Jurnal - Ridho - Utama [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

2



ANALISIS USAHATANI SELADA ROMAINE HIDROPONIK RAKIT APUNG PADA KELOMPOK TANI BR LEMBANG JAWA BARAT Ridho Utama 1



1



Ridho Utama, 2Fadila Marga Saty, 3Sri Handayani Mahasiswa Agribisnis, 2Dosen Program Studi Agribisnis, Politeknik Negeri Lampung Jl. Soekarno-Hatta No. 10 Rajabasa Bandar Lampung Telp (0721) 703995, Fax : (90721) 787309 email1: [email protected]



ABSTRAK



Selada romaine merupakan sayuran yang permintaan pasarnya tinggi. Permintaan pasar modern terhadap selada romaine selalu mengalami peningkatan setiap tahun. Upaya meningkatkan produktifitas selada romaine perlu dilakukan pengelolaaan usahatani yang baik. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengetahui apakah usahatani sayuran selada romaine menguntungkan atau tidak dilakukan melalui analisis usahatani. Tujuan penyusunan laopran tugas akhir ini adalah melakukan analisis pendapatan usahatani selada romaine yaitu menganalisis biaya, penerimaan dan keuntungan. Metode analisis menggunakan metode kuantitatif analisis usahatani. Hasil dan pembahasan diperoleh bahwa: (1) penerimaan dan pendapatan usahatani selada romaine hidroponik rakit apung pada kelompok tani Budi Rahayu menguntungkan bagi para petani anggota, (2) pendapatan usahatani selada romaine R/C rasio sebesar 1,58 dan B/C rasio sebesar 0,58 menunjukkan layak dan menguntungkan bagi para petani, (3) perhitungan nilai BEP unit sebesar 157,87 Kg dan BEP rupiah sebesar Rp 1.894.453 pada keadaan titik impas tersebut menunujukkan usaha tidak untung dan tidak rugi. Kata kunci: Selada romaine hidroponik rakit apung, Analisis usahatani



yang besar pula dan pangan yang



PENDAHULUAN Indonesia



adalah



negara



dengan



kepadatan penduduk terbesar keempat di dunia. Jumlah penduduk Indonesia saat ini sekitar 250 juta jiwa (BPS, 2014). Keadaan seperti



ini



mencukupi besar.



menuntut ketersediaan



Besarnya



konsekuensi pangan



penduduk



yang



Indonesia



memerlukan bahan pangan dalam jumlah



banyak memerlukan lahan yang luas sebagai



tempat



proses



budidaya.



Permasalahan penyediaan lahan pertanian nasional antara lain adalah penyusutan lahan.



Penyusutan



lahan



persawahan



nasional mencapai 100 ribu hektar setiap tahun. Pada tahun 2013 kemampuan mencetak sawah hanya 40 ribu hektar (Irawan, 2008).



3



Sektor pertanian adalah sektor yang mempunyai



peran



strategis



pembangunan



perekonomian



Pertanian



Indonesia



di



ini didukung dengan keadaan geografis



dalam



wilayah pengembangan sektor pertanian



nasional.



hortikultura adalah Kecamatan Lembang



terus



salah satunya Desa Cibodas. Desa Cibodas



dikembangkan seiring dengan tuntutan



berada di Lembang Kabupaten Bandung



teknologi



guna



Barat. Jumlah penduduk laki-laki 4.927



meningkatkan produksi hasil pertanian.



dan perempuan 4.971 jiwa, luas wilayah



Produksi hasil pertanian berperan penting



1.273,44 ha, ketinggian 1.260 M di atas



dalam



permukaan



yang



semakin



pembangunan,



perlu



maju



terutama



untuk



laut.



Curah



hujan



177,5



memenuhi konsumsi pangan masyarakat.



mm/tahun suhu rata-rata 19ᵒC s/d 22ᵒC.



Salah satu yang berperan penting dalam



Mayoritas



pemenuhan



sumber pendapatan dari bidang pertanian,



kebutuhan



pangan



adalah



petani sayuran.



yang



penduduknya



terdiri



atas



mempunyai



usaha



komoditi



Sayuran selada romaine merupakan



hortikultura, peternakan, penjual hasil



produk hortikultura yang berpotensi untuk



pertanian dan pengolah hasil pertanian.



dikembangkan. Beberapa zat penting yang



Kemampuan pengelolaan usahatani (farm



terkandung dalam sayuran yang sangat



management) didukung oleh kelembagaan



berguna



tani yang ada. Desa Cibodas memiliki



bagi



karbohidrat,



tubuh



air,



adalah



mineral,



protein,



dan



serat.



