Kadar Kapur Equivalent Tanah [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Laporan Praktikum Dasar - dasar Ilmu Tanah : Kadar Kapur Setara Tanah ACARA IX KADAR KAPUR SETARA TANAH ABSTRAKSI Praktikum Dasar-Dasr Ilmu tanah acara IX dengan judul percobaan kadar kapur setara tanah dilaksanakan pada hari sabtu, 5 April 2014 di Laboratorium Tanah Umum, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Praktikum ini bertujuan untuk menetapkan kadar kapur setara tanah dengan metode calsimetri dan titrasi (cottenie). Alat dan bahan yang digunakan adalah timbangan analitik, pipet 5ml dan 50ml, buret dan statif, erlenmeyer 250ml, pemanas, contoh tanah kering udara ∅ 0,5 ml dan ∅ 2 ml. Metode calsimetri menggunakan khemikalia larutan HCl 2N dan pada metode titrasi (cottienie) dengan menggunakan khemikalia H2SO4 0,5 N, NaOH 0,5 N, dan indikator PP (phenolphlatin). Keberadaan kapur tanah dapat dipengaruhi oleh bahan induk dan iklim. Dari percobaan kadar kapur setara tanah didapat hasil untuk metode calsimetri kadar kapur tanah entisol 2,40% , alfisol 1,013%, ultisol 1,19%, mollisol 2,59%, dan vertisol 7,21%. Sedangkan untuk metode titrasi (cottienie) kadar kapur tanah entisol 2,53%, alfisol 2,1398%, ultisol 1,3025%, mollisol 4,73% dan vertisol 6,26%. Kata kunci : kadar kapur,praktikum,metode kalsimetri,metode titrasi.



PENGANTAR Keberadaan kapur tanah erat kaitannya dengan keberadaan kalsium atau magnesium. Magnesium berasal dari mineral fero-magnesium dan kalsium dari feldspor dan akumulasi bahan kapur(karbonat), dolomit, kalsit, dan gipsum sebagai mineral sekunder. Kandungan Ca dan Mg yang tinggi dalam tanah berhubungan dengan taraf perkembangan tanah tersebut. Semakin kuat pelindian, semakin kecil kandungan kedua hara tersebut. Kandungan kapur tanah dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain komposisi batuan induk dan iklim. Kedua faktor ini berhubungan dengan kadar lengas tanah, terbentuknya lapisan-lapisan tanah, dan tipe vegetasi. Pengaruh kapur terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman dapat ditinjau dari 2 segi, yang pertama ialah pengaruh langsung yaitu kapur sebagai sumber hara Ca dan Mg dan yang kedua ialah pengaruh tidak langsung yaitu berupa perbaikan sifat dan ciri tanah. Manfaat dari pengapuran tanah antara lain untuk menaikan harga pH tanah, menyediakan Ca dan Mg untuk tanaman, yang berperan pada serapan dan pergerakan unsur P didalam jaringan tanaman, meperbaiki struktur tanah serta memperbaiki pembentukan bintil-bintil akar. Bahan kapur pertanian ada 3 macam, yaitu CaCO3atau CaMg( CO3 )2, CaO atau MgO, dan Ca( OH )2 atau Mg( OH )2. Kapur yang disarankan adalah CaCO3 atau CaMg( CO3 )2 yang digiling dengan kehalusan 100% melewati saringan 20 mesh dan 50% melewati saringan 80- 100 mesh ( Safuan, 2005 ). Dua faktor utama yang menentukan kualitas kapur partikel (mesh) adalah ukuran dan komposisi kimia. Ukuran partikel mempengaruhi kecepatan di mana materinya larut (laju reaksi). Komposisi kimia menentukan nilai bahan pengapuran yang menetralkan asam-atau jumlah asam yang telah ditentukan bahan dapat menetralkan. Murni kalsium karbonat (CaCO3) adalah standar untuk semua bahan pengapuran dan memiliki nilai menetralisir asam 100 persen. Ketika bahan pengapuran dievaluasi, dibandingkan dengan kalsium karbonat, dan nilainya menetralkan disebut Kalsium Karbonat Setara (CCE) nilai atau CCE persen. Faktor lain yang menentukan kualitas bahan pengapuran adalah kadar air tersebut. Kadar air persen menentukan berapa banyak bahan kimia reaktif telah diganti dengan air. Oleh karena itu, kadar air yang lebih



