Job Sheet Hidrolik Dan Pneumatik [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

JOB SHEET



HIDROLIK DAN PNEUMATIK (OTO.109)



Pengampu Mata Kuliah:



Muslim, S.Pd., M.Pd.T.



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF JURUSAN TEKNIK OTOMOTIF FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2020



KATA PENGANTAR



Dalam rangka pengembangan kurikulum 2013 melalui proyek Islamic Development Bank (IDB) program studi Pendidikan Teknik Otomotif FT UNP diberikan tugas untuk menyiapkan perangkat pembelajaran. Perangkat pembelajaran yang di buat adalah untuk mata kuliah praktikum Hidrolik dan Pneumatik, yang terdiri atas silabus, Satuan Acara Pembelajaran, dan Job sheet. Perangkat pembelajaran ini akan menuntun mahasiswa yang mengambil mata kuliah praktikum hidrolik dan pneumatik di jurusan Teknik Otomotif Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang. Mata kuliah ini merupakan kelompok Mata Kuliah Keilmuan dan Keterampilan (MKK), yang diambil mahasiswa pada semester empat (genap). Adapun kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh mahasiswa yang mengikuti mata kuliah praktikum hidrolik dan pneumatik ini adalah mahasiswa mampu; mengaplikasikan dan membuktikan prinsip, konsep, cara kerja, pengenalan komponen dan cara mengaplikasikan rangkaian hidrolik dan pneumatik. Dalam penyusunan perangkat pembelajaran ini penulis menyadari atas segala kelemahan dan kelupaan, oleh sebab itu penulis sangat berterimakasih atas kritikan dan masukan untuk kesempurnaannya.



Penulis,



Muslim, S.Pd., M.Pd.T



i



DAFTAR ISI Kata Pengantar .........................................................................................................



i



Daftar Isi ..................................................................................................................



ii



Job Sheet 1 Pengamatan Komponen-komponen Pneumatik....................................



1



Job Sheet 2 Rangkaian Silinder Kerja Tunggal Pneumatik ....................................



6



Job Sheet 3 Rangkaian Silinder Kerja Ganda Pneumatik .......................................



10



Job Sheet 4 Rangkaian Resiprokal 1 Silinder ...............................................................



15



Job Sheet 5 Gerakan Resiprokal (A+ A-) .....................................................................



17



Job Sheet 6 Gerakan Resiprokal Dua Silinder (A+, B+, A-, B-) ...............................



19



Job Sheet 7 Alat Penekuk Dan Pembagian Peti-Peti .................................................



21



MID Semester ..........................................................................................................



25



Job Sheet 9 Pengamatan Komponen-komponen Hidrolik ......................................



26



Job Sheet 10 Rangkaian Silinder Kerja Tunggal Hidrolik.......................................



29



Job Sheet 11 Rangkaian Silinder Kerja Ganda Hidrolik .........................................



34



Job Sheet 12 Rangkaian Resiprokal 1 Silinder Hidrolik ..............................................



37



Job Sheet 13 Gerakan Resiprokal (A+ A-) Hidrolik ....................................................



39



Job Sheet 14 Gerakan Resiprokal Dua Silinder (A+, B+, A-, B-) .............................



41



Job Sheet 15 7 Alat Penekuk Dan Pembagian Peti-Peti ............................................



43



ii



1



FAKULTAS TEKNIK UNP Jurusan : Teknik Otomotif Prodi : Pend. Teknik Otomotif Mata Kuliah : Hidrolik dan Pneumatik



Nomor Waktu Topik



JOB SHEET/LAB SHEET :1 : 1 x 2 x 50 menit : Pengamatan Komponen2 Pneumatik



A. Tujuan: 1. Mahasiswa mampu mengidentifikasi komponen-komponen pneumatik 2. Mahasiswa mampu mencocokkan simbol dengan hardware pneumatik B. Alat dan Bahan 1. Trainer pneumatik 2. Kompresor 3. Aplikasi festo fluidsim C. Keselamatan Kerja 1. Memeriksa terlebih dahulu kondisi trainer pneumatik yang akan dipergunakan untuk praktik D. Teori Singkat 1. Katup Kontrol Arah ( KKA ) Katup kontrol arah adalah alat atau instrumentasi pneumatik yang berfungsi sebagai switch/saklar aliran udara. Pensaklaran yang diaplikasikan memiliki banyak sistem, diantaranya memakai coil selenoid, penggerak tangan atau mekanik lain. KKA juga difungsikan sebagai serangkaian fungsi logika atau timer pneumatik. Penggambaran simbol KKA pada sistem peumatik



2



a. Simbol Cara membaca simbol katup pneumatik sebagai berikut :



Simbol-simbol katup kontrol arah sebagai berikut :



3



b. Metode Pengaktifan Metode pengaktifan KKA bergantung pada tugas yang diperlukan . Jenis pengaktifan bervariasi, seperti secara mekanis, pneumatis, elektris dan kombinasi dari semuanya. Simbol metode pengaktifan diuraikan dalam standar DIN 1219 berikut ini :



4



5



Contoh Simbol Aplikasi KKA sebagai berikut:



6



E. Langkah Kerja 1. Nyalakan komputer/Laptop 2. Jalankan festo fluidsim pneumatik 3. Amati simbol yang ada pada komponen pneumatik 4. Pilih dan lengkapi simbol pada fluidsim 5. Cek apakah photo pada fluidsim dengan komponen yang diamati 6. Catat nama komponen jika photo sesuai dengan komponen pada trainer pneumatic 7. Ulangi langkah 3 sd 6 jika belum sesuai 8. Lihat deskripsi komponen pada menu fluidsim component description 9. Masukkan data pengamatan pada tabel



Tabel 1. Pengamatan Trainer Pneumatik. No.



