Jobsheet Sistem Rem Sepeda Motor [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

JOBSHEET SISTEM REM SEPEDA MOTOR SISTEM REM SEPEDA MOTOR



JOBSHEET 5 PRAKTEK MEMBONGKAR, MENGANALISA, MENGUKUR DAN MEMASANG REM PADA SEPEDA MOTOR YAMAHA MIO 2011



A.RINGKASAN MATERI Sistem Rem Sistem rem



sepeda



motor



dirancang



untuk



mengontrol



kecepatan/laju



(mengurangi/memperlambat kecepatan dan menghentikan laju) sepeda motor, dengan tujuan meningkatkan keselamatan dan untuk memperoleh pengendaraan yang aman. Prinsip kerja rem adalah dengan mengubah energi gerak/kinetik menjadi energi panas dalam bentuk gesekan. Pembagian tipe rem pada sepeda motor menurut konstruksinya : 1) Rem tromol ( drum brake), dan 2) Rem cakram ( disc brake). 1) Rem Tromol Mekanis ( Mechanical Drum Brakes) Pada rem tromol, kekuatan tenaga pengereman diperoleh dari sepatu rem yang diam menekan permukaan tromol yang berputar besama dengan roda. Rem tromol mempunyai keuntungan dibandingkan dengan tipe rem cakram, yaitu adanya self energizing effect yang memperkuat daya pengereman, hanya saja konstruksinya agak rumit dan tertutup sehingga radiasi panas ke udara luar dan water recovery kurang baik. Water recovery merupakan kemampuan bidang gesek (sepatu rem/pad) untuk mengembalikan koefisien gesek pada kondisi semula, pada saat sistem rem terkena air yang mengakibatkan koefisien gesek sepatu rem/ pad menjadi berkurang karena terlumasi oleh air. Pada saat sistem rem terkena air, tipe rem cakram memiliki kemampuan Water recovery yang lebih baik dibandingkan dengan sistem rem tromol, hal ini disebabkan karena air akan terlempar keluar dari permukaan cakram dan pad karena adanya gaya sentrifugal. Pada rem tromol tetap akan menyisakan air di antara sepatu



rem dan tromol sehingga koefisien gesek rem menjadi rendah. Konstruksi rem tromol umumnya terdiri dari komponen-komponen seperti: sepatu rem (brake shoe), tromol (drum), pegas pengembali (return springs), tuas penggerak (lever), dudukan rem tromol (backplate), dan cam/nok penggerak. Cara pengoperasian rem tromol pada umumnya secara mekanik yang terdiri dari; pedal rem (brake pedal) dan batang (rod) penggerak. Rem tromol terbuat dari besi tuang dan digabung dengan hub saat rem digunakan sehingga panas gesekan akan timbul dan gaya gesek dari brake lining dikurangi. Drum brake mempunyai sepatu rem (dengan lining) yang berputar berlawanan dengan putaran drum (wheel hub) untuk mengerem roda dengan gesekan. Pada sistem ini terjadi gesekangesekan sepatu rem dengan tromol yang akan memberikan hasil energi panas sehingga bisa menghentikan putaran tromol tersebut. Rem jenis tromol disebut “internal expansion lining brake”. Permukaan luar dari hub tersedia dengan sirip-sirip pendingin yang terbuat dari aluminium–alloy (paduan aluminium) yang memiliki daya penyalur panas yang sangat baik. Bagian dalam tromol akan tetap terjaga bebas dari air dan debu kerena tromol mempunyai alur untuk menahan air dan debu yang masuk dengan cara mengalirkannya lewat alur dan keluar dari lubang aliran. Berdasarkan cara pengoperasian sepatu rem, sistem rem tipe tromol pada sepeda motor diklasifikaskan menjadi dua, yaitu:



a) Single Leading Shoe Type Tipe ini digunakan pada semua jenis sepeda motor kecil (di bawah 250 cc). Pada sistem rem tromol single leading shoe type, digunakan dua sepatu rem. Sepatu rem yang terbawa oleh putaran tromol dan cenderung melengket disebut sebagai leading shoe, sedangkan sepatu rem yang terdorong ke dalam oleh putaran tromol disebut trailing shoe. Leading shoe menghasilkan daya pengeremen yang lebih besar dibandingkan dengan trailing shoe sebagai akibat adanya self energizing effect yang diperoleh karena leading shoe terbawa oleh putaran tromol. Hal ini akan menyebabkan



keausan pada leading shoe lebih besar dibanding keausan pada trailing shoe. b) Double Leading Shoe Type Tipe ini digunakan pada motor-motor besar (tipe lama) dan sekarang sudah jarang digunakan. Tipe ini juga menggunakan dua sepatu rem seperti pada single leading shoe type, akan tetapi pada double leading shoe type digunakan dua bubungan rem (brake cam), sehingga kedua sepatu rem menjadi leading dan menghasilkan daya pengereman yang besar karena kedua sepatu rem menghasilkan self energizing effect (gaya penguatan sendiri) yang memperkuat daya pengereman. Self Energizing Effect (gaya penguatan sendiri) Seperti yang telah dibahas, saat pengemudi menginjak rem, tekanan ditularkan dari master silinder ke silinder roda. Tekanan ini mendorong piston silinder ke luar. Hal ini, pada gilirannya, menjalar pada sepatu rem dan membawa kampas rem bergesekan dengan tromol. Pertama-tama, lapisan rem tidak hanya mendorong melawan tromol dan menahan seperti yang mereka lakukan ketika kendaraan diam. Gesekan antara tromol yang bergerak dan kampas rem akan mendorong sepatu rem ke arah rotasi seperti yang ditunjukkan.



Sepatu Rem Disain sepatu rem yang paling terkenal untuk sistem rem yang lebih kecil, adalah sepatu rem siap pakai yang dibuat dari baja. Pada sistem rem yang lebih besar, campuran besi tuang, campuran aluminium, atau sepatu rem yang terbuat dari campuran besi lunak, banyak digunakan akir-akhir ini. 2) Rem cakram (Disc Brake) Konstruksi rem cakram pada umumnya terdiri atas cakram (disc rotor) yang terbuat dari besi tuang yang berputar dengan roda, bahan gesek (disc pad) yang menjepit & mencengkeram cakram, serta kaliper rem yang berfungsi untuk menekan & mendorong bahan gesek sehingga diperoleh daya pengereman. Daya pengereman dihasilkan oleh adanya gesekan antara kanvas rem dan cakram. Self energizing effect yang terjadi pada rem cakram sangat kecil, sehingga diperlukan tekanan pengereman yang lebih besar untuk mendapatkan daya pengereman yang efisien dan pad cenderung lebih cepat aus disbanding dengan sepatu rem pada rem tromol. Menurut mekanisme penggeraknya, rem cakram sepeda motor dibedakan menjadi dua jenis, yaitu : a) Rem cakram penggerak mekanik, b) Rem cakram penggerak hidrolik. a) Rem cakram penggerak mekanik, Rem jenis ini bekerja menggunakan kabel. (cth. : pada sepeda motor Honda GL100). Konstruksi sistem rem cakram penggerak mekanis dapat dilihat pada gambar di bawah ini.



b) Rem cakram penggerak hidrolik Rem cakram penggerak hidrolik banyak digunakan pada sepeda motor pada umumnya. Mekanisme penggerak sistem rem tipe hidrolik memanfaatkan tenaga hidrolik (fluida/cairan) untuk meneruskan tenaga pengereman dari pedal/handel rem ke sepatu rem/ pad rem. Mekanisme penggerak hidrolik berpedoman kepada hukum Pascal : bila suatu fluida/cairan dalam ruang tertutup diberi tekanan maka tekanan terse-but akan diteruskan ke semua arah dengan sama rata. Gaya penekanan pada pedal/handel rem akan diubah menjadi tekanan fluida oleh piston mas-ter silinder, kemudian diteruskan ke silinder roda/kaliper rem melalui slang rem untuk menghasilkan gaya pengereman.