tinggi mengurangi efektivitas bahan pengapuran berdasarkan berat, yaitu satu ton kering kapur akan menetralisir asam lebih dari satu ton kapur basah. Namun, penelitian telah menunjukkan bahwa persen 4-5 persen kadar air di dalam tanah sebuah kapur pertanian meningkatkan keseragaman penyebaran dengan mengurangi meniup denda ( 30-60%, mempunyai kandungan bahan organik 1,5-4% serta sumber hara dan pedon > 70% (Haryantoantho, 2011). Vertisol mempunyai kandungan Ca 11,82 me/100 gram, Mg sebesar 3,4 me/100 gram serta kejenuhan basa mencapai 84% (Nurul, 2005). Dari hasil tersebut, dapat dilihat bahwa kadar kapur setara tanah berbeda-beda tiap jenisnya dan dapat dilihat pula bahwa kadar kapur setara tanah berbeda dengan menggunakan dua metode tersebut. Hal ini tidak sesuai dengan hasil penelitian sebelumnya, yang telah disebutkan bahwa kadar kapur setara tanah yang tertinggi adalah tanah jenis Vertisol, Mollisol, Entisol, Ulltisol dan Alfisol. Berdasarkan teori Vertisol dan Mollisol memiliki kadar kapur tertinggi, Alfisol dan Ultisol memiliki kadar kapur sedang, dan Entisol memiliki kadar kapur renadah. Sehingga terjadi perbedaan hasil pada tanah entisol. Hal ini dapat terjadi karena adanya ketidaksterilan alat dari air dan beberapa butir tanah yang menyumbat lubang calcimeter. Ketidaksterilan alat tersebut mempengaruhi pengukuran berat dan hasil perhitungan dari kadar



kapur setara beberapa jenis tanah. Selain itu, adanya ketidaksesuaian tanah yang digunakan berasal dari lingkungan berbeda. Keadaan lingkungan asal tanah sangat mempengaruhi tingkat pH, KPK, dan kadar kapur setara tanah tersebut. Dengan mengetahui kandungan kapur dalam tanah maka dapat ditentukan kesuburan tanah yang sangat berpengaruh pada pengolahan lahan, sehingga dapat mengoptimalkan potensi lahan untuk budidaya pertanian. Kapur tanah dapat berpengaruh langsung pada pertumbuhan dan produksi tanaman. Keberadaan kapur dalam tanah akan memepengaruhi kejenuhan basa dan Kapasitas Pertukaran Kation (KPK) tanah, akan tetapi apabila kandungan Ca dalam tanah terlalu tinggi akan mempengaruhi ketersediaan unsur P dalam tanah karena Ca akan mengikat P, akibatnya akan mempengaruhi keseimbangan tanah. Pengaruh tidak langsung dari adanya kapur yaitu berupa perbaikan ciri kimia seperti pH, Ca,P dan hara lainnya yang mengikat Al dapat



3. 4. 5. 6.



ditukar dan kejenuhan Al dapat berkurang akibat adanya kapur menciptakan suasana yang baik bagi akar tanaman lingkungan tanah yang baik itu menyebabkan akar akan tumbuh lebih luas dan serapan hara menjadi lebih efisisen, meningkatnya serapan hara ini akan mempengaruhi pertumbuhan da produksi tanaman akan meningkat pula. Manfaat kapur yang diberikan kedalam tanah adalah : 1. Menurunkan pH tanah 2. Menurunkan kelarutan Al Meningkatkan kandungan unsur hara Ca dan Mg. Memperbaiki tekstur, struktur dan memantapka agregat tanah Menurunkan tingkat bahaya erosi karena agregat tanh yang mantap Memperbaiki sifat biologi tanah seperti aktivitas mikro organisme. KESIMPULAN 1. Berdasarkan percobaan,diperoleh bahwa urutan tanah yang memiliki kadar kapur paling tinggi samapai terendah adalah tanah Vertisol (Kalsimetri = 7,21 % , Titrasi = 6,26 %) > tanah Mollisol (Kalsimetri = 2,59 %, Titrasi = 4,73 %) > tanah Entisol (Kalsimetri = 2,40 % , Titrasi = 2,1398 % ) > tanah Alfisol (Kalsimetri = 1,013 % , Titrasi = 2,53 % ) > tanah Ultisol ( Kalsimetri = 1,19% , Titrasi = 1,3025 %). 2. Faktor yang mempengaruhi kadar kapur adalah komposisi bahan induk dan iklim. 3. Manfaat kapur tanah adalah memperbaiki sifat kimia,fisika dan biologi tanah DAFTAR PUSTAKA Adiningsih,S dan T.Priharni.1986.Pengaruh pengapuran dan inokulan terhadap produksi dan pembibitan tanaman kedelai pada tanaman padsolik situng II Sumatera Barat.139 – 150. Alley, M. 2009.Sources of lime for acid soils in virginia.Virginia Cooperative Extension Journal: 452-510 Ayatullah,M.S.2009.Kapur Dalam Tanah. Diakses 6 April 2014 Hanafiah, Kemas Ali. 2005. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta.



Haryantoantho.2011.Klasifikasi dunia.html>



Tanah



di



Dunia.