Nama Komponen



Simbol



Gambar/Photo



Deskripsi



Jumlah



1. 2.



F. Tugas 1. Buatlah laporan dari pengamatan ini!



G. Kesimpulan Buatlah kesimpulan hasil praktikum yang dilakukan dan laporkan hasilnya kepada instruktur/ pembimbing.



7



FAKULTAS TEKNIK UNP Jurusan : Teknik Otomotif Prodi : Pend. Teknik Otomotif Mata Kuliah : Hidrolik dan Pneumatik



Nomor Waktu Topik



JOB SHEET/LAB SHEET :2 : 1 x 2 x 50 menit : Silinder Kerja Tunggal Pneumatik



A. Tujuan: 1. Mahasiswa mampu membuat rangkaian silinder kerja tunggal pada sistem pneumatik 2. Mahasiswa mampu membedakan rangkaian langsung dan tak langsung pada sistem pneumatik B. Alat dan Bahan 1. Trainer pneumatik 2. Kompresor 3. Aplikasi festo fluidsim C. Keselamatan Kerja 1. Memeriksa terlebih dahulu kondisi trainer pneumatik yang akan dipergunakan untuk praktik D. Teori Singkat Kontrol rangkaian pneumatik, berdasarkan aliran udaranya dapat dibedakan menjadi 2 (dua) sistem yaitu: Sistem pengontrolan langsung dan sistem pengontrolan tak langsung. Kontrol yang paling sederhana dari silinder kerja tunggal atau kerja ganda adalah kontrol langsung. Kontrol langsung digunakan untuk silinder yang membutuhkan aliran udara sedikit, ukuran katup kontrol kecil dan gaya aktuasinya rendah, lihat gambar berikut ini:



8



Gambar 1. Kontrol Langsung



Jika katupnya besar, gaya aktuasi yang diperlukan akan terlalu besar untuk dilakukan operasi manual secara langsung. Silinder yang keluar dan masuk dengan cepat atau silinder dengan diameter piston besar memerlukan udara yang banyak. Untuk pengontrolannya harus dipasang sebuah katup kontrol dengan ukuran besar juga. Pada sistem ini, sebuah katup kecil digunakan untuk memberikan sinyal guna mengaktifkan katup kontrol yang lebih besar lihat gambar berikut ini:



Gambar 2. Kontrol Langsung memakai Tombol



9



Silinder kerja tunggal mempunyai satu lubang masukan udara dan satu lubang pembuangan serta pegas untuk gerakan kembali. Batang piston silinder kerja tunggal bergerak keluar pada saat silinder menerima udara bertekanan. Jika udara bertekanan dihilangkan, secara otomatis piston kembali lagi ke posisi awal. Dengan memberikan udara bertekanan pada satu sisi permukaan piston, sisi yang lain terbuka ke atmosfir. Silinder hanya bisa memberikan gaya kerja pada satu arah. Gerakan piston kembali masuk diberikan oleh gaya pegas yang ada di dalam silinder atau memberi gaya dari luar. Gaya pegas yang ada di dalam silinder direncanakan hanya untuk mengembalikan silinder pada posisi mulai dengan alasan agar kecepatan kembali tinggi pada kondisi tanpa beban. Konstruksi silinder kerja tunggal mempunyai seal piston tunggal yang dipasang pada sisi suplai udara bertekanan. Pembuangan udara pada sisi batang piston silinder dikeluarkan ke atmosfir melalui saluran pembuangan. Jika lubang pembuangan tidak diproteksi dengan sebuah penyaring akan memungkinkan masuknya partikel halus dari debu ke dalam silinder yang dapat merusak seal silinder, lihat gambar berikut:



Gambar 3. Silinder Kerja Tunggal



10



E. Langkah Kerja 1. Nyalakan komputer/Laptop 2. Jalankan festo fluidsim pneumatik 3. Pahami permasalahan pneumatik yang diminta 4. Buatlah rangkaian pada fluidsim 5. Rangkaikan rangkaian pneumatik pada trainer jika rangkaian fluidsim sudah benar F. Permasalahan 1. Sebuah silinder kerja tunggal akan bergerak maju jika tombol start ditekan dan akan bergerak mundur jika tombol dilepaskan. Buatlah rangkaian pneumatik langsung dan tak langsung.



