Jenis Kabel Audio [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MODUL ELKTRONIKA



Mengenal ragam dan model kabel audio video Pendahuluan Untuk perangkat hiburan kita mengenal kabel sinyal dan kabel listrik. Kabel sinyal dibagi menjadi menjadi dua yaitu sinyal audio (suara) dan sinyal video (gambar). Untuk sinyal audio kita dapat dibagi menjadi dua yaitu sinyal audio analog dan sinyal audio digital – begitu pula untuk sinyal video kita mengenal sinyal video analog dan sinyal audio digital. Sedangkan untuk kabel listrik dapat di bagi menjadi dua yaitu kabel listrik ac yang terdapat pada stop kontak di perumahan dan gedung dan kabel listrik dc yang terdapat pada kendaraan bermotor. A. KABEL Audio Kabel Audio dapat di bagi menjadi dua bagian yaitu kabel audio: kabel audio analog dan kabel audio digital. 1.



Kabel Audio Analog



Kabel Audio Analog – dalam bahasa sehari – hari kita tidak pernah menyebut analog karena umumnya apabila kita menyebut kabel audio semua orang berasumsi bahwa kabel yang di maksud adalah kabel audio analog. Sub Kategori ini dapat dibagi menjadi tiga bagian: (1) Kabel Audio Analog dengan tegangan dan daya sangat rendah seperti kabel mikrofon, gitar dan phono (2) Kabel Audio Analog dengan tegangan dan daya rendah seperti kabel audio, sub woofer, ipod (multi media), multi channel, kabel untuk alat musik elektrik (keyboard, piano electric dll), kabel studio (3) Kabel Audio dengan tegangan dan daya yang relatif besar seperti kabel speaker. a. Kabel Audio Interkonek Kabel audio interkonek adalah kabel yang paling umum di temukan di pasaran. Kabel ini berfungsi sebagai penghantar sinyal audio analog. Cara termudah untuk mengenali kabel ini terdiri dari sepasang kabel coaxial dengan konektor (jack) RCA berwarna merah dan putih. Untuk perangkat audio berkualitas tinggi terkadang kabel audio ini menggunakan konektor (jack) XLR (balance). Konektor berwarna merah mewakili sinyal audio channel kanan sedang yang berwarna putih untuk channel kiri.



b. Kabel Sub-Woofer Definisi kabel sub-woofer dapat memiliki beragam interprestasi yang berbeda - beda untuk kondisi yang berbeda. Misalnya kabel sub-woofer untuk sub-woofer aktif sebuah Home Theater berbeda dengan kabel sub-woofer pasif pada instalasi car audio. Untuk menghindari perbedaan persepsi kabel sub-woofer dapat dikelompokan berdasarkan (1) sub-woofer aktif atau (2) sub-woofer pasif pada instalasi (1) home theater / home stereo, (2) car audio dan (3) PA sistem.



MNA/ELEK-10



rev_22/08/2010



MODUL ELKTRONIKA



Kabel Sub-Woofer aktif pada instalasi home theater / home stereo adalah kabel yang berfungsi untuk menghantarkan sinyal audio dalam bentuk analogue dari perangkat audio (umumnya output mono) menuju sub-woofer aktif. Konektor output pada perangkat audio umumnya diberi kode warna hitam dan konektor input pada sub-woofer berwarna merah-putih atau hitam-hitam. Spefikasi kabel sub-woofer persis sama dengan kabel audio interkonek diatas - perbedaan yang umum hanya pada konfigurasi konektor RCA yaitu konektor yang terpasang di perangkat audio terdiri dari sebuah konektor RCA dan konektor yang dihubungkan ke sub woofer terdiri dari dua buah RCA. Sedangkan kabel sub-woofer pasif pada instalasi home theater / home stereo biasanya berupa kabel speaker. Kabel sub-woofer aktif untuk instalasi car audio biasanya berupa kabel interkonel audio biasa sedangkan untuk sub-woofer pasif biasanya berupa kabel speaker. Kabel sub-woofer aktif untuk instalasi sebuah PA-sistem umumnya adalah kabel audio analog coaxial berdiameter besar dengan konektor utikon. Sedangkan kabel sub-woofer pasif pada PAsistem umumnya kabel speaker yang diterminasi konektor utikon.



c. Kabel Audio Multi Media Kabel Audio Multi Media adalah kabel yang berfungsi untuk menghantarkan sinyal audio dalam bentuk analogue dari perangkat multi media seperti komputer, laptop, ipod, video camera, proyektor dan lain - lain ke speaker aktif multi media. Konektor output pada perangkat multi media umumnya berupa konektor 1/4 stereo, 1/8 stereo atau 1/16 stereo. Spefikasi kabel audio multi media persis sama dengan kabel audio interkonek diatas - perbedaan yang umum hanya pada konfigurasi konektor yaitu konektor yang terpasang di perangkat multi media terdiri dari sebuah konektor 1/4 stereo, 1/8 stereo atau 1/16 stereo dan konektor yang dihubungkan ke speaker aktif multi media adalah sepasang konektor