Sayuran mengandung berbagai nutrisi yang berperan penting dalam metabolisme tubuh dari gangguan kesehatan.



pemasok



Tani,



dengan



nama



Budi



Rahayu. Kelompok



Tani



Budi



Rahayu



menghasilkan berbagai macam tanaman



Salah satu Provinsi yang termasuk dalam



Kelompok



sayuran



di



pasar



pangan dan palawija, seperti paprika, kubis,



sawi,



selada



romaine, buncis,



internasional adalah Provinsi Jawa Barat



asparagus, tomat dan kacang-kacangan



tepatnya daerah Lembang. Jawa Barat



serta berbagai jenis sayuran lainnya.



merupakan Provinsi yang memiliki potensi



Pemilihan budidaya sayuran ini ditentukan



yang cukup besar pada sektor pertanian,



berdasarkan keadaan geografis dan cuaca.



karena kondisi lahan yang luas subur. Jawa



Barat



terbagi



atas



beberapa



Berdasarkan



iklim,



Jawa



Barat



memiliki iklim tropis, hal ini sangat cocok



Kabupaten yang salah satunya adalah



untuk



Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten



sayuran (Samadi, 2014).



dikembangkan



pada



budidaya



Bandung Barat adalah kabupaten yang



Potensi alam yang mendukung untuk



memiliki potensi dalam pengembangan



membudidayakan berbagai jenis tanaman



usaha pertanian dan hortikultura. Keadaan



membuat



berbagai



produsen



sayuran



4



memilih provinsi Jawa Barat sebagai



dihasilkan, agar petani termotivasi dalam



lokasi pengembangan komoditas sayuran.



melakukan



Salah satu sayuran yang cukup potensial



Upaya



dikembangkan di Jawa Barat adalah



mengetahui kelayakan usahatani sayuran



tanaman selada romaine. Selada romaine



selada romaine menguntungkan atau tidak,



memiliki fungsi sebagai pencegah penyakit



serta untuk mengukur tingkat keuntungan



seperti, kolesterol tinggi, susah tidur,



(benefit) yang diperoleh petani dapat



sembelit, rabun ayam, hemofilia, asma dan



dilakukan



kencing manis. Kandungan dan kegunaan



Analisis usahatani memudahkan petani



selada romaine menjadikan produk ini



anggota



sangat



mengetahui besarnya tingkat pendapatan



diminati



oleh



orang



yang



mendambakan pola hidup sehat.



usahatani



yang



selada



dapat



melalui



dan



romaine.



dilakukan



analisis



kelompok



untuk



usahatani.



tani



dalam



yang akan diperoleh dari usahatani selada



Penggunaan metode hidroponik ini



romaine, maka analisis usahatani selada



memiliki berbagai keunggulan dari segi



romaine menjadi bagian pokok tugas akhir.



biaya



dan



pemeliharaan



tanaman.



Keunggulan tersebut dapat dilihat dari biaya pemeliharaan yang sangat minim karena tidak adanya proses pembersihan dan pengendalian hama, sayuran mendapat



Pola tanam sayuran selada romaine yang dilakukan petani anggota Kelompok Tani Budi Rahayu adalah menggunakan metode hidroponik sistem rakit apung, yaitu metode penanaman sayuran dengan memanfaatkan air sebagai media tanam utama. Proses pengelolaan usahatani yang baik akan memberikan banyak dampak selain



produktivitas,



dari juga



peningkatan meningkatkan



pendapatan karena arus dana pengeluaran dan penerimaan dapat diketahui secara lengkap.



Peningkatan



Menganalis pola usahatani, keuntungan, dan kelayakan usahatani selada romaine hidroponik rakit apung di Kelompok Tani Budi Rahayu.



nutrisi secara maksimal.



positif,



Tujuan



produktivitas



hendaknya diimbangi harga jual yang sesuai dengan kualitas dan kuantitas yang



Metode Pelaksanaan Metode



pengumpulan



data



yang



dilakukan dengan berpartisipasi langsung dalam kegiatan praktik kerja lapang kelompok



tani



Budi



Rahayu



di



yang



dilaksanakan dari 19 Februari – 20 April 2018. 1. Data primer Data primer merupakan data yang didapat secara langsung dari sumbernya berupa mengukur dan mengamati. 2. Data sekunder Data sekunder merupakan sumber data yang berupa foto atau data dokumentasi. Data sekunder diperoleh dengan cara



5



pengamatan langsung ke lapangan dan



diselesaikan



wawancara langsung untuk memperoleh



seluruh biaya yang dikeluarkan.



data-data yang dibutuhkan. Data sekunder didapatkan dengan studi dokumentasi, yaitu berupa laporan produksi dan laporan



Tabel



dengan



1.



