guna menopang beban lalu lintas yang melewati permukaan jalan tersebut. Ambang Pengaman Struktur jalan di luar daerah manfaat jalan yang berfungsi sebagai pengaman konstruksi jalan terhadap struktur lainnya agar tidak masuk ke kawasan jalan.



Perkerasan Jalan Lapisan konstruksi jalan yang dipasang di atas tanah dasar secara langsung sepanjang jalur lalu lintas. Pemasangan perkerasan jalan bertujuan untuk menahan dan menerima beban lalu lintas terhadap badan jalan. 28



FR



JENIS KONSTRUKSI JALAN



1. Konstruksi Jalan Beton Konstruksi jalan beton biasa disebut dengan perkerasan kaku. Dimana komposisinya terdiri dari pelat (slab) beton semen sebagai lapis pondasi dan lapis pondasi bawah di atas tanah dasar. Pelat beton biasanya disebut sebagai lapis pondasi karena dimungkinkan masih adanya lapisan aspal beton di atasnya yang berfungsi sebagai lapis permukaan. Konstruksi Jalan Beton



29



FR



JENIS KONSTRUKSI JALAN



2. Konstruksi Jalan Aspal Konstruksi jalan aspal merupakan konstruksi jalan yang menggunakanbahan penikat aspal panas. Biasanya campuran aspal panas didatangkan impor misalnya Shell dan ESSO 2000.



Konstruksi Jalan Aspal



30



STRUKTUR PERKERASAN JALAN ASPAL



Lapis Permukaan (Surface Coarse)



Lapis Pondasi Atas (Base Coarse)



Lapis Pondasi Bawah (Sub Base Coarse) Tanah Dasar (Sub Grade)



Lapis Lainnya :  ATB (Asphalt Treated Base)  ACWC(Asphalt Concrette Wearing



FR



JENIS KONSTRUKSI JALAN



3. Konstruksi Jalan Paving Block Konstruksi jalan ini juga biasa disebut dengan block beton. Terbuat dari campuran pasir dan semen lalu ditambah dengan atau tidak campuran lain seperti abu bata dan lainnya. Pada proses pemasangannya ukuran dinyatakan kurang lebih 2mm untuk ukuran lebih bidang dan kurang lebih 3mm untuk ketebalan. Konstruksi Jalan Paving Block



32



FR



1. Bangunan adalah wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan tempat kedudukan baik yang ada di atas, di bawah tanah dan/atau di air.



KESIMPULAN



2. Jenis Jenis Konstruksi : Konstruksi Bangunan Gedung Konstruksi Bangunan Jalan Konstruksi Bangunan Jembatan Konstruksi Bangunan Irigasi



3. Konstruksi gedung pada umumnya terdiri dari struktur bawah dan struktur atas. 33



FR 4. Jalan adalah prasarana transportasi darat yang



KESIMPULAN



meliputi segala bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas, yang berada pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di bawah permukaan tanah dan/atau air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan kereta api, jalan lori, dan jalan kabel. 5. Jenis Jenis Konstruksi Jalan : Jalan Beton Jalan Aspal Jalan Paving Block



34



FR



KONSTRUKSI JEMBATAN Jembatan adalah suatu konstruksi atau bangunan yang berfungsi untuk menghubungkan dua bagian jalan yang terputus oleh adanya rintangan rintangan seperti lembah yang dalam, alur sungai, danau, saluran irigasi, jalan kereta api, jalan raya yang melintang tidak sebidang dan lain-lain.



KLASIFIKASI JEMBATAN



BENTUK DAN TIPE JEMBATAN



35



KLASIFIKASI JEMBATAN



Jembatan dapat diklasifikasikan menjadi beberapa macam yaitu sebagai berikut :



Menurut Material Strukturnya Menurut Sistem Strukturnya FABRIKAM RESIDENCES



Menurut Penggunanya Menurut Struktur Pendukungnya



Menurut Material Strukturnya



Berdasarkan material penyusun struktur jembatan (superstrukturnya), konstruksi jembatan terdiri atas berikut : 1. Jembatan Kayu 2. Jembatan Batu 3. Jembatan Beton 4. Jembatan Baja 5. Jembatan Metal Alloy 6. Jembatan Komposit



FR Jembatan Kayu yaitu jembatan dengan penyusun dari material kayu untuk bentang jembatan yang relatif pendek.



37



Jembatan Batu yaitu jembatan yang disusun dari material batu pada zaman kuno.



Jembatan Baja yaitu jembatan menggunakan sistem struktur baja.



yang



FR



Jembatan Beton yaitu jembatan yang dibuat dengan material penyusun berupa beton bertulang dan beton prategang. 38



Jembatan Komposit yaitu jembatan yang menggunakan material fiber atau plastik.



FR



Jembatan Metal Alloy yaitu jembatan yang menggunakan material metal alloy seperti alumunium atau stainless steel.



39



Menurut Sistem Strukturnya Berdasarkan sistem struktur yang digunakan, jembatan dapat dikategorikan menjadi beberapa jenis, yaitu : 1. Jembatan I – Girder 2. Jembatan Box Girder 3. Jembatan T Beam 4. Jembatan Rangka Batang 5. Jembatan Deck Orthotropic 6. Jembatan Gelagar Komposit



Jembatan I-Girder yaitu jembatan yang gelagar utamanya menggunakan pelat girder rolled-I.



Jembatan Box Girder yaitu jembatan yang gelagar utamanya disusun dengan beberapa balok kotak baja dan dibangun dari beton.



Jembatan Rangka Batang yaitu jembatan yang dibangun dengan elemenelemen berbentuk batang yang disusun dengan struktur segitiga kaku.



