Jurnal Praktek Industri Otomotif [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PEMERIKSAAN DAN PERBAIKAN KETIDAK SEMPURNAAN ENGINE MOUNTING TENGAH TOYOTA AGYA TAHUN 2015



Laporan Praktik Industridi PT. Astra Internasional, Auto2000 Learning Center Soekarno Hatta Bandung



Jody Rusli Departemen Pendidikan Teknik Meisn, Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Universitas Pendidikan Indonesia, email: [email protected] ABSTRAK Tujuan laporan ini yaitu untuk mengetahui cara memeriksa dan memperbaiki ketidak sempurnaan engine mounting bagian tengah pada mobil Toyota Agya tahun 2015, sesuai dengan Standar Operasional (SOP) yang berlaku. Laporan ini difokuskan untuk memeriksa dan memperbaiki engine mounting bagian tengah yang mengalami masalah. Adapun cara yang dilakukan untuk memeriksa adalah dengan menggunakan prosedur noise, vibration dan harness, sedangkan untuk memperbaiki engine mounting tengah yaitu dengan memperlebar clearance rubber mounting atau dengan melakukan improvement barang baru. Kata Kunci, Noise, Vibration, Harness, Engine Mounting ABSTRACT The purpose of this report is to determine how to inspect and repair damage to the central part of engine mounting Toyota Agya 2015, in accordance with the operational standars used. This report is focused to inspect and repair the problematic engine monting. As for how that is done by standar procedures noise, vibration, harness, while for repair to the central part of engine mounting with widen of clearance rubber mounting or with improvement new component. Keyword, Noise, Vibration, Harness, Engine Mounting



1



PENDAHULUAN Praktik industri merupakan salah satu mata kuliah yang dilakukan langsung dilapangan oleh mahasiswa. Kegiatan ini sangat memberikan banyak pengalaman kepada mahasiswa terkait dengan semua aktifitas yang sering dilakukan dilingkungan industri. Selama Praktik Industri, penulis ditugaskan untuk mengamati dan menganalisa beberapa permasalahan teknis pada kendaraan. Auto2000 Soekarno-hatta merupakan satu-satunya main dealer service di Bandung yang memiliki departemen Auto2000 Learning Center (ALC). ALC adalah departemen yang secara langsung dibawahi oleh chief executive yang dikhususkan untuk melakukan training seluruh karyawan dan calon karyawan Auto2000. Sebelum terjun langsung kebagian teknis, penulis sempat mengikuti training di ALC selama tujuh hari dan mendapatkan berbagai pengalaman dari segi teori dan praktik dasar sesuai dengan SOP. Training tersebut sebagai bekal untuk diterapkan dalam menangani mobil konsumen dibagian servis dan perbaikan. Harapan dalam melaksanakan praktik industri ini dapat menambah wawasan penulis jika nanti penulis lulus dan berkiprah baik dilingkungan pendidikan sebagai pengajar maupun dilingkungan masyarakat. Perbaikan yang sering dilakukan oleh praktikan dibengkel Auto2000 sangat beragam dari berbagai jenis mobil, serta beragam masalah yang meliputi seluruh sistem pada kendaraan. Masalah yang paling unik yang pernah penulis temui adalah suara noise keras pada kendaraan Toyota Agya yang tidak diketahui sumbernya yang mengakibatkan ketidak nyamanan pengendara. Tuntutan masyarakat Indonesia terhadap kendaraan yang nyaman, hemat dan bertenaga menjadi syarat utama dalam memilih kendaraan yang mereka gunakan dalam kegiatan sehari-hari. Produsen kendaraan khususnya Toyota adalah salah satu kendaraan yang banyak diminati oleh masyarakat di Indonesia, hal ini dapat dilihat secara empiris dijalan umum Indonesia hampir setiap hari kita melihat kendaraan berlabelkan Toyota. Salah satu pertimbangan dalam memilih kendaraan yaitu kenyamanan. Mounting Engine adalah salah satu komponen chassis yang menjadi penopang utama engine berpengaruh terhadap kenyamanan pengendara. Walaupun nampak sederhana, sebenarnya



