Jeruk Purut [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH TEKNOLOGI PENGOLAHAN MINYAK ATSIRI “Daun Jeruk Purut”



Kelompok 3 : 1. Adinda Nur Ailul (D182500106) 2. Anisa Baharudin (D182500125) 3. Desi Citra Damayanti M (D182500155) 4. Fitriani (D182500113) 5. Muhammad Munir Rendi Prastia (D182500120) 6. Muhammad Syaiful Anam (D182500159)



PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERKEBUNAN JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA SAMARINDA 2019



i



KATA PENGANTAR Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Kami haturkan puji syukur kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, serta inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Teknologi Pengolahan Minyak Atsiri tentang “Daun Jeruk Purut”. Makalah ini telah kami susun dengan sebaik mungkin dan mendapat bantuan dari berbagai pihak sehingga bisa memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Terlepas dari segala hal tersebut, kami sadar sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan dalam informasi yang ada. Oleh karenanya kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar nantinya kami dapat lebih baik lagi. Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang “Daun Jeruk Purut”



ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi kepada para



pembaca.



Samarinda, 29 November 2019



Kelompok 3



ii



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR......................................................................................i DAFTAR ISI..................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN................................................................................1 A. Latar Belakang.....................................................................................1 B. Rumusan Masalah...............................................................................2 C. Tujuan..................................................................................................2 BAB II PEMBAHASAN.................................................................................3 A. Morfologi dan Taksonomi Jeruk Purut (Citrus hystrix D. C.)................3 B. Kandungan dan Manfaat Daun Jeruk Purut.........................................4 C. Minyak Atsiri Daun Jeruk Purut...........................................................5 D. Minyak daun jeruk purut (Kaffir lime oil)...............................................6 BAB III PENUTUP........................................................................................9 A. Kesimpulan...........................................................................................9 B. Saran....................................................................................................9 DAFTAR PUSTAKA



1



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Indonesia memiliki banyak sumber daya alam dalam bidang agrobisnis. Salah satu sumber daya alam yang potensial adalah jeruk purut. Jeruk



purut



Tenggara yang



termasuk



banyak



suku Rutaceae yang berasal dari Asia



ditanam



di



beberapa



negara termasuk



Indonesia. Tanaman ini berpotensi sebagai penghasil minyak atsiri. Daun jeruk purut mengandung sabinena dan limonena yang berguna untuk kosmetik, aromaterapi, pencuci rambut, antelmintik, obat sakit kepala, nyeri lambung



dan



biopestisida.



Daunnya



juga sering



digunakan



sebagai rempah yang berfungsi untuk memberi aroma yang khas pada masakan. Jeruk purut (Citrus hystrix D. C.) merupakan tanaman buah yang banyak ditanam oleh masyarakat Indonesia di pekarangan atau di kebun. Bentuk jeruk purut bulat dengan tonjolan-tonjolan, permukaan kulitnya kasar dan tebal. Tanaman jeruk purut berasal dari Asia Timur, Asia Tenggara, dan Indonesia. Nama ilmiah jeruk purut adalah Citrus hystrix D. C. (Agusta, 2000). Jeruk purut adalah tanaman yang banyak dijumpai sehingga mudah dijangkau oleh masyarakat. Tanaman ini berasal dari genus Citrus merupakan tanaman penghasil minyak atsiri. Tumbuhan ini merupakan tumbuhan perdu yang biasanya dimanfaatkan buah dan daunnya sebagai bumbu penyedap masakan. Dalam perdagangan internasional dikenal sebagai kaffir lime (Miftahendrawati, 2014). Jeruk purut juga merupakan salah satu tanaman hortikultura yang lazim digunakan sebagai cita rasa alami pada berbagai produk makanan dan minuman di Indonesia dan negara-negara Asia lainnya. Cita rasa dari daun jeruk purut berasal dari minyak atsiri yang dikandungnya yang komponen utamanya yaitu sitronellal. Kandungan sitronellal yang tinggi



2



menjadi salah satu kelebihan minyak daun jeruk purut di bidang industri, khususnya industri parfum dan kosmetik (Aji dkk., 2015). Jeruk purut memiliki banyak manfaat diantaranya adalah air perasan daging buah jeruk purut dapat digunakan sebagai obat batuk, obat kulit, dan antiseptik. Selain itu buah jeruk purut digunakan untuk menghilangkan bau amis pada ikan, pengharum tepung tawar, dan pencuci rambut. (Miftahendrawati, 2014). B. Rumusan Masalah 1. Apa itu daun jeruk purut ? 2. Apa saja kandungan dan manfaat yang berasal dari daun jeruk purut? 3. Apa itu minyak atsiri daun jeruk purut dan minyak daun jeruk purut (kaffir lime oil) ? 4. Apa saja karakteristik dan komponen kimia yang terdapat dalam minyak atsiri daun jeruk purut?