G. Penyelesaian 1. Gambar rangkaian pneumatik



2



2



1



3



2 1



3 1



1a. Rangkaian Langsung



H. Tugas 1. Buatlah laporan dari pengamatan ini.



3



1b. Rangkaian Tak Langsung



11



FAKULTAS TEKNIK UNP Jurusan : Teknik Otomotif Prodi : Pend. Teknik Otomotif Mata Kuliah : Hidrolik dan Pneumatik



Nomor Waktu Topik



JOB SHEET/LAB SHEET :3 : 1 x 2 x 50 menit : Silinder Kerja Ganda Pneumatik



A. Tujuan: 1. Mahasiswa mampu membuat rangkaian silinder kerja ganda pada sistem pneumatik 2. Mahasiswa mampu membedakan rangkaian langsung dan tak langsung pada sistem pneumatik B. Alat dan Bahan 1. Trainer pneumatik 2. Kompresor 3. Aplikasi festo fluidsim C. Keselamatan Kerja 1. Memeriksa terlebih dahulu kondisi trainer pneumatik yang akan dipergunakan untuk praktik D. Teori Singkat Prinsip konstruksi silinder kerja ganda adalah sama dengan silinder kerja tunggal, tetapi tidak memiliki pegas pengembali, dan dua lubang saluran dapat dipakai sebagai saluran masukan maupun saluran keluaran secara bergantian. Silinder kerja ganda mempunyai keuntungan yaitu bisa dibebani pada kedua arah gerakan batang pistonnya. Hal ini memungkinkan pemasangan yang lebih fleksibel. Seperti pada silinder kerja tunggal, pada silinder kerja ganda, piston dipasang dengan seal jenis O atau membran. Jika silinder harus menggerakkan massa yang besar, maka dipasang peredam di akhir langkah untuk mencegah benturan keras dan kerusakan silinder. Proses peredaman dilakukan dengan jalan pada saat piston akan mencapai akhir langkah, peredam piston memotong langsung jalan arus pembuangan udara ke udara bebas. Untuk itu disisakan sedikit sekali



12



penampang pembuangan yang umumnya dapat diatur. Sepanjang bagian terakhir dari jalan langkah, kecapatan masuk dikurangi secara drastis.



Gambar 1. Silinder Kerja Ganda



Katup 4/2 atau 5/2 dapat dipakai untuk mengontrol silinder kerja ganda. Katup tombol 4/2 (4/2way push button valve) mempunyai 4 lubang yaitu dua lubang masukan, lubang keluaran, dan lubang pembuangan. Posisi kontak akan menentukan variasi aliran udara, tombol tekan untuk mengaktifkan dan pegas untuk kembali. Katup tombol 5/2 (5/2way push button valve) mempunyai 5 lubang yaitu dua lubang masukan, lubang keluaran, dan dua lubang pembuangan. Katup 4/2 pegas kembali (4/2way pneumatic valve) mempunyai 5 lubang yaitu dua lubang masukan, lubang keluaran, lubang pembuangan, dan lubang sinyal. Bila lubang sinyal diberi aliran udara maka akan mengaktifkan katup dan sebaliknya bila aliran udara diputus maka katup akan kembali ke posisi awal karena terdorong oleh pegas kembali. Sedangkan katup 5/2 pegas kembali (5/2way pneumatic valve) mempunyai 6 lubang yaitu dua lubang masukan, lubang keluaran, dua lubang pembuangan, dan lubang sinyal. Bila lubang sinyal diberi aliran udara maka akan mengaktifkan katup dan sebaliknya bila aliran udara diputus maka katup akan kembali ke posisi awal karena terdorong oleh pegas kembali.



13



Gambar 2. Katup 4/2 dan 5/2 Pegas Kembali



Gambar 4. Rangkaian Kontrol Langsung Silinder Kerja Ganda dengan Katup 4/2



E. Langkah Kerja 1. Nyalakan komputer/Laptop 2. Jalankan festo fluidsim pneumatik 3. Pahami permasalahan pneumatik yang diminta 4. Buatlah rangkaian pada fluidsim



14



F. Permasalahan 1. Sebuah silinder kerja ganda akan bergerak maju jika tombol start ditekan dan akan bergerak mundur jika tombol dilepaskan. Buatlah rangkaian pneumatiknya. G. Penyelesaian 1. Gambar rangkaian pneumatik



4



2



1



3



2



1



2a. Rangkaian Langsung



H. Tugas 1. Buatlah laporan dari pengamatan ini.



4



2



1



3



3



2b. Rangkaian Tak Langsung



15



FAKULTAS TEKNIK UNP Jurusan : Teknik Otomotif Prodi : Pend. Teknik Otomotif Mata Kuliah : Hidrolik dan Pneumatik



Nomor Waktu Topik



JOB SHEET/LAB SHEET :4 : 1 x 2 x 50 menit : Rangkaian Resiprokal 1 Silinder



A. Tujuan: 1. Mahasiswa mampu membuat rangkaian resiprokal 1 silinder pada sistem pneumatik 2. Mahasiswa mampu mengaplikasikan rangkaian resiprokal 1 silinder pada trainer pneumatik B. Alat dan Bahan 1. Trainer pneumatik 2. Kompresor 3. Aplikasi festo fluidsim C. Keselamatan Kerja 1. Memeriksa terlebih dahulu kondisi trainer pneumatik yang akan dipergunakan untuk praktik



D. Langkah Kerja 1. Nyalakan komputer/Laptop 2. Jalankan festo fluidsim pneumatik 3. Pahami permasalahan pneumatik yang diminta 4. Buatlah rangkaian pada fluidsim