RCA berwarna merah-putih. d. Kabel Audio Multi Chanel Kabel audio multi channel adalalah kabel audio interkonek yang memiliki fungsi untuk menghantarkan sinyal audio multi channel seperti audio 5 channel atau 7 channel. Kabel audio multi channel menghantarkan sinyal audio front channel kiri-kanal dan center dan surround channel kiri-kanan (dan back surround channel kiri-kanan). Kabel ini menghubungkan sinyal keluaran multi channel dari DVD player, Blu-Ray player, AV receiver ke konektor input amplifier multi channel. Kabel ini dapat di subsitusi kan dengan kabel audio interkonek biasa dan untuk perangkat tertentu dapat menggunakan konektor XLR. e. Kabel Phono



MNA/ELEK-10



rev_22/08/2010



MODUL ELKTRONIKA



Kabel phono adalah kabel yang berfungsi untuk menghantarkan sinyal audio keluaran dari turntable (pemutar piringan hitam) ke phono stage amplifier. Konektor yang terpasang ke turntable umumnya berupa konektor RCA atau DIN. Sedangkan konektor yang di hubungkan ke phono stage biasanya berupa konektor RCA. Kabel ini juga di lengkapi kabel kabel massa (drain cable) yang berfungsi untuk mengurangi ganguan hum yang umumnya terjadi. Sinyal audio keluaran dari piringan hitam umumnya sangat lemah sehingga untuk mendapatkan kualitas hantaran sinyal audio yang lemah dengan baik maka diperlukan kabel dengan loss yang kecil, kapasitansi yang kecil serta pelindung gangguan yang baik.



f.



Kabel mikrofon



Kabel mikrofon adalah kabel yang berfungsi untuk menghantarkan sinyal audio keluaran dari mikrofon ke mikrofon pre-amp, mixer atau karaoke amplifier. Geometri kabel mikrofon umumnya berupa kabel coaxial dengan dua buah kabel internal yang dikelilingi oleh kabel serabut dengan konektor XLR. Sinyal audio dari mikrofon umumnya sangat lemah sehingga untuk mendapatkan kualitas hantaran sinyal audio yang lemah dengan baik maka diperlukan kabel dengan loss yang kecil, kapasitansi yang kecil serta pelindung gangguan yang baik.



g. Kabel gitar listrik Kabel gitar listrik adalah kabel yang berfungsi untuk menghantarkan sinyal audio keluaran dari gitar listrik ke prosesor gitar, amplifier gitar, atau mixer. Geometri kabel gitar listrik umumnya berupa kabel coaxial dengan konektor 1/4 mono. Sinyal audio dari gitar listrik umumnya sangat lemah sehingga untuk mendapatkan kualitas hantaran sinyal audio yang lemah dengan baik maka diperlukan kabel dengan loss yang kecil, kapasitansi yang kecil serta pelindung gangguan yang baik.



h. Kabel studio dan alat musik listrik



MNA/ELEK-10



rev_22/08/2010



MODUL ELKTRONIKA



i.



Kabel Speaker



2. Kabel Audio Digital Kabel audio digital menyalurkan sinyal audio dalam bentuk data digital. Kelebihan koneksi dengan kabel digital adalah suara dengan noise level serta interfensi yang rendah. Kabel audio digital yang terdapat di pasar saat ini adalah : a. Kabel Audio Digital Coaxial



b. Kabel Audio Digital Optical



B. KABEL VIDEO



MNA/ELEK-10



rev_22/08/2010



MODUL ELKTRONIKA



Seperti kabel audio kabel video dapat di bagi menjadi dua kategori yaitu kabel video analog dan kabel video digital. 1. Kabel Video Analog Kabel Video Analog – kita tidak pernah menyebutkan kata analog untuk kategori ini. a. Kabel Video Komposit Kabel video komposit adalah koneksi kabel video standard yang mampu menghantarkan sinyal video dengan resolusi maksimal 330 lines (garis). Cara mengenali kabel ini adalah kabel coaxial tunggal dengan konektor (jek) rca berwarna kuning. (Kadang-kadang di jual bersama kabel audio stereo). Untuk pemakaian kabel yang panjang sangat di sarankan untuk menggunakan kabel video komposit dengan impedansi 75 ohm. Apabila perangkat anda sudah memiliki teknologi yang lebih maju sebaiknya tidak menggunakan kabel ini – gunakan lah komponen video atau HDMI untuk hasil yang maksimal.



