Kacang Panjang [PDF]

  • Author / Uploaded
  • jeje
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

1. Nama tumbuhan Nama umum/dagang : Kacang panjang (Hutapea et al., 1994) Sinonim : (Vigna sinensis (L.) Savi ex Hassk.)., Vigna unguiculata (L.) Walp., Vigna cylindrical Endl., Vigna catjang (Burm.) Walp. 2. Klasifikasi Divisi : Spermatophyta Sub divisi : Angiospermae Kelas : Dicotyledoneae Bangsa : Rosales Suku : Leguminosae (Papilionaceae) Marga : Vigna Jenis : Vigna cylindrica (L.) Skeels (Hutapea et al., 1994) 3. Morfologi Tumbuhan Tanaman kacang panjang merupakan tanaman semak, menjalar, semusim dengan tinggi kurang lebih 2,5 m. Batang tanaman ini tegak, silindris, lunak, berwarna hijau dengan permukaan licin. Daunnya majemuk, lonjong, berseling, panjang 6-8 cm, lebar 3-4,5 cm, tepi rata, pangkal membulat, ujung lancip, pertulangan menyirip, tangkai silindris, panjang kurang lebih 4 cm, dan berwarna hijau. Bunga tanaman ini terdapat pada ketiak daun, majemuk, tangkai silindris, panjang kurang lebih 12 cm, berwarna hijau keputih-putihan, mahkota berbentuk kupu-kupu, berwarna putih keunguan, benang sari bertangkai, panjang kurang lebih 2 cm, berwarna putih, kepala sari kuning, putik bertangkai, berwarna kuning, panjang kurang lebih 1 cm, dan berwarna ungu. Buah tanaman ini berbentuk polong, berwarna hijau, dan panjang 15-25 cm. Bijinya lonjong, pipih, berwarna coklat muda. Akarnya tunggang berwarna coklat muda (Hutapea et al., 1994). 4. Kandungan dan Khasiat Tumbuhan Kacang panjang mengandung enam antosianin (sianidin 3-O-galaktosida, sianidin 3-Oglukosida, delfinidin 3-O-glukosida, malvidin 3-O-glukosida, peonidin3-O-glukosida, dan petunidin 3-O-glukosida), flavonol atau glikosida flavonol (kaempferol 3-O-glukosida, quersetin, quersetin 3-O-glukosida, kuersetin 3-O-6′-asetilglukosida) (Wong and Chang, 2004), aglikon flavonoid (kuersetin, kaempferol, isorhamnetin) (Lattanzio et al., 2000). Daun dan akarnya mengandung saponin dan polifenol (Hutapea, 1994). Selain itu juga mengandung protein, karbohidrat, lemak, serat, kalsium, besi, fosfor, potasium, sodium, vitamin B1, vitamin B2, vitamin C, dan niasin (Handri and Rafira, 2003). Kandungan senyawa-senyawa di dalam kacang panjang ini berperan dalam proses proliferasi, diferensiasi, dan sintesis protein di sel target yang berbeda-beda. Secara empiris, tanaman kacang panjang dimanfaatkan untuk merawat dan memperbesar payudara (Aryati, 2001).



Daftar pustaka Handri and Rafira, 2003, Mempercantik Diri dengan Buah dan Sayur, Pikiran Rakyat Cyber Media, 22 Juni 2003. Hutapea, J.R., 1994, Inventaris Tanaman Obat Indonesia (III), Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Departemen Kesehatan, Jakarta. Lattanzio, V., Arpaia, S., Cardinali, A., Di Venere, D., and Linsalata, V., 2000, Role Of Endogenous Flavonoids In Resistance Mechanism Of Vigna To Aphids, J. Agric. Food Chem., 48 (11), 5316-5320. Wong,Y.S., and Chang, Q., 2004, Identification Of Flavonoids In Hakmeitau Beans (Vigna Sinensis) By High-Performance Liquid Chromatography-Electrospray Mass Spectrometry (LC-ESI/MS), J. Agric. Food Chem., 52 (22), 6694 -6699. Kontributor : Aditya Fitriasari, Natasya Kana Wijayanti, Nur Qumara Fitriyah, Ika Puspita Dewi, Meti Puspita Mayasari, Adam H dan Endang Sulistyorini S.P undefined undefined Kacang Panjang wani melani



Salah satu jenis sayuran yang sudah sangat populer di kalangan masyarakat Indonesia maupun dunia salah satunya adalah kacang panjang. Kacang panjang merupakan tumbuhan yang dijadikan sayur atau lalapan. Ia tumbuh dengan cara memanjat atau melilit. Bagian yang dijadikan sayur atau lalapan adalah buah yang masih muda dan serat-seratnya masih lunak, kacang panjang ini mudah didapati di kawasan panas di Asia. Tanaman kacang panjang merupakan tanaman semak, menjalar, semusim dengan tinggi kurang lebih 2,5 m. Batang tanaman ini tegak, silindris, lunak, berwarna hijau dengan permukaan licin. Daunnya majemuk, lonjong, berseling, panjang 6-8 cm, lebar 3-4,5 cm, tepi rata, pangkal membulat, ujung lancip, pertulangan menyirip, tangkai silindris, panjang kurang lebih 4 cm, dan berwarna hijau. Bunga tanaman ini terdapat pada ketiak daun, majemuk, tangkai silindris, panjang kurang lebih 12 cm, berwarna hijau keputih-putihan, mahkota berbentuk kupu-kupu,