E. Permasalahan 1. Sebuah silinder kerja ganda akan bergerak maju mundur jika tombol start ditekan terus menerus dan akan berhenti jika tombol dilepaskan. Buatlah rangkaian pneumatiknya. F. Penyelesaian 1. Gambar rangkaian pneumatik



16



Gambar 1. Rangkaian Resiprokal 1 Silinder



H. Tugas 1. Buatlah laporan dari pengamatan ini.



17



FAKULTAS TEKNIK UNP Jurusan : Teknik Otomotif Prodi : Pend. Teknik Otomotif Mata Kuliah : Hidrolik dan Pneumatik



Nomor Waktu Topik



JOB SHEET/LAB SHEET :5 : 1 x 2 x 50 menit : Gerakan Resiprokal (A+ A-)



A. Tujuan: 1. Mahasiswa mampu membuat rangkaian silinder kerja ganda gerakan resiprokal (A+ A-) pada sistem pneumatik menggunakan festo fluidsim 2. Mahasiswa mampu mengaplikasikan rangkaian silinder kerja ganda gerakan resiprokal (A+ A-) pada trainer pneumatik B. Alat dan Bahan 1. Trainer pneumatik 2. Kompresor 3. Aplikasi festo fluidsim C. Keselamatan Kerja 1. Memeriksa terlebih dahulu kondisi trainer pneumatik yang akan dipergunakan untuk praktik



D. Langkah Kerja 1. Nyalakan komputer/Laptop 2. Jalankan festo fluidsim pneumatik 3. Pahami permasalahan pneumatik yang diminta 4. Buatlah rangkaian pada fluidsim 5. Rangkaikan rangkaian pneumatik pada trainer jika rangkaian fluidsim sudah benar



E. Permasalahan 1. Sebuah silinder kerja ganda akan bergerak maju sampai menyentuh limit switch depan dan akan mundur menyentuh limit switch belakang secara terus menerus jika tombol start ditekan dan akan berhenti jika tombol start dilepaskan.



18



F. Penyelesaian 1. Gambar rangkaian pneumatik



A A1



4



2



5



3



A2



1



2



1



3



2



45%



A1



2 A2



1 S1



1



3 1



3



Gambar 1. Rangkaian Pneumatik Gerakan Resiprokal (A+ A-)



G. Tugas 1. Buatlah laporan dari pengamatan ini.



19



FAKULTAS TEKNIK UNP Jurusan : Teknik Otomotif Prodi : Pend. Teknik Otomotif



Nomor Waktu



Mata Kuliah



Topik



: Hidrolik dan Pneumatik



JOB SHEET/LAB SHEET :6 : 1 x 2 x 50 menit : Gerakan Resiprokal Dua Silinder (A+, B+, A-, B-)



A. Tujuan: 1. Mahasiswa mampu membuat rangkaian gerakan resiprokal dua silinder (A+, B+, A-, B-) pada sistem pneumatik menggunakan festo fluidsim 2. Mahasiswa mampu mengaplikasikan rangkaian gerakan resiprokal dua silinder (A+, B+, A-, B-) pada trainer pneumatik B. Alat dan Bahan 1. Trainer pneumatik 2. Kompresor 3. Aplikasi festo fluidsim C. Keselamatan Kerja 1. Memeriksa terlebih dahulu kondisi trainer pneumatik yang akan dipergunakan untuk praktik



D. Langkah Kerja 1. Nyalakan komputer/Laptop 2. Jalankan festo fluidsim pneumatik 3. Pahami permasalahan pneumatik yang diminta 4. Buatlah rangkaian pada fluidsim 5. Rangkaikan rangkaian pneumatik pada trainer jika rangkaian fluidsim sudah benar



20



E. Permasalahan 1. Dua buah silinder kerja ganda A dan B. Silinder kerja ganda A akan bergerak maju sampai menyentuh limit switch depan dan akan disusul silinder kerja ganda B maju sampai menyentuh limit switch depan kemudian dilanjutkan Silinder A mundur sampai menyentuh limit switch belakang dan terakhir silinder B akan mundur. Gerakan ini akan berlangsung terus menerus jika tombol start ditekan dan akan berhenti jika tombol start dilepaskan.



F. Penyelesaian 1. Gambar rangkaian pneumatik



B B1



B2



A A1



A2



4 4



2



2 5



3 1



5 2



45%



1



45%



1



3 1



1 S1



2



2



2



1



3



1



A1 1



B2



B1



2



2 A2



1



3



3



1



3



3



Gambar 1. Rangkaian Pneumatik Gerakan Resiprokal Dua Silinder (A+, B+, A-, B-)



G. Tugas 1. Buatlah laporan dari pengamatan ini.



21



FAKULTAS TEKNIK UNP Jurusan : Teknik Otomotif Prodi : Pend. Teknik Otomotif



Nomor Waktu



Mata Kuliah



Topik



: Hidrolik dan Pneumatik



JOB SHEET/LAB SHEET :7 : 1 x 2 x 50 menit : Alat Penekuk dan Pembagian Petipeti



A. Tujuan: 1. Mahasiswa mampu membuat rangkaian alat penekuk dan pembagian petipeti menggunakan festo fluidsim 2. Mahasiswa mampu mengaplikasikan rangkaian alat penekuk dan pembagian peti-peti pada trainer pneumatik B. Alat dan Bahan 1. Trainer pneumatik 2. Kompresor 3. Aplikasi festo fluidsim C. Keselamatan Kerja 1. Memeriksa terlebih dahulu kondisi trainer pneumatik yang akan dipergunakan untuk praktik



