Jenis Slang [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI



BENTUK, JENIS, DAN MAKNA KATA SLANG DALAM MAJALAH HAI EDISI JANUARI - JUNI 2017



SKRIPSI



Disusun untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana (S1) Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia



Oleh: Martinus Dwi Antoro NIM: 141224037



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2018



PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI



SKRIPSI BENTUK, JENIS, DAN MAKNA KATA SLANG DALAM MAJALAH HAI EDISI JANUARI - JUNI 2017 Oleh: Martinus Dwi Antoro 141224037 Telah Disetujui oleh:



Dosen Pembimbing,



Dr. B. Widharyanto, M.Pd.



Tanggal, 3 Mei 2018



ii



PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI



SKRIPSI BENTUK, JENIS, DAN MAKNA KATA SLANG DALAM MAJALAH HAI EDISI JANUARI - JUNI 2017 Dipersiapkan dan ditulis oleh: Martinus Dwi Antoro NIM: 141224037



Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji Pada tanggal 25 Mei 2018 Dinyatakan memenuhi syarat



Susunan Panitia Penguji Nama Lengkap



Tanda Tangan



Ketua



: Rishe Purnama Dewi, S.Pd., M.Hum.



……………….



Sekretaris



: Dr. B. Widharyanto, M.Pd.



……………….



Anggota I



: Dr. B. Widharyanto, M.Pd.



……………….



Anggota II



: Dr. R. Kunjana Rahardi, M. Hum.



……………….



Anggota III



: Dr. Yuliana Setiyaningsih, M. Pd.



……………….



Yogyakarta, 25 Mei 2018 Fakultas Keguruan Pendidikan



dan



Ilmu



Universitas Sanata Dharma Dekan,



Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si.



iii



PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI



PERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.



Yogyakarta, 25 Mei 2018 Penulis,



Martinus Dwi Antoro



iv



PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI



PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Martinus Dwi Antoro Nim



: 141224037



Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: BENTUK, JENIS, DAN MAKNA KATA SLANG DALAM MAJALAH HAI EDISI JANUARI - JUNI 2017 Dengan demikian, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya atau memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai pemilik. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal 25 Mei 2018 Yang menyatakan,



Martinus Dwi Antoro



v



PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI



Motto “Aku senantiasa memandang kepada Tuhan; karena Ia berdiri disebelah kananku, aku tidak goyah,” (Mazmur 16:8)



“Segala angan harus diperjuangkan, maka akan datang kebahagiaan” (Penulis)



vi



PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI



PERSEMBAHAN



Puji Tuhan penulis haturkan kepada Tuhan Yesus Kristus, penulis mempersembahkan karya tulis ini kepada: 1. Pasangan suami istri, Bapak Antonius Wakidi, dan Mamak Christiana Ponirah skripsi ini sebagai mendalai emas. Terima kasih atas doa restu, dukungan, dan perjuangan Bapak dan Mamak yang selalu maksimal diberikan kepada penulis 2. Saudari perempuan saya atas nama Yohana Rini Wahyu Asih yang telah memberikan doa, dukungan, dan motivasi yang kepada penulis. 3. Kristina Dewi Arta Setyaningrum terima kasih atas semangat, doa, dan dukungannya kepada penulis.



vii



PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI



KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada tuhan Yesus Kristus atas berkat, rahmat, dan mukjizat-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesikan skripsi yang berjudul “Bentuk, Jenis, dan Makna Kata Slang dalam Majalah Hai Edisi Januari – Juni 2017”. Skripsi ini disusun sebagai tugas akhir perkuliahan dan prasyarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Skripsi ini dapat terselesaikan berkat dukungan dari berbagai pihak yang telah memberikan dukungannya baik secara langsung maupun tidak langsung dan kerjasama dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan rasa terimakasih kepada: 1. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta; 2. Rishe Purnama Dewi, S.Pd., M.Hum., selaku Ketua Program Studi Bahasa Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma Yogyakarta; 3. Dr. B. Widharyanto, M. Pd. terima kasih atas dukungan dan bimbingan yang diberikan kepada penulis; 4.



A. Danang Satria Nugraha, S.S., M.A. dan Septina Krismawati, S.S., M.A. yang telah berkenan menjadi dosen triangulator (validasi) penulis;



5. Segenap dosen Program Studi Bahasa Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah mendidik dengan sepenuh hati;



viii



PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI



6. Karyawan sekretariat Program Studi Bahasa Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah membatu dan melayani penulis dalam berbagai macam urusan administarsi baik akademik maupun nonakademik; 7. Seluruh teman-teman PBSI angkatan 2014 terima kasih atas dinamika bersama, keceriaan, dukungan, motivasi dan doa yang selalu dipanjatkan bersama. Semangat lulus. 8. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan dukungan serta doa restu kepada penulis selama penyusunan skripsi. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, penulis mohon maaf apabila terjadi hal-hal yang menjadi kekurangan baik secara teknis maupun non-teknis dalam skripsi ini. Penulis berharap skripsi ini dapat berguna bagi semua pihak yang berkepentingan terutama pada ilmu kebahasaan. Yogyakarta, 25 Mei 2018



Martinus Dwi Antoro



ix



PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI



ABSTRAK Antoro, Martinus Dwi. 2018. Bentuk, Jenis, dan Makna Kata Slang dalam Majalah Hai Edisi Januari - Juni 2017. Skripsi. Yogyakarta: PBSI, FKIP, USD. Penelitian ini membahas tetang bentuk, jenis, dan makna kata slang dalam majalah Hai edisi Januari - Juni 2017. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan bentuk kata slang yang dipakai dalam majalah Hai edisi Januari – Juni 2017, (2) mendeskripsikan jenis kata slang yang dipakai dalam majalah Hai edisi Januari – Juni 2017, dan (3) mendeskripsikan jenis makna slang yang terdapat dalam majalah Hai edisi Januari – Juni 2017. Jenis penelitian adalah penelitian deskripsi kualitatif. Sumber data yang diambil oleh peneliti yaitu kata slang dalam kalimat yang terdapat dalam majalah Hai Edisi Januari - Juni 2017, dengan data berupa kata slang. Total data keseluruhan berjumlah 58 data. Metode penyediaan data menggunakan metode baca dan teknit catat. Untuk menganalisis data menggunakan metode agih dan teknik bagi unsur langsung, teknik sisip dan teknik ganti. Hasil penelitian adalah sebagai berikut. Pertama, peneliti menemukan bentuk kata slang yaitu (1) kata dasar, (2) kata jadian, (3) kata akronim, (4) kata singkatan, (5) kata reduplikasi, (6) kata penggalan. Kedua, peneliti menemukan jenis kata slang yaitu (1) jenis kata benda, (2) jenis kata sifat, (3) jenis kata kerja, dan (4) jenis kata ganti. Ketiga, peneliti menemukan jenis makna kata slang yaitu (1) denotatif dan (2) konotatif. Peneltian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dan pengetahuan mengenai bentuk, jenis, dan makna kata slang dalam majalah Hai edisi januari - juni 2017.



Kata kunci: Slang, bentuk kata, jenis kata, dan makna kata



x



PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI



ABSTRACT Antoro, Martinus Dwi. 2018. Bentuk, Jenis, dan Makna Kata Slang dalam Majalah Hai Edisi Januari – Juni 2017. Thesis. Yogyakarta: PBSI,FKIP, USD. This research explained about shapes, types, and meaning of slang words in Hai magazine January – June 2017 edition. The aims of this research are (1) describes the shapes of slang words that are used inside Hai magazine January – June 2017 edition, (2) describes the types of slang words that are used inside Hai magazine January – June 2017 edition, (3) describes the types of slang meaning that are mentioned inside Hai magazine January – June 2017 edition. This research uses descriptive qualitative research. The researcher took the data sources from articles in Hai magazine January – June 2017 edition by using slang words as the data. The total results of the data are 58 data. Data supplying method used are literacy method and writing method. The researcher used apportion method, direct distribution technique, implied technique, and replacement technique as the data analysis technique. Research results are, first, the researcher discovers the shapes of slang words namely (1) basic words, (2) applied words, (3) acronym, (4) abbreviation, (5) reduplication, (6) word pieces. Second, the researcher discovers the types of slang words, namely (1) types of noun, (2) types of adjective, (3) types of verb, (4) types of word replacement. Thirdly, the researcher discovers the types of slang words meaning namely (1) denotative, and (2) connotative. This research is expected to give contribution and knowledge about the shapes, types, and meaning of slang words inside Hai magazine January – June 2017 edition.



Keywords: Slang, word shapes, word types, and types of meaning.



xi



PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI



DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING ............................................



i



HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................



ii



HALAMAN PENYATAAN KEASLIAN KARYA ..................................... vi HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .................



v



MOTTO .......................................................................................................... vi HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... vii KATA PENGANTAR ................................................................................... viii ABSTRAK ......................................................................................................



x



ABSTRACT ..................................................................................................... xi DAFTAR ISI ................................................................................................... xii DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiv DAFTAR TABEL .......................................................................................... xv DAFTAR ISTILAH ....................................................................................... xvi BAB I : PENDAHULUAN ............................................................................



1



1.1 Latar Belakang ....................................................................................



1



1.2 Batasan Masalah ..................................................................................



5



1.3 Rumusan Masalah ...............................................................................



6



1.4 Tujuan Penelitian ................................................................................



6



1.5 Manfaat Penelitian ..............................................................................



6



BAB II : LANDASAN TEORI .....................................................................



9



2.1 Variasi Bahasa ......................................................................................



9



2.2 Pengertian Slang................................................................................... 10 2.3 Tujuan Slang..................................................................................... ... 11 2.4 Linguistik................................................................................. ............ 13 2.5 Morfologi ............................................................................................. 15 2.6 Bentuk Kata ......................................................................................... 16 2.7 Jenis Kata ........................................................................................... . 18 2.8 Makna Kata ......................................................................................... 23 2.9 Majalah Hai ......................................................................................... 26



xii



PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI



2.10 Penelitian yang Relevan Sebelumnya ................................................ 27 2.11 Kerangka Berpikir ............................................................................... 29 BAB III : METODE PENELITIAN ............................................................ 31 3.1 Desain Penelitian .................................................................................... 31 3.2 Sumber Data dan Data .......................................................................... . 32 3.2.1 Sumber Data .................................................................................



32



3.2.2 Data ............................................................................................... 32 3.3 Metode dan Teknik Pengumpulan Data ................................................. 32 3.4 Instrumen Penelitian .............................................................................. 34 3.4.1



Tabel Data ............................................................................... ... 35



3.4.2



Tabel Triangulasi Data ............................................................. . 36



3.5 Metode dan Teknik Analisis Data ......................................................... 37 3.6 Teknik Keabsahan Data ................................................................ ........ 38 3.6.1 Ketekunan/Keajekan Pengamatan ............................................. ... 38 3.6.2 Triangulasi .................................................................................... 39 BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................... 40 4.1 Deskripsi Data ........................................................................................ 4.1.1 Bentuk Kata Slang ......................................................................... 4.1.2 Jenis Kata Slang ........................................................................... 4.1.3 Makna Kata Slang ........................................................................ 4.2 Analisis Data .......................................................................................... 4.2.1 Analisis Bentuk Kata Slang .......................................................... 4.2.2 Analisis Jenis Kata Slang .............................................................. 4.2.3 Analisis Makna Kata Slang ...........................................................



40 41 44 48 50 51 60 69



4.3 Pembahasan ............................................................................................ 73 BAB V: PENUTUP ........................................................................................ 76 5.1 Kesimpulan ............................................................................................. 76 5.2 Saran-saran ............................................................................................ 77 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 78 LAMPIRAN ................................................................................................... 81



xiii



PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI



DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1: Kerangka Berpikir .......................................................................



xiv



30



PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI



DAFTAR TABEL Tabel 4.1 Bentuk Kata Dasar ........................................................................... Tabel 4.2 Bentuk Kata Jadian .......................................................................... Tabel 4.3 Bentuk Kata Akronim ...................................................................... Tabel 4.4 Bentuk Kata Singkatan .................................................................... Tabel 4.5 Bentuk Kata Reduplikasi ................................................................. Tabel 4.6 Bentuk Kata Penggalan .................................................................... Tabel 4.7 Jenis Kata Benda (Nomina) ............................................................. Tabel 4.8 Jenis Kata Kerja (Verb).................................................................... Tabel 4.9 Jenis Kata Sifat (Adjektiva) ............................................................. Tabel 4.10 Jenis Kata Ganti (Pronomina) ........................................................ Tabel 4.11 Makna Kata Denotatif .................................................................... Tabel 4.12 Makna Kata Konotatif ....................................................................



xv



41 42 43 44 44 45 45 47 48 49 49 51



PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI



DAFTAR ISTILAH BKD: Bentuk Kata Dasar BKJ: Bentuk Kata Jadian BKA: Bentuk Kata Akronim BKS: Bentuk Kata Singkatan BKR: Bentuk Kata Reduplikasi BKP: Bentuk Kata Penggalan JKB: Jenis Kata Benda JKK: Jenis Kata Kerja JKS: Jenis Kata Sifat JKG: Jenis Kata Ganti MD: Makna Denotatif MK: Makna Konotatif



xvi



PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Bahasa merupakan alat komunikasi utama dalam segala hal dalam kehidupan. Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang abritrer yang digunakan oleh masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri (Kridalaksana dalam Aslinda, 2007:1). Bahasa dapat berfungsi sebagai alat menyampaikan



pendapat,



informasi,



dan



berekspresi.



Melalui



bahasa,



kemampuan, dan perilaku seseorang dapat dengan mudah dilihat karena sesungguhnya bahasa merupakan identitas dari sesesorang. Bahasa dapat membuat seseorang berbeda dengan orang lain. Namun, bahasa juga tidak bersifat individual. Bahasa hanya dapat berfungsi dan dipakai apabila penutur dan mitra tutur dapat saling memahami tuturan. Dalam berkomunikasi bahasa dapat dibagi menjadi dua yaitu bahasa lisan dan bahasa tulis. Bahasa lisan yaitu bahasa yang yang digunakan secara lisan ketika seseorang berbicara. Bahasa tulis yaitu bahasa yang memiliki unsur kebahasaan yaitu kata, frasa, klausa, kalimat, dan paragraf. Bahasa sebagai alat komunikasi mengalami perkembangan yang cukup pesat sehingga memunculkan berbagai variasi bahasa yang digunakan seseorang atau kelompok dalam berkomunikasi. Variasi bahasa bisa tercipta bila terjadi komunikasi di dalamnya. Variasi bahasa dilihat dari segi pernutur sosialnya terdiri atas cant, argont, jargon, slang. Cant adalah slang khusus yang pada umunya



1



PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2



lebih diterapkan pada ujaran merengek, dibuat-buat, atau pura-pura. Argot adalah bahasa rahasia yang yang digunakan penjahat atau pengemis. Jargon adalah slang khusus yang mempunyai kata teknis untuk suatu profesi. Slang diciptakan dan digunakan oleh kelompok sosial tertentu untuk komunikasi secara internal agar apa yang dibicarakan tidak diketahui orang lain (Chaer & Agustin, 2010: 51). Bahasa mempunyai peran penting dalam proses perkembangan kehidupan remaja salah satunya sebagai bentuk ekspresi remaja tersebut. Dalam berkomunikasi sehari-hari, terutama dengan teman sebayanya, remaja akan menggunakan bahasa yang berbeda dengan seseorang yang berada di bawah atau di atas umur dari remaja. Bahasa yang digunakan remaja tersebut adalah bahasa gaul. Menurut KBBI, yang disebut bahasa gaul adalah dialek bahasa Indonesia nonformal yang digunakan komunitas tertentu atau daerah tertentu untuk pergaulan. Selain bersifat nonformal, bahasa gaul juga disinyalir tidak baku, menggunakan kata-kata, dan istilah-istilah yang terkadang hanya dimengerti oleh para remaja atau mereka yang kerap menggunakannya. Pemakaian bahasa Indonesia oleh remaja cenderung lebih santai dan lebih unik dibandingan dengan bahasa Indonesia yang memiliki kaidah kebahasaan yang baik dan benar. Oleh sebab itu, variasi bahasa Indonesia yang sering digunakan oleh remaja tidak diperkenankan untuk digunakan dalam acara-acara resmi ataupun dalam tulisan-tulisan ilmiah. Namun, variasi bahasa Indonesia yang digunakan para remaja ini tetap bisa digunakan dalam komunikasi sehari-hari terlebih dengan teman sebayanya. Berikut merupakan contoh variasi bahasa Indonesia yang sering digunakan oleh para remaja yaitu.



PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3



(1) Gara-gara DJ snake dan Zedd nge-tweet, yang diikuti rekan mereka sesame DJ, seperti Hardweel dan Martin Garrix, fenomena “om telolet om” bikin heboh seantero jagat. (2) Nah, sekarang, kami pingin ngajak kamu buat bareng-bareng ulik keasikan yang bakal ada selama 40 tahun. (3) Rayakan bareng-bareng kuy, biar makin rame! (Sumber: Hai Januari 2017) Perhatikan (1), (2), dan (3). Kata yang tercetak miring tersebut termasuk dalam variasi bahasa yaitu variasi bahasa slang. Slang adalah suatu bentuk bahasa dalam pemakaian umum, yang dibuat dengan adaptasi yang popular dan perluasan makna dari kata-kata yang ada dan dengan menyusun kata-kata baru tanpa memperhatikan standar-standar skolastik dan kaidah-kaidah lingusitik dalam pembentukan kata-kata; pada umumnya terbatas pada kelompok-kelompok sosial atau kelompok usia tertentu (Pei & Gaynor dalam Alwasilah, 1990:56). Dalam kehidupan remaja penggunaan kata slang selalu muncul dalam proses komunikasi baik lisan maupun tulisan. Bertolak dari fungsi bahasa sebagai alat komunikasi, bahasa juga dapat digunakan sebagai sarana menyalurkan informasi. Dalam menyalurkan informasi, bahasa memiliki dua cara yang dapat digunakan sebagai sarana penyaluran informasi yaitu sarana penyaluran informasi secara lisan dan tulisan. Penyaluran secara lisan yaitu dengan mengunakan mulut, sedangkan penyaluran secara tertulis menggunakan media cetak. Penyampaian informasi dengan menggunakan media cetak biasa berbentuk surat kabar, tabloid, dan majalah. Media cetak yang berbentuk surat kabar mencakup permasalahan ataupun topik yang lebih kompleks



PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4



yang terjadi dalam lingkungan masyarakat. Majalah lebih mengkhususkan permasalahan atau topik dalam bidang tertentu saja. Sama halnya dengan majalah remaja Hai. Majalah Hai merupakan majalah yang secara khusus membahas tetang kehidupan remaja. Topik-topik yang disajikan dalam majalah Hai ini sangat erat hubungannya dengan dunia remaja mulai dari masa sekolah SMA, kisah asmara remaja, dan informasi-informasi tentang kehidupan remaja. Dengan demikian, penggunaan bahasa dalam majalah Hai ini pun juga menyesuaikan dengan ragam bahasa yang digunakan oleh kelompok remaja. Ragam bahasa yang muncul dalam majalah Hai ini sangat bervariatif dan unik. Ragam bahasa yang muncul ini biasa digunakan untuk menyebut nama orang, kata benda, kata sifat atau sebagai sarana untuk menyatakan sesuatu. Perkembangan bahasa dalam majalah Hai yang mengutamakan bahasa anak remaja seringkali memunculkan variasi-variasi bahasa. Salah satu variasi bahasa tersebut adalah variasi bahasa slang. Bahasa slang merupakan variasi bahasa tidak resmi, belum baku, bersifat musiman, dan biasanya digunakan oleh kelompok remaja. Munculnya variasi bahasa slang ini menunjukkan bahwa telah terjadi fenomena kebahasaan. Kata slang yang digunakan dalam majalah Hai edisi Januari – Juni 2017 sangat bervariatif baik dari segi bentuk maupun jenis bentuk kata. Selain itu, kemunculan kata slang yang digunakan dalam majalah Hai edisi Januari – Juni 2017 tersebut tentunya menimbulkan makna-makna tertentu pada setiap bentuk kata yang muncul.



PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5



Kemunculan variasi bahasa slang yang menjadi fenomena kebahasaan dalam majalah Hai inilah yang mendorong peneliti untuk melakukan penelitian lebih lanjut. Peneliti memilih majalah Hai edisi Januari – Juni 2017 sebagai objek penelitian dikarenakan di dalam majalah Hai edisi Januari – Juni 2017 ini berisi tetang artikel-artikel yang kental kaitannya dengan dunia remaja sehingga penggunaan bahasa dalam artikel-artikel tersebut tentunya menyesuaikan dengan bahasa yang sedang dan atau biasa digunakan oleh kelompok remaja. Kata slang yang terdapat di kalimat-kalimat dalam artikel majalah Hai edisi Januari – Juni 2017. Penggunaan kata slang dalam majalah Hai edisi Januri – Juni 2017 yang menekankan pada penggunaan kata-kata yang sebagian besar kata tersebut hanya diketahui atau biasa digunakan oleh kelompok remaja yang menujukkan karakteristik dari kata slang. Hal ini sebagai dasar bagi peneliti untuk melakukan penelitian terhadap penggunaan kata slang dalam majalah Hai edisi Januari – Juni 2017 dimaksudkan supaya peneliti dapat menemukan bentuk, jenis, dan makna kata yang menjadi kata slang dalam kalimat-kalimat majalah Hai edisi Januari – Juni 2017. 1.2 Pembatasan Masalah Berdasarkan latar belakang, permasalahan yang dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut. 1. Bentuk kata slang yang terdapat dalam majalah Hai edisi Januari – Juni 2017. 2. Jenis kata slang terdapat dalam majalah Hai edisi Januari – Juni 2017.



PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6



3. Makna kata slang yang terdapat dalam majalah Hai edisi Januari – Juni 2017. 1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan batasan masalah, rumusan masalah dalam penelitian ini yakni sebagai berikut. 1. Apa saja bentuk kata slang yang dipakai dalam majalah Hai edisi Januari – Juni 2017? 2. Apa saja jenis kata slang yang dipakai dalam majalah Hai edisi Januari – Juni 2017? 3. Makna apa yang terdapat dalam kata slang yang terdapat dalam majalah Hai edisi Januari – Juni 2017? 1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah, tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Mengidentifikasi bentuk kata slang yang dipakai dalam majalah Hai edisi Januari – Juni 2017. 2. Mengidentifikasi jenis kata slang yang dipakai dalam majalah Hai edisi Januari – Juni 2017. 3. Mengidentifikasi makna slang yang terdapat dalam majalah Hai edisi Januari – Juni 2017.



PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7



1.5 Manfaat Penelitian 1. Teoretis Penelitian ini dapat berguna dalam bidang linguistik. Penelitian ini memberikan bukti fenomena kebahasaan yang terjadi pada kelompok anak berusia remaja. Selain itu, penelitian ini dapat memberikan pengetahuan tentang bentuk, jenis, dan makna variasi bahasa berbentuk kata slang yang terdapat dalam majalah Hai edisi Januari – Juni 2017. 2.Praktis Penelitian ini dapat menjadi sumber informasi kepada mahasiswa yang hendak melakukan penelitian tetang variasi bahasa terutama variasi bahasa slang. Selain itu, penelitian diharapkan dapat menjadi referensi dan bermanfaat menambah pengetahuan pembaca. 1.6 Batasan Istilah Supaya penelitian lebih terfokus, maka perlu adanya batasan istilah, batasan istilah dalam makalah ini adalah sebagai berikut. 1. Linguistik adalah ilmu tentang bahasa; penyelidikan bahasa secara ilmiah. 2. Morfologi adalah ilmu yang membicarakan atau yang mempelajari seluk beluk struktur kata. 3. Jenis kata adalah kelas kata yang meliputi: kata kerja, kata sifat, kata benda, kata ganti, kata hubung, kata depan, kata bilangan, kata seru, kata sandang, dan kata keterangan. 4. Bentuk kata (word form) adalah ujud kata tertentu yang mengisi fungsi tertentu dalam paradigma.



PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8



5. Variasi bahasa adalah keragaman bahasa yang disebabkan oleh adanya kegiatan interaksi sosial yang dilakukan oleh masyarakat atau kelompok yang sangat beragam. 6. Slang adalah wujud atau realisasi bahasa yang bersifat khusus dan rahasia. Bersifat khusus berarti dipakai kalangan tertentu yang sangat terbatas. 7. Jenis Makna adalah hubungan lambang bunyi dengan acuannya. 8. Hai adalah sebuah majalah yang diterbitkan di Indonesia yang ditujukan untuk remaja.



PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI



BAB II LANDASAN TEORI



2.1 Variasi Bahasa Variasi bahasa (Chaer, 2010:62) adalah keragaman bahasa yang disebabkan oleh adanya kegiatan interaksi sosial yang dilakukan oleh masyarakat atau kelompok yang sangat beragam dan dikarenakan oleh para penuturnya yang tidak homogeni. Variasi bahasa adalah bentuk-bentuk bagian atau varian dalam bahasa yang masing-masing memiliki pola-pola yang menyerupai pola umum bahasa induknya (Poedjosoedarmo dalam Suwito, 1983:23). Dalam (Soepomo, 2002:71) variasi bahasa merupakan wujud keanekaragaman bahasa yang disebabkan oleh faktor tertentu. Variasi bahasa terjadi akibat dari adanya ragam sosial dan fungsi bahasa. Variasi bahasa dibedakan atas kriteria (a) latar belakang geografi dan sosial penutur, (b) medium yang digunakan, dan (c) pembicaraan pokok. Pada variasi penutur dibagi mejadi empat jenis, yaitu: dialek, idiolek, kronolek, dan sosialek (Chaer, 2010:62). Bahasa mempunyai dua aspek mendasar yaitu bentuk, baik bunyi maupun tulisan maupun strukturnya, dan makna, baik leksikal maupun fungsional dan strukturnya. Jika diperhatikan secara terperinci dan teliti, maka dapat akan terlihat bahwa bahasa itu dalam bentuk dan maknanya menunjukkan perbedaan. Perberdaan-perbedaan bentuk bahasa seperti ini dan yang lain-lain akan disebut variasi bahasa. Jika membandingkan lafal bunyi /a/ atau perkataan/tulisan/ dalam percakapan dua orang yang berlainan, maka akan terlihat lebih jelas perbedaanperbedaannya. 9



PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10



Perbedaan-perbedaan yang bahasa yang disebutkan tersebut akan menghasilkan ragam-ragam bahasa yang disebut dengan istilah-istilah yang berlainan. Ragam bahasa yang yang berhubungan dengan daerah atau lokasi geografis disebut dialek; ragam bahasa yang berhubungan dengan kelompok sosial disebut sosiolek; ragam bahas yang berhubungan dengan situasi berbahasa dan atau tingkat formalitas disebut fungsiolek; dan ragam bahasa yang dihasilkan oleh perubahan bahasa sehubungan dengan perkembangan waktu disebut bahasa yang lain-lain, atau jika perbedaan itu masih dapat dianggap perbedaan ragam dalam satu bahasa, dapat disebut ragam secara analog kronolek (Nababan, 1991:14). Variasi bahasa atau ragam bahasa terdapat dua pandangan. Pertama, variasi atau ragam bahasa dilihat sebagai akibat adanya keragaman sosial penutur bahasa. Jadi, variasi bahasa itu terjadi sebagai akibat adanya keragaman sosial dan keragaman fungsi bahasa. Penutur bahasa itu adalah kelompok yang homogen, baik etnis, status sosial maupun lapangan pekerjaannya, maka variasi atau keragaman itu tidak ada, artinya bahasa itu jadi seragam. Kedua, variasi bahasa atau ragam bahasa itu sudah ada untuk memenuhi fungsinya sebagai interaksi dalam kegiatan masyarakat yang beraneka ragam (Chaer dan Agustina dalam Suandi, 2014:34).



PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11



2.2 Pengertian Slang Slang (Alwasilah, 1985:56) adalah kata-kata baru yang memperkaya kata bahasa dengan mengkomunikasikan kata-kata lama dengan makna baru, jarang dengan kata yang sama sekali baru; tapi sering dengan kata lama dengan arti yang sama sekali baru. Kata-kata slang atau frasa-frasa slang sering kali ditemukan disesuaikan dengan gagasan dan kebiasaan yang tumbuh masyarakat. Menurut (Pei & Gaynor, 1954:199), slang merupakan: “Slang is a style of language in common use, produces by popular adaptation and extension of the meaning linguistik principles for formation of word, generally peculiar to certainclasses and social or of axisting word and by coining a new words with disregard for scholastic standards and age groups.” “Slang merupakan suatu bentuk atau gaya bahasa dalam pemakaian yang umum, dibuat dengan adaptasi popular dan perluasan makna dari kata-kata yang ada dan dengan menyusun kata-kata baru tanpa memeperhatikan standar skolastik kaidah-kaidah linguistik dalam pembentukan kat-kata pada umumnya yang terbatas pada kelompokkelompok sosial atau kelompok tertentu.” Dalam bagian terbesar, slang adalah hasil daya temu kebahasaan, terutama kawula muda dan orang-orang ceria yang menginginkan istilah-istilah segar, asli, tajam, atau apik dengan mana mereka bisa menyebut kembali gagasan-gagasan, tindakkan-tindakkan, dan objek-objek yang mereka sangat gandrungi (Willis dalam Alwasilah, 1985:57). Menurut Soeparno (2013:51), slang adalah wujud atau realisasi bahasa yang bersifat khusus dan rahasia. Bersifat khusus berarti dipakai kalangan tertentu yang sangat terbatas. Bersifat rahasia berarti orang di luar kelompoknya tidak mengerti sebagai langkah untuk menjaga kerahasiaan, slang akan selalu diubah atau berubah, jadi bersifat temporal.



PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12



Slang (Chaer dan Agustina, 2004:56) adalah kata-kata baru dengan mengkomunikasikan kata-kata lama jadi memperkaya kosakata bahasa dengan makna baru, jarang menggunakan kosakata yang sama sekali baru tapi sering dengan kata lama dengan arti yang sama sekali baru. Menurut Moelyono (dalam Pramono, 2013:16), slang adalah kata yang dapat digolongkan tidak baku yang bersifat musiman dan dapat saja digunakan oleh kelompok remaja atau kelompok masyarakat untuk berkomunikasi intern agar kelompok diluar mereka tidak mengerti. Contoh data kata slang: (4) Pedekate sama cewek dalam konteks ngajak jadi pacar atau sekedar temen jalan, emang nggak sesederhana chatting di LINE atau komen di medsos-nya. Pada kalimat (4) terdapat kata slang yaitu kata pedekate. Kata pedekate merupakan kata slang yang digunakan oleh kaum remaja sebagai istilah untuk menyebut pendekatan. Kata pedekate merupakan kata tidak baku, dan memunculkan istilah baru. Hal ini sesuai dengan pendapat (Willis dalam Alwasilah, 1985:57) yang menyatakan slang adalah hasil dayatemu kebahasaan, terutama kawula muda dan orang-orang ceria yang menginginkan istilah-istilah segar, asli, tajam, atau apik dengan mana mereka bisa menyebut kembali gagasangagasan. Jadi slang merupakan ragam atau variasi bahasa yang digunakan oleh remaja atau kelompok sosial tertentu untuk melakukan komunikasi. Ragam atau variasi bahasa bersifat tidak baku dan bersifat musiman serta hanya diketahui oleh kelompok tertentu saja sehingga kelompok lain tidak mengerti.



PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13



2.3 Tujuan Slang Penggunaan slang memiliki beberapa tujuan. Menurut Partridge (1981: 287), tujuan slang adalah: ―(1) as an exercise either in humour, (2) to be different from others, (3) to be picturesque, (4) to be arresting, striking, or even starling, (5) to avoid clilches, (6) to be brief, concise, (7) to enrich the language, (8) to impose an air of solidity and concreteness on the abstract, (9) to talk, or to write, down to an inferior, (10) for ease of social intercourse, (11) to induce friendliness or intimacy of a deep or durable nature, (12) to show that one belongs to acertain, (13) to show or prove that someone else is not, (14) to be secret.‖ “(1) digunakan untuk bercanda, (2) untuk berbeda dengan orang lain, (3) untuk keindahan, (4) menarik perhatian, (5) menghindari kata-kata klise, (6) untuk mempersingkat, (7) untuk memperkaya bahasa, (8) untuk memadatkan dan memberikan gambaran konkret, (9) untuk berbicara dan menulis, (10) untuk memudahkan berhubungan sosial, (11) untuk keramahan dan keintiman, (12) untuk menunjukan anggota kelompok, (13) untuk menunjukkan perbedaan kelompok, (14) untuk kerahasiaan.” 2.4 Linguistik Linguistik (Kridalaksana, 1982: 99) adalah ilmu tentang bahasa; penyelidikan bahasa secara ilmiah. Chaer (2012: 13), mengatakan bahwa objek linguistik adalah bahasa. Bahasa memiliki hubungan yang sangat erat dengan kehidupan masayarakat sehingga subdisiplin atau cabang linguistik itu pun menjadi banyak. Sub-subdisiplin linguistik ini memiliki suatu kriteria atau dasar tertentu. Dalam (Chaer, 2012: 13) sub-subdisplin linguistik tersebut dikelompokkan berdasarkan: (a) objek kajiannya adalah bahasa pada umumnya atau bahasa tertentu, (b) objek kajiannya adalah bahasa pada masa tertentu atau bahasa sepanjang masa, (c) objek kajiannya adalah struktur internal bahasa itu atau



PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14



bahasa itu dalam kaitannya dengan berbagai faktor di luar bahasa, (d) tujuan pengkajiannya apakah untuk keperluan teori belaka atau untuk tujuan terapan, dan (e) teori atau aliran yang digunakan untuk menganalisis objeknya. Berdasakan sub-subdisplin linguistik tersebut, dapat dilakukan analisis terhadap bahasa yang menjadi objek utama dari linguistik. Menurut Chaer (2012:13), analisis linguistik dilakukan terhadap bahasa, atau lebih tepatnya terhadap semua tataran tingkat bahasa, yaitu fonetik, fonemik, morfologi, sintaksis, dan semantik. 2.5 Morfologi Secara etimologi kata morfologi bersal dari kata morf yang berarti ‗bentuk‘ dan logi yang berarti ‗ilmu‘. Jadi secara harafiah kata morfologi berarti „ilmu mengenai bentuk‟ (Chaer, 2008:3). Morfologi adalah ilmu yang membicarakan atau yang mempelajari struktur kata serta pengaruh perubahan struktur kata terhadap golongan dan arti kata (Partami, 1995:9). Menurut Soeparno (2002:24), morfologi merupakan subdisiplin linguisitik yang menelaah bentuk, proses, prosede pembentukan kata. Baryadi (2011: 1), mengartikan morfologi sebagai salah satu cabang linguistik atau ilmu bahasa yang mengkaji tentang morfem dan kata. Menurut Chaer (2008: 27), alat pembentuk kata dalam proses morfologi adalah (a) afiks dalam proses afiksasi, (b) pengulangan dalam reduplikasi, (c) penggabungan dalam proses komposisi, (d) pemendekan atau penyingkatan dalam proses akrominisasi, dan (e) pengubahan status dalam proses konvensi. Dalam proses afiksasi sebuah afiks diimbuhkan pada bentuk dasar sehingga hasilnya menjadi sebuah kata. Umpamanya pada kata dasar baca diimbuhkan afiks me- sehingga menghasilkan kata membaca yaitu sebuah verba



PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15



transitif aktif; pada dasar juang diimbuhkan afiks ber- sehingga menghasilkan verba intransitif berjuang. Berkenaan dengan jenis afiksnya, biasanya proses afiksasi itu dibedakan atas prefiksasi, yaitu proses pembubuhan prefiks, konfiksasi yakni proses pembubuhan konfiks, sufiksasi yaitu proses pembubuhan sufiks dan infiksasi yakni proses pembubuhan infiks. Hanya perlu dicatat dalam bahasa Indonesia proses infiksasi sudah tidak produktif lagi. Dalam hal ini perlu juga diperhatikan adanya klofiksasi, yaitu kelompok afiks yang proses afiksasinya dilakukan bertahap. Misalnya pembentukan kata menangisi, mula-mula pada kata tangis diimbuhkan sufiks –i; setelah itu dibubuhkan prefiks me-. Proses prefiksasi dilakukan oleh prefix ber-, me-, di-, ter-, ke, dan se-; infiksasi dilakukan oleh infiks –el-, -me-, dan –er-; sufiksasi dilakukan sufiks –an, -kan, dan –I; konfiksasi dilakukan oleh konfiks pe-an, per-an, ke-an, se-nya, dan ber-an. Namun, perlu dicatat ada afiks yang sangat produktif yaitu prefiks ber- dan prefix me-; ada yang cukup produktif, yaitu prefiks ter-, sufiks –kan, sufiks –an; dan juga ada yang tidak produktif lagi yaitu infiks –el-, -em-, dan –er-. Alat pembentuk kedua adalah pengulangan bentuk dasar yang digunakan dalam proses reduplikasi. Hasil proses reduplikasi ini lazim disebut istilah kata ulang. Secara umum dikenal adanya tiga macam pengulangan, yaitu pengulangan secara utuh, pengulangan dengan pengubahan bunyi vokal maupun konsonan, dan pengulangan sebagainya. Alat pembentuk ketiga adalah penggabungan sebuah bentuk pada bentuk dasar yang ada pada proses komposisi. Penggabungan merupakan alat yang banyak digunakan dalam pembentukan kata karena



PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16



banyaknya konsep yang belum ada wadahnya dalam bentuk sebuah kata. Alat pembentuk keempat adalah abreviasi khusus yang digunakan dalam proses akrominisasi. Disebut abreviasi khusus karena semua abreviasi menghasilkan akronim. Alat kelima dalam pembentukkan kata adalah pengubahan status dalam proses yang disebut konversi (Chaer, 2008:27). 2.6 Bentuk Kata Menurut Kridalaksana (2008: 33), bentuk kata (word form) adalah ujud kata tertentu yang mengisi fungsi tertentu dalam paradigma; misalnya bentuk normatif dari nomina, bentuk lampau dari verba, dsb. Berdasarkan bentuknya, kata dalam bahasa Indonesia dapat dibagi menjadi empat yaitu; kata dasar, kata berimbuhan, kata ulang, dan kata majemuk (Suryaman, 2013:1). Menurut tatabahasa Waridah (2008, 56), bentuk kata meliputi, penggunaan kata dasar, proses pengimbuhan, proses pengulangan, dan penggabungan. Selain itu, bentuk kata bahasa Indonesia juga dapat dilihat dari proses pembentukkan secara morfologis. Kridalaksana (1989: 161), menambahkan bentuk kata yang terbentuk melalui proses pemendekan kata memiliki bentuk-bentuk seperti; singkatan, penggalan, akronim, dan kontraksi. Singkatan adalah salah satu hasil pemendekan yang berupa huruf atau gabungan huruf, baik yang dieja huruf demi huruf. Penggalan adalah proses pemendekan yang mengekalkan salah satu bagian dari leksem. Akronim adalah proses pemendekan yang ditulis dan dilafalkan sebagai sebuah kata yang sedikit banyak memenuhi kaidah fonotaktik Indonesia. Kontraksi adalah proses pemendekan yang meringkaskan leksem dasar atau



PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17



gabungan leksem (Kridalaksana, 1989:162). Menurut Baryadi (2011: 18), bentuk kata dibedakan menjadi kata asal dan kata jadian atau bentukan. Kata turun, misalnya, termasuk kata asal karena karena dapat menjadi asal pembentukan kata jadian menurun, turunkan, turuni, menurun, penurunan, keturunan, dan turuntemurun. Menurut jumlah morfem yang menjadi unsurnya, kata asal adalah kata yang terdiri dari satu morfem atau monomorfemik. Kata jadian adalah kata yang merupakan hasil penggabungan dua morfem atau lebih, kata jadian juga disebut kata polimorfemik. Sebagai contoh untuk memahami bentuk kata, perhatikan contoh analisis bentuk kata slang berikut ini. (5) Kalo kita kepoin sekarang, warung nagih faktanya masih ngeksis di kawasan Tendean. Pada contoh (5) terdapat kata slang yaitu kata kepoin. Kata kepoin memiliki bentuk kata jadian dari kata kepo. Kata jadian (Baryadi, 2011:18) adalah kata yang merupakan hasil penggabungan dua morfem atau lebih. Hal ini dapat dibuktikan dengan teknik bagi unsur langsung seperti berikut ini. (5) Kepo + in > Kepoin Kata kepoin memiliki sufiks -in pada kata dasar kepo sehingga membentuk kata jadian kepoin. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kata kepoin merupakan bentuk kata jadian.



PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18



2.7 Jenis Kata Kridalaksana (2008: 99) jenis kata merupakan kelas kata. Menurut Keraf (1970:61), jenis kata terbagi menjadi dua yaitu jenis kata menurut tatabahasa tradisional dan pembagian jenis kata baru. Pembagian jenis kata menurut tatabahasa tradisional terdiri atas sepuluh jenis kata yaitu kata benda (nomina), kata kerja (verb), kata sifat (adjectiva), kata ganti (pronomina), kata keterangan (adverbia) kata bilangan (numeralia), kata sambung (conjunctio)- kata depan (prepositio), kata sandang (articula) dan, kata kata seru (interjectio). Sedangkan pembagian jenis kata baru terdiri atas, kata benda, kata kerja, kata sifat, dan kata tugas. Selain itu, menurut Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia (1988: 76-223), pemakaian jenis kata meliputi verba, nomina, pronominal, numeralia, adjektiva, adverbia. Namun, pandangan struktural jenis kata (Susanti, 2016: 233) hanya terdiri atas, kata kerja (verb), kata benda (nomina), kata sifat (adjektiva), kata bilangan (numeralia), dan kata depan (preposisi). Menurut Suryaman dkk (2013:1), jenis kata meliputi; (1) nomina/kata benda, (2) verba/kata kerja, (3) adjectiva/kata sifat, (4) pronomina/kata ganti, (5) numerelia/kata bilangan, (6) adverbia/kata keterangan, (7) konjungsi/kata sambung, (8) preposisi/kata depan, (9) artikula/kata sandang, dan interjeksi/kata seru. Ahli-ahli linguistik modern berusaha mencari suatu kaidah untuk menggolongkan jenis kata yang lebih struktural. Walaupun belum terdapat suatu ketentuan yang diterima oleh segenap ahli-ahli linguistik modern namun dasar yang digunakan untuk mengadakan penggolongan baru, dapat memberi



PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19



kenyakinan bahwa dasar itu lebih seragam dan rasional. Untuk sementara, berdasarkan struktur morfologisnya, kata-kata dapat dibagi menjadi empat jenis kata yaitu; kata benda, kata kerja, kata sifat, kata tugas. Kata benda dapat ditentukan sebagai kata benda atau tidak dapat digunakan dua prosedur yaitu segi bentuk dan kelompok kata. Segi bentuk meliputi penggunaan morfem terikat ke-an, pe-, -an, ke-. Sedangkan kelompok kata meliputi perluasan bentuk kata dengan morfem yang + kata sifat. Selain itu, bentuk kata benda dapat tentukan dengan trasposisi dan sub golongan kata benda. transposisi yaitu proses pemindahan suatu jenis kata ke jenis kata yang lain dengan diberikan kata sandang seperi si, sang, dan lain-lain. sub golongan kata benda yaitu prosen penggolongan kata ganti menjadi kata benda hal ini terjadi karena kata ganti dapat menduduki tempat-tempat kata benda dalam hubungan atau posisi tertentu. Kata kerja dapat ditentukan sebagai kata kerja atau tidak dapat digunakan dua prosedur yaitu segi bentuk dan kelompok kata.



Segi bentuk meliputi



penggunaan morfem terikat yaitu me-, ber-, -kan, di-, -i. Kelompok kata meliputi perluasan bentuk kata dengan morfem dengan + kata sifat. Kata sifat dapat ditentukan sebagai kata kerja atau tidak dapat digunakan dua prosedur yaitu segi bentuk dan kelompok kata. Segi bentuk segala kata sifat dalam bahasa Indonesia bisa mengambil bentuk se + reduplikasi kata dasar + nya. Kelompok kata meliputi perluasan bentuk kata dengan paling, lebih, sekali. Selain itu, bentuk kata benda dapat tentukan dengan trasposisi dan sub golongan kata. Trasposisi semua kata yang tergolong kata sifat dapat berpindah jenis



PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20



katanya dengan bantuan morfem terikat: pe-, ke-an, me-, -kan. Sub golongan kata yaitu penggolongan jenis kata yang mempunyai ciri khusu denga kata sifat. Kata tugas dapat ditentukan sebagai kata kerja atau tidak dapat digunakan dua prosedur yaitu segi bentuk dan kelompok kata. Segi bentuk pada umumnya kata tuga sukar untuk mengalami perombakkan bentuk. Seperti kata: dengan, telah dan, tetapi. Tetapi disamping itu, terdapat kata tugas yang dapat mengalami perombakkan seperti kata tidak, sudah dapat berubah menjadi menindak, menyudah. Dari segi kelompok kata, kata tugas hanya memiliki tugas untuk memperluas atau mentransformasi kalimat (Keraf, 1970: 83-89). Selanjutnya, menurut Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia (1988: 76-223), jenis-jenis kata dapat diketahui atau dikenali berdasarkan ciri ataupun bentuknya. Jenis kata verba memiliki bentuk verba asal dan verba turunan. Verba adalah verba yang bendiri sediri tanpa afiks ada, datang, mandi, pergi, tidur, tinggal, suka, tiba, tutur. Verba turunan yaitu verba yang mendapat afiks atau imbuhan prefiks meng-, per-, dan ber-, disamping itu terdapat pula prefiks di-, dan ter-, yang menggantikan meng-, pada jenis klausa atau kalimat tertentu. Jumlah sufiks hanya dua, yakni –kan dan –i. Selain itu, juga dapat pula klofiks atau gabungan dari prefiks dan sufiks ber--an, dan ke—an. Jenis kata nomina dasar yaitu seperti gambar, meja, dan rumah. Sedangkan nomina turunan dibentuk dengan menambahkan prefiks, sufiks, konfiks yang dikelompokan menjadi; afiks ke- dan ke--an, afiks peng, peng--an, an, afiks per, per--an, afiks –el-, -er-, -em-, afiks –aw, -wati.



PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21



Jenis kata pronomina yaitu pronomina persona, pronomia penunjuk, dan penanya. Bentuk persona terdiri dari persona pertama yaitu saya, aku, daku, ku-, ku. Pesona orang kedua engkau, kamu, anda, dikau, kau-, -mu. Pesona ketiga ia, dia, beliau, -nya. Bentuk pronomina penunjuk umum yaitu ini, itu, dan anu. Pronomina penunjuk tempat di/ke/dari sini, sana, dan situ. Pronomina ihwal dalam bahasa Indonesia begini, begitu, demikian, yakni dan yaitu. Pronomina penanya yaitu siapa, apa, mana, mengapa, kenapa, kapan, apa (bila), bilamana, di mana, ke mana, dari mana, bagaimana, berapa, keberapa. Jenis numeralia yaitu memiliki bentuk numerilia pokok tentu yang mengacu pada bilangan seperti satu, dua, tiga. Numeralia pokok tentu klitika yang mengacu pada bahasa jawa kuno, namun numerilia itu berbentuk proklitika seperti ekamantra, dwiwarna, triwulan. Numeralia pokok kolektif yang dibentuk dengan prefiks ke- yang ditempatkan di muka nomina yang diterangkan seperti ketiga, keempat. Numeralia pokok taktentu mengacu kejumlah yang tidak tentu dan pada umumnya tidak dapat menjadi jawaban atas pertanyaan yang pertanyaan yang memakai kata tanya berapa. Numeralia pecahan yang mengacu pada pemakaian kata per di antara bilanagan pembagi dan penyebut seperti ½, 3/5, 1/10. Jenis adjektiva yaitu dapat dikenali bukan dari bentuk melainkan menggunakan ciri seperti dapat dikenali dengan kata lebih, kurang, dan paling. Jenis adjektiva dapat diberi keterangan penguat sangat, amat, benar, sekali, dan terlalu. Adjektiva dapat diingkari dengan kata ingkar tidak. Jenis adjektiva dapat diulang dengan awalan se- dan akhiran –nya. Jenis adjektiva pada kata tertentu dapat berakhiran antara lain dengan –er, - (w)i, -iah, -if, -al dan –ik.



PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22



Jenis adverbia dapat dikenali melalui dua bentuk yaitu adverbial yang terdiri dari satu morfem (monomorfemis) seperti kata sangat dan polimorfemis seperti kata sebaiknya (se-baik-nya). Adverbia yang polimorfemis dibentuk melalui salah satu cara berikut; (a) dengan menggunakan kata dasar, (b) dengan mengulang kata dasar dan bahkan sufiks –an, (c) dengan mengulang kata dasar dan menambahkan gabungan afiks se-+-nya, (d) dengan menambahkan gabungan afiks se--nya pada kata dasar, (e) dengan menambahkan –nya pada kata dasar. Sebagai contoh untuk memahami jenis kata, perhatikan contoh analisis jenis kata slang berikut ini. (6) Di pensi, ribuan anak muda ngupul dengan gaya ekspresinya masingmasing demi demi dua tujuan: hepi dan eksis. Pada contoh (6) terdapat kata slang yaitu kata eksis. Kata eksis dalam konteks tersebut memiliki arti populer. Kata eksis termasuk dalam jenis kata sifat. Hal ini dapat dilihat melalui analisis kelompok kata sisipan dalam kalimat. Kata sifat dapat diterangkan oleh kata paling, lebih, sekali (Keraf, 1980: 87). (6) Di pensi, ribuan anak muda ngupul dengan gaya ekspresinya masingmasing demi demi dua tujuan: hepi dan eksis sekali. Data (6) kata eksis disisipkan kata sekali sehingga menjadi eksis sekali. Dengan disisipkan kata sekali sebagai ciri penentu kata sifat dengan teknik kelompok kata dapat diketahui bahwa kata eksis merupakan kata sifat, dan jika dilihat dari artinya (Kitab Bahasa Gaul) kata eksis ini memiliki arti populer yang menunjukkan jenis kata sifat. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kata eksis ini merupakan jenis kata sifat ditinjau dari analisis kelompok kata dan arti kata.



PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23



2.8 Makna Kata Makna adalah kata-kata dan istilah yang membingungkan (Pateda, 2001:79). Menurut Chaer (2009: 32), hubungan kata dengan makna bersifat arbitrer. Artinya, tidak ada hubungan wajib antara deretan fonem pembentuk kata itu dengan maknanya. Makna adalah pertautan yang ada dalam unsur-unsur bahasa itu sendiri (terutama kata-kata) dan dapat disejajarkan dengan konsep (https://repository.widyatama.ac.id.pdf diakses tanggal, 6 Desember 2017 pukul 15:23 WIB). Menurut Sugiono dalam Suhardi (2015: 52), makna adalah amanat; moral, nilai, pelajaran, signifikansi; subtansi; takwil. Maksudnya, makna adalah sesuatu yang berkaitan dengan harga sesuatu atau umpan balik.



Berikut



merupakan jenis-jenis makna. 1)



Makna lesikal adalah bentuk ajektif yang diturunkan dari bentuk nomina leksikon (vokabuler, kata, perbendaharaan kata). Satuan leksikon adalah leksem, yaitu satuan bentuk bahasa yang bermakna. Dengan demikian, makna leksikal dapat diartikan sebagai makna yang bersifat leksikon, bersifat leksem, atau bersifat kata.



2) Makna gramatikal adalah makna yang hadir sebagai akibat adanya proses gramatika seperti proses afiksasi, proses reduplikasi, dan proses komposisi. 3) Makna referensial yaitu sesuatu diluar bahasa yang diacu oleh kata itu makna kata tersebut disebut kata bermakna referensial. 4) Makna nonreferensial adalah kata-kata yang tidak mempuanyai referen makna kata itu disebut kata yang bermakna nonreferensial.



PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24



5) Makna denotatif adalah makna asli, makna yang bersumber dari makna leksem. Makna ini merupaka makna yang sama dengan makna leksikal. 6) Makna istilah memiliki makna yang tetap dan pasti. Ketetapan dan kepastian makna istilah itu karena istilah itu hanya digunakan dalam bidang kegiatan atau keilmuan tertentu. 7) Makna konseptual adalah makna yang sesuai dengan konsepnya, makna yang sesuai dengan referennya, dan makna yang bebas dari asosiasi atau hubungan apapun. 8) Makna asosiatif adalah makna yang sesungguhnya sama dengan lambanglambang yang digunakan oleh suatu masyarakat bahasa untuk menyatakan suatu konsep lain. 9) Makna idiomatikal adalah satuan-satuan bahasa (bisa berupa kata, frasa, maupun kalimat) yang maknanya tidak dapat “diramalkan” dari makna leksikal unsur-unsurnya maupun makna gramatikal satuan-satuan tersebut. 10) Makna peribahasa adalah makna yang masih bisa diramalkan karena adanya asosiasi atau tautan antara makna leksikal dan gramatikal unsur-unsur pembentuk peribahasa itu dengan makna lain yang menjadi tautannya (Chaer, 2009: 60-74). 11) Makna sempit adalah makna lebih sempit dari keseluruhan ujaran. Makna yang asalnya lebih luas dapat menyempit, karena dibatasi. 12) Makna luas adalah makna yang terkandung pada sebuah kata lebih luas dari yang diperkirakan. Kata-kata yang berkonsep memiliki makna luas dapat muncul dari makna yang sempit.



PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25



13) Makna kognitif disebut juga makna deskriptif atau denotatif adalah makna yang menunjukkan adanya hubungan antara konsep dengan dunia kenyataan. Makna kognitif adalah makna luas. Makna kognitif tidak hanya dimiliki kata-kata yang menunjuk benda-benda nyata, tetapi menekan pula pada bentuk-bentuk yang makna kognitifnya khusus. 14) Makna konotatif adalah makna yang muncul dari makna kognitif, dalam makna kognitif tersebut ditambahkan komponen makna lain. Makna konotatif yang dibedakan dari makna emotif karena yang disebut pertama bersifat negatif dan yang disebut kemudian bersifat positif. Makna konotatif muncul sebagai akibat asosiasi perasaan kita terhadap apa yang diucapkan atau apa yang didengar. 15) Makna emotif adalah makna yang melibatkan perasaan (pembicara dan pendengar; penulis dan pembaca) ke arah positif. Makna ini berbeda dengan makna kognitif yang menunjukkan adanya hubungan antara dunia konsep dengan kenyataan, makna emotif menunjukkan sesuatu yang lain yang tidak sepenuhnya



sama



dengan



yang



terdapat



dalam



dunia



kenyataan



(Djajasudarma, 2013:7-12). Sebagai contoh untuk memahami jenis makna, perhatikan contoh analisis jenis makna kata slang berikut ini. (7) Cowok ketahuan “belangnya” biasanya kalo kegep punya banyak gebetan di chatroomnya. Data nomor (7) yaitu kata kegep merupakan jenis makna denotatif. Hal ini dapat diketahui melalui teknik ganti seperti berikut ini.



PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26



(7a) Cowok ketahuan “belangnya” biasanya kalo kegep punya banyak gebetan di chatroomnya. (7b) Cowok ketahuan “belangnya” biasanya kalo ketahuan punya banyak gebetan di chatroomnya. Dengan menerapkan teknik ganti dalam kalimat diatas, dapat diketahui bahwa kata kegep dan ketahuan mempunyai kesamaan kelas karena dalam pemakaian dapat saling menggatikan seperti pada (7a) dan (7b). Kata kegep dalam kalimat tersebut memliki arti ketahuan. Jadi, ketahuan ini sesuai dengan makna asli dari kata kegep. Hal ini sesuai dengan pendapat (Chaer, 2009: 60-74) yang mengatakan bahwa makna denotatif adalah makna asli, makna yang bersumber dari makna leksem. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kata kegep memiliki makna denotatif. 2.9 Majalah Hai Hai adalah sebuah majalah yang diterbitkan di Indonesia yang ditujukan untuk remaja. Majalah Hai ini berisi tentang segala hal yang berkenaan dengan dunia remaja. Majalah Hai memuat tentang segala bentuk artikel yang berkenaan dengan gaya hidup anak remaja. Mulai dari musik, film, tempat nongkrong, fesyen, teknologi, olahraga, psikologi, pendidikan seks, cerita pendek, dan komik. Pembaca majalah Hai biasanya duduk di bangku sekolah menengah atas (SMA), dan di bangku sekolah menengah pertama (SMP). Majalah Hai pertama kali terbit pada 15 Januari 1977. Terbitan perdana itu menggantikan majalah MIDI yang ada sebelumnya. Baik majalah Hai atau MIDI diasuh oleh para personel yang sama. Majalah Hai edisi Januari – Juni 2017 ini berisi tetang artikel



PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27



yang sangat bervarisi sesuai denga tema yang diangkat majalah Hai setiap edisinya. 2.10 Penelitian yang Relevan Sebelumnya Kajian penelitian tentang slang di internet pernah dilakukan sebelumnya. Pertama, dilakukan oleh Setiawan Nugroho (2015) dengan judul “Pembentukan Kata Slang dalam Komunitas JKBOSS pada Akun Twitter@JakartaKeras”. Skripsi ini membahas tentang bentuk bahasa slang, proses pembentukkan kata slang, makna tujuan slang, dan tujuan penggunaan slang dalam komunitas JKBOSS pada akun Twitter@JakartaKeras. Kedua, dilakukan oleh Latif Amrullah (2013)



dengan



judul



“Slang



dalam



Situs



9GAG.com:



Suatu



Kajian



Sosiolinguistik”. Tesis ini membahas bentuk bahasa slang, proses pembentukan kata slang, makna tujuan slang, tujuan penggunaan slang, dan faktor-fator sosial yang berpengaruh terhadap keberadaan slang. Penelitian pertama dapat disimpulkan bahwa dalam komunitas JKBOSS pada akun Twitter@JakartaKeras bentuk slang berupa kata dan frasa. Kata yang terdapat dalam komunitas JKBOSS telah mengalami proses pembentukkan sedangkan frasa yang terdapat dalam komunitas JKBOSS berbentuk frasa nomina. Proses pembentukan slang dalam komunitas JKBOSS ini melalui dua cara yaitu secara fonologis dan morfologis. Secara fonologis yaitu (1) pembalikan suku kata, (2) pembalikan suku kata secara untuh, (3) penghilangan suku pertama, dan (4) penggantian vokal.



PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28



Secara morfologis yaitu (1) pengekalan suku pertama pada setiap komponen, (2) pengekalan pada suku kata pertama dan suku kedua pada setiap komponen, (3) pengekalan pada suku pertama dan suku terakhir pembentukannya, dan (4) berupa singkatan. Makna slang yang terdapat dalam komunitas JKBOSS meliputi dua makna yaitu makna denotatif dan konotatif. Tujuan dari penggunaan bahasa slang dalam komunitas JKBOSS ini meliputi; sebagai ejekan, sebagai sindiran, sebagai umpatan, keakraban, dan pernyataan. Penelitian kedua dapat disimpulkan bahwa slang dalam slang dalam situs 9gag bentuk kata, frasa, dan kalimat. Kedua, relasi makna dan perubahan makna berupa sinonim, homonim, polisemi, metafora, dan eaufisme. Ketiga, keberadaan slang bukan hanya sekedar fenomena kebahasaan melainkan sebagai bagian dari variasi bahasa yang mempunyai fungsi tersendiri dalam berkomunikasi. Keempat, faktor sosial berperang penting dalam keberadaan slang. Kelima, pengguna situs 9gag membentuk bahasa mereka sendiri, terbuka, dan tidak dibatasi oleh faktor geografis. Keenam, variasi bahasa slang berkembang pesat di dunia maya. Penelitian ini memiliki persamaan dan perbedaan. Persamaannya yaitu baik penelitian ini maupun penelitian yang telah disebutkan mendeskripsikan tetang ragam bahasa slang. Perbedaan penelitian ini dengan yang disebutkan yaitu penelitian yang disebutkan menggunakan jejaring sosial Twitter dan penelitian ini menggunakan majalah.



PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29



2.11 Kerangka Berpikir Penelitian yang berjudul “Bentuk, Jenis, dan Makna Kata Slang dalam Majalah Hai Edisi Januari – Juni 2017” membahas tentang bentuk dan jenis kata slang serta makna semantik dalam majalah Hai edisi Januari – Juni 2017.



PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30



Bentuk Kata 1. Kata Dasar 2. Kata Jadian 3. Kata Akronim 4. Kata Singkatan 5. Kata Ulang 6. Kata Penggalan



Bentuk kata Slang



Kata Slang Dalam Majalah Hai Edisi Januari – Juni 2017.



(Keraf, Baryadi, Kridalaksana, Chaer)



Jenis Bentuk Kata



Slang (Pei & Gaynor, Willis dalam Alwasilah, Cher& Agustine)



1. 2. 3. 4.



Nomina Verb Adjektiva Pronomina



(Keraf dan Tata Bahasa Baku Indonesia)



Jenis Makna



Jenis Makna Kata Slang



Gambar 2.1 Kerangka Berpikir



1. Denotatif 2. Konotatif (Chaer dan Djajasudarman)



PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI



BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitaif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan latar alamiah, dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai metode yang ada (Denzin dan Lincoln dalam Moleong, 2006:5). Menurut Muhammad (2014:14), menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah mengembangkan pengertian tentang dan kejadian dengan memperhatikan konteks yang relefan. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang bersifat deskripsi. Penelitian ini menggambarkan sebuah fenomena atau peristiwa. Dalam penelitian kualitatif ini terdapat proses pencatatan, analisis, dan mengintepretasi sebuah fenomena atau kejadian. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan dan menentukan bentuk kata slang, jenis, dan makna dalam kata slang yang terkandung dalam majalah Hai edisi Januari - Juni 2017. Penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahap. Tahap pertama adalah pengumpulan data. Pengumpulan data dilakukan dengan cara membaca, mengidentifikasi kata slang, dan mencatat. Tahap kedua setelah data terkumpul data akan dianalisis untuk menentukan bentuk kata slang. Tahap tiga yaitu proses analisis penentuan jenis kata slang. Tahap keempat yaitu proses analisis kata untuk menentukan jenis makna kata slang yang ditemukan tersebut dalam majalah Hai edisi Januari - Juni 2017. Tehap kelima yaitu proses triangulasi.



31



PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32



Triangulasi merupakan proses pengecekan data yang dilakukan oleh dosen trianggulator sebagai penentu keabsahan data. 3.2 Sumber Data dan Data 3.2.1 Sumber data Sumber data yang diambil oleh peneliti yaitu artikel yang terdapat dalam majalah Hai edisi Januari - Juni 2017. 3.2.2 Data Penelitian ini adalah penelitian penggunaan kata slang dalam majalah Hai edisi Januari - Juni 2017. Data pada penelitian ini berupa kalimat-kalimat yang mengadung kata slang yang terdapat dalam majalah Hai edisi Januari - Juni 2017. Peneliti mencari majalah Hai di perpustakaan Universitas Sanata Dharma, kemudian peneliti membaca semua isi artikel dalam majalah Hai dan mecacat dari situ peneliti akan menemukan kata slang. 3.3 Metode dan Teknik Pengumpulan Data Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode baca. Metode baca adalah metode yang dilakukan dengan membaca, yaitu membaca kalimat dalam artikel di majalah Hai. Menurut Muhammad (2014:209), teknik baca sangat mungkin dilakukan bila data penelitiannya adalah data tertulis atau dokumen.



PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34



Metode baca ini diterapkan dalam penelitian dengan menggunakan teknik catat. Menurut Muhammad (2014:214), teknik catat adalah teknik yang digunakan dengan cara peneliti mencatat mencatat kembali data yang didapat dari metode yang diterapkan. Pencatatan dapat dilakukan dengan kartu data yang disediakan atau akan disediakan. Setelah pencatatan dilakukan, peneliti dapat melakukan klasifikasi data. Untuk mendukung pengambilan data penelitian, peneliti menggunakan beberapa alat untuk mendukung dan mempermudah pengambilan data penelitian. Alat tersebut berupa tabel-tabel data, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kitab Bahasa Gaul, Kamus Bahasa Inggris. Peneliti menggunakan kajian teori morfologi untuk menentukan bentuk dan jenis kata serta kajian teori semantik untuk membantu menemukan jenis makna kata slang yang terdapat dalam kalimat-kalimat majalah Hai edisi Januari – Juni 2017. Selanjutnya, peneliti melakukan klasifikasi data berdasarkan bentuk kata, jenis kata, dan makna kata. Data yang sudah diklasifikasikan kemudian diberi kode atau koding 3.4 Instrumen Penelitian Penelitian ini menggunakan instrumen penelitian berupa human instrument. Penelitian sekaligus merupakan perencanaan, pelaksana pengumpulan data, analis, penafsiran data, dan pada akhirnya peneliti menjadi pelapor hasil penelitian. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan tabel untuk mengumpulkan data-data dan pengabsahan data. Berikut ini merupakan tabel-tabel yang digunakan untuk mengumpulkan data dan keabsahan data



PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35



3.4.1 Tabel Data Bentuk, Jenis, dan No.



Kata Slang Makna



Keterangan KBBI



Kitab Bahasa Gaul



Kamus Bahasa Inggris



Kata Slang 1. 2. 3. 4.



Tabel data 3.4.1 merupakan tabel yang digunakan oleh peneliti untuk mengambil data dan mengelompokan data berdasarkan bentuk, jenis, dan makna kata slang. Tabel data ini memuat nomor, kata slang dan klasifikasi bentuk, jenis, dan makna kata slang dalam majalah Hai edisi Januari - Juni 2017. Selain itu, terdapat keterangan yang memuat tiga sumber untuk menentukan arti kata slang tersebut yaitu; Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kitab Bahasa Gaul, dan Kamus Bahasa Inggris. Tabel data ini digunakan untuk mengumpulkan data kata slang, klasifikasi bentuk, jenis, dan makna kata slang serta arti dari kata slang. Dalam prosesnya peneliti menggunakan tiga tabel dengan bentuk dan ukuran yang sama untuk melakukan proses pengumpulan, klasifikasi bentuk, jenis kata, dan makna, serta arti kata slang tersebut. Dengan demikian, data akan terkumpul secara jelas



PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36



dan terperinci sehingga peneliti akan lebih mudah dalam menetukan bentuk, jenis, dan makna kata slang yang terdapat dalam majalah Hai edisi Januari – Juni 2017. 3.4.2 Tabel Triangulasi Data



No.



Data Kata Slang Dalam Kalimat



Triangulasi Deskripsi Kata Slang



Bentuk Jenis Makna Keterangan kata kata kata Ya Tidak



Tabel 3.4.2 merupakan tabel yang digunakan untuk analisis dan validasi data oleh triangulator. Tabel ini memuat nomor, data kata dalam kalimat, deskripsi kata slang, bentuk kata, jenis kata, makna kata, triangulasi (Ya atau Tidak) dan keterangan. Tabel triangualsi ini digunakan untuk melakukan keabsahan data yang telah melalui proses identikasi, klasifikasi, dan pembahasan. Proses triangulasi sendiri dilakukan oleh dosen yang berkapasitas. Untuk menggunakan kedua tabel ini, peneliti juga menggunakan kriteria-kriteria yang digunaka sebagai parameter menyaring data. Kriteria-kriteria ini digunakan untuk menetapkan bentuk kata, jenis, dan makna slang yang terdapat dalam majalah Hai Edisi Januari – Juni 2017 didasarkan pada teori-teori yang menjadi landasan untuk melakukan penelitian ini.



PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37



3.5 Metode dan Teknik Analisis Data Setelah data terkumpul, data-data ini diklasifikasikan berdasarkan bentuk kata, jenis kata, dan makna kata. Data yang sudah diklasifikasikan kemudian diberi kode. Data bentuk kata diberi kode BKD (Bentuk Kata Dasar), BKJ (Bentuk Kata Jadian), BKA (Bentuk Kata Akronim), BKS (Bentuk Kata Singkatan), BKR (Bentuk Kata Redublikasi), dan BKP (Bentuk Kata Penggalan). Data jenis kata diberi kode JKB (Jenis Kata Benda), JKK (Jenis Kata Kerja), JKS (Jenis Kata Sifat), dan JKG (Jenis Kata Ganti). Data makna kata slang diberi kode MD (Makna Denotatif), dan MK (Makna Konotatif). Selanjutnya, data yang sudah diklasifikasikan dan diberi kode dilakukan analisis. Metode untuk analisis data tersebut menggunakan metode agih. Metode agih adalah metode yang alat penentunya bagian dari bahasa yang bersangkutan (Sudaryanto, 17:2015). Alat penentu dalam rangka kerja metode agih itu, jelas, selalu berupa bagian atau unsur dari bahasa objek sasaran penelitian itu sendiri. Peneliti menemukan kata slang, kemudian peneliti menentukan bentuk kata, jenis kata, dan jenis makna yang terkandung dalam kata slang pada majalah Hai edisi Januari – Juni 2017. Penentuan bentuk kata, jenis kata, dan jenis makna didasarkan kajian bentuk kata, jenis kata, dan jenis makna. Selain itu, peneliti menggunakan teknik bagi unsur langsung untuk menentukan bentuk kata. Menurut Mastoyo (2007:55), teknik bagi unsur langsung adalah teknik analisis data dengan cara membagi suatu konstruksi menjadi beberapa bagian atau unsur dan bagian-bagian atau unsur-unsur itu dipandang sebagai bagian atau unsur yang langsung membentuk konstruksi yang dimaksud.



PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38



Peneliti menggunakan teknik sisipan pada analisis penentuan jenis kata. Menurut Mastoyo (2007:60), teknik sisipan adalah teknik analisis data dengan cara menyisipkan satuan kebahasaan lain di konstruksi yang dianalisis. Pada teknik sisipan ini peneliti menggunakan ciri-ciri penentu dari jenis kata yang disisipkan pada kata slang yang terdapat dalam kalimat. Peneliti menggunakan teknik ganti untuk menentukan makna. Menurut Mastoyo (2007:55), teknik ganti adalah teknik analisis data dengan cara mengganti satuan kebahasaan yang lain di luar konstruksi yang bersangkutan. Teknik ganti itu berguna untuk mengetahui kadar kesamaan kelas atau kategori satuan kebahasaan terganti dengan satuan kebahasaan penggantinya. 3.6 Teknik Keabsahan Data 3.6.1



Ketekunan/Keajekan Pengamatan Ketekunan pengamatan yaitu bermaksud menemukan ciri-ciri dan unsur-



unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang sedang dicari dan kemudian memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci. Dengan kata lain, jika perpanjangan keikutsertaan menyediakan lingkup, maka ketekunan pengamatan menyediakan kedalaman. Peneliti harus melakukan pengamatan dengan teliti dan rinci secara berkesinambungan



terhadap



faktor-faktor



yang menonjol.



Peneliti



akan



melakukan penelaahan secara rinci sehingga faktor yang ditelaah tersebut dapat dipahami dengan cara yang biasa. Dengan demikian, teknik ini menuntut agar peneliti mampu menguraikan secara rinci bagaimana proses secara tentatif dan penelaahan secara rinci tersebut dapat dilakukan.



PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39



3.6.2



Triangulasi Triangulasi



adalah



teknik



pemeriksaan



keabsahan



data



yang



memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagi pembanding terhadap data itu (Moleong, 2005:330).



Pada teknik ini



peneliti akan melakukan mengumpulkan data kata slang pada majalah Hai edisi Januari – Juni 2017. Data yang terkumpul dimasukkan pada tabel yang sudah disediakan dan diklasifikasikan berdasarkan bentuk kata, jenis kata, dan makna kata. Data yang sudah digolongkan tersebut kemudian akan dideskripsikan. Selanjutnya data akan di-recheck oleh dosen triangulasi. Sebelum melakukan triangulasi peneliti akan berkoordinasi dengan dosen pembimbing untuk menentukan dosen triangulasi yang memiliki kapasitas. Ibu Septina Krismawati, S.S., M.A. dan Bapak A. Danang Satria Nugraha, S.S., M.A. merupakan dosen yang ditentukan untuk menjadi triangulator. Setelah ditentukan dosen triangusi, maka triangulasi dapat dilakukan oleh dosen triangulator. Dosen triangulator akan me-recheck dan memberikan tanda cetang pada kolom “Ya” apabila penggolongan dan deskripsi data sudah tepat dan memberi tanda “Tidak” apabila penggolongan dan deskripsi data belum tepat. Pada tahap akhir triangulasi, dosen triangulasi akan memberikan tanda tangan.



PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI



BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Data Data penelitian ini berupa kata slang yang terdapat dalam kalimat-kalimat majalah Hai edisi Januari – Juni 2017. Data dikumpulkan selama dua bulan yaitu dari bulan November 2017 sampai dengan bulan Desember 2017. Data dikumpulkan menggunakan metode baca dan teknik cacat. Data yang terkumpul sejumlah 58 kata. Data yang sudah terkumpul diklasifikasikan berdasarkan bentuk kata, jenis kata, dan jenis makna kata slang yang terdapat dalam kalimat-kalimat majalah Hai Januari – Juni 2017. Dari 58 data yang dianalisis terdapat bentuk-bentuk kata slang dalam kalimat-kalimat majalah Hai Januari – Juni 2017. Bentuk-bentuk kata tersebut adalah (1) kata dasar, (2) kata jadian, (3) kata akronim, (4) kata singkatan, (5) kata reduplikasi, (6) kata penggalan. Selain itu, dari 58 data yang dianalisis terdapat pula jenis-jenis kata slang di kalimat dalam majalah Hai edisi Januari – Juni 2017. Jenis-jenis kata tersebut adalah (1) jenis kata benda, (2) jenis kata sifat, (3) jenis kata kerja, dan (4) jenis kata ganti. Selain bentuk dan jenis kata, kata slang dalam kalimat-kalimat majalah Hai edisi Januari – Juni 2017 memiliki makna tertentu yang terkandung dalam setiap kata slang. Makna-makna kata tersebut adalah (1) denotatif dan (2) konotatif.



40



PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41



Peneliti menyajikan data hasil penelitian berupa kata slang berdasarkan bentuk, jenis, dan makna kata slang di kalimat dalam majalah Hai edisi Januari – Juni 2017. Data hasil penelitian disajikan dalam bentuk tabel-tabel berdasarkan bentuk kata slang, jenis kata slang, dan makna kata slang. Berikut ini merupakan penyajian data hasil penelitian kata slang berdasarkan bentuk, jenis, dan makna kata slang di kalimat majalah Hai edisi Januari – Juni 2017. 4.1.1 Deskripsi bentuk kata slang dalam majalah Hai edisi Januari – Juni 2017 Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap kata slang yang terdapat dalam kalimat majalah Hai edisi Januari – Juni 2017, Peneliti menemukan bentuk-bentuk kata slang berupa: (1) bentuk kata dasar, (2) kata jadian, (3) kata akronim, (4) kata singkatan, (5) kata reduplikasi, (6) kata penggalan. Data bentuk-bentuk kata slang disajikan dalam bentuk tabel berikut ini. 4.1.1.1 Data Bentuk Kata Dasar Data kata slang berbentuk kata dasar diklasifikasikan berdasarkan hasil analisis dan validasi dari dosen triangulator. Data kata slang yang berbentuk kata dasar berjumlah 29 data. Data kata slang berbentuk kata dasar disajikan dalam Tabel 4.1 berikut ini. Tabel 4.1 Bentuk Kata Dasar No. 1. 2. 3. 4. 5. 6.



Slang Ulik Jiper Ciamik Eksis Orok Kudu



Bentuk Kata Bentuk Kata Dasar Bentuk Kata Dasar Bentuk Kata Dasar Bentuk Kata Dasar Bentuk Kata Dasar Bentuk Kata Dasar



Kode BKD 1 BKD 2 BKD 3 BKD 4 BKD 5 BKD 6



PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42



7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29.



Ngeles Basi Doi Galau Nyokap Lebay Kegep Radar Tengsin Alay Gentle Bete Taste Jokes hashtag Takis Unyu Anjir Jayus Narsis Pewe Hunting Receh



Bentuk Kata Dasar Bentuk Kata Dasar Bentuk Kata Dasar Bentuk Kata Dasar Bentuk Kata Dasar Bentuk Kata Dasar Bentuk Kata Dasar Bentuk Kata Dasar Bentuk Kata Dasar Bentuk Kata Dasar Bentuk Kata Dasar Bentuk Kata Dasar Bentuk Kata Dasar Bentuk Kata Dasar Bentuk Kata Dasar Bentuk Kata Dasar Bentuk Kata Dasar Bentuk Kata Dasar Bentuk Kata Dasar Bentuk Kata Dasar Bentuk Kata Dasar Bentuk Kata Dasar Bentuk Kata Dasar



BKD 7 BKD 8 BKD 9 BKD 10 BKD 11 BKD 12 BKD 13 BKD 14 BKD 15 BKD 16 BKD 17 BKD 18 BKD 19 BKD 20 BKD 21 BKD 22 BKD 23 BKD 24 BKD 25 BKD 26 BKD 27 BKD 28 BKD 29



4.1.1.2 Bentuk Kata Jadian Data kata slang berbentuk kata jadian diklasifikasikan berdasarkan hasil analisis dan validasi dari dosen triangulator. Data kata slang yang berbentuk kata jadian berjumlah 10 data. Data kata slang yang berbentuk kata jadian disajikan dalam Tabel 4.2 berikut ini. Tabel 4.2 Bentuk Kata Jadian No. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37.



Slang Nge-tweet Kepoin Nge-hype Nge-hits Gebetan Nge-read Nge-chat Ngedate



Bentuk Kata Bentuk Kata Jadian Bentuk Kata Jadian Bentuk Kata Jadian Bentuk Kata Jadian Bentuk Kata Jadian Bentuk Kata Jadian Bentuk Kata Jadian Bentuk Kata Jadian



Kode BKJ 1 BKJ 2 BKJ 3 BKJ 4 BKJ 5 BKJ 6 BKJ 7 BKJ 8



PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43



38. 39.



Stalking Nyosor



Bentuk Kata Jadian Bentuk Kata Jadian



BKJ 9 BKJ 10



4.1.1.3 Data Bentuk Kata Akronim Data kata slang berbentuk kata akronim diklasifikasikan berdasarkan hasil analisis dan validasi dari dosen triangulator. Data kata slang yang berbentuk kata akronim berjumlah 11 data. Data kata slang yang berbentuk kata akronim disajikan dalam Tabel 4.3 berikut ini. Tabel 4.3 Bentuk Kata Akronim No. 40. 41. 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49. 50.



Slang Pensi Ortu Ultah Melting Baper Curhat Modus Kece Ilfeel Cemen Saltum



Bentuk Kata Bentuk Kata Akronim Bentuk Kata Akronim Bentuk Kata Akronim Bentuk Kata Akronim Bentuk Kata Akronim Bentuk Kata Akronim Bentuk Kata Akronim Bentuk Kata Akronim Bentuk Kata Akronim Bentuk Kata Akronim Bentuk Kata Akronim



Kode BKA 1 BKA 2 BKA 3 BKA 4 BKA 5 BKA 6 BKA 7 BKA 8 BKA 9 BKA 10 BKA 11



4.1.1.4 Data Bentuk Kata Singkatan Data kata slang berbentuk kata singkatan diklasifikasikan berdasarkan hasil analisis dan validasi dari dosen triangulator. Data kata slang yang berbentuk kata singkatan berjumlah 5 data. Data kata slang yang berbentuk kata singkatan disajikan dalam Tabel 4.4 berikut ini. Tabel 4.4 Bentuk Kata Singkatan No. 51. 52. 53. 54. 55.



Slang HTS PHP PDKT TP PK



Bentuk Kata Bentuk Kata Singkatan Bentuk Kata Singkatan Bentuk Kata Singkatan Bentuk Kata Singkatan Bentuk Kata Singkatan



Kode BKS 1 BKS 2 BKS 3 BKS 4 BKS 5



PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44



4.1.1.5 Data Bentuk Kata Reduplikasi Data kata slang berbentuk kata reduplikasi diklasifikasikan berdasarkan hasil analisis dan validasi dari dosen triangulator. Data kata slang yang berbentuk kata reduplikasi berjumlah 2 data. Data kata slang yang berbentuk kata reduplikasi disajikan dalam Tabel 4.5 berikut ini. Tabel 4.5 Bentuk Kata Reduplikasi No. Slang 56. Kode-Kode 57.



Gep-gepan



Bentuk Kata Bentuk Kata Reduplikasi Bentuk Kata Reduplikasi



Kode BKR 1 BKR 2



4.1.1.6 Data Bentuk Kata Penggalan Data kata slang berbentuk kata penggalan diklasifikasikan berdasarkan hasil analisis dan validasi dari dosen triangulator. Data kata slang yang berbentuk kata penggalan berjumlah 1 data. Data kata slang yang berbentuk kata penggalan disajikan dalam Tabel 4.6 berikut ini. Tabel 4.6 Bentuk Kata Penggalan No. Slang 58. Bro



Bentuk Kata Bentuk Kata Penggalan



Kode BKP 1



4.1.2 Deskripsi jenis kata slang dalam majalah Hai edisi Januari – Juni 2017 Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap kata slang yang terdapat dalam majalah Hai edisi Januari – Juni 2017, peneliti menemukan jenisjenis kata slang berupa: (1) jenis kata benda (nomina), (2) jenis kata kerja (verb), (3) jenis kata sifat (adjektiva), dan (4) jenis kata ganti (pronomina). Data jenisjenis kata slang disajikan dalam bentuk tabel berikut ini.



PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45



4.1.2.1 Data Jenis Kata Benda (Nomina) Data kata slang berjeis kata benda (nomina) diklasifikasikan berdasarkan hasil analisis dan validasi dari dosen triangulator. Data kata slang yang berjenis kata benda (nomina) berjumlah 17 data. Data kata slang yang berjenis kata benda (nomina) disajikan dalam Tabel 4.7 berikut ini. Tabel 4.7 Jenis Kata Benda (Nomina) No. 1.



Slang Anjir



2. 3. 4.



Radar Orok Nyokap



5.



Baper



6.



HTS



7.



PHP



8.



PDKT



9. 10.



Ultah Ortu



11. 12.



Kode-kode PK



13. 14.



Jokes Gebetan



15. 16. 17.



Hashtag Pensi Gep-gepan



Jenis Kata Jenis Kata Benda Jenis Kata Benda Jenis Kata Benda Jenis Kata Benda Jenis Kata Benda Jenis Kata Benda Jenis Kata Benda



Arti Pedekatan



Kode JKB 1



Alat Bayi Ibu



JKB 2 JKB 3 JKB 4



Bawa perasaan Hubungan Tanpa Status Pemberi Harapan Palsu Jenis Kata Benda Pendekatan



JKB 5



Jenis Kata Benda Jenis Kata Benda Jenis Kata Benda Jenis Kata Benda



Ulang Tahun Orang Tua



JKB 9 JKB 10



Tanda-Tanda Penjahat Kelamin Jenis Kata Benda Lelucon Jenis Kata Calon pacar Benda Jenis Kata Benda Tanda Pagar Jenis Kata Benda Pentas seni Jenis Kata Benda Geng-gengan



JKB 11 JKB 12



JKB 6 JKB 7 JKB 8



JKB 13 JKB 14 JKB 15 JKB 16 JKB 17



PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46



4.1.2.2 Data Jenis Kata Kerja (Verb) Data kata slang berjenis kata kerja (verb) diklasifikasikan berdasarkan hasil analisis dan validasi dari dosen triangulator. Data kata slang yang berjenis kata kerja (verb) berjumlah 16 data. Data kata slang yang berjenis kata kerja (verb) disajikan dalam Tabel 4.8 berikut ini. Tabel 4.8 Jenis Kata Kerja (Verb) No. 18. 19. 20.



Slang Ulik Kepoin Nge- tweet



Jenis Kata Jenis Kata Kerja Jenis Kata Kerja Jenis Kata Kerja



21. 22. 23. 24. 25.



Kegep Ngeles Nge-read Nge-chat Ngedate



Jenis Kata Kerja Jenis Kata Kerja Jenis Kata Kerja Jenis Kata Kerja Jenis Kata Kerja



26.



Melting



Jenis Kata Kerja



27. 28. 29.



Nyosor Curhat Lebay



Jenis Kata Kerja Jenis Kata Kerja Jenis Kata Kerja



30. 31. 32. 33.



TP Takis Hunting Stalking



Jenis Kata Kerja Jenis Kata Kerja Jenis Kata Kerja Jenis Kata Kerja



Arti Menggusut Mencari tahu Cuitan dalam twitter Ketahuan Menampik Membaca Mengobrol Mengajak kencan pacar Melayang Tinggi Menyerang Curahan Hati Melebihlebihkan Tebar Pesona Sikat Berburu Mengikuti



Kode JKK 1 JKK 2 JKK 3 JKK 4 JKK 5 JKK 6 JKK 7 JKK 8 JKK 9 JKK 10 JKK 11 JKK 12 JKK 13 JKK 14 JKK 15 JKK 16



4.1.2.3 Data Jenis Kata Sifat (Adjektiva) Data kata slang berjenis kata sifat (adjektiva) diklasifikasikan berdasarkan hasil analisis dan validasi dari dosen triangulator. Data kata slang yang berjenis kata sifat (adjektiva) berjumlah 23 data. Data kata slang yang berjenis kata sifat (adjektiva) disajikan dalam Tabel 4.9 berikut ini.



PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47



Tabel 4.9 Jenis Kata Sifat (Adjektiva) No. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49. 50. 51. 52. 53. 54. 55. 56.



Slang Kece Jiper Ciamik Eksis Nge-hype Nge-hits Galau Alay Basi Kudu Unyu Tengsin Modus Ilfeel Bete Gentle Taste Saltum Cemen Jayus Narsis Receh Pewe



Jenis Kata Jenis Kata Sifat Jenis Kata Sifat Jenis Kata Sifat Jenis Kata Sifat Jenis Kata Sifat Jenis Kata Sifat Jenis Kata Sifat Jenis Kata Sifat Jenis Kata Sifat Jenis Kata Sifat Jenis Kata Sifat Jenis Kata Sifat Jenis Kata Sifat Jenis Kata Sifat Jenis Kata Sifat Jenis Kata Sifat Jenis Kata Sifat Jenis Kata Sifat Jenis Kata Sifat Jenis Kata Sifat Jenis Kata Sifat Jenis Kata Sifat Jenis Kata Sifat



Arti Bagus Takut Bagus Popular Terkenal Terkenal Gundah Berlebihan Tidak baru Harus Gundah Malu Modal Dusta Ilang Feeling Marah, bosan Pemberani Rasa Salah kostum Cetek mental Takut Terkenal Cuma murahan Posisi wenak



Kode JKS 1 JKS 2 JKS 3 JKS 4 JKS 5 JKS 6 JKS 7 JKS 8 JKS 9 JKS 10 JKS 11 JKS 12 JKS 13 JKS 14 JKS 15 JKS 16 JKS 17 JKS 18 JKS 19 JKS 20 JKS 21 JKS 22 JKS 13



4.1.2.4 Data Jenis Kata Ganti (Pronomina) Data kata slang berjenis kata ganti (pronomina) diklasifikasikan berdasarkan hasil analisis dan validasi dari dosen triangulator. Data kata slang yang berjenis kata ganti (pronomina) berjumlah 2 data. Data kata slang yang berjenis kata ganti (pronomina) disajikan dalam Tabel 4.10 berikut ini. Tabel 4.10 Jenis Kata Ganti (Pronomina) No. 57.



Slang Doi



58.



Bro



Jenis Kata Jenis Kata Ganti Jenis Kata Ganti



Arti Dia



Kode JKG 1



Teman



JKG 2



PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48



4.1.3



Deskripsi makna kata slang dalam majalah Hai edisi Januari – Juni 2017 Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap kata slang yang



terdapat dalam majalah Hai edisi Januari – Juni 2017, peneliti menemukan data makna kata slang berupa: (1) makna denotatif dan (2) makna konotatif). Data jenis-jenis kata slang disajikan dalam bentuk tabel berikut ini. 4.1.3.1 Data Makna Denotatif Data kata slang bermakna denotatif diklasifikasikan berdasarkan hasil analisis dan validasi dari dosen triangulator. Data kata slang yang bermakna denotatif berjumlah 47 data. Data kata slang yang bermakna denotatif disajikan dalam Tabel 4.11 berikut ini. Tabel 4.11 Makna Kata Denotatif No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.



Slang Nge-tweet Hashtag Ulik Kece Jiper Ciamik Pensi Eksis Kepoin Nge-hype Nge- hits Gep-gepan Hunting Alay Kegep Tengsin Lebay Baper Doi Bro



Jenis Makna Jenis Makna Denotatif Jenis Makna Denotatif Jenis Makna Denotatif Jenis Makna Denotatif Jenis Makna Denotatif Jenis Makna Denotatif Jenis Makna Denotatif Jenis Makna Denotatif Jenis Makna Denotatif Jenis Makna Denotatif Jenis Makna Denotatif Jenis Makna Denotatif Jenis Makna Denotatif Jenis Makna Denotatif Jenis Makna Denotatif Jenis Makna Denotatif Jenis Makna Denotatif Jenis Makna Denotatif Jenis Makna Denotatif Jenis Makna Denotatif



Kode MD 1 MD 2 MD 3 MD 4 MD 5 MD 6 MD 7 MD 8 MD 9 MD 10 MD 11 MD 12 MD 13 MD 14 MD 15 MD 16 MD 17 MD 18 MD 19 MD 20



PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49



21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45. 46. 47.



Nyokap Orok Ngeles Kudu HTS PHP TP PDKT Ilfeel Ortu Ultah Galau Curhat Ngedate Nge-read Nge-chat Stalking Jokes Gentle Takis Unyu Anjir Cemen Jayus Pewe Saltum Gebetan



Jenis Makna Denotatif Jenis Makna Denotatif Jenis Makna Denotatif Jenis Makna Denotatif Jenis Makna Denotatif Jenis Makna Denotatif Jenis Makna Denotatif Jenis Makna Denotatif Jenis Makna Denotatif Jenis Makna Denotatif Jenis Makna Denotatif Jenis Makna Denotatif Jenis Makna Denotatif Jenis Makna Denotatif Jenis Makna Denotatif Jenis Makna Denotatif Jenis Makna Denotatif Jenis Makna Denotatif Jenis Makna Denotatif Jenis Makna Denotatif Jenis Makna Denotatif Jenis Makna Denotatif Jenis Makna Denotatif Jenis Makna Denotatif Jenis Makna Denotatif Jenis Makna Denotatif Jenis Makna Denotatif



MD 21 MD 22 MD 23 MD 24 MD 25 MD 26 MD 27 MD 28 MD 29 MD 30 MD 31 MD 32 MD 33 MD 34 MD 35 MD 36 MD 37 MD 38 MD 39 MD 40 MD 41 MD 42 MD 43 MD 44 MD 45 MD 46 MD 47



4.1.3.2 Data Makna Konotatif Data kata slang bermakna konotatif diklasifikasikan berdasarkan hasil analisis dan validasi dari dosen triangulator. Data kata slang yang bermakna konotatif berjumlah 11 data. Data kata slang yang bermakna konotatif disajikan dalam Tabel 4.12 berikut ini. Tabel 4.12 Makna Kata Konotatif No. 48. 49. 50. 51.



Slang Basi Modus Nyosor PK



Jenis Makna Jenis Makna Konotatif Jenis Makna Konotatif Jenis Makna Konotatif Jenis Makna Konotatif



Kode MK 1 MK 2 MK 3 MK 4



PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50



52. 53. 54. 55. 56. 57. 58.



Kode-kode Melting Taste Radar Receh Narsis Bete



Jenis Makna Konotatif Jenis Makna Konotatif Jenis Makna Konotatif Jenis Makna Konotatif Jenis Makna Konotatif Jenis Makna Konotatif Jenis Makna Konotatif



MK 5 MK 6 MK 7 MK 8 MK 9 MK 10 MK 11



4.2 Analisis Data Data yang telah dipaparkan pada bagian deskripsi di atas dijalaskan secara lebih mendalam dan sesuai dengan rumusan masalah yang telah ditentukan sebelumnya.



Berdasarkan



penelitian



yang



telah



dilakukan,



peneliti



mengkategorikan bentuk, jenis, dan makna kata dalam majalah Januari – Juni 2017. 4.2.1 Bentuk Kata Slang Peneliti menyajikan data hasil penelitian bentuk kata slang dalam majalah Hai Edisi Januari – Juni 2017. Data ini peneliti klasifikasikan berdasarkan bentuk kata dasar, bentuk kata jadian, bentuk kata akronim, bentuk kata singkatan, bentuk kata reduplikasi, dan bentuk kata penggalan. Peneliti menggunakan teknik bagi unsur langsung. Teknik bagi unsur langsung (Mastoyo, 2007: 55) adalah teknik analisis data dengan cara membagi suatu konstruksi menjadi beberapa bagian atau unsur dan bagian-bagian atau unsur-unsur itu dipandang sebagai bagian atau unsur yang langsung membentuk kontruksi yang dimaksud.



PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51



4.2.1.1 Bentuk Kata Dasar Kata dasar (Keraf, 1980: 56) pada umumnya terjadi atau memiliki dua suku kata. Berikut ini merupakan kalimat-kalimat yang mengandung kata slang yang berbentuk kata dasar. (1) Cewek juga suka tarik ulur, bro. kalau di percobaan pertama dia Cuma nge-read LINE lo maka jangan langsung galau dulu dan pindah ngechat cewek lain. (BKD 10) (2) Kalu kamu biasa bawa motor atau malah lagi bisa minjem mobil nyokap, maka lakukanlah. Jemput si doi. (BKD 11) (3) Tapi, kalau TP-nya lebay ya malesi juga. (BKD 12) Pada kalimat (1) terdapat kata slang galau yang diberi kode (BKD 10) kata galau merupakan bentuk kata dasar. Hal ini dapat diketahui melalui teknik analisis bagi unsur langsung seperti Ga + lau > Galau. Pada data (1) kata galau dibagi menjadi dua unsur suku kata yaitu unsur suku kata ga sebagai unsur kata pertama dan lau menjadi unsur kata kedua sehingga jika digabungkan menjadi kata galau. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kata galau merupakan bentuk kata dasar. Pada kalimat (2) terdapat kata slang nyokap yang diberi kode (BKD 11) kata nyokap merupakan bentuk kata dasar. Hal ini dapat diketahui melalui teknik analisis bagi unsur langsung seperti Nyo + kap > Nyokap. Pada data (2) kata nyokap dibagi menjadi dua unsur suku kata yaitu unsur suku kata nyo unsur kata pertama dan kap sebagai unsur kata kedua sehingga jika digabungkan menjadi kata dasar nyokap. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kata nyokap merupakan bentuk kata dasar.



PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52



Pada kalimat (3) terdapat kata slang lebay yang diberi kode (BKD 12) kata galau merupakan bentuk kata dasar. Hal ini dapat diketahui melalui teknik analisis bagi unsur langsung seperti Le + bay > lebay. Pada data (3) kata lebay dibagi menjadi dua unsur suku kata yaitu unsur suku kata le unsur kata pertama dan bay sebagai unsur kata kedua sehingga jika digabungkan menjadi kata dasar lebay. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kata lebay merupakan bentuk kata dasar. Data (1) kode (BKD 10), (2) kode (BKD 11), dan (3) kode (BKD 12) merupakan sampel analisis dari data bentuk kata dasar yang berjumlah 29 (dua puluh sembilan) kata yang terdapat dalam lampiran. 4.2.1.2 Bentuk Kata Jadian Kata jadian (Baryadi, 2011:18) adalah kata yang merupakan hasil penggabungan dua morfem atau lebih, kata jadian disebut juga kata polimorfemik. Berikut ini merupakan kalimat-kalimat yang mengandung kata slang yang berbentuk kata jadian. (4) Dengan ngakat tema “Establish a Marvellous Fusion”, acara ini menggelar tiga acara utama di hari ultah sekolah di tempat yang lagi ngehype pada saat itu. (BKJ 3) (5) Awal taun 2000-an, skateboard nge-hits di kalangan anak muda. (BKJ 4) (6) Memanfaatkan skill-nya untuk mencari gebetan atau pacar sebanyakbanyaknya. (BKJ 5)



Pada kalimat (4) terdapat kata slang nge-hype yang diberikan kode (BKJ 3) kata Nge-hype merupakan bentuk kata jadian dari kata dasar hype. Hal ini



PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53



dapat diketahui melalui teknik analisis bagi unsur langsung seperti Nge + hype > Nge-hype. Pada data (4) kata Nge-hype dibagi menjadi dua unsur yaitu unsur prefiks Nge + unsur kata dasar hype sehingga menjadi kata Nge-hype. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kata Nge-hype merupakan bentuk kata jadian. Pada kalimat (5) terdapat kata slang Nge-hits yang diberi kode (BKJ 4) kata Nge-hits merupakan bentuk kata jadian dari kata dasar hits. Hal ini dapat diketahui melalui teknik analisis bagi unsur langsung seperti Nge + hits > Ngehits Pada data (5) kata nge-hits dibagi menjadi dua unsur yaitu unsur prefiks Nge + unsur kata dasar hits sehingga menjadi kata nge-hits. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kata nge-hits merupakan bentuk kata jadian. Pada kalimat (6) terdapat kata slang gebetan yang diberi kode (BKJ 5) kata gebetan merupakan bentuk kata jadian dari kata dasar gebet. Hal ini dapat diketahui melalui teknik analisis bagi unsur langsung seperti Gebet + an > Gebetan. Pada data (6) kata gebetan dibagi menjadi dua unsur yaitu unsur kata dasar yaitu kata gebet + unsur sufiks yaitu kata – an sehingga menjadi kata gebetan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kata gebetan merupakan bentuk kata jadian. Data (4) kode (BKJ 3), (5) kode (BKJ 4), dan (6) kode (BKJ 5) merupakan sampel analisis dari data bentuk kata jadian yang berjumlah 10 (sepuluh) kata yang terdapat dalam lampiran.



PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54



4.2.1.3 Bentuk Kata Akronim Kata akronim (Kridalaksana, 1989:162) merupakan proses pemendekkan yang menggabungkan huruf atau suku kata atau bagian lain yang ditulis dan dilafalkan sebagi sebuah kata yang sedikit banyak memenuhi kaidah fonotaktik Indonesia. Berikut ini merupakan kalimat-kalimat yang mengandung kata slang yang berbentuk kata akronim. (7) Beraniin diri jemput kerumahnya untuk ketemu sama ortu. (BKA 2) (8) Lupa hobi, tanggal ultah, atau sesuatu yang di benci bisa mincing keributan. (BKA 3) (9) Apasih sih yang paling bikin melting? (BKA 4)



Pada kalimat (7) terdapat kata slang ortu yang diberi kode (BKA 2) kata ortu merupakan bentuk kata akronim dari kata Orang Tua. Hal ini dapat diketahui melalui teknik analisis bagi unsur langsung seperti Or + tu > Ortu. Pada data (7) kata ortu dibagi menjadi dua unsur kata yaitu unsur kata or + unsur kata tu sehingga membentuk kata ortu. Kata ortu merupakan bentuk akronim dari suku kata orang tua. Unsur kata dalam kata ortu mewakili satuan lingual tertentu seperti unsur kata or yang mewakili suku kata orang dan unsur kata tu mewakili suku kata tua. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kata ortu merupakan bentuk kata akronim. Pada kalimat (8) terdapat kata slang ultah yang diberi kode (BKA 3) kata ultah merupakan bentuk kata akronim dari frase Ulang Tahun. Hal ini dapat diketahui melalui teknik analisis bagi unsur langsung seperti Ul + tah > ultah.



PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55



Pada data (8) kata ultah dibagi menjadi dua unsur kata yaitu unsur kata ul + unsur kata tah sehingga membentuk kata ultah. Kata ultah merupakan bentuk akronim dari suku kata ulang tahun. Unsur kata dalam kata ultah mewakili satuan lingual tertentu seperti unsur kata ul yang mewakili suku kata ulang dan unsur kata tah mewakili suku kata tahun. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kata ultah merupakan bentuk kata akronim. Pada kalimat (9) terdapat kata slang melting yang diberi kode (BKA 4) kata melting merupakan bentuk kata akronim dari frase melayang tinggi. Hal ini dapat diketahui melalui teknik analisis bagi unsur langsung seperti Mel + ting > melting Pada data (9) kata melting dibagi menjadi dua unsur kata yaitu unsur kata mel + unsur kata ting sehingga membentuk kata melting. Kata melting merupakan bentuk akronim dari suku kata melayang tinggi. Unsur kata dalam kata melting mewakili satuan lingual tertentu seperti unsur kata mel yang mewakili suku kata melayang dan unsur kata ting mewakili suku kata tinggi. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kata melting merupakan bentuk kata akronim. Data (7) kode (BKA 2), (8) kode (BKA 3), dan (9) kode (BKA 4) merupakan sampel analisis dari data bentuk kata akronim yang berjumlah 11 (sebelas) kata yang terdapat dalam lampiran.



PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56



4.2.1.4 Bentuk Kata Singkatan Singkatan (Kridalaksana, 1989:162) adalah salah satu hasil proses pemendekan yang berupa huruf atau gabungan huruf, baik yang dieja huruf demi huruf maupun yang tidak dieja huruf demi huruf. Berikut ini merupakan kalimatkalimat yang mengandung kata slang yang berbentuk kata singkatan. (10) Gimana kita ngasih sinyal naksir, terus pedekate, sampai akhirnya nembak, bahkan kalaupun akhirnya si cowok hanya main-main alias tebar pesona akhirnya watak playboy yang hanya doyan ngumpulin banyak pacar atau HTS bisa ke-detect. (BKS 1) (11) Masalahnya, kalau si cowok nggak menunjukkan keseriusan dan kegigihannya cowok hanya iseng ngedeketin atau malah PHP dia. (BKS 2) (12) “Kita harus terencana, soalnya, untuk mendapatkan hati cewek, kita harus menjadi cewek yang dia ingingkan, jangan sampai kita mengeluarkan keburukan kita saat PDKT, itu belakangan aja, yang penting, kita jadi pacar mereka dulu, baru nanti mereka akan menerima keburukkan dan sifat kita sedikit demi sedikit. Sumpah, deh!” jelas cowok kelahiran Jakarta ini. (BKS 3) Pada kalimat (10) terdapat kata slang HTS yang diberi kode (BKS 1) kata HTS merupakan bentuk kata singkatan. Hal ini dapat diketahui melalui teknik analisis bagi unsur langsung seperti H + T + S > Hubungan Tanpa Status Pada data (10) kata HTS dibagi menjadi tiga unsur huruf yang setiap hurufnya mewakili satuan lingual tertentu. Huruf “H” mewakili kata Harapan, Huruf “T” mewakili kata Tanpa dan Huruf “S” mewakili kata Status. Huruf-huruf yang menjadi wakil dari setiap lingual tersebut digabungkan sehingga membentuk kata singkatan berupa kata HTS. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kata HTS merupakan bentuk kata singkatan.



PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57



Pada kalimat (11) terdapat kata slang PHP yang diberi kode (BKS 2) kata PHP merupakan bentuk kata singkatan. Hal ini dapat diketahui melalui teknik analisis bagi unsur langsung seperti P + H + P > Pemberi Harapan Palsu Pada data (11) kata PHP dibagi menjadi tiga unsur huruf yang setiap hurufnya mewakili satuan lingual tertentu. Huruf “P” mewakili kata Pemberi, Huruf “H” mewakili kata Harapan dan Huruf “P” mewakili kata Palsu. Hurufhuruf yang menjadi wakil dari setiap lingual tersebut digabungkan sehingga membentuk kata singkatan berupa kata PHP. Dengan demikian,



dapat



disimpulkan bahwa kata PHP merupakan bentuk kata singkatan. Pada kalimat (12) terdapat kata slang PDKT yang diberi kode (BKS 3) kata PDKT merupakan bentuk kata singkatan. Hal ini dapat diketahui melalui teknik analisis bagi unsur langsung seperti P + D + K + T > Pendekatan Pada data (12) kata PDKT dibagi menjadi tiga unsur huruf yang setiap hurufnya mewakili satuan lingual tertentu. Huruf “P” mewakili kata Pen, Huruf “D” mewakili kata de Huruf “K” mewakili kata ka dan Huruf “T” mewakili kata tan. Huruf-huruf yang menjadi wakil dari setiap lingual tersebut digabungkan sehingga membentuk kata singkatan berupa kata PDKT. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kata PDKT merupakan bentuk kata singkatan. Data (10) kode (BKS 1), (11) kode (BKS 2), dan (12) kode (BKS 3) merupakan sampel analisis dari data bentuk kata singkatan yang berjumlah 5 (lima) kata yang terdapat dalam lampiran.



PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58



4.2.1.5 Bentuk Kata Reduplikasi Kata reduplikasi terdiri dari beberapa bentuk yaitu reduplikasi utuh atau ulangan utuh (Keraf, 1980: 119) adalah ulangan atas bentuk dasar yang berupa kata dasar dan disebut dwilingga, dan ulangan atas bentuk dasar berupa kata jadian berimbuhan. Selain itu, terdapat pula bentuk reduplikasi berimbuhan atau ulangan berimbuhan (Keraf, 1980: 120) adalah ulangan atas bentuk dasar dan kata berimbuhan, baik pada lingga pertama mupun pada lingga kedua. Berikut ini merupakan kalimat-kalimat yang mengandung kata slang yang berbentuk kata reduplikasi. (13) Kode-kode yang dikirim cewek tuh susah dicerna. (BKR 1) (14) Dulu musik ini masih dikenal oleh kelompok tertertentu jadi Gepgepan. (BKR 2) Pada kalimat (13) terdapat kata slang kode-kode yang diberi kode (BKR 1) kata kode-kode merupakan bentuk kata reduplikasi dari kata dasar kode. Hal ini dapat diketahui melalui teknik analisis bagi unsur langsung seperti Kode + Kode > kode-kode. Pada data (13) dibagi menjadi dua unsur yang memiliki bentuk kata yang sama yaitu bentuk kata dasar. Selanjutnya kedua bentuk ini digabungkan sehingga menjadi bentuk kata reduplikasi atau kata ulang. Bentuk kata reduplikasi atau kata ulang ini disebut ulangan utuh. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kata kode-kode merupakan bentuk kata reduplikasi atau kata ulang. Pada kalimat (14) terdapat kata slang gap-gapan yang diberi kode (BKR 2) kata gap-gapan merupakan bentuk kata reduplikasi dari kata dasar Gap. Hal ini



PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59



dapat diketahui melalui teknik analisis bagi unsur langsung seperti Gap + gapan > gap-gapan. Pada data (14) dibagi menjadi dua unsur yang memiliki bentuk kata yang berbeda yaitu bentuk kata dasar dan kata berimbuhan. Selanjutnya kedua bentuk ini digabungkan sehingga menjadi bentuk kata reduplikasi atau kata ulang. Bentuk kata reduplikasi atau kata ulang ini disebut ulangan berimbuhan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kata gep-gepan merupakan bentuk kata reduplikasi atau kata ulang. Data (13) kode (BKR 1), dan (14) kode (BKR 2) merupakan sampel analisis dari data bentuk kata reduplikasi atau kata ulang yang berjumlah 2 (dua) kata yang terdapat dalam lampiran. 4.2.1.6 Bentuk Kata Penggalan Kata penggalan (Kridalaksana, 1989:162) adalah proses pemendekan yang mengekalkan salah satu bagian dari leksem. Berikut ini merupakan kalimatkalimat yang mengandung kata slang yang berbentuk kata penggalan. (15) Cewek juga suka tarik ulur, bro kalau di percobaan pertama dia Cuma nge-read LINE lo maka jangan langsung galau dulu dan pindah nge-chat cewek lain. (BKP 1) Pada kalimat (15) terdapat kata slang Bro yang diberi kode (BKP 1) kata Bro merupakan bentuk kata penggalan dari bentuk kata brother. Hal ini dapat diketahui melalui teknik analisis bagi unsur langsung seperti Bro – ther. Pada data (15) kata bro yang memiliki bentuk asli brother dibagi menjadi dua unsur kata yaitu unsur kata bro - unsur kata ther. Selanjutnya salah satu unsurnya yaitu unsur kata ther mengalami proses pengekalan sehingga membentuk kata penggalan berupa kata bro. Data (15) kode (BKP 1) merupakan



PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60



sampel analisis dari data bentuk kata penggalan yang berjumlah 1 (satu) kata yang terdapat dalam lampiran. 4.2.2 Jenis Kata Slang Peneliti menyajikan data hasil penelitian jenis kata slang dalam majalah Hai Edisi Januari – Juni 2017. Data ini peneliti klasifikasikan berdasarkan jenis kata benda, jenis kata kerja, jenis kata sifat, dan jenis kata ganti. Peneliti menggunakan teknik sisip pada analisis penentuan jenis kata. Teknik sisip (Mastoyo, 2007: 60) adalah teknik analisis data dengan cara menyisipkan satuan kebahasaan lain di antara konstruksi yang dianalisis. Pada teknik sisip ini peneliti menggunakan ciri-ciri penentu dari jenis kata yang disisipkan pada kata slang yang terdapat dalam kalimat. 4.2.2.1 Jenis Kata Benda (Nomina) Kata benda (nomina) merupakan kata yang digunakan untuk menyatakan benda seperti manusia, hewan, alat atau yang dibendakan. Berikut ini merupakan kalimat-kalimat yang mengandung kata slang yang berjenis kata benda (nomina). (1) Konyol, nyeleneh, dan anjir! (JKB 1) (2) Nah, kata Rama, begitu pedekate dilancarkan, di situlah radar si cewek juga berfungsi. (JKB 2) (3) Kalu udah kaya gini, kasian juga si cowok yang emang punya bawaan gentleman dari orok. (JKB 3) Pada kalimat (1) terdapat kata slang anjir yang diberi kode (JKB 1) kata anjir termasuk jenis kata benda (nomina). Hal ini dapat dilihat dengan analisis sub golongan kata benda (Keraf, 1980: 85) melalui substitusi kata-kata (nama, kata ganti, sufiks –nya yang memiliki makna gramatikal) yang mempunyai ciri-ciri



PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61



tertentu dan jumlahnya terbatas dapat menduduki segala macam fungsi yang dapat diduduki oleh suatu kata benda. Perhatikan konteks kalimat yang sudah diberikan sisip penanda kata benda (nomina) berikut ini. (1) Konyol, nyeleneh, dan itu anjir ! (JKB 1) Pada data (1) kata “anjir” dalam kutipan kalimat di atas disisipkan kata itu (kata ganti penunjuk) sehingga menjadi itu anjir. Dengan disisipkannya kata itu sebagai kata ganti penunjuk yang berfungsi sebagai penanda kata benda melalui analisis sub golongan kata benda maka kata “anjir” dapat diketahui sebagai kata benda, dan jika dilihat dari artinya (Kitab Bahasa Gaul), kata anjir ini memiliki arti anjing yang menunjukkan jenis kata benda (nomina). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kata anjir ini merupakan jenis kata benda (nomina) ditinjau dari analisis sub golongan kata benda dan arti kata. Pada kalimat (2) terdapat kata slang radar yang diberi kode (JKB 2) kata radar termasuk jenis kata benda (nomina). Hal ini dapat dilihat dengan analisis sub golongan kata benda (Keraf, 1980: 85) melalui substitusi kata-kata (nama, kata ganti, sufiks –nya yang memiliki makna gramatikal) yang mempunyai ciriciri tertentu dan jumlahnya terbatas dapat menduduki segala macam fungsi yang dapat diduduki oleh suatu kata benda. Perhatikan konteks kalimat yang sudah diberikan sisip penanda kata benda (nomina) berikut ini.



PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62



(2) Nah, kata Rama, begitu pedekate dilancarkan, di situlah radarnya si cewek juga berfungsi. (JKB 2) Pada data (2) kata radar disisipkan sufiks -nya sehingga menjadi radarnya. Dengan disisipkan sufiks -nya sebagai ciri penentu kata benda, maka dapat diketahui bahwa kata radar ini berjenis kata benda, dan jika dilihat dari artinya (KBBI) kata radar ini memiliki arti alat yang menunjukkan jenis kata benda. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kata radar ini merupakan jenis kata benda (nomina) ditinjau dari analisis sub golongan kata benda dan arti kata. Pada kalimat (3) terdapat kata slang orok yang diberi kode (JKB 3) kata orok termasuk jenis kata benda. Hal ini dapat dilihat dengan analisis transposisi si, sang (Keraf, 1980: 85). Perhatikan konteks kalimat yang sudah diberikan sisip penanda kata benda (nomina) berikut ini. (3) Kalu udah kaya gini, kasian juga si cowok yang emang punya bawaan gentleman dari si orok. (JKB 3) Pada data (3) kata orok di transposisi dengan disisipkan kata si sehingga menjadi si orok. Dengan disisipkan kata si sebagai ciri penentu kata benda, maka dapat diketahui bahwa kata orok ini berjenis kata benda, dan jika dilihat dari artinya (KBBI) kata orok ini memiliki arti bayi yang menunjukkan jenis kata benda. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kata orok ini merupakan jenis kata benda (nomina) ditinjau dari analisis transposisi dan arti kata. Data (1) kode (JKB 1), (2) kode (JKB 2), dan (3) kode (JKB 3) merupakan sampel analisis dari data jenis kata benda (nomina) yang berjumlah 16 (enam belas) kata yang terdapat dalam lampiran.



PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63



4.2.2.2 Jenis Kata Kerja (Verba) Kata kerja (verba) merupakan kata yang berfungsi menjelaskan kegiatan atau aktivitas. Berikut ini merupakan kalimat-kalimat yang mengandung kata slang yang berjenis kata kerja (verba). (4) Cewek juga suka tarik ulur, bro. kalau di percobaan pertama dia Cuma nge-read LINE lo maka jangan langsung galau dulu dan pindah nge-chat cewek lain. (JKK 6) (5) Cewek juga suka tarik ulur, bro. kalau di percobaan pertama dia Cuma nge-read LINE lo maka jangan langsung galau dulu dan pindah nge-chat cewek lain. (JKK 7) (6) Ketika si gebetan B udah nolak, baru deh ngajak ngedate si A. (JKK 8) Pada kalimat (4) terdapat kata slang nge-read yang diberi kode (JKK 6) kata Nge-read merupakan jenis kata kerja (verba). Melalui teknik bentuk (Keraf, 1980: 85) kata kerja dapat diterangkan oleh imbuhan me-, ber-, -kan, di-, -i. Perhatikan konteks kalimat yang sudah diberikan sisip penanda kata kerja (verba) berikut ini. (4) Cewek juga suka tarik ulur, bro. kalau di percobaan pertama dia Cuma me-nge-read LINE lo maka jangan langsung galau dulu dan pindah nge-chat cewek lain. (JKK 6) Pada data (4) bentuk kata nge-read disisipkan kata me- sehingga menjadi me-nge-read. Dengan disisipkan kata me sebagai ciri penentu kata kerja, maka dapat diketahui bahwa kata nge-chat ini berjenis kata kerja, dan jika dilihat dari artinya (Kitab Bahasa Gaul) kata nge-read ini memiliki arti membaca yang menunjukkan jenis kata kerja (verba).



Dengan demikian, dapat disimpulkan



bahwa kata nge-read ini merupakan jenis kata kerja (verba) ditinjau dari analisis bentuk dan arti kata.



PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64



Pada kalimat (5) terdapat kata slang nge-chat yang diberi kode (JKK 7) kata nge-chat merupakan jenis kata kerja (verba). Hal ini dapat dilihat dengan analisis kelompok kata. Melalui analisis kelompok kata kata kerja dapat diterangkan oleh kata dengan (Keraf, 1980: 85). Perhatikan konteks kalimat yang sudah diberikan sisip penanda kata kerja (verba) berikut ini. (5) Cewek juga suka tarik ulur, bro. kalau di percobaan pertama dia Cuma nge-read LINE lo maka jangan langsung galau dulu dan pindah dengan nge-chat cewek lain. (JKK 7) Pada data (5) kata nge-chat disisipkan kata dengan sehingga menjadi dengan nge-chat. Dengan disisipkan kata dengan sebagai ciri penentu kata kerja, maka dapat diketahui bahwa kata nge-chat ini berjenis kata kerja, dan jika dilihat dari artinya (Kitab Bahasa Gaul) kata nge-chat ini memiliki arti menghubungi sesorang yang menunjukkan jenis kata kerja.



Dengan demikian, dapat



disimpulkan bahwa kata nge-chat ini merupakan jenis kata kerja (verba) ditinjau dari analisis kelompok kata dan arti kata. Pada kalimat (6) terdapat kata slang ngedate yang diberi kode (JKK 8) kata ngedate merupakan jenis kata kerja (verba). Melalui analisis bentuk (Keraf, 1980: 85) kata kerja dapat diterangkan oleh imbuhan me-, ber-, -kan, di-, -i. Perhatikan konteks kalimat yang sudah diberikan sisip penanda kata kerja (verba) berikut ini. (6) Ketika si gebetan B udah nolak, baru deh ngajak me-ngedate si A. (JKK 8) Pada data (6) kata ngedate disisipkan kata me- sehingga menjadi mengedate. Dengan disisipkan kata me- sebagai ciri penentu kata kerja, maka dapat diketahui bahwa kata ngedate ini berjenis kata kerja, dan jika dilihat dari artinya



PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65



(Kitab Bahasa Gaul) kata ngedate ini memiliki arti mengajak kencan pacar yang menunjukkan jenis kata kerja. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kata ngedate ini merupakan jenis kata kerja (verba) ditinjau dari analisis bentuk dan arti kata. Data (4) kode (JKK 6), (5) kode (JKK 7), dan (6) kode (JKK 8) merupakan sampel analisis dari data jenis kata kerja (verba) yang berjumlah 17 (tujuh belas) kata yang terdapat dalam lampiran. 4.2.2.3 Jenis Kata Sifat (Adjektiva) Kata



sifat



(adjektiva)



merupakan



kata



yang digunakan



untuk



menggambarkan sifat atupun keadaan. Berikut ini merupakan kalimat-kalimat yang mengandung kata slang yang berjenis kata sifat (adjektiva). (7) Ini hukum pasti sih, ketika ngobrol sama orang baru, maka kita kudu kasih tau siapa kita. (JKS 10) (8) Tatan, bayi, eh, bayi lucu yang nurut kalo diminta bergaya unyu. (JKS 11) (9) Tengsin dong, kalau ketika lo nge-chat si Icha, misalnya, tapi lo nyapnya pake nama “Put”. (JKS 12) Pada kalimat (7) terdapat kata slang kudu yang diberi kode (JKS 10) kata kudu merupakan jenis kata sifat (adjektiva). Hal ini dapat dilihat dengan analisis kelompok kata. Kata sifat dapat diterangkan oleh kata paling, lebih, dan sekali (Keraf, 1980: 87). Perhatikan konteks kalimat yang sudah diberikan sisip penanda kata sifat (adjektiva) berikut ini. (7) Ini hukum pasti sih, ketika ngobrol sama orang baru, maka kita kudu sekali kasih tau siapa kita. (JKS 10) Pada data (7) kata kudu disisipkan kata sekali sehingga menjadi kudu sekali. Dengan disisipkan kata sekali sebagai ciri penentu kata sifat, maka dapat diketahui bahwa kata kudu ini berjenis kata sifat, dan jika dilihat dari artinya



PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66



(Kitab Bahasa Gaul) kata kudu ini memiliki arti harus yang menunjukkan jenis kata sifat. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kata kudu ini merupakan jenis kata sifat (adjektiva) ditinjau dari analisis kelompok kata dan arti kata. Pada kalimat (8) terdapat kata slang kudu yang diberi kode (JKS 11) kata unyu merupakan jenis kata sifat (adjektiva). Hal ini dapat dilihat dengan analisis kelompok kata. Kata sifat dapat diterangkan oleh kata paling, lebih, dan sekali (Keraf, 1980: 87). Perhatikan konteks kalimat yang sudah diberikan sisip penanda kata sifat (adjektiva) berikut ini. (8) Tatan, bayi, eh, bayi lucu yang nurut kalo diminta bergaya unyu sekali. (JKS 11) Pada data (8) Bentuk kata unyu disisipkan kata sekali sehingga menjadi unyu sekali. Dengan disisipkan kata sekali sebagai ciri penentu kata sifat, maka dapat diketahui bahwa kata unyu ini berjenis kata sifat, dan jika dilihat dari artinya (Kitab Bahasa Gaul) kata unyu ini memiliki arti menggemaskan yang menunjukkan jenis kata sifat. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kata kudu ini merupakan jenis kata sifat (adjektiva) ditinjau dari analisis kelompok kata dan arti kata. Pada kalimat (9) terdapat kata slang kudu yang diberi kode (JKS 12) kata tengsin merupakan jenis kata sifat (adjektiva). Hal ini dapat dilihat dengan teknik kelompok kata. Kata sifat dapat diterangkan oleh kata paling, lebih, dan sekali (Keraf, 1980: 87). Perhatikan konteks kalimat yang sudah diberikan sisip penanda kata sifat (adjektiva) berikut ini.



PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67



(9) Tengsin sekali dong, kalau ketika lo nge-chat si Icha, misalnya, tapi lo nyapnya pake nama “Put”. (JKS 12) Pada data (9) kata tengsin disisipkan kata sekali sehingga menjadi tengsin sekali. Dengan disisipkan kata sekali sebagai ciri penentu kata sifat, maka dapat diketahui bahwa kata tengsin ini berjenis kata sifat. dan jika dilihat dari artinya (Kitab Bahasa Gaul) kata tengsin ini memiliki arti malu yang menunjukkan jenis kata sifat. Dengan demikian,



dapat disimpulkan bahwa kata tengsin ini



merupakan jenis kata sifat (adjektiva) ditinjau dari analisis kelompok kata dan arti kata. Data (7) kode (JKS 10), (8) kode (JKS 11), dan (9) kode (JKS 11) merupakan sampel analisis dari data jenis kata sifat (adjektiva) yang berjumlah 23 (dua puluh tiga) kata yang terdapat dalam lampiran. 4.2.2.4 Jenis Kata Ganti (Pronomina) Kata ganti (pronomina) merupakan kata yang menggantikan kata benda (nomina). Berikut ini merupakan kalimat-kalimat yang mengandung kata slang yang berjenis kata ganti (pronomina). (10) Usaha sendiri bro! kalau gitu mah, temen lo yang berpotensi disukai sama si doi. (JKG 1)



Data (1) kata doi dalam konteks tersebut memiliki arti dia. Menurut (Keraf, 1980: 65) kata ganti orang yang asli dalam bahasa Indonesia, adalah: Tunggal



Jamak



Orang I :



aku



kami, kita



Orang II :



engkau



kamu



Orang III:



dia



mereka



PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68



Dari identifikasi ini, dapat diketahui bahwa doi yang memiliki arti dia merupakan kata ganti orang ketiga tunggal. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kata doi ini merupakan jenis kata ganti (pronomina) ditinjau dari analisis kelompok kata dan arti kata. Data (1) kode (JKG 1) merupakan sampel analisis dari data jenis kata ganti (pronomina) yang berjumlah 2 (dua) kata yang terdapat dalam lampiran. 4.2.3 Makna Slang Peneliti menyajikan data hasil penelitian makna kata slang dalam majalah Hai Edisi Januari – Juni 2017. Data ini peneliti klasifikasikan berdasarkan makna denotatif dan makna konotatif. Peneliti menggunakan teknik ganti untuk menentukan makna. Teknik ganti (Mastoyo, 2007: 55) adalah teknik analisis data dengan cara mengganti satuan kebahasaan yang lain di luar konstruksi yang bersangkutan. 4.2.3.1 Data Makna Denotatif Makna denotatif (Chaer, 2009: 60-74) bahwa makna denotatif adalah makna asli, makna yang bersumber dari makna leksem. Berikut ini merupakan kalimat-kalimat yang mengandung kata slang yang mengandung makna denotatif. (1) “Waktu itu yang saya tau palingan cuma kripik sinjai (keripik sanjai….. ahahaaha sorry jayus)” (MD 44) (2) Area ini bisa dibilang area paling pewe yang ada di sana. (MD 45 (3) Tapi kita juga jangan mengabaikan sisi keren diri kita saat nonton gigs. Jangan sampai saltum ya! (MD 46)



PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69



Pada kalimat (1) terdapat kata slang jayus yang diberi kode (MD 44) kata jayus merupakan jenis makna denotatif. Hal ini dapat diketahui melalui teknik ganti seperti berikut ini. (1a) “Waktu itu yang saya tau palingan cuma kripik sinjai (keripik sanjai….. ahahaaha sorry jayus)” (MD 44) (1b) “Waktu itu yang saya tau palingan cuma kripik sinjai (keripik sanjai….. ahahaaha sorry kurang lucu)” (MD 44) Dengan menerapkan teknik ganti dalam kalimat di atas, dapat diketahui bahwa kata jayus dan kurang lucu mempunyai kesamaan kelas karena dalam pemakaian dapat saling menggantikan seperti pada (1a) dan (1b). Selain itu, Kata jayus dalam kalimat tersebut memliki arti kurang lucu (Kitab Bahasa Gaul). Jadi, kurang lucu merupakan makna asli kata jayus. Dengan demikian,



dapat



disimpulkan bahwa kata jayus memiliki makna denotatif. Pada kalimat (2) terdapat kata slang pewe yang diberi kode (MD 45). Kata pewe merupakan jenis makna denotatif. Hal ini dapat diketahui melalui teknik ganti seperti berikut ini. (2a) Area ini bisa dibilang area paling pewe yang ada disana. (MD 45) (2b) Area ini bisa dibilang area paling posisi wenak yang ada disana. (MD 45) Dengan menerapkan teknik ganti dalam kalimat di atas, dapat diketahui bahwa kata pewe dan posisi wenak mempunyai kesamaan kelas karena dalam pemakaian dapat saling menggantikan seperti pada (2a) dan (2b). Selain itu, Kata pewe dalam kalimat tersebut memliki arti posisi wenak (Kitab Bahasa Gaul). Jadi, posisi wenak merupakan makna asli kata pewe. Dengan demikian, disimpulkan bahwa kata pewe memiliki makna denotatif.



dapat



PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70



Pada kalimat (3) terdapat kata slang saltum yang diberi kode (MD 46) kata saltum merupakan jenis makna denotatif. Hal ini dapat diketahui melalui teknik ganti seperti berikut ini. (3a) Tapi kita juga jangan mengabaikan sisi keren diri kita saat nonton gigs. Jangan sampai saltum ya! (MD 46) (3b) Tapi kita juga jangan mengabaikan sisi keren diri kita saat nonton gigs. Jangan sampai salah kostum ya! (MD 46) Dengan menerapkan teknik ganti dalam kalimat di atas, dapat diketahui bahwa kata saltum dan salah kostum mempunyai kesamaan kelas karena dalam pemakaian dapat saling menggantikan seperti pada (3a) dan (3b). Selain itu, Kata saltum dalam kalimat tersebut memliki arti salah kostum (Kitab Bahasa Gaul). Jadi, salah kostum merupakan makna asli kata saltum. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kata saltum memiliki makna denotatif. Data (1) kode (MD 44), (2) kode (MD 45), dan (3) kode (MD 46) merupakan sampel analisis dari data jenis makna denotatif yang berjumlah 47 (empat puluh tujuh) kata yang terdapat dalam lampiran. 4.2.3.2 Data Makna Konotatif Makna konotatif (Chaer, 2009: 60-74) adalah makna yang muncul dari makna kognitif, ke dalam makna kognitif tersebut ditambahkan komponen makna lain. Berikut ini merupakan kalimat-kalimat yang mengandung kata slang yang mengadung makna konotatif. (4) Mau kenalan sama cewek lewat line? Bisa kok, asalkan obrolan lo nggak basi (MK 1). (5) Tukang modus bisa bikin baper juga. (MK 2)



PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71



(6) So pinter-pinter liat situasi dulu, bro! jangan asal nyosor. (MK 3) Pada kalimat (6) terdapat kata slang basi yang diberi kode (MK 1) kata basi merupakan jenis makna konotatif. Hal ini dapat diketahui melalui teknik ganti seperti berikut ini. (6a) Mau kenalan sama cewek lewat line? Bisa kok, asalkan obrolan lo nggak basi. (MK 1) (6b) Mau kenalan sama cewek lewat line? Bisa kok, asalkan obrolan lo nggak busuk. (MK 1) Dengan menerapkan teknik ganti dalam konteks kalimat di atas, dapat diketahui bahwa kata basi dan busuk tidak mempunyai kesamaan kelas karena dalam pemakaian tidak saling menggantikan seperti pada (6a) dan (6b). Hal ini disebabkan kata basi mempunyai berbagai arti sehingga untuk mengetahui jenis maknanya perlu pemahaman konteks dan arti dari kata basi itu sendiri. Kata basi memiliki beberapa arti yaitu busuk (KBBI) dan tidak baru lagi (Kitab Bahasa Gaul). Jadi, secara semantik kata basi ini memiliki makna konotatif. Pada kalimat (7) terdapat kata slang modus yang diberi kode (MK 2) kata modus merupakan jenis makna konotatif. Hal ini dapat diketahui melalui teknik ganti seperti berikut ini. (7a) Tukang modus bisa bikin baper juga. (MK 2) (7b) Tukang cara bisa bikin baper juga. (MK 2) Dengan menerapkan teknik ganti dalam konteks kalimat di atas, dapat diketahui bahwa kata modus dan cara tidak mempunyai kesamaan kelas karena dalam pemakaian tidak saling menggantikan seperti pada (2a) dan (2b). Hal ini disebabkan kata modus mempunyai berbagai arti sehingga untuk mengetahui jenis



PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72



maknanya perlu pemahaman konteks dan arti dari kata basi itu sendiri. Dalam konteks kalimat tersebut, kata modus memiliki arti modal dusta (Kitab Bahasa Gaul). Namun, kata modus sendiri sebenarnya memliki beberapa arti yaitu modal dusta, pengalihan supaya tidak ketahuan, punya niat lain di balik pekerjaan yang dilakukan, cara yang digunakan seseorang (Kitab Bahasa Gaul). Modus (KBBI) memiliki arti cara, nilai yang paling besar, angka statistik. Sehingga secara semantik kata modus ini memiliki makna konotatif. Pada kalimat (8) terdapat kata slang nyosor yang diberi kode (MK 3) kata nyosor merupakan jenis makna konotatif. Hal ini dapat diketahui melalui teknik ganti seperti berikut ini. (8a) So pinter-pinter liat situasi dulu, bro! jangan asal nyosor. (MK 3) (8b) So pinter-pinter liat situasi dulu, bro! jangan asal menyerang dengan paruh (MK 3) Dengan menerapkan teknik ganti dalam konteks kalimat di atas, dapat diketahui bahwa kata nyosor dan meneyerang dengan paruh (KBBI) tidak mempunyai kesamaan kelas karena dalam pemakaian tidak saling menggantikan seperti pada (3a) dan (3b). Oleh karena itu, untuk mengetahui jenis makna kata nyosor perlu pemahaman bahwa secara kognitif menyerang dengan paruh tidak mungkin dilakukan oleh manusia dan hanya dilakukan oleh hewan. Jadi, secara semantik kata basi ini memiliki makna konotatif. Data (6) kode (MK 1), (7) kode (MK 2), dan (8) kode (MK 3) merupakan sampel analisis dari data jenis makna konotatif yang berjumlah 11 (sebelas) kata yang terdapat dalam lampiran.



PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73



4.3 Pembahasan Setelah peneliti mengklasifikasikan data dan melakukan analisis data bentuk, jenis kata, dan makna kata slang dalam majalah Hai Edisi Januari – Juni 2017. Data yang telah dilakukan analisis dibahas untuk mengetahui bentuk, jenis kata dan makna kata slang apasaja yang terdapat majalah Hai edisi Januari – Juni 2017. Pada pembahasan ini, peneliti menunjukkan bentuk kata, jenis kata dan makna kata slang berdasarkan data yang telah dianalisis. Hasil penelitian dan analisis data bentuk kata slang dalam majalah Hai edisi Januari – Juni 2017, peneliti menemukan bentuk kata kata dasar, kata jadian, kata akronim, kata singkatan, kata reduplikasi, kata penggalan. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti membandingkan dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh Setiawan Nugroho (2015) dengan judul “Pembentukkan Kosakata Slang dalam Komunitas JKBOSS pada Akun Twitter@JakartaKeras” ditinjau dari teori proses bentukan kata secara morfologis mengahasilkan data berupa bentuk kata slang yaitu akronim dan singkatan. Hasil perbandingan data hasil penelitian ini menunjukan bahwa hasil penelitian bentuk kata slang dalam majalah Hai edisi Januari – Juni 2017 memiliki bentuk yang lebih bervariatif yaitu kata dasar, kata jadian, kata akronim, kata singkatan, kata reduplikasi, kata penggalan. Hasil penelitian “Pembentukkan Kosakata Slang dalam Komunitas JKBOSS pada Akun Twitter@JakartaKeras” hanya kata akronim dan singkatan. Dengan demikian, dapat diambil kesimpulan bahwa hasil penelitian bentuk kata slang kata slang dalam majalah Hai edisi Januari – Juni 2017 lebih bervariasi,



PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74



tidak hanya kata akronim dan singkatan melainkan juga kata dasar, kata jadian, kata akronim, kata singkatan, kata reduplikasi, kata penggalan sehingga hasil penelitian bentuk kata ini bersifat menambahkan. Peneliti mengklasifikasikan dan menganalisis kata slang berdasarkan jenis kata. Menurut Keraf (1970:61), jenis kata terbagi menjadi dua yaitu jenis kata menurut tatabahasa tradisional dan pembagian jenis kata baru. Pembagian jenis kata menurut tatabahasa tradisional terdiri atas sepuluh jenis kata yaitu kata benda (nomina), kata kerja (verb), kata sifat (ajectiva), kata ganti (pronomina), kata keterangan (adverbia) kata bilangan (numeralia), kata sambung (conjunctio)- kata depan (prepositio), kata sandang (articula) dan, kata kata seru (interjectio). Sedangkan pembagian jenis kata baru terdiri atas, kata benda, kata kerja, kata sifat, dan kata tugas. Selain itu, menurut Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia (1988: 76-223), jenis kata terbagi menjadi verba, nomina, pronominal, numeralia, adjektiva, adverbia. Berdasarkan teori Keraf dan Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia tersebut, peneliti behasil mengklasifikasikan dan menganalisis data kata slang yang mempunyai jenis kata jenis kata benda, jenis kata sifat, jenis kata kerja, dan jenis kata ganti. Dengan demikian, dapat diambil kesimpulan bahwa kata yang terdapat dalam majalah Hai edisi Januari – Juni 2017 hanya mucul beberapa jenis kata yaitu jenis kata benda (nomina), jenis kata sifat (adjektiva), jenis kata kerja (verba), dan jenis kata ganti (pronominal) sehingga hasil penelitian jenis kata ini bersifat membahas.



PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75



Selain bentuk kata dan jenis kata, peneliti melakukan penelitian terhadap makna kata slang dalam majalah Hai edisi Januari – Juni 2017. Hasil penelitian dan analisis data terhadap jenis makna kata slang yaitu jenis makna denotatif dan jenis



makna



konotatif.



Berdasarkan



hasil



penelitian



tersebut,



peneliti



membandingkan dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh Setiawan Nugroho (2015) dengan judul “Pembentukkan Kosakata Slang dalam Komunitas JKBOSS pada Akun Twitter@JakartaKeras”. Penelitian tersebut berhasil menemukan jenis makna denotatif dan konotatif. Hasil perbandingan data hasil penelitian ini menunjukan bahwa hasil penelitian jenis makna kata slang dalam majalah Hai edisi Januari – Juni 2017 memiliki dua jenis makna yaitu jenis makna denotatif dan jenis makna konotatif. Hasil penelitian “Pembentukkan Kosakata Slang dalam Komunitas JKBOSS pada Akun Twitter@JakartaKeras” juga dua jenis makna yaitu denotatif dan konotatif. Dengan demikian, dapat diambil kesimpulan bahwa hasil penelitian jenis makna kata slang dalam majalah Hai edisi Januari – Juni 2017, sama-sama hanya memunculkan jenis makna denotatif dan jenis makna konotatif sehingga hasil penelitian jenis makna ini bersifat mengkonfirmasi.



PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI



BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penelitian yang berjudul “Bentuk, Jenis, dan Makna Kata Slang dalam Majalah Hai Edisi Januari – Juni 2017” membahas tiga masalah yaitu (1) bentuk kata slang di kalimat-kalimat majalah Hai Januari – Juni 2017, (2) jenis kata slang di kalimat-kalimat majalah Hai Januari – Juni 2017, (3) makna kata slang di kalimatkalimat majalah Hai Januari – Juni 2017. Data yang diteliti berjumlah 58 kata. Data tersebut telah dilakukan klasifikasi, analisis, pembahasan, dan triangulasi sehingga dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut. 1. Terdapat bentuk-bentuk kata slang pada kalimat-kalimat dalam majalah Hai edisi Januari – Juni 2017 yaitu bentuk kata dasar, bentuk kata jadian, bentuk kata akronim, bentuk kata singkatan, bentuk kata reduplikasi, dan bentuk kata penggalan. 2. Terdapat jenis-jenis kata slang pada kalimat-kalimat dalam majalah Hai edisi Januari – Juni 2017 yaitu jenis kata benda, jenis kata sifat, jenis kata kerja, dan jenis kata ganti. 3. Terdapat makna kata slang pada kalimat-kalimat dalam majalah Hai edisi Januari – Juni 2017 yaitu denotatif dan konotatif.



76



PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77



5.2 Saran Setelah permasalahan dalam penelitian ini terjawab, peneliti memiliki beberapa saran yang ingin diajukan. Adapun saran tersebut yaitu: 1.



Peneliti menyadari bahwa penelitian ini jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu peneliti memohon maaf apabila terjadi kesalahan baik secara teknis maupun non-teknis dalam penulisan skripsi ini. Selain itu, peneliti juga memerlukan kritik dan saran yang membangun supaya peneliti dapat lebih baik lagi.



2.



Peneliti berharap penelitian ini dapat membantu pendidik dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia dalam materi kebahasaan. Selain itu, peneliti berharap dengan hasil penelitian ini dapat membantu pendidik untuk dapat membandingkan dan menjelaskan kata-kata baku bahasa Indonesia dengan kata-kata tidak baku dalam bahasa Indonesia.



3.



Peneliti berharap adanya penelitian lanjutan yang lebih mendalam mengenai kata slang. Hal ini disebabkan perkembangan bahasa sangat pesat terutama bahasa slang di kalangan remaja maupun di kalangan yang lainnya.



PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI



BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penelitian yang berjudul “Bentuk, Jenis, dan Makna Kata Slang dalam Majalah Hai Edisi Januari – Juni 2017” membahas tiga masalah yaitu (1) bentuk kata slang di kalimat-kalimat majalah Hai Januari – Juni 2017, (2) jenis kata slang di kalimat-kalimat majalah Hai Januari – Juni 2017, (3) makna kata slang di kalimatkalimat majalah Hai Januari – Juni 2017. Data yang diteliti berjumlah 58 kata. Data tersebut telah dilakukan klasifikasi, analisis, pembahasan, dan triangulasi sehingga dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut. 1. Terdapat bentuk-bentuk kata slang pada kalimat-kalimat dalam majalah Hai edisi Januari – Juni 2017 yaitu bentuk kata dasar, bentuk kata jadian, bentuk kata akronim, bentuk kata singkatan, bentuk kata reduplikasi, dan bentuk kata penggalan. 2. Terdapat jenis-jenis kata slang pada kalimat-kalimat dalam majalah Hai edisi Januari – Juni 2017 yaitu jenis kata benda, jenis kata sifat, jenis kata kerja, dan jenis kata ganti. 3. Terdapat makna kata slang pada kalimat-kalimat dalam majalah Hai edisi Januari – Juni 2017 yaitu denotatif dan konotatif.



76



PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77



5.2 Saran Setelah permasalahan dalam penelitian ini terjawab, peneliti memiliki beberapa saran yang ingin diajukan. Adapun saran tersebut yaitu: 1.



Peneliti menyadari bahwa penelitian ini jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu peneliti memohon maaf apabila terjadi kesalahan baik secara teknis maupun non-teknis dalam penulisan skripsi ini. Selain itu, peneliti juga memerlukan kritik dan saran yang membangun supaya peneliti dapat lebih baik lagi.



2.



Peneliti berharap penelitian ini dapat membantu pendidik dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia dalam materi kebahasaan. Selain itu, peneliti berharap dengan hasil penelitian ini dapat membantu pendidik untuk dapat membandingkan dan menjelaskan kata-kata baku bahasa Indonesia dengan kata-kata tidak baku dalam bahasa Indonesia.



3.



Peneliti berharap adanya penelitian lanjutan yang lebih mendalam mengenai kata slang. Hal ini disebabkan perkembangan bahasa sangat pesat terutama bahasa slang di kalangan remaja maupun di kalangan yang lainnya.



PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI



DAFTAR PUSTAKA Alwasilah, Chaedar. 1990. Sosiologi Bahasa. Bandung: Angkasa. Aslinda & Leni Syafyahya. 2007. Pengantar Sosiolinguistik. Bandung: PT Refika Aditama. Chaer, Abdul & Leoni Agustina. 2010. Sosiolinguistik Perkenalan Awal. Jakarta: Renika Cipta. Chaer, Abdul. 2008. Morfologi Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta. Chaer, Abdul. 2009. Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta. Chaer, Abdul. 2012. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta. Djajasudarma, Fatimah. 2013. Semantik 2. Bandung: Refika Aditama . Hikmayana, Dian. 2013. Meningkatkan Kata dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Melalui Pembelajaran Anak Tangga. Tesis: Unisma. Keraf, Gorys. 1970. Tatabahasa Indonesia. Jakarta: Nusa Indah. Kridalaksana, Harimurti. 2008. Kamus Linguistik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Kridalaksana, Harimurti. 1989. Pembentukan Kata Dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia. Mastoyo, Tri Jati Kesuma. 2007. Pengantar Metode Penelitian Bahasa. Yogyakarta: Carasvatibooks. Moleong. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.



78



PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79



Muhammad. 2014. Metode Penelitian Bahasa. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media. Nababan 1991. Sosiolinguistik: Suatu Pengatar. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Nugroho, Setiawan. 2015. Pembentukan Kata Slang dalam Komunitas Jkboss pada Akun Twitter @Jakartakeras. Skripsi: Universitas Negeri Yogyakarta. Partami, Ni Luh dkk. 1995. Morfologi Bahasa Kolo. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Partridge, Eric. 1981. Abusage & Usage. New York: Penguin Books. Pateda. Mansoer. 2001. Sematik Leksikal. Jakarta: Rineka Cipta. Pei, Mario & Gaynor Frank. 1954. Dictionary of Linguistics. United States of America: Rowman & Littlefield. Pranomo, Dwi. 2013. Penggunaan Kata Gaul pada Komunitas Tari Modern Remaja Kota Bengkulu. Skripsi: Universitas Bengkulu. Soeparno. 2013. Linguistik Umum. Yogyakarta: Tiara Wacana. Suandi, I Nengah. 2014. Sosiolinguistik. Yogyakarta: Graha Ilmu. Sudaryanto. 2015. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta: Duta Wacana University Press. Suhardi. 2015. Dasar-Dasar Ilmu Semantik. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Suryaman, Maman dkk. 2013. Modul BIPA Tata Bahasa. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta. Susanti, Elvi. 2016. Glosarium Kosakata Bahasa Indonesia dalam Ragam Media Sosial. Tesis: Dialektika. Waridah, Ernawati. 2008. Seputar Bahasa Indonesia. Jakarta: Kawan Pustaka.



PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80



Zoraya, Elizabeth Paskarini. 2008. Penggunaan Istilah-Literatur. Skripsi. Jakarta: Universitas Indonesia. . 2017. Hai. Jakarta: PT Penerbitan Sarana Bobo. .1988. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. http://eprints.uny.ac.id/8145/2/BAB%202-08205244049.pdf (diakses 2 Desember 2017). https://kitabgaul.com/words/d (diakses November 2017 sampai dengan Maret 2018). Www.Kbbi-Online.Com (diakses November 2017 sampai dengan Maret 2018).



PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI



Riwayat Hidup Martinus Dwi Antoro, Dilahirkan di Purworejo, 22 Maret 1996. Anak kedua dari dua bersaudara dari pasangan Antonius Wakidi dan Christiana Ponirah. Peneliti menyelesaikan pendidikan sekolah dasar (SD) di SD Negeri 3 Tlogoguwo, Kecamatan Kaligesing, Kabupaten Purworejo pada tahun 2008. Selanjutnya, peneliti melanjutkan pendidikan di SMP Bruderan Purworejo dan dinyatakan lulus pada tahun 2011. Pada tahun yang sama peneliti melanjutkan pendidikan di SMA Bruderan Purworejo dan lulus pada tahun 2014. Setelah itu, pada tahun 2014 peneliti melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi swasta yaitu Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia. Peneliti berhasil menyelesaikan pendidikan strata satu (S1) pada tahun 2018 dengan tugas akhir berjudul “Bentuk, Jenis, dan Makna Kata Slang dalam Majalah HAI Edisi Januari – Juni 2017”.



PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI



LAMPIRAN



82



PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI



LAMPIRAN I DATA HASIL PENELITIAN



PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI



LAMPIRAN II HASIL TRIANGULASI



PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI



Tabel 4.1 Bentuk- Bentuk Kata Slang No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44.



Kata Slang Ulik Jiper Ciamik Eksis Orok Kudu Ngeles Basi Doi Galau Nyokap Lebay Kegep Radar Tengsin Alay Gentle Bete Taste Jokes hashtag Takis Unyu Anjir Jayus Narsis Pewe Hunting Receh Nge-tweet Kepoin Nge-hype Nge-hits Gebetan Nge-read Nge-chat Ngedate Stalking Nyosor Pensi Ortu Ultah Melting Baper



Dasar                             



Jadian



Akronim



              



Bentuk Kata Singkatan



Redublikasi



Penggalan



Kode BKD 1 BKD 2 BKD 3 BKD 4 BKD 5 BKD 6 BKD 7 BKD 8 BKD 9 BKD 10 BKD 11 BKD 12 BKD 13 BKD 14 BKD 15 BKD 16 BKD 17 BKD 18 BKD 19 BKD 20 BKD 21 BKD 22 BKD 23 BKD 24 BKD 25 BKD 26 BKD 27 BKD 28 BKD 29 BKJ 1 BKJ 2 BKJ 3 BKJ 4 BKJ 5 BKJ 6 BKJ 7 BKJ 8 BKJ 9 BKJ 10 BKA 1 BKA 2 BKA 3 BKA 4 BKA 5



PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI



No. 45. 46. 47. 48. 49. 50. 51. 52. 53. 54. 55. 56. 57. 58.



Kata Slang Curhat Modus Kece Ilfeel Cemen Saltum HTS PHP PDKT TP PK Kode-Kode Gep-gepan Bro



Dasar



Jadian



Akronim      



Bentuk Kata Singkatan



Redublikasi



Penggalan



       



Kode BKA 6 BKA 7 BKA 8 BKA 9 BKA 10 BKA 11 BKS 1 BKS 2 BKS 3 BKS 4 BKS 5 BKR 1 BKR 2 BKP 1



PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI



Tabel 4.2 Jenis-Jenis Kata Slang No.



Kata Slang



1.



Anjir



2.



Radar



3.



Orok



4.



Nyokap



5.



Baper



6.



HTS



     



7.



PHP







8.



PDKT



9.



Ultah



10.



Ortu



11. 12.



Kodekode PK



   



13.



Jokes



14.



Gebetan



15.



Hashtag



16.



Pensi



17 18.



Gepgepan Ulik



19.



Kepoin



20. 21.



Ngetweet Kegep



22.



Ngeles



23.



Nge-read



24.



Nge-chat



25.



Ngedate



26.



Melting



27.



Nyosor



28.



Curhat



29.



Lebay



30.



TP



Benda (Nomina)



Jenis Kata Kerja Sifat (Verb) (Ajektiva)



                  



Arti Kode



Ganti (Pronomina) Anjing



JKB 1



Alat



JKB 2



Bayi



JKB 3



Ibu



JKB 4



Bawa perasaan



JKB 5



Hubungan Tanpa Status Pemberi Harapan Palsu Pendekatan



JKB 6



Ulang Tahun



JKB 9



Orang Tua



JKB 10



Tanda-Tanda



JKB 11



Penjahat Kelamin



JKB 12



Lelucon



JKB 13



Calon pacar



JKB 14



Tanda Pagar



JKB 15



Pentas seni



JKB 16



Geng-gengan



JKB 17



Menggusut



JKK 1



Mencari tahu



JKK 2



Cuitan dalam twitter Ketahuan



JKK 3



Menampik



JKK 5



Membaca



JKK 6



Mengobrol



JKK 7



Mengajak kencan pacar Melayang Tinggi



JKK 8



Menyerang



JKK 10



Curahan Hati



JKK 11



Melebih-lebihkan



JKK 12



Tebar Pesona



JKK 13



JKB 7 JKB 8



JKK 4



JKK 9



PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI



No.



Kata Slang



31.



Takis



32.



Hunting



33.



Stalking



34.



Kece



35.



Jiper



36.



Ciamik



37.



Eksis



38.



Nge-hype



39.



Nge-hits



40.



Galau



41.



Alay



42.



Basi



43.



Kudu



44.



Unyu



45.



Tengsin



46.



Modus



47.



Ilfeel



48.



Bete



49.



Gentle



50.



Taste



51.



Saltum



52.



Cemen



53.



Jayus



54.



Narsis



55.



Receh



56.



Pewe



57.



Doi



58.



Bro



Benda (Nomina)



Kerja (Verb)



Jenis Kata Sifat (Ajektiva)



Arti Kode



Ganti (Pronomina)



                           



Sikat



JKK 14



Berburu



JKK 15



Mengikuti



JKK 16



Bagus



JKS 1



Takut



JKS 2



Bagus



JKS 3



Popular



JKS 4



Terkenal



JKS 5



Terkenal



JKS 6



Gundah



JKS 7



Berlebihan



JKS 8



Tidak baru



JKS 9



Harus



JKS 10



Menggemaskan



JKS 11



Malu



JKS 12



Modal Dusta



JKS 13



Ilang Feeling



JKS 14



Marah, bosan



JKS 15



Pemberani



JKS 16



Rasa



JKS 17



Salah kostum



JKS 18



Cetek mental



JKS 19



Takut



JKS 20



Terkenal



JKS 21



Cuma murahan



JKS 22



Posisi wenak



JKS 13



Dia



JKG 1



Teman



JKG 2



PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI



Tabel 4.3 Makna Kata Slang No.



Kata Slang



1.



Nge-tweet



2.



Hashtag



3.



Ulik



4.



Kece



5.



Jiper



6.



Ciamik



7.



Pensi



8.



Eksis



9.



Kepoin



10.



Nge-hype



11.



Nge- hits



12.



Gep-gepan



13.



Hunting



14.



Alay



15.



Kegep



16.



Tengsin



17.



Lebay



18.



Baper



19.



Doi



20.



Bro



21.



Nyokap



22.



Orok



23.



Ngeles



24.



Kudu



25.



HTS



26.



PHP



27.



TP



28.



PDKT



29.



Ilfeel



30.



Ortu



31.



Ultah



32.



Galau



33.



Curhat



Makna Denotatif



                                



Konotatif



Kode MD 1 MD 2 MD 3 MD 4 MD 5 MD 6 MD 7 MD 8 MD 9 MD 10 MD 11 MD 12 MD 13 MD 14 MD 15 MD 16 MD 17 MD 18 MD 19 MD 20 MD 21 MD 22 MD 23 MD 24 MD 25 MD 26 MD 27 MD 28 MD 29 MD 30 MD 31 MD 32 MD 33



PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI



No.



Kata Slang



34.



Ngedate



35.



Nge-read



36.



Nge-chat



37.



Stalking



38.



Jokes



39.



Gentle



40.



Takis



41.



Unyu



42.



Anjir



43.



Cemen



44.



Jayus



45.



Pewe



46.



Saltum



47.



Gebetan



48.



Basi



49.



Modus



50.



Nyosor



51.



PK



52.



Kode-kode



53.



Melting



54.



Taste



55.



Radar



56.



Receh



57.



Narsis



58.



Bete



Makna Denotatif



Konotatif



             



Kode MD 34 MD 35 MD 36 MD 37 MD 38 MD 39 MD 40 MD 41 MD 42 MD 43 MD 44 MD 45 MD 46 MD 47



          



MK 1 MK 2 MK 3 MK 4 MK 5 MK 6 MK 7 MK 8 MK 9 MK 10 MK 11



PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI



Yogyakarta, 12 Maret 2018



Yth. A. Danang Satria Nugraha, S.S., M.A. Dosen Pendidikan dan Bahasa Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta



Dengan Hormat, Saya, Martinus Dwi Antoro, mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Sanata Dharma sedang menyusun skripsi yang berjudul “Bentuk, Jenis dan Makna Kata Slang dalam Majalah Hai Edisi Januari – Juni 2017”. Saya membutuhkan triangulator untuk mengecek keabsahan data penelitian saya. Sehubungan dengan hal itu, saya mohon kesedian Bapak untuk berkenan menjadi triangulator dalam penelitian saya. Demikian surat ini saya buat, atas dan kesediaan kerjasama Bapak saya ucapkan terima kasih.



Mengetahui, Dosen Pembimbing



Hormat Saya,



Dr. B. Widharyanto, M.Pd.



Martinus Dwi Antoro



PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI



Triangulasi Data Data kata dan hasil penelitian skripsi dengan judul Bentuk, Jenis, dan Makna Kata Slang dalam Majalah Hai Edisi Januari – Juni 2017 Oleh: Martinus Dwi Antoro (141224037) Pembimbing I : Dr. B. Widharyanto, M.Pd.



Petunjuk Trianggulasi: 1. Trianggulator memberikan tanda centang (√) pada kolom Ya/Tidak yang menggambarkan penilaian anda. 2. Berikan catatan pada kolom keterangan yang dapat membantu kebenaran hasil analisis bentuk, jenis, dan makna kata slang. 3. Setelah mengisi tabulasi data, trianggulator membubuhi tanda tangan pada akhir.



No.



Data Kata Slang dalam Kalimat



Deskripsi Kata Slang



Trianggulasi Bentuk Kata



Jenis Kata



Makna Kata



Bentuk Kata Ya



1.



Gara-gara DJ snake dan Zedd ngetweet, yang diikuti rekan mereka sesame DJ, seperti Hardweel dan Martin Garrix, fenomena “om telolet om”



Kata ngetweet merupakan kata slang yang di adaptasi dari bahasa Inggris dan populer digunakan oleh kaum remaja untuk



Kata ngetweet memiliki bentuk kata jadian dari kata tweet. Hal ini dapat dibuktikan dengan teknik bagi unsur langsung. Kata nge-tweet



Jenis kata kerja (verb). Hal ini dapat dilihat dengan analisis bentuk. Melalui teknik bentuk kata kerja dapat diterangkan oleh imbuhan me-, ber-, kan, di-, -i 1



Denotatif. Kata nge-tweet dalam kalimat tersebut memliki arti posting atau postingan di twitter (Kitab Bahasa Gaul). Arti tersebut merupakan arti aslin dari kata nge-tweet. Jadi,







Tidak



Jenis Kata Ya Tidak







Makna Kata Ya Tidak







PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI



bikin heboh menyebut seantero jagat. posting atau Kode: BKJ 1/ postingan di JKK 3/MD 1 twitter (Kamus Kitab Bahasa Gaul). Hal ini sesuai dengan pendapat (Pei & Gaynor 1954:199) yang mengatakan Slang merupakan suatu bentuk atau gaya bahasa dalam pemakaian yang umum, dibuat dengan adaptasi popular dan perluasan makna dari kata-kata yang ada dan dengan menyusun kata-kata baru tanpa memeperhatik



memiliki prefiks nge pada kata dasar tweet sehingga membentuk kata jadian nge-tweet.Kata jadian (Baryadi, 2011:18) adalah kata yang merupakan hasil penggabungan dua morfem atau lebih.



(Keraf, 1980: 85). Bentuk kata nge-tweet akan disisipkan kata me- sehingga menjadi menge-tweet. Dengan disisipkan kata me- sebagai ciri penentu kata kerja (verb), maka dapat di ketahui bahwa kata nge-tweet ini berjenis kata kerja (verb).



2



posting atau postingan di twitter makna asli dari kata ngetweet. Hal ini sesuai dengan pendapat (Chaer, 2009: 60-74) yang mengatakan bahwa makna denotatif adalah makna asli, makna yang bersumber dari makna leksem.



PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI



2.



an standar skolastik kaidah-kaidah linguistik dalam pembentukan kat-kata pada umumnya yang terbatas pada kelompokkelompok social atau kelompok tertentu. Di dunia Kata hashtag digital, seleb merupakan papan atas kata slang rame-rame yang buat material diadaptasi sosial media dari bahasa yang bisa Inggris dan dikasih populer hashtag terkait digunakan telolet. oleh kaum Kode: BKD 21/ remaja untuk JKB 15/ MD 2 menyatakan tanda pagar (Kamus Bahasa Inggris). Hal ini sesuai



Bentuk kata dasar dalam bahasa Inggris (Kamus Bahasa Inggris)



Kata hashtag tergolong dalam jenis kata benda (nomina). (Kamus Bahasa Inggris)



3



Denotatif. Kata hashtag dalam kalimat tersebut memliki arti tanda pagar (Kamus Bahasa Inggris). Jadi, tanda pagar makna asli dari kata hashtag. Hal ini sesuai dengan pendapat (Chaer, 2009: 60-74) yang mengatakan bahwa makna denotatif adalah makna asli,















PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI



dengan pendapat (Pei & Gaynor 1954:199) yang mengatakan Slang merupakan suatu bentuk atau gaya bahasa dalam pemakaian yang umum, dibuat dengan adaptasi popular dan perluasan makna dari kata-kata yang ada dan dengan menyusun kata-kata baru tanpa memeperhatik an standar skolastik kaidah-kaidah linguistik dalam pembentukan kat-kata pada



makna yang bersumber dari makna leksem.



4



PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI



3.



umumnya yang terbatas pada kelompokkelompok social atau kelompok tertentu. Nah, sekarang, Kata ulik kami pingin merupakan kata ngajak kamu slang yang buat barengdiadaptasi dari bareng ulik bahasa sunda dan keasikan yang digunakan bakal ada sebagai istilah selama 40 atau kata lain tahun. untuk menyebut Kode: BKD 1/ kata mengusut JKK 1/ MD 3 (KBBI). kata ulik merupakan kata yang tidak baku. Hal ini sesuai dengan pendapat (Willis dalam Alwasilah, 1985:57) yang menyatakan slang adalah hasil dayatemu kebahasaan, terutama kawula muda dan orang-



Kata ulik memiliki bentuk kada dasar. Hal ini dapat dikehui dengan teknik bagi unsur langsung Seperti kata ulik yaitu teridiri dari dua suku kata u + lik sehingga menjadi kata dasar ulik. Kata dasar pada umumnya terjadi atau memiliki dua suku kata (Keraf, 1980: 56).



Jenis kata kerja (verb). Hal ini dapat dilihat dengan analisis bentuk. Melalui analisis bentuk kata kerja dapat diterangkan oleh imbuhan me-, ber-, kan, di-, -i (Keraf, 1980: 85). Bentuk kata ngulik akan disisipkan kata me- sehingga menjadi meulik. Dengan disisipkan kata 5



Denotatif. Kata ulik dalam kalimat tersebut memliki arti mengusut (KBBI). Jadi, mengusut makna asli dari kata ngulik. Hal ini sesuai dengan pendapat (Chaer, 2009: 60-74) yang mengatakan bahwa makna denotatif adalah makna asli, makna yang bersumber dari makna leksem.















PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI



4.



Selain dipenuhi fotofoto dirinya yang berparas cantik dan berbodi kece itu, kita bisa menikmati banyak banget pemandangan pantai. Kode: BKA 8/ JKS 1/ MD 4



orang ceria yang menginginkan istilah-istilah segar, asli, tajam, atau apik dengan mana mereka bisa menyebut kembali gagasangagasan. Kata kece merupakan kata slang yang digunakan oleh kaum remaja sebagai istilah untuk menyebut kata keren cekali (Kitab Bahasa Gaul). Kata kece merupakan kata tidak baku, dan memunculkan istilah baru. Hal ini sesuai dengan pendapat (Willis dalam Alwasilah, 1985:57) yang menyatakan slang adalah hasil dayatemu kebahasaan, terutama kawula



Kata kece merupakan bentuk kata akronim dari kata keren cekali. Hal ini dapat dibuktikan dengan teknik bagi unsur langsung setiap suku kata dapat mewakili satuan lingual tertentu. Seperti kece kata “Ke” mewakili suku kata Keren, dan kata “Ce” mewakili suku kata cekali.



me- sebagai ciri penentu kata kerja (verb), maka dapat di ketahui bahwa kata ulik ini berjenis kata kerja (verb). Jenis kata sifat (adjektiva). Hal ini dapat dilihat dengan analisis kelompok kata. Kata sifat dapat diterangkan oleh kata paling, lebih, sekali (Keraf, 1980: 87). Bentuk kata kece akan disisipkan kata sekali sehinggamenja di kece sekali. Dengan disisipkan kata sekali sebagai ciri penentu 6



Denotatif. Kata kece dalam kalimat tersebut memliki arti keren cekali (Kitab Bahasa Gaul) Jadi, keren cekali makna asli dari kata kece. Hal ini sesuai dengan pendapat (Chaer, 2009: 6074) yang mengatakan bahwa makna denotatif adalah makna asli, makna yang bersumber dari makna leksem.















PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI



muda dan orangorang ceria yang menginginkan istilah-istilah segar, asli, tajam, atau apik dengan mana mereka bisa menyebut kembali gagasangagasan.



5.



Duh, jadi jiper nih! Kode: BKD 2/ JKS 2/ MD 5



Kata jiper merupakan kata slang yang digunakan oleh kaum remaja sebagai istilah untuk menyebut kata takut (Kitab Bahasa Gaul). Kata jiper merupakan kata tidak baku, dan memunculkan istilah baru. Hal ini sesuai dengan pendapat (Willis dalam Alwasilah, 1985:57) yang



Akronim (Kridalaksana, 1989:162) adalah proses pemendekan yang ditulis dan dilafalkan sebagai sebuah kata yang sedikit banyak memenuhi kaidah fonotaktik Indonesia. Kata jiper merupakan bentuk kata dasar. Hal ini dapat diketui dengan teknik bagi unsur langsung Seperti kata jiper yaitu teridiri dari dua suku kata ji + per sehingga menjadi kata dasar jiper. Kata dasar pada umumnya



kata sifat (adjektiva), maka dapat di ketahui bahwa kata kece ini berjenis kata sifat (adjektiva).



Jenis kata sifat (adjektiva). Hal ini dapat dilihat dengan analisis kelompok kata. Kata sifat dapat diterangkan oleh kata paling, lebih, sekali (Keraf, 1980: 87). Bentuk kata jiper akan disisipkan kata sekali sehingga menjadi jiper 7



Denotatif. Kata jiper dalam kalimat tersebut memliki arti takut (Kitab Bahasa Gaul). Jadi, takut makna asli dari kata jiper. Hal ini sesuai dengan pendapat (Chaer, 2009: 60-74) yang mengatakan bahwa makna denotatif adalah makna asli, makna yang bersumber dari makna leksem.















PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI



6.



Sekarang waktunya kamu ikut hai buat ngerayain millennial baru yang bakal penuh warna dan visual keren nan ciamik. Kode: BKD 3/ JKS 3/ MD 6



menyatakan slang adalah hasil dayatemu kebahasaan, terutama kawula muda dan orangorang ceria yang menginginkan istilah-istilah segar, asli, tajam, atau apik dengan mana mereka bisa menyebut kembali gagasangagasan. Kata ciamik merupakan kata slang yang digunakan oleh kaum remaja sebagai istilah untuk menyebut kata bagus (Kitab Bahasa Gaul). Kata ciamik merupakan kata tidak baku, dan memunculkan istilah baru. Hal ini sesuai dengan pendapat (Willis



terjadi atau memiliki dua suku kata (Keraf, 1980: 56).



Kata ciamik merupakan bentuk kata dasar. Hal ini dapat diketui dengan teknik bagi unsur langsung Seperti kata ciamik yaitu teridiri dari dua suku kata cia + mik sehingga menjadi kata dasar ciamik. Kata dasar



sekali. Dengan disisipkan kata sekali sebagai ciri penentu kata sifat (adjektiva), maka dapat di ketahui bahwa kata jiper ini berjenis kata sifat(adjektiva) .



Jenis kata sifat (adjektiva). Hal ini dapat dilihat dengan analisis kelompok kata. Kata sifat dapat diterangkan oleh kata paling, lebih, sekali (Keraf, 1980: 87). Bentuk kata ciamik akan disisipkan kata 8



Denotatif. Kata ciamik dalam kalimat tersebut memliki arti bagus (Kitab Bahasa Gaul). Jadi, bagus makna asli dari kata ciamik. Hal ini sesuai dengan pendapat (Chaer, 2009: 60-74) yang mengatakan bahwa makna denotatif adalah makna asli, makna yang















PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI



7.



Ada yang bilang, pensi Cuma ajang adu gengsi. Kode: BKA 1/ JKB 15/ MD 7



dalam Alwasilah, 1985:57) yang menyatakan slang adalah hasil dayatemu kebahasaan, terutama kawula muda dan orangorang ceria yang menginginkan istilah-istilah segar, asli, tajam, atau apik dengan mana mereka bisa menyebut kembali gagasangagasan. Kata pensi merupakan kata slang yang digunakan oleh kaum remaja sebagai istilah untuk menyebut pentas seni (Kitab Bahasa Gaul). Kata pesi merupakan kata tidak baku, dan memunculkan istilah baru. Hal ini sesuai dengan



pada umumnya terjadi atau memiliki dua suku kata (Keraf, 1980: 56).



sekali sehinggamenja di ciamik sekali. Dengan disisipkan kata sekali sebagai ciri penentu kata sifat (adjektiva), maka dapat di ketahui bahwa kata ciamik ini berjenis kata sifat (adjektiva).



bersumber dari makna leksem.



Bentuk kata pensi adalah akronim dari kata pentas seni. Hal ini dapat dibuktikan dengan teknik bagi unsur langsung setiap suku kata dapat mewakili satuan lingual tertentu.



Kata pensi tergolong dalam jenis kata benda (nomina). Hal ini dapat dilihat dengan teknik bentuk. Yaitu ke-an, pe-an, pe-,-an, ke- (Keraf, 1980: 85). Bentuk kata pensi akan disisipkan kata



 Denotatif. Kata pensi dalam kalimat tersebut memliki arti pentas seni (Kitab Bahasa Gaul). Jadi, pentas seni makna asli dari kata pensi. Hal ini sesuai dengan pendapat (Chaer, 2009: 60-74) yang mengatakan bahwa makna denotatif adalah



9











PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI



pendapat (Willis dalam Alwasilah, 1985:57) yang menyatakan slang adalah hasil dayatemu kebahasaan, terutama kawula muda dan orangorang ceria yang menginginkan istilah-istilah segar, asli, tajam, atau apik dengan mana mereka bisa menyebut kembali gagasangagasan.



8.



Di pensi, ribuan anak muda ngupul dengan gaya ekspresinya masingmasing demi demi dua tujuan: hepi dan eksis.



Kata eksis merupakan kata slang yang digunakan oleh kaum remaja sebagai istilah untuk menyebut kata popular (Kitab Bahasa Gaul). Kata eksis merupakan kata



Seperti pensi kata “Pen” mewakili suku kata Pentas, dan kata “Si” mewakili suku kata Seni. Akronim (Kridalaksana, 1989:162) adalah proses pemendekan yang ditulis dan dilafalkan sebagai sebuah kata yang sedikit banyak memenuhi kaidah fonotaktik Indonesia. Kata eksis merupakan bentuk kata dasar. Hal ini dapat dikehui dengan teknik bagi unsur langsung Seperti kata eksis yaitu teridiri dari



ke- sehingga menjadi kepensi. Dengan disisipkan kata ke- sebagai ciri penentu kata benda (nomina), maka dapat diketahu bahwa kata pensi merupakan kata benda (nomina).



makna asli, makna yang bersumber dari makna leksem.