engine mounting dalam chassis menjadi bahan



2



pertimbangan untuk penelitian menghindarkan dari noise, vibration, harshness dan kerusakan (Tony Foale chassis design :11). Berdasarkan yang tertulis di EBook Technical Education for Automotive Mastery Toyota Motor Corporation (2003), jika kendaraan melaju dijalan bebas hambatan, dan terasa ada getaran pada roda kemudi, bodi kendaraan dan terdengar bunyi yang tidak dapat ditebak asalnya, pengemudi akan segera meras cemas, tidak nyaman dan memperkirakan adanya malfunction, sekalipun gejala tersebut mungkin tidak mempengaruhi fungsi-fungsi pada kendaraan. Engine mounting dibentuk dari beberapa bagian komponen yang saling mendukung. Namun dalam pembuatan komponennya tidak semua menjadi produk yang baik sehingga produsen harus memperbaiki atau melakukan improvement apabila seluruh komponen yang terpasang disetiap kendaraan memiliki masalah yang sama. Dampak dari kasus ketidak sempurnaan engine mounting ini adalah terjadinya noise dan vibration didalam kabin kendaraan yang mengakibatkan ketidak nyamanan pengendara. Atas dasar tersebut maka penulis tertarik untuk mengangkat judul laporan Prakteik Industri yaitu “ANALISIS PEMERIKSAAN KETIDAK SEMPURNAAN ENGINE MOUNTING TENGAH TOYOTA AGYA”



LANDASAN TEORITIS 1. Garis Besar NVH Jika kendaraan melaju dijalan bebas hambatan terasa ada getaran pada roda pengemudi atau body kendaraan atau terdengar bunyi yang tidak dapat ditebak asalnya, pengemudi akan segera merasa cemas, tidak nyaman dan memperkirakan adanya malfunction, sekalipun gejala tersebut mungkin tidak mempengaruhi fungsi-funsi kendaran. Getaran body dan noise yang selanjutnya kita sebut “Noise, Vibration & Harness”. 2. Getaran dan Bunyi Kita dapat merasakan getaran melalui tangan, kaki, atau tubuh kita, sedangkan bunyi kita tangkap dengan telinga kita. Seberapa besar getaran dan bunyi yang dapat diserap akan berbeda dari individu ke individu bahkan jika getaran dan bunyi diciptakan pada saat yang bersamaan, beberapa orang akan 3



dapat merasakan keduanya, sedangkan ada ada orang lainyang hanya dapat merasakan salah satu dari kedua gejala tersebut, bahkan ada pula yang tidak merasakan apapun 3. Getaran dan bunyi pada dasarnya sama Bunyi adalah getaran fluktuasi (tekanan) udara. Baik getaran maupun bunyi dinyatakan sebagai gelombang. Gelombang dipresentasikan sebagai frekuensi, yakni jumlah getaran yang timbul dalam setiap detiknya. Karena variasi dalam frekuensinya, gelombng seringkali dirasakan sebagai getaran, dan dalm kondisi lain dapat dirasakan sebagai bunyi. Getaran dan bunyi dapat dirasakan dengan memperhatikan frekuensi yang ditimbulkannya a. b. c. d. e.



20Hz atau kurang  hanya getaran 20Hz sampai 200 Hz  getaran dan bunyi 200Hz sampai 20 kHz  hanya bunyi saja 20 Hz sampai 20 Khz  dalam batas pendengaran Melebihi 20 Khz  gelombang ultrasonic (bunyi dengan frekuensi tinggi yang berada diluar jangkauan pendengaran manusia) Mahasiswa



