15 0 123 KB
KEANEKARAGAMAN BRACHIOPODA PADA SPECIES Triops longicaudatus Alin Maulani1) , Annisa Rhamadany2) , Bayu Seto3) , Nurhidayah4) , Raditya Rizki Ananta5) , Septiyani Kusuma Dewi6) , Wa Ode Mardhiyyah Zilullah7) Departemen Ilmu Kelautan Fakultas Perikanan Dan Ilmu kelautan Universitas Diponegoro, Semarang Abstrack The study aims to determine the diversity of Arthopoda species of Triops longicaudatus. Arthopoda drawn later identified by describing the diversity of gastropods are obtained. Keywords: Arthopoda, Diversity 1. PENDAHULUAN Brachiopoda adalah Bivalvia yang berevolusi pada zaman awal periode Cambrian yang masih hidup hingga sekarang yang merupakan komponen penting organisme benthos pada zaman Paleozoikum. Brachiopoda berasal dari bahasa latin brachium yang berarti lengan (arm), dan poda yang berarti kaki (foot). Brachiopoda artinya hewan ini merupakan suatu kesatuan tubuh yang difungsikan sebagai kaki dan lengan atau dengan kata lain binatang yang tangannya berfungsi sebagai kaki. Filum ini merupakan salah satu filum kecil dari invertebrata. Hingga saat ini terdapat sekitar 300 spesies dari filum ini yang mampu bertahan dan sekitar 30.000 fosilnya telah dinamai. Mereka sering kali disebut dengan “lampu cangkang” atau lamp shell. Secara umum brachiopoda merupakan salah satu fosil hewan yang sangat melimpah keberadaannya pada sedimen yang berasal dari zaman paleozoikum. Salah satu kelasnya, yaitu Inarticulata bahkan menjadi penciri penting (fosil index) zaman Cambrian awal. Brachiopoda berasal dari kata brachys yang berarti pendek dan pous yang artinya kaki. Jadi Brachiopoda adalah hewan laut yang hidup didalam setangkup
cangkang terbuat dari zat kapur atau zat tanduk. Mereka biasanya hidup menempel pada substrat dengan semen langsung atau dengan tangkai yang memanjang dari ujung cangkang (Suhardi, 2002). Hewan ini lazim disebut kerang lentera (lamp shell), hai ini karena bentuknya yang menyerupai bentuk lampu minyak pada zaman kerajaan Romawikuno. Di Indonesia, penduduk di sekitar Kepulauan Seribu menyebut hewan ini ”Kerang Keco” atau “Kerang Kecuk” dari hasil wawancara penduduk di sekitar daerah Muara Angke diperoleh informasi bahwa hewan ini umumnya tidak dikonsumsi sebagai makanan. KLASIFIKASI SECARA UMUM Klasifikasi Fillum Brachiopoda dibagi menjadi 2 kelas yaitu klas Articulata/Phygocaulina dan kelas Inarticulata/Gastrocaulina. Pada inarcitulata, bentuk dan ukuran kedua keping cangkang hanya dihubungkang dengan otot, Cangkang terdiri atas campuran fosfat dan kitin dan periosrakum terluar, sehingga dianggap lebih primitif karena sama dengan tipe cangkang dari periode Cambrian. Saluran pencernaan lengkap dan mempunyai anus. Pedicle pada lingua panjang dan rektraktil, bila diganggu maka hewan tersebut akan masuk kedalam lubang . kelas inarticulate terbagi dalam 2 ordo dengan 47 spesies (Suwignyo,dkk 2005). Pada Articulata,
bentuk dan ukaran kedua keping cangkang tidak sama, kedua keping cangkang dihubungkan satu sama lain oleh otot dan engsel atau “hinge” pada bagian posterior , cangkang terdiri dari kalsium karbonat dalam bentuk kristal kalsit, dan terluar lapisan , periostrakum, permukaan ada kalanya berhiaskan garis-garis konsetrik, menayebar bergerigi atau berduri, warna cangkang biasanya kuning kusam, kelabu, beberapa spesiesn berwarna jingga atau merah, saluran pencernaan tidak lengkap tidak mempunyai anus , pedicle pendek dan lentur sehingga hewan dapat bergerak kekiri-kanan atau memutar. Kelas Articulata terbagi dalam 3 ordo dengan 300 spesies (Radiopoetro 2002). 2. METODOLOGI Penelitian ini
dimulai
quinquefasciatus Katakanlah dari koloni laboratorium didirikan. Delapan puluh larva per mereplikasi didistribusikan di 4 Dixie @ cangkir (20 larva per cangkir), masing-masing berisi 200 ml air dari mikrokosmos.
Larva
tidak
kelaparan
sebelum sebagai- mengatakan, dan tidak ada makanan tambahan ditambahkan 3. HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL Klasifikasi
untuk
Kingdom:
Animalia
Phylum:
Arthropoda
Subphylum: Crustacea
menentukan efek dari TPS tentang khasiat
Class:
Branchiopoda
Order:
Notostraca
Family:
Triopsidae
dengan 5 pengulangan. Setelah itu 20 bak
Genus:
Triops
diisi dengan 15 cm air. Tujuh puluh lima
Species:
Triops longicaudatus
Bti terhadap larva nyamuk. Percobaan I dan 2 di lapangan terdiri dari 4 perlakuan
PEMBAHASAN Mereka biasa hidup di kolam atau
TPS matang ditempatkan di masingmasing 10 kolam (5 dengan tanah, 5 tanpa tanah). Setiap bak diberikan Vectobac dengan
konsentrasi O.25 ppm (3,75 ml
lation formu- diencerkan dalam sekitar 50 ml air). Bobot masing-masing kertas saring dikeringkan lalu dircatat dan 200 ml dituangkan ke kertas filter dalam corong Buchner. Hasil bioassay nyamuk antara perlakuan
dibandingkan
dengan
menggunakan beberapa gression dengan pengulangan
data
arcsine.
Bioassay
menggunakan air yang dikumpulkan dari bak perimental mantan dilakukan dengan menggunakan
4-instar
Culex
genangan berair tawar dan tempat-tempat lain yang cukup tinggi datarannya, bisa di bilang triops adalah fosil yang hidup (spesiesnya sudah bertahan sekitar 200350
juta
tahun
yang
lalu).
Triops
perempuan mempunyai kantung telur di kakinya yang di urutan ke sebelas. Triops perempuan bisa memproduksi telur tanpa bantuan seksual dari triops lelaki. Rata-rata hidup Triops Longicaudatus adalah 1-3 bulan, tapi kalau di rawat baik-baik usia Triops Longicaudatus bisa mencapai 3 bulan dan panjang tubuh triops bisa
mencapai 5 cm. Triops menetas dari telur
balik
dalam 24 jam ketika ada hujan yang
menggunakan mekanisme pembuka yang
membuat genangan air. Setelah telurnya
berbeda,
basah maka Triops akan menetas dan
panjang coelom (rongga tubuh utama) dan
makan untuk bertumbuh secepat mungkin
membuat
tonjolan
dan memproduksi telur sebelum genangan
katup
terpisah. Kedua kelas membuka
air menguap total dan kemudian akan mati.
katup ke sudut sekitar 10°. Kompleks yang
Maka
ditetapkan
triops
berevolusi
mengadaptasi
engsel. Brachiopoda di
mana
lebih
otot keluar,
dari
artikulatif mengurangi mendorong
otot-otot
yang
dengan kondisinya di alam liar, itulah
dipekerjakan oleh artikulatif Brachiopoda
alasan kenapa hidup triops bisa dibilang
juga dapat mengoperasikan katup sebagai
cukup pendek.
gunting, mekanisme yang digunakan untuk
Di Inggris triops dianggap sebagai
menggali lingulids.
binatang yang terancam punah. Triops
Brachiopoda adalah filum hewan
laut
longicaudatus adalah Triops yang paling
yang keras "katup" (kulit) pada permukaan
gampang dipelihara dan jumlahnya masih
atas dan bawah, tidak seperti pengaturan
banyak didunia sehingga menjadi pilihan
kiri
jenis peliharaan dan penghias akuarium.
moluska (seperti remis , kerang , tiram dan
Beberapa jenis Triops dianggap sangat
kerang ).
membantu petani karena spesies triops ini
berengsel di bagian belakang, sedangkan
membantu memakan hama yang ada di
bagian depan dapat dibuka untuk makan
padi.
atau
Semua Brachiopoda memiliki
dan
kanan
Katup
dalam kerang
Brachiopoda
tertutup
adalah
untuk
adduktor otot, yang ditetapkan di bagian
perlindungan. Artikulasikan
dalam gagang bunga katup dan tutup katup
memiliki engsel bergigi dan pembukaan
dengan menarik pada bagian dari katup
sederhana dan otot penutupan, sementara
brakialis
artikulatif Brachiopoda memiliki engsel
depan
engsel.Otot-otot
ini
memiliki keduanya "cepat" serat yang
untoothed
menutup katup dalam keadaan darurat dan
kompleks. Dalam
"menangkap" serat yang lebih lambat
tangkai seperti gagang bunga proyek dari
tetapi dapat menjaga katup tertutup untuk
bukaan pada engsel atau dari lubang di
waktu
lama. Brachiopoda
katup yang lebih besar, melampirkan
Artikulasikan membuka katup dengan cara
hewan ke dasar laut tapi yang jelas lumpur
otot
yang akan menghambat pembukaan.
yang penculik,
juga
dikenal
sebagai
diductors, yang terletak lebih ke belakang dan tarik pada bagian dari katup brakialis
dan
otot
Brachiopoda
yang
lebih
brachiopoda
khas
4. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa jenis Brachiopoda Triops longicaudatus tinggal di genangan air tawar maupun dataran tinggi. Masing-masing memiliki ciri morfologi, reproduksi, dan habitat yang khas. Di beberapa daerah, Triops longicaudatus dianngap hewan punah.
5. DAFTAR PUSTAKA Fry-O’Brien Lisa L. and Mir S. Mulla. 1996. Effect of Tadpole Shrimp, Triops Longicaudatus. (Notostraca: Triopsidae), on The Efficacy of The Microbial Control Agent Bacillus Thuringiensis Var./Sraezens/s in Experimental Microsoms. Journal of The American Mosquito Association, Inc. 12(1): 33-38.
Avertebrata Laut Semester 2 Kelas C