berwarna putih keunguan, benang sari bertangkai, panjang kurang lebih 2 cm, berwarna putih, kepala sari kuning, putik bertangkai, berwarna kuning, panjang kurang lebih 1 cm, dan berwarna ungu. Buah tanaman ini berbentuk polong, berwarna hijau, dan panjang 15-25 cm. Bijinya lonjong, pipih, berwarna coklat muda. Akarnya tunggang berwarna coklat muda. Masyarakat dunia menyebutkan dengan nama Yardlong Beans/Cow Peas. Plasma nutfah tanaman kacang panjang berasal dari India dan Cina. Adapun yang menduga berasal dari kawasan benua Afrika. Plasma nutfah kacang uci (Vigna umbellata) diketemukan tumbuh liar di daerah Himalaya India, sedangkan plasma nutfah kacang tunggak (Vigna unguiculata) merupakan asli dari Afrika. Oleh karena itu, tanaman kacang panjang tipe merambat berasal dari daerah tropis dan Afrika, terutama Abbisinia dan Ethiopia. Kacang panjang merupakan salah satu tanaman sayuran sebagai sumber vitamin dan mineral. Fungsinya sebagai pengatur metabolisme tubuh, meningkatkan kecerdasan dan ketahanan tubuh serta memperlancar proses pencernaan karena kandungan seratnya yang tinggi (Rasyid Panji, 2012.). Kacang panjang dapat dibedakan menjadi 2 kelompok yaitu kelompok merambat dan tidak merambat. Kelompok kacang panjang yang banyak dibudidayakan adalah kelompok yang merambat, cirinya tanaman membelit pada ajir dan buahnya panjang ± 40-70 cm berwarna hijau atau putih kehiijauan (BP3K Lubuk Pinang, 2012). Kacang panjang di Indonesia merupakan mata dagangan sehari-hari. Pendayagunaan kacang panjang sangat beragam, yakni dihidangkan untuk berbagai masakan mulai dari bentuk mentah sampai masak. Prospek ekonomi dan sosial kacang panjang sangat cerah, sehingga budidaya kacang panjang cukup menjanjikan. Dalam tahun-tahun terakhir banyak permintaan baik dalam maupun luar negeri, dimana permintaan tersebut belum terpenuhi. Kacang panjang juga dipromosikan sebagai sumber protein dan mineral. Dengan demikian sayuran ini menarik perhatian konsumen yang mengerti arti nilai gizi dan kualitas makanan yang kaya akan vitamin. I. TAHAPAN TEKNIS PERBANYAKAN BENIH KACANG PANJANG 1.1.



Botani Tanaman Kacang Panjang Tanaman kacang panjang merupakan tanaman semak, menjalar, semusim dengan tinggi



kurang lebih 2,5 m. Batang tanaman ini tegak, silindris, lunak, berwarna hijau dengan permukaan licin. Daunnya majemuk, lonjong, berseling, panjang 6-8 cm, lebar 3-4,5 cm, tepi rata, pangkal membulat, ujung lancip, pertulangan menyirip, tangkai silindris, panjang kurang



lebih 4 cm, dan berwarna hijau. Bunga tanaman ini terdapat pada ketiak daun, majemuk, tangkai silindris, panjang kurang lebih 12 cm, berwarna hijau keputih-putihan, mahkota berbentuk kupu-kupu, berwarna putih keunguan, benang sari bertangkai, panjang kurang lebih 2 cm, berwarna putih, kepala sari kuning, putik bertangkai, berwarna kuning, panjang kurang lebih 1 cm, dan berwarna ungu. Buah tanaman ini berbentuk polong, berwarna hijau, dan panjang 15-25 cm. Bijinya lonjong, pipih, berwarna coklat muda. Akarnya tunggang berwarna coklat muda. Kacang panjang mengandung enam antosianin (sianidin 3-O-galaktosida, sianidin 3-Oglukosida, delfinidin 3-O-glukosida, malvidin 3-O-glukosida, peonidin3-O-glukosida, dan petunidin 3-O-glukosida), flavonol atau glikosida flavonol (kaempferol 3-O-glukosida, quersetin, quersetin 3-O-glukosida, kuersetin 3-O-6′-asetilglukosida), aglikon flavonoid (kuersetin, kaempferol, isorhamnetin). Daun dan akarnya mengandung saponin dan polifenol. Selain itu juga mengandung protein, karbohidrat, lemak, serat, kalsium, besi, fosfor, potasium, sodium, vitamin B1, vitamin B2, vitamin C, dan niasin. Kandungan senyawasenyawa di dalam kacang panjang ini berperan dalam proses proliferasi, diferensiasi, dan sintesis protein di sel target yang berbeda-beda (Hutapea, J.R, 1994). Klasifikasi kacang panjang Kingdom: Plantae (Tumbuhan) Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji) Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua/dikotil) Sub Kelas: Rosidae Ordo: Fabales Famili: Fabaceae (suku polong-polongan) Genus: Vigna Spesies: Vigna sinensis 1.2.



Syarat Tumbuh Agar tumbuh dengan baik kacang panjang membutuhkan tanah yang gembur.



Sebaiknya tanah masih kaya akan bahan organik. Bila tidak, ketika diolah dapat ditambahkan pupuk kandang. Adaptasinya terhadap lahan masam cukup baik. Nilai pH yang cocok untuk kacang panjang sekitar 5,5. Kacang panjang bisa ditanam di lahan tegalan, lahan sawah, maupun pekarangan. Sebaiknya kacang panjang ditanam di awal atau akhir musim hujan.



Lahan terbuka di dataran rendah sangat disukai tanaman kacang panjang. Apabila ada naungan maka produksi buahnya kurang begitu banyak. Adapaun syarat tumbuh tanaman kacang panjang adalah sebagai berikut ini : Lahan yang cocok adalah sawah berpengairan teknis dengan ketinggian tempat sekitar 600m dpl, suhu 25-35oC, pH tanah 5,5-6,5 dengan struktur tanah yang gembur dan kaya bahan organik. Musim yang tepat untuk budidaya kacang panjang pada musim kemarau. Iklimnya kering, curah hujan antara 600-1.500 mm/tahun (Guramalem. 2011). Media tanam yang cocok untuk budidaya tanaman kacang panjang adalah : a. Hampir semua jenis tanah cocok untuk budidaya kacang panjang, tetapi yang paling baik adalah tanah Latosol/lempung berpasir, subur, gembur, banyak mengandung bahan organik dan drainasenya baik. b. Tanah kemasaman (pH) sekitar 5,5-6,5. Bila pH terlalu basa (diatas pH 6,5) menyebabkan pecahnya nodula-nodula akar. II.