Biaya



menjumlahkan



produksi



romaine/250 m /periode No



Rincian Biaya



Total Biaya(RP)



penjualan Kelompok Tani Budi Rahayu. 1



Metode analisis data Metode analisis data dalam analisis



selada



2



2



Biaya Tetap -Penyusutan peralatan



346.703



- Sewa lahan



87.500



Biaya Variabel



usahatani selada romaine yaitu metode



- Saprodi



830.250



kuantitatif, metode ini digunakan untuk



- Tenaga kerja



630.000



Total Biaya Produksi



1.894.453



menghitung biaya produksi dan harga pokok penjualan, pendapatan, penerimaan, R/C rasio dan B/C rasio dan BEP (Break



Sumber : Data Primer, 2018 Tabel 1 di atas menjelaskan biaya yang digunakan dalam kegiatan produksi. Total



Event Point). Tujuan dalam metode analisis biaya yang pertama yaitu Total Fixed Cost (TFC), total biaya variabel (TVC) dan Total Cost (TC), analisis penerimaan dengan rumus P X Q dan keuntungan π = TC-TR. Tujuan kedua yaitu menggunakan metode R/C dengan rumus dengan rumus



3



π



dan B/C



biaya produksi yang dikeluarkan sebesar Rp 1.894.453. HPP (Harga Pokok Produksi) Harga



pokok



produksi



merupakan



penjumlahan seluruh pengeluaran untuk menghasilkan suatu produk. Pada budidaya tanaman selada romaine hidroponik ini menggunakan luas lahan 250 m2 dengan



(Soekartawi, 2006).



jumlah 1.250 tanaman. Rata-rata output HASIL DAN PEMBAHASAN



yang dihasilkan yaitu 1 kg berjumlah 5



Biaya produksi



tanaman selada romaine. Total jumlah



Biaya produksi adalah biaya yang



produksi selada romaine yang dihasilkan



berhubungan langsung dengan produksi



yaitu 250 kg. Perhitungan Harga pokok



dari suatu produk (Halim, 1988). Biaya



produksi sebagai berikut:



yang keluar dalam perhitungan usahatani selada romaine adalah biaya penyusutan peralatan



(TFC),



biaya



bahan



input



produksi (TVC), dan biaya tenaga kerja (TK). Total biaya produksi (TC) dapat



HPP = TC/Q = Rp 1.894.453/Rp 12.000 = Rp 7.562,35



Berdasarkan produksi 7.562,35/kg.



analisis diperoleh Harga



harga sebesar jual



pokok Rp yang



6



ditetapkan yaitu biaya yang disetujui



Rahayu menggunakan perhitungan R/C



pasar yaitu sebesar Rp 12.000/kg



dan B/C rasio. Analisis R/C dan B/C rasio digunakan guna mengetahui kelayakan



Penerimaan dan Keuntungan



usahatani dengan kriteria apabila R/C >1,



a. Penerimaan



maka usahatani tersebut dikatakan layak



Penerimaan dapat diperoleh dengan mengalikan antara harga produk dengan jumlah produksi. Perhitungan penerimaan



secara ekonomi. a. R/C rasio = TR/TC = Rp 3.0000.000/Rp 1.894.453



selada romaine: Penerimaan = Harga x Jumlah = Rp 12.000 x 250 Kg = Rp 3.000.000 Berdasarkan hasil perhitungan total



= 1,58 b. B/C rasio = π/TC = Rp 1.105.547/Rp 1.894.453 = 0,58



penerimaan usahatani, total penerimaan



Berdasarkan perhitungan, menghasilkan



dalam budidaya sayuran selada romaine



R/C yang lebih besar dari 1 yaitu 1,58



hidroponik rakit apung di Kelompok Tani



artinya setiap mengeluarkan biaya Rp 1



Budi



akan menghasilkan penerimaan sebesar Rp



Rahayu



diperoleh



sebesar



Rp



2



3.000.000/250m /periode.



1,58 sedangkan B/C rasio menghasilakan



b. Keuntungan



0,58 maka setiap mengeluarkan biaya Rp 0



Keuntungan adalah hasil dari total penerimaan dikurangi dengan total biaya.



maka akan mendapat keuntungan sebesar Rp 0,58.



Keuntungan dari total keuntungan selada BEP (Break Event Point)



romaine senagai berikut:



BEP (Break Event Point) merupakan



Keuntungan = TR-TC = Rp 3.000.000 – Rp 1.894.453



keadaan impas atau tidak untung dan tidak



= Rp 1.105.547



rugi,



Berdasarkan hasil perhitungan, total



dengan



kata



lain



suatu



usaha



dikatakan impas jika jumlah pendapatan



usahatani



sama dengan jumlah biaya pengeluaran



sayuran selada romaine hidroponik adalah



(Mulyadi 1997). BEP terdiri dari dua



sebesar Rp 1.105.547.



macam yaitu BEP unit dan BEP rupiah.



keuntungan



pada



analisis



BEP unit = TC/P Analisis kelayakan usahatani selada romaine



= Rp 1.894.453/Rp 12.000 = 157,87



Analisis R/C dan B/C Rasio Nilai BEP unit diperoleh sebesar 157,87 Analisis kelayakan usahatani sayuran selada romaine pada Kelompok Tani Budi



Kg artinya untuk mencapai keadaan BEP



7



(tidak untuk dan tidak rugi) maka produksi



ini adalah yang pertama bagi Kelompok



selada romaine sebanyak 157,87 Kg.



