17 0 988 KB
DESAIN PIT DAN TEKNIS PENAMBANGAN BATUBARA MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK (SOFTWARE) MINESCAPE 5.7 DI PT MUTIARA FORTUNA RAYA SITE DESA SUMBER AGUNG Kurniawan Syahputra Purba1,Bungaran Tambunan2 , Analiser Halawa3 Jurusan Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik Mineral , Institut Sains & Teknologi TD. Pardede Medan Email : [email protected] ABSTRAK Desain pit adalah suatui kegiatan dalam merencanakan kegiatan produksi pada tambang dengan metode yang di gunakan adalah tambang terbuka . PT. Mutiara Fortuna Raya selaku pemegang izin Usaha Pertambangan operasi produksi dan Izin Usaha Eksplorasi , Selanjutnya Perusahaan akan melakukan pembukaan pit di area yang terdapat penyebaran Batubara pada wilayah Izin Usaha Pertambangan yaitu di Pit 2 Desa Sumber Agung . Kegiatan permodelan dilakukan untuk mengetahui bentuk dan sebaran lapisan Batubara, bauk letak/posisi, kedalaman Batubara, Strike Dip dan jumlahlapisan Batubara. Teknis Penambangan dilakukan pada area lokasi Low Wall yang menggunakan Perangkat Lunak Minescape 5.7. Dari hasil perhitungan menggunakan Perangkat Lunak Minescape 5.7 terdapat cadangan tereka 1.137.000 Ton dengan Luas area 18,4 ha, Tertunjuk 113.67 Ton dengan Luas area 2.7 ha dan Terukur 87.043 ha. Perhitungan Volume keseluruhan pit pada jenjang yang sudah di tentukan oleh Perusahaan adalah sebesar 73,498.87 Ton dan nilai volume Overburden 237,145.03 Bcm, dengan Target Produksi 5000 Ton Batubara selama 16 bulan. Kata kunci : Desain Pit, Volume, Cadangan, Minescape 5.7
ABSTRACT Pit design is an activity in planning production activities at the mine with the method used is open pit mining. PT. Mutiara Fortuna Raya as the holder of a Mining Business License for production operations and an Exploration Business License, the Company will then open a pit in the area where there is coal distribution in the Mining Business Permit area, namely Pit 2, Sumber Agung Village. The modeling activity was carried out to determine the shape and distribution of the Coal layer, the location/position, the depth of the Coal, the Strike Dip and the number of Coal layers. Mining techniques are carried out in the Low Wall location area using Minescape 5.7 Software. From the results of calculations using the Minescape 5.7 software, there are inferred reserves of 1,137,000 tons with an area of 18.4 ha, indicated by 113.67 tons with an area of 2.7 ha and a measurement of 87,043 ha. Calculation of the overall volume of the pit at the level that has been determined by the Company is 73,498.87 Tons and the value of the Overburden volume is 237,145.03 Bcm, with a Production Target of 5000 Tons of Coal for 16 months. Keyword : Pit Design, Volume, Reserve, Minescape 5.7
1. PENDAHULUAN
Perancangan penambangan merupakan bagian dalam Perencanaan tahapan Penambangan sebagai faktor yang sangat penting di tentukan sebelum rencana actual Penambangan dimulai. Perancangan dilakukan dengan menggunakan software Minescape. Menurut Jhon Deboer (2006) Pemilihan penggunaan dari software ini karena minescape merupakan salah satu software tambang yang aplikatif pada perancangan tambang (Mine Design ) Keunggulan dari Software ini adalah sifatnya yang fleksibel dan efisien,sehingga cocok dipakai pada perancangan jangka pendek dan jangka panjang pada tambang batubara. Salah satu aspek terpenting dalam perencanaan tambang adalah perancangan (desain) pit tambang, Perancangan pit tambang dilakukan setelah tahap eksplorasi dan studi konseptual dilakukan. Dalam perancangan tambang dapat digunakan perangkat lunak Minescape. Sebelum melakukan perancangan tambang, perlu dilakukan pemodelan geologi, baik topografi maupun struktur lapisan endapan batubara . PT. Mutiara Fortuna Raya selaku pemegang izin Usaha Pertambangan Operasi produksi dan Izin Usaha Ekplorasi telah melakukan kegiatan eksplorasi untuk mengetahui endapan batu bara di daerah Desa Sumber Agung, Selanjutnya perusahaan akan melakukan pembukaan pit di area yang terdapat penyebaran batubara pada wilayah izin usaha pertambangan yaitu di Pit 2 Desa Sumber Agung, untuk itu diperlukan kegiatan permodelan dan perhitungan cadangan serta
perencanaan teknis penambangan sebagai tahapan awal sebelum proses penambangan. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui desain pit tambang yang sesuai data parameter desain dan area lokasi pit 2 PT. Mutiara Fortuna Raya Site Desa Sumber Agung, Mengetahui nilai volume Overburden (OB) dan nilai tonase batubara dari hasil desain yang di rancang, Mengetahui umur tambang dari hasil desain yang di rancang dan Mengetahui arah sebaran batubara. 2. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan pada tanggal 18 juni 2021 .Penelitian ini dilakukan di PT. Mutiara Fortuna Raya Site, yang terletak di Desa Sumber Agung, Kecamatan Sungai Gelam, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi.