C. Tujuan Makalah ini dibuat agar mahasiswa dapat mengetahui tentang jeruk purut terutama daunnya, untuk mengetahui kandungan yang terdapat di dalam daun jeruk purut, serta untuk mengetahui tentang minyak atsiri dari daun jeruk purut.



3



BAB II PEMBAHASAN A. Morfologi dan Taksonomi Jeruk Purut (Citrus hystrix D. C.) Citrus atau yang dikenal dengan jeruk adalah salah satu tanaman yang mempunyai nilai ekonomi tinggi karena mengandung vitamin C dan digunakan sebagai penyedap masakan. Terdapat senyawa bioaktif seperti minyak atsiri, flavonoid, saponin, dan steroid dalam daun jeruk (Hebert dkk., 2014). Bahan aktif yang penting bagi kesehatan yang terdapat dalam daun jeruk adalah vitamin C, flavonoid, karotenoid, limonoid, dan mineral. Flavonoid merupakan bahan antioksidan yang mampu menetralisir oksigen reaktif dan berkontribusi terhadap pencegahan penyakit kronis seperti kanker (Devy, 2010). Jeruk purut termasuk famili Rutaceae, dimana bagian buah dan daunnya umumnya dipakai oleh masyarakat sebagai obat tradisional. Bagian daun umumnya digunakan untuk mengatasi kelelahan sehabis sakit berat dan juga untuk menambah cita rasa masakan, sedangkan kulitnya digunakan sebagai obat bisul, panas dalam, radang kulit, radang payudara, kulit bersisik, dan kulit mengelupas (Setiawan, 2000). Selain itu, kulit buah jeruk purut juga dapat digunakan untuk penyedap masakan, pembuatan kue, dan dibuat manisan (Setiadi dan Parmin, 2004). Taksonomi jeruk purut adalah sebagai berikut (Miftahendrawati, 2014): Kerajaan : Plantae Sub Kerajaan : Tracheobionta Super Divisi : Spermatophyta Divisi : Magnoliophyta Kelas : Magnoliopsida Sub Kelas : Rosidae



4



Bangsa : Sapindales Suku : Rutaceae Marga : Citrus Jenis : Citrus hystrix D. C. Jeruk purut memiliki daun majemuk menyirip beranak daun satu dan tangkai daun sebagian melebar menyerupai anak daun. Helaian anak daun berbentuk bulat telur sampai lonjong, pangkal membundar atau tumpul, ujung tumpul sampai meruncing, tepi beringgit, panjang 8 – 15 cm, lebar 2 – 6 cm, kedua permukaan licin dengan bintik-bintik kecil berwarna jernih, permukaan atas warnanya hijau tua agak mengkilap, permukaan bawah hijau muda atau hijau kekuningan, buram, dan jika diremas baunya harum. Bunganya berbentuk bintang dan berwarna putih kemerah-merahan atau putih kekuning-kuningan. Bentuk buahnya bulat telur, kulitnya hijau berkerut, berbenjol-benjol, dan rasanya asam agak pahit (Soepomo, 2012). B. Kandungan dan Manfaat Daun Jeruk Purut Daun jeruk purut mengandung senyawa bioaktif seperti flavonoid, steroid, kumarin, fenolik, tanin, saponin, terpen, dan minyak atsiri. Sedangkan, bagian kulit buah jeruk purut banyak mengandung senyawa golongan flavonoid dan steroid, serta senyawa kumarin (Setiawan, 2000). Daun jeruk purut mengandung tanin 1,8 %, steroid, triterpenoid, dan minyak atsiri 1 – 1,5 %. Kulit jeruk purut mengandung saponin, tanin dan minyak atsiri 2 – 2,5 % (Miftahendrawati, 2014). Daun jeruk purut juga digunakan sebagai bahan utama dalam obatobatan tradisional. Daun jeruk purut mengandung alkaloid, polifenol, minyak atsiri, tanin, flavonoid. Jeruk purut memiliki efek farmakologis sebagai antiseptik dan antioksidan. Senyawa yang terdapat dalam daun jeruk purut yang berfungsi sebagai antibakteri adalah alkaloid, flavonoid, dan tanin (Miftahendrawati, 2014).