Tani Budi Rahayu memanfaatkan lahan



BEP rp



= BEP unit X P



yang kosong, memberikan hasil produksi



= 157,87 x Rp 12.000



yang baik dan tingkat efisiensi biaya



= Rp 1.894.453



menjadi keunggulan yang nyata. Analisis



Nilai BEP rupiah diperoleh sebesar Rp



usahatani perlu dilakukan agar petani dapat



7.577,81 artinya untuk mencapai keadaan



mengetahui apakah usaha layak untuk di



BEP (tidak untung dan tidak rugi) maka



budidayakan secara berkelanjutan.



harga jual selada romaine sebesar Rp



Upaya untuk meningkatkan tingkat



7.562,35. Perusahaan akan berada pada



pendapatan dan keuntungan petani dalam



titik impas (perusahaan tidak rugi dan tidak



analisis usahatani selada romaine ini



untung), jika perusahaan memperoleh nilai



membutuhkan perhitungan analisis biaya



BEP unit sebesar 157,87 Kg dan nilai BEP



tetap, biaya variabel dan biaya tenaga kerja



rupiah sebesar Rp 7.577,81. Jumlah total



agar dapat menjadi bahan pertimbangan



penerimaan yang diperoleh Kelompok



pengeluaran biaya, sehingga petani mampu



Tani Budi Rahayu sebesar Rp 3.000.000



menjalankan budidaya dengan perhitungan



per periode.



yang tepat yang berguna meningkatkan



Perhitungan



biaya



produksi



dapat



tingkat



produktifitas.



Hasil



yang



dijadikan pedoman bagi petani dalam



diharapkan yaitu dapat membawa petani



meningkatkan



tentang



menghitung harga pokok produksi, biaya



analisis usahatani yang baik sehingga



tenaga kerja serta persentase keuntungan



dapat meningkatkan produktifitas hasil



yang



pertanian



produk



pengetahuan



khususnya



sayuran



selada



diharapkan di



bawah



romaine hidroponik.



terhitung.



Manfaat usahatani bagi Kelompok Tani



KESIMPULAN



tidak



harga



menjual



yang



telah



Berdasarkan hasil dan pembahasan



Budi Rahayu Selada



agar



komoditi



yang telah dilaksanakan pada analisis



unggulan bagi petani dan Kelompok Tani



usahatani selada romaine hidroponik rakit



di Kelompok Tani Budi Rahayu. Selada



apung di Kelompok Tani Budi Rahayu



romaine memiliki harga jual yang tinggi



adalah sebagai berikut:



dan



romaine



proses



adalah



budidaya



yang



cukup



Budidaya



selada



romaine



dengan



sederhana. Sayuran selada romaine ini juga



hidroponik sistem rakit apung memiliki



memiliki kandungan gizi yang tinggi



banyak keunggulan. Penerimaan yang



sehingga banyak disukai oleh semua pasar.



diperoleh sebesar Rp 3.000.000 dengan



Penerapan sistem hidroponik rakit apung



hasil



produksi



250



Kg/periode.



8



Keuntungan yang diperoleh sebesar Rp 1.105.547/periode. Nilai R/C sebesar 1,58 dan nilai B/C sebesar 0,58 sehingga setiap Rp 1 yang dikeluarkan akan mendapat keuntungan sebesar Rp 1,58 sehingga layak untuk diusahakan. Nilai BEP unit diperoleh sebesar 157,87 Kg dan nilai BEP rupiah sebesar Rp 1.894.453. REFERENSI Badan Pusat Statistik. 2014. Jumlah Penduduk Indonesia Tahun 2014. Irawan. 2008. Ketersediaan dan Perluasan Lahan Pertanian. Jurnal Penelitian. Bandung. Diunduh pada 26 Juli 2018 Samadi. 2014. Respons Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Selada (Lactuca sativa L.). Jurnal Penelitian. Universitas Sumatera Utara. Medan. https://media.neliti.com/media/publi cations/107073-ID-responspertumbuhan-dan-produksitanaman. Soekartawi. 2006. Agribisnis Teori dan Aplikasi. Jurnal Penelitian. Universitas Brawijaya. Malang .https://media.neliti.com/media/publi cations/88439-ID-e agribisnis-teoridan-aplikasinya. Diunduh pada 26 Juli 2018. Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed Methods). Jurnal Penelitian. Universitas Komputer Indonesia. Bandung.