Jembatan T-Beam yaitu jembatan yang disusun dengan meletakkan balok T dan beton bertulang secara berdampingan.



FR



Jembatan Deck Orthotropic yaitu jembatan yang decknya disusun dengan pelat baja dan rusuk pengaku.



FR



Jembatan Gelagar Komposit yaitu jembatan yang dibangun dengan menghubungkan pelat lantai beton dan gelagar baja agar dapat menahan beban.



42



FR



Menurut Penggunanya



Berdasarkan penggunanya, jembatan terdiri atas jembatan jalan, jembatan kereta api, jembatan kombinasi, jembatan pejalan kaki, dan jembatan Aquaduct (penyangga pipa saluran air).



Jembatan Aquaduct



Jembatan Pejalan Kaki



43



FR



Menurut Struktur Pendukungnya



Berdasarkan struktur pendukungnya, jembatan dikategorikan menjadi beberapa jenis sebagai berikut : 1. Jembatan dengan Struktur Pendukung Sederhana, yaitu jembatan yang gelagar utamanya ditopang dengan roll disatu sisi dan di sisi lainnya. 2. Jembatan dengan Pendukung Menerus, yaitu jembatan yang gelagar utamanya didukung menerus oleh sendi-sendi menjadi sistem struktur tidak tetap. 3. Jembatan Kantilever, yaitu jembatan menerus yang dibangun dengan menempatkan sendi di antara pendukung. 4. Jembatan Rangka Kaku, yaitu jembatan yang gelagar utamanya dihubungkan dengan substuktur secara kaku.



Jembatan Kantilever



44



BENTUK DAN TIPE JEMBATAN Jembatan Balok Jembatan Kantilever Jembatan Lengkung Jembatan Rangka FABRIKAM RESIDENCES Jembatan Gantung



Jembatan Kabel Jembatan Bergerak Jembatan Terapung Jembatan Kombinasi



KONSTRUKSI IRIGASI Irigasi adalah usaha penyediaan dan pengaturan air untuk menunjang pertanian yang jenisnya meliputi irigasi air bawah tanah, irigasi pompa dan irigasi rawa. Irigasi memegang peran sangat penting sebab tanaman yang membutuhkan pengairan cukup tidak hanya membutuhkan supply air pada awal penanaman atau masa-masa tertentu saja, tetapi pada seluruh periode. Untuk mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya air sungai, maka penggunaan air dan produktivitas irigasi harus dimaksimalkan.



FR



46



FR



SISTEM IRIGASI



Irigasi Pompa Air Irigasi ini menggunakan tenaga mesin untuk mengalirkan berbagai jenis-jenis air dari sumber air, biasanya sumur, kr lahan pertanian menggunakan pipa atau saluran.



Irigasi Permukaan Teknik irigasi jenis ini adalah dengan mengambil air dari sumbernya, biasanya sungai, menggunakan bangunan berupa bendungan atau pengambilan bebas, air akan disalurkan ke lahan pertanian menggunakan pipa. Irigasi Bawah Permukaan Jenis irigasi ini menerapkan sistem pengairan bawah pada lapisan tanah untuk meresapkan air ke dalam tanah di bawah daerah akar menggunakan pipa bawah tanah atau saluran terbuka.



Irigasi dengan Pancaran Irigasi jenis ini menerapkan sistem dengan menyalurkan air dari sumbernya ke daerah sasaran menggunakan pipa. Di lahan yang menjadi sasaran, ujung pipa disumbat menggunakan tekanan khusus dari alat pencurah sehingga muncul pancuran air layaknya hujan. 47



FR



SISTEM IRIGASI



Irigasi Tetes Irigasi ini menggunakan pipa yang berlubang dan diatur dengan tekanan tertentu. Dengan pengaturan air yang demikian, air akan muncul dari pipa berbentuk tetesan dan langsung pada bagian akar tanaman.



Irigasi Lokal Irigasi lokal melakukan kerja distribusi air menggunakan pipanisasi atau pipa yang dipasang di suatu area tertentu sehingga air hanya akan mengalir di area tersebut saja. Seperti halnya jenis irigasi permukaan, irigasi lokal menggunakan prinsip gravitasi segingga lahan yang lebih tinggi terlebih dahulu mendaoatkan air.



Irigasi dengan Ember atau Timba Irigasi jenis ini dilakukan dengan tenaga manusia, yakni para petani yang mengairi lahannya dengan menggunkan ember atau timba. Para petani mengangkut air dari sumber air dengan ember atau timba kemudian menyiram secara manual.



48



FR KLASIFIKASI JARINGAN IRIGASI Untuk Kalsifikasi jaringan Irigasi apabila ditinjau dari segi pengaturannya maka dapat dibedakan menjadi tiga jenis yaitu sebagai berikut : Jaringan Irigasi Sederhana Pembagian air pada jenis irigasi ini tidak diukur dan diatur sehingga kelebihan air yang ada pada suatu petak akan dialirkan ke saluran pembuang.



Jaringan Irigasi Semi Teknis Pada irigasi jaringan semi teknis, bangunan bendungnya terletak di sungai lengkap dengan pintu pengambilan tanpa bangunan pengukur di bagian hilirnya.



Jaringan Irigasi Teknis Saluran pembawa dan saluran pembuang sudah benar-benar terpisah. Pada irigasi jenis ini dapat memungkinkan dilakukan pengukuran pada bagian hilir.



FR



KONSTRUKSI IRIGASI Bangunan Pengambilan



Bangunan Penguras



Bangunan Pengelak



Bangunan Pelindung Konstruksi Utama



Bangunan Pengukur Debit Air



Konstruksi Pelengkap



50