5



Manfaat daun jeruk purut yang paling utama adalah sebagai penambah aroma masakan. Bisa dalam keadaan segar maupun kering. Jika Anda penggemar masakan Thailand seperti Tom Yam dan Tom Khaa, pasti Anda sudah familiar dengan nikmatnya pengaruh rasa daun jeruk purut. Kandungan daun jeruk purut seolah melebur dalam cita rasa masakan dan menjadikannya istimewa. Tak hanya Thailand, Negara seperti Kamboja, Semenanjung Malaya dan lainnya juga gemar menjadikan daun jeruk purut sebagai penguat rasa. Indonesia juga demikian, pasti sudah tidak asing dengan rempeyek. Penganan yang satu ini akan lebih nikmat jika ditambahkan irisan segar daun jeruk purut. Sementara itu, di Pulau Sumatera dan juga Pulau Bali, daun jeruk purut sering dijadikan bumbu pelengkap ayam dan ikan bakar. Daun jeruk purut sudah sejak lama dikembangkan dan digunakan sebagai penyedap pada berbagai masakan. Penyulingan daun jeruk purut menjadi minyak atsiri merupakan salah satu alternatif untuk mengatasi kerusakan karena penyimpanan atau kerusakan lain yang umum terjadi pada hasil tanaman hortikultura (Wijaya et al., 2000).



C. Minyak Atsiri Daun Jeruk Purut Minyak atsiri yang berasal dari daun jeruk purut disebut combava petitgrain dalam bahasa afrika, yang banyak digunakan dalam industri makanan, minuman, farmasi, flavor, parfum, pewarna, dan lain-lain. Misalnya dalam industri pangan banyak digunakan sebagai pemberi cita rasa dalam produk-produk olahan. Minyak daun jeruk purut mengandung senyawa aldehida yang sangat tinggi sehingga cocok sebagai antibakteri dan mikroorganisme lain. Aromanya



yang



menyegarkan,



membersihkan



dan



mengurangi



peradangan saluran pernafasan. Minyak daun jeruk purut dalam perdagangan internasional disebut kaffir lime oil. Minyak atsiri ini banyak diproduksi di Indonesia dengan output beberapa ton pertahun. Harga kaffir



6



lime oil asal Indonesia yaitu sebesar USD 65,00-75,00 perkilogram. Minyak atsiri merupakan minyak yang terkandung dalam bahan-bahan alami seperti dari tanaman cengkeh, serai, nilam, jeruk purut dan lain-lain (Somantri, 2009). Jeruk purut mengandung citronelal yang merupakan salah satu minyak atsiri. Minyak atsiri dapat diperoleh melalui proses destilasi atau penyulingan. (Guenther, 1987). 



Komponen dan Kandungan Kimia Minyak Daun Jeruk Purut Tabel 1. KANDUNGAN KIMIA Komponen Kimia



Komposisi (%)



Kalori Kadar air Lemak Protein Karbohidrat Fiber Kadar abu Ca(mg) P(mg) Fe(mg) Karoten Vitamin : Thiamin (mg)                 Riboflavin (mg)                 Niacin (mg)                 Asam Askorbat (mg)



146,0 57,1 3,1 6,8 29,0 8,2 4,0 1,672 20,0 3,8 1,185 0,20 0,35 1,0 20,0



D. Minyak daun jeruk purut (Kaffir lime oil) Minyak atsiri ini dihasilkan dari penyulingan daun jeruk lime (Citrus hystrix) dan dalam perdagangan disebut kaffir lime oil. Daun jeruk purut sehari-hari diperdagangkan dan digunakan sebagai bumbu atau penyedap dalam berbagai masakan. Bila dilihat dari aspek kimia, komponen utama dari minyak ini adalah senyawa sitral, menyerupai minyak sereh dapur atau lemon grass oil. Flavor minyak daun jeruk purut agak berbeda dari flavor minyak sereh dapur, minyak daun jeruk purut lebih segar dan lebih lembut, sehingga banyak digunakan dalam pengolahan makanan, sementara minyak sereh dapur banyak digunakan dalam formula parfum.



7



Penyulingan minyak daun jeruk purut belum banyak dilakukan, namun dengan berkembang-nya industri makanan, minuman dan flavor, minyak daun jeruk purut merupakan salah satu alternatif yang potensial. Hasil penyulingan yang di-lakukan di Balittro, rendemen minyak daun jeruk purut berkisar antara 1,0-1,5% . Berikut ini karakteristik minyak daun jeruk purut hasil penyulingan. Tabel 2. Karakteristik minyak daun jeruk purut Karakteristik Berat jenis



Nilai 0,86



Indeks bias



1,46



Putaran optik



-2o 30’



Kelarutan dalam ethanol



Larut jernih 1:1



Bilangan ester



10,10



Kadar sitral



32,5



Ekstraksi adalah proses pemisahan suatu zat berdasarkan perbedaan kelarutannya terhadap dua cairan tidak saling larut yang berbeda, biasanya air dan yang lainnya pelarut organik. Ekstraksi dapat dilakukan dengan berbagai cara. Ekstraksi menggunakan pelarut didasarkan pada kelarutan komponen terhadap komponen lain dalam campuran (Suyitno, 1989). Shriner et al. (1980) menyatakan bahwa pelarut polar akan melarutkan solut yang polar dan pelarut non polar akan melarutkan solut yang non polar atau disebut dengan “like dissolve like”.