D. Langkah Kerja 1. Nyalakan komputer/Laptop 2. Jalankan festo fluidsim pneumatik 3. Pahami permasalahan pneumatik yang diminta 4. Buatlah rangkaian pada fluidsim 5. Rangkaikan rangkaian pneumatik pada trainer jika rangkaian fluidsim sudah benar



22



E. Permasalahan 1. Plat besi dibentuk menjadi U dengan menggunakan silinder kerja tunggal dengan diameter 150 mm, panjang langkah 100 mm. Perintah mulai (start) diberikan dengan menekan tombol. Apabila tombol dilepas silinder kembali ke posisi semula. Gerakan silinder saat maju dan mundur secara perlahan.



Gambar 1. Alat Penekuk



2. Ban berjalan diubah posisinya dengan menggunakan silinder kerja ganda. Perintah untuk silinder keluar/masuk menggunakan dua buah tombol, satu tombol untuk silinder keluar dan satu tombol untuk silinder kembali ke posisi semula. Penekanan tombol sesaat sudah cukup untuk menggerakkan silinder maju/mundur hingga maksimal/minimal. Silinder tetap berada di posisi yang diberikan oleh perintah terakhir hingga mendapat perintah yang berlawanan. Gerakan maju dan mundur silinder dilakukan secara perlahan.



23



Gambar 2. Pembagian Peti-peti



F. Penyelesaian 1. Gambar rangkaian alat penekuk



Gambar 3. Rangkaian Pneumatik Alat Penekuk



24



2. Gambar rangkaian pembagian peti-peti



Gambar 4. Rangkaian Pneumatik Pembagian Peti-peti



G. Tugas 1. Buatlah laporan dari pengamatan ini.



25



MID SEMESTER



26



FAKULTAS TEKNIK UNP Jurusan : Teknik Otomotif Prodi : Pend. Teknik Otomotif Mata Kuliah : Hidrolik dan Pneumatik



Nomor Waktu Topik



JOB SHEET/LAB SHEET :9 : 1 x 2 x 50 menit : Pengamatan Komponen2 Hidrolik



A. Tujuan: 1. Mahasiswa mampu mengidentifikasi komponen-komponen hidrolik 2. Mahasiswa mampu mencocokkan simbol dengan hardware hidrolik B. Alat dan Bahan 1. Trainer hidrolik 2. Aplikasi festo fluidsim C. Keselamatan Kerja 1. Memeriksa terlebih dahulu kondisi trainer hidrolik yang akan dipergunakan untuk praktik D. Teori Singkat



Sistem hidrolik dipakai untuk mentransfer atau meneruskan tenaga mekanik dari satu bentuk tenaga ke bentuk tenaga yang lainnya. Pemindahan tenaga ini dilakukan dengan menggunakan tenaga tekanan. Pompa hidrolik digerakan dengan menggunakan tenaga mekanikal. Tenaga mekanikal dirubah menjadi dan kedalam tenaga tekan dan aliran (atau tenaga kinetik) di dalam cairan hidrolik yang selanjutnya dirubah lagi menjadi tenaga mekanikal yang bermanfaat untuk kerja. Tenaga mekanik yang pertama di berikan ke dalam sistem hidrolik adalah tenaga mekanik dari engine (sebagai prime mover), yang dengan nyata adalah menggerakkan pompa hidrolik. Pompa memanfaatkan tenaga mekanikal ini untuk memompa cairan keluar yang mana tenaga mekanik menjadi tenaga tekan dan aliran. Cairan mengalir melalui sistem hidrolik dan diarahkan ke aktuator seperti silinder-silinder dan motor-motor. Tenaga tekan dan aliran atau tenaga kinetik di dalam cairan, mengakibatkan aktuator bergerak.



27



Dalam kejadian ini, tenaga hidrolik dirubah lagi menjadi tenaga mekanik untuk kerja. Sebagai contoh adalah sistem hidrolik pada excavator. Pertama tenaga mekanik dari engine di pakai memutar pompa. Pompa mengalirkan oli ke sistem. Pada saat oli mencapai aktuator, dirubah lagi menjadi tenaga mekanik oleh aktuator-aktuator. Boom dapat bergerak naik dan turun, Bucket dapat bergerak mengeruk dan membuang dan seterus-seterusnya. Sehingga excavator dapat bergerak dan bekerja.



Komponen-komponen yang harus ada dalam suatu sistem hidrolik agar dapat bekerja dengan sempurna adalah sebagai berikut: 1. Tangki hidrolik (hydraulic tank) adalah sebagai tempat penampungan oli dari sistem. Selain itu juga berfungsi sebagai pendingin oli yang kembali. 2. Pompa hidrolik (hydraulic pump), sebagai pemindah oli dari tangki ke dalam sistem, dan bersama komponen lain menimbulkan tenaga hidrolik. 3. Katup hidrolik (hydraulic valve) adalah untuk mengatur sistem hidrolik. 4. Aktuator hidrolik (hydraulic actuator) adalah pengubah tenaga hidrolik menjadi tenaga mekanik. 5. Selang hidrolik (hydraulic hoses) berfungsi sebagai penyambung antar komponen hidrolik. 6. Akumulator (accumulator) berfungsi untuk menyimpan tekanan fluida, peredam



gelombang



kejutan



pada



instalasi



pemipaan,



dan



mengkombinasikan fungsi sebagai penyimpan dan peredam. 7. Selain itu juga diperlukan filter untuk menyaring kotoran-kotoran seperti gramgram agar tidak ikut bersirkulasi kembali.