Gambar 2.1 Peta Provinsi Jambi
Tahapan dalam penelitian yang dilakukan yaitu studi literatur, pengambilan data, pengolahan dan analisis data.Pengambilan data dilakukan berupa data primer dan data sekunder. Data primer yang diambil adalah data singkapan batubara. Data sekunder yang diambil adalah Data topografi, Data geologi, Data batas IUP, dan Data Batas Lahan Bebas.
Pengolahan data dilakukan dari observasi lapangan secara langsung dan tidak langsung. Pengolahan data yang dilakukan peneliti adalah dengan membuat Database yang dapat dibaca dengan Perangkat lunak Minescape 5.7, Database yang dimaksud adalah Data survey, Data litologi, Data topografi. Lalu menghitung Volume Overburden dan Menghitung Volume Batubara dengan diketahui nilai Striping ratio dari blok model yang disesuaikan pada data geologi pemboran.
Tabel 3.1 Strike dan Dip
x
y
z
strike
dip
374713.3
9809251
14
150
60
374726.8
9809307
18
160
70
374773.6
9809298
15
124
34
374781.3
9809219
16
159
69
374780.1
9809324
20
325
235
3. HASIL DAN PEMBAHASAN 2. Data Sekunder 3.1 Hasil Penelitian Dari pengamatan lapangan yang telah didapatkan oleh penelitian sebagai bahanpenunjang hasil dari penelitian dan pembahasan agar dapat memberikan Rekomendasi untuk Terlaksananya Proses Penambangan yang dilakukan di PT. Mutiara Fortuna Raya, Maka data yang diolah adalah sebagai berikut :
Peta Topografi Peta Topografi merupakan peta yang menggambarkan relief permukaan bumi dengan menggunakan garis kontur. Keadaan peta topografi pada Pit cukup relative datar dengan elevasi tertinggi yaitu 35 Mdpl pada sisi Timur pit dan elevasi terendah yaitu 19 Mdpl terdapat didaerah PT. Mutiara Fortuna Raya (MFR) .
1. Data Primer Singkapan batuan Singkapan batuan berhubung langsung dengandesai tambang yang dapat diketahui arah sebaran singkapan batubara dan Haging wall serta foot wall pada daerah pit yang telah di buat. Elevasi terendah pada elevasi 14 nilai strike 150 0 dan dip 60 0 dan Elevasi tertinggi 20 nilai strike 325 0 dan dip 235 0 .
Gambar 3.1. Peta Topografi
3. Data Geologi Data Geologi yang diperolah adalah meliputi data Bor dan Data Litologi. Sebelum Perusahaan melakukan proses penambangan lebih utama melakukan eksplorasi awal yaitu kegiatan pemboran. Dari data bor terdapat 24
titik dengan jarak pertitik bor 100 meter, dan ketebalan rata rata batuan adalah 3 meter. Dengan hasil minimum ketebalan yang di dapat adalah 0.15 meter dan maksimum ketebalan Batubara adalah 5.3 meter.