Jenis kata sifat (adjektiva). Hal ini dapat dilihat dengan analisis kelompok kata. Kata sifat dapat diterangkan oleh kata paling, lebih,



Denotatif. Kata eksis dalam kalimat tersebut memliki arti popular (Kitab Bahasa Gaul). Jadi, populer makna asli dari kata eksis. Hal ini sesuai dengan pendapat (Chaer,



10















PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI



Kode: BKD 4/ JKS 4/ MD 8



9.



tidak baku, dan memunculkan istilah baru. Hal ini sesuai dengan pendapat (Willis dalam Alwasilah, 1985:57) yang menyatakan slang adalah hasil dayatemu kebahasaan, terutama kawula muda dan orangorang ceria yang menginginkan istilah-istilah segar, asli, tajam, atau apik dengan mana mereka bisa menyebut kembali gagasangagasan. Dengan ngakat Kata ngetema hype “Establish a merupakan Marvellous kata slang Fusion”, acara yang ini menggelar diadaptasi tiga acara dari bahasa utama di hari Inggris dan ultah sekolah populer di tempat yang digunakan



dua suku kata ek + sis sebingga menjadi kata dasar eksis Kata dasar pada umumnya terjadi atau memiliki dua suku kata (Keraf, 1980: 56).



sekali (Keraf, 1980: 87). Bentuk kata eksis akan disisipkan kata sekali sehinggamenja di eksis sekali. Dengan disisipkan kata sekali sebagai ciri penentu kata sifat (adjektiva) dengan teknik kelompok kata dapat diketahui bahwa kata eksis merupakan kata sifat (adjektiva). Kata nge-hype Jenis kata sifat memiliki (adjektiva). bentuk kata Hal ini dapat jadian dari kata dilihat dengan hype. Hal ini analisis dapat kelompok kata. dibuktikan Kata sifat dengan teknik dapat bagi unsur diterangkan langsung. Kata oleh kata 11



2009: 60-74) yang mengatakan bahwa makna denotatif adalah makna asli, makna yang bersumber dari makna leksem.



Denotatif. Kata nge-hype dalam kalimat tersebut memliki arti terkenal (Kitab Bahasa Gaul). Jadi, terkenal makna asli dari kata nge-hype. Hal ini sesuai















PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI



lagi nge-hype pada saat itu. Kode: BKJ 3/ JKS 5/ MD 10



oleh kaum remaja untuk menyatakan terkenal (Kitab Bahasa Gaul). Hal ini sesuai dengan pendapat (Pei & Gaynor 1954:199) yang mengatakan Slang merupakan suatu bentuk atau gaya bahasa dalam pemakaian yang umum, dibuat dengan adaptasi popular dan perluasan makna dari kata-kata yang ada dan dengan menyusun kata-kata baru tanpa memeperhatik an standar



nge-hype memiliki prefiks nge pada kata dasar hype sehingga membentuk kata jadian nge-hype. Kata jadian (Baryadi, 2011:18) adalah kata yang merupakan hasil penggabungan dua morfem atau lebih.



paling, lebih, sekali (Keraf, 1980: 87). Bentuk ngehype. kata akan disisipkan kata sekali sehingga menjadi ngehype sekali. Dengan disisipkan kata sekali sebagai ciri penentu kata sifat (adjektiva) dengan teknik kelompok kata nge-hype dapat diketahui bahwa kata merupakan kata sifat (adjektiva).



12



dengan pendapat (Chaer, 2009: 6074) yang mengatakan bahwa makna denotatif adalah makna asli, makna yang bersumber dari makna leksem.



PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI



10.



Kalo kita kepoin sekarang, warung nagih faktanya masih ngeksis di kawasan Tendean. Kode: BKJ 2/JKK2/ MD 9



skolastik kaidah-kaidah linguistik dalam pembentukan kat-kata pada umumnya yang terbatas pada kelompokkelompok social atau kelompok tertentu. Kata kepoin merupakan kata slang yang digunakan oleh kaum remaja sebagai istilah untuk menyebut kata mencari tahu atau ingin tahu (Kitab Bahasa Gaul). Kata kepoin merupakan kata tidak baku, dan memunculkan istilah baru. Hal ini sesuai dengan pendapat (Willis



Kata kepoin memiliki bentuk kata jadian dari kata kepo. Hal ini dapat dibuktikan dengan teknik bagi unsur langsung. Kata kepoin memiliki sufiks -in pada kata dasar kepo sehingga membentuk kata jadian kepoin. Kata



Jenis kata kerja (verb). Hal ini dapat dilihat dengan analisis kelompok kata. Melalui analisis kelompok kata, kata kerja dapat diterangkan oleh dengan + kata kerja (Keraf, 1980: 87). Bentuk kata kepoin akan disisipkan kata 13



Denotatif. Kata kepoin dalam kalimat tersebut memliki arti mecari tahu (Kitab Bahasa Gaul). Jadi, mencari tahu makna asli dari kata kepoin. Hal ini sesuai dengan pendapat (Chaer, 2009: 60-74) yang mengatakan bahwa makna denotatif adalah makna asli, makna yang















PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI



11.



Awal taun 2000-an, skateboard nge-hits di kalangan anak muda. Kode: BKJ 4/ JKS 6/MD 11



dalam Alwasilah, 1985:57) yang menyatakan slang adalah hasil dayatemu kebahasaan, terutama kawula muda dan orangorang ceria yang menginginkan istilah-istilah segar, asli, tajam, atau apik dengan mana mereka bisa menyebut kembali gagasangagasan. Kata nge-hits merupakan kata slang digunakan oleh kaum remaja sebagai istilah untuk menyebut kata terkenal (Kitab Bahasa Gaul). Kata nge-hits merupakan kata tidak baku, dan memunculkan istilah baru. Hal ini sesuai dengan



jadian (Baryadi, 2011:18) adalah kata yang merupakan hasil penggabungan dua morfem atau lebih.



dengan cepat bersumber dari sehingga makna leksem. menjadi kepoin dengan cepat. Dengan disisipkan kata dengan cepat sebagai ciri penentu kata kerja (verb), maka dapat di ketahui bahwa kata kepoin ini berjenis kata kerja (verb).



Kata nge-hits memiliki bentuk kata jadian kata hits. Hal ini dapat dibuktikan dengan teknik bagi unsur langsung. Kata nge-hits memiliki prefiks nge pada kata dasar hits sehingga



Jenis kata sifat (adjektiva). Hal ini dapat dilihat dengan analisis kelompok kata. Kata sifat dapat diterangkan oleh kata paling, lebih, sekali (Keraf, 1980: 87). Bentuk ngehits. kata akan 14



Denotatif. Kata nge-hits dalam kalimat tersebut memliki arti terkenal (Kitab Bahasa Gaul). Jadi, terkenal makna asli dari kata nge-hits. Hal ini sesuai dengan pendapat (Chaer, 2009: 60-74) yang mengatakan bahwa makna denotatif adalah















PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI



12.



pendapat (Willis dalam Alwasilah, 1985:57) yang menyatakan slang adalah hasil dayatemu kebahasaan, terutama kawula muda dan orangorang ceria yang menginginkan istilah-istilah segar, asli, tajam, atau apik dengan mana mereka bisa menyebut kembali gagasangagasan. “Kita harus Kata PDKT terencana, merupakan kata soalnya, untuk slang yang mendapatkan digunakan hati cewek, sebagai istilah kita harus untuk menyebut menjadi cewek kata pedekatan yang dia (Kitab Bahasa ingingkan, Gaul). Kata jangan sampai PDKT kita merupakan kata mengeluarkan tidak baku, dan keburukan kita memunculkan saat PDKT, itu istilah baru. Hal



membentuk kata jadian nge-hits. Kata jadian (Baryadi, 2011:18) adalah kata yang merupakan hasil penggabungan dua morfem atau lebih.



Kata PDKT merupakan bentuk singkatan. Hal ini dapat dibuktikan dengan teknik bagi unsur langsung. Setiap huruf mewakili satuan lingual tertentu. Seperti kata



disisipkan kata sekali sehingga menjadi ngehits sekali. Dengan disisipkan kata sekali sebagai ciri penentu kata sifat (adjektiva)den gan teknik kelompok kata nge-hits dapat diketahui bahwa kata merupakan kata sifat (adjektiva). Kata PDKT sebagai kata benda (nomina) dapat diketakui melalui analisis bentuk sebagai prosedur pencalonan (Keraf, 1980: 84) melalui sisipan sufiks an. Kata 15



makna asli, makna yang bersumber dari makna leksem.



Denotatif. Kata PDKT. dalam kalimat tersebut memliki arti pedekatan (Kitab Bahasa Gaul). Jadi, Pedekatan ini sesuai dengan makna asli dari kata PDKT. Hal ini sesuai dengan pendapat (Chaer, 2009: 60-74) yang mengatakan















PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI



belakangan aja, yang penting, kita jadi pacar mereka dulu, baru nanti mereka akan menerima keburukkan dan sifat kita sedikit demi sedikit. Sumpah, deh!” jelas cowok kelahiran Jakarta ini. Kode: BKS 3/ JKB 8/ MD 28



13.



Cowok ketahuan “belangnya” biasanya kalo kegep punya



ini sesuai dengan pendapat (Willis dalam Alwasilah, 1985:57) yang menyatakan slang adalah hasil dayatemu kebahasaan, terutama kawula muda dan orangorang ceria yang menginginkan istilah-istilah segar, asli, tajam, atau apik dengan mana mereka bisa menyebut kembali gagasangagasan.



Kata kegep merupakan kata slang digunakan oleh sebagai istilah untuk



PDKT, Huruf “P” mewakili kata Pe, Huruf “D” mewakili kata De, Huruf “K” mewakili kata Ka, dan hurut “T” mewakili kata “Tan” sehingga jika digabungkan menjadi pendekatan. Singkatan (Kridalaksana, 1989:162) adalah salah satu hasil pemendekan yang berupa huruf atau gabungan huruf, baik yang dieja huruf demi huruf. Kata kegep merupakan bentuk kata dasar. Hal ini dapat dikehui



PDKT mendapat sisipan sufiks – an menjadi PDKTan. Dengan disisipkan kata -an sebagai ciri penentu kata benda (nomina), dengan analisis bentuk kata PDKT merupakan kata benda (nomina).



bahwa makna denotatif adalah makna asli, makna yang bersumber dari makna leksem.



Jenis kata kerja (verb). Hal ini dapat dilihat dengan analisis bentuk.



Denotatif. Kata kegep. dalam kalimat tersebut memliki arti ketahuan (Kitab



16















PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI



banyak gebetan di chatroomnya. Kode: BKD 13/ JKK 4/ MD 15



14.



Kalu udah kaya gini, kasian juga si cowok yang emang punya



menyebut kata ketahuan (Kitab Bahasa Gaul). Kata kegep merupakan kata tidak baku, dan memunculkan istilah baru. Hal ini sesuai dengan pendapat (Willis dalam Alwasilah, 1985:57) yang menyatakan slang adalah hasil dayatemu kebahasaan, terutama kawula muda dan orangorang ceria yang menginginkan istilah-istilah segar, asli, tajam, atau apik dengan mana mereka bisa menyebut kembali gagasangagasan. Kata orok merupakan kata slang yang digunakan sebagai istilah



dengan teknik bagi unsur langsung Seperti kata kegep yaitu teridiri dari dua suku kata ke + gep sehingga menjadi kata dasar kegep. Kata dasar pada umumnya terjadi atau memiliki dua suku kata (Keraf, 1980: 56).



Melalui analisis bentuk kata kerja dapat diterangkan oleh imbuhan me-, ber-, kan, di-, -i (Keraf, 1980: 85). Bentuk kata kegep akan disisipkan kata di sehingga menjadi di kegep. Dengan disisipkan kata di- sebagai ciri penentu kata kerja (verb), maka dapat di ketahui bahwa kata kegep ini berjenis kata kerja (verb).



Bahasa Gaul). Jadi, ketahuan ini sesuai dengan makna asli dari kata kegep. Hal ini sesuai dengan pendapat (Chaer, 2009: 60-74) yang mengatakan bahwa makna denotatif adalah makna asli, makna yang bersumber dari makna leksem.



Kata orok merupakan bentuk kata orok. Hal ini dapat diketui



Kata orok tergolong dalam jenis kata benda (nomina). Hal



Denotatif. Kata orok dalam kalimat tersebut memliki arti bayi (KBBI). Jadi,



17















PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI



bawaan untuk menyebut gentleman dari kata lain dari orok. kata bayi Kode: BKD 5/ (KBBI). Hal ini JKB 3/ MD 22 sesuai dengan pendapat (Willis dalam Alwasilah, 1985:57) yang menyatakan slang adalah hasil dayatemu kebahasaan, terutama kawula muda dan orangorang ceria yang menginginkan istilah-istilah segar, asli, tajam, atau apik dengan mana mereka bisa menyebut kembali gagasangagasan.



15.



Memanfaatkan skill-nya untuk mencari gebetan atau pacar



Kata gebetan merupakan kata slang yang digunakan sebagai istilah



dengan teknik bagi unsur langsung Seperti kata orok yaitu teridiri dari dua suku kata o + rok sehingga menjadi kata dasar orok. Kata dasar pada umumnya terjadi atau memiliki dua suku kata (Keraf, 1980: 56).



ini dapat dilihat dengan analisis Transposisi si, sang (Keraf, 1980: 85). Bentuk kata orok yang memiliki arti bayi akan di transposisi dengan disisipkan kata si sehingga menjadi si orok. Dengan disisipkan kata si sebagai ciri penentu kata benda (nomina), maka dapat di ketahui bahwa kata orok ini berjenis kata benda (nomina). Kata gebetan Jenis kata memiliki benda bentuk kata (nomina). Hal jadian dari kata ini dapat gebet. Hal ini dilihat dengan 18



Bayi merupan makna asli dari kata orok Hal ini sesuai dengan pendapat (Chaer, 2009: 60-74) yang menyatkan bahwa makna denotatif adalah makna asli, makna yang bersumber dari makna leksem.



Denotatif. Kata gebetan dalam kalimat tersebut memliki arti calon pacar















PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI



sebanyakbanyaknya. Kode: BKJ 5/ JKB 14/ MD 47



16.



Ini hukum pasti sih, ketika ngobrol sama orang



untuk menyebut calon pacar (Kitab Bahasa Gaul). Kata gebetan merupakan kata tidak baku, dan memunculkan istilah baru. Hal ini sesuai dengan pendapat (Willis dalam Alwasilah, 1985:57) yang menyatakan slang adalah hasil dayatemu kebahasaan, terutama kawula muda dan orangorang ceria yang menginginkan istilah-istilah segar, asli, tajam, atau apik dengan mana mereka bisa menyebut kembali gagasangagasan. Kata kudu merupakan kata slang yang digunakan



dapat dibuktikan dengan teknik bagi unsur langsung. Kata gebetan memiliki sufiks an pada kata dasar gebet sehingga membentuk kata jadian gebetan. Kata jadian (Baryadi, 2011:18) adalah kata yang merupakan hasil penggabungan dua morfem atau lebih.



analisisTransp osisi yaitu si, sang (Keraf, 1980: 85). Bentuk kata gebetan akan di transposisi dengan disisipkan kata si sehingga menjadi si gebetan. Dengan disisipkan kata si sebagai ciri penentu kata benda (nomina), maka dapat di ketahui bahwa kata gebetan ini berjenis kata benda (nomina).



(Kitab Bahasa Gaul). Jadi, Calon pacar merupakan makna asli dari kata gebetan.Hal ini sesuai dengan pendapat (Chaer, 2009: 60-74) yang mengatakan bahwa makna denotatif adalah makna asli, makna yang bersumber dari makna leksem.



Kata kudu merupakan bentuk kata dasar. Hal ini



Jenis kata sifat (adjektiva). Hal ini dapat dilihat dengan



Denotatif. Kata kudu dalam kalimat tersebut memliki arti



19















PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI



baru, maka kita kudu kasih tau siapa kita. Kode: BKD 6/ JKS 10/ MD 24



17.



Mau kenalan sama cewek lewat line?



sebagai istilah untuk menyebut kata lain dari kata wajib (Kitab Bahasa Gaul). Kata kudu merupakan kata tidak baku, dan memunculkan istilah baru. Hal ini sesuai dengan pendapat (Willis dalam Alwasilah, 1985:57) yang menyatakan slang adalah hasil dayatemu kebahasaan, terutama kawula muda dan orangorang ceria yang menginginkan istilah-istilah segar, asli, tajam, atau apik dengan mana mereka bisa menyebut kembali gagasangagasan. Kata basi merupakan kata slang yang



dapat diketui dengan teknik bagi unsur langsung Seperti kata kudu yaitu teridiri dari dua suku kata ku + du sehingga menjadi kata dasar kudu. Kata dasar pada umumnya terjadi atau memiliki dua suku kata (Keraf, 1980: 56).



teknik kelompok kata. Kata sifat dapat diterangkan oleh kata paling, lebih, sekali (Keraf, 1980: 87). Bentuk kata kudu akan disisipkan kata sekali sehinggamenja di kudu sekali. Dengan disisipkan kata sekali sebagai ciri penentu kata sifat (adjektiva), maka dapat di ketahui bahwa kata kudu ini berjenis kata sifat (adjektiva).



wajib (Kitab Bahasa Gaul). Jadi, wajib merupakan makna asli kata kudu. Hal ini sesuai dengan pendapat (Chaer, 2009: 6074) Makna denotatif adalah makna asli, makna yang bersumber dari makna leksem.



Kata basi merupakan bentuk kata



Jenis kata sifat (adjektiva). Hal ini dapat



Konotatif. Kata basi dalam kalimat tersebut



20















PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI



Bisa kok, asalkan obrolan lo nggak basi. Kode: BKD 8/ JKS 9/ MK 1



digunakan sebagai istilah untuk menyebut tidak membosankan (Kitab Bahasa Gaul). Kata basi merupakan kata tidak baku, dan memunculkan istilah baru. Hal ini sesuai dengan pendapat (Willis dalam Alwasilah, 1985:57) yang menyatakan slang adalah hasil dayatemu kebahasaan, terutama kawula muda dan orangorang ceria yang menginginkan istilah-istilah segar, asli, tajam, atau apik dengan mana mereka bisa menyebut kembali gagasangagasan.



dasar. Hal ini dapat diketui dengan teknik bagi unsur langsung Seperti kata basi yaitu teridiri dari dua suku kata ba + si sehingga menjadi kata dasar basi. Kata dasar pada umumnya terjadi atau memiliki dua suku kata (Keraf, 1980: 56).



dilihat dengan teknik kelompok kata. Kata sifat dapat diterangkan oleh kata paling, lebih, sekali (Keraf, 1980: 87). Bentuk kata basi akan disisipkan kata sekali sehinggamenja di basi sekali. Dengan disisipkan kata sekali sebagai ciri penentu kata sifat (adjektiva), maka dapat di ketahui bahwa kata basi ini berjenis kata sifat (adjektiva).



21



memliki arti tidak membosankan (Kitab Bahasa Gaul). Kata basi memiliki beberapa arti yaitu busuk, tidak baru lagi (KBBI), sedangkan menurut (Kitab Bahasa Gaul) kata basi memliki arti tidak membosankan. oleh karena itu untuk memhami makna kata basi ini harus diperlukan pemahaman kognitif dan konteks. Hal ini sesuai dengan pendapat (Chaer, 2009: 60-74) yang menyatkan bahwa makna konotatif adalah makna yang dari makna kognitif, kedalam kognitif tersebut dapat



PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI



18.



Kenalin nama, panggilan, dan sekolah dimana. ini penting, kasih tau lo bias dapet kontaknya dia darimana. Kalupun mau ngeles, ya ngelesnya yang alus lah. Kode: BKD 7/ JKK 5/ MD 23



Kata ngeles merupakan kata slang. Hal ini dapat diketahui dari pemakinya yaitu kaum remaja, termasuk dalam kata dan tidak baku. Hal ini sesuai dengan pendapat (Moelyono dalam Pramono, 2013:16) yang mengatakan bahwa slang adalah kata yang dapat digolongkan tidak baku yang bersifat musiman dan dapat saja digunakan oleh kelompok remaja atau kelompok masyarakat untuk berkomunikasi intern agar



ditambahkan komponen makna lain.  Kata ngeles Jenis kata kerja Denotatif. Kata merupakan (verb). Hal ini ngeles dalam bentuk kata dapat dilihat kalimat tersebut dasar. Hal ini dengan teknik memliki arti dapat diketui bentuk. menampik (Kitab dengan teknik Melalui teknik Bahasa Gaul). bagi unsur bentuk kata Jadi menampik langsung kerja dapat merupakan makna Seperti kata diterangkan asli kata ngeles. ngeles yaitu oleh imbuhan Hal ini sesuai teridiri dari me-, ber-, dengan pendapat dua suku kata kan, di-, -i (Chaer, 2009: 60nge + les (Keraf, 1980: 74) yang sehingga 85). Bentuk menyatakan menjadi kata kata ngeles bahwa makna dasar ngeles. akan denotatif adalah Kata dasar disisipkan kata makna asli, pada umumnya memakna yang terjadi atau sehinggamenja bersumber dari memiliki dua di me-ngeles. makna leksem. suku kata Dengan (Keraf, 1980: disisipkan kata 56). me- sebagai ciri penentu kata kerja (verb), maka dapat di ketahui bahwa kata ngeles ini 22











PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI



kelompok diluar mereka tidak mengerti. 19.



Usaha sendiri bro! kalau gitu mah, temen lo yang berpotensi disukai sama si doi. Kode: BKD 9/ JKG 1/ MD 19



Kata doi merupakan kata slang digunakan sebagai istilah untuk menyebut kata dia (Kitab Bahasa Gaul). Kata doi merupakan kata tidak baku, dan memunculkan istilah baru. Hal ini sesuai dengan pendapat (Willis dalam Alwasilah, 1985:57) yang menyatakan slang adalah hasil dayatemu kebahasaan, terutama kawula muda dan orangorang ceria yang menginginkan istilah-istilah segar, asli, tajam, atau apik dengan mana mereka



berjenis kata kerja (verb).



Kata doi merupakan bentuk kata dasar. Hal ini dapat diketui dengan teknik bagi unsur langsung Seperti kata doi yaitu teridiri dari dua suku kata atau satu suku kata + vocal do + i menjadi kata doi. Kata dasar pada umumnya terjadi atau memiliki dua suku kata (Keraf, 1980: 56).



 Jenis kata ganti Denotatif. Kata orang ketiga doi dalam kalimat (pronomina). tersebut memliki arti dia (Kitab Bahasa Gaul). Jadi, Dia merupakan makna asli kata doi. Hal ini sesuai dengan pendapat (Chaer, 2009: 60-74) yang menyatkan bahwa makna denotatif adalah makna asli, makna yang bersumber dari makna leksem.



23











PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI



20.



bisa menyebut kembali gagasangagasan, Cewek juga Kata galau suka tarik merupakan kata ulur, bro. slang digunakan kalau di oleh istilah percobaan untuk menyebut pertama dia gundah (KBBI). Cuma ngeHal ini sesuai read LINE lo dengan pendapat maka jangan (Willis dalam langsung Alwasilah, galau dulu dan 1985:57) yang pindah ngemenyatakan chat cewek slang adalah lain. hasil dayatemu Kode: BKD 10/ kebahasaan, JKS 7/ MD 32 terutama kawula muda dan orangorang ceria yang menginginkan istilah-istilah segar, asli, tajam, atau apik dengan mana mereka bisa menyebut kembali gagasangagasan,



Kata galau merupakan bentuk kata dasar. Hal ini dapat diketui dengan teknik bagi unsur langsung Seperti kata galau yaitu teridiri dari dua suku kata ga + lau menjadi kata galau. Kata dasar pada umumnya terjadi atau memiliki dua suku kata (Keraf, 1980: 56).



Jenis kata sifat (adjektiva). Hal ini dapat dilihat dengan teknik kelompok kata. Kata sifat dapat diterangkan oleh kata paling, lebih, sekali (Keraf, 1980: 87). Bentuk kata galau akan disisipkan kata sekali sehingga menjadi galau sekali. Dengan disisipkan kata sekali sebagai ciri penentu kata sifat (adjektiva), maka dapat di ketahui bahwa kata galau ini berjenis kata sifat 24



 Denotatif. Kata galau dalam kalimat tersebut memliki arti gundah (KBBI). Jadi gundah merupakan makna asli kata galau. Hal ini sesuai dengan pendapat (Chaer, 2009: 6074) yang menyatakan bahwa makna denotatif adalah makna asli, makna yang bersumber dari makna leksem.











PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI



21.



Cewek juga suka tarik ulur, bro. kalau di percobaan pertama dia Cuma ngeread LINE lo maka jangan langsung galau dulu dan pindah ngechat cewek lain. Kode: JKK 6/ JKK 6/ MD 35



Kata ngeread merupakan kata slang yang diadaptasi dari bahasa Inggris digunakan oleh kaum remaja untuk untuk menyatakan kata membaca (Kitab Bahasa Gaul). Kata nge-read tergolong dalam kata tidak baku. Hal ini sesuai dengan pendapat (Pei & Gaynor 1954:199) yang mengatakan Slang merupakan suatu bentuk



(adjektiva). Kata nge-read Jenis kata kerja memiliki (verb). Hal ini bentuk kata dapat dilihat jadian dari kata dengan analisis read. Hal ini bentuk. dapat Melalui dibuktikan analisis bentuk dengan teknik kata kerja bagi unsur dapat langsung. Kata diterangkan nge-read oleh imbuhan memiliki me-, ber-, prefiks nge kan, di-, -i pada kata dasar (Keraf, 1980: read sehingga 85). Bentuk membentuk kata nge-read kata jadian akan nge-read. Kata disisipkan kata jadian me- sehingga (Baryadi, menjadi me2011:18) nge-read. adalah kata Dengan yang disisipkan kata merupakan me sebagai hasil ciri penentu penggabungan kata kerja dua morfem (verb), maka atau lebih. dapat di ketahui bahwa kata nge-chat ini berjenis 25



 Denotatif. Kata nge-read dalam kalimat tersebut memliki arti membaca (Kitab Bahasa Gaul). Jadi, Membaca merupakan makna asli kata ngeread. Hal ini sesuai dengan pendapat (Chaer, 2009: 60-74) yang mentkan bahwa makna denotatif adalah makna asli, makna yang bersumber dari makna leksem.











PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI



22.



Cewek juga



atau gaya bahasa dalam pemakaian yang umum, dibuat dengan adaptasi popular dan perluasan makna dari kata-kata yang ada dan dengan menyusun kata-kata baru tanpa memeperhatik an standar skolastik kaidah-kaidah linguistik dalam pembentukan kat-kata pada umumnya yang terbatas pada kelompokkelompok social atau kelompok tertentu. Kata nge-chat



kata kerja (verb).



Kata nge-chat



Jenis kata kerja Denotatif. Kata 26















PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI



suka tarik ulur, bro. kalau di percobaan pertama dia Cuma ngeread LINE lo maka jangan langsung galau dulu dan pindah ngechat cewek lain. Kode: BKJ 7/ JKK 7/ MD 36



merupakan kata slang yang diadaptasi dari bahasa Inggris dan populer digunakan oleh kaum remaja untuk menghubungi sesorang (Kitab Bahasa Gaul). Hal ini sesuai dengan pendapat (Pei & Gaynor 1954:199) yang mengatakan Slang merupakan suatu bentuk atau gaya bahasa dalam pemakaian yang umum, dibuat dengan adaptasi popular dan perluasan



memiliki bentuk kata jadian dari kata chat. Hal ini dapat dibuktikan dengan teknik bagi unsur langsung. Kata nge-chat memiliki prefiks nge pada kata dasar chat sehingga membentuk kata jadian nge-chat. Kata jadian (Baryadi, 2011:18) adalah kata yang merupakan hasil penggabungan dua morfem atau lebih.



(verb). Hal ini dapat dilihat dengan analisis kelompo kata. Melalui analisis kelompok kata kata kerja dapat diterangkan oleh kata dengan (Keraf, 1980: 85). Bentuk kata nge-chat akan disisipkan kata dengan sehingga menjadi dengan ngechat. Dengan disisipkan kata dengan sebagai ciri penentu kata kerja (verb), maka dapat di ketahui bahwa kata nge-chat ini berjenis kata kerja (verb). 27



nge- chat dalam kalimat tersebut memliki arti oboralan (Kitab Bahasa Gaul). Jadi, Oboralan merupakan makna asli kata ngeread. Hal ini sesuai dengan pendapat (Chaer, 2009: 60-74) yang mengatakan bahwa makna denotatif adalah makna asli, makna yang bersumber dari makna leksem.



PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI



23.



Cewek juga suka tarik ulur, bro. kalau di percobaan pertama dia Cuma ngeread LINE lo maka jangan



makna dari kata-kata yang ada dan dengan menyusun kata-kata baru tanpa memeperhatik an standar skolastik kaidah-kaidah linguistik dalam pembentukan kat-kata pada umumnya yang terbatas pada kelompokkelompok social atau kelompok tertentu. Kata bro merupakan kata slang serapan dari bahasa Inggris dan populer digunakan oleh kaum



Kata bro Jenis kata ganti memiliki orang ketiga bentuk kata (pronomina). penggalan dari kata brother. Kata bro berasal dari kata brother yang salah satu 28



 Denotatif. Kata bro dalam kalimat tersebut memiliki arti teman (Kitab Bahasa Gaul). Jadi, Teman merupakan makna asli kata bro. Hal ini sesuai dengan











PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI



langsung galau dulu dan pindah ngechat cewek lain. Kode: BKP 1/ JKG 2/ MD 20



remaja untuk memanggil teman (Kitab Bahasa Gaul). Hal ini sesuai dengan pendapat (Pei & Gaynor 1954:199) yang mengatakan Slang merupakan suatu bentuk atau gaya bahasa dalam pemakaian yang umum, dibuat dengan adaptasi popular dan perluasan makna dari kata-kata yang ada dan dengan menyusun kata-kata baru tanpa memeperhatik an standar skolastik



leksemnya yaitu ther mengalami pengekalan sehingga membentuk kata bro. Penggalang (Kridalaksana, 1989:162) adalah proses pemendekan yang mengekalkan salah satu bagian dari leksem.



pendapat (Chaer, 2009: 60-74) yang menyatakan bahwa makna denotatif adalah makna asli, makna yang bersumber dari makna leksem.



29



PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI



24.



kaidah-kaidah linguistik dalam pembentukan kat-kata pada umumnya yang terbatas pada kelompokkelompok social atau kelompok tertentu. Gimana kita Kata HTS ngasih sinyal merupakan kata naksir, terus slang yang pedekate, digunakan sampai sebagai istilah akhirnya untuk menyebut nembak, Hubungan Tanpa bahkan Status (Kitab kalaupun Bahasa Gaul). akhirnya si Kata HTS cowok hanya merupakan kata main-main tidak baku, dan alias tebar memunculkan pesona istilah baru. Hal akhirnya ini sesuai dengan watak playboy pendapat (Willis yang hanya dalam Alwasilah, doyan 1985:57) yang ngumpulin menyatakan



Kata HTS merupakan bentuk kata singkatan dari frase Hubungan Tanpa Status. Hal ini dapat dibuktikan dengan teknik bagi unsur langsung. Setiap huruf mewakili satuan lingual tertentu. Seperti kata HTS , Huruf “H” mewakili



Jenis kata benda (nomina). Hal ini dapat dilihat dengan analisis kelompok kata yaitu kata yang (Keraf, 1980: 85). Bentuk kata HTS yang memiliki arti Hubungan Tanpa Status akan disisipkan kata yang sehingga menjadi yang HTS . Dengan 30



 Denotatif. Kata HTS dalam kalimat tersebut memliki arti Hubungan Tanpa Status (Kitab Bahasa Gaul). Jadi, Hubungan Tanpa Status merupakan makna asli kata HTS. Hal ini sesuai dengan pendapat (Chaer, 2009: 60-74) yang menyatkan bahwa makna denotatif adalah makna asli, makna yang











PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI



banyak pacar atau HTS an bisa ke-detect. Kode: BKS 1/ JKB 6/ MD 25



25.



Masalahnya, kalau si cowok nggak menunjukkan keseriusan dan kegigihannya cowok hanya iseng ngedeketin atau malah PHP dia. Kode: BKS 2/ JKB 7/ MD 26



slang adalah hasil dayatemu kebahasaan, terutama kawula muda dan orangorang ceria yang menginginkan istilah-istilah segar, asli, tajam, atau apik dengan mana mereka bisa menyebut kembali gagasangagasan, tindakkantindakkan, dan objek-objek yang mereka sangat gandrungi. Kata PHP merupakan kata slang yang digunakan oleh kaum remaja sebagai istilah untuk menyebut sesorang Pemberi Harapan Palsu (Kitab Bahasa Gaul). Kata PHP



kata harapan, Huruf “T” mewakili kata Tanpa dan Huruf “S” mewakili kata Status. Singkatan (Kridalaksana, 1989:162) adalah salah satu hasil pemendekan yang berupa huruf atau gabungan huruf, baik yang dieja huruf demi huruf. Kata PHP merupakan bentuk kata singkatan dari frase Pemberi Harapan Palsu. Hal ini dapat dibuktikan dengan teknik bagi unsur langsung.



disisipkan kata yang sebagai ciri penentu kata benda (nomina), maka dapat di ketahui bahwa kata HTS ini berjenis kata benda (nomina).



bersumber dari makna leksem.



Jenis kata benda (nomina). Hal ini dapat dilihat dengan analisis kelompok kata yaitu kata yang (Keraf, 1980: 85). Bentuk kata PHP yang memiliki arti



 Denotatif. Kata PHP dalam kalimat tersebut memliki arti Pemberi Harapan Palsu (Kitab Bahasa Gaul). Jadi, Pemberi Harapan Palsu merupakan makna asli kata PHP. Hal ini sesuai



31











PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI



26.