Prinsip kerja dari sistem hidrolik dimulai dari pompa yang menggerakkan fluida. Pipa masukan pompa yang dihubungkan dengan sumber fluida yang biasanya adalah tangki atau reservoir.



28



E. Langkah Kerja 1. Nyalakan komputer/Laptop 2. Jalankan festo fluidsim hidrolik 3. Amati simbol yang ada pada komponen hidrolik 4. Pilih dan lengkapi simbol pada fluidsim 5. Cek apakah photo pada fluidsim dengan komponen yang diamati 6. Catat nama komponen jika photo sesuai dengan komponen pada trainer hidrolic 7. Ulangi langkah 3 sd 6 jika belum sesuai 8. Lihat deskripsi komponen pada menu fluidsim component description 9. Masukkan data pengamatan pada tabel



Tabel Pengamatan Trainer Hidrolik No.



Nama Komponen



Simbol



1. 2.



F. Tugas 1. Buatlah laporan dari pengamatan ini!



Gambar/Photo



Deskripsi



Jumlah



29



FAKULTAS TEKNIK UNP Jurusan : Teknik Otomotif Prodi : Pend. Teknik Otomotif Mata Kuliah : Hidrolik dan Pneumatik



Nomor Waktu Topik



JOB SHEET/LAB SHEET : 10 : 1 x 2 x 50 menit : Silinder Kerja Tunggal Hidrolik



A. Tujuan: 1. Mahasiswa mampu membuat rangkaian silinder kerja tunggal pada sistem hidrolik 2. Mahasiswa mampu membedakan rangkaian langsung dan tak langsung pada sistem hidrolik B. Alat dan Bahan 1. Trainer hidrolik 2. Aplikasi festo fluidsim C. Keselamatan Kerja 1. Memeriksa terlebih dahulu kondisi trainer hidrolik yang akan dipergunakan untuk praktik D. Teori Singkat



Komponen Sistem Hidrolik Pompa: Adalah selalu mendorong dan mengeluarkan oli keluar secara terus menerus. Disini terjadi perubahan tenaga, yaitu dari tenaga mekanik (dari engine / prime mover) dirubah menjadi tenaga tekan dan aliran (tenaga kinetik). Aktuator:



Dengan menggunakan pergerakan oli (tenaga tekan dan



aliran/ tenaga kinetik), maka akan terjadi pergerakan di aktuator. Disini terjadi perubahan dari tenaga tekan dan aliran atau tenaga kinetik (tenaga hidrolik) menjadi tenaga mekanik untuk kerja. Reservoir: atau Tangki adalah untuk penyimpanan oli. Yang jika diperlukan untuk menaikkan beban, maka diperlukan oli yang lebih banyak Valve-valve atau Katup-katup, untuk membagi, mengarahkan dan mempertahankan oli di dalam aktuator sesuai kebutuhan kerja diantara langkah pemompaan agar oli tidak kembali lagi ke tangki.



30



Connecting: atau Pipa-pipa atau Hose-hose penghubung, adalah komponen yang berfungsi menghubungkan antar komponen yang ada didalam sistem hidrolik.



Gambar-gambar Simbol yang digunakan dalam sistem hidrolik :



31



32



33



E. Langkah Kerja 1. Nyalakan komputer/Laptop 2. Jalankan festo fluidsim hidrolik 3. Pahami permasalahan hidrolik yang diminta 4. Buatlah rangkaian pada fluidsim 5. Rangkaikan rangkaian hidrolik pada trainer jika rangkaian fluidsim sudah benar F. Permasalahan 1. Sebuah silinder kerja tunggal akan bergerak maju jika tombol start ditekan dan akan bergerak mundur jika tombol dilepaskan. Buatlah rangkaian hidrolik langsung dan tak langsung.



G. Penyelesaian 1. Gambar rangkaian hidrolik



Gambar 1. Rangkaian Lansung dan Rangkaian Tak Langsung



H. Tugas 1. Buatlah laporan dari pengamatan ini.



34



FAKULTAS TEKNIK UNP Jurusan : Teknik Otomotif Prodi : Pend. Teknik Otomotif Mata Kuliah : Hidrolik dan Pneumatik



