Jurnal Gempa Bumi Dan Tsunami Di Aceh (Geografi) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Gempa Bumi dan Tsunami di Aceh pada 26 Desember 2004 Tugas Penelitian Geografi



Disusun oleh : 1. Devin Pratama/5 2. Dhea Vannesa Wijaya/6 3. Hansel Aristo/11 4. Meisya Widjaja/15 5. Overy Yosua/16 Kelas : X IPS.2 Tugas : Geografi



SMA Santo Yoseph Jakarta Timur



Kata Pengantar Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena atas rahmat dan karunia-Nya, kami masih diberikan kesempatan untuk membuat tugas ini dengan semaksimal mungkin. Kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada Ibu Wilda, selaku guru Geografi kelas 10, karena telah memberikan tugas ini, sehingga kami dapat belajar membuat suatu jurnal dengan baik, dan mengetahui halhal mengenai Gempa Bumi dan Tsunami yang terjadi di Aceh pada 26 Desember 2004. Laporan ini berisi mengenai seluruh hal yang menyangkut bencana alam gempa bumi dan tsunami yang terjadi di Aceh tahun 2004. Kami harap, setelah kami menyelesaikan jurnal ini, kami dapat semakin berpikir kritis mengenai masalah gempa bumi dan tsunami yang terjadi di daerah-daerah lainnya. Dan dapat menjadi seorang anak sosial yang dapat berpikir dan bertindak bijaksana mengenai negara Indonesia.



1



Daftar Isi Kata pengantar……………………………………………………………………1 Bab I (Pendahuluan) A. B. C. D. E.



Latar belakang……………………………………………………………..2 Identifikasi masalah………………………………………………………..2 Rumusan masalah………………………………………………………….3 Tujuan penelitian…………………………………………………………..3 Manfaat penelitian…………………………………………………………3



Bab II (Pembahasan) A. Landasan teori……………………………………………………………..4 2.1 Pengertian gempa bumi dan tsunami………………………………….4 2.2 Ciri-ciri terjadinya gempa bumi dan tsunami…………………………5 2.3 Tips dalam menghadapi gempa bumi dan tsunami……………………8 Bab III (Isi) Kronologi bencana alam………………………………………………….9 Metode penelitian………………………………………………………...10 Penyebab Gempa Bumi dan Tsunami di Aceh…………………………...10 Akibat Gempa Bumi dan Tsunami di Aceh………………………………11 Peran Pemerintah Terhadap Gempa Bumi dan Tsunami di Aceh……………………………………………………………….11 F. Dokumentasi………………………………………………………13 3.1 Aceh saat dilanda gempa dan tsunami tahun2004…………….13 3.2 Aceh sekarang…………………………………………………13 3.3 Museum Gempa dan Tsunami Aceh…………………………..14 A. B. C. D. E.



Bab IV (Kesimpulan)…………………………………………………….15 Kata penutup……………………………………………………………..16



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Latar belakang kami memilih tema ini, karena bencana alam ini merupakan salah satu bencana alam terbesar di dunia, dan gempa bumi terbesar yang pernah terjadi di Indonesia. Kami tertarik dengan tema ini, dan ingin menganalisis lebih dalam penyebab, akibat, dan fakta unik lainnya mengenai bencana alam gempa bumi dan tsunami di Aceh pada tahun 2004 ini. Indonesia terletak di antara dua benua dan dua samudera. Hal ini memang menyebabkan Indonesia sebagai tempat strategis untuk perdagangan dan menjalin antar negara. Namun, di balik itu semua ada dampak buruk seperti gempa bumi yang sering terjadi. Hal ini terjadi karena Indonesia terletak di antara lempeng Australia, lempeng Eurasia dan lempeng pasifik. Selain itu juga Indonesia termasuk dalam cincin api pasifik, yang tidak lain gugusan gunung berapi di dunia. Hal ini yang kemudian menjadi penyebab kenapa di Indonesia sering sekali terjadi gempa bumi, baik vulkanik maupun tektonik. Dari tahun 1629 sampai sekarang, negara Indonesia telah mengalami tsunami sebanyak 175 kali, yang merupakan tsunami besar, maupun tsunami kecil. Sebelum ada tsunami besar yang terjadi di Palu beberapa hari lalu, pernah juga terjadi tsunami besar di Aceh, dan ini merupakan bencana alam tsunami terbesar ketiga di dunia, juga merupakan gempa bumi terbesar diantara gempa bumi lainnya yang pernah terjadi di Indonesia, yaitu sekitar 9,3 skala ritcher.



B. Identifikasi Masalah Beberapa masalah yang menyebabkan gempa bumi dan tsunami memang sulit untuk diprediksi kebenarannya dan sulit untuk dihindari. Peran pemerintah dalam mengatasi kepadatan penduduk di Pulau Jawa pun sudah lumayan, namun upaya penyuluhan kepada masyarakat mengenai gempa bumi dan tsunami masih kurang. Beberapa masalah mengenai gempa bumi dan tsunami di Aceh: 1. Masalah jenis gempa bumi yang tejadi di Aceh pada tahun 2004 (gempa dari dalam laut). 2



2. Masalah korban jiwa akibat dari bencana alam di Aceh ini, kurang lebih 250.000 orang, dan sisanya tidak ditemukan atau hilang 3. Masalah kerusakan yang diakibatkan dari bencana alam gempa bumi dan tsunami yang terjadi di Aceh. 4. Masalah mengenai penanggulangan dan perbaikan kembali daerah Aceh, serta peran pemerintah dan masyarakat untuk lebih kritis dan waspada lagi terhadap bencana gempa bumi dan tsunami. Inilah beberapa masalah yang akan dijelaskan lebih dalam di bagian Bab III, yaitu isi. Inilah masalah-masalah penting yang dapat kita analisis dan teliti lebih mendalam. C. Rumusan Masalah Beberapa rumusan masalah mengenai gempa bumi dan tsunami di Aceh tahun 2004, antara lain : 1. Apa yang menyebabkan gempa bumi dan tsunami di Aceh pada tahun 2004? 2. Apa akibat dari gempa bumi dan tsunami di Aceh pada tahun 2004? 3. Apa peran atau tindakan pemerintah dan masyarakat dalam mengembalikan Aceh menjadi suatu daerah yang baik kembali?



D. Tujuan Penelitian Adapun beberapa tujuan penelitian dari masalah ini, antara lain : 1. Untuk mengetahui segala masalah mengenai bencana alam gempa bumi dan tsunami di Aceh tahun 2004. 2. Untuk mengatahui penyebab terjadinya gempa bumi dan tsunami di Aceh tahun 2004. 3. Untuk mengetahui akibat dari terjadinya gempa bumi dan tsunami di Aceh tahun 2004. 4. Untuk mengetahui peran pemerintah dan penduduk dalam menangani bencana alam gempa bumi dan tsunami di Aceh tahun 2004. 5. Untuk mengenal latar belakang korban bencana alam gempa bumi dan tsunami di Aceh tahun 2004. 6. Untuk mengetahui hal-hal yang perlu dilakukan untuk menghadapi bencana alam ini, jika terdapat tanda-tanda akan terjadi lagi bencana seperti ini.



E. Manfaat Penelitian Adapun beberapa manfaat dari penelitian yang saya lakukan, antara lain : 3



1. Setelah melakukan penelitian, kita dapat melakukan usaha dan pelatihan jika suatu saat terjadi bencana alam besar seperti ini. 2. Setelah melakukan penelitian, kita dapat memberitahu pemerintah untuk membantu masyarakat dalam hal penyuluhan dan pelatihan mengenaik bencana alam besar seperti ini. 3. Kita dapat mengetahui penyebab dan dampak-dampak dari bencana alam gempa bumi dan tsunami Aceh tahun 2004. 4. Kita dapat melakukan aksi dan berjaga jaga untuk mengatasi masalah gempa bumi dan tsunami ini lagi.



4



BAB II PEMBAHASAN A. Landasan teori



2.1 Pengertian gempa bumi dan tsunami. a. Gempa Bumi Gempa bumi adalah getaran atau goncangan yang terjadi karena pergeseran lapisan bumi yang berasal dari bawah permukaan bumi. Faktor pemicu terjadinya gempa adalah pergeseran lapisan bawah bumi dan letusan gunung yang dahsyat. Gempa bumi datangnya tidak mampu diprediksi sebelumnya. Kejadiannya begitu cepat dengan dampak yang begitu hebatnya. Akibat yang ditimbulkannya pun sangat luar biasa karena mencakup wilayah yang sangat luas bahkan sampai ke luar batas negara. Sifat getaran gempa bumi yang sangat kuat dan merambat ke segala arah mampu menghancurkan bangunan-bangunan yang kuat sehingga korban nyawa tidak dapat dihindarkan. Berdasarkan penyebabnya gempa bumi dibedakan menjadi: 1) Gempa bumi tektonik, yaitu gempa yang terjadi karena adanya pergeseran kerak bumi. 2) Gempa bumi vulkanik, yaitu gempa yang terjadi karena letusan gunung api. 3) Gempa tanah runtuh, yaitu gempa yang disebabkan karena runtuhnya tanah. b. Tsunami Jika gempa bumi terjadi di daerah dekat atau dasar laut maka dapat mengakibatkan gelombang tsunami. Gelombang tsunami adalah gelombang besar yang terbentuk dari dasar laut akibat adanya gempa. Pada tanggal 26 Desember 2004 di Nanggroe Aceh Darussalam dan Sumatra Utara terjadi gempa bumi berskala 9,3 skala richter di dasar laut yang mengakibatkan gelombang tsunami yang paling dahsyat dan merupakan bencana alam internasional. Kurang lebih 120.000 orang meninggal dunia dan 5



hilang. Tahun 2006 tepatnya pada tanggal 16 Maret, Indonesia dilanda tsunami lagi tepatnya di daerah sekitar Pantai Pangandaran. Pada saat itu terjadi gempa bumi di dasar laut dengan kekuatan gempa sekitar 6,8 skala richter. Dan yang baru-baru ini terjadi dalah tsunami di Palu, dengan gempa yang berkekuatan 7,7 skala richter.



2.2 Ciri-ciri terjadinya gempa bumi dan tsunami a.Gempa Bumi  Lihat ke langit kalau di langit ada awan yang berbentuk seperti angin tornado/seperti pohon/seperti batang, bentuknya berdiri, itu adalah awan gempa yang biasanya muncul sebelum gempa terjadi. Awan yang berbentuk aneh itu terjadi karena adanya gelombang elektromagnetis berkekuatan hebat dari dasar bumi, sehingga gelombang elektromagnetis tersebut ‘menghisap’ daya listrik di awan, oleh karena itu bentuk awannya jadi seperti tersedot ke bawah. Gelombang elektromagnetis berkekuatan besar itu sendiri terjadi akibat adanya patahan atau pergeseran lempeng bumi. Tapi kemunculan awan gempa seperti itu di langit tidak selalu berarti akan ada gempa. Bisa saja memang bentuknya seperti itu.  Coba diuji medan elektromagnetis di dalam rumah – Cek siaran TV, apakah ada suara brebet-brebet ataukah tidak – Jika terdapat mesin fax, cek apakah lampunya blinking biarpun lagi tidak transmit data – Coba minta orang lain mengirim fax ke kita, cek apakah teksnya yang diterima berantakan atau tidak – Coba matikan aliran listrik. Cek apakah lampu neon tetap menyala redup/remang-remang biarpun tak ada arus listrik Kalo tiba-tiba TV brebet-brebet, lampu fax blinking, padahal sedang tidak transmitting, teks yang kita terima berantakan dan neon tetap menyala biarpun tidak ada arus listrik, itu berarti memang sedang ada gelombang elektromagnetis luar biasa yang sedang terjadi tapi kasat mata dan tidak dapat dirasakan oleh manusia.  Perhatikan hewan-hewan Cek apakah hewan-hewan seperti “menghilang”, lari atau bertingkah laku aneh/gelisah. Insting hewan biasanya tajam dan hewan bisa merasakan gelombang elektromagnetis.  Air tanah Lihat juga apakah air tanah tiba-tiba menjadi surut tidak seperti biasanya.



6



b.Tsunami  Kondisi air Biasanya orang yeng letak daerahnya berada di sekitar pantai, memang di lebih di waspadai dari pada yang ada di daratan. Pasalnya tsunami lebih mungkin bisa terjadi di daerah yang sekitarnya lautan. Sebelum terjadi tsunami, keadaan air akan berbeda. Biasanya lebih surut secara tiba tiba.  Terdengar suara gemuruh Bukan hanya soal keadaan air dan luat, ada pula di tandai dengan bentuk lain. Salah satunya adalah terdengar suara gemuruh yang besar dari kejauhan. Suara ini terdengar besar dan keras.  Keberadaan hewan hewan lain Selain itu juga bisa di deteksi dengan hewan lain. Salah satunya adalah keberadaan burung burung. Sebelum terjadi gejala tsunami, ada beberapa hal yang aneh. Misalnya keberadaan burung yang tiba tiba berpindah pindah dari keadaan pulau kecil. Biasanya mereka akan pergi menuju ke tengah lautan.  Terdapat gempa pengiring Tsunami tidak bisa tiba tiba datang begitu saja. Pasti sudah ada gempa yang mengawali terlebih dahulu. Salah satunya adalah gempa tektonik dan gempa vulkanik. Maka jika di daerah anda tiba tiba ada gempa, anda perlu sedikit waspada. Gempa yang baru saja terjadi adalah gempa yang memiliki kekuatan tinggi atau tidak. Jika masih memasuki kekuatan rendah, maka anda bisa tersenyum lega. Tapi jika sudah masuk dalam kategori tinggi, maka ada resiko adanya gempa susulan bahkan sampai mencapai tsunami.  Adanya gelombang yang tidak biasanya Gelombang yang ada merupakan salah satu tanda tanda adanya tsunami akan datang. Apalagi gelombang yang muncul merupakan gelombang yang di nilai aneh dan tidak biasanya. Bisa saja gelombang yang memicu terjadinya tsunami merupakan bagian dari renteten gelombang yang ada. Atau bisa juga gelombang yang muncul di mulai dari gelombang yang kecil, kemudian gelombang yang besar. Baru setelah itu muncul tsunami yang sisanya akan mengakibatkan erosi tanah.  Ada suara gemuruh yang menggelegar Bukan hanya itu, terjadinya tsunami juga bisa timbul karena adanya suara gemuruh yang menggelegar. Hal ini di sebabkan karena air yang ada menghantam lautan. Jika anda mendengar ini maka ada baiknya anda khawatir akan timbul tsunami. Kemungkinan suara ini muncul karena lempengan yang patah tadi menabrak air lautan. Sehingga menghasilkan suara yang keras.  Keadaan awan langit Tanda tanda alam lainnya sebelum terjadi tsunami akan berubah. Salah satunya adalah keadaan awan yang berbentuk lebih gelap dan mendung. Bahkan tak jarang di jumpai tornado atau angin serupa yang lainnya. Hal ini semua bisa terjadi karena adanya gelombang elektromagnetis dari dasar lapisan atmosfer bumi. Ini menyebabkan daya listrik di awan tertelan 7



oleh gelombang gelombang lainnya.  Lampu tetap bisa menyala, meskipun tidak ada aliran listrik Apakah ini menguntungkan? Anda tidak perlu membayar listrik, namun lampu rumah tetap menyala? Iya secara ekonomi. Tapi tidak secara fisika. Hal ini menjadi tanda bahwa di lingkungan anda ada gelombang elektromagnetis yang bergerak bebas di udara. ini menjadi tanda akan ada bencana yang hebat segera terjadi. Salah satunya adalah gempa dan tsunami. 2.3 Tips dalam menghadapi gempa bumi dan tsunami a.Gempa Bumi 1. Jika ada di dalam rumah, dan tidak sempat untuk keluar, berlindunglah dibawah meja untuk mengamankan diri apabila ada reruntuhan. 2. Jika diluar rumah, atau di suatu bangunan, larilah segera keluar, dan cari lapangan kosong, tunggu beberapa menit untuk memastikan tidak ada gempa susulan. b.Tsunami 1. Segera lari ke tempat yang tinggi (bukit, gunung) jika ada 2. Jika berada di suatu bangunan, tempatkan diri kita di atap bangunan, dan tunggulah sampai tsunami mulai mereda.



8



Bab III ISI A. Kronologi Bencana Alam 26 Desember 2004: Pukul 7.59 waktu setempat, gempa berkekuatan 9,1 sampai 9,3 skala Richter mengguncang dasar laut di barat daya Sumatra, sekitar 20 sampai 25 kilometer lepas pantai. Hanya dalam beberapa jam saja, gelombang tsunami dari gempa itu mencapai daratan Afrika. 27 Desember: Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan tsunami di Aceh sebagai bencana kemanusiaan terbesar yang pernah terjadi. Bantuan internasional mulai digerakkan menuju kawasan bencana. Kawasan terparah yang dilanda tsunami adalah Aceh, Khao Lak di Thailand dan sebagian Sri Lanka dan India. 30 Desember: Sekretaris Jendral PBB saat itu, Khofi Annan, menyebut jumlah korban sedikitnya 115.000 orang tewas. Jerman mengirim pesawat militer yang berfungsi sebagai klinik darurat ke kawasan bencana. Militer Jerman Bundeswehr dikerahkan untuk membantu korban bencana. 31 Desember: Indonesia dinyatakan sebagai kawasan bencana tsunami terparah. Pemerintah Indonesia menyebut korban tewas akan melebihi 100.000 orang. 1 Januari 2005: Kapal induk Amerika Serikat "USS Abraham Lincoln" tiba di perairan Sumatra untuk membantu evakuasi korban dan penyaluran bahan bantuan. Helikopter Amerika Serikat dikerahkan dari kapal induk untuk membagikan bahan bantuan terpenting ke kawasan bencana di Aceh. 2. Januari 2005: Masyarakat internasional menjanjikan bantuan untuk kawasan bencana tsunami senilai 2 miliar US$. 4 Januari 2005: PBB menyatakan jumlah korban lebih banyak dari perkiraan semula, sedikitnya 200.000 orang tewas. 5 Januari 2005: Eropa memperingati korban tsunami dengan aksi mengheningkan cipta di berbagai kota besar dan dalam sidang parlemen. Jerman menyatakan sekitar 1.000 warganya yang sedang berwisata di Asia Tenggara hilang. Pemerintah Jerman memutuskan bantuan senilai 500 juta Euro untuk bantuan kemanusaiaan dan pembangunan kembali di kawasan bencana. 14 Maret 2005: Indonesia dan Jerman mulai membangun sistem peringatan dini tsunami. Perangkat teknisnya merupakan sumbangan Jerman kepada Indonesia, senilai 40 juta Euro. Sistem itu dikenal sebagai GITEWS (German Indonesian Tsunami Early Warning System). Tahun 2008 dikembangkan menjadi InaTews (Indonesia Tsunami Early Warning System). 19 Maret 2005: Sekitar 380 tentara Jerman yang bertugas di kawasan 9



bencana kembali ke pangkalannya. Selama bertugas, mereka merawat sekitar 3.000 pasien korban bencana. Masyarakat Jerman mengumpulkan sumbangan bencana Tsunami senilai 670 juta Euro. B. Metode Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Kegiatan ilmiah tersebut didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis. Rasional berati kegiatan penelitian itu dilakukan dengan caracara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan. Sistematis artinya, proses yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis. Metode penelitian yang digunakan oleh pemerintah adalah melalui BMKG, dan teknologi-teknologi canggih, sehingga kita dapat mengetahui kapan waktu secara tepatnya terjadi gempa dan tsunami di Aceh. Juga dengan observasi secara langsung ke daerah Aceh, yang waktu itu terkena bencana alam besar ini. C. Penyebab Gempa Bumi dan Tsunami di Aceh Pada tanggal 26 Desember 2004, terjadi gempa bumi dahsyat di Samudra Hindia, lepas pantai barat Aceh.Gempa terjadi pada waktu 7:58:53 WIB. Pusat gempa terletak pada bujur 3.316 N 95.854 EKoordinat: 3.316 N 95.854 E kurang lebih 160 km sebelah barat Aceh sedalam 10 kilometer. Gempa ini berkekuatan 9,3 menurut skala Richter dan dengan ini merupakan gempa bumi terdahsyat dalam kurun waktu 40 tahun terakhir ini yang menghantam Aceh. Gempa tersebut mampu menciptakan tsunami dan mampu bergerak sampai sejauh benua Afrika. Sebenarnya daerah yang rawan terkena tsunami adalah daerah-daerah di Pasifik dimana Samudera Pasifik adalah samudera terbesar di dunia, lebih dari 1/3 total area di bumi. Samudera Pasifik ini dikelilingi oleh pegunungan-pegunungan, palung-palung yang sangat dalam di samudera, dan kepulauan busur vulkanik yang sering disebut lingkaran api atau "ring of fire" yang kesemuanya itu berpotensi menghasilkan tsunami yang sangat dahsyat. Beberapa informasi yang diperoleh, antara lain bahwa di wilayah Banda Aceh, tsunami tiba sekitar 15 hingga 20 menit setelah guncangan gempa. Angka ini diperoleh berdasarkan wawancara terhadap para saksi mata. Dari para saksi mata juga diketahui bahwa gelombang tsunami yang datang melanda ada sebanyak tiga kali. Banyak bangunan yang masih berdiri saat diguncang gempa, tetapi hancur oleh gelombang tsunami. Hal ini dapat dipahami mengingat daerah yang terkena dampak memiliki elevasi rendah. 10



Dengan begitu, saat tsunami datang melanda Banda Aceh, air tidak sempat surut sebelum tiba gelombang tsunami yang kedua. Gelombang kedua datang menimpa gelombang pertama, gelombang ketiga datang menimpa gelombang yang kedua, sehingga terjadi akumulasi gelombang. Ketinggian tsunami diukur dengan melihat jejak air pada dinding bangunan dan cabang pohon yang terpatahkan atau sampah yang tertinggal di antara cabang pohon. Bangunan atau pohonnya tentu yang masih berdiri. Namun, yang menarik, ketinggian tsunami juga terlihat di bukit yang mengalami penggundulan. Pengukuran ketinggian tsunami dilakukan dengan menggunakan alat yang dinamakan laser rangefinder. Dari alat tersebut kita mendapatkan nilai ketinggian tsunami. Ketinggian tsunami maksimum dijumpai di Pantai barat Aceh, yang terukur pada bangunan pabrik semen, setinggi lebih dari 30 m. Sementara penggundulan bukit oleh tsunami menunjukkan ketinggian tsunami 15-20 m. Ketinggian tsunami yang melanda pantai utara lebih rendah atau tingginya sekitar 10-12 m. Kondisi Aceh yang relatif landai dan datar menyebabkan tsunami lebih jauh masuk ke daratan.



D. Akibat Gempa Bumi dan Tsunami di Aceh 1.Korban jiwa yang melebihi angka 120.000 orang 2. Kawasan Aceh yang sangat hancur, bangunan tidak berbentuk dan pohon- pohon tumbang 3. Kerugian yang sangat besar akibat dari bencana ala mini 4.Terhambatnya aktivitas serta hancurnya sarana dan prasarana 5.Beberapa orang kehilangan keluarganya, dan berakhir dengan hidup sendiri



E. Peran PemerintahTerhadap Gempa Bumi dan Tsunami Aceh Pemerintah telah menggulirkan dana bantuan siap pakai sebesar Rp 1 miliar untuk tiga kabupaten yang terkena dampak gempa bumi di Aceh. Kemsos juga telah membuat dapur umum di lokasi pengungsian serta menerjunkan 33 orang psikolog untuk mengobati trauma korban pascagempa bumi. Di sektor pendidikan, bentuk penanggulangan dan bantuan yang diberikan yaitu segera didirikan sekolah darurat sebanyak 84 unit di Pidie Jaya, 32 unit di Pidie, dan 2 unit di Bireuen. Semua dilakukan secara 11



swakelola dengan melibatkan instansi perguruan tinggi dan politeknik. Sedangkan, dalam sektor kesehatan, Menkes Nila F Moeloek dalam paparannya menyebutkan, pihaknya sejauh ini telah berupaya memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik dengan mendirikan tenda-tenda medis di lokasi pengungsian. Hal itu dilakukan untuk mencegah agar korban bencana gempa yang berada di pengungsian tidak terjangkit penyakit dan terpantau kesehatannya. Sekarang wilayah Aceh bisa dilihat sudah lebih sangat baik disbanding sebelumnya. Pemerintah juga membangun museum gempa dan tsunami Aceh, sehingga kita yang berkunjung kesana dapat melihat bagaimana gempa dan tsunami Aceh pada tahun 2004 dahulu. Untuk rumah sakit yang mengalami kerusakan, Kemkes siap melakukan perbaikan dengan segera. Terkait anggaran yang akan dipakai dalam percepatan penanggulangan pascabencana gempa di Aceh ini, setiap K/L terkait harus berkoordinasi dengan pemerintah. Semua pihak dalam hal ini harus sepakat bahwa anggaran pembangunan infrastruktur dan percepatan penanggulangan pascabencana gempa bumi ini harus dikoordinasikan dengan pemerintah untuk mencegah terjadinya tumpang tindih.



12



F. Dokumentasi 3.1 Aceh saat dilanda gempa dan tsunami tahun 2004



3.2Aceh sekarang



13



3.3 Museum Gempa dan Tsunami Aceh



14



Bab IV KESIMPULAN  Negara Indonesia adalah salah satu negara yang mudah terkena gempa bumi, karena terletak diantara lempengan bumi.  Gempa dan tsunami di Aceh pada tahun 2004, termasuk dalam bencana alam terbesar ketiga di dunia internasional.  Korban jiwa yang terhitung adalah lebih dari 120.000 orang dan masih ada yang tidak ditemukan.  Kerugian yang dihasilkan kurang lebih adalah 4,7 Triliun, hasil dari rusaknya bangunan-bangunan seperti pemukiman penduduk, Gedung, sekolah tempat ibadah, dll  Peran pemerintah sudah cukup baik dalam menangani daerah Aceh yang dahulunya sangat hancur akhirbat dari bencana ini, sehingga sekarang menjadi daerah yang hijau dan lebih baik  Kita bisa melihat simulasi gempa dan tsunami Aceh pada tahun 2004 di Museum Gempa dan Tsunami Aceh.  Sebaiknya kita selalu berjaga-jaga terhadap bencana alam apapun yang terjadi di sekitar kita. Melakukan pelatihan dan hal-hal lain yang baik.



15



Kata Penutup Sekian laporan yang dapat kami buat dengan semaksimal mungkin. Kami harap sekali lagi, dengan laporan ini, kami dapat menjadi anak sosial yang lebih berpikir kritis, serta dapat waspada terhadap setiap peristiwa yang terjadi. Terima kasih kepada teman-teman di kelompok ini yang telah melaksanakan tugas dengan baik, dan terima kasih kepada Ibu Wilda yang telah memberikan tugas ini sehingga kami dapat menjadi anak sosial yang lebih baik lagi dan dapat mengerti materi mengenai Penelitian Geografi di bab ini.



16



Sekian dari Kami Semoga Bermanfaat Terima Kasih 😊