TEKNIS BUDIDAYA Benih Kacang panjang diperbanyak dengan bijinya. Biji yang dijadikan bibit hendaknya diambil dari buah yang masak di pohon. Tanaman yang diambil benihnya adalah tanaman yang tumbuh sehat. Pilih polong yang sehat dan mulus. Biarkan sampai kulit luarnya mengering. Kacang panjang yang masak di pohon ini harus sehat dan mulus. Untuk satu hektar lahan, dibutuhkan benih sekitar 15-20 kg. Benih kacang yang disimpan sering dirusak hama gudang sehingga perlu perlakuan benih dengan menggunakan Sevin atau Ridomil. Untuk setiap kg benih dibutuhkan 1-2 g pesdsida tersebut yang dilarutkan dalam 1 1 air. Rendam benih sekitar 3 menit dalam larutan, lalu diangin-anginkan dan disimpan. Penanaman Setelah lahan diolah dan digemburkan buatlah lubang tanam dengan tugal. Jarak tanam antarbaris 75 cm, dan jarak antartanaman 25 cm. Masukkan 2-3 butir benih ke dalam lubang: Kemudian lubang ditutup dengan tanah tipis-tipis tanpa dipadatkan. Kacang panjang tidak mesti ditanam dalam bedengan. Bila ingin membuat guludan dalam barisan cukup dengan menaikkan tanah di kiri-kanan tanaman sehingga barisan menjadi lebih tinggi.



2.1.



Persiapan Lahan



a.



Pembentukan bedengan Lahan dibersihkan dari rumput-rumput liar, dicangkul/dibajak sedalam 30 cm hingga tanah menjadi gembur. Buat parit keliling, biarkan tanah dikeringkan selama 15-30 hari. Setelah 30 hari buatlah bedengan dengan ukuran lebar 60-80 cm, jarak antara bedengan 30



cm, tinggi 30 cm, panjang tergantung lahan. Untuk sistem guludan lebar dasar 30-40 cm dan lebar atas 30-50 cm, tinggi 30 cm dan jarak antara guludan 30-40 cm. b.



Pengapuran Pengapuran dilakukan jika pH tanah lebih rendah dari 5,5 dengan dosis tergantung kemasaman tanah. Berikan kapur pertanian dalam bentuk kalsit, dolomit, atau zeagro sebanyak 1-2 ton/ha tergantung dari pH awal dan jumlah Alumunium. Kapur dicampur secara merata dengan tanah pada kedalaman 30 cm.



c.



Penambahan pupuk kandang Pada saat pembentukan bedengan atau guludan tambahkan 10-20 ton/ha pupuk kandang, dengan dosis 4-5 ton/ha dicampur merata dengan tanah sambil dibalikkan



2.2.



Persiapan Benih Benih kacang panjang yang baik dan bermutu adalah yang memiliki penampilan bernas/berisi, memiliki ukuran yang seragam dan normal, daya kecambah tinggi di atas 85%, tidak rusak/cacat, tidak mengandung wabah hama dan penyakit. Keperluan benih untuk 1 hektar antara 15-20 kg. Benih tidak usah disemaikan secara khusus, tetapi benih langsung tanam pada lubang tanam yang telah disiapkan.



2.3.



Penanaman Pembuatan jarak lubang tanam untuk tipe merambat adalah 20 x 50 cm, 40 x 60 cm, 30 x 40 cm. Dan jarak tanam tipe tegak adalah 20 x 40 cm dan 30 x 60 cm. Kedalaman lubang tanam jangan terlalu dalam karena bisa menghambat pertumbuhan benih, cukup benih bisa tertutup oleh tanah saja sekitar 5 cm. Benih yang dimasukkan dalam lubang tanam cukup 2 biji saja. Waktu tanam yang baik adalah awal musim kemarau/awal musim penghujan, tetapi dapat saja sepanjang musim asal air tanahnya memadai.



2.4. Pemeliharaan a. Penyulaman Benih kacang panjang akan tumbuh 3-5 hari kemudian. Benih yang tidak tumbuh segera disulam.







Penyiangan Penyiangan dilakukan pada waktu tanaman berumur 2-3 minggu setelah tanam, tergantung pertumbuhan rumput di kebun. Penyiangan dengan cara mencabut rumput liar/membersihkan dengan alat kored. Penyiangan dilakukan mulai pertumbuhan vegetatif dan generatif, yaitu : 1. Umur tanaman antara 10-21 hari, 2. Fase generatif atau fase pengisian polong umur 35-45 hari Penyiangan dilakukan dengan cara mencabut gulma atau rumput-rumput liar yang terdapat pada bedengan pertanaman kacang panjang sekaligus dilakukan penggemburan tanah dengan alat-alat sederhana antara lain cethok atau pacul. 



Pemangkasan / Perempelan



Kacang panjang yang terlalu rimbun perlu diadakan pemangkasan daun maupun ujung batang. Tanaman yang terlalu rimbun dapat menghambat pertumbuhan bunga.



b.



Pemupukan  Pupuk Dasar Kacang panjang tipe merambat: Urea 150 kg + TSP 100 kg + 100 kg/ha. Kacang panjang tipe tegak: Urea 22,5 kg + TSP 45 kg + KCl 45 kg/ha. Kacang hibrida: 85 kg Urea + 310-420 kg TSP + 210 kg KCl/ha. Pupuk diberikan di dalam lubang pupuk yang terletak di kiri-kanan lubang tanam. Jumlah pupuk yang diberikan untuk satu tanaman tergantung dari jarak tanam. 



Pupuk Susulan Pupuk susulan tanaman kacang panjang tipe merambat, diberikan 4 minggu setelah tanam, pupuk berupa urea 150 kg/ha. Sedangkan pupuk susulan untuk kacang panjang tipe tegak diberikan 4 minggu setelah tanam, pupuk berupa urea 85 kg/ha. Dosis pupuk makro sebagai berikut: Dosis Pupuk Makro (per ha) Waktu



Urea (kg)



Dasar 50 Umur 45 hari 50



SP-36 (kg) 75 25



KCl (kg) 25 75



TOTAL



100



100



100



Catatan : Atau sesuai rekomendasi setempat. Pupuk diberikan di dalam lubang pupuk yang terletak di kiri-kanan lubang tanam. Jumlah pupuk yang diberikan untuk satu tanaman tergantung dari jarak tanam POC NASA diberikan 1-2 minggu sekali semenjak tanaman berumur 2 minggu, dengan cara disemprotkan (4-8 tutup POC NASA/tangki). Kebutuhan total POC NASA untuk pemeliharaan 1-2 botol per 1000 M2 (10-20 botol/ha). Akan lebih bagus jika penggunaan POC NASA ditambahkan HORMONIK (3-4 tutup POC NASA + 1 tutup Hormonik/tangki). Pada saat tanaman berbunga tidak dilakukan penyemprotan, karena dapat mengganggu penyerbukan (dapat disiramkan dengan dosis + 2 tutup/10 liter air ).



c.