atau



teknisi



dapat



memperkirakan



frekuensi



dengan



emperhatikan apakah getaran atau bunyi yang dirasakan. 4. Cara merasakan getaran Kita hanya dapat merasakan bunyi jika bunyi tersebut berada dalam kisaran frekuensi dan kekuatan yang tertentu dan termasuk ke dalam kisaran bunyi. Karena itulah bunyi tidak selalu dapat terdengar jika sumber getaran bergetar. Sebuah getaran tidak akan dapat dirasakan sebagai bunyi meskipun getaran tersebut memuat banyak enrgi, kecuali jika frekuensinya melebihi tingkat tertentu. Audibilitas telinga manusia sangat dipengaruhi oleh frekuensi. Jika nilai dBNya sam, bunyi dengan frekuensi berbeda akan terdengar berbeda tingkat kelantangannya. Secara umum tingkat audibilitas suatu bunyi termasuk rendah jika bunyi tersebut memiliki frekuensi terlau rendah atau terlalu tinggi. Hal ini adalah kenyatan terutamanya untuk bunyi-bunyi dengan frekuensi rendah atau



4



lebih rendah. Contohnya bunyi dengan frekuensi 500Hz dapat terdengar pada titik A. namun bunyi dengan frekuensi 100 Hz akan terdengar pada titik B, sedangkan bunyi dengan frekuensi 50 Hz hanya akan terdengar pada titik C. untuk bunyibunyi letupan di bawah 100 Hz, seperti bunyi yang timbul pad kendaraan biasanya tidak terdengar. Sedangkan energy getarannya termasuk besar, sehingga bunyi letupan tersebut akan dirasakan sebagi getaran yang disertai bunyi letupan yang menggangu. PEMBAHASAN/PEMECAHAN MASALAH Start Engine TENGAH TOYOTA AGYA TAHUN 2015



ENGINE



MOUNTING



Pemecahan masalah pada kasus ketidak sempurnaan engine mounting bagian tengah mobil AGYA 2015 ini yaitu, dengan mengeceknya langsung. Ketika melakukan starter,dari terjadi bunyi keras dibagian depan kabin Engine mounting dibentuk beberapa bagian komponen saling mendukung, Namun dalam pembuatan komponennya tidak semua menjadi produk yang baik sehingga produsen harus memperbaiki atau melakukan improvement apabila seluruh komponen yang terpasang disetiap kendaraan memiliki yang Memeriksa kekencangan baut-baut mounting engine danmasalah insulator sama. Baik tidaknya engine mounting dapat meredam getaran dipengaruhi oleh jenis bahan dan konstruksi engine mounting sendiri.rapat Pada kendaraan Toyota Insulator mounting tengahituterlalu AGYA 2015 engine mounting bermasalah pada konstruksinya yang mengakibatkan engine mounting tidak mampu meredam getaran dan menimbulkan noise yang tinggi. Pembongkaran Mounting Tengah



Perbaikan mounting tengah



Pemeriksaan engine mounting tengah



Perakitan engine mounting tengah



Pengujian



Tidak ada masalah Finish



5



No Alur identifikasi engine mounting SOP PERBAIKAN ENGINE MOUNTING TENGAH AGYA 2015 1. Diagnosa kerusakan



6



Setelah dilakukan pemeriksaan awal didapatkan hasil bahwa terjadi bunyi dibagian depan kabin ketika dilakukan starter pada engine, kemungkinan penyebabnya ada salah satu baut pada engine mounting longgar selanjutnya dilakukan pemeriksaan kekencangan baut engine mounting. Toyota Agya lansiran 2015 ini memiliki 3 bagian engine mounting yang diikat kuat menggunakan baut dan memiliki standar kekencangan yang berbedabeda. Berikut adalah standar kekencangan engine mounting Toyota Agya 2015: a. Engine mounting bagian depan kanan.



Skema engine mounting RH (sumber : Repair Manual Agya)



1) Memeriksa secara visual apakah ada bengkokan atau bekas benturan pada engine mounting RH.



2) Melakukan kalibrasi ulang kekencangan baut engine mounting RH menggunakan kunci momen. Nilai standar (ex): 54(551, 40) artinya 75 N*m(551 kgf*cm,40 ft*lb). 3) Hasil pemeriksaan kekencangan sudah sesuai standar (OK). b. Engine mounting bagian depan kiri. 7



Skema engine mounting LH (sumber : Repair Manual Agya) 1) Memeriksa insulator engine mounting apakah terdapat goresan atau kerusakan yang diakibatkan benturan.



Engine Mounting LH 2) Melakukan kalibrasi ulang kekencangan baut engine mounting depan kiri menggunakan kunci momen. Sesuai dengan standar kekencangan. 3) Hasil pemeriksaan kekencangan baut sesuai standar (OK). c. Engine mounting tengah.



Skema engine mounting tengah



8



(sumber : Repair Manual Agya) 1) Melakukan kalibrasi ulang kekencangan bracket engine mounting tengah. 74 N*m(749 kgf*cm, 54 ft.*lb).



Skema bracket engine mounting tengah (sumber : Repair Manual Agya) 2) Hasil pemeriksaan sesuai standar kekencangan (OK). 3) Memeriksa insulator engine mounting tengah yang ditunjukan dengan kode part 90041-78069. Dalam memeriksa insulator diharuskan melakukan pembongkaran engine mounting tengah dikarenakan posisinya berada dibawah engine dan tertutup.



2. Prosedur melepas engine mounting tengah Agya. Setelah pemeriksaan kekencangan baut dari setiap komponen engine mounting didapatkan hasil kondisi kekencangan baut sudah sesuai standard dan dalam kondisi baik. Oleh karena itu diagnosis yang telah dilakukan merujuk kemungkinan besar masalah terjadi pada insulator engine mounting tengah Agya dan harus dilakukan pembongkaran sesuai dengan Standar Operasional Pembongkaran (SOP) sebagai berikut: a. Melepas exhaust pipe. Ada beberapa komponen yang perlu dilepas yaitu: 1. Melepas 2 baut head pipe, melepas 2 exhaust pipe spring lalu pisahkan exhaust pipe dengan exhaust manifold.



9



Head pipe exhaust dan pipe support (sumber : Repair Manual Agya)



b. Melepas 3 buah exhaust pipe support dan lepaskan front exhaust pipe. Ketika melepaskan exhaust pipe sangat disarankan dilakukan dengan 2 orang untuk menghindari terjatuhnya komponen tersebut. c. Melepas 3 baut under cover engine.



Baut under cover engine d. Melepas baut bracket engine mounting tengah.



Brakcet engine mounting tengah



10



e. Melepas engine mounting tengah.



Insulator engine mounting tengah



Pada bagian insulator terdapat goresan-goresan yang diakibatkan benturan yang terjadi dikarenakan celah pada insulator terlalu rapat. 3. Perbaikan engine mounting tengah. Berdasarkan hasil diagnosis yang telah dilakukan penyebab timbulnya suara keras pada depan kabin diakibatkan benturan yang terjadi pada insulator engine mounting tengah yang memiliki celah terlalu rapat. Ada dua hal yang bisa dilakukan untuk menangani masalah ini yaitu: a. Melakukan pembesaran cowak/celah pada insulator engine mounting tengah sebesar 5mm dan memasangnya kembali.



11



Dengan memperbesar celah insulator bunyi keras pada saat starter engine tidak terdengar lagi dan berjalan normal. b.



Mengganti



komponen



engine



mounting



tengah



dengan



komponen



improvement.



engine mounting improvement Pihak manufaktur telah melakukan improvement pada engine mounting dengan memperbesar celah dan dimensi dibeberap bagian diantara: 1) Memperbesar lubang diameter dari diameter 12mm jadi 13mm. 2) Mengganti bahan insulator menggunakan bahan yang lebih baik dalam menerima getaran dan bunyi. DAFTAR PUSTAKA Foale, T. (2002). Motorcycle Handling and Chassis Design. Spain: First Printing. Toyota Astra Motor. (2012). Repair Manual Agya (Online). Desember 2012. Toyota Motor Corporation. (2003) Diagnostic Master Technician. Maret 2003.



12