Perawatan dan Pemeriksaan Rem Tromol Mekanik Rem tromol sepeda motor umumnya adalah rem tromol mekanik. Hampir semua sepeda motor menggunakan rem tromol mekanik untuk mengerem roda belakangnya. Sedangkan pengereman untuk roda depan sebagian sepeda motor menggunakan rem cakram. Rem tromol mekanik bekerja dengan perantaraan kawat rem yang dihbungkan ke handel rem di stang kemudi. Jika handel rem ditarik maka kampas rem akan mengembang sehingga bersinggungan dengan tromol bagian dalam. Pada saat mengembang sehingga bersinggungan dengan tromol bagian dalam tersebut. Akibatnya akan terjadi perlambatan laju sepeda motor. Semakin kuat gesekannya akan semakin besar perlambatannya sehingga sepeda motor berhenti. Baik dan tidaknya kerja rem sangat dipengaruhi oleh kuat dan tidaknya gesekan yang terjadi antara kampas rem dengan tromolnya. Kuat dan tidak gesekan tersebut sangat dipengaruhi oleh kekasaran kampas rem dan tromolnya, ketebalan kampas rem, kerataan permukaan dalam tromol serta besarnya penekanan kampas terhadap tromolnya. Permukaan kampas dan tromol rem yang licin karena minyak atau air perlu dibersihkan kemudian diamril. Permukaan dalam



tromol



rem



yang



tidak



rata



harus



diratakan



dengan



cara



dibubut.



Kawat rem juga mempengaruhi kerja rem tromol mekanik. Kawat yang molor akan mempengaruhi celah antara kampas



dan tromol rem sehingga rem perlu disetel lagi.



Penyetelan rem ada pada bagian bawah dekat dengan tromol dan bagian atas pada handel rem. Keduanya harus disetel dengan baik. Pada beberapa sepeda motor tertentu ada tanda pada tuas dekat penyetel rem tromol untuk mengetahui ketebalan kampas remnya. Jika tanda sudah menunjukkan pada batas akhir ketebalan kampas rem maka kampas rem harus diganti.



Pemeriksaan. penyetelan dan perawatan rem tromol mekanik sepeda motor: 1. Lepas roda belakang dan bongkar unit rem tromol. 2. Periksa permukaan kampas rem. Permukaan yang licin harus digosokk dengan amril kasar. Setelah diamril bersihkan serbuknya dengan sikat halus. Ukur ketebalan kampas rem. Jika ketebalan kampas rem sudah di luar ketentuan maka kampas rem harus diganti. Penggantian kampas rem harus satu set.



3. Periksa pemukaan dalam tromol rem. Jika terdapat oli,keringkan dengan kain. Setelah itu gosoklah tromol rem bagian dalam dengan amril. Tujuan penggosokkan permukaan dalam tromol tersebut adalah agar pengereman terjadi dengan sebaik baiknya. Ukur pula diameter tromol bagian dalam. Diameter dalam yang di luar ketentuan, tromolnya harus diganti. Jika diameter dalam tromol tidak sam berarti sudah oval. Hal ini akan mengakibatkan pengereman tidak baik ( bergetar). Untuk memperbaikinya, tromol harus dibubut. 4. Periksa keadaan pegas pengembalinya. Pegas yang telah lemah, patah, atau macet harus diganti dengan yang baik. 5. Rakit kembali komponen - komponen yang telah dibongkar dan lakukan penyetelan pada kawat rem tromol untuk menyetel kedalaman pengeremannya. B. ALAT DAN BAHAN 1. Satu unit sepeda motor mio 2.Satu set kunci sock 3. kunci ring 8,10,11,12,14,17,19,22 4. Majun 5. Minyak rem 6. Kompressor Udara 7. Satu set kunci sock 8. Kedi