Pengairan Pada fase awal pertumbuhan benih hingga tanaman muda, penyiraman dilakukan rutin tiap hari. Pengairan berikutnya tergantung musim. - Penyiraman dilakukan secara periodik dengan melihat kondisi kelembaban tanah, pada awal pertumbuhan membutuhkan air lebih sering karena akarnya masih dangkal. - Penyiraman dilakukan setelah penanaman benih dan dianjurkan 2 kali sehari yaitu pada pagi dan sore hari. - Pada umur 2 minggu hingga 50 hari cukup disiram sehari sekali - Pada periode pengisian polong, tanaman memerlukan cukup banyak air dan dihentikan pada saat polong telah terbentuk maksimal.



d. 



Hama utama kacang panjang Lalat kacang (Ophiomya phaseoli Tryon) Gejala: terdapat bintik-bintik putih sekitar tulang daun, pertumbuhan tanaman yang terserang terhambat dan daun berwarna kekuningan, pangkal batang terjadi perakaran sekunder dan membengkak. Pengendalian: dengan cara pergiliran tanaman yang bukan dari famili kacangkacangan dan penyemprotan dengan insektisida berbahan aktif asefat dengan konsentrasi







1gr/liter. Kutu daun (Aphis cracivora Koch) Gejala: pertumbuhan terlambat karena hama mengisap cairan sel tanaman dan penurunan hasil panen. Kutu bergerombol di pucuk tanaman dan berperan sebagai vektor virus.



Pengendalian: dengan rotasi tanaman dengan tanaman bukan famili kacang-kacangan dan 



penyemprotan insektisida berbahan aktif abamektin dengan konsentrasi 0,5ml/liter. Ulat grayak (Spodoptera litura F.) Gejala: daun berlubang dengan ukuran tidak pasti, serangan berat di musim kemarau, juga menyerang polong. Pengendalian: dengan peraikan kultur teknis, rotasi tanaman, penanaman serempak, perangkap hama kimiawi dan insektisida klorpirifos dengan konsentrasi 12ml/liter.







Penggerek biji (Callosobruchus maculatus L) Gejala: biji dirusak berlubang-lubang, hancur sampai 90%. Pengendalian: dengan membersihkan dan memusnahkan sisa-sisa tanaman tempat persembunyian hama. Benih







kacang panjang diberi perlakuan minyak jagung 10 cc/kg biji. Ulat bunga ( Maruca testualis) Gejala: larva menyerang bunga yang sedang membuka, kemudian memakan polong. Pengendalian: dengan rotasi tanaman dan menjaga kebersihan kebun dari sisa-sisa tanaman. Disemprot dengan insektisida berbahan aktif triazofos dengan konsentrasi 1-2ml/liter.



e.







Penyakit Utama Kacang Panjang Antraknose Penyebab: jamur Colletotricum lindemuthianum. Gejala: serangan dapat diamati pada bibit yang baru berkecamabah, semacam kanker berwarna coklat pada bagian batang dan keping biji. Pengendalian: dengan rotasi tanaman, perlakuan benih sebelum ditanam dengan







fungisida mankozeb dan karbendazim. Penyakit mozaik Penyebab: virus Cowpea Aphid Borne Virus/CAMV. Gejala: pada daun-daun muda terdapat gambaran mosaik yang warnanya tidak beraturan. Penyakit ditularkan oleh vektor kutu daun. Pengendalian: dengan menggunakan benih yang sehat dan bebas virus, disemprot dengan insektisida yang efektif untuk kutu daun dengan bahan aktif abamektin dan tanaman yang







terserang dicabut dan dibakar. Penyakit sapu Penyebab: virus Cowpea Witches-broom Virus/Cowpea Stunt Virus. Gejala: pertumbuhan tanaman terhambat, ruas-ruas (buku-buku) batang sangat pendek, tunas ketiak memendek dan membentuk "sapu". Penyakit ditularkan kutu daun. Pengendalian: sama dengan pengendalian







penyakit mosaik. Layu bakteri Penyebab: bakteri Pseudomonas solanacearum E.F. Smith. Gejala: tanaman mendadak layu dan serangan berat menyeabkan tanaman mati. Pengendalian: dengan rotasi tanaman,



perbaikan drainase dan mencabut tanaman yang mati, dan penyemprotan fungisida bahan aktif mankozeb atau klorotalonil dengan konsentrasi 2-3gr/liter.



2.5.



Panen Dan Pascapanen Ciri-ciri kacang panjang yang siap dipanen adalah ukuran dan panjang polong telah maksimal, mudah dipatahkan dan biji-bijinya di dalam polong tidak menonjol. Waktu panen yang paling baik pada pagi/sore hari. Umur tanaman siap panen 3,5-4 bulan. Cara panen pada tanaman kacang panjang cukup memotong pangkal buahnya saja. Produksi polong muda per satuan luas dapat mencapai minimal 2,0 ton/ha, tergantung varietasnya. Pada varietas KP-I dapat mencapai 6,2 ton/ha dan KP-2 sebesar 2,1 ton/ha. Selepas panen, polong kacang panjang dikumpulkan di tempat penampungan, lalu dicuci dan ditiriskan. Kemudian menyortir atau memisahkan polong yang baik dengan yang rusak. Untuk sasaran pasar ekspor, kriteria mutu polong muda yaitu ukuran polong minimal 20 cm, tingkat ketuaan polong tergolong muda, penampakan biji tidak menonjol dan warna hijau dan segar. Untuk mempertahankan kesegaran polong, penyimpanan sementara sebelum dipasarkan sebaiknya di tempat teduh. Penggunaan remukan es/lemari pendingin, sedangkan polong tua disimpan di dalam kaleng dan diletakkan di tempat yang kering dan sirkulasi udara baik.



