Jurnal Reading Stase Saraf (Neurologi) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

JOURNAL READING BASOFI SUKIMAN BOB H1AP11029 PEMBIMBING : dr. Hasymi Hanafiah, Sp.S BAGIAN SARAF RS. DR. M. YUNUS BENGKULU FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS BENGKULU 2016



“Effect of Aerobic Exercise (Walking) Training on Functional Status and Health-related Quality of Life in Chronic Stroke Survivors” A Randomized Controlled Trial Carron D. Gordon, PhD; Rainford Wilks, DM; Affette McCaw-Binns, PhD http://stroke.ahajournals.org/ by guest on November 22, 2015



Latar belakang...... Sedikit yang tahu tentang pengaruh dari olahraga aerobic (berjalan kaki) pada penderita Stroke kronis. Latihan Olahraga aerobik (berjalan kaki) pada penderita stroke telah terbukti meningkatkan kekuatan ekstremitas bawah, meningkatkan kapasitas olahraga dan kemampuan fungsional (Katz-laurer et all, 2003). Meskipun hasil penelitian (aerobik) terbukti meningkatkan kualitas hidup terkait kesehatan namun pengaruh latihan aerobik masih sedikit diteliti.



Tujuan



Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan efek dari aerobik (berjalan kaki) selama 12 minggu terhadap status fungsional dan kualitas kesehatan pada penderita stroke.



Single-blind RCT



Informed consent



Metode



(design & subjects)



Penelitian ini sudah memiliki kelayakan etik. Subjek penelitian: pasien yang melakukan pengobatan di 3 Rumah Sakit paroki Kingston and St. Andrew.



Kriteria inklusi • Umur ≥ 40 thn. • 6 sampai 24 bulan setelah stroke. • Mampu berjalan tanpa alat bantu.



Kriteria eksklusi • Dalam keadaan rehabilitasi atau program olahraga teratur. • Memiliki penyakit lain yg dapat mempengaruhi latihan olahraga seperti unstable angina (ATS) dan defisit kognitif.



Prosedur Subjek yang memenuhi kriteria inklusi disaring oleh tenaga kesehatan, kemudian secara acak dibagi menjadi kelompok yang dilakukan intervensi dan kelompok kontrol. Penilaian ulang dilakukan 6 minggu dan 3 bulan kemudian (setelah pelatihan).



Kelompok Intervensi Subjek dalam kelompok intervensi diawasi oleh instruktur terlatih untuk berjalan cepat selama 15 menit -> 3 kali per minggu -> selama 12 minggu. Selanjutnya ditambah 5 menit per minggu hingga 30 menit dirumah atau komunitas mereka.



Target HR adalah 60% sampai 85% dari usia, prediksi HR maksimum (220-umur).



Kelompok kontrol Kelompok kontrol menerima pijatan ringan di rumah untuk ekstremitas yang lemah selama 25 menit -> 3x/ minggu -> 12 minggu.



Pencapaian  Pencapaian primer untuk  Pencapaian sekunder yaitu latihan ketahanan (Test menilai kualitas hidup terkait 6 menit berjalan kaki), kesehatan (kompenen denyut jantung (HR) saat kesehaan fisik dan mental – istirat dan kekuatan tabel 2) melalui skoring ekstremitas bawah. kuesioner Medical Outcomes  Denyut jantung saat istirahat survey (36 item Short Form direkam menggunakan polar A1 Health Survey). HR Monitor (Model # 1902690 by Polar Electro Oy, Finland).  Kekuatan ekstremitas bawah ditentukan dengan Indeks kekuatan Motorik



Analisis data Kedua kelompok dibandingkan dari semua variabel menggunakan χ2 dan uji Student t. Perbedaan antara kelompok intervensi & kontrol dianalisis menggunakan 2-way mixed ANOVA. Nilai bermakna yang ditetapkan adalah 0,05.



Hasil 1. Dari 128 subjek penelitian yang dipilih secara acak; 7 orang dari kelompok intervensi & 5 orang dari kelompok kontrol dinyatakan drop out karena: kematian (4), stroke berulang (1), intervensi komorbiditas (4), Program terlalu sulit (1), tidak seperti kelompok tugas (1), kekerasan dalam masyarakat (1).



2. Tidak ada efek samping yang terjadi selama atau sesudah penelitian.



3. Komponen kesehatan fisik; terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok intervensi dan kontrol (p= 0,024). 4. Komponen kesehatan mental; tidak ada perbedaan yang bermakna antara kelompok intervensi & kelompok kontrol (p= 0,758).



5. 6-menit berjalan kaki; terdapat perbedaan yang bermakna pada kelompok intervensi pada 6 minggu dan 3 bulan. 6. Denyut jantung istirahat (HR Rest); meningkat pada kedua kelompok dari awal sampai 6 minggu, tapi dari 6 minggu sampai 3 bulan terjadi penurun secara signifikan pada kelompok intervensi namun meningkat pada kelompok kontrol. 7. Indeks kekuatan motorik; tidak ada perbedaan yang bermakna antara kelompok intervensi & kontrol.



Diskusi...... 1. Latihan olahraga aerobik (jalan cepat) dapat meningkatkan kesehatan fisik dan kualitas hidup dibandingkan dengan program pijat. 2. Subjek pada penelitian mengalami peningkatkan daya tahan tubuh & self-efficacy (kemanjuran) dalam berjalan, sebagai akibat latihan 12 minggu. 3. Latihan olahraga aerobik (jalan cepat) menunjukkan peningkatan kualitas hidup pada penyandang stroke kronik. 4. Bersepeda tidak menghasilkan perbedaan dalam Komponen Kesehatan Fisik (SF-36 measure) dibandingkan dengan kekuatan dan latihan aerobik dalam penelitian.



5. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Macko RF et all, 2005 yg menggunakan protokol latihan treadmill yang menyatakan bahwa subjek penelitian mengalami peningkatan kemampuan utk berjalan jauh dan lebih cepat 6. Latihan aerobic pada kelompok intervensi memiliki banyak keunggulan diantaranya tidak memerlukan perlatan khusus, dilakukan ketika waktu santai, keluargapun bisa mengambil alih pengawasan dlm latihan sehingga efektivitas biaya.



Subyek penelitian sangat terbatas yaitu mereka yang pasca



Kekurang an penelitian



stroke 6 sampai 24 bulan sebelum penelitian dan bisa berjalan secara mandiri.



Perekrutan subjek penelitian lambat dan oversampling tidak tercapai sehingga subjek



yang direkrut hanya sedikit dan mengurangi kekuatan dalam penelitan untuk menilai kemaknaan 2 kelompok.



Kesimpulan Latihan olahraga aerobik (jalan cepat) dapat meningkatkan kesehatan fisik dan ketahanan pada pasien dengan stroke kronik. Latihan olahraga aerobik (jalan cepat) merupakan latihan berbasis masyarakat yang bertujuan mendorong aktivitas fisik secara teratur dan dapat meningkatkan kesehatan.



Sumber dana penelitian  Penelitian ini didanai oleh Kesehatan Dewan Riset Karibia, Epidemiologi Research Unit (ERU) dan Pascasarjana dan Penelitian; University of the west Indies, Mona, Jamaica.



Sumber..... Stroke. 2013;44:1179-1181; originally published online March 7, 2013;



doi:10.1161/STROKEAHA.111.000642 Stroke is published by the American Heart Association, 7272 Greenville Avenue, Dallas, TX 75231 Copyright © 2013 American Heart Association, Inc. All rights reserved



Terima Kasih 