Jobsheet 1 Rangkaian DOL 1 Fasa [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

No. Jobsheet : 01 Tgl. Praktek : Waktu :



Merangkai Instalasi Motor Listrik Dengan Sistem Direct On Line (DOL) Menggunakan Kontaktor Magnit



Nama : Kelas : Tgl. Laporan :



A. Kompetensi Dasar : Mengoperasikan rangkaian instalasi motor listrik satu fasa dan tiga fasa dengan kendali elektromagnetik B. Indikator Pencapaian Kompetensi : 1. Mengontruksi rangkaian instalasi motor listrik satu fasa dan tiga fasa dengan kendali elektromagnetik 2. Merancang rangkaian instalasi motor listrik satu fasa dan tiga fasa dengan kendali elektromagnetik 3. Mengoperasikan rangkaian instalasi motor listrik satu fasa dan tiga fasa dengan kendali elektromagnetik C. Tujuan Pembelajaran : 1. Setelah didemonstrasikan cara kerja rangkaian, siswa kelas XI dapat mengontruksi rangkaian instalasi motor listrik satu fasa dan tiga fasa dengan kendali elektromagnetik 2. Setelah didemonstrasikan cara kerja rangkaian, siswa kelas XI dapat merancang rangkaian instalasi motor listrik satu fasa dan tiga fasa dengan kendali elektromagnetik 3. Setelah didemonstrasikan cara kerja rangkaian, siswa kelas XI dapat mengoperasikan rangkaian instalasi motor listrik satu fasa dan tiga fasa dengan kendali elektromagnetik D. Teori Dasar Kontaktor Magnet Fungsi dan prinsip kerja komponen pengendali elektromagnetik pada sistem kendali elektromagnetik dijelaskan dan diidentifikasi dengan benar. Kontaktor magnet atau sakelar magnet adalah sakelar yang bekerja berdasarkan kemagnetan, artinya saklar ini dapat bekerja apabila ada gaya kemagnetan. Magnet berfungsi sebagai penarik dan pelepas kontak-kontak. Sebuah kontaktor harus mampu mengalirkan dan memutuskan arus listrik dalam keadaan normal. Arus listrik yang mengalir secara normal adalah arus listrik yang mengalir selama pemutusan tidak terjadi. Kumparan magnet kontaktor (coil) dapat dirancang untuk arus searah (DC) atau arus bolak-balik (AC). Kontaktor AC pada inti magnetnya dipasang cincin hubung singkat untuk menjaga arus kemagnetan tetap stabil, sehingga kontaktor tersebut bekerja normal. Sedangkan pada kumparan magnet DC tidak dipasang cincin hubung singkat. Bila kontaktor DC digunakan pada tegangan bolak-balik (AC)



maka kemagnetannya akan timbul dan hilang setiap saat mengikuti bentuk gelombang tegangan bolak-balik (AC). Bila kontaktor yang rancang untuk tegangan bolak-balik (AC) digunakan pada tegangan searah (DC), maka pada kumparan tersebut tidak akan menimbulkan induksi sehingga kumparan menjadi panas. Sebaliknya bila kontaktor untuk untuk tegangan searah (DC) yang tidak mempunyai cincin hubung singkat dihubungkan dengan tegangan bolak-balik (AC) maka kontaktor tersebut akan bergetar yang disebabkan oleh kemagnetan pada kumparan magnet yang timbul dan hilang setiap detik 100 kali.



Biasanya pada kontaktor terdapat beberapa kontak, yaitu kontak normal terbuka (normaly open/ NO) dan kontak normal tertutup (normaly close/ NC). Kontak NO berarti saat kontaktor belum bekerja kedudukannya membuka dan bila kontaktor bekerja kedudukan kontaknya menutup/menghubung. Jadi fungsi kontak NO dan NC berlawan. Fungsi kontak-kontak tersebut terdiri dari kontak utama dan kontak bantu. Kontak utama terdiri dari kontak NO dan kontak bantu terdiri dari kontak NO dan NC. Kontruksi dari kontak utama berbeda dengan kontak bantu, dimana kontak utama mempunyai luas permukaan yang luas dan tebal. Sedangkan kontak bantu luas permukaannya kecil dan tipis,



Kontak utama digunakan untuk mengalirkan arus pada rangkaian utama,yaitu arus yang diperlukan untuk peralatan listrik misalnya: motor listrik, pesawat pemenas dan sebagainya. Sedangkan kontak bantu digunakan untuk mengalirkan arus pada rangkaian pengendali (kontrol) yang diperlukan untuk kumparan magnet, alat bantu rangkaian, lampu indikator, dan sebagainya. Katagori penggunakan kontaktor magnet sebagai berikut:



Penggunaan kontaktor harus dipahami rangkaian pengendali (kontrol) dan rangkaian daya (utama). Rangkaian pengendali adalah rangkaian yang hanya menggambarkan bekerjanya kontaktor dengan kontak-kontak bantu. Sedangkan rangkaian utama adalah rangkaian yang khusus melayani hubungan peralatan listrik dengan sumber tegangan (jala-jala). E. Gambar Diagram Satu Garis Rangkaian Utama



Rangkaian Kontrol



F. Gambar Pengawatan



G. Alat dan Bahan  Alat No . 1 Multitester 2 Tang potong 3 Tang kombinasi 4 Tang kupas kabel 5 Tang lancip 6 Obeng 7 Obeng + 8 Gergaji Besi 9 Kikir halus 10 Penitik 11 Magger



Spesifikasi



 Bahan No Spesifikasi . 1 Panel PHB ukuran 60x45x20 cm 2 Lampu Indikator Hijau (Telemecanique) 3 Lampu Indikator Merah (Telemecanique) 4 Lampu Indikator Kuning (Telemecanique) 5 MCB 1 fasa 6 MCB 3 fasa 7 Terminal deret 6 mm2 8 Terminal deret 10 mm2 9 Pengunci terminal deret 10 Kontaktor 11 Spiral kabel 12 Rel omega 13 Isolasi 14 Kanal sirip 4,5x4,5 cm 15 Kabel NYAF 1,5 mm2 warna merah 16 Kabel NYAF 1,5 mm2 warna kuning 17 Kabel NYAF 1,5 mm2 warna hitam 18 Kabel NYAF 1,5 mm2 warna biru 19 Kabel NYAF 1,5 mm2 warna kuning strip hijau 20 Paku sekrup ½’ 0,3 mm 21 Baut panhead ½’ 22 Kunci pintu 23 Motor listrik 1 fasa 24 Thermal Overload Relay 25 Push Button warna merah 26 Push Button warna hijau



Jumlah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah



Jumlah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 4 buah 1 buah 1 buah 100 cm 1 gulung 1,5 m 50 m 5m 5m 5m 5m 10 buah 10 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah



H. Langkah Kerja 1. Siapkan alat dan bahan yang dipergunakan 2. Lepas plat dasar kotak panel 3. Potong kanal sirip sesuai ukuran 4. Potong rel omega sesuai ukuran 5. Pasang rel dan kanal pada plat dasar panel sesuai ukuran 6. Pasng MCB, Kontaktor dan terminal deret pada rel omega 7. Pasng lampu tanda dan sakelar utama 3 fasa pada pintu panel 8. Lakukan pengawatan komponen yang terpasnag pada plat dasar sesuai gambar rangkaian 9. Pasang plat dasar ke dalam kotak panel 10. Lakukan pengawatan ke komponen yang terpasang pada pintu panel 11. Bungkus kabel dari panel ke pintu 12. Lakukan uji coba dengan memberi tegangan I.



Keselamatan Kerja - Gunakan peralatan sesuai dengan fungsinya - Hati-hati terhadap peralatan/benda tajam - Hati-hati terhadap sumber tegangan 220/380 volt



J.



Cara Kerja Rangkaian 1. Arus dari pusat mengalir ke MCB dalam panel 2. Ketika MCB dalam panel di On kan, maka lampu merah akan menyala 3. Ketika PB1 diOnkan maka kontaktor akan On dan motor bekerja dan lampu hijau menyala 4. Ketika PB0 diOnkan maka kontaktor akan Off dan motor akan berhenti bekerja sehingga lampu hijau tidak menyala 5. Ketika terjadi trip, lampu kuning akan menyala



K. Kesimpulan



L. Penilaian



KOGNITIF No .



Kriteria Penilaian



Skor



1



Kemampuan menjelaskan



6



2



Kemampuan membaca gambar



5



3



Kemampuan menjawab



6



4



Laporan



3



Nilai (Skor x 5)



Total SOSIAL No .



Kriteria Penilaian



Skor



1



Kebersihan tempat praktek



6



2



Kerapihan peletakan alat



4



3



Kerapihan siswa



5



4



Sopan santun



5



Nilai (Skor x 5)



Total PSIKOMOTOR No .



Kriteria Penilaian



Skor



1



Menyiapkan alat dan bahan



1



2



Efisiensi penggunaan bahan



3



3



Kekuatan mekanis



8



4



Efisiensi waktu praktek



6



5



Disiplin



2



Nilai (Skor x 5)



Total



Instruktur



Jakarta, . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 20..... Peserta Didik



Amrul Mukmin, S.Pd



(. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .)