Jurnal Penyesuaian  [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

JURNAL PENYESUAIAN Disusun Oleh : (Kelompok III) Nama : 1. Ananda Alfaridzi 2. Andika Ramadhana 3. Dian Anisha Putri 4. Fidya Suci Ziyanti 5. Mifta Hayani 6. Hairunnisa 7. Rikky Adriansyah Mata kuliah : Akuntansi Dosen pengampu : Risqy Fadhlina Putri SE, MSi



UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM 2018 Kata Pengantar



1



Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. Karena atas rahmat dan karunianya penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Tanpa pertolongannya , penulis tidak akan mungkin menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah ini disusun agar para pembaca dapat memahami konsep dari “JURNAL PENYESUAIAN”. Dalam penyusunan makalah ini, penulis telah menghadapi berbagai hambatan. Baik itu yang datang dari diri penulis maupun dari luar. Untuk itu penulis menghaturkan terimakasih sebanyak-banyaknya kepada pihak yang telah membantu penyelesaian makalah ini. Makalah ini dapat di baca untuk umum, terutama bagi mahasiswa yang mengambil mata kuliah pengantar akuntansi. Dengan kata lain, pembaca dapat lebih mudah memahami isi makalah ini dengan bahasa yang di gunakan oleh penulis. Harus di akui bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, untuk itu di mohon kritik dan saran dapat langsung di sampaikan kepada penulis.



Medan,24 Mei 2018



Penulis



DAFTAR ISI



2



KATA PENGANTAR ................................................................................. 1 DAFTAR ISI ................................................................................................ 2 BAB I PENDAHULUAN A.



Latar Belakang Masalah................................................................................. 3



B.



Rumusan Masalah......................................................................................... 3



C.



Tujuan............................................................................................................ 4 BAB II PEMBAHASAN Pengertian Jurnal Penyesuaian ...................................................................... 5 A. Jurnal Penyesuaian Pemakaian Perlengkapan............................................ 5 B. Jurnal Penyesuaian Penyusutan Aktiva Tetap............................................ 6 C. Jurnal Penyesuaian Biayar di Bayar dimuka Metode Harta dan Metode Beban......................................................................................................... 7 D. Jurnal Penyesuaian Pendapatan di Trima dimuka Metode Hutang dan Metode Pendapatan................................................................................... 10 E. Jurnal Penyesuaian Beban yang Masih Harus dibayar .............................. 12 F. Jurnal Penyesuaian Pendapatan yang Harus diterima ................................ 12 G. Jurnal Penyesuaian Penghapusan piutang.................................................. 13 BAB III PENUTUP



A.



Kesimpulan.................................................................................................. 17 DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 19



BAB I PENDAHULUAN 3



A.



Latar Belakang Keseimbangan neraca saldo antara sisi debit dan sisi kredit, belum



menjamin bahwa kegiatan akuntansi telah dilakukan dengan benar. Oleh karena itu, agar neraca saldo menunjukkan keadaan yang sebenarnya, perlu diadakan penyesuaian dan perbaikan. Bagaimana cara melakukannya? Penyesuaian dan perbaikan dilakukan melalui jurnal penyesuaian (adjusting journal entry). Pada kondisi seperti apakah jurnal penyesuaian diperlukan? Jurnal penyesuaian diperlukan untuk hal-hal sebagai berikut: seperti, Jurnal Penyesuaian pemakain perlengkapan, Jurnal penyesuaian penyusutan aktiva tetap, Jurnal Penyesuaian biaya dibayar dimuka metode harta dan metode beban, Jurnal penyesuaian beban yang masih harus dibayar, Jurnal penyesuaian pendapatan yang masih harus diterima, dan Jurnal penyesuaian penghapusan piutang. B.



Rumusan Masalah



1. Apa pengertian jurnal penyesuaian 2. Bagaimana memahami jurnal penyesuaian pemakaian perlengkapan? 3. Bagaimana memahami jurnal penyesuaian penyusutan aktiva tetap? 4. Bagaimana membuat jurnal penyesuaian biaya dibayar dimuka metode harta dan metode beban? 5. Bagaimana membuat jurnal penyesuaian pendapatan diterima dimuka metode utang dan metode pendapatan? 6. Bagaimana membuat jurnal penyesuaian beban yang masih harus dibayar? 7. Bagaimana membuat jurnal penyesuaian pendapatan yang masih harus diterima? 8. Bagaimana membuat jurnal penyesuaian penghapusan piutang? C. Tujuan 1. Untuk mengetahui pengertian jurnal penyesuaian 2. Untuk memahami jurnal penyesuaian pemakaian perlengkapan 3. Untuk memahami jurnal penyesuaian penyusutan aktiva tetap



4



4. Untuk membuat jurnal penyesuaian biaya dibayar dimuka metode harta



dan



metode beban 5. Untuk membuat jurnal penyesuaian pendapatan diterima dimuka metode utang dan metode pendapatan 6. Untuk membuat jurnal penyesuaian beban yang masih harus dibayar 7. Untuk membuat jurnal penyesuaian pendapatan yang masih harus diterima 8. Untuk membuat jurnal penyesuaian penghapusan piutang



BAB II



5



PEMBAHASAN Pengertian jurnal penyesuaian Jurnal penyesuaian (Adjustment Entries) adalah jurnal yang disusun untuk menyesuaikan saldo-saldo akun yang dilaporkan di neraca saldo sebelum disusunnya laporan keuangan karena nila yang dilaporkan dalam neraca saldo masih belum tepat sehinggaa tidak memenuhi kualitas informasi akuntansi yang diperukan oleh pihak-pihak yang berkepentingan.1 Lalu pada kondisi seperti apakah jurnal penyesuaian diperlukan? Jurnal penyesuaian diperlukan untuk halhal sebagai berikut: A.



Jurnal penyesuaian pemakaian perlengkapan Akun “perlengkapan kantor” atau “perlengkapan toko” termasuk ke



dalam akun campuran, yaitu sebagian masuk kelompok harta (perlengkapan) dan sebagian masuk kelompok beban (pemakaian perlengkapan). Nilai perlengkapan pada akhir periode dapat diketahui dengan melakukan pemeriksaan fisik terhadap persediaan perlengkapan. Misalnya, selama periode akuntansi dilakukan beberapa kali pembelian perlengkapan kantor sehingga dalam neraca saldo terdapat akun perlengkapan kantor (office supplies) sebesar Rp17.000.000,00, melalui pemeriksaan fisik pada akhir periode (31 Des 2006). Diketahui persediaan perlengkapan sebesar Rp3.200.000,00. Berdasarkan data tersebut, besarnya nilai perlengkapan yang menjadi beban sebagai berikut: Pemakaian = Rp17.000.000,00 – Rp3.200.000,00 = Rp13.800.000,00 Jurnal penyesuaian tanggal 31 Desember 2006 sebagai berikut :



1



6



Dari data di atas dapat diketahui besarnya pemakaian perlengkapan selama satu periode akuntansi, yaitu Rp13.800.000,00. B.



Jurnal penyesuaian penyusutan aktiva tetap Aktiva tetap (fixed assets) adalah aktiva yang masa pemanfaatannya lebih dari satu periode akuntansi. Penyesuaian terhadap aktiva tetap dilakukan untuk mengetahui berapa nilai aktiva yang sudah dinikmati pada periode berjalan. Coba Anda sebutkan, aktiva apa sajakah yang memerlukan penyesuaian pada akhir periode? Semua aktiva tetap setiap akhir periode harus dilakukan penyesuaian kecuali tanah. Mengapa tanah tidak perlu disesuaikan? Harga tanah dari waktu ke waktu tidak mungkin akan turun karena kapasitas tanah tetap sedang kebutuhan meningkat. Jadi, tanah tidak memerlukan penyesuaian. Nilai aktiva tetap yang dimanfaatkan pada periode berjalan merupakan nilai penyusutan atau penghapusan (depreciation) dari aktiva tetap. Nilai penyusutan aktiva tetap ditampungdalam bentuk akun kontra (contra asset account) yang disebut akumulasi penyusutan (accumulated depreciation). Akun tersebut termasuk dalam kelompok aktiva namun bersifat kontra atau berlawanan. Jika demikian, apakah pengaruhnya terhadap aturan saldo normal? Aturan saldo normal



akumulasi



penyusutan



merupakan



kebalikan



dari



aktiva



yang



bersangkutan. Bertambahnya akun akumulasi penyusutan aktiva tetap akan dicatat pada sisi kredit. Pada waktu penyesuaian dilakukan, jumlah nilai aktiva yang disusutkan untuk periode berjalan akan dicatat dalam akun beban penyusutan aktiva tetap. Misalnya, dibeli kendaraan seharga Rp100.000.000,00 yang memiliki umur ekonomis 10 tahun dan tidak ada nilai residu pada akhir umur ekonomisnya. Nilai penyusutan per tahun untuk kendaraan tersebut dapat dihitung sebagai berikut : Penyusutan tahunan = 1/10 × Rp 100.000.000,00 = Rp10.000.000,00 Jurnal penyesuaian tanggal 31 Desember 2006 sebagai berikut:



7



Jika pada akhir periode umur ekonomisnya terdapat nilai residu (nilai sisa) sebesar Rp10.000.000,00, penyusutan tahunannya sebagai berikut: Penyusutan tahunan = 1/10 x (Rp100.000.000,00 – Rp10.000.000) = Rp9.000.000,00 C.



Jurnal penyesuaian biaya dibayar dimuka metode harta dan metode beban Beban dibayar di muka merupakan akun campuran, yaitu suatu akun yang di dalamnya terdapat sebagian nilai yang harus masuk ke dalam akun riil dan sebagian lagi harus masuk ke dalam akun nominal. Akun tersebut diperlukan dengan dua cara sebagai berikut.2 1. Saat Pembayaran Dicatat sebagai Harta Jika pada saat pembayaran dianggap sebagai harta maka akun yang digunakan untuk mencatat transaksi tersebut ialah akun “beban dibayar di muka”. Walaupun ada istilah beban, akun tersebut merupakan aktiva, yakni aktiva lancar. Pada akhir periode harus dipisahkan berapa nilai beban periode berjalan (beban yang benar-benar terjadi) dan beban periode yang akan datang (beban yang belum terjadi) dari akun tersebut. Misalnya, 1 April 2006 dibayar beban asuransi untuk periode 1 tahun sebesar Rp3.600.000,00. Pada saat terjadi transaksi dibuat jurnal sebagai berikut :



2 Hery. Teori Akuntansi. 2009. Jakarta: Kencana. Hal 74



8



Pada akhir periode dilakukan penyesuaian dengan menghitung beban periode berjalan dan beban periode mendatang. Hal ini dilakukan dengan menghitung jumlah bulan yang termasuk periode berjalan dan jumlah bulan yang termasuk periode mendatang, sebagai berikut:



Dengan bantuan garis waktu tersebut, dapat dilihat bahwa dalam akun “Asuransi dibayar di muka” terdapat 9 bulan yang sudah menjadi beban periode berjalan dan 3 bulan sebagai beban periode mendatang. Beban periode berjalan harus dikeluarkan dan dipindahkan ke akun “beban asuransi” dan yang menjadi beban periode mendatang tetap dalam akun “Asuransi dibayar di muka”. Beban periode berjalan =9/12 × Rp3.600.000,00= Rp2.700.000,00 Bbeban periode mendatang =3/12 × Rp3.600.000= Rp900.000,00 Berdasarkan analisis tersebut maka dibuatlah jurnal penyesuaian tanggal 31 Desember 2006.



2. Saat Pembayaran Dicatat sebagai Beban



9



Jika saat pembayaran dicatat sebagai beban maka akun yang digunakan pada saat pencatatan ialah akun “beban asuransi”. Berdasarkan kasus pada contoh di atas maka pada saat pembayaran dibuatlah jurnal penyesuaian seperti berikut :



Analisis dilakukan dengan menggunakan bantuan garis waktu sebagai berikut:



Karena pada saat pembayaran dicatat sebagai beban maka yang dikeluarkan dari akun beban asuransi adalah nilai yang menjadi beban periode mendatang, yaitu 3 bulan. Beban periode mendatang, yaitu: 3/12 × Rp3.600.000,00 = Rp900.000,00 Maka, jurnal penyesuaian tanggal 31 Desember 2006 sebagai berikut:



10



D.



Pendapatan Diterima Dimuka 1. Saat Permintaan Pendapatan Dicatat sebagai Utang Jika pada saat penerimaan pendapatan dicatat sebagai utang maka akun



yang digunakan untuk transaksi tersebut ialah akun “pendapatan diterima di muka”. Walaupun menggunakan istilah pendapatan, sebenarnya sifat akun tersebut ialah utang. Misalnya, tanggal 1 September 2006 diterima pendapatan sewa untuk 1 tahun sebesar Rp36.000.000,00. Pada saat terjadi transaksi, jurnal yang dibuat sebagai berikut:



Pada akhir periode diperlukan jurnal penyesuaian untuk menentukan pendapatan yang sudah menjadi hak perusahaan dan pendapatan yang belum menjadi hak perusahaan. Periode berlakunya sewa (12 bulan)



Berdasarkan garis waktu tersebut, pendapatan yang sudah menjadi hak perusahaan ialah selama 4 bulan. Pendapatan periode ini sebesar =4/12 × Rp 36.000.000,00 = Rp12.000.000,00 Jurnal penyesuaian tanggal 31 Desember 2006 sebagai berikut:



11



Jadi, pendapatan yang menjadi hak perusahaan adalah 4 bulan, sedangkan yang 8 bulan merupakan pendapatan untuk tahun berikutnya. 2. Saat Penerimaan Pendapatan Dicatat sebagai Pendapatan Jika, penerimaan pendapatan dicatat sebagai pendapatan sewa maka akun yang digunakan untuk mencatat transaksi tersebut ialah akun “pendapatan sewa”. Berdasarkan contoh di atas, maka pada saat terjadi transaksi penerimaan pendapatan dengan jurnal sebagai berikut:



Pada akhir periode diperlukan jurnal penyesuaian untuk mencatat pendapatan yang belum menjadi hak perusahaan, yaitu 8 bulan.



Berdasarkan garis waktu tersebut, pendapatan yang belum menjadi hak perusahaan yaitu 8 bulan. Pendapatan yang belum menjadi hak perusahaan ialah = 12



8/12 × Rp36.000.000,00 = Rp24.000.000,00. Jurnal penyesuaian tanggal 31 Des 2006 adalah sebagai berikut:



E.



Beban Terutang (Beban yang Masih Harus Dibayar) Mengapa beban yang masih harus dibayar memerlukan jurnal penyesuaian?



Jika pada akhir periode, diketahui ada beban yang masih harus dibayar, transaksi tersebut harus dicatat dalam jurnal penyesuaian. Misalnya, gaji karyawan bulan Desember 2006, baru akan dibayarkan tanggal 3 Januari 2007, sebesar Rp3.500.000,00. Maka, jurnal penyesuaian tanggal 31 Desember 2006 adalah sebagai berikut.



F. Pendapatan yang Masih Harus Diterima Seperti halnya dengan beban terutang, pada akhir periode mungkin ada sejumlah pendapatan jasa yang pembayarannya belum diterima.3 Misalnya, pada akhir periode terdapat pendapatan yang masih harus diterima pembayarannya sebesar Rp4.000.000,00. Jurnal penyesuaian tanggal 31 Desember sebagai berikut :



3 Ibid.,hal. 74



13



Perhatikan contoh lainnya! Perusahaan menerima bunga bank dua kali dalam setahun, yaitu 1 April dan 1 Oktober sebesar Rp120.000,00. Jadi, sampai dengan 31 Des perusahaan masih harus menerima pendapatan bunga untuk 3 bulan yaitu bulan Oktober, Nopember, dan Desember, yang belum diterima, sehingga perlu dilakukan penyesuaian sebagai berikut: 3/6 x Rp 120.000,00 = Rp 60.000,00 Jurnal penyesuaian tanggal 31 Desember sebagai berikut:



G.



Catatan Penghapusan Piutang Apabila terdapat piutang yang kemungkinan sudah tidak dapat ditagih, dan berbagai upaya telah dilakukan, maka selanjutnya diputuskan untuk melakukan penghapusan piutang. Ada 2 metode penghapusan piutang yaitu : 1. Metode Langsung (Direct Method) Dalam metode ini, setiap piutang dagang yang sudah diputuskan untuk dihapuskan, langsung dibebankan disebelah debit “bbn. Penghapusan piutang” dan disebelah kredit “piutang”. Sehingga jurnalnya :



Beban penghapusan piutang



Rp. 5.000.000



Piutang



Rp 2.500.000 14



Andai kata suatu saat tiba-tiba debitur memberi tahu bahwa akan melakukan pelunasan pembayaran, maka jurnalnya : Piutang



Rp 2.500.000



Beban penghapusan piutang



Rp 5.000.000



Selanjutnya apabila diterima pelunasan piutang maka jurnalnya : Kas



Rp 2.500.000 Piutang



Rp 2.500.000



2. Metode Tidak Langsung (Indirect Method) Dalam metode ini, pada akhir periode dilakukan penaksiran terhadap piutang yang tidak dapat tertagih dan dibuatkan AJP : Beban Penghapusan Piutang