b. KabelS-Video Kabel S-Video dapat menghantar gambar visual dengan resolusi sampai dengan 400 lines (garis). Kabel S-video membagi sinyal visual menjadi dua komponen warna yaitu c dan y. Kabel ini memberikan tampilan gambar lebih baik dibandingkan dengan kabel komposit. Cara mengenali kabel ini adalah kabel tunggal dengan konektor s-video 4 pin atau 9 pin.



c. Kabel Video Komponen Kabel video komponen mampu menampilkan gambar dengan resolusi 480p. Kabel ini membagi sinyal visual menjadi tiga komponen warna yaitu Y, Cr dan Cb. Cara mengenali kabel ini adalah terdiri dari tiga buah kabel coaxial dengan konektor (jek) rca warna merah, biru dan hijau. Kabel ini memberikan koneksi video analog yang terbaik dibandingkan komposit dan s-video.



MNA/ELEK-10



rev_22/08/2010



MODUL ELKTRONIKA



d. Kabel RGB Kabel RGB adalah kabel sinyal video analog yang terbaik – koneksi ini umumnya hanya terdapat pada perangkat video professional. Versi terbaik dari kabel RGB adalah RGB HV yang di gunakan professional pada instalasi high– end 2. Kabel Video Digital Kabel Video Digital menghantarkan sinyal video dalam bentuk data digital. a. Kabel DVI Kabel DVI (digital visual interface) adalah koneksi video digital yang menghantarkan sinyal data visual bandwidth tinggi antara sumber gambar (DVD player, Blu-Ray, dll) dengan perangkat display (TV plasma, Projector, Monitor, dll) Kabel ini memiliki proteksi konten video yang di sebut highbandwidth digital content protection (HDCP) menawarkan koneksi digital yang aman. Koneksi DVI mampu menghantarkan tampilan visual HDTV dengan resolusi 720p, 1080i and 1080p.



C. KABEL AUDIO VIDEO Demi tujuan kemudahan pemasangan beberapa perusahaan menciptakan koneksi gabungan antara kabel audio dan kabel video. Kabel audio-video juga dapat dibagi menjadi dua kategori yaitu kabel audio-video analog dan kabel audio-video digital. 1. Kabel Audio Video Analog a. Kabel Audio Video Analog Kabel audio video analog adalah gabungan antara kabel audio analog dan kabel video komposit. Kabel ini menghantarkan sinyal audio stero dua channel serta sinyal video komposit 330 lines. Cara mengenali kabel ini adalah kabel terdiri dari tiga buah kabel coaxial dengan konektor (jek) rca warna merah (sinyal audio channel kanan), rca warna putih atau hitam (sinyal audio channel kiri) serta rca warna kuning (sinyal video komposit.



b. Kabel Audio Video S-cart 2. Kabel Audio Video Digital a. Kabel HDMI Kabel HDMI (high-definition multimedia interface) menghantarkan sinyal digital audio serta video tanpa kompresi. Pada kabel HDMI juga diterapkan teknologi anti pembajakan HDCP (high-bandwidth digital content protection). Pada saat artikel ini ditulis kabel HDMI telah dirilis versi 1.3b yang memiliki kemampuan hantaran sinyal audio video dengan bandwith lebih baik dari versi-versi sebelum. Kabel ini mampu menjalankan aplikasi teknologi terkini seperti menhantarkan data Dolby TrueHD dan DTSHD yang terdapat pada Blu-Ray player atau HD DVD player.



MNA/ELEK-10



rev_22/08/2010



MODUL ELKTRONIKA



b. Kabel FireWire Kabel IEEE1394 (atau FireWire atau i.LINK) adalah koneksi sinyal audio-video yang fleksibel yang menghantarkan sinyal HDTV dengan format video MPEG2 ke perangkat D-VHS recorders. Kabel ini juga men-support koneksi daisy-chaining.



D. KABEL LISTRIK 1.



Kabel Listrik AC



2.



Kabel Listrik DC



E. KABEL DATA NETWORK Kabel Cat5/6 – Kabel Category 5, 5e and 6 adalah kabel data kecepatan tinggi yang biasa digunakan untuk koneksi internet kecepatan tinggi serta jaringan network rumah. Cat 5 memiliki daya hantar sampai dengan bandwidth 100 MHz / 100 Mbps. Cat 6 memiliki daya hantar 200 MHz dan di rekomendasikan untuk Eternet Gigabit (1,000 Mbps). Sedangkan Cat 5e adalah versi enhanced dari Cat 5. Cara mengenali kabel ini adalah kabel dengan konektor (jack) eternet RJ-45



Demikian artikel singkat tentang cara mengenali jenis kabel serta aplikasi nya pada perangkat hiburan anda.



MNA/ELEK-10



rev_22/08/2010