9. Sabun cuci tangan C. LANGKAH KERJA 1. Keselamatam kerja : 2. Menggunakan pakaian kerja 3. Menggunakan alat sesuai dengan fungsinya 4. Membongkar, merakit dan memasang sesuai prosedur 5. Meletakkan komponen-komponen yang sudah terbongkar pada tempat yang telah disediakan 6. Apabila ada kesulitan tanyakan pada instruktur 7. Mematuhi peraturan bengkel 8. Menjaga kebersihan bengkel



A. PEMBONGKARAN REM TROMOL 1. Angkat kendaraan dengan dongkrak 2. Kendorkan baut pengikat roda 3. Lepaskan roda 4. Lepaskan tutup tromol 5. Lepaskan sepatu rem 6. Lepas pegas pengembali 7. Lepas kabel rem tangan 8. Lepas tuas rem tangan 9. Lepas silinder roda 10. Lepas baut mounting silinder roda 11.Lepaskan cirdip kabel rem tangan dan rem tangan dari back plate 12.Lepas mur retainder roda 13.Gunakan STT untuk mengeluarkan shaft dengan back plat 14.Lepas back plate B. PEMERIKSAAN REM TROMOL 1) Memeriksa tromol dari keausan, retak dan berkarat serta ukur diameter dalam tromol 2) Memeriksa ketebalan kanvas, bila ketebalan kanvas dibawah standart/limit maka kanvas harus diganti. Bila yang aus salah satu shoe maka penggantiannya harus 1 set



3) Memeriksa silinder roda dari keausan, kerusakan, retak dan berkarat 4) Periksa strut rem dari kerusakan 5) Periksa pegas-pegas dari karat aus dan lain-lain 6) Periksa tuas sepatu rem tangan dari kerusakan C. PERBAIKAN REM TROMOL 1) Mengganti kanvas rem yang sudah aus Bila kanva sudah tidak memenuhi standart/limit, makakanvas harus dig anti dengan yang baru. 2) Mengganti piston cup Piston cup yang sudah sobek harus diganti, karena apabila piston cup tidak diganti maka pada saat di lakukan pengereman akan terjadi kebocoran di dalam silinder sehingga pengereman tidak akan terjadi. 3) Membleeding minyak rem Minyak rem yang kurang/kecil tekananya menyebabkan pengereman kurang baik karena terdapat gelembung udara di dalam reservoir/selang, sehingga minyak rem harus di bleeding. D. PEMASANGAN REM TROMOL 1) Memasang back plate rem ke axle belakang a) Lumasi sealent joint seam pad axle housing dan back plat b) Pasang axle shaft ke axle housing belakang c) Kencangkan mur back plat rem d) Pasang silinder roda dan kencangkan baut silinder roda mur pipa rem e) Pasang kabel rem tangan ke back plate 2) Memasang silinder roda a) Berikan water fight sealent ke silinder roda lepaskan plug cup dari pipa rem dan pasangkan pipanya b) Pasangkan silinder roda ke back plate dan kencangkan bautnya c) Sambungkan pipa rem ke silinder roda dan kencangkan murnya d) Pasang plug cup ketempatnya



3) Memasang shoe a) Rakitlah part yang telah silepas sebelumnya b) Pasangkan penahan spring dengan menekan dan memutarkan pin penahan