PT.Mutiara Fortuna Raya adalah dengan luas 7.54 ha.
Tabel 3.2. Ketebalan Batubara PT. Mutiara Fortuna Raya Ketebalan Batubara No
Hole id
Ketebalan
No
Hole id
Ketebalan
1
DH01
4.94
13
DH13
1.3
2 3
DH02 DH03
3.1 3.4
14 15
DH14 DH14
3.7 0.35
4
DH04
3.2
16
DH15
4.3
5
DH06
3.1
17
BD13
2.3
6
DH06
0.6
18
BD01
1.25
7
DH07
3.5
19
BD02
5.3
8
DH08
1.2
20
BD03
5.2
9
DH09
2.2
21
BD04
0.5
10
DH10
3
22
BD06
1.2
11
DH11
3.2
23
BD07
4.2
12
DH12
0.15
24
BD08
3.74
Rata-rata ketebalan
2.71
Minimum ketebalan
0.15
Maximum ketebalan
5.3
Gambar 3.2. Peta Batas IUP-Eksplorasi PT. MutiaraFortuna Raya
Gambar 3.3. Peta Batas IUP-PO PT. Mutara Fortuna Raya
3.2. Pembahasan 3.2.1. Pengolahan Data Permodelan Batubara
Gambar 3.2. Ketebalan Batubara
Izin usaha Pertambangan terbagi menjadi 2 yaitu IUP eksplorasi dan IUP produksi. IUP eksplorasi adalah izin yang diberikan untuk kegiatan penyelidikan umum, eksplorasi, dan studi kelayakan dalam rangka pertambangan. Batas izin usaha pertambangan – eksplorasi PIT 2 PT. Mutiara Fortuna Raya dengan luas 17.5 ha. Sedangkan IUP produksi adalah izin usaha yang diberikan setelah selesai Proses Pelaksanaan izin Usaha Pertambangan Eksplorasi. IUP Produksi
Proses permodelan batubaraberacuan pada model geologi endapan batubara yang relative menerus mengikuti arah sebaran lapisan batubara tersebut. Permodelan lapisan batubara dilakukan untuk mengetahui bentuk dan sebaran lapisan batubarabaik posisi, kedalamana, strike dip, dan jumlah lapisan batubara (seam). Hasil pemodelan berupa model geologi batubara ditampilkan dalam bentuk kontur roof dan kontur floor serta subcrop dari seam batubara. Hasil permodelan lapisan dapat dilihat pada gambar 3.4. berdasarkan hasil permodelan lapisan batubara tersebut dapat diperoleh data dari masing masing seam yang berupa arah
strike, besar kemiringan lapisan (dip),ketebalan batubara dansebaran searah strike.
berukuran 50 meter x 50 meter dan Blok 25 meter x 25 meter untuk batubara yang menjadi prioritas di tambang sehingga menghasilkan perhitungan yang lebih detail. Dapat dilihat pada Gambar 4.9 Tabel blok 50 m dan Gambar 4.10 blok 25 Meter x 25 Tabel Blok 25 m.
Gambar 3.4. Permodelan Lapisan Batubara
Dari gambar 3.4 dapat dilihat bahwa arah sebaran batubara mengarah ke Barat daya dengan elevasi tertinggi yaitu 20 m dan elevasi terendah adalah 14 m. Gambar 3.6. Blok Pit 2 PT.Mutara Fortuna Raya
Gambar 3.5. Arah Singkapan Batubara
Better Block Gambar 3.7. Blok Pit 2 PT. Mutara Fortuna Raya
Better Block adalah block yang di buat menggunakan perangkat lunak Minescape 5.7 daerah tersebut
Boundary Pit
dilakukan analisis tingkat
Boundary Pit awal ini adalah acuan untuk
Stripping Ratio. Untuk mengetahui tingkat
membuat Pit Sehingga di sebut boundary awal
kelayakan penambangan batubara berdasarkan
ini adalah Proses penambangan Longterm
stripping ratio yang ditentukan yaitu kurang dari
Perhitungan seluruh volume Overburden (OB)
atau sama dengan 4:1. Nilai itu ditentrukan
dan Volume Batubara diperoleh Pada wilayah
berdasarkan perhitungan Break Even Stripping
yang sudah di tentukan batas lahan dan nilai
Ratio (BESR) oleh PT. Mutiara Fortuna Raya.