Beraniin diri jemput kerumahnya untuk ketemu



merupakan kata tidak baku, dan memunculkan istilah baru. Hal ini sesuai dengan pendapat (Willis dalam Alwasilah, 1985:57) yang menyatakan slang adalah hasil dayatemu kebahasaan, terutama kawula muda dan orangorang ceria yang menginginkan istilah-istilah segar, asli, tajam, atau apik dengan mana mereka bisa menyebut kembali gagasangagasan, tindakkantindakkan, dan objek-objek yang mereka sangat gandrungi. Kata ortu merupakan kata slang yang digunakan oleh



Setiap huruf mewakili satuan lingual tertentu. Seperti kata, PHP Huruf “P” mewakili kata Pemberi, Huruf “H” mewakili kata Harapan, Huruf “P” mewakili kata Palsu. Singkatan (Kridalaksana, 1989:162) adalah salah satu hasil pemendekan yang berupa huruf atau gabungan huruf, baik yang dieja huruf demi huruf.



Pemberi Harapan Palsu akan disisipkan kata yang sehingga menjadi yang PHP. Dengan disisipkan kata yang sebagai ciri penentu kata benda (nomina), maka dapat di ketahui bahwa kata PHP ini berjenis kata benda (nomina).



dengan pendapat (Chaer, 2009: 6074) yang menyatakan bahwa makna denotatif adalah makna asli, makna yang bersumber dari makna leksem.



Bentuk kata ortu adalah akronim kata orang tua. Hal



Jenis kata benda (nomina). Hal ini dapat



Denotatif. Kata ortu dalam kalimat tersebut memliki arti



32















PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI



sama ortu. Kode: BKA 2/ JKB 10/ MD 30



kaum remaja sebagai istilah untuk menyebut orang tua (Kitab Bahasa Gaul). Kata ortu merupakan kata tidak baku, dan memunculkan istilah baru. Hal ini sesuai dengan pendapat (Willis dalam Alwasilah, 1985:57) yang menyatakan slang adalah hasil dayatemu kebahasaan, terutama kawula muda dan orangorang ceria yang menginginkan istilah-istilah segar, asli, tajam, atau apik dengan mana mereka bisa menyebut kembali gagasangagasan, tindakkantindakkan, dan objek-objek yang



ini dapat dibuktikan dengan teknik bagi unsur langsung setiap suku kata dapat mewakili satuan lingual tertentu. Seperti ortu kata “Or” mewakili suku kata Orang, dan kata “Tu” mewakili suku kata Tua. Akronim (Kridalaksana, 1989:162) adalah proses pemendekan yang ditulis dan dilafalkan sebagai sebuah kata yang sedikit banyak memenuhi kaidah fonotaktik Indonesia.



dilihat dengan analisis Transposisi (Keraf, 1980: 85). Bentuk kata ortu yang memiliki arti orang tua akan di transposisi dengan disisipkan kata si sehinggamenja di si ortu. Dengan disisipkan kata si- sebagai ciri penentu kata benda (nomina), maka dapat di ketahui bahwa kata ortu ini berjenis kata benda (nomina).



33



orang tua (Kitab Bahasa Gaul). Jadi, Orang tua merupakan makna asli kata ortu. Hal ini sesuai dengan pendapat (Chaer, 2009: 60-74) yang mengatkan bahwa makna denotatif adalah makna asli, makna yang bersumber dari makna leksem.



PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI



27.



mereka sangat gandrungi. Minta izin Kata gentle untuk ngajak merupakan main. asli ini kata slang membuat yang cewek ngerasa diadaptasi kita gentle. dari bahasa Kode: BKD 17/ Inggris JKS 16/ MD 39 digunakan oleh kaum remaja untuk untuk menyatakan kata berani (Kitab Bahasa Gaul). Hal ini sesuai dengan pendapat (Pei & Gaynor 1954:199) yang mengatakan Slang merupakan suatu bentuk atau gaya bahasa dalam pemakaian yang umum, dibuat dengan adaptasi



Kata gentle memiliki bentuk kata dasar. (dalam bahasa Inggris)



Jenis kata sifat (adjektiva). Hal ini dapat dilihat dengan analisis kelompok kata. Kata sifat dapat diterangkan oleh kata paling, lebih, sekali (Keraf, 1980: 87). Bentuk kata gentle akan disisipkan kata sekali sehingga menjadi gentle sekali. Dengan disisipkan kata sekali sebagai ciri penentu kata sifat (adjektiva), maka dapat di ketahui bahwa kata gentle ini berjenis kata sifat (adjektiva). 34



 Konotatif. Kata gentle dalam kalimat tersebut memiliki arti berani (Kitab Bahasa Gaul). Namun, kata gentle bisa diartikan sebagai kata ramah (Kamus Bahasa Inggris) sesuai dengan konteks tersebut kata gentle memiliki arti berani. Hal ini sesuai dengan pendapat (Chaer, 2009: 60-74) yang mengatakan makna konotatif adalah makna yang dari makna kognitif, kedalam kognitif tersebut dapat ditambahkan komponen makna lain.











PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI



28.



popular dan perluasan makna dari kata-kata yang ada dan dengan menyusun kata-kata baru tanpa memeperhatik an standar skolastik kaidah-kaidah linguistik dalam pembentukan kat-kata pada umumnya yang terbatas pada kelompokkelompok social atau kelompok tertentu. Cari tau Kata taste tentang taste si merupakan cewek. kata slang Kode: BKD 19/ yang JKS 17/ MK 7 diadaptasi dari bahasa Inggris



Kata taste berbentuk dasar (dalam bahasa Inggris)



Jenis kata sifat (adjektiva). (dalam bahasa Inggris)



35



 Denotatif. Kata taste dalam kalimat tersebut memliki arti rasa (Kitab Bahasa Gaul). Jadi, rasa merupakan makna











PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI



digunakan oleh kaum remaja untuk untuk menyatakan kata rasa (Kamus Bahasa Inggris). Hal ini sesuai dengan pendapat (Pei & Gaynor 1954:199) yang mengatakan Slang merupakan suatu bentuk atau gaya bahasa dalam pemakaian yang umum, dibuat dengan adaptasi popular dan perluasan makna dari kata-kata yang ada dan dengan menyusun



asli kata taste. Hal ini sesuai dengan pendapat (Chaer, 2009: 6074) Makna denotatif adalah makna asli, makna yang bersumber dari makna leksem.



36



PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI



29.



kata-kata baru tanpa memeperhatik an standar skolastik kaidah-kaidah linguistik dalam pembentukan kat-kata pada umumnya yang terbatas pada kelompokkelompok social atau kelompok tertentu. Nah, kata Kata radar Rama, begitu merupakan kata pedekate slang yang dilancarkan, di digunakan oleh situlah radar kaum remaja si cewek juga sebagai istilah berfungsi. untuk menyebut Kode: BKD 14/ alat pedekteksi JKB 2/ MK 7 (Kitab Bahasa Gaul). Hal ini sesuai dengan pendapat (Willis dalam Alwasilah, 1985:57) yang



Kata radar merupakan bentuk kata dasar. Hal ini dapat diketui dengan teknik bagi unsur langsung Seperti kata radar yaitu teridiri dari dua suku kata ra + dar menjadi kata



Jenis kata benda (nomina). Hal ini dapat diketahu melalui subgolongan kata benda. (Keraf, 1980:85) melalui subtitusi katakata (nama, kata ganti, sufiks nya 37



 Konotatif. Kata radar dalam kalimat tersebut memliki arti alat pendeteksi. Dalam konteks ini kata radar adalah kiasan dari perempuan untuk mendeteksi. Jadi, Alat pedeteksi merupakan makna kias dari kata radar. Hal ini











PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI



menyatakan slang adalah hasil dayatemu kebahasaan, terutama kawula muda dan orangorang ceria yang menginginkan istilah-istilah segar, asli, tajam, atau apik dengan mana mereka bisa menyebut kembali gagasangagasan.



radar. Kata dasar pada umumnya terjadi atau memiliki dua suku kata (Keraf, 1980: 56).



bermakna gramatikal) yang mempunyai ciri-ciri tertentu dan jumlahnya terbatas dapat menduduki segala macam fungsi yang dapat diduduki oleh suatu kata benda. Seperti kata radar akan disisipkan sufiks nya sehingga menjadi radarnya. Dengan disisipkannya kata nya sebagai penanda kata benda (nomina) melalui analisis sub golongan kata benda maka 38



sesuai dengan pendapat (Chaer, 2009: 60-74) yang menyatkan bahwa makna konotatif adalah makna yang dari makna kognitif, kedalam kognitif tersebut dapat ditambahkan komponen makna lain.



PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI



30.



Tengsin dong, kalau ketika lo nge-chat si Icha, misalnya, tapi lo nyapnya pake nama “Put”. Kode: BKD 15/ JKS 12/ MD 16



Kata tengsin merupakan kata slang yang digunakan oleh kaum remaja sebagai istilah untuk kata malu (Kitab Bahasa Gaul). Kata Tangsin merupakan kata tidak baku, dan memunculkan istilah baru. Hal ini sesuai dengan pendapat (Willis dalam Alwasilah, 1985:57) yang menyatakan slang adalah hasil dayatemu kebahasaan, terutama kawula muda dan orangorang ceria yang menginginkan istilah-istilah



Kata tengsin merupakan bentuk kata dasar. Hal ini dapat diketui dengan teknik bagi unsur langsung Seperti kata tengsin yaitu teridiri dari dua suku kata teng + sin menjadi kata tengsin. Kata dasar pada umumnya terjadi atau memiliki dua suku kata (Keraf, 1980: 56).



kata radar dapat diketahui sebagai kata benda (nomina). Jenis kata sifat (adjektiva). Hal ini dapat dilihat dengan analisis kelompok kata. Kata sifat dapat diterangkan oleh kata paling, lebih, sekali (Keraf, 1980: 87). Bentuk kata tengsin akan disisipkan kata sekali sehingga menjadi tengsin sekali. Dengan disisipkan kata sekali sebagai ciri penentu kata sifat (adjektiva), maka dapat di ketahui bahwa 39



 Denotatif. Kata tengsin dalam kalimat tersebut memliki arti malu (Kitab Bahasa Gaul). Jadi,malu merupakan makna asli kata tengsin. Hal ini sesuai dengan pendapat (Chaer, 2009: 6074) Makna denotatif adalah makna asli, makna yang bersumber dari makna leksem.











PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI



31.



Ketika si gebetan B udah nolak, baru deh ngajak ngedate si A. Kode: BKJ 8/ JKB 14/ MD 34



segar, asli, tajam, atau apik dengan mana mereka bisa menyebut kembali gagasangagasan, Kata ngedate merupakan kata slang yang adaptasi dari bahasa Inggris digunakan oleh kaum remaja untuk untuk menyatakan kata mengajak kencan pacar (Kamus Bahasa Inggris). Hal ini sesuai dengan pendapat (Pei & Gaynor 1954:199) yang mengatakan Slang merupakan



kata tengsin ini berjenis kata sifat (adjektiva).



Kata ngedate memiliki bentuk kata jadian darikata date. Hal ini dapat dibuktikan dengan teknik bagi unsur langsung. Kata ngedate memiliki prefiks nge pada kata dasar date sehingga membentuk kata jadian nge-date. Kata jadian (Baryadi, 2011:18) adalah kata yang merupakan hasil penggabungan



Jenis kata kerja (verb). Hal ini dapat dilihat dengan analisis bentuk. Melalui analisis bentuk kata kerja dapat diterangkan oleh imbuhan me-, ber-, kan, di-, -i (Keraf, 1980: 85). Bentuk kata ngedate akan disisipkan kata me- sehingga menjadi mengedate. Dengan disisipkan kata me- sebagai ciri penentu kata kerja 40



 Denotatif. Kata ngedate dalam kalimat tersebut memliki arti mengajak kencan pacar (Kitab Bahasa Gaul). Jadi, mengajak kencan pacar merupakan makna asli kata ngedate. Hal ini sesuai dengan pendapat (Chaer, 2009: 6074) yang menyatakan bahwa makna denotatif adalah makna asli, makna yang bersumber dari makna leksem.











PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI



suatu bentuk atau gaya bahasa dalam pemakaian yang umum, dibuat dengan adaptasi popular dan perluasan makna dari kata-kata yang ada dan dengan menyusun kata-kata baru tanpa memeperhatik an standar skolastik kaidah-kaidah linguistik dalam pembentukan kat-kata pada umumnya yang terbatas pada kelompokkelompok social atau kelompok tertentu.



dua morfem atau lebih.



(verb), maka dapat di ketahui bahwa kata ngedate ini berjenis kata kerja (verb).



41



PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI



32.



Lupa hobi, tanggal ultah, atau sesuatu yang di benci bisa mincing keributan. Kode: BKA 3/ JKB 9/ MD 31



Kata ultah



merupakan kata slang yang digunakan oleh kaum remaja sebagai istilah untuk menyebut hari ulang tahun (Kitab Bahasa Gaul). Kata ultah merupakan kata tidak baku, dan memunculkan istilah baru. Hal ini sesuai dengan pendapat (Willis dalam Alwasilah, 1985:57) yang menyatakan slang adalah hasil dayatemu kebahasaan, terutama kawula muda dan orangorang ceria yang menginginkan istilah-istilah segar, asli, tajam, atau apik dengan mana mereka bisa menyebut kembali gagasan-



Kata ultah memiliki bentuk kata akronim kata ulang tahun. Hal ini dapat dibuktikan dengan teknik bagi unsur langsung setiap suku kata mewakili satuan lingual. Seperti kata ultah, suku kata “Ul” mewakili satauan kata Ulang, dan suku kata “Tah”, mewakili kata Tahun. Akronim (Kridalaksana, 1989:162) adalah proses pemendekan yang ditulis dan dilafalkan sebagai sebuah kata yang



Jenis kata benda (nomina). Hal ini dapat diketahui melalui analisis bentuk yang mengadung morfem ke-an, pe-an, pe-, -an, ke- (Keraf, 1980: 84) Bentuk kata ultah akan disisipkan kata ke- sebingga menjadi keultah. Dengan disisipkan kata ke- sebagai ciri penentu kata benda (nomina), maka dapat di ketahui bahwa kata ultah ini berjenis kata benda (nomina).



42



Denotatif. Kata ultah dalam kalimat tersebut memliki arti ulang tahun (Kitab Bahasa Gaul). Ulang tahun merupakan makna asli kata ultah. Hal ini sesuai dengan pendapat (Chaer, 2009: 60-74) yang menyatkan bahwa makna denotatif adalah makna asli, makna yang bersumber dari makna leksem.















PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI



33.



Kode-kode yang dikirim cewek tuh susah dicerna. Kode: BKR 1/ JKB 11/ MK 5



gagasan, tindakkantindakkan, dan objek-objek yang mereka sangat gandrungi. Kata kode-kode merupakan kata slang yang digunakan oleh kaum remaja sebagai istilah untuk menyebut tanda-tanda (Kitab Bahasa Gaul). Kata kode-kode memunculkan istilah baru dalam konteks tertentu. Hal ini sesuai dengan pendapat (Willis dalam Alwasilah, 1985:57) yang menyatakan slang adalah hasil dayatemu kebahasaan, terutama kawula muda dan orangorang ceria yang



sedikit banyak memenuhi kaidah fonotaktik Indonesia. Kata kodekode memiliki bentuk redublikasi atau kata ulang. Redublikasi adalah pengulangan bentuk satuan kebahasaan. Kata ulang ini disebut ulangan utuh. (Keraf, 1980: 119)



Jenis kata benda (nomina). Hal ini dapat diketahui melalui analisis bentuk yang mengadung morfem ke-an, pe-an, pe-, -an, ke- (Keraf, 1980: 84) Bentuk kata kode-kode akan disisipkan kata -an sehingga menjadi kodekode-an. Dengan disisipkan kata -an sebagai ciri penentu kata benda (nomina), 43



 Denotatif. Kata kode-kode dalam kalimat tersebut memliki arti tanda-tanda (Kitab Bahasa Gaul). Jadi, Tanda-tanda merupakan makna asli kata kodekode . Hal ini sesuai dengan pendapat (Chaer, 2009: 60-74) yang menyatakan bahwa makna denotatif adalah makna asli, makna yang bersumber dari makna leksem.











PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI



34.



menginginkan istilah-istilah segar, asli, tajam, atau apik dengan mana mereka bisa menyebut kembali gagasangagasan, tindakkantindakkan, dan objek-objek yang mereka sangat gandrungi. Kita uda usaha Kata jokes bikin video termasuk nyanyi lagu dalam kata romantis, eh slang yang ternyata yang adaptasi dari lebih bikin doi bahasa klepek-klepek Inggris adalah kalau digunakan kita jago oleh kaum ngobrol dan remaja untuk bikin jokes untuk receh. menyatakan Kode: BKD 20/ kata lelucon JKB 13/ MD 38 (Kamus Bahasa Inggris). Hal ini sesuai dengan pendapat (Pei



maka dapat di ketahui bahwa kata kode-kode ini berjenis kata benda (nomina).



Kata jokes memiliki bentuk dasar. (dalam bahasa Inggris)



Jenis kata benda (nomina). Hal ini dapat diketahui melalui analisis bentuk yang mengadung morfem ke-an, pe-an, pe-, -an, ke- (Keraf, 1980: 84) Bentuk kata jokes akan disisipkan kata -an sehingga menjadi jokesan. Dengan 44



 Denotatif. Kata jokes dalam kalimat tersebut memliki arti lelucon (Kitab Bahasa Gaul). Jadi, Lelucon merupakan makna asli kata jokes. Hal ini sesuai dengan pendapat (Chaer, 2009: 6074) yang menyatkan bahwa makna denotatif adalah makna asli, makna yang bersumber dari makna leksem.











PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI



& Gaynor 1954:199) yang mengatakan Slang merupakan suatu bentuk atau gaya bahasa dalam pemakaian yang umum, dibuat dengan adaptasi popular dan perluasan makna dari kata-kata yang ada dan dengan menyusun kata-kata baru tanpa memeperhatik an standar skolastik kaidah-kaidah linguistik dalam pembentukan kat-kata pada umumnya yang terbatas



disisipkan kata -an sebagai ciri penentu kata benda (nomina), maka dapat di ketahui bahwa kata jokes ini berjenis kata benda (nomina).



45



PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI



35.



pada kelompokkelompok sosial atau kelompok tertentu. Kita uda usaha Kata receh bikin video adalah kata slang nyanyi lagu yang digunakan romantis, eh oleh kaum ternyata yang remaja sebagai lebih bikin doi istilah Cuma klepek-klepek murahan (Kitab adalah kalau Bahasa Gaul). kita jago Kata receh ngobrol dan merupakan kata bikin jokes tidak baku, dan receh. memunculkan Kode: BKD 29/ istilah baru. Hal JKS 22/ MK 8 ini sesuai dengan pendapat (Willis dalam Alwasilah, 1985:57) yang menyatakan slang adalah hasil dayatemu kebahasaan, terutama kawula muda dan orangorang ceria yang menginginkan istilah-istilah



Kata receh merupakan bentuk kata dasar. Hal ini dapat diketui dengan teknik bagi unsur langsung Seperti kata receh yaitu teridiri dari dua suku kata re + ceh menjadi kata receh. Kata dasar pada umumnya terjadi atau memiliki dua suku kata (Keraf, 1980: 56).



Jenis kata sifat (adjektiva). Hal ini dapat dilihat dengan analisis kelompok kata. Kata sifat dapat diterangkan oleh kata paling, lebih, sekali (Keraf, 1980: 87). Bentuk kata receh akan disisipkan kata sekali sehinggamenja di receh sekali. Dengan disisipkan kata sekali sebagai ciri penentu kata sifat (adjektiva), maka dapat di 46



Konotatif. Dalam konteks kalimat tersebut, kata receh memiliki arti cuma murahan (Kitab Bahasa Gaul).namun disisi lain kata receh juga memiliki arti uang (KBBI). Oleh karena itu untuk memahami makna dari kata tersebut, perlu dipahami arti dan kaitan konteksnya secara kognitif. Sehingga secara semantik kata receh ini memiliki makna konotatif. Hal ini sesuai dengan pendapat (Chaer,















PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI



36.



Apasih sih yang paling bikin melting? Kode: BKA 4/ JKK 9/ MK 6



segar, asli, tajam, atau apik dengan mana mereka bisa menyebut kembali gagasangagasan, tindakkantindakkan, dan objek-objek yang mereka sangat gandrungi. Kata melting adalah kata slang yang digunakan oleh kaum remaja sebagai istilah melayang tinggi (Kitab Bahasa Gaul). Kata melting merupakan kata tidak baku, dan memunculkan istilah baru. Hal ini sesuai dengan pendapat (Willis dalam Alwasilah, 1985:57) yang menyatakan slang adalah hasil dayatemu kebahasaan,



ketahui bahwa kata receh ini berjenis kata sifat (adjektiva).



Kata melting merupakan bentuk kata akronim dari kata melayang tinggi. Hal ini dapat dibuktikan dengan teknik bagi unsur langsung setiap suku kata mewakili satuan lingual. Seperti kata melting,suku kata “Mel” mewakili kata Melayang, dan suku kata “Ting”



2009: 60-74) yang menyatkan bahwa makna konotatif adalah makna yang dari makna kognitif, kedalam kognitif tersebut dapat ditambahkan komponen makna lain. Jenis kata kerja Konotatif. Kata (verb). Hal ini melting memiliki dapat dilihat arti melayang dengan analisis tinggi. Kata bentuk. melayang tinggi Melalui dapat diartikan analisis bentuk melayang tinggi kata kerja dengan secara dapat fisik, dapat pula diterangkan diartikan oleh imbuhan melayang tinggi me-, ber-, fikirannya kan, di-, -i sehingga untuk (Keraf, 1980: memahami 85). Bentuk maknanya perlu kata melting pemahaman akan kognitif dan disisipkan kata konteks. Hal ini me- sehingga sesuai dengan menjadi mependapat (Chaer, melting. 2009: 60-74) 47















PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI



37.



Di sekolahnya sendiri, dia sudah sukses bikin baper dua adek kelasnya dan bikin patah hati satu cewek teman seangkatannya . Kode: BKA 5/ JKB 5/ MD 18



terutama kawula muda dan orangorang ceria yang menginginkan istilah-istilah segar, asli, tajam, atau apik dengan mana mereka bisa menyebut kembali gagasangagasan, tindakkantindakkan, dan objek-objek yang mereka sangat gandrungi. Kata baper adalah kata slang yang digunakan oleh kaum remaja sebagai istilah bawa perasaan (Kitab Bahasa Gaul). Kata baper merupakan kata tidak baku, dan memunculkan istilah baru. Hal ini sesuai dengan pendapat (Willis dalam Alwasilah,



mewakili kata Tinggi. Akronim (Kridalaksana, 1989:162) adalah proses pemendekan yang ditulis dan dilafalkan sebagai sebuah kata yang sedikit banyak memenuhi kaidah fonotaktik Indonesia. Kata baper memiliki bentuk akronim dari kata bawa perasaan. Hal ini dapat dibuktikan dengan teknik bagi unsur langsung setiap suku mewakili satuan lingual. Seperti pada kata baper,



Dengan disisipkan kata me- sebagai ciri penentu kata kerja (verb), maka dapat di ketahui bahwa kata melting ini berjenis kata kerja (verb).



yang menyatkan bahwa makna konotatif adalah makna yang dari makna kognitif, kedalam kognitif tersebut dapat ditambahkan komponen makna lain.



Jenis kata benda (nomina). Hal ini dapat diketahui melalui analisis bentuk yang mengadung morfem ke-an, pe-an, pe-, -an, ke- (Keraf, 1980: 84) Bentuk kata baper akan disisipkan kata



Denotatif. Kata baper memiliki arti bawa perasaan (Kitab Bahasa Gaul). Jadi, bawa perasaan adalah makna asli dari kata baper. Hal ini sesuai dengan pendapat Chaer, 2009: 60-74) yang menyatkan bahwa makna denotatif adalah makna asli,



48















PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI



38.



1985:57) yang menyatakan slang adalah hasil dayatemu kebahasaan, terutama kawula muda dan orangorang ceria yang menginginkan istilah-istilah segar, asli, tajam, atau apik dengan mana mereka bisa menyebut kembali gagasangagasan, tindakkantindakkan, dan objek-objek yang mereka sangat gandrungi. Kalu belum Kata stalking tau akun si doi adalah kata bisa cari tahu slang yang dengan diadaptasi stalking segala dari bahasa medsosnya. Inggris Kode: BKJ 9 digunakan /JKK 16/ MD 37 oleh kaum remaja untuk untuk menyatakan



suku kata “Ba” mewakili kata Bawa, dan suku kata “Per” mewakili kata Perasaan. Akronim (Kridalaksana, 1989:162) adalah proses pemendekan yang ditulis dan dilafalkan sebagai sebuah kata yang sedikit banyak memenuhi kaidah fonotaktik Indonesia. Kata stalking memiliki bentuk kata jadian. (dalam bahasa Inggris)



ke-an sebingga menjadi kebaper- an. Dengan disisipkan kata ke - an sebagai ciri penentu kata benda (nomina), maka dapat di ketahui bahwa kata baper ini berjenis kata benda (nomina).



makna yang bersumber dari makna leksem.



 Jenis kata kerja Denotatif. Kata (verb). (dalam stalking dalam bahasa Inggris) kalimat tersebut memliki arti mengikuti (kamus bahasa Inggris) Jadi mengikuti merupakan makna asli kata stalking. Hal ini sesuai dengan pendapat 49











PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI



kata mengikuti (Kamus Bahasa Inggris). Hal ini sesuai dengan pendapat (Pei & Gaynor 1954:199) yang mengatakan Slang merupakan suatu bentuk atau gaya bahasa dalam pemakaian yang umum, dibuat dengan adaptasi popular dan perluasan makna dari kata-kata yang ada dan dengan menyusun kata-kata baru tanpa memeperhatik an standar



(Chaer, 2009: 6074) yang menyatakan bahwa makna denotatif adalah makna asli, makna yang bersumber dari makna leksem.



50



PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI



39.



skolastik kaidah-kaidah linguistik dalam pembentukan kat-kata pada umumnya yang terbatas pada kelompokkelompok social atau kelompok tertentu. Kalu kamu Kata nyokap biasa bawa adalah kata slang motor atau yang digunakan malah lagi oleh kaum bisa minjem remaja sebagai mobil nyokap, istilah untuk maka menyebut Ibu lakukanlah. (Kitab Bahasa Jemput si doi. Gaul). Kata Kode: BKD 11/ Nyokap JKB 4/ MD 21 merupakan kata tidak baku, dan memunculkan istilah baru. Hal ini sesuai dengan pendapat (Willis dalam Alwasilah, 1985:57) yang



Kata nyokap merupakan bentuk kata dasar. Hal ini dapat diketui dengan teknik bagi unsur langsung Seperti kata nyokap yaitu teridiri dari dua suku kata nyo + kap menjadi kata nyokap. Kata dasar pada umumnya terjadi atau



Jenis kata benda (nomina). Hal ini dapat dilihat dengan analisis Transposisi (Keraf, 1980: 85). Bentuk kata nyokap yang memiliki arti ibu akan di transposisi dengan disisipkan kata si sehinggamenja di si nyokap 51



 Denotatif. Kata nyokap dalam kalimat tersebut memliki arti ibu (Kitab Bahasa Gaul). Jadi, Ibu merupakan makna asli kata nyokap. Hal ini sesuai dengan pendapat (Chaer, 2009: 6074) yang menyatkan bahwa makna denotatif adalah makna asli, makna yang bersumber dari makna leksem.











PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI



40.



So pinterpinter liat situasi dulu, bro! jangan asal nyosor. Kode: BKJ 10/ JKK 10/ MK 3



menyatakan slang adalah hasil dayatemu kebahasaan, terutama kawula muda dan orangorang ceria yang menginginkan istilah-istilah segar, asli, tajam, atau apik dengan mana mereka bisa menyebut kembali gagasangagasan, Kata nyosor kata slang yang digunakan oleh kaum remaja sebagai istilah menyerang (Kitab Bahasa Gaul). Kata nyosor merupakan kata tidak baku, dan memunculkan istilah baru. Hal ini sesuai dengan pendapat (Willis dalam Alwasilah, 1985:57) yang



memiliki dua suku kata (Keraf, 1980: 56).



Dengan disisipkan kata si sebagai ciri penentu kata benda (nomina), maka dapat di ketahui bahwa kata nyokap ini berjenis kata benda (nomina).



Kata nyosor memiliki bentuk kata jadian. Hal ini dapat dibuktikan bahwa kata nyosor berasal dari bentuk kata dasar sosor yang mendapat simulfiks Nsehingga membentuk kata nyosor. Simultif yaitu



Jenis kata kerja (verb). Hal ini dapat dilihat dengan analisis bentuk. Melalui analisis bentuk kata kerja dapat diterangkan oleh imbuhan me-, ber-, kan, di-, -i (Keraf, 1980: 85). Bentuk kata nyosor akan 52



Konotatif. Dalam  konteks kalimat tersebut, kata nyosor memiliki arti menyerang dengan paruh. Secara kognitif dapat dipahami bahwa menyerang dengan paru tidak mungkin dilakukan oleh manusia dan hanya dilakukan oleh hewan. Sehingga secara semantik kata











PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI



41.



Cewek tuh, kalu uda nyaman curhat, itu tandanya dia uda percaya sama kamu, bro! Kode: BKA 6/ JKK 11/ MD 33



menyatakan slang adalah hasil dayatemu kebahasaan, terutama kawula muda dan orangorang ceria yang menginginkan istilah-istilah segar, asli, tajam, atau apik dengan mana mereka bisa menyebut kembali gagasangagasan,



afiks yang dimanifestasik an dengan ciri segmental yang dilebur pada kata dasar (Kridalaksana, 1989: 29)



Kata curhat adalah kata slang yang digunakan oleh kaum remaja sebagai istilah curahan hati (KBBI bahasa gaul). Kata curhat merupakan kata tidak baku, dan memunculkan istilah baru. Hal ini sesuai dengan pendapat (Willis dalam Alwasilah,



Kata curhat mempunyai bentuk kata akronim dari kata curahan hati. Hal ini dapat dibuktikan dengan teknik bagi unsur langsung setiap suku kata mewakili satuan lingual. Seperti kata curhat, suka



disisipkan kata mesehinggamenja di me-nyosor. Dengan disisipkan kata me- sebagai ciri penentu kata kerja (verb), maka dapat di ketahui bahwa kata nyosor ini berjenis kata kerja.



nyosor ini memiliki makna konotatif. Hal ini sesuai dengan pendapat (Chaer, 2009: 60-74) yang menyatkan bahwa makna konotatif adalah makna yang dari makna kognitif, kedalam kognitif tersebut dapat ditambahkan komponen makna lain. Jenis kata kerja Denotatif. Kata (verb). Hal ini curhat dalam dapat dilihat kalimat tersebut dengan teknik memliki arti kelompokata. curahan hati Melalui teknik (KBBI). Curahan kelompok kata hati merupakan kata kerja makna asli kata dapat curhat. Hal ini diterangkan sesuai dengan oleh kata pendapat (Chaer, dengan (Keraf, 2009: 60-74) 1980: 85). yang menyatakan Bentuk kata Makna denotatif curhat akan adalah makna disisipkan kata asli, makna yang 53















PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI



1985:57) yang menyatakan slang adalah hasil dayatemu kebahasaan, terutama kawula muda dan orangorang ceria yang menginginkan istilah-istilah segar, asli, tajam, atau apik dengan mana mereka bisa menyebut kembali gagasangagasan,



42.



Tukang modus bisa bikin baper juga. Kode: BKA 7/ JKS 13/ MK 2



Kata modus adalah kata slang yang digunakan oleh kaum remaja sebagai istilah modal dusta (Kitab Bahasa Gaul). Kata modus merupakan kata tidak baku, dan memunculkan



kata “Cur” mewakili kata Curhan, dan suku kata “Hat” mewakili kata Hati. Akronim (Kridalaksana, 1989:162) adalah proses pemendekan yang ditulis dan dilafalkan sebagai sebuah kata yang sedikit banyak memenuhi kaidah fonotaktik Indonesia. Memiliki bentuk akronim dari kata modal dusta. Hal ini dapat dibuktikan dengan teknik bagi unsur langsung setiap suku kata mewakili



dengan sehinggamenja di dengan curhat. Dengan disisipkan kata dengan sebagai ciri penentu kata kerja (verb), maka dapat di ketahui bahwa kata curhat ini berjenis kata kerja (verb).



bersumber dari makna leksem.



Kata sifat (adjektiva). Hal ini dapat dilihat dengan analisis kelompok kata. Kata sifat dapat diterangkan oleh kata paling, lebih, sekali (Keraf,



Konotatif. Dalam konteks kalimat tersebut, kata modus memiliki arti modal dusta. Namun, kata modus sendiri sebenarnya memliki beberapa arti yaitu cara, angka paling besar, angka



54















PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI



istilah baru. Hal ini sesuai dengan pendapat (Willis dalam Alwasilah, 1985:57) yang menyatakan slang adalah hasil dayatemu kebahasaan, terutama kawula muda dan orangorang ceria yang menginginkan istilah-istilah segar, asli, tajam, atau apik dengan mana mereka bisa menyebut kembali gagasangagasan.



satuan lingual. Seperti kata modus, suku kata “Mo” mewakili kata Modal, dan suku kata “Dus” mewakili kata Dusta. Akronim (Kridalaksana, 1989:162) adalah proses pemendekan yang ditulis dan dilafalkan sebagai sebuah kata yang sedikit banyak memenuhi kaidah fonotaktik Indonesia.