Nomor Waktu Topik



JOB SHEET/LAB SHEET : 11 : 1 x 2 x 50 menit : Silinder Kerja Ganda Hidrolik



A. Tujuan: 1. Mahasiswa mampu membuat rangkaian silinder kerja ganda pada sistem hidrolik 2. Mahasiswa mampu membedakan rangkaian langsung dan tak langsung pada sistem hidrolik B. Alat dan Bahan 1. Trainer hidrolik 2. Aplikasi festo fluidsim C. Keselamatan Kerja 1. Memeriksa terlebih dahulu kondisi trainer hidrolik yang akan dipergunakan untuk praktik D. Teori Singkat Prinsip konstruksi silinder kerja ganda adalah sama dengan silinder kerja tunggal, tetapi tidak memiliki pegas pengembali, dan dua lubang saluran dapat dipakai sebagai saluran masukan maupun saluran keluaran secara bergantian. Silinder kerja ganda mempunyai keuntungan yaitu bisa dibebani pada kedua arah gerakan batang pistonnya. Hal ini memungkinkan pemasangan yang lebih fleksibel. Seperti pada silinder kerja tunggal, pada silinder kerja ganda, piston dipasang dengan seal jenis O atau membran. Jika silinder harus menggerakkan massa yang besar, maka dipasang peredam di akhir langkah untuk mencegah benturan keras dan kerusakan silinder. Proses peredaman dilakukan dengan jalan pada saat piston akan mencapai akhir langkah, peredam piston memotong langsung jalan arus pembuangan udara ke udara bebas. Untuk itu disisakan sedikit sekali penampang pembuangan yang umumnya dapat diatur. Sepanjang bagian terakhir dari jalan langkah, kecapatan masuk dikurangi secara drastis.



35



Gambar 1. Silinder Kerja Ganda



Katup 4/2 atau 5/2 dapat dipakai untuk mengontrol silinder kerja ganda. Katup tombol 4/2 (4/2way push button valve) mempunyai 4 lubang yaitu dua lubang masukan, lubang keluaran, dan lubang pembuangan. Posisi kontak akan menentukan variasi aliran udara, tombol tekan untuk mengaktifkan dan pegas untuk kembali. Katup tombol 5/2 (5/2way push button valve) mempunyai 5 lubang yaitu dua lubang masukan, lubang keluaran, dan dua lubang pembuangan.



Gambar 2. Katup 4/2 dan 5/2 Pegas Kembali



36



E. Langkah Kerja 1. Nyalakan komputer/Laptop 2. Jalankan festo fluidsim hidrolik 3. Pahami permasalahan hidrolik yang diminta 4. Buatlah rangkaian pada fluidsim



F. Permasalahan 1. Sebuah silinder kerja ganda akan bergerak maju jika tombol start ditekan dan akan bergerak mundur jika tombol dilepaskan. Buatlah rangkaian hidroliknya. G. Penyelesaian 1. Gambar rangkaian hidrolik



Gambar 1. Rangkaian Langsung dan Tak Langsung Silinder Ganda



H. Tugas 1. Buatlah laporan dari pengamatan ini.



37



FAKULTAS TEKNIK UNP Jurusan : Teknik Otomotif Prodi : Pend. Teknik Otomotif Mata Kuliah : Hidrolik dan Pneumatik



Nomor Waktu Topik



JOB SHEET/LAB SHEET : 12 : 1 x 2 x 50 menit : Rangkaian Resiprokal 1 Silinder



A. Tujuan: 1. Mahasiswa mampu membuat rangkaian resiprokal 1 silinder pada sistem hidrolik 2. Mahasiswa mampu mengaplikasikan rangkaian resiprokal 1 silinder pada trainer hidrolik B. Alat dan Bahan 1. Trainer hidrolik 2. Aplikasi festo fluidsim C. Keselamatan Kerja 1. Memeriksa terlebih dahulu kondisi trainer hidrolik yang akan dipergunakan untuk praktik



D. Langkah Kerja 1. Nyalakan komputer/Laptop 2. Jalankan festo fluidsim hidrolik 3. Pahami permasalahan hidrolik yang diminta 4. Buatlah rangkaian pada fluidsim



E. Permasalahan 1. Sebuah silinder kerja ganda akan bergerak maju mundur jika tombol start ditekan terus menerus dan akan berhenti jika tombol dilepaskan. Buatlah rangkaian hidroliknya. F. Penyelesaian 1. Gambar rangkaian hidrolik



38



Gambar 1. Rangkaian Resiprokal 1 Silinder



H. Tugas 1. Buatlah laporan dari pengamatan ini.



39



FAKULTAS TEKNIK UNP Jurusan : Teknik Otomotif Prodi : Pend. Teknik Otomotif Mata Kuliah : Hidrolik dan Pneumatik



Nomor Waktu Topik



JOB SHEET/LAB SHEET : 13 : 1 x 2 x 50 menit : Gerakan Resiprokal (A+ A-)



A. Tujuan: 1. Mahasiswa mampu membuat rangkaian silinder kerja ganda gerakan resiprokal (A+ A-) pada sistem hirolik menggunakan festo fluidsim 2. Mahasiswa mampu mengaplikasikan rangkaian silinder kerja ganda gerakan resiprokal (A+ A-) pada trainer hidrolik B. Alat dan Bahan 1. Trainer hidrolik 2. Aplikasi festo fluidsim C. Keselamatan Kerja 1. Memeriksa terlebih dahulu kondisi trainer hidrolik yang akan dipergunakan untuk praktik



D. Langkah Kerja 1. Nyalakan komputer/Laptop 2. Jalankan festo fluidsim hidrolik 3. Pahami permasalahan hidrolik yang diminta 4. Buatlah rangkaian pada fluidsim 5. Rangkaikan rangkaian hidrolik pada trainer jika rangkaian fluidsim sudah benar



E. Permasalahan 1. Sebuah silinder kerja ganda akan bergerak maju sampai menyentuh limit switch depan dan akan mundur menyentuh limit switch belakang secara terus menerus jika tombol start ditekan dan akan berhenti jika tombol start dilepaskan.