Rp 5.000.000



Penyisihan Penghapusan Piutang



Rp 2.500.000



Dalam metode ini, penaksiran penghapusan piutang dibagi menjadi 3 cara : 1. Berdasarkan Saldo Penjualan 2. Berdasarkan Saldo Piutang 3. Berdasarkian Usia Piutang 1.) Berdasarkan Saldo Penjualan Contoh : pada tgl 31 des ’09 akun penjualan menunjukkan saldo Rp 30.000.000,ditaksir piutang yang tidak tertagih 3% maka tafsiran penghapusan piutang :



15



3% x Rp 30.000.000,- = Rp 9.000.000,Jurnal : B. Penghapusan Piutang



Rp 9.000.000,-



Penyisihan Penghapusan Piutang



Rp 9.000.000,-



2.) Berdasarkan Saldo Piutang Contoh (1): pada tgl 31 Des ’09 terdapat data sbb : -



Piutang



Rp 25.000.000,-



-



Penyisihan Penghapusan Piutang (K) Rp 300.000,-



Ditaksir Piutang yang tidak tertagih 3% Maka tafsiran penghapusan piutang : 3% x Rp 25.000.000,-



= Rp 750.000,-



Saldo penyisihan piutang (K) = (Rp 300.000,-) Rp 450.000,Jurnal : B. Penghapusan Piutang



Rp 450.000,-



Penyisihan Penghapusan Piutang



Rp 450.000,-



Akun ; Penyisihan Penghapusan Piutang Tgl



Keterangan



D



K



Saldo D



31



Saldo



-



-



-



K Rp 300.000,-



31



Penyesuaian



-



Rp 450.000,-



-



Rp 750.000,-



Contoh (2): pada tgl 31 Des ’09 terdapat data sbb : -



Piutang



Rp 28.000.000,-



-



Penyisihan Penghapusan Piutang (D) Rp 460.000,-



Ditaksir Piutang yang tidak tertagih 2% 16



Maka tafsiran penghapusan piutang : 2% x Rp 28.000.000,-



= Rp



560.000,-



Saldo penyisihan piutang (D) = Rp



460.000,-



Rp 1.020.000,Jurnal : B. Penghapusan Piutang



Rp 1.020.000,-



Penyisihan Penghapusan Piutang



Rp 1.020.000,-



Akun ; Penyisihan Penghapusan Piutang Tgl



Keteranga



D



31



n Saldo



31



Penyesuaian -



K



Saldo D



-



-



Rp



-



Rp 1.020.000,-



460.000,-



Rp 560.000,-



-



BAB III PENUTUP A.



K



Kesimpulan



17



Jurnal penyesuaian merupakan jurnal penting dalam pencatatan akuntansi. Pada dasarnya untuk pengelolaan akuntansi setiap jurnalnya tentu penting. Namun yang akan kita bahas adalah bagaimana dan seperti apa pentingnya sebuah jurnal itu. Kali ini kita akan membahas tentang pentingnya Jurnal Penyesuaian. Tapi untuk mengetahui pentingnya maka kita harus batasi dulu yang dimaksud dengan Jurnal Penyesuaian itu. Secara garis besar Jurnal Penyesuaian adalah jurnal yang dibuat pada akhir periode untuk menyesuaikan saldo-saldo perkiraan (akun) agar menunjukkan keadaan sebenarnya sebelum penyusunan laporan keuangan. Dikenal juga sebagai jurnal yang dibuat untuk menyesuaikan saldo rekening-rekening ke saldo yang sebenarnya sampai dengan periode akuntansi, atau untuk memisahkan antara pendapatan dan beban dari suatu periode dengan periode yang lain. Pengertian jurnal penyesuaian diatas tentunya menimbulkan pertanyaan, saldo apa saja yang perlu disesuaikan? Nah, saldo yang perlu disesuaikan tentunya adalah saldo hasil transaksi. Transaksi yang memerlukan ayat jurnal penyesuaian itu antara lain: 1. Penyesuaian penyusutan aktiva tetap. 2. Penyesuaian dibayar dimuka. 3. Penyesuaian pemakaian perlengkapan. 4. Penyesuaian pendapatan dibayar dimuka. 5. Penyesuaian biaya yang masih harus dibayar. 6. Penyesuaian pendapatan yang akan diterima. Saldo-saldo dalam neraca saldo biasanya memerlukan penyesuaian untuk mengakui hal-hal sebagai berikut: 1. Piutang



Pendapatan



:



yaitu



pendapatan



yang



sudah



menjadi



hak



perusahaantetapi belum dicatat. 2. Utang Biaya : yaitu biaya-biaya yang sudah menjadi kewajiban perusahaan tetapi belum dicatat. 3. Pendapatan Diterima Dimuka : yaitu pendapatan yang sudah diterima, tetapi sebenarnya merupakan pendapatan untuk periode yang akan datang.