4) Memasang tromol rem a) Untuk mendapatkan celah maximum antara shoe dengan tromol masukan obeng antara rod dan ratchet kemudian tekan ke bawah b) Pasang tromol sesudah memastikan bahwa tidak ada kotoran dan oli didalamnya c) Selesai melakukan pemasangan tekan pedal rem dengan beban 30 kg beberapa kali untuk memperoleh celah antara tromol dengan shoe 5) Pasangkan roda dan kencangkan mur-murnya 6) Periksa untuk memastikan apakah tromol dapat berputar dengan bebas (tidak tertahan oleh shoe) turunkan dongkrak dan lakukan pengetesan PEMBONGKARAN REM CAKRAM II. REM CAKRAM A. GANGGUAN YANG TERIADI PADA REM CAKRAM 1. Handle Rem Terasa Lunak · Ada udara palsu di dalam sistim hidraulik. · Ada kebocoran pada sistim hidraulik. · Kanvas rem/cakrarn, rem kotor. · Sil piston caliper aus. · Sil piston silinder utama aus. · Kanvas rem/cakram rem aus. · Caliper kotor. · Caliper tidak bergeserdengan balk. · Tinggi permukaan minyakterlalu rendah. · Saluran minyak rem tersumbat. · Cakram rem bengkok/berubah bentuk. · Piston caliper menyangkut/aus. · Piston cylinder utama menyangkut/aus. · Silinder utara kotor. · Handel rem bengkok. 2. Handel Rem Terasa Keras · Sistim rem tersumbat/tertahan. · Piston caliper menyangkut/aus. · Caliper tidak bergeser dengan baik. · Saluran minyak rem tersumbat/tertahan. · Sil piston capiler aus. · Piston silinder utama menyangkut/aus. · Handel rem bengkok.



3. Rem Menyangkut · Kanvas rem/cakram rem kotor. · Roda ticlak terpasang dengan tepat. · Kanvas rem/cakram rem aus. · Cakram bengkok/berubah bentuk. · Caliper tidak bergeser dengan baik. B. PRINSIP KERJA REM CAKRAM



Tekanan yang dipakai melawan handel rem atau pedal akan menggerakan piston di dalam master silinder unit. Tekanan Hydraulic fluida selanjutnya dialirkan melalui saluran (pipa) untuk menekan piston capiler. Piston capiler akan kontak langsung dengan sisi belakang kanvas rem. Anti sequeal shims (plat tipis) akan mengatur posisi normal antara piston dan kanvas rem. Pada saat yang bersamaan, kanvas rem pada sisi yang berlawanan menekan rem, sehingga putaran roda diperlambat. (gambar 27). Pada waktu handel rem dilepas, tekanan hydraulic menurun dan pad tekanannya berkurang pada disk (cakram). Minyak rem, piston master dan piston caliper kembali seperti semula oleh tekanan pegas di piston master dan sil di piston caliper. (gambar 28). Ada "single push" caliper, kedua pad menekan disk melalui reaksi "sliding caliper yoke". Caliper tipe ini banyak dipakai pada honda. Model terbaru memakai single push dengan dua piston. C. INFORMASI UMUM UNTUK PEMELIHARAAN - Hindari kotoran, debu, air atau benda asing m a s u k p a d a w a k t u p e n g i s i a n d a n penggantian minyak rem. - Ganti parts yang dianjurkan pada waktu penggantian pada saat sepeda motor di service. - Bersihkan permukaan brake pad dan disk dari oli atau grease (gemuk), karena akan m e ng u r a ng i g a ya pengereman-nya. - Brake caliper dapat dilepas dari sepeda motor dan pad dapat diganti tanpa harus memutuskan



sistim hydarulic. D. PENGGANTIAN MINYAK REM Sebelum membuka tutup reservoir, putar handle bar sampai minyak rem pada posisi mendatar. Pisahkan/tempatkan di tempat yang aman barang-barang yang di cat, plastik, karet, agar ditutup kain, pada slat melakukan service atau penggantian minyak rem. 1. Tanpa Alat Khusus - Buka tutup master silinder dan diafragma. - Buanglah kotoran-kotoran akibat kontaminasi pada pad dan disk dengan cairan pembersih (Gb. 29) - Hubungkan pipa pada katup pembuangan. - Pompa/tekan handel rem berulang-ulang sampai terlihat gelembung udara keluar. - Tekan handel rem selanjutnya buka katup ¼ putaran dan tutup kembali. - Lakukan cara seperti di atas sampai rem bekerja dengan sempurna. (Gb.30). 2. Memakai Alat Khusus - Isi minyak rem sampai batas upper. - Pasang alat brake bleeder pada katup pembuangan seperti gambar disamping. (Gb.31) - L a k uk a n p em o m p aa n 3 at a u 4 k a l i kemudian kendorkan katup dengan kunci +/- 5 detik lalu kencangkan kembali. - Lakukan beberapa kali sampai minyak rem terlihat keluar tanpa gelembung udara melalui pipa brake bleeder. (gb.31). Catatan : Check isi minyak rem dan tambahkan a p a b i l a k u r a n g u n t u k m e n c e g a h masuknya udara palsu. E. MASTER CYLINDER 1. Proses Membuka 