III. Teknologi yang diterapkan untuk memanen kacang panjang Cara panen pada tanaman kacang panjang tipe merambat dengan memotong tangkai buah dengan pisau tajam. Sedangkan untuk kacang panjang tipe tegak dengan cara mencabut/memotong pangkal batang tanaman setinggi 10-15 cm dari permukaan tanah. Pasca panen a. Pengumpulan Selepas panen, polong kacang panjang dikumpulkan di tempat penampungan, lalu dicuci dan ditiriskan. Untuk polong tua setelah dikumpulkan, lalu polong dikeringkan dengan cara dijemur sampai kadar air 12-14%. b. Penyortiran Memisahkan polong muda yang baik dengan yang rusak. Untuk sasaran pasar ekspor, kriteria mutu polong muda yaitu ukuran polong minimal 20 cm, tingkat ketuaan polong tergolong



muda, penampakan biji tidak menonjol dan warna hijau dan segar. Sedangkan untuk polong tua yang sudah kering dipisahkan dari kulit polong, dan biji dikeringkan sampai 12%-14% kadar airnya. c. Penyimpanan Untuk mempertahankan kesegaran polong, penyimpanan sementara sebelum dipasarkan sebaiknya di tempat teduh. Penggunaan remukan es/lemari pendingin, sedangkan polong tua disimpan di dalam kaleng dan diletakkan di tempat yang kering dan sirkulasi udara baik. d. Pengemasan dan Pengangkutan Polong kacang panjang diikat dengan bobot maksimal 1 kg. Ikatan dikemas dalam karung goni yang berventilasi/dikemas dalam kantong plastik polytelyne. Alat angkut yang digunakan dapat dengan cara dipikul, menggunakan jasa kendaraan/alat transportasi lainnya. Untuk polong tua dikemas dalam kaleng yang ditutup rapat. Sebelum dimasukkan ke dalam wadah sebaiknya dicampur dulu dengan minyak jagung supaya terhindar dari hama penggerek biji. Penanganan dalam pengemasan kacang panjang dalam bentuk polong tua adalah sebagai berikut: a) Campurkan biji kacang dengan minyak jagung (10 cc/kg biji). b) Biji kacang ditempatkan dalam wadah bersih dan ditutup rapat. c) Biji kacang disimpan di ruangan yang kering dan bersih. 3.1 Prospek Secara Ekonomis Berbudidaya Kacang Panjang Di Indonesia kacang panjang merupakan salah satu mata dagang sehari-hari. Kacang panjang banyak diminati, pendayagunaan kacang panjang sangat beragam, yakni dihidangkan untuk berbagai masakan mulai dari bentuk mentah sampai masak. Prospek ekonomi dan sosial kacang panjang sangat cerah, sehingga budidaya kacang panjang cukup menjanjikan, nampak dari beberapa tahun terakhir ini banyak permintaan baik dalam negeri maupun luar negeri, yang belum dapat terpenuhi. Selain untuk pemenuhan gizi, kacang panjang juga memiliki berbagai khasiat diantaranya sebagai antikanker, antibakteri, antioksidan, meningkatkan fungsi sel darah merah, pembengkakan, meningkatkan nafsu makan, sakit pinggang, dan lain sebagainya. Kacang panjang juga dipromosikan sebagai sumber protein dan mineral. Dengan demikian sayuran inipun mampu menarik perhatian konsumen yang mengerti akan nilai gizi dan kualitas makanan. Kualitas hasil panen sangat berpengaruh



terhadap harga jual dan sasaran pemasarannya. Kacang panjang yang berkualitas baik, dapat di pasok ke supermarket bahkan sangat berpeluang untuk di ekspor. Prospek budidaya kacang panjang termasuk yang cukup baik. Sebab resiko serangan hama, terutama hama kepik yang paling sering menimpa mentimun, oyong, dan pare, tidak menyerang kacang panjang. Harga kacang panjang juga relatif stabil, serta tergolong lebih tinggi dibanding jenis sayuran dataran rendah lainnya. Namun harga yang cukup stabil dan baik ini, akan hancur total apabila sayuran ini diproduksi secara massal. Pengembangan kacang panjang mempunyai prospek baik bila didukung berkembangannya pengolahan hasil panen. Prospek yang baik tersebut ditunjukkan oleh berbagai aspek yang diunggulkan. Sifat-sifat kacang panjang jika dibandingkan kacang lainnya, yaitu : 1. Mudah dibudidayakan, 2. Cepat menghasilkan, 3. Sebagai pemenuh kebutuhan akan kacang-kacangan, dan 4. Sebagai sumber protein yang semakin penting di masa yang akan datang. Dalam kaitannya dengan usaha mengatasi masalah kurang gizi pada masyarakat. Kehadiran kacang panjang penting bagi program penganekaragaman pangan. Kini, tanaman kacang panjang telah mendapat perhatian, kelebihan tanaman kacang panjang diantaranya sebagai berikut: 1. Merupakan tanaman alternatif yang baik untuk penganekaragamn pangan di daerah kering. 2. Mempunyai toleransi yang tinggi terhadap kekeringan. 3. Baik bila dijadikan tanaman pengendali erosi, terutama di lahan kritis. Tanaman kacang panjang banyak ditanam di Jawa. Namun produksi dan produktivitasnya merupakan varietas lokal. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN



 Faktor Internal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan 1. Genetik (hereditas) Gen adalah faktor pembawa sifat menurun yang terdapat dalam sel makhluk hidup. Gen bekerja untuk mengkodekan aktivitas dan sifat yang khusus dalam pertumbuhan dan perkembangan



2. Enzim Enzim merupakan suatu makromolekul (protein) yang mempercepat suatu reaksi kimia dalam tubuh makhluk hidup(Biokatalisator). Suatu rangkaian reaksi dalam tubuh makhluk hidup tidak dapat berlangsung hanya melibatkan satu jenis enzim.Perbedaan jenis gen menyebabkan terjadinya perbedaan respons pertumbuhan terhadap kondisi lingkungan yang sama 3. Hormon (fitohormon) Hormon merupakan zat pengatur tumbuh, yaitu molekul organik yang dihasilkan oleh satu bagian tumbuhan dan ditransportasikan ke bagian lain yang dipengaruhinya.Hormon dalam konsentrasi rendah menimbulkan respons fisiologis. Terdapat 2 kelompok hormon yaitu a. Hormon pemicu pertumbuhan (auksin, Giberelin dan sitokinin) b. Hormon penghambat pertumbuhan (asam absisat, gas etilen, hormon kalin dan asam traumalin.  Faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan 1. Unsur hara Kebutuhan unsur hara untuk proses pertumbuhan dan perkembangan: Unsur makro Unsur hara yang dibutuhkan dalam jumlah banyak: C, H, O, N, S, P K, S, Ca, dan Mg Unsur hara yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit: Fe, B, Mn, Cu, Zn, Mo, Cl dan Ni Unsur karbon diambil tumbuhan dalam bentuk CO2 Unsur hidrogen diambil tumbuhan dalam bentuk H2O Oksigen diambil tumbuhan dalam bentuk CO2. H2O dan O2 Unsur C, H, dan O merupakan unsur utama penyusun Karbohidrat, lemak dan protein Gejala Kekurangan unsur hara disebut defisiensi 2.Suhu Pertumbuhan dan perkembangan dipengaruhi oleh suhu Suhu yang baik untuk pertumbuhan adalah sushu optimum Pertumbuhan dan perkembangan akan terhambat bila berada pada suhu minimum dan maksimum