ekonomis
Kemudian
wilayah
direkomendasikan oleh PT.Mutiara Fortuna
perhitungan tersebut dibuat blok-blok kecil
Raya dari hasil Boundary Pit dapat diketahui
setelah
didapat
batas
Striping
Rattio
yang
luas Pit yang telah di desain adalah dengan luas
pada lokasi yang menjadi prioritas di tambang
2.3 ha, dilihat pada Gambar 3.8 Boundary Pit.
di lihat pada gambar 3.11.
Gambar 3.8. Boundary Pit di PT. Mutiara Fortuna Raya
Gambar 3.11. Penampang High wall dan Low wall area Pit
Geometri Jenjang Lereng
Perhitungan
Geometri jenjang tinggi bench 2 meter, lebar bench 1 meter, kemiringan bench 600 (single slope), overall slope 450 terhadap high wall. Dapat dilihat Pada Gambar 3.9 pada Penampang high wall , Gambar 3.10 pada Penampang Law wal
Volume Batubara
Sumber
Daya
Batubara
dan
Perhitungan sumber daya batubara dilakukan dengan
software
Minescape
menggambarkan polygon
yang
dengan melingkupi
subcropline batubara. Dan diperoleh hasil sumber daya tertunjuk 113.67 ton denganluas area
2.3
ha,
dengan
sumberdaya
tereka
1.137.000 ton dengan luas area 18.4 ha. Perhitungan sumberdaya bisa juga dilakukan secara manual dengan menggunakan rumus : Gambar 3.9. Penampang Lereng Pit 2 Pada Haging Wall
Maka : T=
T= Gambar 3.10 Penampang Lereng Pit 2 Pada Low Wall
Dari hasil penampangan lereng yang sudah di buat dapat diketahui Low wall dan High wall
T = 161.460 Ton
Dari hasil perhitungan sumber daya terukur
sudah di buat pada gambar 3.11. Pembuatan
batubara secara manual dengan perhitungan
blok pada teknis penambangan Pit 2
menggunakan Perangkat
mengetahui target produksi dari perusahaan, PT.
Lunak
Minescape
maka perbandingan hanya 47 ton. Perhitungan
Volume
Mutiara
batubara
ini
juga
menggunakan perangkat lunak Minescape 5.7 dengan menghitung hasil desai dengan jenjang
Fortuna Raya
wajib
menentukan target
perbulan yaitu 5000 ton batubara, untuk Blok dapat dilihat pada Gambar 3.13.arah Blok Penambangan.
yang sudah di rancang sebesar 73,498.87 ton dan
nilai
Overburden
237,145.03
bcm
yangdapat dilihat dari gambar 3.12.
Gambar 3.13. Arah Blok Penambangan
Dari gambar 3.12. arah blok penambangan dapat
diketahui
nilai overburden
dannilai
perbandingan antara nilai overburden dan nilai
Gambar 3.12. Jenjang Desain Pit
batubara dapat dilihat dari tabel 3.3. dan gambar
Teknis Penambangan
3.14. Teknik penambangan pada Pit 2 perlu ditinjau kembali ke lokasi area Penambangan PT. Mutiara Fortuna Raya dengan menggunakan metode
penambangan
open
cut
namun,
penambangan tidak memiliki area disposal dikarenakan area lokasi penambangan adalah area kebun warga. Perusahaan melakukan penambangan dengan cara buka tutup area Pit yang sudah di tambang dan akan di tutup kembali jikavolume overburden sudah di gali. Proses teknis penambangan dimulai dengan proses awal yaitu lokasi low wall pada pit yang
Tabel 3.3. Nilai Overburden dan Nilai Batubara pada Blok
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Nama Blok Blok 1 Blok 2 Blok 3 Blok 4 Blok 5 Blok 6 Blok 7 Blok 8 Blok 9 Blok 10 Blok 11 Blok 12 Total
Total OB (bcm) 22,981 25,634 27,905 26,624 12,258 26,157 26,995 13,143 8,198 19,676 17,936 10,068 237,575
Total Batubara (Ton) 14,428 11,008 7,915 6,177 7,101 7,277 6,243 3,150 2,463 7,155 6,769 7,358 87,043
4. KESIMPULAN 1. Desain pit dibuat dengan memperhatikan lokasi lahan yang sudah bebas / Sudah di beli, Nilai Striping Ratio yaitu 4:1
dan
Better blok 50 m x 50 m untuk korelasi Boundary pit dengan luas area pit 2.3 ha dan Better blok 25m Gambar 3.14. Perbandingan nilai Overburden dengan Nilai Batubara
x 25 m untuk Lahan
batubara yang menjadi prioritas di tambang.
Secara estimasi blok-blok yang sudah dibuat
2. Teknis Penambangan dilakukan pada Area
dapat diketahui umur pada tambang 16 bulan.
Lokasi Low wall Pada Pit Dengan Urutan
Perusahaan memiliki target bulanan sebesar
Blok 1 Sampai Pit Limit pada Blok 12 pada
5000 ton pada batubara dan target 15.000 bcm
area pit2
perbulan dengan cadangan batubara Pitr 2
3. Dari
hasil
Perhitungan
menggunakan
sebesar 87.000 Ton denganOverburden 237.000
Prangkat Lunak Minesape 5.7 terdapat
bcm. Dapat dilihat pada tabel 3.4. mengenai
cadangan tereka 1.137.000 Ton dengan luas
perhitungan
area 18.4 ha, tertunjuk 113.67 Ton dengan
bulanan
target
produksi
Overburden dan Batubara.
Luas area 2.7 ha dan Terukur 87,043 Ton perhitungan volume Keseluruhan pit pada
Tabel 3.4. Sistematik Target Bulanan
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Batubara Target 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000
Bulanan 5000 10,000 15,000 20,000 25,000 30,000 35,000 40,000 45,000 50,000 55,000 60,000 65,000 70,000 75,000 80,000
Overburden Target 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
Bulanan 15 30 45 60 75 90 105 120 135 150 165 180 195 210 225 240
jenjang lereng dengan batas area lahan yang sudah di beli dan Nilai Striping rasio yang sudah ditentukan pada perusahaan 4:1 terdapat
sebesar 73,498.87 Ton dan Nilai
Volume Overburden 237,145.03 Bcm, 4. Dengan Target bulanan
Produksi yang
sudah di tentukan oleh PT.Mutiara Fortuna Raya Sebesar 5000 ton Untuk Batubara dan 15.000 bcm Untuk Pengupasan Overburden perbulan secara perhitungan sistematis umur tambang selama 16 bulan.
DAFTAR PUSTAKA Ale, 2008, Calculation Of Volumes (Cut and Fill), www.geodis-ale.com Basuki,S, 2006, Ilmu Ukur Tanah, Gadjah
Mada
University
Press,
Yogyakarta. Call,R.D.1986.Cost Benefit Design Of Open Pit Slopes. In: 1st Open Pit Mining Symposius,Antofagasta,Chile,October 1986:1-18 Couzens,T.R.1979, Productions
Aspects
Planning:
Of
Operating
Layout and Phase plans. In: Open Pit Mine
Planning
(J.T.Crawford
and
and
Design
W.A.Hustrulid,
Editors):217-232. SME. DediS,MarwanA, dan Wiwik Endang DH.Rancangan Teknis Penambangan Batubara di Blok Selatan PT. Dizamatra Pawarindo Lahat Sumatera Selatan. Palembang : University Sriwijaya Husturid,W,Kutcha,
M.,
&
Martin,
R.2006. Open Pit Mine Planning Design 3rd Edition. CRC Press. London John Deboer, 2006, Minescape Tutorial Dedicated for Pama Training Batch 5, Pama Persada Nusantara, Kalimantan Timur.