Keluarkan minyak.







Lepaskan snap ring derigan snap ring pliers.







Keluarkan piston master don pegas.







Cuci master silinder dan komponen lainnya dengan air bersih.(Gb.32).



2. Pemeriksaan pertama 



Periksa master silinder terhadap goresan, keausan.







Ukur diameter dalam pads beberapa tempat.







Ganti master silinder jika ukuran terbesar melebihi batas service yang



diijinkan. (Gb.33) 3. Pemeriksaan kedua 



Periksalah piston master terhadap goresan keausan.







Ukur diameter luar piston pada beberapa tempat.







Ganti piston master jika ukuran terkecil lebih kecil dari batas service yang diijinkan.



4. Proses Pemasangan 



Pastikan tiap parts, terbebas dari kotoran sebelum dipasang.







Lapisi piston cup dengan minyak rem yang baru dan pasang pada pistonnya.







Pasang pegas dengan ujung diameter yang lebih besar menghadap master cylinder







Pasang primary cup dengan sisinya yang cekung menuju sisi dalam master silinder.







Pasang snap ring. (Gb.35).



F. BRAKE CAPILER



1. Proses Membuka



· Lepaskan baut pipa minyak rem. · Lepaskan baut caliper. · Lepaskan kanvas rem. · Lepaskan braket caliper. · Keluarkan piston dengan memakai tekanan udara. · Cucilah capiler silinder dan komponen lainnya dengan air bersih. Catatan: Untuk melindungi supaya piston tidak terlempar keluar, bagian sisi piston diberi penahan kain lap/plat tipis.



2. Pemeriksaan 



Periksa permukaan dinding silinder caliper dari cacat dan goresan-goresan.







Ukur diameter dalamnya beberapa tempat.







Ganti capiler silinder jika ukuran terbesar melebihi batas service yang di ijinkan. (gb.39).







Periksa permukaan dinding piston caliper dari cacat dan goresan-goresan.







Ukur diameter luar piston pada beberapa tempat.







Ganti piston caliper jika ukuran terkecil melebihi batas service yang diijinkan. (gb.40).



2. Proses Pemasangan Catatan: 



Pastikan tiap komponen terbatas dari kotoran sebelum dipasang.







Lapisi sil debu dan sil potong baru dengan minyak rem dan pasang ke alur caliper cylinder.







Lapisi caliper piston dengan minyak rem baru dan pasang ke caliper.







Lumasi pin slide dengan gemuk silikon Pasting kanvas rem kembali.(gb.41).



3. Pemeriksaan Brake Disc (Rem Cakram) 



Secara visual periksa disk (cakram) terhadap kerusakan atau keretakon.







Ukur ketebalan cakram pada beberapa tempat dan ganti jika hasil pengukuran terkecil lebih kecil dari batas service yang diijinkan.(gb.42).







Check keolengan cakram periksa bantalan roda dari keolengan bila bantalan roda normal dan cakram oleng, maka ganti cakramnya.



D. EVALUASI 1. Rem cakram mio tersebut, membutuh penyetelan 2. Kanvas depan sudah mulai tipis 3. Minyak rem berkurang 4. Dalam pembongkaran rem pada mio harus melakukan pengukuran yang pasti