Vernalisasi adalah peningkatan perkecambahan atau pembungaan oleh suhu rendah Istilah vernalisasi diperkenalkan oleh Trofim Denisovich Lysako tahun 1920 3.Kelembaban Kelembaban tanah dan kelembaban udara mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Tanah yang lembab dan udara yang kering mempercepat pertumbuhan dan perkembangan. 4.Cahaya Cahaya (merah, biru, nila dan violet) berperan sebagai sumber energi dalam proses fotosintesis. Pertumbuhan kecambah ditempat yang teduh akan berlangsung etiolasiàcepat, tetapi abnormal Daun tanaman yang terkena cahaya lebih kecil dan mesofilnya lebih tebal dibandingkan yang sedikit mendapat cahaya. Stomata tanaman yang terkena cahaya ukurannya kecil dengan jumlah yang banyak dibandingkan yang sedikit mendapat cahaya Akar tanaman yang terkena cahaya lebih lebat dibandingkan yang sedikit mendapat cahaya Efek fotoperiodisme, merupakan respon tumbuhan terhadap panjang pendek sinar matahari. Fotoperiodisme pada tumbuhan dikendalikan oleh fitokrom (sterling B. Hendrik) Berdasarkan respos tumbuhan terhadap panjang pendeknya waktu penyinaran, tumbuhan dibedakan atas: Tumbuhan hari pendek ) short day plant) Tumbuhan yang berbunga ketika siang hari kurang dari 12 jam Tumbuhan hari panjang (long day plant) Tumbuhan yang berbunga ketika siang hari lebih panjang dari 12 jam



Tumbuhan hari netral (neutral day plant) Tumbuhan yang berbunga tidak dipengaruhi oleh panjang pendeknya penyinaran matahari



5. Air Air merupakan senyawa yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan Air sebagai pelarut unsur hara dalam tanah, dan memelihara temperatur tanah. Pertumbuhan berlangsung efektif pada malam hari, karena kandungan air dalam tumbuhan lebih tinggi dari pada siang hari 6. pH pH sangat berpengaruh pada proses pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Pada kondisi pH normal, kandungan unsur-unsur yang diperlukan seperti Ca, Mg, P dan K cukup tersedia. pH asam memiliki kandungan unsur Al, Mo, Zn yang dapat meracuni tumbuhan.



Manfaat Kacang Panjang Manfaat kacang panjang menjadi salan satu jenis sayuran yang mudah kita temui dimanamana. Banyak pula kuliner Indonesia yang menggunakan kacang panjang sebagai salah satu bahan yang digunakan untuk pembuatannya. Tanaman kacang panjang tumbuh subur ditanah yang mengandung banyak humus yang subur pada ketinggian 1000 meter di atas permukaan laut. Tanaman kacang panjang ini dapat dengan mudah ditanam, sehingga disetiap pelosok negeri dapat ditemui budidaya untuk sayuran ini. Harganya yang relatif terjangkau dan mudah penanamannya ini menjadikannya sangat digemari, selain itu kandungan pada kacang tanah pada zat gizinya tidak kalah penting jika dibandingkan dengan kacang-kacangan seperti kacang tanah, kedelai ataupun kacang merah. Manfaat Kacang Panjang Pada Kandungan Gizinya Berbagai jenis kacang-kacangna merupakan sumber asupan gizi yang baik bagi tubuh, termasuk dengan kacang panjang. Pada kacang panjang. Kandungan vitamin B1 dan B2, fosfor, zat besi riboflavin, zat besi, pektin dan serat merupakan kombinasi yang mampu menjaga kesehatan tubuh. Pencegahan terhadap berbagai jenis begbahaya dan merangsang enzim-enzim yang baik bagi tubuh dapat diperoleh manfaat kacang panjang. Pada kenyataannya, sumber protein nabati seperti kacang panjang lebih ramah terhadap sistem pencernaan ketimbang protein hewani. Sehingga kacang tanah dapat menjadi pilihan menu bagi para vegetarian dan menjadi menu diet sehat. Manfaat Kacang Panjang Untuk Pencegahan Berbagai Penyakit



Pada sumber makanan yang alami seperti kacang panjang ini, menghasilkan pula manfaat kacang yang secara natural memberikan efek yang baik pula bagi kesehatan. Pada jenis kacang-kacangan ini kaya akan kandungan yang dapat mengontrol kadar gula belebih yang mencegah terjadinya gejala penyakit diabetes. Terdapat pula kandungan pada kacang panjang yang menyehatkan jantung, sehingga membuat terhindar dari masalah gejala penyakit jantung. Fiber atau serat pada manfaat kacang panjang memeberikan efek yang baik pada sistem pencernaan yang dapat memperlancar sekresi yang menghindarkan permasalah pencernaan seperti semebelit atau penyakit yang lebih berbahaya yaitu gejala kanker usus besar. Antioksidan pada manfaat kacang panjang terdapat pada kandungan riboflavin. Hal ini mengurangi resiko terjadinya gejala kanker terutama gejala kanker payudara dan gejala kanker darah (leukimia). Manfaat kacang tanah juga mengandung anti bakteri yang mengurangi gatal-gatal pada kulit. Sungguh beraneka ragam manfaat yang akan diperoleh dari mengkonsumsi kacang panjang. Konsumsilah kacang panjang dengan beragam menu lezat dengan bahan makanan kacang panjang ini. Tidak hanya lidah anda yang merasakan nikmatnya, namun tubuh tetap sehat dengan manfaat kacang panjang.