40



F. Penyelesaian 1. Gambar rangkaian hidrolik



Gambar 1. Rangkaian Hidrolik Gerakan Resiprokal (A+ A-)



G. Tugas 1. Buatlah laporan dari pengamatan ini.



41



FAKULTAS TEKNIK UNP Jurusan : Teknik Otomotif Prodi : Pend. Teknik Otomotif



Nomor Waktu



Mata Kuliah



Topik



: Hidrolik dan Pneumatik



JOB SHEET/LAB SHEET : 14 : 1 x 2 x 50 menit : Gerakan Resiprokal Dua Silinder (A+, B+, A-, B-)



A. Tujuan: 1. Mahasiswa mampu membuat rangkaian gerakan resiprokal dua silinder (A+, B+, A-, B-) pada sistem hidrolik menggunakan festo fluidsim 2. Mahasiswa mampu mengaplikasikan rangkaian gerakan resiprokal dua silinder (A+, B+, A-, B-) pada trainer hidrolik B. Alat dan Bahan 1. Trainer hidrolik 2. Aplikasi festo fluidsim C. Keselamatan Kerja 1. Memeriksa terlebih dahulu kondisi trainer hidrolik yang akan dipergunakan untuk praktik



D. Langkah Kerja 1. Nyalakan komputer/Laptop 2. Jalankan festo fluidsim hidrolik 3. Pahami permasalahan hidrolik yang diminta 4. Buatlah rangkaian pada fluidsim 5. Rangkaikan rangkaian hidrolik pada trainer jika rangkaian fluidsim sudah benar



42



E. Permasalahan 1. Dua buah silinder kerja ganda A dan B. Silinder kerja ganda A akan bergerak maju sampai menyentuh limit switch depan dan akan disusul silinder kerja ganda B maju sampai menyentuh limit switch depan kemudian dilanjutkan Silinder A mundur sampai menyentuh limit switch belakang dan terakhir silinder B akan mundur. Gerakan ini akan berlangsung terus menerus jika tombol start ditekan dan akan berhenti jika tombol start dilepaskan.



F. Penyelesaian 1. Gambar rangkaian hidrolik



Gambar 1. Rangkaian Hidrolik Gerakan Resiprokal Dua Silinder (A+, B+, A, B-)



G. Tugas 1. Buatlah laporan dari pengamatan ini.



43



FAKULTAS TEKNIK UNP Jurusan : Teknik Otomotif Prodi : Pend. Teknik Otomotif



Nomor Waktu



Mata Kuliah



Topik



: Hidrolik dan Pneumatik



JOB SHEET/LAB SHEET : 15 : 1 x 2 x 50 menit : Alat Penekuk dan Pembagian Petipeti



A. Tujuan: 1. Mahasiswa mampu membuat rangkaian alat penekuk dan pembagian petipeti menggunakan festo fluidsim 2. Mahasiswa mampu mengaplikasikan rangkaian alat penekuk dan pembagian peti-peti pada trainer hidrolik B. Alat dan Bahan 1. Trainer hidrolik 2. Aplikasi festo fluidsim C. Keselamatan Kerja 2. Memeriksa terlebih dahulu kondisi trainer hidrolik yang akan dipergunakan untuk praktik



D. Langkah Kerja 1. Nyalakan komputer/Laptop 2. Jalankan festo fluidsim hidrolik 3. Pahami permasalahan hidrolik yang diminta 4. Buatlah rangkaian pada fluidsim 5. Rangkaikan rangkaian hidrolik pada trainer jika rangkaian fluidsim sudah benar



44



E. Permasalahan 1. Plat besi dibentuk menjadi U dengan menggunakan silinder kerja tunggal dengan diameter 150 mm, panjang langkah 100 mm. Perintah mulai (start) diberikan dengan menekan tombol. Apabila tombol dilepas silinder kembali ke posisi semula. Gerakan silinder saat maju dan mundur secara perlahan.



Gambar 1. Alat Penekuk



2. Ban berjalan diubah posisinya dengan menggunakan silinder kerja ganda. Perintah untuk silinder keluar/masuk menggunakan dua buah tombol, satu tombol untuk silinder keluar dan satu tombol untuk silinder kembali ke posisi semula. Penekanan tombol sesaat sudah cukup untuk menggerakkan silinder maju/mundur hingga maksimal/minimal. Silinder tetap berada di posisi yang diberikan oleh perintah terakhir hingga mendapat perintah yang berlawanan. Gerakan maju dan mundur silinder dilakukan secara perlahan.



45



Gambar 2. Pembagian Peti-peti



F. Penyelesaian 1. Gambar rangkaian alat penekuk



Gambar 3. Rangkaian hidrolik Alat Penekuk



46



2. Gambar rangkaian pembagian peti-peti



Gambar 4. Rangkaian Hidrolik Pembagian Peti-peti



G. Tugas 1. Buatlah laporan dari pengamatan ini.