1980: 87). Bentuk kata modus akan disisipkan kata sekali sehingga menjadi modus sekali. Dengan disisipkan kata sekali sebagai ciri penentu kata sifat (adjektiva), maka dapat di ketahui bahwa kata modus ini berjenis kata sifat (adjektiva).



55



statistik, (KBBI). sedangkan menurut (Kitab Bahasa Gaul) kata modus memiliki arti modal dusta, pengalihan supaya tidak ketahuan, punya niat lain di balik pekerjaan yang dilakukan, cara yang digunakan seseorang. Sehingga untuk memahmi kata modus harus memahami secara kognitif dan konteks. Oleh karena itu, secara semantik kata modus ini memiliki makna konotatif. Hal ini sesuai dengan pendapat (Chaer, 2009: 60-74) yang menyatkan bahwa makna konotatif adalah makna yang dari



PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI



43.



Tipe cowok yang paling bikin ilfeel cewek. Kode: BKA 9/ JKS 14/ MD 29



makna kognitif, kedalam kognitif tersebut dapat ditambahkan komponen makna lain.  Kata ilfeel adalah Kata ilfeel Jenis kata sifat Denotatif. Kata kata slang yang memiliki (adjektiva). ilfeel dalam digunakan oleh bentuk Hal ini dapat kalimat tersebut kaum remaja akronim dari dilihat dengan memliki arti ilang sebagai istilah kata ilang analisis feeling (Kitab untuk menyebut feeling. Hal ini kelompok kata. Bahasa Gaul). ilang feeling dapat Kata sifat Jadi, Ilang (Kitab Bahasa dibuktikan dapat feeling Gaul). Kata ilfeel dengan teknik diterangkan merupakan makna merupakan kata bagi unsur oleh kata asli kata ilang tidak baku, dan langsung paling, lebih, feeling. Hal ini memunculkan setiap suku sekali (Keraf, sesuai dengan istilah baru. Hal kata mewakili 1980: 87). pendapat (Chaer, ini sesuai dengan satuan lingual. Bentuk kata 2009: 60-74) pendapat (Willis Seperti kata ilfeel akan yang menyatkan dalam Alwasilah, ilfeel, suku disisipkan kata bahwa makna 1985:57) yang kata “Il” sekali denotatif adalah menyatakan mewakili kata sehinggamenja makna asli, slang adalah Ilang, dan suku di ilfeel sekali. makna yang hasil dayatemu kata “Feel” Dengan bersumber dari kebahasaan, mewakili kata disisipkan kata makna leksem. terutama kawula Feeling. sekali sebagai muda dan orang- Akronim ciri penentu orang ceria yang (Kridalaksana, kata sifat menginginkan 1989:162) (adjektiva), istilah-istilah adalah proses maka dapat di 56











PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI



segar, asli, tajam, atau apik dengan mana mereka bisa menyebut kembali gagasangagasan.



44.



PK Kode: BKS 5/ JKB 12/ MK 4



pemendekan yang ditulis dan dilafalkan sebagai sebuah kata yang sedikit banyak memenuhi kaidah fonotaktik Indonesia. Kata PK adalah Kata PK slang yang memiliki digunakan oleh bentuk kaum remaja singkatan dari sebagai istilah kata penjahat untuk menyebut kelamin. Hal penjahat kelamin ini dapat (Kitab Bahasa dibuktikan Gaul). Kata PK dengan teknik merupakan kata bagi unsur tidak baku, dan langsung. memunculkan Setiap huruf istilah baru. Hal mewakili ini sesuai dengan satuan lingual. pendapat (Willis Seperti, kata dalam Alwasilah, PK huruf “P” 1985:57) yang mewakili menyatakan satuan kata slang adalah Penjahat, dan hasil dayatemu huruf “K” kebahasaan, mewakili terutama kawula satuan kata



ketahui bahwa kata ilfeel ini berjenis kata sifat (adjektiva).



Jenis kata benda (nomina). Hal ini dapat dilihat dengan analisis Transposisi (Keraf, 1980: 85). Bentuk kata PK yang merupakan singkatan dari kata Penjahat Kelamin dengan teknik transposisi akan disisipkan kata si sehingga menjadi si (PK) Penjahat Kelamin. 57



 Denotatif. Kata PK dalam kalimat tersebut memliki arti Penjahat Kelamin (Kitab Bahasa Gaul). Jadi, Penjahat Kelamin merupakan makna asli kata PK. Hal ini sesuai dengan pendapat (Chaer, 2009: 60-74) yang menyatkan bahwa makna denotatif adalah makna asli, makna yang bersumber dari makna leksem.











PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI



45.



muda dan orangorang ceria yang menginginkan istilah-istilah segar, asli, tajam, atau apik dengan mana mereka bisa menyebut kembali gagasangagasan, tindakkantindakkan, dan objek-objek yang mereka sangat gandrungi. Tapi, kalau Kata lebay TP-nya lebay adalah kata slang ya malesi juga. yang digunakan Kode: BKD 12/ oleh kaum JKK 12/ MD 17 remaja sebagai istilah untuk menyebut sesuatu yang dilebih-lebihkan (Kitab Bahasa Gaul). Kata lebay merupakan kata tidak baku, dan memunculkan istilah baru. Hal ini sesuai dengan



Kelamin. Singkatan (Kridalaksana, 1989:162) adalah salah satu hasil pemendekan yang berupa huruf atau gabungan huruf, baik yang dieja huruf demi huruf.



Dengan disisipkan kata si sebagai ciri penentu kata benda (nomina), maka dapat di ketahui bahwa kata PK ini berjenis kata sifat (nomina).



Kata lebay merupakan bentuk kata dasar. Hal ini dapat diketui dengan teknik bagi unsur langsung Seperti kata lebay yaitu teridiri dari dua suku kata le + bay menjadi kata lebay. Kata dasar pada umumnya



Jenis kata kerja (verb). Hal ini dapat dilihat dengan analisis kelompok kata. Melalui analisis kelompok kata kata kerja dapat diterangkan oleh kata dengan (Keraf, 1980: 85). Bentuk kata lebay akan disisipkan kata 58



 Denotatif. Kata lebay dalam kalimat tersebut memliki arti melebih-lebikan sesuatu (Kitab Bahasa Gaul). Jadi, melebihlebihkan sesuatu merupakan makna asli kata lebay. Hal ini sesuai dengan pendapat (Chaer, 2009: 6074) yang menyatkan bahwa akna denotatif











PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI



46.



Terus, TP nya pun nggak Cuma ke satu dua cewek. Kode: BKS 4/ JKK 13/ MD 27



pendapat (Willis dalam Alwasilah, 1985:57) yang menyatakan slang adalah hasil dayatemu kebahasaan, terutama kawula muda dan orangorang ceria yang menginginkan istilah-istilah segar, asli, tajam, atau apik dengan mana mereka bisa menyebut kembali gagasangagasan, Kata TP kata slang. Hal ini dapat diketaui bahwa Kata TP digunakan oleh kaum remaja sebagai istilah untuk menyebut sesorang yang tebar pesona (Kitab Bahasa Gaul). Kata TP merupakan kata tidak baku, dan



terjadi atau memiliki dua suku kata (Keraf, 1980: 56).



dengan sehingga menjadi dengan lebay. Dengan disisipkan kata dengan sebagai ciri penentu kata kerja (verb), maka dapat di ketahui bahwa kata lebay ini berjenis kata kerja verb).



adalah makna asli, makna yang bersumber dari makna leksem.



Kata TP memiliki bentuk kata singkatan dari kata tebar pesona. Hal ini dapat dibuktikan dengan teknik bagi unsur langsung. Setiap unsur huruf mewakili satuan lingual.



Jenis kata benda (nomina). Hal ini dapat dilihat dengan teknik Transposisi (Keraf, 1980: 85). Bentuk kata TP yang merupakan singkatan dari kata Tebar Pesona dengan



 Denotatif. Kata TP dalam kalimat tersebut memliki arti Tebar Pesona (Kitab Bahasa Gaul). Jadi, Tebar Pesona merupakan makna asli kata TP. Hal ini sesuai dengan pendapat (Chaer, 2009: 60-74) yang menyatakan bahwa makna



59











PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI



47.



“cewek gue ngeliat, anis itu dia bête dan diemin gue selama tiga hari!”



memunculkan istilah baru. Hal ini sesuai dengan pendapat (Willis dalam Alwasilah, 1985:57) yang menyatakan slang adalah hasil dayatemu kebahasaan, terutama kawula muda dan orangorang ceria yang menginginkan istilah-istilah segar, asli, tajam, atau apik dengan mana mereka bisa menyebut kembali gagasangagasan, tindakkantindakkan, dan objek-objek yang mereka sangat gandrungi. Kata bete adalah kata slang yang digunakan oleh kaum remaja sebagai istilah untuk menyebut



Seperti kata TP, huruf “T” mewakili kata Tebar, dan huruf “P” mewakili Pesona. Singkatan (Kridalaksana, 1989:162) adalah salah satu hasil pemendekan yang berupa huruf atau gabungan huruf, baik yang dieja huruf demi huruf.



transposisi akan disisipkan kata si sehingga menjadi si (TP) Tenebar Pesona. Dengan disisipkan kata si sebagai ciri penentu kata benda (nomina)., maka dapat di ketahui bahwa kata TP ini berjenis kata benda (nomina).



denotatif adalah makna asli, makna yang bersumber dari makna leksem.



Kata bete merupakan bentuk kata dasar. Hal ini dapat diketui dengan teknik



Jenis kata sifat (adjektiva). Hal ini dapat diterangkan oleh analsis kelompok kata



Konotatif. Dalam konteks kalimat tersebut, kata bete memiliki arti marah. Namun, kata bete sendiri



60















PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI



katanya menyesal” Kode: BKD 18/ JKS 15/ MK 11



sesorang yang kebosanan, belum tenar, marah. Kata bete merupakan kata tidak baku, dan memunculkan istilah baru. Hal ini sesuai dengan pendapat (Willis dalam Alwasilah, 1985:57) yang menyatakan slang adalah hasil dayatemu kebahasaan, terutama kawula muda dan orangorang ceria yang menginginkan istilah-istilah segar, asli, tajam, atau apik dengan mana mereka bisa menyebut kembali gagasangagasan, tindakkantindakkan, dan objek-objek yang mereka sangat gandrungi.



bagi unsur langsung Seperti kata bete yaitu teridiri dari dua suku kata be + te menjadi kata bete. Kata dasar pada umumnya terjadi atau memiliki dua suku kata (Keraf, 1980: 56).



paling, lebih, sekali (Keraf, 1980: 87). Bentuk kata bete akan disisipkan kata sekali sehingga menjadi bete sekali. Dengan disisipkan kata sekali sebagai ciri penentu kata sifat (adjektiva), maka dapat di ketahui bahwa kata bete ini berjenis kata sifat (adjektiva).



61



sebenarnya memliki beberapa arti (Kitab Bahasa Gaul) yaitu kebosanan, belum tenar, marah Sehingga secara semantik kata bete ini memiliki makna konotatif. Hal ini sesuai dengan pendapat (Chaer, 2009: 6074) yang menyatkan bahwa makna konotatif adalah makna yang dari makna kognitif, kedalam kognitif tersebut dapat ditambahkan komponen makna lain.



PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI



48.



Tau ada gebetan yang kece yang lewat depan tongkrongan sekolah udah pasti takis dong. Kode: BKD 22/ JKK 14/ MD 40



Kata takis merupakan kata slang yang digunakan oleh kaum remaja sebagai istilah untuk menyebut kata sikat (Kitab Bahasa Gaul). Kata takis merupakan kata tidak baku, dan memunculkan istilah baru. Hal ini sesuai dengan pendapat (Willis dalam Alwasilah, 1985:57) yang menyatakan slang adalah hasil dayatemu kebahasaan, terutama kawula muda dan orangorang ceria yang menginginkan istilah-istilah segar, asli, tajam, atau apik dengan mana mereka bisa menyebut kembali gagasan-



Kata takis merupakan bentuk kata dasar. Hal ini dapat diketui dengan teknik bagi unsur langsung Seperti kata takis yaitu teridiri dari dua suku kata ta + kis menjadi kata takis. Kata dasar pada umumnya terjadi atau memiliki dua suku kata (Keraf, 1980: 56).



Jenis kata kerja (verb). Hal ini dapat dilihat dengan analisis bentuk. Melalui analisis bentuk kata kerja dapat diterangkan oleh imbuhan me-, ber-, kan, di-, -i (Keraf, 1980: 85). Bentuk kata takis akan disisipkan kata di- sehingga menjadi ditakis. Dengan disisipkan kata di- sebagai ciri penentu kata kerja (verb), maka dapat di ketahui bahwa kata takis ini berjenis kata kerja (verb).



62



Konotatif. Dalam  konteks kalimat tersebut, kata takis memiliki arti sikat. Kata sikat sendiri sebenarnya dapat dipahami sebagi kata benda yaitu sikat sebagai alat untuk menyikat.namun, dalam konteks ini kata takis yang berarti sikat memiliki makud kata kerja yaitu dikati atau mendekati. Sehingga secara semantik kata takis atu sikat ini memiliki makna konotatif. Hal ini sesuai dengan pendapat (Chaer, 2009: 60-74) yang menyatkan bahwa makna konotatif adalah makna yang dari makna kognitif,











PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI



gagasan.



49.



Tatan, bayi, eh, bayi lucu yang nurut kalo diminta bergaya unyu. Kode: BKD 23/ JKS 11/ MD 41



Kata unyu merupakan kata slang yang digunakan oleh kaum remaja sebagai istilah untuk menyebut kata menggemaskan (Kitab Bahasa Gaul). kata unyu merupakan kata tidak baku, dan memunculkan istilah baru. Hal ini sesuai dengan pendapat (Willis dalam Alwasilah, 1985:57) yang menyatakan slang adalah hasil dayatemu kebahasaan, terutama kawula muda dan orangorang ceria yang menginginkan



Kata unyu merupakan bentuk kata dasar. Hal ini dapat diketui dengan teknik bagi unsur langsung Seperti kata unyu yaitu teridiri dari dua suku kata u + nyu menjadi kata unyu. Kata dasar pada umumnya terjadi atau memiliki dua suku kata (Keraf, 1980: 56).



kedalam kognitif tersebut dapat ditambahkan komponen makna lain.  Jenis kata sifat Denotatif (Kitab (adjektiva). Bahasa Gaul). Hal ini dapat Kata unyu dalam dilihat dengan kalimat tersebut analisis memiliki arti kelompok kata. menggemaskan. Kata sifat Jadi, dapat menggemaskan diterangkan merupakan makna oleh kata asli kata unyu. paling, lebih, Hal ini sesuai sekali (Keraf, dengan pendapat 1980: 87). (Chaer, 2009: 60Bentuk kata 74) yang unyu akan mengatakan disisipkan kata bahwa makna sekali denotatif adalah sehinggamenja makna asli, di unyu sekali. makna yang Dengan bersumber dari disisipkan kata makna leksem. sekali sebagai ciri penentu kata sifat (adjektiva), maka dapat di ketahui bahwa 63











PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI



50.



Biasanya mereka bermodal kepepet, tapi punya ide yang ciamik, hasilnya lebih keren daripada mereka yang punya modal gede, tapi idenya cemen. Kode: BKA 10/ JKS 19/ MD 43



istilah-istilah segar, asli, tajam, atau apik dengan mana mereka bisa menyebut kembali gagasangagasan. Kata cemen merupakan kata slang yang digunakan oleh kaum remaja sebagai istilah untuk menyebut kata cetek mental (Kitab Bahasa Gaul). kata cemen merupakan kata tidak baku, dan memunculkan istilah baru. Hal ini sesuai dengan pendapat (Willis dalam Alwasilah, 1985:57) yang menyatakan slang adalah hasil dayatemu kebahasaan, terutama kawula muda dan orang-



kata unyu ini berjenis kata sifat (adjektiva).



Kata cemen memiliki bentuk akronim dari kata cetek mental. Hal ini dapat dibuktikan dengan teknik bagi unsur langsung setiap suku kata mewakili satuan lingual. Seperti kata cemen, suku kata “Ce” mewakili kata Cetak, dan suku kata “Men” mewakili kata Mental Akronim (Kridalaksana,



Jenis kata sifat (adjektiva). Hal ini dapat dilihat dengan analisis kelompok kata. Kata sifat dapat diterangkan oleh kata paling, lebih, sekali (Keraf, 1980: 87). Bentuk kata cemen akan disisipkan kata sekali sehingga menjadi cemen sekali. Dengan disisipkan kata sekali sebagai ciri penentu kata sifat (adjektiva), maka dapat di 64



 Denotatif. Kata cemen dalam kalimat tersebut memiliki arti cetek mental (Kitab Bahasa Gaul). Jadi, cetek mental merupakan makna asli kata cemen. Hal ini sesuai dengan pendapat (Chaer, 2009: 6074) yang mengatakan bahwa makna denotatif adalah makna asli, makna yang bersumber dari makna leksem.











PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI



orang ceria yang menginginkan istilah-istilah segar, asli, tajam, atau apik dengan mana mereka bisa menyebut kembali gagasangagasan.



51.



Konyol, nyeleneh, dan “anjir!” Kode: BKD 24/ JKB 1/ MD 42



Kata anjir merupakan kata slang yang digunakan oleh kaum remaja sebagai istilah untuk menyebut kata anjing (Kitab Bahasa Gaul). Kata anjir merupakan kata tidak baku, dan memunculkan istilah baru. Hal ini sesuai dengan pendapat (Willis dalam Alwasilah, 1985:57) yang menyatakan slang adalah



1989:162) adalah proses pemendekan yang ditulis dan dilafalkan sebagai sebuah kata yang sedikit banyak memenuhi kaidah fonotaktik Indonesia. Kata anjir merupakan bentuk kata dasar. Hal ini dapat diketui dengan teknik bagi unsur langsung Seperti kata anjir yaitu teridiri dari dua suku kata an + jir menjadi kata anjir. Kata dasar pada umumnya terjadi atau memiliki dua suku kata



ketahui bahwa kata cemen ini berjenis kata sifat (adjektiva).



Kata benda (nomina). Hal ini dapat diketahu melalui subgolongan kata benda. (Keraf, 1980:85) melalui subtitusi katakata (nama, kata ganti, sufiks -nya) yang mempunyai ciri-ciri tertentu dan jumlahnya terbatas dapat menduduki 65



 Denotatif. Kata anjir dalam kalimat tersebut memiliki arti anjing (Kitab Bahasa Gaul). Jadi, anjing merupakan makna asli kata anjir. Hal ini sesuai dengan pendapat (Chaer, 2009: 6074) yang mengatakan bahwa makna denotatif adalah makna asli, makna yang bersumber dari makna leksem.











PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI



hasil dayatemu (Keraf, 1980: kebahasaan, 56). terutama kawula muda dan orangorang ceria yang menginginkan istilah-istilah segar, asli, tajam, atau apik dengan mana mereka bisa menyebut kembali gagasangagasan.



52.



“Waktu itu yang saya tau palingan cuma kripik sinjai (keripik sanjai…..



Kata jayus merupakan kata slang yang digunakan oleh kaum remaja sebagai istilah



Kata jayus merupakan bentuk kata dasar. Hal ini dapat diketui dengan teknik



segala macam fungsi yang dapat diduduki oleh suatu kata benda. Seperti kata “anjir” akan disisipkan kata itu sehingga menjadi itu anjir. Dengan disisipkannya kata itu sebagai sebagi penanda kata benda (nomina) melalui analisis sub golongan kata benda maka kata “anjir” dapat diketahui sebagai kata benda (nomina). Jenis kata sifat (adjektiva). Hal ini dapat dilihat dengan analisis kelompok kata. 66



Denotatif. Kata jayus dalam kalimat tersebut memiliki arti kurang lucu (Kitab Bahasa















PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI



53.



ahahaaha sorry untuk menyebut jayus)” kata kurang lucu (Kitab Bahasa Kode: BKD 25/ Gaul). Kata jayus JKS 20/ MD 44 merupakan kata tidak baku, dan memunculkan istilah baru. Hal ini sesuai dengan pendapat (Willis dalam Alwasilah, 1985:57) yang menyatakan slang adalah hasil dayatemu kebahasaan, terutama kawula muda dan orangorang ceria yang menginginkan istilah-istilah segar, asli, tajam, atau apik dengan mana mereka bisa menyebut kembali gagasangagasan. Di saat Kata narsis youtube dan merupakan kata content creator slang yang berlombadigunakan oleh lomba bikin kaum remaja



bagi unsur langsung Seperti kata jayus yaitu teridiri dari dua suku kata ja + yus menjadi kata jayus. Kata dasar pada umumnya terjadi atau memiliki dua suku kata (Keraf, 1980: 56).



Kata sifat dapat diterangkan oleh kata paling, lebih, sekali (Keraf, 1980: 87). Bentuk kata jayus akan disisipkan kata sekali sehingga menjadi jayus sekali. Dengan disisipkan kata sekali sebagai ciri penentu kata sifat (adjektiva), maka dapat di ketahui bahwa kata jayus ini berjenis kata sifat (adjektiva).



Gaul). Jadi, kurang lucu merupakan makna asli kata jayus. Hal ini sesuai dengan pendapat (Chaer, 2009: 6074) yang mengatakan bahwa makna denotatif adalah makna asli, makna yang bersumber dari makna leksem.



Kata narsis merupakan bentuk kata dasar. Hal ini dapat diketui



Jenis kata sifat (adjektiva). Hal ini dapat dilihat dengan analisis



Konotatif. Dalam konteks kalimat tersebut, kata narsis memiliki arti terkenal. Kata



67















PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI



video narsis dan lawak, yang bikin penonton haus hiburan, dua cowok kreatif ini justru bikin kita haus akan ilmu pengetahuan lewat konten youtube-nya. Kode: BKD 26/ JKS 21/ MK 10



54.



“Saat SMA, gue bisa



sebagai istilah untuk menyebut kata terkenal (Kitab Bahasa Gaul). Kata narsis merupakan kata tidak baku, dan memunculkan istilah baru. Hal ini sesuai dengan pendapat (Willis dalam Alwasilah, 1985:57) yang menyatakan slang adalah hasil dayatemu kebahasaan, terutama kawula muda dan orangorang ceria yang menginginkan istilah-istilah segar, asli, tajam, atau apik dengan mana mereka bisa menyebut kembali gagasangagasan.



dengan teknik bagi unsur langsung Seperti kata narsis yaitu teridiri dari dua suku kata nar + sis menjadi kata narsis. Kata dasar pada umumnya terjadi atau memiliki dua suku kata (Keraf, 1980: 56).



Kata hunting Bentuk kata adalah kata slang dasar dalam



kelompok kata. Kata sifat dapat diterangkan oleh kata paling, lebih, sekali (Keraf, 1980: 87). Bentuk kata narsis akan disisipkan kata sekali sehingga menjadi narsis sekali. Dengan disisipkan kata sekali ebagai ciri penentu kata sifat (adjektiva), maka dapat di ketahui bahwa kata narsis ini berjenis kata sifat (adjektiva).



Jenis kata kerja dalam 68



naris sendiri sebenarnya memiliki beberapa arti (Kitab Bahasa Gaul) yaitu norak abis, tumbuhan, terkenal. Namun dalam konteks ini kata narsis yang makud yaitu terkenal. Sehingga secara semantik kata takis atu sikat ini memiliki makna konotatif. Hal ini sesuai dengan pendapat (Chaer, 2009: 60-74) yang menyatkan bahwa makna konotatif adalah makna yang dari makna kognitif, kedalam kognitif tersebut dapat ditambahkan komponen makna lain. Denotatif. Kata hunting dalam















PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI



seminggu dua kali, pergi hunting foto pake analog” Kode: BKD 28/ JKK 15/ MD 13



yangg diadaptasi (Kamus



dari bahasa Bahasa Inggris Inggris) digunakan oleh kelompok remaja dalam berkomunikasi untuk menyebutkan kata berburu (Kamus Bahasa Inggris) sehingga lebih terlihat popular. selain itu kata hunting juga bukan kata baku dan hanya digunakan oleh kelompok usia tertentu. Hal ini sesuai dengan pendapat (Pei & Gaynor 1954:199) yang mengatakan Slang merupakan suatu bentuk atau gaya bahasa dalam pemakaian yang umum, dibuat dengan adaptasi popular



(kamus Bahasa Inggris)



69



kalimat tersebut memiliki arti berburu (Kamus Bahasa Inggris). Jadi, berburu merupakan makna asli kata hunting. Hal ini sesuai dengan pendapat (Chaer, 2009: 6074) yang mengatakan bahwa makna denotatif adalah makna asli, makna yang bersumber dari makna leksem.



PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI



dan perluasan makna dari katakata yang ada dan dengan menyusun katakata baru tanpa memeperhatikan standar skolastik kaidah-kaidah linguistik dalam pembentukan kat-kata pada umumnya yang terbatas pada kelompokkelompok social atau kelompok tertentu. 55.



Dulu musik ini masih dikenal oleh kelompok tertertentu jadi Gep-gepan. Kode: BKR 2/ JKB 17/ MD 12



Kata gep-gepan merupakan kata slang yang digunakan oleh kaum remaja sebagai istilah untuk menyebut kata genggengan atau kelompokkelompok (Kitab Bahasa Gaul). Kata gep-gepan



Kata gepgepan merupakan bentuk kata redublikasi atau kata ulang berimbuhan. Kata gepgepan dibagi menjadi dua unsur yang memiliki bentuk kata



Kata benda (nomina). Hal ini dapat diketahu melalui subgolongan kata benda. (Keraf, 1980:85) melalui subtitusi katakata (nama, kata ganti) yang 70



 Denotatif. Kata gep-gepan dalam kalimat tersebut memiliki arti geng-gengan atau kelompokkelompok. Jadi, geng-gengan atau kelompokkelompok merupakan makna asli kata gepgepan. Hal ini











PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI



merupakan kata tidak baku, dan memunculkan istilah baru. Hal ini sesuai dengan pendapat (Willis dalam Alwasilah, 1985:57) yang menyatakan slang adalah hasil dayatemu kebahasaan, terutama kawula muda dan orangorang ceria yang menginginkan istilah-istilah segar, asli, tajam, atau apik dengan mana mereka bisa menyebut kembali gagasangagasan.



yang berbeda yaitu bentuk kata dasar dan kata berimbuhan. Selanjutnya kedua bentuk ini digabungkan sehingga menjadi bentuk kata redublikasi atau kata ulang. Bentuk kata redublikasi atau kata ulang ini disebut ulangan berimbuhan. Ulangan berimbuhan (Keraf, 1980: 120) adalah ulangan atas bentuk dasar dan kata berimbuhan, baik pada lingga pertama mupun pada



mempunyai ciri-ciri tertentu dan jumlahnya terbatas dapat menduduki segala macam fungsi yang dapat diduduki oleh suatu kata benda. Seperti kata “gepgepan” akan disisipkan kata itu sehingga menjadi itu gep-gepan. Dengan disisipkannya kata itu sebagai sebagi penanda kata benda (nomina), melalui analisis sub golongan kata benda maka kata gep-gepan dapat diketahui sebagai kata benda 71



sesuai dengan pendapat (Chaer, 2009: 60-74) yang mengatakan bahwa makna denotatif adalah makna asli, makna yang bersumber dari makna leksem.



PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI



56.



Justru terlihat Alay jika tidak bisa menghargai dan menerima setiap perbedaan aliran musik. Kode: BKD 16/ JKS 8/ MD 14



Kata alay merupakan kata slang yang digunakan oleh kaum remaja sebagai istilah untuk menyebut kata berlebihan (Kitab Bahasa Gaul). Kata alay merupakan kata tidak baku, dan memunculkan istilah baru. Hal ini sesuai dengan pendapat (Willis dalam Alwasilah, 1985:57) yang menyatakan slang adalah hasil dayatemu kebahasaan, terutama kawula muda dan orangorang ceria yang menginginkan istilah-istilah segar, asli, tajam, atau apik dengan mana mereka bisa menyebut



lingga kedua Kata alay merupakan bentuk kata dasar. Kata dasar pada umumnya terjadi atau memiliki dua suku kata (Keraf, 1980: 56). Hal ini dapat diketui dengan teknik bagi unsur langsung Seperti kata alay yaitu teridiri dari dua suku kata a + lay menjadi kata alay..



(nomina). Jenis kata sifat (adjektiva). Hal ini dapat dilihat dengan analisis kelompok kata. Kata sifat dapat diterangkan oleh kata paling, lebih, sekali (Keraf, 1980: 87). Bentuk kata alay akan disisipkan kata sekali sehingga menjadi alay sekali. Dengan disisipkan kata sekali sebagai ciri penentu kata sifat (adjektiva), maka dapat di ketahui bahwa kata alay ini berjenis kata sifat (adjektiva).



72



 Denotatif. Kata alay dalam kalimat tersebut memiliki arti berlebihan . Jadi, berlebihan merupakan makna asli kata gepgepan. Hal ini sesuai dengan pendapat (Chaer, 2009: 60-74) yang mengatakan bahwa makna denotatif adalah makna asli, makna yang bersumber dari makna leksem.











PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI



57.



Area ini bisa dibilang area paling pewe yang ada disana. Kode: BKD 27/ JKS 13/ MD 45



kembali gagasangagasan. Kata pewe merupakan kata slang yang digunakan oleh kaum remaja sebagai istilah untuk menyebut kata posisi wenak (Kitab Bahasa Gaul). Kata pewe merupakan kata tidak baku, dan memunculkan istilah baru. Hal ini sesuai dengan pendapat (Willis dalam Alwasilah, 1985:57) yang menyatakan slang adalah hasil dayatemu kebahasaan, terutama kawula muda dan orangorang ceria yang menginginkan istilah-istilah segar, asli, tajam, atau apik dengan



Kata pewe merupakan bentuk kata dasar. Kata dasar pada umumnya terjadi atau memiliki dua suku kata (Keraf, 1980: 56). Hal ini dapat diketui dengan teknik bagi unsur langsung Seperti kata pewe yaitu teridiri dari dua suku kata pe + we menjadi kata pewe.



Jenis kata sifat (adjektiva). Hal ini dapat dilihat dengan analisis kelompok kata. Kata sifat dapat diterangkan oleh kata paling, lebih, sekali (Keraf, 1980: 87). Bentuk kata pewe akan disisipkan kata sekali sehinggamenja di pewe sekali. Dengan disisipkan kata sekali sebagai ciri penentu kata sifat (adjektiva), maka dapat di ketahui bahwa kata pewe ini berjenis kata sifat 73



 Denotatif. Kata pewe dalam kalimat tersebut memiliki arti posisi wenak (Kitab Bahasa Gaul).. Jadi, posisi wenak merupakan makna asli kata pewe. Hal ini sesuai dengan pendapat (Chaer, 2009: 6074) yang mengatakan bahwa makna denotatif adalah makna asli, makna yang bersumber dari makna leksem.











PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI



58.



Tapi kita juga jangan mengabaikan sisi keren diri kita saat nonton gigs. jangan sampai saltum ya! Kode: BKA 11/ JKS 18/ MD 46



mana mereka bisa menyebut kembali gagasangagasan. Kata saltum merupakan kata slang yang digunakan oleh kaum remaja sebagai istilah untuk menyebut kata salah kostum (Kitab Bahasa Gaul). Kata saltum merupakan kata tidak baku, dan memunculkan istilah baru. Hal ini sesuai dengan pendapat (Willis dalam Alwasilah, 1985:57) yang menyatakan slang adalah hasil dayatemu kebahasaan, terutama kawula muda dan orangorang ceria yang menginginkan istilah-istilah



(adjektiva).



Kata saltum Memiliki bentuk akronim dari kata salah kostum. Hal ini dapat dibuktikan dengan teknik bagi unsur langsung setiap suku kata mewakili satuan lingual. Seperti kata saltum, suku kata “Sal” mewakili kata Salah, dan suku kata “Tum” mewakili katakostum Akronim (Kridalaksana, 1989:162) adalah proses pemendekan



Jenis kata sifat (adjektiva). Hal ini dapat dilihat dengan analisis kelompok kata. Kata sifat dapat diterangkan oleh kata paling, lebih, sekali (Keraf, 1980: 87). Bentuk kata saltum akan disisipkan kata sekali sehinggamenja di saltum sekali. Dengan disisipkan kata sekali sebagai ciri penentu kata sifat (adjektiva), maka dapat di ketahui bahwa kata saltum ini 74



 Denotatif. Kata saltum dalam kalimat tersebut memiliki arti salah kostum (Kitab Bahasa Gaul). Jadi, salah kostum merupakan makna asli kata saltum. Hal ini sesuai dengan pendapat (Chaer, 2009: 6074) yang mengatakan bahwa makna denotatif adalah makna asli, makna yang bersumber dari makna leksem.











PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI



segar, asli, tajam, atau apik dengan mana mereka bisa menyebut kembali gagasangagasan.



No. 1. 2.



yang ditulis dan dilafalkan sebagai sebuah kata yang sedikit banyak memenuhi kaidah fonotaktik Indonesia.



berjenis kata sifat (adjektiva).



Keterangan Perbaiki beberapa bagian analisis yang kurang tepat, misalnya penulisan kata sifat seperti adjektiva. Pertimbangkan untuk menggunakan data yang berwujud kata-kata upatan; apakah perlu dipakai?



*) Keterangan. BKD: Bentuk Kata Dasar BKJ: Bentuk Kata Jadian BKA: Bentuk Kata Akronim BKS: Bentuk Kata Singkatan BKR: Bentuk Kata Redublikasi BKP: Bentuk Kata Penggalan JKB: Jenis Kata Benda JKK: Jenis Kata Kerja JKS: Jenis Kata Sifat 75



PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI



JKG: Jenis Kata Ganti MD: Makna Denotatif MK: Makna Konotatif Mengetahui Dosen Pembibing,



Dosen Triangulator,



Dr. B. Widharyanto, M.Pd.



A. Danang Satria Nugraha, S.S., M.A.



.



76