KESIMPULAN Kacang panjang adalah satu dari berbagai jenis sayuran jenis kacang-kacangan yang kaya akan kandungan gizi seperti berbagai vitamin dan mineral. Dengan banyaknya kandungan gizi dalam kacang panjang menjadikannya selalu diminati oleh banyak kalangan masyarakat, sehingga kebutuhan pasar akan kacang panjang masih cukup tinggi. Dengan pembudidayaan kacang panjang dengan mulai dari pengolahan lahan, pemilihan benih, penanaman, pemeliharaan, penyiraman hingga panen dan pascapanen secara baik, benar dan bijaksana bisa menjadikan hasil panen yang dicapai pasti bisa lebih maksimal



dan diharapkan juga bisa meningkatkan kesejahteraan petani yang menanam kacang panjang dalam bidang ekonomi maupun sosial.



PERTANIAN ORGANIK Kementerian Pertanian mendorong dunia agrobisnis untuk menjalankan tren pemakaian pupuk organik dan pupuk kimia secara seimbang. "Kami menekankan bahwa kebijakan dari Kementerian Pertanian itu bukan substitusi pupuk kimia ke pupuk organik. Kami mendorong pemakaian kedua jenis pupuk ini secara balance (seimbang)," kata Wakil Menteri Pertanian Rusman Heriawan dalam seminar bertema "Manajemen Pupuk Berkelanjutan" di Jakarta, Rabu. Menurut dia, tren penggunaan seimbang antara pupuk organik dan kimia itu tujuannya meningkatkan hasil produksi juga melestarikan kesuburan tanah demi mewujudkan pertanian yang berkelanjutan. "Bila kita membahas mulai dari revolusi hijau sampai ada program bimbingan masyarakat, pola pikir pada saat itu hanya pada upaya meningkatkan produksi. Kita fokus pada pemakaian pupuk kimia yang tujuannya meningkatkan yield (hasil produksi)," ujarnya. Padahal, kata dia, secara perlahan penggunaan pupuk kimia dapat menghancurkan nutrisi yang dimiliki tanah dan pada akhirnya merusak kualitas tanah.



"Setelah sekian lama menggunakan pupuk kimia maka terjadi degradasi kesuburan tanah. Namun, kemudian muncul kesadaran seiring dengan tren gaya hidup lebih sehat dengan konsumsi makanan organik. Maka muncul lah pupuk bio organik," jelasnya. "Maka tren sekarang ini balance use of fertilizer (penggunaan pupuk seimbang) antara yang organik dan yang kimia, karena bagaimanapun pupuk kimia masih dibutuhkan untuk mencapai target produksi. Kemudian, upaya untuk pengembangan pupuk organik sampai saat ini juga belum maksimal," ungkapnya. Rusman mengatakan, perusahaan pupuk di Indonesia sebenarnya sudah memproduksi pupuk organik, tetapi kapasitasnya masih sangat kecil dan permintaan pasar pun masih sedikit. "Akan tetapi, bukan berarti kita menyerah. Kami selalu mengatakan pada Perusahaan Pupuk Indonesia bahwa tren mereka itu sudah tidak bisa lagi, dengan selalu mempertahankan penggunaan pupuk kimia tanpa mengembangkan produksi pupuk organik," ujarnya. Lebih lanjut ia menyampaikan Kementerian Pertanian untuk saat ini akan mendorong penggunaan pupuk organik dan pupuk kimia secara seimbang, dengan terus berupaya meningkatkan produksi dan penggunaan pupuk organik secara berkala. Sumber: Antara



Manfaat



Pupuk



Organik



Sangat jarang dan mungkin sangat sedikit petani yang menyadari bahwa tumbuhan memerlukan bahan organik untuk kelangsungan hidupnya. Tidak sedikit petani yang beranggapan bahwa bila menggunakan pupuk kimia yang banyak maka akan memperoleh hasil yang sangat banyak pula. Pada saat ini banyak sekali para pelaku (petani) yang menggunakan bahan kimia untuk pemupukannya, dan mempunyai kecendrungan akan semakin banyak memberi pupuk kimianya, dikarenakan hasil yang diharapkan tinggi akan tetapi dari waktu kewaktu bukannya meningkat malah semakin menurun. Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Kementrian Pertanian, menunjukkan data yang sangat mengerikan terhadap lahan pertanian kita, banyak lahan dinegara Indonesia memiliki kadar bahan organok yang kurang dari 1 %. Sedangkan dari berbagai pengalaman dan penelitian para ahli menyatakan kadar bahan organik yang tinggi dalam tanah akan sangat membantu memaksimalkan hasil yang didapat pelaku usaha (petani). Sedikit



sejarah



Indonesia



tentang



kebutuhan



Pupuk



Sebelum masa kemerdekaan Indonesia, para petani sangat senang menggunakan pupuk organik dalam melakukan budidaya pertanian dibandingkan dengan pupuk Anorganik (Kimia). Namun fakta menjadi terbalik ketika pada tahun 1960-an petani mulai banyak menggunakan bahan kimia dalam melakukan budidaya petanian, yang lebih mengkhawatirkan lagi peran dari pupuk organik menjadi dianggap tidak ada peran dalam budidaya pertanian sehingga banyak petani yang mengabaikannya. Produksi pupuk Kimia pun dari waktu kewaktu semakin berkembang sangat pesat, sehingga bila di hitung secara harga, maka pupuk anorganik (kimia) menjadi sangat lebih murah dibandingkan dengan pupuk organik. Dan didukung dengan di temukannya banyak varietas-varietas unggul yang dari berbagai penelitian lebih banyak yang cocok dan baik bila menggunakan pupuk anorganik (kimia). Sehingga mengakibatkan banyak kenyataanya ditemukan lahan pertanian yang terdegradasi, sehingga mengakibatkan merosotnya kadar dari bahan organik dari lahan pertanian. Solusi Mengatasi Kemunduran Bahan Organik di Lahan Pertanian Fakta di kemukanan oleh banyak para ahli yang menyatakan bahwa lahan pertanian sebenarnya membutuhkan pupuk organik sebagai sumber



pupuk dan zat hara, bukan dari pupuk buatan atau pupuk kimia. Pupuk Organik juga sangat bermanfaat sebagai soil ameliorant atau memperbaiki kualitas dari tanah sebagai lahan pertanian. Penggunaan Pupuk Hijau