Tabel 3. Komponen Minyak Daun Jeruk Purut Komponen



Presentase



Sitronelal Sitronelol Linalol Geraniol Komponen



81,49% 8,22% 3,69% 0,31% 6,29%



8



Lain  Sitronellal merupakan senyawa monoterpena yang mempunyai gugus aldehid, ikatan rangkap dan rantai karbon yang memungkinkan untuk mengalami reaksi siklisasi aromatisasi. Kandungan daun jeruk purut cukup beragam antara lain zat tannin, steroid, triterpenoid dan juga minyak atsiri. Sumber bau harum pada daun jeruk purut sesungguhnya berasal dari kandungan minyak atsirinya yang tinggi.  Minyak ini dikenal juga dengan nama minyak Eteris atau Aetheric Oil. Merupakan komponen terbesar minyak nabati. Wujudnya kental dan mudah menguap di suhu ruang sehingga menebarkan aroma yang khas. Minyak atsiri sering dijadikan dasar wewangian dan disebut sebagai bibit minyak wangi. Khasiat minyak atsiri bagi kesehatan cukup beragam antara lain, sebagai median relaksasi, mengolah stress, sebagai antibiotik konvensional yang sangat aktif terhadap mikroba seperti bakteri, virus dan juga jamur. Dengan menggunakan daun jeruk, khasiat minyak atsiri bisa di dapatkan.



9



BAB III PENUTUP



A. Kesimpulan 1. Jeruk (atau limau/limo) purut (Citrus hystrix D.C.)



merupakan



tumbuhan perdu yang dimanfaatkan terutama buah dan daunnya sebagai bumbu penyedap masakan. 2. Minyak atsiri yang berasal dari daun jeruk purut banyak digunakan dalam industri makanan, minuman, farmasi, flavor, parfum, pewarna, dan lain-lain. 3. Kandungan daun jeruk purut cukup beragam antara lain zat tannin, steroid triterpenoid dan juga minyak atsiri. B. Saran Kami merasa mungkin masih ada kekurangan dalam penyajian informasi dalam makalah ini karena keterbatasan kami sebagai manusia biasa



DAFTAR PUSTAKA Agusta, A. 2000. Minyak Atsiri Tumbuhan Tropika Indonesia. Laboratorium Fitokimia Puslitbang Biologi-LIPI, Institut Teknologi Bandung, Bandung. Halaman 45. Aji, Y. M., Utami, R., Kawiji, dan Khasanah, L. U. 2015. Pengaruh perlakuan pendahuluan terhadap karateristik mutu minyak atsiri daun jeruk purut (Citrus hystrix D. C.). Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan 4(2): 48 – 55. Devy. 2010. Kandungan Flavonoid dan Limonoid pada Berbagai Fase Pertumbuhan Tanaman Jeruk Kalamondin (Citrus mitis Blanco) dan Purut (Citrus hystrix D. C.). Jurnal Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika 2(2): 109 – 114. Guenther, E. 1987. Minyak Atsiri Jilid I (Terjemahan). Jakarta. UI Press. Hebert, A., Yotopranoto, S., dan Hamidah. 2014. Efektivitas Ekstrak Daun Jeruk Purut (Citrus hystrix), Jeruk Limau (Citrus amblycarpa), dan Jeruk Bali (Citrus maxima) terhadap Larva Aedes aegypti. Aspirator 6(1): 1 – 6. Miftahendrawati. 2014. Efek antibakteri ekstrak daun jeruk purut (Citrus hystrix) terhadap bakteri Streptococcus mutans. Skripsi. Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Hasanuddin, Makasar. Sarwono, B. 1986. Jeruk dan Kerabatnya. Jakarta. Penebar Swadaya. Setiadi dan Parmin. 2004. Jeruk Asam. Penebar Swadaya, Jakarta. Halaman 12.



2



Setiawan, D. 2000. Atlas Tumbuhan Organik Indonesia. Persi.co.id. Diakses 29 November 2019



Shriner et al. 1980. The Systematic Identification of Organic Compounds 6th Edition. Singapore. John Wiley and Sons Inc. Soepomo. 2012. Jeruk Purut (Citrus hystrix D. C.). http://www.pdpersi.co.id. Diakses 29 November 2019. Somantri, A.S. 2009. Sistem Informasi Teknologi Penyulingan Minyak Atsiri : Kasus Penyulingan Minyak Nilam. Prosidding. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian. Suyitno. 1989. Petunjuk Laboratorium Rekayasa Pangan Proyek Pengembangan Pusat Fasilitas Bersama Antar Universitas (Bank Dunia XVII). Yogyakarta. PAU Pangan dan Gizi UGM. Wijaya et al. 2000. Ekstraksi Minyak Atsiri dari Daun Jeruk Purut Pada Skala Pilot-Plant. Institut Pertanian Bogor.