18



4. Biaya Dibayar Dimuka : yaitu biaya-biaya yang sudah dibayar tetapi sebenarnya harus dibebankan pada periode yang akan datang. 5. Kerugian Piutang : yaitu taksiran kerugian yang timbul karena adanya piutang yang tak tertagih. 6. Depresiasi (Penyusutan) :yaitu penyusutan aktiva tetap yang harus dibebankan pada suatu periode akuntansi. 7. Biaya Pemakaian Perlengkapan:yaitu bagian dari harga beli perlengkapan yang telah dikonsumsi selama periode akuntansi Hal tersebut diatas perlu dilakukan karena tujuan pembuatan jurnal penyesuaian adalah supaya pada akhir periode akun riil yaitu harta, kewajiban dan modal menunjukkan keadaan yang sebenarnya. Tujuan lainnya agar akun-akun nominal, yaitu akun pendapatan dan beban dapat diakui dalam suatu periode dan menunjukkan keadaan yang sebenarnya.



DAFTAR PUSTAKA Hery. 2009. Teori Akuntansi. Jakarta: Kencana.



19



Ramyati, pebpty. 2017. Jurnal penyesuaian akuntansi. Diambil dari : http://pebpyramyati.blogspot.co.id/2017/04/jurnal-penyesuaian-akuntasi.html (23 Mei 2018) Sinambela, Elizar dkk. 2016. Pengantar Akuntansi. Medan : Perdana publishing. Soemarso. 2000. Akuntansi, Suatu Penagantar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.



Lampiran I



20



Presentasi pada hari kamis, 24 mei 2018. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan pada saat presentasi adalah sebagai berikut : 1. Apakah ada kondisi-kondisi lain yang memerlukan jurnal penyesuaian selain yang ada di makalah? Lalu mengapa jurnal penyesuaian itu dibuat? ( Pertanyaan diajukan oleh Iin Prasetyo) 2. Apa itu akumulasi penyusutan dan dimanakah letaknya? Di debit atau di kredit? (Pertanyaan diajukan oleh Diana Sarah Lubis)



Jawaban dari pemakalah atas pertanyaan-pertanyaan di atas adalah sebagai berikut: 1. Dalam buku “Pengantar Akuntansi” rujukan kami, ada beberapa tambahan kondisi seperti a) kemungkinan piutang tak tertagih, b) estimasi pajak, dan c) persediaan barang dagangan. Anggaran mengenai kebenaran jumlah-jumlah dalam neraca saldo tidak berlaku



untuk



semua



perkiraan.



Ada beberapa



perkiraan



tidak



mencerminkan keadaan yang sebenarnya. salah satu penyebabnya ialah belum dibuatnya dokumen pada akhir periode sehingga transaksi belum dicatat. Jurnal



penyesuaian



adalah



jurnal



yang



dibuat



karena



:



1) Suatu transaksi sudah terjadi tetapi belum dicatat dalam perkiraan 2) Transaksi sudah dicatat, tetapi saldonya perlu dikoreksi. Ayat jurnal penyesuaian (adjusting journal entries) terhadap perkiraanperkiraan tertentu, dibuat untuk mengoreksi perkiraan-perkiraan tersebut sehingga mencerminkan keadaan harta, utang, modal, pendapatan dan beban yang sebenarnya. ( Dijawab oleh Andika Ramadhana Simarmata) 2. Akumulasi penyusutan merupakan kumpulan dari beban penyusutan periodik. Pada akhir tahun pertama aktiva dimanfaatkan, besarnya akumulasi penyusutan adalah sama dengan besarnya beban penyusutan selama tahun pertama pemakaian. Sedangkan pada akhir tahun ke dua,



21



besarnya akumulasi penyusutan merupakan penjumlahan antara besarnya beban penyusutan untuk tahun pertama pemakaian dengan beban penyusutan untuk tahun ke dua pemakaian, dan seterusnya. Akun akumulasi penyusutan merupakan akun pengurang (contra account) dari akun aktiva yang bersangkutan. Aturan saldo normal akumulasi penyusutan merupakan kebalikan dari aktiva yang bersangkutan. Bertambahnya akun akumulasi penyusutan aktiva tetap akan dicatat pada sisi kredit. (Dijawab oleh Hairunnisa dan Dian Anisha Putri)



22