Pupuk hijau merupakan salah satu pupuk organik yang diperoleh dan didapat di lahan pertanian dengan biaya sangat murah dan mudah. Sumber dari pupuk hijau dapat diambil dan di peroleh dari tumbuhan atau tanaman yang tidak bermanfaat (yang biasanya dibakar oleh petani). Selain itu juga dapat diperoleh dari sisa-s9sa tanaman yang merupakan sisa dari panen. Cara paling mudah pengolahan dari pupuk hijau adalah dengan cara membenamkan bahan baku atau dengan cara dilakukan dikomposkan untuk hasil yang lebih cepat. Manfaat Pupuk Organik (Pupuk Hijau) 



Manfaat yang akan dirasakan oleh petani adalah meningkatnya produktivitas dari lahan pertanian. Karena dengan meningkatnya kadar kandungan bahan organik dan unsur hara yang ada dalam tanah, maka dengan sendirinya akan memperbaiki sifat, kimia dan biologi tadi tanah atau lahan pertanian.







Manfaat lain yang dirasakan yaitu semakin mudahnya melakukan pengolahan lahan karena tanah semakin baik







Harga pupuk organik lebih murah dan sangat mudah didapat dari alam







Pupuk organik mengandung unsur mikro yang lebih lengkap dibandingkan dengan pupuk kimia







Pupuk organik akan memberikan kehidupan badi mikroorganisme tanah







Kelebihan lain dari pupuk organik yaitu mempunyai kemampuan dalam memobilisasi atau menjembatani hara yang ada di tanah sehingga akan membentuk partikel ion yang mudah diserap oleh tanaman







Mempunyai kemampuan dalam melepas hara tanah dengan sangat perlahan dan terus menerus, seihngga akan membantu mencegah terjadinya kelebihan suplai hara yang membuat tanaman keracuanan







Mampu menjaga kelembaban dari tanah, sehingga akan mengurangi tekanan atau tegangan struktur tanah pada tanaman







Mampu membantu mencegah erosi lapisan atas tanah







Mampu menjaga dan merawat tingkat kesuburan tanah







Memberi manfaat untuk kesehatan manusia, karena kandungan nutrisi dan lebih







Banyak lahan pertanian saat ini kita temukan karena disebabkan oleh penggunaan pupuk kimia (anorganik) yang berlebihan. Perdebatan antara Manfaat Pupuk Organik dengan pupuk anorganik (kimia) sampai saat ini masih berlangsung. Para petani menggunakan atau memanfaatkan pupuk anorganik alsannya karena nutrisi untuk tanaman lebih mudah untuk didapatkan.







Petani meyakini dengan memberikan nutrisi yang lebih mudah, maka produktivitas tanaman menjadi tinggi dengan syarat dosis yang diberikan adalah tepat. Jika produktivitas tanaman tinggi maka hasil pertanian akan meningkat. Kunci sukses dalam mengaplikasikan pupuk organik maupun anorganik adalah 3 T (Tepat Guna, Tepat waktu, dan Tepat Dosis).







Kelebihan dan Manfaat pupuk organik







Manfaat pupuk organik memiliki kelebihan daripada pupuk anorganik. Manfaat Pupuk Organik dapat Anda baca di list yang sudah saya buat dibawah ini: 1. Kesuburan tanah meningkat. 2. Mempertahankan dan meningkatkan ketersediaan unsur hara di dalam tanah. 3. Memperbaiki struktur tanah begitu juga dengan karakteristiknya, akhirnya tanah menjadi mudah diolah, gembur, ringan, dan mudah untuk diolah, jika tanah gembur maka akar akan mudah menembus tanah. 4. Tanah-tanah berat menjadi mudah untuk diolah. 5. Aktivitas mikroba tanah meningkat. 6. Pupuk organik mengandung mikroba yang akan menguraikan bahan-bahan organik maupun anorganik. 7. Kapasitas penyerapan air oleh tanah juga meningkat sehingga tanah itu dapat



banyak



mengikat air lebih lama sehingga air yang dibutuhkan oleh tanaman selalu tersedia. 8. Meningkatkan daya tahan tanaman terhadap perubahan sifat tanah, perubahan iklim, dan serangan hama penyakit. 9. Aktivitas mikroba dalam tanah pun akan meningkat. 10. Meningkatkan kapasitas pertukaran kation sehingga pada saat tanaman diberi pupuk dalam dosis tinggi, unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman tidak mudah tercuci. 



Kelemahan Pupuk Organik di artikel Manfaat pupuk organik







Selain kelebihan dari pupuk organik yang telah disebutkan tadi diatas, ternyata ada kelemahannya juga. Kelemahan pupuk organik itu diantaranya adalah: 1. Jika pupuk organik dalam bentuk kompos, kalau diaplikasikan dalam keadaan yang masih mentah maka kompos akan memberikan dampak yang tidak optimal atau bahkan dapat memberikan kerusakan terhadap tanaman. Paad saat keadaan mentah, kompos akan mengalami proses pemasakan, dalam proses pemasakan tersebut aktivitas mikroba sangat tinggi dan menyebabkan kompos menjadi panas, akhirnya dalam keadaan ini tidak efektif bahkan dapat memberikan kerugian. 2. Bahan organik yang berasal dari limbah industri atau sampah kota sering sekali mengandung mikroba patogen dan logam berat. Mikroba ini akan berpengaruh jelek terhadap tanaman bahkan bagi lingkungan, hewan, dan manusia. 3. Bahan untuk membuat kompos terbatas, sehingga kalau diperlukan untuk kapasitas yang besar kemungkinan tidak dapat terpenuhi karena banyaknya kendala. Nah, itulah kelemahan dan kelebihan serta manfaat pupuk organik. Namun, melihat penyediaan pupuk organik yang berasal dari kompos, persediaan terbatas. Solusinya bagaimana? Solusinya adalah Biofertilizer Extragen. Biofertilizer Extragen adalah pupuk organik yang menyediakan bahan makanan bagi tanaman dan mikroba-mikroba yang dapat berfungsi untuk menggemburkan tanah dan menyediakan bahan makanan bagi tanaman. Oke sahabat Ujang Toha, terima kasih sudah membaca post saya tentang manfaat pupuk organik.